Skip to main content

Full text of "KISAH PARA NABI & SAHABAT R.A ( S I R A H ) Vol.3 PDF DLL"

See other formats


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  1 


“ BfsmfHaahfrrahmaanfrrahfm  " 


La  In  Syakartum  La  JLziidannakum  Wa  Lain  %afartum  Inna  ‘JL<Lzaa6i  La  SyacLiicL 
Jika  kamu  bersyukur  atas  nikmat  yang  Ku-berikan  kepadamu, 
maka  akan  Aku  tambah  nikmat  itu,  tapi  jika  kamu  mengingkarinya 
(tidak  mau  bersyukur),  maka  ingatlah  bahwa  siksa-Ku  sangatlah  pedih. 


Abu  Hurairah  r.a.  berkata,  Rasulullah  S.A.W.  telah  bersabda  : 
"Apabila  telah  mati  anak  Adam  itu,  maka  terhentilah  amalnya  melainkan 

tiga  macam  : 

1 . Sedekah  yang  berjalan  terus  (Sedekah  Amal  Jariah) 

2.  Ilmu  yang  berguna  dan  diamalkan. 

3.  Anak  yang  soleh  yang  mendoakan  baik  baginya. 


Rasulullah  S.A.W.  "Mereka  telah  menyegerakan  kesenangannya  sekarang 
juga;  sebuah  kesenangan  yang  akan  cepat  berakhir. 

Kita  adalah  kaum  yang  menangguhkan  kesenangan  kita  untuk  hari  akhir. 
Perumpamaan  hubunganku  dengan  dunia  seperti  orang  yang  bepergian  pada 
musim  panas,  la  berlindung  sejenak  dibawah  pohon, 
kemudian  berangkat  dan  meninggalkannya." 


Disusun  Oleh  : 

Edi  S.  Kurniawan 

e-mail  : Edieskurniawan@yahoo.com 


( Dipersembahkan  untuk  semua  Ikhwan  Muslimin  dimana  saja  berada  ) 


MENGINGAT  MATI 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  2 


Kematian  adalah  permulaan  kepada  kehidupan  baru  yang  kekal  abadi  (akhirat).  Yakin 
dengan  sebenar-benar  yakin  akan  alam  akhirat  sangat  dituntut  karena  merupakan 
penjabaran  dari  rukun  iman  yang  kelima. 

Sabda  Rasulullah: 

"Perbanyakkanlah  mengingati  mati,  niscaya  akan  meremehkan  berbagai 
kelezatan."  (An  Nasai,  Ibnu  Majah  dari  Abu  Hurairah) 

Ketika  Malaikat  maut  datang  menemui  Nabi  Yaakub  AS  untuk  mencabut  nyawa, 
beliau  bertanya,  "Bukankah  aku  minta  agar  dikirimkan  utusan  terlebih  dahulu" 

Malaikat  maut  menjawab,  "Demi  Allah  telah  banyak  utusanku  memberi  peringatan  wahai 
nabi  Allah, 

Jawab  Nabi  Yaakub  ,"Aku  tidak  mengetahui  dan  mengenalinya," 

Jawab  malaikat  maut  pula,  "Yaitu  berupa  sakit,  uban,  pendengaran  kurang  dan  penglihatan 
kabur." 

Rasulullah  bersabda,  "Berziarahlah  kubur  karena  ia  dapat  mengingatkan  kamu 
kepada  Akhirat.  Mandikan  orang  mati  karena  mengurus  jasad  orang  mati  merupakan 
peringatan  yang  mendalam.  Dan  shalatkan  jenazah  karena  ia  dapat  menyedihkan  hati 
kamu  karena  orang  yang  bersedih  dibawah  naungan  Allah  SWT  berarti  bersedia  dengan 
segala  kebajikan.  (Dari  Abu  Dzar) 

Barang  siapa  yang  banyak  menginggat  mati  akan  mengutamakan  3 perkara: 

1.  Segera  bertaubat,  karena  yakin  mati  akan  datang  dengan  tiba-tiba,  tanpa  disangka 
dan  tidak  mengira  tempat. 

2.  Berhati  tenang  dan  senantiasa  mewaspadai  hati  dari  dihingapi  dan  dikotori  ole 
berbagai  mazmumah  (sifat  keji).  Dan  sentiasa  mengingati  Allah  SWT. 

3.  Rajin  beribadah  dan  taat,  dunia  ini  adalah  tempat  beramal  dan  akhirat  adalah  tempat 
perhitungan. 

Tanda-tanda  orang  yang  melupakan  mati 

1.  Menunda-nunda  taubat,  akhirnya  mati  dalam  keadaan  membawa  dosa  dan  belum 
bertaubat.  Seringkali  berangan-angan  karena  menyangka  mati  masih  lambat  dan  umur 
akan  panjang. 

2.  Tidak  rela  hidup  sederhana  akhirnya  memburu  kesenangan  dan  kemewahan  dunia 
hingga  lalai  dari  menginggati  Allah  SWT.  Sering  merasa  kecewa  dan  putus  asa  seolah- 
olah  dunia  ini  segala-galanya.  Terlalu  mementingkan  diri  sendiri  dan  sanggup  menindas 
orang  lain 

3.  Malas  beribadah,  kelezatan  menikmati  nikmat  dunia  menyebabkan  lenyapnya 
kelezatan  beribadah  pada  Allah  SWT.  Hilang  kemanisan  ibadah,  malah  merasakan 
kosong  dan  tidak  bermanfaat. 

Allah  SWT  Berfirman  : 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  3 


Audzubillahi  minasy  syathonirrojim 

1.  Kullu  nafsindza  iqotul  maut  (Setiap  yang  bernyawa  akan  mengalami  kematian) 

2.  Faidza  ja'a  Ajaluhum  laa  yasta'khiruna  sa'ah  wala  yastaqdimun  (Maka  apabila  datang 
waktu  kematian  tidaklah  dapat  diundur  dan  tidakpula  dapat  dimajukan.) 

3.  Warnai  hayatuddun  ya  illa  mata'ul  ghuruur  (Sesungguhnya  dunia  itu  tidak  lain  hanyalah 
kesenangan  yangmemperdayakan.)  Shodaqollohul  adhim. 

'KIAT'  MENJEMPUT  MAUT 

Alkisah  menurut  shirah,  pernah  Nabi  Ibrahim  as  berdialog  dengan  Malaikat  Maut 
soal  sakratulmaut.  Sahabat  Allah  itu  bertanya,  "Dapatkah  engkau  memperlihatkan 
rupamu  saat  engkau  mencabut  nyawa  manusia  yang  gemar  berbuat  dosa?" 

Malaikat  menjawab  pendek:  "Engkau  tak  akan  sanggup." 

"Aku  pasti  sanggup,"  tegas  beliau. 

"Baiklah,  berpalinglah  dariku,"  pinta  si  Malaikat. 

Saat  Nabi  Ibrahim  as  berpaling  kembali,  di  hadapannya  telah  berdiri  sesosok  makhluk 
berkulit  legam  dengan  rambut  berdiri,  berbau  busuk,  dan  berpakaian  serba  hitam.  Dari 
hidung  dan  mulutnya  tersembur  jilatan  api.  Seketika  itu  pula  Nabi  Ibrahim  as  jatuh 
pingsan!  Ketika  tersadar  kembali,  beliau  pun  berkata  kepada  Malaikat  Maut,  "Wahai 
Malaikat  Maut,  seandainya  para  pendosa  itu  tak  menghadapi  sesuatu  yang  lain  dari 
wajahmu  di  saat  kematiannya,  niscaya  cukuplah  itu  menjadi  hukuman  untuknya." 

Di  kesempatan  lain,  kisah  yang  diriwayatkan  oleh  'Ikrimah  dari  Ibn  'Abbas  ini, 
menceritakan  Nabi  Ibrahim  as  meminta  Malaikat  Maut  mengubah  wujudnya  saat 
mencabut  nyawa  orang-orang  beriman.  Dengan  mengajukan  syarat  yang  sama  kepada 
Ibrahim  as,  Malaikat  Maut  pun  mengubah  wujudnya.  Maka  di  hadapan  Nabi  yang  telah 
membalikkan  badannya  kembali,  telah  berdiri  seorang  pemuda  tampan,  gagah,  berpakaian 
indah  dan  menyebar  aroma  wewangian  yang  sangat  harum. 

"Seandainya  orang  beriman  melihat  rupamu  di  saat  kematiannya,  niscaya  cukuplah  itu 
sebagai  imbalan  amal  baiknya,"  kata  Nabi  Ibrahim  as. 

Dari  nukilan  kisah  itu,  apakah  bisik-bisik  misteri  tentang  penampakan  Malaikat  Maut 
menjelang  ajal  seseorang  benar  adanya"Dalam  pergaulan  sehari-hari,  kita  sering 
mendengar  kisah  dari  mulut  ke  mulut,  misalnya  tentang  seseorang  yang  tiba-tiba  melihat 
"sesuatu"  ketika  salah  seorang  kerabatnya  tengah  menghadapi  maut.  Apakah  itu  berupa 
bayangan  hitam,  putih,  atau  pun  hanya  gumaman  dialog  mirip  kata-kata  yang  dilontarkan 
oleh  orang  yang  mengigau. 

Namun  yang  pasti  selain  Nabi  Ibrahim  as,  dari  beberapa  riwayat,  Nabi  Daud  dan  Nabi  Isa 
as  juga  pernah  dihadapkan  pada  fenomena  penampakan  Malaikat  Maut  itu.  Kisah 
sakratulmaut  itu  belum  seberapa  bila  dibandingkan  dengan  sakratulmaut  itu  sendiri. 
Sakratulmaut  adalah  sebuah  ungkapan  untuk  menggambarkan  rasa  sakit  yang  menyerang 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  4 


inti  jiwa  manusia  dan  menjalar  ke  seluruh  bagian  tubuh,  sehingga  tak  satu  pun  bagian 
yang  terbebas  dari  rasa  sakit  itu.  Malapetaka  paling  dahsyat  di  kehidupan  paripurna 
manusia  ini  memberi  rasa  sakit  yang  berbeda-beda  pada  setiap  orang. 

Untuk  menggambarkan  rasa  itu,  pernah  Rasulullah  S. A. W berkata:  "Kematian  yang 
paling  mudah  adalah  serupa  dengan  sebatang  duri  yang  menancap  di  selembar  kain 
sutera.  Apakah  duri  itu  dapat  diambil  tanpa  membawa  serta  bagian  Kain  sutera  yang 
terkoyak?" 

Tapi  di  bagian  lain  Rasulullah  --  seperti  yang  dikisahkan  oleh  Al-Hasan  pernah 
menyinggung  soal  kematian,  cekikan,  dan  rasa  pedih.  "Sakitnya  sama  dengan  tiga  ratus 
tusukan  pedang,"  sabda  beliau. 

Diriwayatkan,  ketika  ruh  Nabi  Ibrahim  as  akan  dicabut,  Allah  SWT  bertanya  kepada 
Ibrahim:  "Bagaimana  engkau  merasakan  kematian  wahai  kawanku?" 

Beliau  menjawab,  "Seperti  sebuah  pengait  yang  dimasukkan  ke  dalam  gumpalan  bulu  basah 
yang  kemudian  ditarik." 

“Yang  seperti  itulah,  sudah  Kami  ringankan  atas  dirimu,"  f irman-Nya. 

Tentang  sakratulmaut,  Nabi  S. A. W bersabda,  “Manusia  pasti  akan  merasakan  derita  dan 
rasa  sakit  kematian,  dan  sesungguhnya  sendi-sendinya  akan  mengucapkan  selamat  tinggal 
satu  sama  lain  seraya  berkata  'Sejahteralah  atasmu;  sekarang  kita  saling  berpisah 
hingga  datang  hari  kiamat  kelak'." 

Ustadz  Aam  Amirullah,  da'i  Radio  OZ  Bandung,  menuturkan  bahwa  Rasulullah  S. A. W 
sendiri  menjelang  akhir  hayatnya  berucap  "Ya  Allah  ringankanlah  aku  dari  sakitnya 
sakratulmaut"  berulang  hingga  tiga  kali.  Padahal  telah  ada  jaminan  dari  Allah  SWT  bahwa 
beliau  akan  masuk  surga.  "Lalu,  mari  kita  bandingkan  tingkat  keimanan  dan  keshalehan 
beliau  dengan  kita,  yang  hanya  manusia  biasa  ini,"  lanjut  Aam.  Maka  sekitar  200-an 
hadirin  yang  memadati  Aula  Kantor  Pusat  PT  Pos  Indonesia,  Bandung,  mendadak  tercekam 
hening. 

Untung  banyolan  KH  Abdullah  Gymnastiar  --  yang  menyapa  hadirin  dengan  sebutan 
'Calon  Jenazah'  --  segera  memecah  keheningan.  Kematian,  menurut  Aa'  Agim,  mestinya 
tak  perlu  menjadi  sesuatu  yang  perlu  ditakuti,  tapi  sebaliknya  harus  senantiasa 
dirindukan.  Jika  sesuatu  itu  begitu  dirindukan,  logikanya  menurut  dia,  berarti  ingin  cepat- 
cepat  pula  ditemui. 

"Barangsiapa  membenci  pertemuan  dengan  Allah,  maka  Allah  akan  benci  bertemu 
dengannya,"  sabda  Rasulullah  S. A. W . 

Maka,  terhadap  manusia  yang  tak  pernah  tergugah  dengan  kematian  manusia  lain, 
Aa'  Agim  secara  guyon  menyebutnya  sebagai  golongan  "mandom"  alias  manusia  domba. 
"Seperti  domba  di  Idul  Kurban.  Terus  makan  rumput  sambil  menatap  kawan-kawannya 
disembelih,  padahal  dia  bakal  dapat  giliran  juga, "tambah  pimpinan  Pesantren  Daarut 
Tauhiid  ini. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  5 


Agim  menganalogikan  orang  dalam  golongan  ini  sebagai  orang  bodoh,  yang  meski  telah 
diberi  modal  hidup  tapi  terhambur  dengan  sia-sia.  "Semakin  banyak  kesia-siaan  yang  kita 
lakukan,  maka  semakin  tinggi  pula  tingkat  kebodohan  kita.  Sebaliknya,  orang  yang  paling 
cerdas  adalah  orang  yang  paling  sering  mengingat  ajal  dan  paling  banyak  mempersiapkan 
diri  menghadapi  maut,”  katanya. 

Khusnulkhotimah,  menurut  Agim,  adalah  suatu  karunia  Allah  SWT  yang  khusus 
diberikan  kepada  manusia.  Kyai  yang  kocak  ini  bilang,  tak  ada  ceritanya  muda  foya-foya, 
tua  kaya  raya,  mati  masuk  surga.  Khusnulkhotimah  itu  seperti  hadiah  buat  manusia,  atas 
upaya  manusia  yang  sungguh-sungguh  menjalankan  tugas  hidup  di  dunia  ini.  "Seperti 
mahasiswa  yang  belajar  mati-matian,  lalu  lulus  dengan  predikat  summa  cum  laude." 

Jadi  jangan  pernah  berpikir  bagaimana  supaya  kita  bisa  mendapatkan 
khusnulkhotimah  terlebih  dulu.  "Kata-kata  mati,  harusnya  mampu  kita  hadirkan  dalam  hati 
kita  setiap  hari,"  paparnya. 

Sabda  Rasulullah  yang  menyatakan  bahwa  dengan  banyak-banyak  mengingat  maut 
menjadikan  seseorang  menjadi  makhluk  yang  produktif,  cermat,  dan  selektif,  adalah 
benar  adanya,  menurut  Agim.  "Ini  karena  setiap  pekerjaan  yang  dilakukannya  dianggap 
sebagai  pekerjaan  terakhirnya.  Karena  maut  itu  bisa  datang  kapan  saja."  Sebaliknya, 
kalau  Allah  belum  memberi  izin,  maut  tak  akan  datang.  Agim  memberi  anekdot  seperti 
orang  yang  bekeinginan  bunuh  diri  di  rel  kereta  api.  Sesaat  kereta  melintas,  ternyata 
badannya  masih  utuh.  Karena  ternyata  ia  berada  di  lintasan  dengan  tiga  jalur  rel. 

Dengan  selalu  meningat  maut,  intinya  kematian  menjadi  semacam  bahan  baker  agar 
manusia  mampu  hidup  produktif  dan  bermanfaat.  Menurut  Aam  Amirullah,  ada  empat 
"selalu"  agar  manusia  memiliki  manfaat  hidup.  Pertama,  selalu  bermunajat  kepada  Allah 
SWT;  kedua,  selalu  mengevaluasi  dan  mengintospeksi  diri  sendiri;  ketiga,  selalu 
bertafakur,  mengasah  diri  dan  ilmu;  dan  keempat,  selalu  memenuhi  hak  hidup,  seperti 
makan,  minum,  tidur  dengan  teratur.  "Jadi  sebelum  kita  mendekati  sakratulmaut, 
Rasulullah  sudah  memberi  solusi  kepada  manusia.  Jika  ajal  telah  tiba,  tak  perlu  kita  takut 
menghadapinya,"  tambah  Aam. 

PANGGILAN  TERHADAP  MAYAT 

DALAM  suatu  riwayat  disebutkan,  tatkala  roh  berpisah  dari  tubuh,  maka  ia  dipanggil 
dari  langit  dengan  tiga  kai  jeritan: 

Wahai  anak  Adam  !!! 

Apakah  kamu  meninggalkan  dunia,  atau  dunia  yang  meninggalkan  kamu  ? 

Apakah  kamu  mengumpulkan  dunia,  atau  dunia  mengumpulkan  kamu  ? 

Apakah  kamu  mematikan  dunia,  atau  dunia  mematikan  kamu  ? 

Jika  mayat  diletakkan  di  tempat  untuk  dimandikan,  maka  ia  dipanggil  tiga  kali  teriakan: 
Wahai  anak  Adam!!! 

Dimanakah  tubuhmu  yang  kuat,  bukankah  sekarang  ini  kamu  menjadi  lemah  ? 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  6 


Dimana  mulutmu  yang  bijak,  bukankah  sekarang  kamu  diam  ? 

Dimana  kekasihmu,  bukankah  mereka  sekarang  mengasingkan  kamu? 

Dikala  mayat  diletakkan  di  tempat  kafan,  ia  dipanggil  tiga  kali  jeritan: 

Wahai  anak  Adam!!! 

Pergilah  kamu  ketempat  yang  jauh  ke  tanpa  membawa  bekal! 

Keluarlah  kamu  dari  rumahmu,  dan  tidak  usah  kembali! 

Naiklah  kuda,  dan  kamu  tidak  akan  naik  seperti  itu  selamanya,  kamu  akan  menjadi  sesuatu 
di  dalam  rumah  yang  penuh  kesedihan! 

Sewaktu  mayat  itu  dipikul  diatas  usungan,  ia  dipanggil  tiga  kali  jeritan: 

"Wahai  anak  Adam!!! 

Sangat  berbahagialah  kamu  jika  kamu  termasuk  orang  yang  bertaubat. 

Sangat  berbahagialah  kamu  jika  amal  kamu  baik. 

Sangat  berbahagialah  kamu  jika  sahabatmu  dalam  keridhaan  Allah,  dan  alangkah 
celakanya  kamu  jika  para  sahabatmu  orang  yang  dimurkai  Allah." 

Sewaktu  mayat  diletakkan  untuk  disholatkan,  maka  ia  dipanggil  tiga  kali  teriakan: 

Wahai  anak  Adam!!! 

Segala  amal  yang  telah  kamu  lakukan  akan  kamu  lihat! 

Jika  amal  perbuatanmu  baik,  maka  kamu  akan  melihat  baik! 

Jika  amal  perbuatanmu  buruk,  kamu  pun  akan  melihat  buruk!" 

Kemudian  apabila  mayat  sudah  berada  di  tepi  kubur,  maka  ia  dipanggil  lagi  tiga  kali 
teriakan: 

"Wahai  anak  Adam!!! 

Bukankah  kamu  menambahkan  damai  pada  tempat  yang  sempit  ini  ? 

Bukankah  kamu  membawa  kekayaan  di  tempat  kekaf  iran  ini  ? 

Bukankah  kamu  membawa  penerang  ditempat  yang  gelap  ini  ? 

Dan  jika  mayat  diletakkan  pada  liang  kubur,  maka  iapun  dipanggil  dengan  tiga  kali  jeritan: 
Wahai  anak  Adam!!! 

Kamu  di  atas  punggungku  bersenda  gurau,  tapi  kamu  dalam  perutku  menjadi  menangis. 
Kamu  berada  diatas  punggungku  bergembira  ria,  tapi  kamu  dalam  perutku  menjadi  cemas 
dan  duka. 

Kamu  diatas  punggungku  dapat  berbicara,  tapi  kamu  dalam  perutku  kamu  menjadi  diam." 

Setelah  manusia  pulang  meninggalkan  mayat  yang  sudah  dikuburkan  itu,  lalu  Allah 
SWT  berfirman:  "Wahai  hamba-hambaKu,  kamu  tetap  terpencil  dan  bersendirian,  para 
manusia  sudah  pergi  dan  pulang  meninggalkan  kamu  bersendirian  dalam  kegelapan  kubur. 

Padahal  kamu  telah  berbuat  maksiat  kepada-Ku  karenapara  manusia,  karena  isteri  dan 
anak.  Namun  Aku  sangat  kasihan  kepadamu  pada  hari  ini  dengan  limpahan  Rahmat,  yang 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  7 


denganya  para  makhluk  semua  kagum.  Dan  aku  lebih  kasihan  kepadamu  daripada  kasih 
IBU  kepada  anaknya." 

Wahai  saudara  muslimin  ku siapakah  mayat  itu aku,  kau,  kamu  semua  sudah 

pasti  akan  menjadi  mayat  suatu  hari  nanti.  Dikala  itu  kita  pasti  akan  mendengar  jeritan 
yang  amat  menggerikan  itu  hinggakan  makhluk  yang  lain  mendengarnya  merasa  takut  dan 

kagum  terhadap  Maha  Pencipta.  Mana  amalan  mu mana  kebaikanmu  sebagai  Khalifah 

Allah  dimuka  bumi  ini ??????? 


MATA  YANG  TIDAK  MENANGIS  DI  HARI  KIAMAT 

Semua  kaum  Muslim  berkeyakinan  bahwa  dunia  dan  kehidupan  ini  akan  berakhir,  akan 
datang  suatu  saat  ketika  manusia  berkumpul  di  pengadilan  Allah  Swt. 

Al-Quran  menceritakan  berkali-kali  tentang  peristiwa  Hari  Kiamat  ini,  seperti  yang 
disebutkan  dalam  surah  Al-Ghasyiyah  ayat  1-16.  dalam  surah  itu,  digambarkan  bahwa 
tidak  semua  wajah  ketakutan.  Ada  wajah-wajah  yang  pada  hari  itu  cerah  ceria.  Mereka 
merasa  bahagia  dikarenakan  perilakunya  di  dunia.  Dia  ditempatkan  pada  surgayang  tinggi. 
Itulah  kelompok  orang  yang  di  Hari  Kiamat  memperoleh  kebahagiaan. 

Tentang  wajah-wajah  yang  tampak  ceria  dan  gembira  di  Hari  Kiamat,  Rasulullah 
pernah  bersabda,  "Semua  mata  akan  menangis  pada  hari  kiamat  kecuali  tiga  hal.  Pertama, 
mata  yang  menangis  karena  takut  kepada  Allah  Swt.  Kedua,  mata  yang  dipalingkan  dari 
apa-apa  yang  diharamkan  Allah.  Ketiga,  mata  yang  tidak  tidur  karena  mempertahankan 
agama  Allah." 

Mari  kita  melihat  diri  kita,  apakah  mata  kita  termasuk  mata  yang  menangis  di  Hari 
Kiamat  ? Dahulu,  dalam  suatu  riwayat,  ada  seorang  yang  kerjanya  hanya  mengejar-ngejar 
hawa  nafsu,  bergumul  dan  berkelana  di  teinpat-tempat  maksiat,  dan  pulang  larut 
malam.Dari  tempat  itu,  dia  pulang  dalam  keadaan  sempoyongan.  Di  tengah  jalan,  di  sebuah 
rumah,  lelaki  itu  mendengar  sayup-sayup  seseorang  membaca  Al-Quran.  Ayat  yang  dibaca 
itu  berbunyi:  "Belum  datangkah  waktunya  bagi  orang-orang  yang  beriman,  untuk  tunduk 
hati  mereka  mengingat  Allah  dan  kepada  kebenaran  yang  telah  turun  (kepada  mereka), 
dan  janganlah  mereka  seperti  orang-orang  yang  sebelumnya  telah  diturunkan  Al-Kitab 
kepadanya,  kenudian  berlalulah  masa  yang  panjang  atas  mereka,  lalu  hati  mereka  menjadi 
keras.  Dan  kebanyakan  di  antara  mereka  adalah  orang  yang  fasik  (Qs  57:  16). 

Sepulangnya  dia  di  rumah,  sebelum  tidur,  lelaki  itu  mengulangi  lagi  bacaan  itu  di 
dalam  hatinya.  Kemudian  tanpa  terasa  air  mata  mengalir  di  pipinya.  Si  pemuda  merasakan 
ketakutan  yang  luar  biasa.  Bergetar  hatinya  di  hadapan  Allah  karena  perbuatan  maksiat 
yang  pernah  dia  lakukan.  Kemudian  ia  mengubah  cara  hidupnya.  Ia  mengisi  hidupnya 
dengan  mencari  ilmu,  beramal  mulia  dan  beribadah  kepada  Allah  Swt.,  sehingga  di  abad 
kesebelas  Hijri  dia  menjadi  seorang  ulama  besar,  seorang  bintang  di  dunia  taS.A.W  uf. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  8 


Orang  ini  bernama  Fudhail  bin  Iyadh.  Dia  kembali  ke  jalan  yang  benar  kerena  mengalirkan 
air  mata  penyesalan  atas  kesalahannya  di  masa  lalu  lantaran  takut  kepada  Allah  Swt. 
Berbahagialah  orang-orang  yang  pernah  bersalah  dalam  hidupnya  kemudian  menyesali 
kesalahannya  dengan  cara  membasahi  matanya  dengan  air  mata  penyesalan.  Mata  seperti 
itu  insya  Allah  termasuk  mata  yang  tidak  menangis  di  Hari  Kiamat. 

Kedua,  mata  yang  dipalingkan  dari  hal-hal  yang  dilarang  oleh  Allah.  Seperti  telah  kita 
ketahui  bahwa  Rasulullah  pernah  bercerita  tentang  orang-orang  yang  akan  dilindungi  di 
Hari  Kiamat  ketika  orang-orang  lain  tidak  mendapatkan  perlindungan.  Dari  ketujah  orang 
itu  salah  satu  di  antaranya  adalah  seseorang  yang  diajak  melakukan  maksiat  oleh 
perempuan,  tetapi  dia  menolak  ajakan  itu  dengan  mengatakan,  "Aku  takut  kepada  Allah". 

Nabi  Yusuf  as.  mewakili  kisah  ini.  Ketika  dia  menolak  ajakan  kemaksiatan  majikannya. 
Mata  beliau  termasuk  mata  yang  tidak  akan  menangis  di  Hari  Kiamat,  lantaran  matanya 
dipalingkan  dari  apa-apa  yang  diharamkan  oleh  Allah  Swt. 

Kemudian  mata  yang  ketiga  adalah  mata  yang  tidak  tidur  karena  membela  agama  Allah. 
Seperti  mata  pejuang  Islam  yang  selalu  mempertahahkan  keutuhan  agamanya,  dan 
menegakkan  tonggak  Islam.  Itulah  tiga  pasang  mata  yang  tidak  akan  menangis  di  Hari 
Kiamat,  yang  dilukiskan  oleh  Al-Quran  sebagai  wajah-wajah  yang  berbahagia  di  Hari 
Kiamat  nanti. 


BILA  AJAL  MULAI  MENDEKAT 

Baginda  Rasullullah  S. A. W berkata  : Apabila  telah  sampai  ajal  seseorang  itu  maka 
akan  masuklah  satu  kumpulan  malaikat  ke  dalam  lubang-lubang  kecil  dalam  badan  dan 
kemudian  mereka  menarik  rohnya  melalui  kedua-dua  telapak  kakinya  sehingga  sampai 
kelutut.  Setelah  itu  datang  pula  sekumpulan  malaikat  yang  lain  masuk  menarik  roh  dari 
lutut  hingga  sampai  ke  perut  dan  kemudiannya  mereka  keluar.  Datang  lagi  satu  kumpulan 
malaikat  yang  lain  masuk  dan  menarik  rohnya  dari  perut  hingga  sampai  ke  dada  dan 
kemudiannya  mereka  keluar. 

Dan  akhir  sekali  datang  lagi  satu  kumpulan  malaikat  masuk  dan  menarik  roh  dari 
dadanya  hingga  sampai  ke  kerongkong  dan  itulah  yang  dikatakan  saat  nazak  orang  itu." 
Sambung  Rasullullah  S. A. W.  lagi:  "Kalau  orang  yang  nazak  itu  orang  yang  beriman,  maka 
malaikat  Jibrail  A. S.  akan  menebarkan  sayapnya  yang  disebelah  kanan  sehingga  orang 
yang  nazak  itu  dapat  melihat  kedudukannya  di  syurga.  Apabila  orang  yang  beriman  itu 
melihat  syurga,  maka  dia  akan  lupa  kepada  orang  yang  berada  disekelilinginya.  Ini  adalah 
karena  sangat  rindunya  pada  syurga  dan  melihat  terus  pandangannya  kepada  sayap  Jibrail 
A. S."  Kalau  orang  yang  nazak  itu  orang  munafik,  maka  Jibrail  A. S.  akan  menebarkan  sayap 
disebelah  kiri.  Maka  orang  yang  nazak  itu  dapat  melihat  kedudukannya  di  neraka  dan 
dalam  masa  itu  orang  itu  tidak  lagi  melihat  orang  disekelilinginya.  Ini  adalah  karena 
terlalu  takutnya  apabila  melihat  neraka  yang  akan  menjadi  tempat  tinggalnya.  Dari 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  9 


sebuah  hadis  bahwa  apabila  Allah  S. W. T.  menghendaki  seorang  mukmin  itu  dicabut 
nyawanya  maka  datanglah  malaikat  maut.  Apabila  malaikat  maut  hendak  mencabut  roh 
orang  mukmin  itu  dari  arah  mulut  maka  keluarlah  zikir  dari  mulut  orang  mukmin  itu 
dengan  berkata:  "Tidak  ada  jalan  bagimu  mencabut  roh  orang  ini  melalui  jalan  ini  karena 
orang  ini  sentiasa  menjadikan  lidahnya  berzikir  kepada  Allah  S. W. T."  Setelah  malaikat 
maut  mendengar  penjelasan  itu,  maka  dia  pun  kembali  kepada  Allah  S. W. T.  dan 
menjelaskan  apa  yang  diucapkan  oleh  lidah  orang  mukmin  itu.  Lalu  Allah  S. W. T.  berfirman 
yang  bermaksud:  "Wahai  malaikat  maut,  kamu  cabutlah  ruhnya  dari  arah  lain."  Sebaik 
saja  malaikat  maut  mendapat  perintah  Allah  S. W. T.  maka  malaikat  maut  pun  cuba 
mencabut  roh  orang  mukmin  dari  arah  tangan.  Tapi  keluarlah  sedekah  dari  arah  tangan 
orang  mukmin  itu,  keluarlah  usapan  kepala  anak-anak  yatim  dan  keluar  penulisan  ilmu. 
Maka  berkata  tangan:  "Tidak  ada  jalan  bagimu  untuk  mencabut  roh  orang  mukmin  dari 
arah  ini,  tangan  ini  telah  mengeluarkan  sedekah,  tangan  ini  mengusap  kepala  anak-anak 
yatim  dan  tangan  ini  menulis  ilmu  pengetahuan." 

Oleh  karena  malaikat  maut  gagal  untuk  mencabut  roh  orang  mukmin  dari  arah  tangan 
maka  malaikat  maut  cuba  pula  dari  arah  kaki.  Malangnya  malaikat  maut  juga  gagal 
melakukan  sebab  kaki  berkata:"Tidak  ada  jalan  bagimu  dari  arah  ini  karena  kaki  ini 
sentiasa  berjalan  berulang  alik  mengerjakan  solat  dengan  berjemaah  dan  kaki  ini  juga 
berjalan  menghadiri  majlis-majlis  ilmu."  Apabila  gagal  malaikat  maut,  mencabut  roh  org 
mukmin  dari  arah  kaki, maka  malaikat  maut  cuba  pula  dari  arah  telinga.  Sebaik  saja 
malaikat  maut  menghampiri  telinga  maka  telinga  pun  berkata:  "Tidak  ada  jalan  bagimu 
dari  arah  ini  karena  telinga  ini  sentiasa  mendengar  bacaan  Al-Quran  dan  zikir."  Akhir 
sekali  malaikat  maut  cuba  mencabut  orang  mukmin  dari  arah  mata  tetapi  baru  saja 
hendak  menghampiri  mata  maka  berkata  mata:  "Tidak  ada  jalan  bagimu  dari  arah  ini 
sebab  mata  ini  sentiasa  melihat  beberapa  mushaf  dan  kitab-kitab  dan  mata  ini  sentiasa 
menangis  karena  takutkan  Allah."  Setelah  gagal  maka  malaikat  maut  kembali  kepada  Allah 
S. W. T.  Kemudian  Allah  S. W. T.  berfirman  yang  bermaksud:  "Wahai  malaikatKu,  tulis 
AsmaKu  ditelapak  tanganmu  dan  tunjukkan  kepada  roh  orang  yang  beriman  itu." 

Sebaik  saja  mendapat  perintah  Allah  S. W. T.  maka  malaikat  maut  menghampiri  roh 
orang  itu  dan  menunjukkan  Asma  Allah  S. W. T.  Sebaik  saja  melihat  Asma  Allah  dan 
cintanya  kepada  Allah  S. W. T maka  keluarlah  roh  tersebut  dari  arah  mulut  dengan 
tenang.  Abu  Bakar  R. A.  telah  ditanya  tentang  kemana  roh  pergi  setelah  ia  keluar  dari 
jasad. 

Maka  berkata  Abu  Bakar  R.A:  "Roh  itu  menuju  ketujuh  tempat: 

1.  Roh  para  Nabi  dan  utusan  menuju  ke  Syurga  Adnin. 

2.  Roh  para  ulama  menuju  ke  Syurga  Firdaus. 

3.  Roh  merekayang  berbahagia  menuju  ke  Syurga  Illiyyina. 

4.  Roh  para  shuhada  berterbangan  seperti  burung  di  syurga  mengikut  kehendak  mereka. 

5.  Roh  para  mukmin  yang  berdosa  akan  tergantung  di  udara  tidak  di  bumi  dan  tidak  di 
langit  sampai  hari  kiamat. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  10 


6.  Roh  anak-anak  orang  yang  beriman  akan  berada  di  gunung  dari  minyak  misik. 

7.  Roh  orang-orang  kafir  akan  berada  dalam  neraka  Sijjin,  mereka  diseksa  berserta 
jasad-nya  hingga  sampai  hari  Kiamat." 

Telah  bersabda  Rasullullah  S. A. W : 

"Tiga  kelompok  manusia  yang  akan  dijabat  tangannya  oleh  para  malaikat  pada  hari  mereka 
keluar  dari  kuburnya  : 

1.  Orang-orang  yang  mati  syahid. 

2.  Orang-orang  yang  mengerjakan  solat  malam  dalam  bulan  ramadhan. 

3.  Orang  berpuasa  di  hari  Arafah. 

Insya  Allah  kita  termasuk  kelompok  yang  tersebut  diatas  Amin  ya  robbal  ' Alamiin 


KISAH  RAHASIA  DIBALIK  SHALAT  LIMA  WAKTU 

Ali  bin  Abi  Talib  r.a.  berkata,  "Sewaktu  Rasullullah  S. A. W duduk  bersama  para 
sahabat  Muhajirin  dan  Ar\sar,  maka  dengan  tiba-tiba  datanglah  satu  rombongan  orang- 
orang  Yahudi  lalu  berkata,  'Ya  Muhammad,  kami  hendak  bertanya  kepada  kamu  kalimat- 
kalimat  yang  telah  diberikan  oleh  Allah  kepada  Nabi  Musa  a.s.  yang  tidak  diberikan 
kecuali  kepada  para  Nabi  utusan  Allah  atau  malaikat  muqarrab.' 

Lalu  Rasullullah  S. A. W bersabda,  ‘Silakan  bertanya.' 

Berkata  orang  Yahudi,  'Sila  terangkan  kepada  kami  tentang  5 waktu  yang  diwajibkan  oleh 
Allah  ke  atas  umatmu.' 

Sabda  Rasullullah  S. A. W , 'Shalat  Zuhur  jika  tergelincir  matahari,  maka  bertasbihlah 
segala  sesuatu  kepada  Tuhannya.  Shalat  Asar  itu  ialah  saat  ketika  Nabi  Adam  a.s. 
memakan  buah  khuldi.  Shalat  Maghrib  itu  adalah  saat  Allah  menerima  taubat  Nabi  Adam 
a.s.  Maka  setiap  mukmin  yang  bershalat  Maghrib  dengan  ikhlas  dan  kemudian  dia  berdoa 
meminta  sesuatu  pada  Allah  maka  pasti  Allah  akan  mengkabulkan  permintaannya.  Shalat 
Isyak  itu  ialah  shalat  yang  dikerjakan  oleh  para  Rasul  sebelumku.  Shalat  Subuh  adalah 
sebelum  terbit  matahari.  Ini  karena  apabila  matahari  terbit,  terbitnya  di  antara  dua 
tanduk  syaitan  dan  di  situ  sujudnya  setiap  orang  kafir.' 

Setelah  orang  Yahudi  mendengar  penjelasan  dari  Rasullullah  S. A. W , lalu  mereka  berkata, 
'Memang  benar  apa  yang  kamu  katakana  itu  Muhammad.  Katakanlah  kepada  kami  apakah 
pahala  yang  akan  didapati  oleh  orang  yang  shalat.' 

Rasullullah  S. A. W bersabda,  'Jagalah  waktu-waktu  shalat  terutama  shalat  yang 
pertengahan.  Shalat  Zuhur,  pada  saat  itu  nyalanya  neraka  Jahanam.  Orang-orang  mukmin 
yang  mengerjakan  shalat  pada  ketika  itu  akan  diharamkan  ke  atasnya  wap  api  neraka 
Jahanam  pada  hari  Kiamat.' 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  11 


Sabda  Rasullullah  S.  A. W lagi,  'Manakala  shalat  Asar,  adalah  saat  di  mana  Nabi  Adam  a.s. 
memakan  buah  khuldi.  Orang-orang  mukmin  yang  mengerjakan  shalat  Asar  akan 
diampunkan  dosanya  seperti  bayi  yang  baru  lahir.' 

Selepas  itu  Rasullullah  S. A. W membaca  ayat  yang  bermaksud,  'Jagalah  waktu-waktu 
shalat  terutama  sekali  shalat  yang  pertengahan.  Shalat  Maghrib  itu  adalah  saat  di  mana 
taubat  Nabi  Adam  a.s.  diterima.  Seorang  mukmin  yang  ikhlas  mengerjakan  shalat 
Maghrib  kemudian  meminta  sesuatu  daripada  Allah,  maka  Allah  akan  perkenankan.' 

Sabda  Rasullullah  S. A. W , 'Shalat  Isyak  (atamah).  Katakan  kubur  itu  adalah  sangat  gelap 
dan  begitu  juga  pada  hari  Kiamat,  maka  seorang  mukmin  yang  berjalan  dalam  malam  yang 
gelap  untuk  pergi  menunaikan  shalat  Isyak  berjamaah,  Allah  SWT  haramkan  dirinya 
daripada  terkena  nyala  api  neraka  dan  diberikan  kepadanya  cahaya  untuk  menyeberangi 
Titian  Sirath.' 

Sabda  Rasullullah  S. A. W seterusnya,  'Shalat  Subuh  pula,  seseorang  mukmin  yang 
mengerjakan  shalat  Subuh  selama  40  hari  secara  berjamaah,  diberikan  kepadanya  oleh 
Allah  SWT  dua  kebebasan  iaitu: 

1.  Dibebaskan  daripada  api  neraka. 

2.  Dibebaskan  dari  nifaq. 

Setelah  orang  Yahudi  mendengar  penjelasan  daripada  Rasullullah  S. A. W , maka  mereka 
berkata,  'Memang  benarlah  apa  yang  kamu  katakan  itu  wahai  Muhammad  (S. A. W ).  Kini 
katakan  pula  kepada  kami  semua,  kenapakah  Allah  SWT  mewajibkan  puasa  30  hari  ke 
atas  umatmu  ? 

Sabda  Rasullullah  S. A. W , 'Ketika  Nabi  Adam  memakan  buah  pohon  khuldi  yang  dilarang, 
lalu  makanan  itu  tersangkut  dalam  perut  Nabi  Adam  a.s.  selama  30  hari.  Kemudian  Allah 
SWT  mewajibkan  ke  atas  keturunan  Adam  a.s.  berlapar  selama  30  hari. 

Sementara  diizin  makan  di  waktu  malam  itu  adalah  sebagai  kurnia  Allah  SWT  kepada 
makhluk-Nya.' 

Kata  orang  Yahudi  lagi,  'Wahai  Muhammad,  memang  benarlah  apa  yang  kamu  katakan  itu. 
Kini  terangkan  kepada  kami  mengenai  ganjaran  pahala  yang  diperolehi  daripada  berpuasa 
itu.' 

Sabda  Rasullullah  S. A. W , ‘Seorang  hamba  yang  berpuasa  dalam  bulan  Ramadhan  dengan 
ikhlas  kepada  Allah  SWT,  dia  akan  diberikan  oleh  Allah  SWT  7 perkara: 

1.  Akan  dicairkan  daging  haram  yang  tumbuh  dari  badannya  (daging  yang  tumbuh  daripada 
makanan  yang  haram). 

2.  Rahmat  Allah  sentiasa  dekat  dengannya. 

3.  Diberi  oleh  Allah  sebaik-baik  amal. 

4.  Dijauhkan  daripada  merasa  lapar  dan  dahaga. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  12 


5.  Diringankan  baginya  siksa  kubur  (siksa  yang  amat  mengerikan). 

6.  Diberikan  cahaya  oleh  Allah  SWT  pada  hari  Kiamat  untuk  menyeberang  Titian  Sirath. 

7.  Allah  SWT  akan  memberinya  kemudian  di  syurga.' 

Kata  orang  Yahudi,  'Benar  apa  yang  kamu  katakan  itu  Muhammad.  Katakan  kepada  kami 
kelebihanmu  di  antara  semua  para  nabi.' 

Sabda  Rasullullah  S. A. W , 'Seorang  nabi  menggunakan  doa  mustajabnya  untuk 
membinasakan  umatnya,  tetapi  saya  tetap  menyimpankan  doa  saya  (untuk  saya  gunakan 
memberi  syafaat  kepada  umat  saya  di  hari  kiamat).' 

Kata  orang  Yahudi,  'Benar  apa  yang  kamu  katakan  itu  Muhammad.  Kini  kami  mengakui 
dengan  ucapan  Asyhadu  Alla  illaha  illallah,  wa  annaka  Rasulullah  (kami  percaya  bahawa 
tiada  Tuhan  melainkan  Allah  dan  engkau  utusan  Allah).' 

Sedikit  peringatan  untuk  kita  semua:  "Dan  sesungguhnya  akan  Kami  berikan  cubaan 
kepadamu,  dengan  sedikit  ketakutan,  kelaparan,  kekurangan  harta,  jiwa  dan  buah-buahan. 
Dan  berilah  berita  gembira  kepada  orang-orang  yang  sabar."  (Surah  Al-Baqarah:  ayat 
155) 

"Allah  tidak  membebani  seseorang  melainkan  sesuai  dengan  kesanggupannya.  Ia  mendapat 
pahala  (dari  kebajikan)  yang  diusahakannya  dan  ia  mendapat  siksa  (dari  kejahatan)  yang 
dikerjakannya."  (Surah  Al-Baqarah:  ayat  286) 


GUGURNYA  DOSA  BERSAMA  TETESAN  AIR  WUDLU 

Abu  Nadjih  (Amru)  bin  Abasah  Assulamy  r.a  berkata  : Pada  masa  Jahiliyah,  saya 
merasa  bahwa  semua  manusia  dalam  kesesatan,  karena  mereka  menyembah  berhala. 
Kemudian  saya  mendengar  berita  ; Ada  seorang  di  Mekkah  memberi  ajaran-ajaran  yang 
baik.  Maka  saya  pergi  ke  Mekkah,  di  sana  saya  dapatkan  Rasulullah  S. A. W masih 
sembunyi-sembunyi,  dan  kaumnya  sangat  congkak  dan  menentang  padanya. 

Maka  saya  berdaya-upaya  hingga  dapat  menemuinya,  dan  bertanya  kepadanya  : Apakah 
kau  ini  ? 

Jawabnya  : Saya  Nabi. 

Saya  tanya  : Apakah  nabi  itu  ? 

Jawabnya  : Allah  mengutus  saya. 

Diutus  dengan  apakah  ? 

Jawabnya  : Allah  mengutus  saya  supaya  menghubungi  famili  dan  menghancurkan  berhala, 
dan  meng-Esa-kan  Tuhan  dan  tidak  menyekutukan-Nya  dengan  sesuatu  apapun. 

Saya  bertanya  : Siapakah  yang  telah  mengikuti  engkau  atas  ajaran  itu  ? 

Jawabnya  : Seorang  merdeka  dan  seorang  hamba  sahaya  ( Abubakar  dan  Bilal  ). 

Saya  berkata  : Saya  akan  mengikuti  kau. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  13 


Jawabnya  : Tidak  dapat  kalau  sekarang,  tidakkah  kau  perhatikan  keadaan  orang-orang 
yang  menentang  kepadaku,  tetapi  pulanglah  kembali  ke  kampung,  kemudian  jika  telah 
mendengar  berita  kemenanganku,  maka  datanglah  kepadaku. 

Maka  segera  saya  pulang  kembali  ke  kampung,  hingga  hijrah  Rasulullah  S. A. W ke  Madinah, 
dan  saya  ketika  itu  masih  terus  mencari  berita,  hingga  bertemu  beberapa  orang  dari 
familiku  yang  baru  kembali  dari  Madinah,  maka  saya  bertanya  : Bagaimana  kabar  orang 
yang  baru  datang  ke  kota  Madinah  itu  ? 

Jawab  mereka  : Orang-orang  pada  menyambutnya  dengan  baik,  meskipun  ia  akan  dibunuh 
oleh  kaumnya,  tetapi  tidak  dapat.  Maka  berangkatlah  saya  ke  Madinah  dan  bertemu  pada 
Rasulullah  S. A. W . 

Saya  berkata  : Ya  Rasulullah  apakah  kau  masih  ingat  pada  saya  ? 

Jawabnya  : Ya,  kau  yang  telah  menemui  saya  di  Mekkah. 

Lalu  saya  berkata  : Ya  Rasulullah  beritahukan  kepada  saya  apa  yang  telah  diajarkan  Allah 
kepadamu  dan  belum  saya  ketahui.  Beritahukan  kepada  saya  tentang  shalat  ? 

Jawab  Nabi  : Shalatlah  waktu  Shubuh,  kemudian  hentikan  shalat  hingga  matahari  naik 
tinggi  sekadar  tombak,  karena  pada  waktu  terbit  matahari  itu  seolah-olah  terbit  di 
antara  dua  tanduk  syaitan,  dan  ketika  itu  orang-orang  kafir  menyembah  sujud  kepadanya. 
Kemudian  setelah  itu  kau  boleh  shalat  sekuat  tenagamu  dari  sunnat,  karena  shalat  itu 
selalu  disaksikan  dan  dihadiri  Malaikat,  hingga  matahari  tegak  di  tengah-tengah,  maka  di 
situ  hentikan  shalat  karena  pada  saat  itu  dinyalakan  Jahannam,  maka  bila  telah  telingsir 
dan  mulai  ada  bayangan,  shalatlah,  karena  shalat  itu  selalu  disaksikan  dan  dihadiri 
Malaikat,  hingga  shalat  Asar.  Kemudian  hentikan  shalat  hingga  terbenam  matahari, 
karena  ketika  akan  terbenam  matahari  itu  seolah-olah  terbenam  di  antara  dua  tanduk 
syaithan  dan  pada  saat  itu  bersujudlah  orang-orang  kaf  ir. 

Saya  bertanya  : Ya  Nabiyullah  : Ceriterakan  kepada  saya  tentang  wudlu'  ! 

Bersabda  Nabi  : Tiada  seorang  yang  berwudlu'  lalu  berkumur  dan  menghirup  air, 
kemudian  mengeluarkannya  dari  hidungnya  melainkan  keluar  semua  dosa-dosa  dari  mulut 
dan  hidung.  Kemudian  jika  ia  membasuh  mukanya  menurut  apa  yang  diperintahkan  Allah, 
jatuhlah  dosa-dosa  mukanya  dari  ujung  jenggotnya  bersama  tetesan  air. 

Kemudian  bila  membasuh  kedua  tangan  sampai  kedua  siku,  jatuhlah  dosa-dosa  dari  ujung 
jari-jarinya  bersama  tetesan  air.  Kemudian  mengusap  kepala  maka  jatuh  semua  dosa  dari 
ujung  rambut  bersama  tetesan  air,  kemudian  membasuh  dua  kaki  ke  matakaki,  maka 
jatuhlah  semua  dosa  kakinya  dari  ujung  jari  bersama  tetesan  air. 

Maka  bila  ia  shalat  sambil  memuja  dan  memuji  Allah  menurut  lazimnya,  dan 
membersihkan  hati  dari  segala  sesuatu  selain  Allah,  maka  keluar  dari  semua  dosanya 
bagaikan  lahir  dari  perut  ibunya  " ( HR.  Muslim  ) 

Ketika  Amru  bin  Abasah  menceritakan  hadits  ini  kepada  Abu  Umamah,  oleh  Abu 
Umamah  ditegur  : Hai  Amru  bin  Abasah  perhatikan  keteranganmu  itu,  masakan  dalam 
satu  perbuatan  orang  diberi  ampun  demikian  rupa.  Jawab  Amru  : Hai  Abu  Umamah,  telah 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  14 


tua  usiaku,  dan  rapuh  tulangku,  dan  hampir  ajalku,  dan  tiada  kepentingan  bagiku  untuk 
berdusta  terhadap  Allah  atau  Rasulullah  S. A. W . 

Andaikan  saya  tidak  mendengar  dari  Rasulullah,  hanya  satu  dua  atau  tiga  empat  kali,  atau 
lima  enam  tujuh  kali  tidak  akan  saya  ceritakan,  tetapi  saya  telah  mendengar  lebih  dari  itu 
" ( HR.  Muslim  ) 


KESEMPURNAAN  SEORANG  MUSLIM 

Seorang  sahabat  bertanya  kepada  Rosulullah  S. A. W , Dia  berkata  : Aku  ingin  menjadi 
orang  yang  alim 

Baginda  S. A. W menjawab  : Takutlah  kepada  Allah  maka  engkau  akan  jadi  orang  yang  alim 
Dia  berkata  : Aku  ingin  menjadi  orang  paling  kaya 

Baginda  S. A. W menjawab  : Jadilah  orang  yang  yakin  pada  diri  sendiri  maka  engkau  akan 
jadi  orang  paling  kaya 

Dia  berkata  : Aku  ingin  menjadi  orang  yang  adil 

Baginda  S. A. W menjawab:  Kasihanilah  manusia  yang  lain  sebagaimana  engkau  kasih  pada 
diri  sendiri  maka  jadilah  engkau  seadil-adil  manusia 

Dia  berkata  : Aku  ingin  menjadi  orang  yang  paling  baik 

Baginda  S. A. W menjawab:  Jadilah  orang  yang  berguna  kepada  masyarakat  maka  engkau 
akan  jadi  sebaik-baik  manusia 

Dia  berkata  : Aku  ingin  menjadi  orang  yang  istimewa  di  sisi  Allah 

Baginda  S. A. W menjawab  : Banyakkan  dzikrullah  niscaya  engkau  akan  jadi  orang  istimewa 
di  sisi  Allah 

Dia  berkata  : Aku  ingin  disempurnakan  imanku 

Baginda  S. A. W menjawab  : Baikkanlah  akhlakmu  niscaya  imanmu  akan  sempurna 

Dia  berkata  : Aku  ingin  termasuk  dalam  golongan  mereka  yang  taat 

Baginda  S. A. W menjawab  : Tunaikan  segala  kewajiban  yang  difardhukan  maka  engkau 

akan  termasuk  dalam  golongan  mereka  yang  taat 

Dia  berkata  : Aku  ingin  berjumpa  Allah  dalan  keadaan  bersih  dari  dosa 

Baginda  S. A. W menjawab  : Bersihkan  dirimu  dari  dosa  niscaya  engkau  akan  menemui 

Allah  dalam  keadaan  suci  dari  dosa 

Dia  berkata  : Aku  ingin  dihapuskan  segala  dosaku 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  15 


Baginda  S. A. W menjawab  : Banyaklah  beristighfar  niscaya  akan  dihapuskan  (kurangkan  ) 
segala  dosamu 

Dia  berkata  : Aku  ingin  menjadi  semulia-mulia  manusia 

Baginda  S. A. W menjawab  : Jangan  berprasangka  pada  orang  lain  niscaya  engkau  akan  jadi 
semulia-mulia  manusia 


Dia  berkata  : Aku  ingin  menjadi  segagah-gagah  manusia 

Baginda  S. A. W menjawab  : Senantiasa  berserah  diri  (tawakkal)  kepada  Allah  niscaya 
engkau  akan  jadi  segagah-gagah  manusia 

Dia  berkata  : Aku  ingin  dimurahkan  rezeki  oleh  Allah 

Baginda  S. A. W menjawab  : Senantiasa  berada  dalam  keadaan  bersih  ( dari  hadast  ) 
niscaya  Allah  akan  memurahkan  rezeki  kepadamu 

Dia  berkata  : Aku  ingin  termasuk  dalam  golongan  mereka  yang  dikasihi  oleh  Allah  dan 
rasulNya 

Baginda  S. A. W menjawab  : Cintailah  segala  apa  yang  disukai  oleh  Allah  dan  rasulNya 
maka  engkau  termasuk  dalam  golongan  yang  dicintai  oleh  Mereka 

Dia  berkata  : Aku  ingin  diselamatkan  dari  kemurkaan  Allah  pada  hari  qiamat 

Baginda  S. A. W menjawab  : Jangan  marah  kepada  orang  lain  niscaya  engkau  akan  selamat 

dari  kemurkaan  Allah  dan  rasulNya 

Dia  berkata  : Aku  ingin  diterima  segala  permohonanku 

Baginda  S. A. W menjawab  : Jauhilah  makanan  haram  nesca ya  segala  permohonanmu  akan 
diterimaNya 

Dia  berkata  : Aku  ingin  agar  Allah  menutupkan  segala  keaibanku  pada  hari  qiamat 
Baginda  S. A. W menjawab  : Tutupilah  keburukan  orang  lain  niscaya  Allah  akan  menutup 
keaibanmu  pada  hari  qiamat 

Dia  berkata  : Siapa  yang  selamat  dari  dosa? 

Baginda  S. A. W menjawab  : Orang  yang  senantiasa  mengalirkan  air  mata  penyesalan, 
mereka  yang  tunduk  padakehendakNya  dan  mereka  yang  ditimpa  kesakitan 

Dia  berkata  : Apakah  kebaikan  terbesar  di  sisi  Allah? 

Baginda  S. A. W menjawab  : Baik  budi  pekerti,  rendah  diri  dan  sabar  menghadapi  cobaan 
Allah 

Dia  berkata  : Apakah  kejahatan  terbesar  di  sisi  Allah? 

Baginda  S. A. W menjawab  : Buruk  akhlak  dan  sedikit  ketaatan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  16 


Dia  berkata  : Apakah  yang  meredakan  kemurkaan  Allah  di  dunia  dan  akhirat  ? 

Baginda  S. A. W menjawab  : Sedekah  dalam  keadaan  sembunyi  dan  menghubungkan 
persaudaraan 

Dia  berkata:  Apakan  yang  akan  memadamkan  api  neraka  pada  hari  qiamat? 

Baginda  S. A. W menjawab  : sabar  di  dunia  dengan  bala  dan  musibah 

ORANG-ORANG  TAMAK 

Ada  dua  orang  yang  tamak  dan  masing-masing  tidak  akan  kenyang.  Pertama,  orang 
tamak  untuk  menuntut  ilmu,  dia  tidak  akan  kenyang.  Kedua,  orang  tamak  memburu  harta, 
dia  tidak  akan  kenyang. 

(Nabi  Muhammad  S. A. W ) Menurut  hadis  yang  diriwayatkan  oleh  Thabrani  dari  Ibnu 
Abbas  ra  di  atas,  ada  dua  karakter  orang  tamak  yang  tidak  akan  pernah  puas  terhadap 
apa  yang  dimilikinya  dan  senantiasa  berusaha  untuk  menambahnya. 

Namun,  keduanya  memiliki  karakteristik  yang  berbeda  menurut  sisi  pandang  Islam. 

Adalah  terpuji  jika  ada  seorang  Muslim  yang  tamak  terhadap  ilmu.  Muslim  seperti 
ini  senantiasa  menginginkan  derajat  keilmuan,  akhlak,  amal  kebajikan,  dan  usahanya  untuk 
meraih  kemuliaan,  yang  akan  mengetuk  hatinya  untuk  menapaki  tangga  kesempurnaan 
sebagai  seorang  Muslim.  Ia  selalu  memanfaatkan  segala  kesempatan  untuk  mengkaji 
Islam  dalam  memecahkan  problem  kehidupan  manusia  dengan  hikmah.  Sabda  Rasulullah 
S. A. W , "Ilmu  laksana  hak  milik  seorang  Mukmin  yang  hilang,  di  manapun  ia  menjumpainya, 
di  sana  ia  mengambilnya,"  (HR  Al  Askari  dari  Anas  ra). 

Sedangkan  ketamakan  terhadap  harta  hanyalah  akan  menghasilkan  sifat  buas,  laksana 
serigala  yang  terus  mengejar  dan  memangsa  buruannya  walaupun  harta  itu  bukan  haknya. 
Fitrah  manusia  memang  sangat  mencintai  harta  kekayaan  dan  berhasrat  keras 
mendapatkannya  sebanyak  mungkin  dengan  segala  cara  dan  usaha.  Firman  Allah  SWT: 
Katakanlah  (hai  Muhammad),  jika  seandainya  kalian  menguasai  semua  perbendaharaan 
rahmat  Tuhan,  niscaya  perbendaharaan  (kekayaan)  itu  kalian  tahan  (simpan)  karena  takut 
menginfakkannya  (mengeluarkannya).  Manusia  itu  memang  sangat  kikir.  (QS  Al  Isra': 
100). 


Rasulullah  S. A. W bersabda,  "Hamba  Allah  selalu  mengatakan,  'Hartaku,  hartaku', 
padahal  hanya  dalam  tiga  soal  saja  yang  menjadi  miliknya  yaitu  apa  yang  dimakan  sampai 
habis,  apa  yang  dipakai  hingga  rusak,  dan  apa  yang  diberikan  kepada  orang  sebagai 
kebajikan.  Selain  itu  harus  dianggap  kekayaan  hilang  yang  ditinggalkan  untuk  kepentingan 
orang  lain,"  (HR  Muslim). 

Seorang  Mukmin  adalah  orang  yang  meyakini  bahwa  rezeki  telah  ditentukan  oleh 
Allah  SWT.  Dia  juga  yakin  bahwa  setiap  manusia  tidak  akan  menemui  ajalnya  sebelum 
semua  rezeki  yang  telah  ditetapkan  oleh  Allah  dicukupkan  kepadanya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  17 


Ia  merasa  cukup  terhadap  harta  yang  telah  diperolehnya  dan  menyadari  ada  hak  orang 
lain  atas  kelebihan  harta  yang  dimilikinya.  Ia  infakkan  sebagian  hartanya  di  jalan  Allah 
untuk  membantu  saudara-saudaranya  yang  dilanda  kelaparan  dan  kekurangan.  Demikianlah 
yang  patut  dilakukan  seorang  Muslim  dan  ia  tidak  lagi  silau  terhadap  kekayaan  orang  lain 
yang  dihimpun  karena  ketamakan. 

Rasulullah  bersabda,  ''Tidak  ada  iri  hati  kecuali  dalam  dua  perkara,  (yaitu)  orang 
yang  dikaruniai  harta  kekayaan  dan  dihabiskan  untuk  menegakkan  kebenaran,  dan  orang 
yang  dikaruniai  hikmah  kemudian  ia  melaksanakan  dan  mengajarkannya  (kepada  orang 
lain)." 

NERAKA  JAHANAM 

Diriwayatkan  dari  Umar  Ibnul  Khattab  r.a.  : Telah  datang  Jibril  kepada  Nabi  Muham- 
mad S. A. W bukan  pada  waktu  yang  biasanya  ia  datang,  Rasulullah  S. A. W lalu  berdiri 
mendapatkannya  dan  bertanya  : Hai  Jibril,  kenapa  aku  melihat  engkau  berobah  warnamu. 
Berkata  Jibril  : Aku  datang  kepadamu  untuk  menerangkan  semburan  api  Neraka.  Berkata 
Rasulullah  S. A. W : Terangkanlah  kepadaku  keadaan  Neraka  dan  hal-ihwal  Jahannam.  Ber- 
kata Jibril  : Sesungguhnya  Allah  SWT  memerintahkan  agar  Jahannam  dinyalakan  apinya 
1000  tahun  lamanya,  sehingga  karena  semakin  panasnya  maka  berobah  warnanya  menjadi 
putih.  Lalu  diperintahkan  menyalakan  1000  tahun  lagi,  sehingga  berobah  warnanya 
menjadi  merah.  Lalu  diperintahkan  menyalakan  1000  tahun  lagi,  sehingga  berobah 
warnanya  menjadi  hitam  yang  amat  gelap,  sehingga  hilang  sinarnya,  bergejolak-gejolak 
tak  padam-padam  bakarannya. 

Demi  Tuhan  yang  mengutusmu  dengan  kebenaran,  sekiranya  dibukakanlah  Jahannam 
itu  sebesar  lobang  jarum,  akan  terbakarlah  bumi  dan  segala  isinya  karena  panasnya.  Dan 
demi  Tuhan  yang  mengutusmu  dengan  kebenaran,  sekiranya  salah  satu  dari  penjaga- 
penjaga  Neraka  itu  didatangkan  Allah  SWT  ke  dunia  ini,  akan  matilah  seluruh  manusia  isi 
bumi  ini  karena  kejelekan  rupanya  dan  kebusukan  baunya.  Demi  Tuhan  yang  telah 
mengutusmu  dengan  kebenaran,  sekiranya  sebuah  ring  ( lingkaran  ) dari  rantai  Neraka 
diletakkan  di  atas  sebuah  gunung  di  dunia  ini,  akan  tembuslah  gunung  itu  sampai-sampai 
ke  dasar  bumi,  yang  paling  bawah.  Maka  berkata  Rasulullah  S. A. W : Untunglah  hai  Jibril, 
jantungku  tak  sampai  pecah  sehingga  aku  mati  mendengar  keteranganmu  ini. 

Rasulullah  melihat  Jibril  menangis,  Rasulullah  S. A. W turut  menangis  pula,  lalu 
berkata  : Kenapa  engkau  sampai  menangis  pula  ya  Jibril,  sedang  kedudukanmu  begitu  rupa 
di  sisi  Allah  SWT  ? Berkata  Jibril  : Kenapa  aku  tak  akan  menangis,  malah  akulah  yang 
lebih  berhak  untuk  menangis,  karena  siapa  tahu  keadaanku  dalam  ilmu  Allah  SWT  tidak 
seperti  yang  aku  ketahui,  dan  saya  tidak  mengetahui  apakah  saya  tidak  akan  mengalami 
cobaan  sebagai  yang  telah  telah  dialami  oleh  iblis,  sedang  iblis  itu  termasuk  golongan 
Malaikat  (tetapi  nyeleweng  ),  dan  aku  tidak  tahu  apakah  aku  akan  mengalami  apa  yang 
dialami  oleh  Harut  dan  Marut.  Maka  menangislah  Jibril  dan  menangis  pulalah  Rasulullah 
S. A. W . Lama  keduanya  sama-sama  menangis,  lalu  datanglah  seruan  dari  langit  : Hai 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  18 


Jibril,  Hai  Muhammad,  sesungguhnya  Allah  Azza  W a Jalla  telah  menjamin  kamu  berdua 
dengan  tidak  akan  durhaka.  Lalu  Jibril  naik  ke  langit,  dan  Rasulullah  S. A. W lalu 
meneruskan  perjalanan  beliau,  sehingga  bertemu  dengan  sekelompok  orang-orang  Anshar 
yang  bermain-main  dan  ketawa-ketawa.  Lalu  berkata  Rasulullah  S. A. W kepada  mereka  : 
Apakah  kamu  ketawa-ketawa  sedang  di  belakangmu  Neraka  Jahannam.  Sekiranya  kamu 
ketahuilah  akan  apa  yang  aku  ketahui,  sungguh  kamu  akan  ketawa  sedikit  dan  akan 
menangis  banyak,  kamu  takakan  makan  dan  tak  akan  minum,  malah  akan  menuju  ke 
tempat-tempat  tinggi  untuk  bermohon  minta  perlindungan  Allah  SWT. 


999  MASUK  NERAKA 

Allah  berfirman  dalam  Hadits  Qudsi  sebagai  berikut:  Allah  swt.  berfirman  pada  hari 
qiamat:  "Hai  Adam!  Bangkitlah,  siapkanlah  sembilan  ratus  sembilan  puluh  sembilan 
keturunanmu  (untuk  ditempatkan)  dalam  neraka,  dan  satu  (di  antara  mereka  itu),  akan 
ditempatkan  dalam  syurga". 

(Ketika  Rasulullah  S. A. W menerimanya  kemudian  menyampaikannya  kepada  para 
sahabat),  beliau  menangis  tersedu-sedu,  demikian  pula  para  sahabat  lainnya,  lalu  beliau 
bersabda:  "Angkatlah  kepala  kalian.  Demi  Allah  Yang  menguasai  jiwaku.  (Dibandingkan) 
dengan  ummat-ummat  Nabi  yang  lain,  ummat-Ku  hanyalah  bagaikan  selembar  bulu  putih 
(yang  terdapat)  pada  kulit  lembu  jantan  yang  berbulu  hitam.  (Hadith  Qudsi  Riwayat 
Thabarani  di  dalam  kitab  al-Kabir  yang  bersumber  dari  Abud-Darda'  r.a.) 

Banyaknya  yang  masuk  neraka  dan  sedikitnya  yang  masuk  syurga  menurut  Hadits  di 
atas,  dapat  kita  ramalkan  dari  sekarang.  Di  saat  kita  hidup  dewasa  ini  kita  saksikan 
banyaknya  orang-orang  kafir,  orang-orang  musyrik,  munafiq,  dan  atheis  yang  menghiasi 
dunia  ini  dengan  kema'siatan.  Malah  banyak  pula  orang-orang  yang  dirinya  mengaku 
Muslim  (beragama  Islam)  tetapi  fasiq  , suka  menurutkan  keinginan  hawa  nafsu,  hanya 
mengikuti  arus  kehidupan  yang  melanggar  ketentuan  Agama.  Banyak  pula  yang  dengan 
sadar  atau  tidak  sadar  keluar  dari  garis-garis  batasnya.  Mereka  inilah  yang  dimaksud  dan 
termasuk  golongan  yang  999  itu. 

Ketika  Nabi  S. A. W . mendengar  hal  sedikitnya  orang-orang  yang  masuk  syurga  itu, 
beliau  merasa  sedih,  lalu  menangis.  Para  shahabat  merasa  kuatir  dan  takut  kalau-kalau 
termasuk  golongan  banyak  yang  masuk  neraka,  sehingga  mereka  pun  turut  menangis  pula. 

Menyaksikan  betapa  sedu-sedannya  para  sahabat  menangis,  Nabi  S. A. W . 
berkeinginan  untuk  menghibur  mereka  dan  menyampaikan  khabar  gembira  yang  telah 
dikurniakan  dan  disampaikan  Allah  kepada  ummat  beliau.  Beliau  memerintahkan  kepada 
mereka  untuk  mengangkat  muka  dan  berhenti  menangis.  Beliau  menyampaikan  berita  yang 
menegaskan  bahwa  banyak  di  antara  ummat  Muhammad  yang  mendapat  taufiq  dan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  19 


hidayah  Allah,  serta  berjalan  di  atas  rel-Nya.  Sehelai  bulu  berwarna  putih  pada  kulit 
lembu  hitam  itu  memang  sedikit. 

Ummat  Muhammad  S. A. W . itu  memang  sedikit  dibandingkan  dengan  banyaknya 
ummat-ummat  yang  sesat  dan  menyeleweng.  Selain  jumlahnya  sedikit,  ummat  Nabi 
Muhammad,  adalah  sebaik-baik  ummat,  menurut  al-Quran.  Sewajibnyalah  kita  sebagai 
ummat  yang  baik,  berusaha  sekuat  tenaga  untuk  senantiasa  dapat  mempertahankan 
kedudukan  yang  mulia  ini. 


KETIKA  DOSA  ANDA  SEDALAM  SAMUDERA 

Pernahkah  kita  menghitung  dosa  yang  kita  lakukan  dalam  satu  hari,  satu  minggu, 
satu  bulan,  satu  tahun  bahkan  sepanjang  usia  kita  ? 

Andaikan  saja  kita  bersedia  menyediakan  satu  kotak  kosong,  lalu  kita  masukkan  semua 
dosa-dosa  yang  kita  lakukan,  kira-kira  apa  yang  terjadi  ? Saya  menduga  kuat  bahwa 
kotak  tersebut  sudah  tak  ber bentuk  kotak  lagi,  karena  tak  mampu  menaham  muatan  dosa 
kita. 


Bukankah  shalat  kita  masih  "bolong-bolong"  ? Bukankah  pernah  kita  tahan  hak  orang 
miskin  yang  ada  di  harta  kita  ? Bukankah  pernah  kita  kobarkan  rasa  dengki  dan 
permusuhan  kepada  sesama  muslim  ? Bukankah  kita  pernah  melepitkan  selembar  amplop 
agar  urusan  kita  lancar  ? Bukankah  pernah  kita  terima  uang  tak  jelas  statusnya  sehingga 
pendapatan  kita  berlipat  ganda  ? Bukankah  kita  tak  mau  menolong  saudara  kita  yg  dalam 
kesulitan  walaupun  kita  sanggup  menolongnya  ? 

Daftar  ini  akan  menjadi  sangat  panjang 

Lalu,  apa  yang  harus  kita  lakukan  ? 

Allah  berf  irman  dalam  Surat  az-Zumar  [39]:  53  "Katakanlah:  "Hai  hamba-hambaKu  yang 
melampaui  batas  terhadap  diri  mereka  sendiri,  janganlah  kamu  berputus  asa  dari  rahmat 
Allah.  Sesungguhnya  Allah  mengampuni  dosa-dosa  semuanya.  Sesungguhnya  Dia-lah  Yang 
Maha  Pengampun  lagi  Maha  Penyayang." 

Indah  benar  ayat  ini,  Allah  menyapa  kita  dengan  panggilan  yang  bernada  teguran,  namun 
tidak  diikuti  dengan  kalimat  yang  berbau  murka.  Justru  Allah  mengingatkan  kita  untuk 
tidak  berputus  asa  dari  rahmat  Allah.  Allah  pun  menjanjikan  untuk  mengampuni  dosa- 
dosa  kita. 

Karena  itu,  kosongkanlah  lagi  kotak  yang  telah  penuh  tadi  dengan  taubat  pada-Nya.Kita 
kembalikan  kotak  itu  seperti  keadaan  semula,  kita  kembalikan  jiwa  kita  ke  pada  jiwa  yang 
fitri  dan  nazih. 

Jika  anda  mempunyai  onta  yang  lengkap  dengan  segala  perabotannya,  lalu  tiba-tiba  onta 
itu  hilang.  Bukankah  anda  sedih  ? Bagaimana  kalau  tiba-tiba  onta  itu  datang  kembali 
berjalan  menuju  anda  lengkap  dengan  segala  perbekalannya  ? Bukankah  Anda  akan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  20 


bahagia  ? "Ketahuilah,"  kata  Rasul,  "Allah  akan  lebih  senang  lagi  melihat  hamba-Nya  yang 
berlumuran  dosa  berjalan  kembali  menuju-Nya!" 

Allah  berfirman:  "Dan  kembalilahh  kamu  kepada  Tuhanmu,  dan  berserah  dirilah 
kepada-Nya  sebelum  datang  azab  kepadamu  kemudian  kamu  tidak  dapat  ditolong  (lagi)." 
(QS  39:54) 

Seperti  onta  yang  sesat  jalan  dan  mungkin  telah  tenggelam  di  dasar  samudera,  mengapa 
kita  tak  berjalan  kembali  menuju  Allah  dan  menangis  di  "kaki  ke  besaran -Nya"  mengakui 
kesalahan  kita  dan  memohon  ampunNya... 

Wahai  Tuhan  Yang  Kasih  Sayang-Nya  lebih  besar  dari  murka-Nya,  Ampuni  kami  Ya  Allah! 


SUNGGUH  AKAN  KAMI  BERIKAN  COBAAN  KEPADAMU 

Pernahkah  kita  merasa  diuji  oleh  Allah?  Kita  cenderung  mengatakan  kalau  kita 
ditimpa  kesusahan  maka  kita  sedang  mendapat  cobaan  dan  ujian  dari  Allah. 

Jarang  sekali  kalau  kita  dapat  rezeki  dan  kebahagiaan  kita  teringat  bahwa  itupun  meru- 
pakan ujian  dan  cobaan  dari  Allah.  Ada  diantara  kita  yang  tak  sanggup  menghadapi  ujian 
itu  dan  boleh  jadi  ada  pula  diantara  kita  yang  tegar  menghadapinya. 

Al-Qur'an  mengajarkan  kita  untuk  berdo'a:  "Ya  Tuhan  kami,  jangnlah  Engkau  bebankan 
kepada  kami  beban  yang  berat  sebagaimana  Engkau  bebankan  kepada  orang-orang  yang 
sebelum  kami.  Ya  Tuhan  kami,  janganlah  Engkau  pikulkan  kepada  kami  apa  yang  tak 
sanggup  kami  memikulnya...  "(QS  2:  286) 

Do'a  tersebut  lahir  dari  sebuah  kepercayaan  bahwa  setiap  derap  kehidupan  kita 
merupakan  cobaan  dari  Allah.  Kita  tak  mampu  menghindar  dari  ujian  dan  cobaan 
tersebut,  yang  bisa  kita  pinta  adalah  agar  cobaan  tersebut  sanggup  kita  jalani.  Cobaan 
yang  datang  ke  dalam  hidup  kita  bisa  berupa  rasa  takut,  rasa  lapar,  kurang  harta  dan 
lainnya. 

Bukankah  karena  alasan  takut  lapar  saudara  kita  bersedia  mulai  dari  membunuh  hanya 
karena  persoalan  uang  seratus  rupiah  sampai  dengan  berani  memalsu  kuitansi  atau  mene- 
rima komisi  tak  sah  jutaan  rupiah.  Bukankah  karena  rasa  takut  akan  kehilangan  jabatan 
membuat  sebagian  saudara  kita  pergi  ke  "orang  pintar"  agar  bertahan  pada  posisinya 
atau  supaya  malah  meningkat  ke  "kursi"  yg  lebih  empuk.  Bukankah  karena  takut  kehabisan 
harta  kita  jadi  enggan  mengeluarkan  zakat  dan  sadaqoh. 

Al-Qur'an  melukiskan  secara  luar  biasa  cobaan-cobaan  tersebut.  Allah  berfirman: 
"Dan  Sungguh  akan  Kami  berikan  cobaan  kepadamu,  dengan  sedikit  ketakutan,  kelaparan, 
kekurangan  harta,  jiwa  dan  buah-buahan.  Dan  berikanlah  kabar  gembira  kepada  orang- 
orang  yang  sabar."  (QS  2:  155)  Amat  menarik  bahwa  Allah  menyebut  orang  sabarlah  yang 
akan  mendapat  berita  gembira.  Jadi  bukan  orang  yang  menang  atau  orang  yang 
gagah...  .tapi  orang  yang  sabar!  Biasanya  kita  akan  cepat-cepat  berdalih,  "yah.. sabar  kan 
ada  batasnya...  " Atau  lidah  kita  berseru,  "sabar  sih  sabar...  saya  sih  kuat  tidak  makan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  21 


enak,  tapi  anak  dan  isteri  saya?"  Memang,  manusia  selalu  dipenuhi  dengan  pembenaran- 
pembenaran  yang  ia  ciptakan  sendiri. 

Kemudian  Allah  menjelaskan  siapayang  dimaksud  oleh  Allah  dengan  orang  sabar  pada 
ayat  di  atas:  "(yaitu)  orang-orang  yang  apabila  ditimpa  musibah  mereka  mengucapkan 
"Inna  lillahi  wa  inna  ilaihi  raji'un".  (Qs  2:  156)  Ternyata,  begitu  mudahnya  Allah 
melukiskan  orang  sabar  itu.  Bukankah  kita  sering  mengucapkan  kalimat  "Inna  lillahi...  ." 
Orang  sabar-kah  kita?  Nanti  dulu!  Andaikata  kita  mau  merenung  makna  kalimat  Inna 
lillahi  wa  inna  ilaihi  raji'un  maka  kita  akan  tahu  bahwa  sulit  sekali  menjadi  orang  yang 
sabar. 

Arti  kalimat  itu  adalah  : "Sesungguhnya  kami  adalah  milik  Allah  dan  kepada-Nya-lah  kami 
kembali."  Kalimat  ini  ternyata  bukan  sekedar  kalimat  biasa.  Kalimat  ini  mengandung  pesan 
dan  kesadaran  tauhid  yang  tinggi.  Setiap  musibah,  cobaan  dan  ujian  itu  tidaklah  berarti 
apa-apa  karena  kita  semua  adalah  milik  Allah;  kita  berasal  dari-Nya,  dan  baik  suka- 
maupun  duka,  diuji  atau  tidak,  kita  pasti  akan  kembali  kepada-Nya.  Ujian  apapun  itu 
datangnya  dari  Allah,  dan  hasil  ujian  itu  akan  kembali  kepada  Allah.  Inilah  orang  yang 
sabar  menurut  Al-Qur'an! 

Ikhlaskah  kita  bila  mobil  yang  kita  beli  dengan  susah  payah  hasil  keringat  sendiri 
tiba-tiba  hilang.  Relakah  kita  bila  proyek  yang  sudah  didepan  mata,  tiba-tiba  tidak  jadi 
diberikan  kepada  kita,  dna  diberikan  kepada  saingan  kita.  Berubah  menjadi  dengki-kah 
kita  bila  melihat  tetangga  kita  sudah  membeli  teve  baru,  mobil  baru  atau  malah  pacar 
baru.  Bisakah  kita  mengucap  pelan-pelan  dengan  penuh  kesadaran,  bahwa  semuanya  dari 
Allah  dan  akan  kembali  kepada  Allah.  Kita  ini  tercipta  dari  tanah  dan  akan  kembali 
menjadi  tanah...  . Bila  kita  mampu  mengingat  dan  menghayati  makna  kalimat  tersebut, 
ditengah  ujian  dan  cobaan  yang  menerpa  kehidupan  kita,  maka  Allah  menjanjikan  dalam 
Al-Qur'an:  "Mereka  itulah  yang  mendapat  keberkatan  yang  sempurna  dan  rahmat  dari 
Tuhan  mereka,  dan  mereka  itulah  orang-orang  yang  mendapat  petunjuk." 

Allah  berf irman  dalam  Al-Qur'an  : 

Laa  yukallifullahu  nafsan  illa  wus  aha 

Allah  tidak  akan  memberi  cobaan  pada  manusia  kecuali  mereka  mampu  menanggungnya. 
Untuk  itu  tak  usah  buru-buru  meratapi  kondisi  kita  yang  miskin,  sakit-sakitan,  ditimpa 
bencana  Seakan  hanya  kita  yang  mendapat  cobaan  yang  berat  dari  Allah. 

Innallaha  maashobirin 

Sesungguhnya  Allah  beserta  orang-orang  yang  sabar. 


GELAP  GULITA  YANG  TINDIH- BERTINDIH 

Ketika  anda  berada  di  ruangan  yang  gelap  gulita,  apa  yang  bisa  anda  lakukan  ? Tentu 
saja  anda  akan  meraba-raba  untuk  menemukan  jalan  sambil  mengerahkan  daya  insting 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  22 


anda.  Anda  tak  tahu  jalan  untuk  keluar,  nafas  anda  sesak  dan  kegelisahan  mulai 
menyelimuti  anda.  Tak  ada  sebersit  cahayapun  yang  menyinari  tempat  anda  berada. 

Sekarang  bayangkan  bila  hidup  anda  tak  disinari  oleh  cahaya  ilahi.  Tentu  saja  anda 
pun  akan  berputar-putar  tanpa  arah  di  dalam  kegelapan.  Atau  dalam  bahasa  Al-Qur'an: 
"Atau  seperti  gelap  gulita  di  lautan  yang  dalam,  yang  diliputi  oleh  ombak,  yang  di  atasnya 
ombak  (pula),  di  atasnya  (lagi)  awan;  gelap  gulita  yang  tindih-bertindih,  apabila  dia, 
mengeluarkan  tangannya,  tiadalah  dia  dapat  melihatnya,  (dan)  barangsiapa  yang  tiada 
diberi  cahaya  (petunjuk)  oleh  Allah  tiadalah  dia  mempunyai  cahaya  sedikitpun."  (QS  24: 
40) 


Di  saat  keadaan  gelap  gulita,  jiwa  gelisah  dan  anda  tak  tahu  apa  yang  harus  anda 
kerjakan,  beban  kerjapun  semakin  menumpuk,  himpitan  ekonomi  menghadang  langkah 
anda,  tubuh  anda  bergetar  dan  semuanya  menjadi  serba  tak  berarturan  dan  serba  salah, 
jika  hal  ini  menimpa  anda  maka  carilah  cahaya  ilahi  agar  anda  dapat  keluar  dari  kegelapan 
itu. 


Bagaimana  caranya  mencari  cahaya  ilahi  yang  akan  menerangi  hati  anda  ? 

"dan  pakaianmu  bersihkanlah,  dan  perbuatan  dosa  tinggalkanlah!"  (QS  74:4-5) 

Mari  kita  bersihkan  pakaian  kita.tengoklah  diri  kita  di  cermin,  berapa  banyak  pakaian 
kesombongan,  pakaian  riya',  pakaian  dengki,  pakaian  takabur  yang  kita  kenakan.  Pakaian 
itu  kita  percantik  dengan  segala  macam  asesoris  seperti  lalai  mengingat  Allah,  enggan 
bersedekah,  merasa  berat  untuk  pergi  haji,  dan  lain  sebagainya.  Maka  bersihkanlah 
segala  macam  pakaian  lengkap  dengan  asesorisnya  tersebut.  Setelah  itu  usahakanlah 
untuk  tak  mengenakan  pakaian  itu  selamanya. 

Sekarang  tengoklah  hati  anda,  rasakan  cahaya  ilahi  mulai  masuk  ke  dalam  relung  hati. 
"Cahaya  di  atas  cahaya  (berlapis-lapis),  Allah  membimbing  kepada  cahaya-Nya  siapa  yang 
Dia  kehendaki...  "(QS  24:  35) 

Mari  kita  kumpulkan  cahaya  ilahi  itu  mulai  sekarang,  dari  hari  ke  hari  hingga  di  hari 
kiamat  nanti  kita  berdo'a,  sebagaimana  terekam  dalam  QS  66:28  : "Ya  Tuhan  kami, 
sempurnakanlah  bagi  kami  cahaya  kami  dan  ampunilah  kami,  sesungguhnya  Engkau  Maha 
Kuasa  atas  segala  sesuatu." 

Berbahagialah  merekayang  mendapat  cahaya  ilahi...  . 


WASIAT  RASULULLOH  S. A. W KEPADA  AISYAH 

Saiyidatuna  'Aisyah  r. 'a  meriwayatkan  : Rasulullah  S. A. W bersabda  "Hai  Aisyah,  aku 
berwasiat  kepada  engkau. 

Hendaklah  engkau  senantiasa  mengingat  wasiatku  ini.  Sesungguhnya  engkau  akan 
senantiasa  di  dalam  kebajikan  selama  engkau  mengingat  wasiatku  ini...  " 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  23 


Intisari  wasiat  Rasulullah  S. A. W tersebut  dirumuskan  seperti  berikut:  Hai,  Aisyah, 

peliharalah  diri  engkau. 

Ketahuilah  bahwa  sebagian  besar  daripada  kaum  engkau  (kaum  wanita)  adalah  menjadi 

kayu  api  di  dalam  neraka. 

Diantara  sebab-sebabnya  ialah  mereka  itu  : 

(a)  Tidak  dapat  menahan  sabar  dalam  menghadapi  kesakitan  (kesusahan),  tidak  sabar  apa- 
bila ditimpa  musibah 

(b)  tidak  memuji  Allah  Taala  atas  kemurahan-Nya,  apabila  dikaruniakan  nikmat  dan 
rahmat  tidak  bersyukur. 

(c)  mengkufurkan  nikmat;  menganggap  nikmat  bukan  dari  Allah 

(d)  membanyakkan  kata-kata  yang  sia-sia,  banyak  bicara  Yang  tidak  bermanfaat. 

Wahai,  Aisyah,  ketahuilah  : 

(a)  bahwa  wanita  yang  mengingkari  kebajikan  (kebaikan)  yang  diberikan  oleh  suaminya 
maka  amalannya  akan  digugurkan  oleh  Allah 

(b)  bahwa  wanita  yang  menyakiti  hati  suaminya  dengan  lidahnya,  maka  pada  hari  kiamat, 
Allah  menjadikan  lidahnya  tujuh  puluh  hasta  dan  dibelitkan  di  tengkuknya. 

(c)  bahwa  isteri  yang  memandang  jahat  (menuduh  atau  menaruh  sangkaan  buruk  terhadap 
suaminya),  Allah  akan  menghapuskan  muka  dan  tubuhnya  Pada  hari  kiamat. 

(d)  bahwa  isteri  yang  tidak  memenuhi  kemauan  suami-nya  di  tempat  tidur  atau  menyusah- 
kan urusan  ini  atau  mengkhiananti  suaminya,  akan  dibangkitkan  Allah  pada  hari  kiamat 
dengan  muka  yang  hitam,  matanya  kelabu,  ubun-ubunnya  terikat  kepada  dua  kakinya  di 
dalam  neraka. 

(e)  bahwa  wanita  yang  mengerjakan  sholat  dan  berdoa  untuk  dirinya  tetapi  tidak  untuk 
suaminya,  akan  dipukul  mukanya  dengan  sholatnya. 

(f)  bahwa  wanita  yang  dikenakan  musibah  ke  atasnya  lalu  dia  menampar-nampar  mukanya 
atau  merobek-robek  pakaiannya,  dia  akan  dimasukkan  ke  dalam  neraka  bersama 
dengan  Isteri  nabi  Nuh  dan  isteri  nabi  Luth  dan  tiada  harapan  mendapat  kebajikan 
syafaat  dari  siapa  pun; 

(g)  bahwa  wanita  yang  berzina  akan  dicambuk  dihadapan  semua  makhluk  didepan  neraka 
pada  hari  kiamat,  tiap-tiap  perbuatan  zina  dengan  depalan  puluh  cambuk  dari  api. 

(h)  bahwa  isteri  yang  mengandung  ( hamil  ) baginya  pahala  seperti  berpuasa  pada  siang 
harinya  dan  mengerjakan  qiamul-lail  pada  malamnya  serta  pahala  berjuang  fi  sabilillah. 

(i)  bahwa  isteri  yang  bersalin  ( melahirkan  ),  bagi  tiap-tiap  kesakitan  yang  dideritainya 
diberi  pahala  memerdekakan  seorang  budak.  Demikian  juga  pahalanya  setiap  kali 
menyusukan  anaknya. 

(j)  bahwa  wanita  apabila  bersuami  dan  bersabar  dari  menyakiti  suaminya,  maka  diumpa- 
makan dengan  titik-titik  darah  dalam  perjuangan  fisabilillah. 


APAKAH  ANDA  BERIMAN  KEPADA  ALLAH  ? 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  24 


"Sesungguhnya  seseorang  telah  bertanya  kepada  Rasulullah  S. A. W , apakah  iman  itu. 
Beliau  menjawab,  'Apabila  kebaikanmu  menggembirakanmu  dan  keburukanmu 
menyusahkanmu,  maka  engkau  dalam  keadaan  mukmin.'  Dia  bertanya  lagi,  'Ya  Rasulullah, 
lalu  apakah  dosa  itu?'  Beliau  menjawab,  'Apabila  sesuatu  terbersit  dalam  hatimu,  maka 
tinggalkanlah  ia.'"  (HR.Thabrani,  Ahmad,  dan  Nasa'i). 

Rasulullah  adalah  guru  dan  pendidik  ummatnya.  Pertanyaan  dari  siapapun  pasti 
dijawab  dengan  sungguh-sungguh.  Hebatnya,  setiap  jawabannya  selalu  pas  dengan 
keinginan  si  penanya. 

Pada  hadits  di  atas  Rasulullah  memberikan  jawaban  yang  aplikatif  sekali.  Iman  yang  meru- 
pakan pekerjaan  hati  diungkapkan  Rasulullah  dengan  sederhana  sekali,  yaitu  bila  suatu 
kebaikan  menjadikan  seseorang  gembira  dan  keburukan  menjadikannya  susah,  maka  orang 
tersebut  dapat  digolongkan  beriman. 

Dengan  jawaban  ini  semua  orang  bisa  mengukur  dirinya  sendiri.  Setiap  Muslim  bisa  tahu, 
apakah  sekarang  kondisi  imannya  sedang  naik  atau  turun.  Jika  berkali-kali  melakukan  ke- 
salahan tetap  merasa  aman-aman  saja,  itu  indikasi  iman  berada  di  ambang  bahaya.  Orang 
yang  koreksi  akan  segera  beristighfar,  bertaubat,  kemudian  memperbaiki  diri. 

Suatu  hari  mungkin  saja  ada  perasaan  berat  untuk  melaksanakan  kebaikan.  Ibadah 
terasa  berat,  membaca  al-  Qur'an  menjadi  mudah  ngantuk,  sementara  jika  memeloti  TV 
tahan  berjam-jam.  Ketika  datang  waktu  shalat,  disambutnya  dengan  malas-malas. 
Waktunya  molor-molor  hingga  batas  akhir.  Konsentrasi  jauh  berkurang,  persiapan 
seadanya,  dan  waktu  shalat  dipersingkat.  Selesai  shalat  terus  ngeloyor  pergi,  tanpa 
berdzikir  dan  shalat  sunnat.  Jujur  saja  bahwa  kita  semua  pasti  pernah  mengalaminya. 

Itulah  dinamika  iman.  Ada  saatnya  pasang,  ada  waktunya  turun.  Ketika  iman  sedang 
naik,  semua  kebaikan  menjadi  gampang  dan  ringan.  Sebalik-nya,  ketika  iman  sedang  surut, 
semua  ibadah  menjadi  susah. 

Setiap  muslim  diwajibkan  untuk  selalu  mengoreksi  dirinya  sendiri  (self  correcting).  Meng- 
hisab segala  amal  yang  dikerjakan  dalam  keseharian  merupakan  keharusan  yang  tak  boleh 
diabaikan.  Rasulullah  berpesan,  "Periksalah  dirimu  sebelum  diperiksa  (Allah  di  hari 
qiamat)." 

Rasulullah  memberikan  ukuran  yang  sangat  sederhana,  'anda  tetap  tercatat  sebagai 
mukmin  jika  kebaikan  menjadikan  anda  gampang  dan  keburukan  menjadikan  anda  susah.' 
Ciri  mukmin  adalah  mencintai  kebaikan  dan  membenci  keburukan,  apapun  jenisnya,  berat 
atau  ringan.  Seorang  muslim  tentu  berusaha  sekuat  tenaga  untuk  menghindari  yang 
haram,  juga  yang  makruh,  termasuk  yang  syubghat.  Bila  belum  nyata  kehalalannya,  ia  tak 
gegabah  melakukannya,  sebab  ada  perasaan  dosa  yang  selalu  menghantuinya.  Bila  tidak 
demikian,  bisa  dipertanyakan  keimanannya.  Mungkin  sedang  turun  atau  malah  sedang 
menghilang. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  25 


Ada  dialog  menarik  antara  santri  dan  kiainya.  Seorang  santri  bertanya,  kenapa  kiai 
merokok.  Sang  kiai  dengan  tenang  menjawab,  rokok  itu  tidak  haram,  hanya  makruh  saja. 
Kembali  si  santri  bertanya,  'bukankah  makruh  itu  artinya  dibenci?'  Untuk  pertanyaan 
yang  satu  ini  sang  kiai  tidak  memberikan  jawaban. 

Santri  yang  kritis  ini  sungguh  benar.  Semestinya  semua  pekerjaan  yang  mengundang 
kebencian  Tuhan  harus  dihindari,  sekecil  apapun  perbuatan  itu.  Merokok  adalah  contoh 
sederhananya.  Jika  jelas-jelas  makruh,  kenapa  tetap  digemari?  Rasulullah  bersabda: 
"Jangan  memandang  kecil  kesalahan  (dosa)  tetapi  pandanglah  kepada  siapa  yang  kamu 
durhakai."  (HR.  Ath-Thusi). 

Seorang  muslim  yang  jujur  dan  beriman  punya  keistimewaan,  yaitu  memiliki  p zrasaan 
suka-cita  bila  diberi  kekuatan  melaksanakan  kebaikan,  tapi  sebaliknya  merasa  bersalah 
dan  sempit  dadanya  bila  melakukan  pelanggaran.  Ia  memandang  pelanggaran  sebagai 
suatu  kedurhakaan  dan  pengkhianatan  kepada  Allah  dan  Rasul-Nya.  Karenanya  bila 
telanjur  melakukannya,  ia  segera  bertaubat  dan  berjanji  tidak  akan  mengulanginya.  Allah 
berfirman:  "Dan  orang-orang  yang  apabila  mengerjakan  perbuatan  keji  atau  menganiaya 
diri  sendiri,  mereka  ingat  kepada  Allah,  lalu  memohon  ampun  terhadap  dosa-dosa  mereka. 
Dan  siapa  lagi  yang  dapat  mengampuni  dosa  selain  Allah?  Dan,  mereka  tidak  meneruskan 
perbuatan  kejinya  itu,  sedang  mereka  mengetahui."  (QS.  Ali  Imraan:135). 

Ada  perbedaan  mendasar  antara  orang  beriman  dan  orang  yang  ahli  berbuat  dosa. 
Orang  beriman  memandang  dosa  sebagai  sesuatu  yang  besar,  sedang  f a j i r (tukang  dosa) 
memandang  kecil  saja.  Rasulullah  bersabda,  "Seorang  mukmin  melihat  dosa-dosanya 
seperti  gunung  yang  ditakutkan  akan  menimpanya,  dan  seorang  yang  berbuat  dosa  (fajir) 
melihat  dosa-dosanya  seperti  seekor  lalat  yang  menghinggap  di  hidungnya,  lalu  ia 
berkata,  'Demikianlah,'  sambil  mengibaskan  tangan  (untuk  mengusirnya)  lalu  lalat  itupun 
terbang."  (HR.  Bukhari). 

MENINGGALKAN  ZINA  KARENA  TAKUT  KEPADA  ALLAH, 

MAKA  ALLAH  PUN  MEMBERINYA  MU'JIZAT 

Dari  Abu  Hurairah  radhiallahu  'anhu  ia  berkata,  Rasulullah  shallallahu  'alaihi  wa 
sallam  bersabda  : "Tidaklah  berbicara  ketika  masih  dalam  buaian  (bayi)  kecuali  tiga 
orang,  Isa  bin  Maryam.  Beliau  bersabda,  'Dulu,  dikalangan  Bani  Israil  terdapat  seorang 
laki-laki  yang  ahli  ibadah.  Ia  dipanggil  dengan  nama  Juraij. 

Ia  membangun  tempat  ibadahnya  dan  melakukan  ibadah  di  dalamnya'.  Beliau  bersabda, 
"orang-orang  Bani  Israil  menyebut-nyebut  tentang  (ketekunan)  ibadah  Juraij,  sehingga 
berkatalah  seorang  pelacur  dari  mereka,  'Jika  kalian  mnghendaki  aku  akan  memberinya 
ujian'.  Mereka  berkata,  'Kami  menghendakinya'. 

Perempuan  itu  lalu  mendatanginya  dan  menawarkan  diri  kepadanya.  Tetapi  Juraij  tidak 
mempedulikannya.  Lalu  ia  berzina  dengan  seorang  gembala  yang  meneduhkan  kambing 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  26 


gembalaannya  ke  dekat  tempat  ibadah  Juraij.  Akhirnya  iapun  hamil  dan  melahirkan 
seorang  bayi.  Orang-orang  bertanya,  'Hasil  perbuatan  siapa  ?'  Ia  menjawab,  ' Juraij'. 
Maka  mereka  mendatanginya  dan  memaksanya  turun.  Mereka  mencaci,  memukulinya  dan 
merobohkan  tempat  ibadahnya'.  Juraij  bertanya,  apa  yang  terjadi  dengan  kalian  ?' 
Mereka  menjawab,  'Engkau  telah  berzina  dengan  pelacur  ini,  sehingga  ia  melahirkan 
seorang  bayi'.  Ia  bertanya  'Dimana  dia  ?'  Mereka  menjawab,  ‘Itu  dia!'  Beliau  bersabda, 
' Juraij  lalu  berdiri  dan  shalat  kemudian  berdo'a. 

Setelah  itu  ia  menghampiri  sang  bayi  lalu  mencoleknya  seraya  berkata,  'Demi  Allah, 
wahai  bayi,  siapa  ayahmu  ?'  Sang  bayi  menjawab,  'Aku  adalah  anak  tukang  gembala'. 
Serta  merta  orang-orangpun  menghambur  kepada  Juraij  dan  menciuminya.  Mereka 
berkata  kami  akan  membangun  tempat  ibadahmu  dari  emas'.  Ia  menjawab  aku  tidak 
membutuhkan  yang  demikian,  tetapi  bangunlah  ia  dari  tanah  sebagaimana  yang  semula'. 

Beliau  bersabda,  'Ketika  seorang  ibu  memangku  anaknya  menyusui  tiba-tiba  lewat 
seorang  penunggang  kuda  yang  mengenakan  tanda  pangkat,  maka  ia  pun  berkata,  'Ya 
Allah,  jadikanlah  anakku  seperti  dia'.  Beliau  bersabda,  'Maka  bayi  itu  meninggalakan 
tetek  ibunya  dan  menghadap  kepada  penunggang  kuda  seraya  berdo'a,  'Ya  Allah  jangan 
kau  jadikan  aku  seperti  dia'.  Lalu  ia  kembali  lagi  ke  tetek  ibunya  dan  menghisapnya'.  Abu 
Hurairah  radhiallahu  'anhu  berkata,  'Seakan-akan  aku  melihat  Rasulullah 
shallallahu'alaihi  wa  sallam  menirukan  gerakan  si  bayi  dan  meletakkan  jarinya  di  mulut  lalu 
menghisapnya. 

Lalu  ibunya  melalui  seorang  wanita  hamba  sahaya  yang  sedang  dipukuli.  Sang  ibu  berkata, 
'Ya  Allah,  jangan  jadikan  anakku  seperti  dia'.  Beliau  bersabda,  'Bayi  itu  lalu  meninggalkan 
tetek  ibunya  dan  menghadap  kepada  wanita  hamba  sahaya  itu  seraya  berdo'a,  'Ya  Allah 
jadikanlah  aku  seperti  dia'. 

Beliau  bersabda,  'Dan  pembicaraan  itu  berulang.  Sang  ibu  berkata  (kepada  anaknya), 
'Dibelakangku  berlalu  seorang  penunggang  kuda  yang  mengenakan  tanda  pangkat  lalu  aku 
berkata,  'Ya  Allah,  jadikanlah  anakku  seperti  dia'.  Lantas  engkau  berkata,  'Ya  Allah, 
jangan  jadikan  aku  seperti  dia'.  Lalu  aku  berlalu  dihadapan  wanita  hamba  sahaya  ini  dan 
aku  katakan,  'Ya  Allah,  jangan  jadikan  anakku  seperti  dia'.  Lalu  engkau  berkata,  'Ya  Allah 
jadikanlah  aku  seperti  dia'.  Bayi  itu  berkata,  'Wahai  ibu,  sesungguhnya  penunggang  kuda 
yang  mengenakan  tanda  pangkat  itu  adalah  orang  yang  sombong  di  antara  orang-orang 
yang  sombong.  Sedang  terhadap  hamba  sahaya  wanita  itu,  orang-orang  berkata,  'Dia 
berzina,  padahal  ia  tidak  berzina.  Dia  mencuri,  padahal  ia  tidak  mencuri'.  Sedang  hamba 
sahaya  tersebut  berkata,  'cukuplah  Allah  sebagai  pelindungku'. 

(HR.  Al-Bukhari,  6/511,  Ahmad  dan  ini  adalah  lafazh  beliau,  Muslim  dalam  Al-Adab.) 


MENINGGALKAN  YANG  HARAM 
MAKA  KELUARLAH  AROMA  MINYAK  KESTURI  DARI  BADANNYA 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  27 


Ada  seorang  pemuda  yang  kerjanya  menjual  kain.  Setiap  hari  dia  memikul  kain-kain 
dagangannya  dan  berkeliling  dari  rumah  ke  rumah.  Kain  dagangan  pemuda  ini  di  kenal 
dengan  nama  "Faraqna"  oleh  orang-orang.  Walau  pun  pekerjaannya  sebagai  pedagang, 
tetapi  pemuda  ini  sangat  tampan  dan  bertubuh  tegap,  setiap  orang  yang  melihat  pati 
menyenanginya. 

Pada  suatu  hari,  saat  dia  berkeliling  melewati  jalan-jalan  besat,  gang-gang  kecil  dan 
rumah-rumah  penduduk  sambil  berteriak  menawarkan  dagangannya  : "faraqna-faraqna", 
tiba-tiba  ada  seorang  wanita  yang  melihatanya.  Si  wanita  itu  memanggil  dan  dia  pun 
menghampirinya.  Dia  dipersilakan  masuk  kedalam  rumah.  Di  sini  si  wanita  terpesona 
melihat  ketampanannya  dan  tumbuhlah  rasa  cinta  dalam  hatinya.  Lalu  si  wanita  itu 
berkata  : "Aku  memanggilmu  tidak  untuk  membeli  daganganmu  tetapi  aku  memanggilmu 
karena  kecintaanku  kepadamu.  Dan  dirumah  ini  sekarang  kosong.  " Selanjutnya,  si  wanita 
ini  membujuk  dan  merayunya  agar  mau  berbuat  sesuatu  dengan  dirinya.  Pemuda  ini 
menolak,  bahkan  dia  mengingatkan  si  wanita  kepada  Allah  Subhanahu  wa  Ta'ala  dan 
menakut-nakuti  dengan  azab  yang  pedih  di  sisiNya.  Tetapi  sayang,  nasehat  itu  tidak 
membuahkan  hasil  apa-apa,  bahkan  sebaliknya,  si  wanita  makin  berhasrat. 

Dan  memang  biasa,  orang  itu  senang  dan  penasaran  dengan  hal-hal  yang  dilarang... 
Akhirnya,  karena  si  pemuda  ini  tidak  mau  melakukan  yang  haram,  si  wanita  malah 
mengancam,  katanya:  "Bila  engkau  tidak  mau  menuruti  perintahku,  aku  berteriak  pada 
semua  orang  dan  aku  katakan  kepada  mereka,  bahwa  engkau  telah  masuk  ke  dalam 
rumahku  dan  ingin  merenggut  kesucianku.  Dan  mereka  akan  mempercayaiku  karena 
engkau  telah  berada  dalam  rumahku,  dan  sama  sekali  mereka  tidak  akan  mencurigaiku." 
Setelah  si  pemuda  itu  melihat  betapa  si  wanita  itu  terlalu  memaksa  untuk  mengikuti 
keinginannya  berbuat  dosa,  akhirnya  dia  berkata:  "Baiklah,  apakah  engkau  mengizinkan 
aku  untuk  ke  kamar  mandi  agar  bisa  membersihkan  diri  dulu  ?"  Betapa  gembiranya  si 
wanita  mendengar  jawaban  ini,  dia  mengira  bahwa  keinginannya  sebentar  lagi  akan 
terpenuhi.  Dengan  penuh  semangat  dia  menjawab  : "Bagaimana  tidak  wahai  kekasih  dan 
buah  hatiku,  ini  adalah  sebuah  ide  yang  bagus." 

Kemudian  masuklah  si  pemuda  itu  ke  kamar  mandi,  sementara  tubuhnya  gemetar 
karena  takut  dirinya  terjerumus  dalam  kubangan  maksiat.  Sebab,  wanita  itu  adalah 
perangkap  syaitan  dan  tidak  ada  seorang  laki-laki  yang  menyendiri  bersama  seorang 
wanita  kecuali  syaitan  dari  pihak  ketiga.  "Ya  Allah,  apa  yang  harus  aku  perbuat.  Berilah 
aku  petunjukMu,  Wahai  Dzat  yang  memberi  petunjuk  bagi  orang-orang  yang  bingung  ." 
Tiba-tiba,  timbullah  ide  dalam  benaknya."  Aku  tahu  benar,  bahwa  termasuk  salah  satu 
kelompok  yang  akan  dinaungi  oleh  Allah  dalam  naunganNya  pada  hari  yang  tidak  ada 
naungan  saat  itu  kecuali  naunganNya  adalah  seorang  laki-laki  yang  diajak  berbuat  mesum 
oleh  wanita  yang  mempunyai  kedudukan  tinggi  dan  wajah  yang  cantik,  kemudian  dia 
berkata:  "Aku  takut  kepada  Allah." 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  28 


Dan  aku  yakin  bahwa  orang  yang  meninggalkan  sesuatu  karena  takut  kepadaNya, 
pasti  akan  mendapat  ganti  yang  lebih  baik...  dan  seringkali  satu  keinginan  syahwat  itu  akan 
penyesalan  seumur  hidup...  Apa  yang  akan  aku  dapatkan  dari  perbuatan  maksiat  ini  selain 
Allah  akan  mengangkat  cahaya  dan  nikmatnya  iman  dari  hatiku...  Tidak...  tidak...  Aku  tidak 
akan  mengerjakan  perbuatan  yang  haram...  Tetapi  apa  yang  akan  harus  aku  kerjakan. 
Apakah  aku  harus  melemparkan  diri  dari  jendela  ini  ? Tidak  bisa,  jendela  itu  tertutup 
rapat  dan  sulit  dibuka.  Kalau  begitu  aku  harus  mengolesi  tubuhku  dengan  kotoran  yang 
ada  di  W C ini,  dengan  harapan,  bila  nanti  dia  melihatku  dalam  kedaan  begini,  dia  akan  jijik 
dan  akan  membiarkanku  pergi."  Ternyata  memang  benar,  ide  yang  terakhir  ini  yang  dia 
jalankan.  Dia  mulai  mengolesi  tubunya  dengan  yang  ada  di  situ.  Memang  menjijikkan. 
Setelah  itu  dia  menangis  dan  berkata:  "Ya  Rabbi,  hai  Tuhanku,  perasaan  takutku 
kepadaMu  itulah  yang  mendorongku  melakukan  hal  ini.  Oleh  karena  itu,  karuniakan 
untukku  'kebaikan'  sebagai  gantinya." 

Kemudian  dia  keluardari  kamar  mandi,  tatkala  melihatnya  dalam  keadaan  demikian,  si 
wanita  itu  berteriak  : "keluar  kau  hai  orang  gila!"  Dia  pun  cepat-cepat  keluar  dengan 
perasaan  takut  diketahui  orang-orang,  jika  mereka  tahu,  pasti  akan  berkomentar  macam- 
macam  tentang  dirinya.  Dia  mengambil  barang-barang  dagangannya  kemudian  pergi 
berlalu,  sementara  orang-orang  tertawa  melihatnya.  Akhirnya  dia  tiba  dirumahnya  , di 
situ  dia  bernapas  lega,  lalu  menanggalkan  pakaiannya,  masuk  kamar  mandi  dan  mandi 
membersihkan  tubuhnya  dengan  sebersih-bersihnya. 

Kemudian  apa  yang  terjadi  ? Adakah  Allah  akan  membiarkan  hamba  dan  waliNya 
begitu  saja  ? Tidak...  Ternyata,  ketiga  dia  keluar  dari  kamar  mandi,  Allah  Subhanahu  wa 
Ta'alah  memberikan  untuknya  sebuah  karunia  yang  besar,  yang  tetap  melekat  di 
tubuhnya  sampai  dia  meninggal  dunia,  bahkan  sampai  setelah  dia  meninggal.  Allah  telah 
memberikan  untuknya  aroma  yang  harum  semerbak  yang  tercium  dari  tubuhnya.  Semua 
orang  dapat  mencium  aroma  tersebut  dari  jarak  beberapa  meter.  Sampai  akhirnya  dia 
memdapat  julukan  "Al-miski"  (yang  harum  seperti  kasturi).  Subhanallah,  memang  benar, 
Allah  telah  memberikan  untuknya  sebagai  ganti  dari  kotoran  yang  dapat  hilang  dalam 
sekejap  dengan  aroma  wangi  yang  dapat  tercium  sepanjang  masa.  Ketika  pemuda  itu 
meninggal  dan  dikuburkan,  mereka  tulis  diatas  kuburanya  "Ini  kuburan  Al-Misky",  dan 
banyak  orang  yang  menziarahinya. 

Demikianlah,  Allah  Subhanahu  wa  Ta'ala  tidak  akan  membiarkan  hambaNya  yang 
shalih  begitu  saja,  tapi  Allah  Subhanahu  wa  Ta'ala  akan  selalu  membelanya,  Allah  SWT 
senantiasa  membela  orang-orang  yang  beriman,  Allah  SWT  berfirman  dalam  hadits 
QudsiNyayang  artinya:  "Bila  dia  (hamba)  memohon  kepadaKu,  pasti  akan  Aku  beri.  Mana 
orang-orang  yang  ingin  memohon  ?!" 

Pembaca  yang  budiman! 

"Setiap  sesuatu  yang  engkau  tinggalkan,  pasti  ada  gantinya.  Begitu  pula  larangan  yang 
datang  dari  Allah,  bila  engkau  tinggalkan,  akan  ada  ganjaran  sebagai  penggantinya." 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  29 


Allah  SWT  akan  memberikan  ganti  yang  besar  untuk  sebuah  pengorbanan  yang  kecil. 
Allahu  Akbar. 

Manakah  orang-orang  yang  mau  meninggalkan  maksiat  dan  taat  kepada  Allah  sehingga 
mereka  berhak  mendapatkan  ganti  yang  besar  untuk  pengorbanan  kecil  yang  mereka  beri- 
kan ? ? 

Tidakkah  mereka  mau  menyambut  seruan  Allah,  seruan  Rasulullah  S. A. W dan  seruan 
f itrah  yang  suci  ?! 

MELEMPARKAN  DIRI  AGAR  TAK  JATUH  DALAM  DOSA, 

MAKA  ALLAH  GANTI  DENGAN  KEBAIKAN 

Pada  masa  Bani  Israil  ada  seorang  pemuda  yang  ketampanannya  tidak  tertandingkan. 
Dia  bekerja  sebagai  penjual  keranjang  dari  pelepah  kurma.  Pada  suatu  hari,  saat  dia 
berkeliling  dengan  membawa  keranjang  dagangannya,  ada  seorang  wanita  yang  keluar  dari 
rumah  seorang  raja  Bani  Israil. 

Demi  melihatnya,  si  wanita  dengan  cepat  masuk  kembali  ke  dalam  rumah  untuk 
membertahukan  pada  putri  raja:  "Di  pintu  tadi  saya  melihat  seorang  pemuda  yang 
menjual  keranjang,  tak  pernah  saya  melihat  pemuda  setampan  dia."  Sang  putri  berkata: 
"Suruh  dia  masuk."  Si  wanita  tadi  keluar  dan  mengajak  masuk  pemuda  itu.  Setelah  dia 
masuk,  pintu  dikunci  rapat.  Lalu  datanglah  sang  putri  menemuinya  dengan  wajah  dan 
bagian  lehernya  terbuka.  Maka  si  pemuda  berkata:  "Hai,  tutuplah  (auratmu),  semoga 
Allah  memaafkanmu!"  Dengan  terus  terang  si  wanita  menjawab:  "Kami  tidak  memanggilmu 
untuk  membeli  daganganmu,  akan  tetapi  untuk  melakukan  sesuatu."  Si  wanita  pun  mulai 
menggoda  dan  merayunya.  Sementara  pemuda  itu  berkata:  "Takutlah  kamu  kepada  Allah," 
sang  putri  malah  mengancam:  "Bila  kau  tidak  mengikuti  keinginanku,  aku  akan  beritahukan 
kepada  raja  bahwa  kau  masuk  untuk  memaksa  diriku  berbuat  macam-macam."  Kemudian 
pemuda  itu  mengajukan  permintaan:  "Tolong  sediakan  untukku  air  untuk  berwudhu." 
Jawab  sang  putri:  "Oh  rupanya  kau  masih  mencari  alasan  ?!  Hai  pembantu,  tolong 
sediakan  untuknya  air  wudhu  di  atas  mahligai  itu,"  sebuah  tempat  yang  tidak  mungkin 
pemuda  itu  bisa  kabur  dari  situ. 

Setelah  pemuda  itu  tiba  di  mahligai,  dia  berdo'a:  "Ya  Allah,  sungguh  aku  sekarang 
telah  dijak  untuk  bermaksiat  kepadaMu,  tetapi  aku  memilih  untuk  melemparkan  diri  dari 
atas  mahligai  ini  keluar  kamar  dan  tidak  jatuh  dalam  perbuatan  dosa."  Kemudian  dia 
membaca  basmalah  lalu  melemparkan  dirinya.  Saat  itu  pula  Allah  menurunkan  malaikatNya 
yang  memegang  kedua  ketiak  pemuda  itu  sehingga  dia  jatuh  dalam  keadaan  berdiri  di 
atas  kedua  kakinya.  Ketika  sampai  di  tanah  dia  berkata:  "Ya  Allah,  bila  Engkau 
berkehendak,  karuniakanlah  kepadaku  rizki  hingga  aku  tak  perlu  lagi  berdagang 
keranjang-keranjang." 

Allah  mengabulkan  do'anya.  Allah  mengirimkan  untuknya  sekawanan  belalang  yang 
terbuat  dari  emas,  maka  diambilnya  sampai  bajunya  terisi  penuh.  Setelah  itu  dia 
berkata:"Ya  Allah,  bila  ini  merupakan  rizki  yang  Engkau  karuniakan  kepadaku  dari  dunia 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  30 


ini,  maka  karuniakanlah  untukku  keberkahan  di  dalamnya.  Tapi,  bila  rizki  ini  akan 
mengurangi  jatahku  yang  tersimpan  di  sisiMu  di  akhirat  nanti,  maka  aku  tidak 
membutuhkannya."  Tiba-tiba  terdengar  suara  yang  mengatakan  bahwa  ini  hanyalah  satu 
dari  dua  puluh  lima  bagian  pahala  atas  kesabaranmu  menanggung  derita  saat  melemparkan 
dirimu  dari  tempat  yang  tinggi  itu. 

Lalu  dia  berkata:  "Kalau  begitu  ya  Allah,  aku  tidak  membutuhkan  sesuatu  yang  nanti  akan 
mengurangi  jatahku  yang  ada  padaMu  di  akhirat."  Maka  diambillah  kembali  emas-emas  itu 
oleh  Allah  Subhanahu  wa  Ta'ala. 


PERNIAGAAN  YANG  MENGUNTUNGKAN 

Kita  tahu  bahwa  para  sahabat  Rasulullah  S. A. W adalah  orang-orang  yang  telah 
membela  dan  banyak  berkorban  demi  agama  Islam  yang  agung  ini.  Mereka  adalah  sebaik- 
baik  penolong  untuk  agama  ini.  Mereka  juga  sebaik-baik  pejuang  di  jalannya.  Hal  ini 
terjadi  pada  mereka,  karena  mereka  menjadikan  ajaran  Islam  sebagai  sebuah  realita 
dalam  perilaku  mereka  dan  sebagai  sesuatu  yang  begitu  terasa  di  dalam  hati  mereka. 
Hingga  hal  itu  menjadi  tabiat  mereka  dengan  seikhlas-ikhlasnya  dan  berani  membela 
agama  ini  walaupun  harus  membayar  dengan  harga  yang  mahal. 

Islam  mengajak  mereka  untuk  hijrah.  Dengan  cepat  mereka  menyambut  seruan  itu; 
meninggalkan  Mekkah  walau  hati  mereka  penih  kerinduan  kepadanya  dan  jiwa  mereka 
dihiasi  dengan  kecintaan  padanya.  Mereka  lebih  mengutamakan  aqidah  dibanding  tempat- 
tempat  main  merekasaat  masih  kanak-kanak,  tempat  yang  penuh  dengan  kenangan  indah. 

Islam  mengajak  mereka  untuk  berjihad.  Ternyata  mereka  adalah  prajurit-prajurit 
tangguh  yang  tidak  dihinggapi  rasa  takut.  Mereka  berhijrah  karena  Allah  dan  karena 
Rasul-Nya,  dan  mereka  berhasil  memberikan  tauladan  yang  baik  yang  monumental  dan 
indah  dalam  pengorbanan  dan  keimanan  mereka  yang  sejati.  Simaklah  kisah  berikut  ini. 

Ketika  Shuhaib  pergi  menyusul  Nabi  S. A. W untuk  berhijrah,  ada  beberapa  orang 
quraisy  yang  membuntutinya.  Mereka  berkata  kepada  Shuhaib,  "Dulu  kau  datang  kepada 
kami  dalam  keadaan  tidak  punya  apa-apa,  kemudian  kau  hidup  bersama  kami  dan 
mendapatkan  harta  yang  banyak  dan  kau  menjadi  orang  seperti  sekarang  ini.  Tahu-tahu 
kau  ingin  keluar  dengan  membawa  semua  hartamu  ? Demi  Allah,  hal  itu  tidak  akan  pernah 
terjadi."  Lalu  Shuhaib  turun  dari  tunggangannya,  dikeluarkannya  anak  panah  dari 
tempatnya,  seraya  berkata,  "Wahai  kaum  Quraisy,  kalian  sudah  tahu  bahwa  aku  termasuk 
orang  paling  pandai  memanah  diantara  kalian.  Demi  Allah,  kalian  tidak  akan  menyentuhku 
kecuali  akan  aku  bidik  dengan  semua  anak  panahku,  kemudian  aku  akan  menebas  dengan 
pedangku  ini  selama  dia  berada  ditanganku.  Ayo  lakukan  apa  yang  kalian  inginkan!"  Akan 
tetapi  Shuhaib  setelah  itu  berkata, " Bagaimana  bila  aku  tinggalkan  semua  hartaku  untuk 
kalian,  apakah  kalian  akan  membiarkan  aku  pergi  ?"  Mereka  menjawab,  "Ya."  Maka 
Shuhaib  meninggalkan  semua  hartanya  untuk  mereka. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  3 1 


Dan  ketika  sampai  ke  hadapan  Rasulullah  S. A. W , di  Madinah  beliau  bersabda,  "Telah 
beruntung  perniagaanmu  hai  Abu  Yahya.  Telah  beruntung  perniagaanmu  hai  Abu  Yahya." 
Dan  turunlah  firman  Allah  SWT,  "Dan  diantara  manusia  itu  ada  seorang  yang 
mengorbankan  dirinya  karena  mencari  keridhaan  Allah."  (QS.  Al-Baqarah:207). 


MENDAHULUKAN  KEPENTINGAN  ORANG  LAIN 

Al-Waqidiy  bercerita,  "Suatu  saat,  saya  berada  dalam  himpitan  ekonomi  yang  begitu 
keras.  Hingga  tiba  bulan  Ramadhan,  saya  tidak  mempunyai  uang  sedikitpun.  Saya  bingung, 
lalu  aku  menulis  surat  kepada  teman  saya  yang  seorang  alawy  (keturunan  Ali  bin  Abi 
Thalib).  Saya  memintanya  meminjami  saya  uang  sebesar  seribu  dirham.  Dia  pun 
mengirimkan  kepada  saya  uang  sebesar  itu  dalam  sebuah  kantong  yang  tertutup.  Kantong 
itu  saya  taruh  dirumah.  Malam  harinya  saya  menerima  sepucuk  surat  dari  temen  saya 
yang  lain.  Dia  meminta  saya  meminjaminya  uang  sebesar  seribu  dirham  untuk  kebutuhan 
bulan  puasa.  Tanpa  pikir  panjang,  saya  kirimkan  kantong  uang  yang  tutpnya  masih  utuh. 

Besok  harinya  saya  kedatangan  teman  yang  meminjamiku  uang,  juga  teman  alawy  yang 
saya  berhutang  padanya.  Yang  alawy  ini  menanyakan  kepada  saya  perihal  uang  seribu 
dirham  itu.  Saya  jawab,  bahwa  saya  telah  mengeluarkan  untuk  suatu  kepentingan.  Tiba- 
tiba  dia  mengeluarkan  kantong  itu  sambil  tertawa  dan  berkata,  ' Demi  Allah,  bulan 
Ramadhan  sudah  dekat,  saya  tidak  punya  apa-apa  lagi  kecuali  1000  dirham  ini.  Setelah 
kau  menulis  surat  pada  saya,  saya  kirim  uang  ini  kepadamu.  Sementara  saya  juga  menulis 
surat  pada  teman  kita  yang  satu  ini  untuk  pinjam  seribu  dirham.  Lalu  dia  mengirimkan 
kantong  ini  kepada  saya.  Maka  saya  bertanya,  bagaimana  ceritanya  hingga  bisa  begini  ? 
Diapun  bercerita  pada  saya.  Dan  sekarang  ini,  kami  datang  untuk  membagi  uang  ini,  buat 
kita  bertiga.  Semoga  Allah  akan  memberikan  kelapangan  pada  kita  semua. 

Al-Waqidy  berkata,  "Saya  berkata  pada  kedua  teman  itu,  'Saya  tidak  tahu  siapa 
diantara  kita  yang  lebih  dermawan.'  Kemudian  kami  membagi  uang  itu  bertiga.  Bulan 
Ramadhan  pun  tiba  dan  saya  telah  membelanjakan  sebagian  besar  hasil  pmbagian  itu. 
Akhirnya  perasaan  gundah  datang  lagi,  saya  berfikir,  aduhai  bagaimana  ini  ? 

Tiba-tiba  datanglah  utusan  Yahya  bin  Khalid  Al-Barmaky  di  pagi  hari,  meminta  saya 
untuk  menemuinya.  Ketika  saya  menghadap  pada  Yahya  Al-Barmaki,  dia  berkata,  'Ya 
Waqidy!  Tadi  malam  aku  bermimpi  melihatmu.  Kondisimu  saat  itu  sangat  memprihatinkan. 
Coba  jelaskan  ada  apa  denganmu  ?' 

Maka  saya  menjelaskannya  sampai  pada  kisah  tentang  teman  saya  yang  alawy,  teman 
saya  yang  satunya  lagi  dan  uang  1000  dirham.  Lalu  dia  berkomentar,  ‘Aku  tidak  tahu  siapa 
diantara  kalian  yang  lebih  dermawan.'  Selanjutnya,  dia  memerintahkan  agar  saya  diberi 
uang  tiga  puluh  ribu  dirham  dan  dua  puluh  ribu  dirham  untuk  dua  teman  saya.  Dan  dia 
meminta  saya  untuk  menjadi  Qadhi." 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  32 


DELAPAN  DIRHAM 

Rasulullah  pagi  itu  sibuk  memperhatikan  bajunya  dengan  cermat,  baju  satu-satunya 
dan  itupun  ternyata  sudah  usang,  baju  yang  setia  menutup  aurat  beliau,  meringankan 
tubuh  beliau  dari  terik  matahari  dan  dinginnya  udara.  Baju  yang  tidak  pernah 
beristirahat. 

Tetapi  beliau  tak  mempunyai  uang  sepeser  pun.  Dengan  apa  beliau  harus  membeli 
baju?  Padahal  baju  yang  ada  sudah  waktunya  diganti.  Rasulullah  sebenarnya  dapat  saja 
menjadi  kaya  mendadak,  bahkan  terkaya  di  dunia  ini.  Tapi  sayang,  beliau  tak  mau 
mempergunakan  kemudahan  itu.  Jika  beliau  mau,  Allah  dalam  sekejap  bisa  mengubah 
gunung  dan  pasir  menjadi  butir-butir  emas  yang  berharga.  Beliau  tak  sudi  berbuat 
demikian  karena  kasihnya  kepada  para  fakir  yang  papa.  Siapakah  yang  akan  menjadi 
teladan  jika  bukan  beliau..  ? Contoh  untuk  menahan  derita,  menahan  lapar  dan  dahaga, 
menahan  segala  coba  dan  uji  Allah  dengan  kesabaran.  Selalu  mensyukuri  nikmat  Allah 
berapa  pun  besarnya.  Siapa  lagi  kalau  bukan  beliau  yang  menyertai  umatnya  dalam 
menjalani  iradatyang  telah  ditentukan  Allah.  Yaitu  kehidupan  dalam  jurang  kedukaan  dan 
kemiskinan.  Siapa  pula  yang  harus  menghibur  mereka  agar  selalu  bersabar  dan  rela 
dengan  yang  ada  selain  beliau  ? Juga  siapa  pula  yang  harus  menanamkan  keyakinan  akan 
pahala  Allah  kelak  di  akhirat  jika  bukan  beliau  ? 

Yah,...  hanya  beliaulah  yang  mampu  menjalankan  berbagai  hal  diatas.  benar,... 
baliaulah  satu-satunya  manusia  yang  mendapatkan  amanat  dari  Allah  untuk  semua  umat 
manusia.  Tugas  yang  lebih  murni  dan  mulia  daripada  intan  berlian  serta  butiran  emas  yang 
lain.  Lebih  halus  dari  sutera  serta  lebih  indah  dari  segala  keindahan  yang  dikenal  manusia 
di  dunia  ini.  lebih  megah  dari  segala  kedudukan  dan  derajad  kehidupan  manusia  yang 
katanya  sudah  megah. 

"Semua  itu  hanyalah  merupakan  kesenangan  dunia  sedang  di  sisi  Allah  yang  paling 
baik  dan  sebaik-baik  tempat  kembali" 

Perjuangan  itu  tidak  mudah,  bahkan  sangat  berat  bagi  beliau.  Menegakkan  yang  hak 
hanya  dapat  dicapai  dengan  penuh  keimanan  dan  kekuatan,  sabar  dalam  menghadapi  setiap 
malapetaka  yang  menimpa,  bersyukur  yang  dilakukan  dengan  hati  bersih,  dalam  keadaan 
bagaimanapun,  baik  dalam  duka  maupun  suka,  bersyukur  dan  keimanan  harus  selalu 
menyertai.  Itulah  pokok  risalah  yang  dibawa  Rasulullah  S. A. W . 

Allah  Maha  Bijaksana,  tidak  akan  membiarkan  hamba-Nya  terkasih  kebingungan. 
Rasulullah  diberinya  rezeki  sebanyak  delapan  dirham.  Bergegas  beliau  melangkah  ke 
pasar.  Tentunya  kita  maklum,  uang  sekian  itu  dapat  dibelikan  apa.  Apakah  cukup  untuk 
membeli  makan,  minum,  serta  pakaian  penutup  badan  ? Oleh  sebab  itu,  bergembiralah  hai 
para  fakir  dan  miskin!  Nabi  kita,  Muhammad  S. A. W telah  memberikan  contoh  begitu 
jelas.  Nabi  yang  kita  cintai,  hamba  kesayangan  Allah  pergi  ke  pasar  dengan  uang  sedikit 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  33 


seperti  yang  kita  miliki.  Tetapi  nabi  kita  ini,  hamba  Allah  yang  di  bumi  bernama  Ahmad, 
sedang  dari  langit  bernama  Muhammad  dengan  ridha  pergi  ke  pasar  berbekal  uang 
delapan  dirham  untuk  berbelanja.  Manusia  penuh  nur  dan  inayah  Allah  yang  dilahirkan  di 
makkah.  meskipun  beliau  miskin,  beliau  senang  sekali  hidup,  beliau  belum  ingin  mati  meski 
kemiskinan  menjerat  setiap  hari. 

Di  tengah  perjalanan  menuju  pasar,  beliau  menemukan  seorang  wanita  yang 
menangis.  Ternyata  wanita  yang  kehilangan  uang.  Segera  beliau  memberikan  uangnya 
sebanyak  dua  dirham.  Beliau  berhenti  sejenak  untuk  menenangkan  wanita  itu. 

Rasulullah  bergegas  menuju  ke  pasar  yang  semakin  ramai.  Sepanjang  lorong  pasar  banyak 
sekali  masyarakat  yang  menegur  beliau  dengan  hormat.  Selalu  menjawab  dan  memberikan 
salam  yang  mengingatkan  akan  kebesaran  Allah  semata.  Beliau  langsung  menuju  tempat  di 
mana  ada  barang  yang  diperlukannya.  Dibelinya  sepasang  baju  dengan  harga  empat 
dirham.  beliau  segera  pulang. 

Di  perjalanan  beliau  bertemu  dengan  seorang  tua  yang  telanjang.  Orang  tersebut 
dengan  iba  memohon  sepotong  baju  untuk  dipakainya.  Rasulullah  yang  memang  pengasih 
itu  tidak  tahan  melihat.  Langsung  diberikannya  baju  yang  baru  dibeli.  Beliau  kembali  ke 
pasar  utnuk  membeli  baju  lagi  seharga  dua  dirham.  Tentu  saja  lebih  kasar  dan  jelek 
kualitasnya  daripada  yang  empat  dirham.  dengan  gembira  beliau  pulang  membawa  bajunya. 

Langkahnya  dipercepat  karena  sengatan  matahari  yang  semakin  terik.  Juga  angin 
malam  yang  telah  mulai  berhembus  pelan-pelan.  Beliau  tidak  ingin  kemalaman  di  jalan.  Tak 
lama  beliau  melangkah  ke  luar  pasar,  ditemuinya  lagi  wanita  yang  menangis  tadi.  Wanita 
itu  kelihatan  bingung  dan  sangat  gelisah.  Rasulullah  S. A. W mendekat  dan  bertanya 
mengapa.  Wanita  itu  ternyata  ketakutan  untuk  pulang.  Dia  telah  terlambat  dari  batas 
waktu,  dan  takut  dimarahi  majikannya  jika  pulang  nanti.  Rasulullah  S. A. W langsung 
menyatakan  akan  mengantarkannya. 

Wanita  itu  berjalan  yang  diikuti  Rasulullah  S. A. W dari  belakang.  Hatinya  tenang 
karena  Rasulullah  S. A. W pasti  akan  melindungi  dirinya.  Dia  yakin  majikannya  akan 
memaafkan,  karena  kepulangan  yang  diantarkan  oleh  manusia  paling  mulia  di  dunia  ini. 
Bahkan  mungkin  akan  berterima  kasih  karena  pulang  membawa  kebaikan  bersama  dengan 
kedatangan  nabi  dan  rasul  mereka.  Mereka  terus  berjalan  hingga  sampai  ke 
perkampungan  kaum  Anshari.  Kebetulan  saat  itu  yang  ada  hanyalah  para  isteri  mereka. 

"Assalamu'alaikum  warahmatullah",  sapa  Rasulullah  S. A. W keras.  Mereka  semuanya 
diam  tak  menjawab.  Padahal  mereka  mendengar.  Hati  mereka  diliputi  kebahagiaan  karena 
kedatangan  Nabi.  Mereka  menganggap  salam  Rasulullah  S. A. W sebagai  berkah  dan 
seperti  lebaran  saja.  Mereka  masih  ingin  mendengarnya  lagi.  Ketika  tak  terdengar 
jawaban,  Rasulullah  S. A. W memberi  salam  lagi.  Tetap  tak  terdengar  jawaban.  Rasulullah 
S. A. W mengulang  untuk  yang  ketiga  kali  dengan  suara  lantang,  Assalamu'alaikum 
warahmatullah.  Serentak  mereka  menjawab. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  34 


Rasulullah  sangat  heran  dengan  semua  itu.  Beliau  menanyakan  pada  mereka  apa 
sebabnya.  Mereka  mengatakan,  " Tidak  ya  Rasulullah.  Kami  sudah  mendengar  sejak  tadi. 
Kami  memang  sengaja,  kami  ingin  mendapatkan  salam  lebih  banyak". 

Rasulullah  melanjutkan,  "Pembantumu  ini  terlambat  pulang  dan  tidak  berani  pulang 
sendirian.  Sekiranya  dia  harus  menerima  hukuman,  akulah  yang  akan  menerimanya". 
Ucapan  ini  sangat  mengejutkan  mereka.  Kasih  sayang  Nabi  begitu  murni,  budi  pekerti 
yang  utama,  yang  indah  tampak  dihadapan  mereka. 

Beliau  menempuh  perjalanan  begitu  panjang  dan  jauh  hanya  untuk  mengantarkan 
seorang  budak  yang  takut  dimarahi  majikannya.  Lagipula  hanya  karena  terlambat  pulang. 
Bahkan  memohonkan  maaf  baginya  pula.  Sehingga  karena  harunya,  mereka  berkata,  "Kami 
memaafkan  dan  bahkan  membebaskannya.  Kedatangannya  kemari  bersama  anda  karena 
untuk  mengharap  ridha  Allah  semata".  Budak  itu  tak  terhingga  rasa  terima  kasihnya. 
Bersyukur  atas  karunia  Allah  swt  dan  kebebasannya  karena  dari  Rasulullah  S. A. W . 

Rasulullah  S. A. W pulang  dengan  hati  gembira.  Telah  bebas  satu  perbudakan  dengan 
mengharap  ridha  Allah  swt  sepenuhnya.  Beliau  juga  tak  lupa  mendoakan  para  wanita  itu 
agar  mendapatkan  berkah  dari  Allah  swt.  Semoga  semua  harta  dan  turunan  serta  semoga 
selalu  tetap  dalam  keadaan  iman  dan  islam.  Beliau  sibuk  memikirkan  peristiwa  sehari  tadi. 
Hari  yang  penuh  berkah  dan  karunia  Allah  swt  semata. 

Akhirnya  beliau  berujar  dengan,  "Belum  pernah  kutemui  berkah  angka  delapan 
sebagaimana  hari  ini.  Delapan  dirham  yang  mampu  mengamankan  seseorang  dari 
ketakutan,  dua  orang  yang  membutuhkan  serta  memerdekakan  seorang  budak".  Bagi 
seseorang  muslim  yang  memberikan  pakaian  pada  saudara  sesama  muslim,  Allah  akan 
memelihara  selama  pakaian  itu  masih  melekat. 


DIMANA  TSA'LABAH  SEKARANG  ? 

Seorang  sahabat  Nabi  yang  amat  miskin  datang  pada  Nabi  sambil  mengadukan 
tekanan  ekonomi  yg  dialaminya.  Tsa'labah,  nama  sahabat  tersebut,  memohon  Nabi  untuk 
berdo'a  supaya  Allah  memberikan  rezeki  yang  banyak  kepadanya.  Semula  Nabi  menolak 
permintaan  tersebut  sambil  menasehati  Tsa'labah  agar  meniru  kehidupan  Nabi  saja. 
Namun  Tsa'labah  terus  mendesak.  Kali  ini  dia  mengemukakan  argumen  yang  sampai  kini 
masih  sering  kita  dengar,  "Ya  Rasul,  bukankah  kalau  Allah  memberikan  kekayaan 
kepadaku,  maka  aku  dapat  memberikan  kepada  setiap  orang  haknya. 

Nabi  kemudian  mendo'akan  Tsa'labah.  Tsa'labah  mulai  membeli  ternak.  Ternaknya 
berkembang  pesat  sehingga  ia  harus  membangun  pertenakakan  agak  jauh  dari  Madinah. 
Seperti  bisa  diduga,  setiap  hari  ia  sibuk  mengurus  ternaknya.  Ia  tidak  dapat  lagi 
menghadiri  shalat  jama'ah  bersama  Rasul  di  siang  hari. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  35 


Hari-hari  selanjutnya,  ternaknya  semakin  banyak;  sehingga  semakin  sibuk  pula  Tsa'labah 
mengurusnya.  Kini,  ia  tidak  dapat  lagi  berjama'ah  bersama  Rasul.  Bahkan  menghadiri 
shalat  jum'at  dan  shalat  jenazah  pun  tak  bisa  dilakukan  lagi. 

Ketika  turun  perintah  zakat,  Nabi  menugaskan  dua  orang  sahabat  untuk  menarik 
zakat  dari  Tsa'labah.  Sayang,  Tsa'labah  menolak  mentah-mentah  utusan  Nabi  itu.  Ketika 
utusan  Nabi  datang  hendak  melaporkan  kasus  Tsa'labah  ini,  Nabi  menyambut  utusan  itu 
dengan  ucapan  beliau,  "Celakalah  Tsa'labah!"  Nabi  murka,  dan  Allah  pun  murka! 

Saat  itu  turunlah  Qs  at-Taubah:  75-78 

* "Dan  diantara  mereka  ada  yang  telah  berikrar  kepada  Allah,  "Sesungguhnya  jika  Allah 
memberikan  sebahagian  karunia-Nya  kepada  kami,  pastilah  kami  akan  bersedekah  dan 
pastilah  kami  termasuk  orang-orang  yang  saleh." 

* Maka  setelah  Allah  memberikan  kepada  mereka  sebahagian  dari  karunia-Nya,  mereka 
kikir  dengan  karunia  itu,  dan  berpaling,  dan  mereka  memanglah  orang-orang  yang  selalu 
membelakangi  (kebenaran). 

* Maka  Allah  menimbulkan  kemunafikan  pada  hati  mereka  sampai  Allah,  karena  mereka 
telah  memungkiri  terhadap  Allah  apa  yang  telah  mereka  ikrarkan  kepada-Nya  dan 
(juga)  karena  mereka  selalu  berdusta. 

* Tidaklah  mereka  tahu  bahwasanya  Allah  mengetahui  rahasia  dan  bisikan  mereka,  dan 
bahwasanya  Allah  amat  mengetahui  yang  ghaib  ?" 

Tsa'labah  mendengar  ada  ayat  turun  mengecam  dirinya,  ia  mulai  ketakutan.  Segera 
ia  temui  Nabi  sambil  menyerahkan  zakatnya.  Akan  tetapi  Nabi  menolaknya,  "Allah 
melarang  aku  menerimanya."  Tsa'labah  menangis  tersedu-sedu. 

Setelah  Nabi  wafat,  Tsa'labah  menyerahkan  zakatnya  kepada  Abu  Bakar,  kemudian 
Umar.  tetapi  kedua  Khalifah  itu  menolaknya.  Tsa'labah  meninggal  pada  masa  Utsman. 

Dimanakah  Ts'alabah  sekarang  ? Jangan-jangan  kitalah  Tsa'labah-Tsa'labah  baru 
yang  dengan  linangan  air  mata  memohon  agar  rezeki  Allah  turun  kepada  kita,  dan  ketika 
rezeki  itu  turun,  dengan  sombongnya  kita  lupakan  ayat-ayat  Allah. 

Bukankah  kita  dengan  alasan  sibuk  berbisnis  tak  lagi  sempat  sholat  lima  waktu. 
Bukankah  dengan  alasan  ada  "meeting  penting"  kita  lupakan  perintah  untuk  sholat 
Jum'at.  Bukankah  ketika  ada  yang  meminta  sedekah  dan  zakat  kita  ceramahi  mereka 
dengan  cerita  bahwa  harta  yang  kita  miliki  ini  hasil  kerja  keras,  siang-malam  membanting 
tulang;  bukan  turun  begitu  saja  dari  langit,  lalu  mengapa  kok  orang-orang  mau  enaknya 
saja  minta  sedekah  tanpa  harus  kerja  keras. 

Kitalah  Tsa'labah...  .Tsa'labah  ternyata  masih  hidup  dan  "mazhab"-nya  masih  kita  ikuti... 

Konon,  ada  riwayat  yang  memuat  saran  Nabi  Muhammad  S. A. W (dan  belakangan 
digubah  menjadi  puisi  oleh  Taufik  ismail),  "Bersedekahlah,  dan  jangan  tunggu  satu  hari 
nanti  di  saat  engkau  ingin  bersedekah  tetapi  orang  miskin  menolaknya  dan  mengatakan, 
"kami  tak  butuh  uangmu,  yang  kami  butuhkan  adalah  darahmu!" 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  36 


Dahulu  Tsa'labah  menangis  di  depan  Nabi  yang  tak  mau  menerima  zakatnya. 
Sekarang  ditengah  kesenjangan  sosial  di  negeri  kita,  jangan-jangan  kita  bukan  hanya  akan 
menangis  namun  berlumuran  darah  ketika  orang  miskin  menolak  sedekah  dan  zakat  kita! 
Na'udzubillah... 


KETIKA  TIRAI  TERTUTUP 

Ketika  mendengar  sebuah  berita  "miring"  tentang  saudara  kita,  apa  reaksi  kita 
pertama  kali  ? Kebanyakan  dari  kita  dengan  sadarnya  akan  menelan  berita  itu,  bahkan  ada 
juga  yang  dengan  semangat  meneruskannya  kemana-mana. 

Kita  ceritakan  aib  saudara  kita,  sambil  berbisik,  "sst!  ini  rahasia  lho!".  Yang  dibisiki 
akan  meneruskan  berita  tersebut  ke  yg  lainnya,  juga  sambil  berpesan,  "ini  rahasia  lho!" 
Kahlil  Gibran  dengan  baik  melukiskan  hal  ini  dalam  kalimatnya,  "jika  kau  sampaikan 
rahasiamu  pada  angin,  jangan  salahkan  angin  bila  ia  kabarkan  pada  pepohonan." 

Inilah  yang  sering  terjadi.  Saya  memiliki  seorang  rekan  muslimah  yang  terpuji 
akhlaknya.  Ketika  dia  menikah  saya  menghadiri  acaranya.  Beberapa  minggu  kemudian, 
seorang  sahabat  mengatakan,  "saya  dengar  dari  si  A tentang  "malam  pertamanya"  si  B." 
Saya  kaget  dan  saya  tanya,  "darimana  si  A tahu  ?"  Dengan  enteng  rekan  saya  menjawab, 
"ya  dari  si  B sendiri!  Bukankah  mereka  kawan  akrab...  " 

Masya  Allah!  rupanya  bukan  saja  "rahasia"  orang  lain  yang  kita  umbar  kemana-mana, 
bahkan  "rahasia  kamar"  pun  kita  ceritakan  pada  sahabat  kita,  yang  sayangnya  juga  punya 
sahabat,  dan  sahabat  itu  juga  punya  sahabat. 

Saya  ngeri  mendengar  hadis  Nabi:  "Barang  siapa  yang  membongkar-bongkar  aib 
saudaranya,  Allah  akan  membongkar  aibnya.  Barangsiapa  yang  dibongkar  aibnya  oleh 
Allah,  Allah  akan  mempermalukannya,  bahkan  di  tengah  keluarganya." 

Fakhr  al-Razi  dalam  tafsirnya  menceritakan  sebuah  riwayat  bahwa  para  malaikat 
melihat  di  lauh  al-mahfudz  akan  kitab  catatan  manusia.  Mereka  membaca  amal  saleh 
manusia.  Ketika  sampai  pada  bagian  yang  berkenaan  dengan  kejelekan  manusia,  tiba-tiba 
sebuah  tirai  jatuh  menutupnya.  Malaikat  berkata,  "Maha  Suci  Dia  yang  menampakkan 
yang  indah  dan  menyembunyikan  yang  buruk." 

Jangan  bongkar  aib  saudara  kita,  supaya  Allah  tidak  membongkar  aib  kita. 

"Ya  Allah  tutupilah  aib  dan  segala  kekurangan  kami  di  mata  penduduk  bumi  dan  langit 
dengan  rahmat  dan  kasih  sayang-Mu,  Wahai  Tuhan  Yang  Maha  Pemurah" 


KASIH  SAYANG  ILAHI 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  37 


Ibrahim  bin  Adham  , seorang  alim  yang  hidup  di  abad  ke-8,  seperti  diceritakan 
dalam  salah  satu  tulisan  Goenawan  Moehamad,  suatu  saat  bertawaf  mengelilingi  Ka'bah. 
Malam  gelap,  hujan  deras,  guntur  gemuruh.  Ketika  Ibrahim  berada  di  depan  pintu  Ka'bah, 
ia  berdo'a,  "Ya  Tuhanku,  lindungilah  diriku  dari  perbuatan  dosa  terhadap-Mu." 

Konon,  ada  suara  yang  menjawab,  "Ya  Ibrahim,  kau  minta  pada-Ku  untuk 
melindungimu  dari  dosa,  dan  semua  hamba-Ku  juga  berdo'a  serupa  itu.  Jika  Kukabulkan 
doa  kalian,  kepada  siapa  gerangan  nanti  akan  Kutunjukkan  rasa  belas-Ku  dan  kepada  siapa 
akan  Kuberikan  ampunan-Ku  ?" 

Kisah  pendek  ini  entah  benar-benar  terjadi  atau  tidak,  namun  kisah  ini  memberikan 
arti  panjang  bagi  kita  dalam  memandang  makna  sebuah  dosa  dan  hubungannya  dengan 
kasih  sayang  Ilahi.  Dosa  diciptakan  oleh  Allah  sebagaimana  Dzat  Yang  Maha  Agung  ini 
menciptakan  pahala.  Tentu  saja  sebagaimana  ciptaan-Nya  yang  lain,  dosa  pun  memiliki 
peran  dan  hikmah  tersendiri. 

Dengan  adanya  dosa,  kita  jadi  tahu  ada  yang  namanya  pahala.  Dalam  lorong  yang  hitam 
kita  bisa  melihat  cahaya.  Dalam  gelap  kita  jadi  tahu  apa  arti  sebuah  mentari.  Walhasil, 
dosa  memang  harus  kita  jauhi  namun  juga  harus  kita  pikirkan  keberadaannya. 

Semoga  dengan  melihat  bahwa  dosa  pun  dapat  menjadi  alat  Allah  untuk  menunjukkan 
kasih  sayang-Nya,  kita  mampu  lebih  memahami  hadis  Nabi,  "Ikutilah  perbuatan  jelek 
dengan  perbuatan  baik  agar  perbuatan  baik  itu  menghapusnya." 

Kita  percaya  bahwa  ampunan  Allah  lebih  luas  dari  murka-Nya.  Jika  Allah  yang  Gagah 
Perkasa  saja  masih  bersedia  memaafkan  hamba-Nya  dan  menunjukkan  kasih  sayang-Nya 
kepada  kita  semua,  mengapa  kita  tak  mau  memaaf  kan  kesalahan  orang  lain  kepada  kita  ? 

Mengapa  tak  kita  serap  sifat  Rahman  dan  Rahim-Nya  sebagaimana  selalu  kita  baca 
dalam  Bismillah  ar-Rahman  ar-Rahim  ? 

Ketika  saya  menghadap  Kepala  Sekolah  sewaktu  di  Madrasah  Aliyah  seraya  meminta 
maaf  atas  prilaku  jelek  saya.  Kepala  Sekolah  yang  sekarang  sudah  almarhum  itu 
menjawab,  "Umar  bin  Khattab  pernah  mengubur  anaknya  hidup-hidup,  dia  bertobat  dan 
Allah  memaafkannya.  Apakah  kesalahan  kamu  sudah  lebih  besar  dari  prilaku  Umar  itu 
sampai  saya  tak  berkenan  memaafkan  kamu  ?"  Saya  merinding  mendengar  jawaban  itu. 
Saya  pun  masih  merinding  saat  mengingat  betapa  pemurahnya  guru  saya  itu.  Guru  saya 
tersebut  sudah  mampu  menjadikan  kesalahan  saya  sebagai  alat  untuk  menunjukkan  kasih 
sayangnya. 


KEAJAIBAN  HAMBA  ALLAH 

Seorang  rekan  yang  mengaku  mengalami  berbagai  keajaiban  bercerita  banyak  pada 
saya.  Bagaimana  keluarganya  menganggap  bahwa  do'a  yg  dia  panjatkan  pasti  diterima 
Allah.  Bagaimana  isterinya,  penganut  salah  satu  tarekat,  jika  berdo'a  sudah  bisa 
merasakan  apakah  do'a  ini  terkabul  atau  tidak. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  38 


Rekan  lain  juga  bercerita  bagaimana  dia  mengalami  keajaiban.  Ketika  dia  berdo'a 
agar  termasuk  mereka  yang  berhati  emas,  tiba-tiba  dia  melihat  langit  berwarna 
keemasan  dan  tetesen  emas  itu  bagaikan  jatuh  ke  bumi. 

Entahlah,  apakah  pengalaman  rekan-rekan  saya  tersebut  benar-benar  terjadi  atau  tidak. 
Saya  hanya  khawatir  dua  hal: 

1.  Kita  berubah  menjadi  riya'  ketika  kita  menceritakan  hal-hal  itu.  Saya  khawatir  kita 
justru  tidak  mendapati  keajaiban  lagi  ketika  hati  kita  telah  tergelincir  pada  riya'. 

2.  Kita  beribadah  karena  mengejar  keajaiban;  bukan  semata-mata  karena  Allah.  Kita 
baca  wirid  sekian  ribu  kali,  dengan  harapan  bisa  menghasilkan  keajaiban,  apakah  tubuh 
yg  kebal,  terungkapnya  hijab  (kasyaf)  dan  lainnya.  Kita  jalani  sholat  sunnah  ratusan 
rakaat  juga  demi  mengejar  "keanehan-keanehan".  Kita  jalani  ritus-ritus  itu  hanya 
karena  ingin  mencapai  ma'rifat  (yang  sayangnya  dikelirukan  sebagai  memiliki 
keajaiban). 

Yang  lebih  celaka  lagi,  ketika  kita  mendapat  keajaiban  tiba-tiba  kita  mengklaim 
bahwa  Tuhan  sangat  dekat  dengan  kita  sehingga  status  kita  naik  menjadi  wali.  Sayang, 
setelah  "merasa"  menjadi  wali,  kita  lupakan  aspek  syari'ah.  Konon,  bagi  mereka  yang 
mencapai  aspoek  ma'rifat  tidak  perlu  lagi  menjalankan  aspek  syari'at. 

Entahlah,  saya  yang  merasa  belum  naik-naik  maqamnya  dari  status  awam  hanya  bisa 
merujuk  kisah  Nabi  Zakariya  dan  Siti  Maryam.  Nabi  Zakariya  diberi  anugerah  putera, 
padahal  dia  sudah  tua  dan  isterinya  mandul.  Setelah  mendapat  keajaiban  ini,  Allah 
memerintahkan  pada-Nya,  "Sebutlah  nama  Tuhan-mu  sebanyak-banyaknya  serta 
bertasbihlah  di  waktu  petang  dan  pagi  hari"  (Qs  3:  41)  Maryam  pun  mendapat  keajaiban 
berupa  putera  (padahal  dia  tidak  pernah  "disentuh"  lelaki).  Namun  setelah  Allah 
memberitahu  tingginya  kedudukan  Maryam,  Allah  menyuruh  Maryam,  "Ta'atlah  kepada 
Tuhan-mu,  sujud  dan  ruku'lah  bersama  orang-orang  yang  ruku'  (Qs  3:  43) 

Ternyata,  hamba  Allah  seperti  Nabi  Zakariya  dan  Siti  Maryam  pun  tetap  tidak 
meninggalkan  aspek  syari'at  meskipun  telah  memiliki  keajaiban. 

Berkenaan  dengan  keajaiban,  Abu  Sa'  id,  sufi  besar  abad  10  dan  11  Hijriah,  pernah 
bertemu  orang  yang  menceritakan  sejumlah  keajaiban  "wali". 

Orang  itu  berkata,  "dia  bisa  terbang...  " 

Abu  Sa' id  menjawab,  "ah...  tak  aneh...  burung  saja  bisa  terbang" 

Yang  aneh  justru  adalah  mereka  yang  mengaku-aku  wali  dan  sufi  sambil 
mendemonstrasikan  "keajaibannya".  Wali  dan  Sufi  sejati  tak  butuh  pengakuan  orang  lain 
akan  ke-waliannya.  Wali  dan  sufi  sejati  tak  akan  pernah  meninggalkan  aspek  syari'at, 
meski  telah  mencapai  magam  ma'rifat. 


BAGAIMANA  ANDA  MEMPERLAKUKAN  AL-QUR'AN? 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  39 


Al-Qur'an  memperkenalkan  dirinya  sebagai  "Kitab  yang  tiada  keraguan  didalamnya 
sebagai  petunjuk  bagi  orang  yang  bertakwa"  (Qs  2:  2).  Artinya,  kitab  suci  Al-Qur'an 
merupakan  petunjuk  dan  pegangan  hidup  kita.  Persoalannya  sekarang,  bagaimana 
sebenarnya  kita  memperlakukan  Al-Qur'an  dalam  hidup  kita? 

Buat  sebagian  kecil  dari  kita  Al-Qur'an  dipandang  seolah-olah  sebagai  "jimat"  yang 
kalau  ayat  tertentu  dibaca  maka  akan  menimbulkan  hal  yang  luar  biasa,  buat  sebagian 
dari  kita  Al-Qur'an  hanyalah  merupakan  objek  ilmiah  yang  pantas  utk  dikotak-katik 
ayatnya  satu  demi  satu,  buat  sebagian  lagi  dari  kita  mungkin  saja  Al-Qur'an  merupakan 
sumber  "legitimasi",  dalam  arti  kita  gunakan  akal  pikiran  kita  utk  memecahkan  atau 
menjelaskan  masalah  lalu  kita  cari  justif  ikasinya  dalam  ayat  Qur'an. 

Apakah  cukup  al-Qur'an  kita  perlakukan  demikian?  Bukankah  ia  merupakan  kitab 
petunjuk?  Sebagai  kitab  petunjuk  berarti  al-Qur'an  merupakan  sumber  inspirasi  dan 
sumber  bagi  hidup  kita.  Pernahkah  kita  bila  menghadapi  masalah  kita  pecahkan  dengan 
membaca  Qur'an?  Sudikah  kita  disaat  mendapat  banyak  rezeki  kita  syukuri  rezeki  itu 
dengan  membaca  al-Qur'an?  Maukah  kita  disamping  membaca  koran  dan  email  tiap  hari 
juga  mau  membaca  al-Qur'an  setiap  hari?  Pernahkah  kita  introspeksi  perjalanan  hidup 
kita  dengan  melihat  kandungan  ayat  suci  al-Qur'an  sebagai  "hakim"nya?  Pada  umur 
berapa  kita  mulai  tertarik  dengan  al-Qur'an  dan  bersedia  menelaah  ayat  demi  ayatnya? 
Saya  percaya  karena  Al-Qur'an  merupakan  kitab  petunjuk  bagi  kita,  maka  siapapun  kita 
dan  apapun  background  pendidikan  kita,  maka  kita  memiliki  hak  yang  sama  utk  mengakses 
kitab  suci  Al-Qur'an.  Sudahkah  kita  gunakan  hak  kita  itu  dengan  sebaik-baiknya? 
Membaca  Al-Qur'an  merupakan  syarat  pertama  untuk  menjadikan  kitab  suci  ini  sebagai 
petunjuk  hidup  kita.  Bisakah  kita  menjadikan  al-Qur'an  sebagai  petunjuk,  namun  amat 
jarang  kita  membacanya? 

Konon,  Iqbal  kecil  dibisiki  oleh  Ayahnya,  "Bacalah  Qur'an  seakan-akan  ia  diturunkan 
untukmu".  "Sejak  saat  itu,"  kata  Dr.  Muhammad  Iqbal— cendekiawan  besar  asal  India, 
"setiap  aku  membaca  al-Qur'an  seakan-akan  Al-Qur'an  berbicara  padaku!" 

Maukah  kita  meningkatkan  kedudukan  kita,  dari  sekedar  membaca  al-Qur'an  sampai 
"berbicara"  dengan  Al-Qur'an? 

Maha  Benar  Allah  dengan  Segala  Firman-Nya 


BAGAIMANA  DENGAN  SHOLAT  ANDA  ? 

Sewaktu  pulang  dari  suatu  peperangan,  Nabi  S. A. W telah  bermalam  disuatu 
tempat. Baginda  bertanya: 

"Siapayang  hendak  menjaga  kemahku  malam  ini?" 

Ammar  bin  Yassir  dari  kaum  Muhajirin  dan  Abbad  bin  Basyar  dari  kaum  Ar\sar  telah 
menawarkan  diri  masing-masing  untuk  mengawasi  kemah  Nabi  S. A. W .Kedua-duanya  telah 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  40 


ditugaskan  berjaga-jaga  di  puncak  sebuah  bukit  berdekatan  dgn.tempat  Nabi 
beristirahat.  Abbad  berkata  kepada  Ammar  : "Marilah  bertugas  bergiliran  setengah  hari 
yang  pertama,  aku  akan  berjaga  supaya  engkau  dapat  melelapkan  matamu.Kemudian 
engkau  berjaga  supaya  aku  dapat  melelapkan  mataku."  Ammar  setuju,  dia  pun 
merebahkan  badannya  lalu  tidur  dengan  nyenyaknya.  Sambil  menjalankan  tugasnya  Abbad 
telah  mendirikan  sholat. 

Seorang  pengintai  musuh  telah  melihatnya  lalu  melepaskan  anak  panahnya  yang 
menembus  badan  Abbad.  Melihat  keadaan  Abbad  yang  masih  berdiri  tegak  itu,  si 
pengintai  tadi  melepaskan  lagi  dua  anak  panahnya.  Abbad  kemudian  mencabut  ketiga  anak 
panah  tersebut  lantas  membangunkankan  Ammar.  Sementara  itu,  ketika  melihat  Ammar 
bersama-sama  Abbad,  laskar  musuh  tadi  melarikan  diri  karena  menyangka  ada  banyak  lagi 
laskar-laskar  Islam  disitu.  Melihat  badan  Abbad  yang  berdarah  Ammar  berkata: 
"Subhanallah!  Mengapa  kamu  lambat  membangunkan  aku?" 

Jawab  Abbad:  "Di  dalam  Qiraatku,  aku  telah  membaca  surah  al-Kahfi  dan  aku  enggan 
memendekkannya.Tetapi  ketika  anak  panah  yang  ketiga  melekat  dibadanku,  aku  merasa 
bimbang  dengan  keselamatan  Rasulullah.  Aku  pun  segera  menamatkan  sholatku  lalu 
membangunkanmu.  Kalau  tidak,  sudah  tentu  aku  akan  menamatkan  pembacaan  surah  al- 
Kahfi  sebelum  ruku'  meskipun  aku  terpaksa  mati  dipanah  musuh  itu." 

Oleh  karena  asyik  membaca  al-Qur'an,  Abbad  tidak  gentar  dengan  senjata  musuh. 
Nikmat  membaca  al-Qur'an  menyebabkan  dia  lupa  terhadap  badannya  yang  sakit  dan 
berdarah  itu. 

Di  zaman  sekarang  ini,  gigitan  nyamuk  sudah  bisa  menganggu  sholat  kita. 

Begitulah  betapa  lemahnya  iman  kita  zaman  sekarang  ini. 


DUSTA  YANG  MANA  LAGI...  ? 

Pernahkah  anda  membaca  surat  Ar-Rahman?  Surat  ar-Rahman  adalah  surat  ke  55 
dalam  urutan  mushaf  utsmany  dan  tergolong  dalam  surat  Madaniyah  serta  berisikan 
78  ayat.  Satu  hal  yang  menarik  dari  kandungan  surat  ar-Rahman  adalah  adanya 
pengulangan  satu  ayat  yang  berbunyi  "fabiayyi  ala  i rabbikuma  tukadziban"  (Maka  ni'mat 
Tuhan  kamu  yang  manakah  yang  kamu  dustakan?).  Kalimat  ini  diulang  berkali-kali  dalam 
surat  ini.  Apa  gerangan  makna  kalimat  tersebut? 

Surat  ar-Rahman  bagi  saya  adalah  surat  yang  memuat  retorika  yang  amat  tinggi  dari 
Allah.  Setelah  Allah  menguraikan  beberapa  ni'mat  yang  dianugerahkan  kepada  kita,  Allah 
bertanya:  "Maka  ni'mat  Tuhan  kamu  yang  manakah  yang  kamu  dustakan?". 

Menarik  untuk  diperhatikan  bahwa  Allah  menggunakan  kata  "dusta";  bukan  kata  "ingkari", 
"tolak"  dan  kata  sejenisnya.  Seakan-akan  Allah  ingin  menunjukkan  bahwa  ni'mat  yang 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  41 


Allah  berikan  kepada  manusia  itu  tidak  bisa  diingakri  keberadaannya  oleh  manusia.  Yang 
bisa  dilakukan  oleh  manusia  adalah  mendustakannya. 

Dusta  berarti  menyembunyikan  kebenaran.  Manusia  sebenarnya  tahu  bahwa  mereka  telah 
diberi  ni'mat  oleh  Allah,  tapi  mereka  menyembunyikan  kebenaran  itu;  mereka 
mendustakannya! 

Bukankah  kalau  kita  mendapat  uang  yang  banyak,  kita  katakan  bahwa  itu  akibat  kerja 
keras  kita,  kalau  kita  berhasil  menggondol  gelar  Ph. D itu  dikarenakan  kemampuan  otak 
kita  yang  cerdas,  kalau  kita  mendapat  proyek  maka  kita  katakan  bahwa  itulah  akibat  kita 
pandai  melakukan  lobby.  Pendek  kata,  semua  ni'mat  yang  kita  peroleh  seakan-akan  hanya 
karena  usaha  kita  saja.  Tanpa  sadar  kita  lupakan  peranan  Allah,  kita  sepelekan  kehadiran 
Allah  pada  semua  keberhasilan  kita  dan  kita  dustakan  bahwa  sesungguhnya  ni'mat  itu 
semuanya  datang  dari  Allah. 

Maka  ni'mat  Tuhan  yang  mana  lagi  yang  kita  dustakan!  Anda  telah  bergelimang 
kenikmatan,  telah  penuh  pundi-pundi  uang  anda,  telah  berderet  gelar  di  kartu  nama  anda, 
telah  berjejer  mobil  di  garasi  anda,  ingatlah--baik  anda  dustakan  atau  tidak--semua 
ni'mat  yang  anda  peroleh  hari  ini  akan  ditanya  oleh  Allah  nanti  di  hari  kiamat! 

"Sungguh  kamu  pasti  akan  ditanya  pada  hari  itu  akan  ni'mat  yang  kamu  peroleh  saat  ini" 
(QS  102:  8) 

Sudah  siapkah  anda  menjawab  serta  mempertanggung  jawabankannya  ??? 

Allah  berfirman  : FAIN  TAUDDU  NI'MATALLAHI  LA  TUKHSUUHA 

Apabila  kamu  menghitung  nikmat  Allah  ( yang  diberikan  kepadamu  ) maka  engkau  tidak 

akan  mampu  (karena  terlalu  banyak). 

Tidak  patutkah  anda  bersyukur  kepadaNYA,  Mari  mengucap  Al  khamdulillah  sebagai 
bagian  dari  rasa  syukur  kita 

ABU  BAKAR  DENGAN  TUKANG  RAMAL 

Abu  Bakar  mempunyai  seorang  hamba  yang  menyerahkan  sebagian  dari  pendapatan 
hariannya.  Pada  suatu  hari  hambanya  itu  telah  membawa  makanan  lalu  dimakan  sedikit 
oleh  Abu  Bakar.  Hamba  itu  berkata:  "Kamu  selalu  bertanya  tentang  sumber  makanan  yang 
aku  bawa  tetapi  hari  ini  kamu  tidak  berbuat  demikian." 

"Aku  terlalu  lapar  sehingga  aku  lupa  bertanya.  Terangkan  kepada  ku  dimana  kamu 
mendapat  makanan  ini." 

Hamba:  "Sebelum  aku  memeluk  Islam  aku  menjadi  tukang  ramal.  Orang-orang  yang  aku 
ramal  nasibnya  kadang-kadang  tidak  dapat  bayar  uang  kepadaku.  Mereka  berjanji  akan 
membayarnya  apabila  sudah  memperoleh  uang.  Aku  telah  berjumpa  dengan  mereka  hari 
ini.  Merekalah  yang  memberikan  aku  makanan  ini." 

Mendengar  kata-kata  hambanya  Abu  Bakar  memekik  : "Ah!  Hampir  saja  kau  bunuh  aku." 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  42 


Kemudian  dia  coba  mengeluarkan  makanan  yang  telah  ditelannya.  Ada  orang  yang 
menyarankan  supaya  dia  mengisi  perutnya  dengan  air  dan  kemudian  memuntahkan 
makanan  yang  ditelannya  tadi.  Saran  ini  diterima  dan  dilaksanakannya  sehingga  makanan 
itu  dimuntah  keluar. 

Kata  orang  yang  mengamati  : "Semoga  Allah  memberikan  rahmat  atas  mu.  Kamu  telah 
bersusah  payah  karena  makanan  yang  sedikit.” 

Kepada  orang  itu  Abu  Bakar  menjawab:  "Aku  sudah  pasti  memaksanya  keluar  walaupun 
dengan  berbuat  demikian  aku  mungkin  kehilangan  nyawaku  sendiri.  Aku  mendengar  Nabi 
berkata  : "Badan  yang  tumbuh  subur  dengan  makanan  haram  akan  merasakan  api  neraka." 
Oleh  karena  itulah  maka  aku  memaksa  makanan  itu  keluar  takut  kalau-kalau  ia 
menyuburkan  badanku." 

Abu  Bakar  sangat  teliti  tentang  haram  halalnya  makanan  yang  dimakannya. 

Jangan  mendapatkan  harta  melalui  jalan  yang  haram,  Jangan  gunakan  harta  yang  haram 
bagi  diri  sendiri  apalagi  untuk  orang  lain. 

Kelak  diyaumil  akhir  akan  ditanya  11  Dari  mana  kamu  peroleh  hartamu  dan  kemana  kau 
belanjakan  11 


ISTIGHFAR 

Untuk  melakukan  ibadah  terkadang  kita  merasa  dibatasi  sesuatu  yang  seharusnya 
tidaklah  layak  dikatakan  sebagai  pembatas  namun  kita  lebih  sering  menggunakannya 
sebagai  alasan  untuk  tidak  dapatnya  beribadah  secara  maksimal. 

Mari  kita  tengok  sekilas  perjalanan  kita,  Pada  Jam  kerja,  banyak  dari  kita  yang  tidak  bisa 
Sholat  Dhuha  karena  tidak  semua  kantor  atau  perusahaan  menyediakan  musholla  dan 
mengizinkan  waktu  sholat  dhuha.  Pada  Jam  Istirahat,  kita  tidak  bisa  sholat  Dhuhur  dan 
berdzikir  lama-lama  karena  waktunya  terbagi  untuk  makan  ( bagi  yg  tdk  puasa  ) atau 
kepentingan  yang  lain. 

Sekilas,  seakan  ibadah  selalu  membutuhkan  waktu  dan  tempat  tertentu  dan  apabila 
kita  tidak  bisa  menemukan  salah  satunya  maka  lepaslah  kesempatan  beribadah  itu, 
Apakah  selalu  demikian  ? Jawabnya  TIDAK  dan  sekali  lagi  TIDAK. 

Suatu  usaha  yang  perlu  kita  kembangkan  adalah  memanfaatkan  waktu  untuk 
beribadah  semaksimal  mungkin  dan  kali  ini  pilihan  saya  adalah  : selalu  membaca 
ISTIGHFAR  baik  terucap  ataupun  dalam  hati.  Bacaan  ini  tidak  bisa  dibatasi  oleh  situasi 
kerja  bahkan  oleh  tempat  dan  waktu.  Mengapa  Istighfar  ? 

Karena  saya  masih  punya  banyak  dosa  sekaligus  ingat  bahwa  Junjungan  kita  Baginda  Rosul 
S. A. W yang  sudah  Ma'sum  dan  dijamin  oleh  Allah  diampuni  dosa-dosanya  membaca  70 
kali  istighfar  dalam  tiap  harinya,  apalagi  saya  yang  tidak  ada  jaminan. 

Bila  membaca  istighfar  ini  anda  anggap  baik  dan  sependapat  dengan  saya  bahwa 
tidak  bisa  dibatasi  oleh  tempat  dan  waktu  Mengapa  tidak  anda  lakukan  ? 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  43 


Bagaimana  kalau  mulai  besok  kita  bersama-sama  selalu  membaca  ISTIGHFAR  selama 
mata  kita  belum  tidur  pada  setiap  kesempatan. 

Cukup  kita  lakukan  1 hari  saja  dan  bila  anda  tahu  manfaatnya,  selanjutnya  terserah  anda. 


BERSEDEKAH 

Dari  Abu  Hurairah  r.a.  dari  Nabi  S. A. W beliau  bersabda:  "Menguap  itu  dari  Syaitan. 
Maka  apabila  seseorang  di  antara  kamu  menguap,  hendaklah  ditahannya  sedapat  mungkin. 
Sesungguhnya  jika  seseorang  di  antara  kamu  mengatakan  "ha"  lantaran  menguap, 
tertawalah  syaitan."  [Bukhari]. 

Hadis  dari  Abu  Hurairah  r.a:  Diriwayatkan  daripada  Nabi  S. A. W katanya:  Seorang 
lelaki  berkata:  Aku  akan  memberikan  sedekah  pada  malam  ini.  Lalu  dia  keluar  membawa 
sedekahnya  dan  meletakkannya  di  tangan  seorang  perempuan  yang  berzina  yaitu  pelacur. 
Keesokannya  orang  banyak  memperbincangkan  mengenai  perempuan  tersebut  yang  telah 
diberikan  sedekah  pada  malam  tadi.  Lelaki  itu  berkata:  Wahai  Tuhanku!  Hanya  buatMu 
segala  puji-pujian!  Sedekahku  telah  aku  berikan  kepada  wanita  yang  berzina.  Aku  akan 
bersedekah  lagi,  lalu  dia  keluar  membawa  sedekahnya  dan  meletakkannya  di  tangan  orang 
kaya.  Keesokan  harinya  orang  banyak  memperbincangkan  mengenai  seorang  kaya  yang 
telah  diberikan  sedekah.  Lelaki  itu  berkata:  Wahai  Tuhanku!  Hanya  buatMu  segala  puji- 
pujian.  Sedekahku  telah  aku  berikan  kepada  seorang  yang  kaya.  Aku  akan  bersedekah 
lagi,  lantas  dia  keluar  dengan  membawa  sedekah  dan  meletakkannya  di  tangan  seorang 
pencuri.  Esoknya  orang  banyak  mulai  bercakap-cakap  mengenai  seorang  pencuri  telah 
diberikan  sedekah.  Dia  berkata:  Wahai  Tuhanku!  Hanya  buatMu  segala  puji-pujian! 
Sedekahku  telah  aku  berikan  kepada  seorang  perempuan  zina,  pada  orang  kaya  dan  pada 
pencuri.  Lalu  dia  didatangi  seseorang  dan  dikatakan  kepadanya:  Sedekahmu  benar-benar 
telah  diterima.  Boleh  jadi  perempuan  zina  itu  berhenti  dari  berzina  karena  sedekahmu. 
Orang  kaya  itu  pula  dapat  mengambil  pelajaran  dan  mau  membelanjakan  sebagian  dari 
harta  yang  telah  dianugerahkan  oleh  Allah  kepadanya  dan  mungkin  juga  pencuri  itu  akan 
berhenti  dari  mencuri  karena  sedekahmu  itu.  [Bukhari/Muslim] 

Dalam  sebuah  hadits  disebutkan,  yang  artinya  : Janganlah  kamu  malu  bersedekah 
walaupun  setengah  biji  korma  yang  dapat  kamu  sedekahkan. 

Akhirnya Marilah  kita  memperbanyak  Sedekah  Meskipun  sedikit  namun  ikhlas 


UNTUK  KITA  RENUNGKAN 

Kita  mesti  telanjang  dan  benar-benar  bersih 
Suci  lahir  dan  didalam  batin 
Tengoklah  kedalam  sebelum  bicara 
Singkirkan  debu  yang  masih  melekat  2X 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 


18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  44 


Kita  mesti  berjuang,  memerangi  diri 
Bercermin  dan  banyaklah  bercermin 
Tuhan  ada  disini,  didalam  jiwa  ini 
Berusahala  agar  Dia  tersenyum  2X 

Masih  kuingat  bait  syair  sebuah  lagu  Ebiet  yang  terkadang  masih  aku  senandungkan 
entah  mengapa  kali  ini  aku  ingin  merenungkan  dan  mencoba  mengkaji  makna  yang  tersirat 
ataupun  tersurat  dalam  lagu  tersebut  dalam  aktif  itas  keseharianku. 

Kita  mesti  telanjang  karena  aku  harus  mandi  setelah  bangun  tidur  untuk  melakukan 
sholat  subuh  yang  tentunya  harus  benar2  bersih  namun  apa  yang  sering  aku  lakukan 
adalah  hanya  berwudhu  untuk  melakukan  sholat  Subuh  adapun  mandinya  menjelang 
berangkat  kerja  dengan  harapan  badan  lebih  Fresh,  jangankan  untuk  suci  di  dalam  bathin 
sementara  suci  lahirpun  belum  bisa  aku  laksanakan  belum  lagi  ketika  aku  angkat  tanganku 
bertakbiratul  ihram  aku  telah  berniat  untuk  sholat  dilanjutkan  dengan  do 'a  if  titah  yang 
didalamnya  kuucapkan  INNA  SHOLATI  WANUSUKI...  dan  seterusnya  LILLAHI  ROBBIL 
"ALAMIIN  yang  bermakna  Sholatku  hanya  karena  Allah  tidak  lain  itu  hanyalah  bagian 
dari  gerakan  mulutku  namun  hati  dan  pikiranku  kemana-mana,  aku  ingat  sarapanku  belum 
tersedia,  aku  harus  pergi  kerja  lebih  awal  agar  tidak  terlambat  dan  lain  sebagainya. 

Setelah  salam  aku  berdo'a  : Robbana  atina  fiddunya  khahasa  wafil  akhiroti 
Khasanah...  dan  seterusnya  yang  tidak  lain  adalah  do'a  sapu  jagat  yang  intinya  meminta 
kebaikan  dunia  dan  akhirat,  cobalah  anda  pikir  patutkah  Aku  memohon  kepada  Allah  yang 
sedemikian  besar  sementara  aku  sholat  tanpa  mandi  dan  masih  berpikir  macam2  dalam 
sholatku. 

Aku  berangkat  kerja  seiring  dengan  do'a  Bismillahi  Tawakkaltualallah,  ditengah 
perjalanan  lalu  lintas  macet  karena  salah  satu  mobil  menyerobot  dan  terjepit  diantara 
mobil-  mobil  yang  lain  dalam  hatiku  bergumam  betapa  egoisnya  supir  mobil  tersebut  tidak 
pernah  memikirkan  kepentingan  orang  lain  seakan  aku  selalu  mendahulukan  kepentingan 
orang  lain  daripada  kepentinganku  sendiri. 

Di  kantor  kulihat  atasanku  sedang  kebingungan  di  depan  Computer  dan  selalu 
bertanya  pada  Clerknya  Cara  menjalankan  Microsoft  Office  dalam  hatiku  berkata  ah 
ternyata  bener  juga  kata  orang  bahwa  dia  jadi  atasanku  karena  ada  KKN  habisnya  pakai 
Microsoft  Off ice  saja  nggak  bisa,  tak  lama  kemudian  anak  buahku  datang  menyerahkan 
data  untuk  bahan  presentasiku  yang  kutolak  karena  cara  mendapatkan  datanya  salah, 
sekali  lagi  bergumam  dalam  hatiku  apa  saja  yang  dipelajari  waktu  sekolahnya  toh  dia 
lulusan  dari  sekolah  terkenal  dan  nilai  rata2  nya  lebih  tinggi  dariku  tapi  kenapa  sebodoh 
itu. 

Sepintas  terlihat  ada  pegawai  wanita  yang  baru  yang  menarik  perhatianku  cantik,  tinggi 
semampai  tapi  sayangnya  kalau  berjalan  sedikit  miring. Ah...  . malu  rasanya  dengan  lagu 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  45 


yang  aku  nyanyikan,  selalunya  kulihat  kekurangan  orang  lain  ada  dimataku  namun  DEBU 
dihatiku  tak  pernah  aku  bersihkan. 

Kita  mesti  berjuang  memerangi  diri  bercermin  dan  banyaklah  bercermin.Aku 
sepertinya  lupa  bahwa  yang  aku  perangi  selama  ini  adalah  kemalasan  untuk  membaca 
buku2  ilmu  pengetahuan  yang  bisa  menghambat  karirku  dalam  bekerja  selain  itu  dengan 
penuh  semangat  aku  perangi  kemiskinan  demi  meningkatkan  status  sosial,  memeras  otak 
hanya  untuk  mencari  jalan  agar  mendapat  tambahan  penghasilan  padahal  terkadang  aku 
ingat  sebuah  kisah  sahabat  Rosulullah  S. A. W yang  bertanya  sesaat  setelah  peperangan 
Badar,  ya  Rosulullah  adakah  perang  yang  lebih  dahsyat  dari  perang  badar  ini,  Jihaadun 
Nafs  Jawab  Rosulullah  yaitu  perang  melawan  hawa  nafsu. 

Beginilah  aku  yang  lebih  pandai  berucap  dan  berkhotbah  ketimbang  melakukannya. 

Kalau  masalah  bercermin  aku  tidak  pernah  lupa  seharipun  apalagi  kalau  akan  keluar 
rumah,  kulihat  wajahku,  dandananku  tak  lupa  kusemprotkan  parfum  kebanggaanku  dan 
dengan  percaya  diri  aku  keluar  rumah.  Aku  juga  bercermin  kepada  kawanku,  tetanggaku, 
keluargaku  tentang  apa  yang  telah  dia  lakukan  sehingga  mereka  berhasil  menduduki 
jabatan  yang  tinggi,  kekayaan  yang  berlimpah  hingga  tak  perlu  khawatir  tentang  anak 
keturunanya,  jeleknya  aku  jarang  kalau  tidak  boleh  dikatakan  tidak  pernah  bercermin 
kepada  saudaraku  yang  senantiasa  beribadah  kepada  Allah,  yang  selalu  mensyukuri  apa 
yang  dia  miliki,  lebih  miskin  dariku  namun  bersedekah  jauh  melebihi  aku  padahal  aku 
pernah  mendengar  bahwa  lihatlah  kebawah  tentang  harta  dan  lihatlah  keatas  mengenai 
ilmu  demikian  juga  ketika  aku  mendengar  Ayat  Allah  dibacakan  " Lainsyakartum  La 
azidannakum  Walainkafartum  Inna  Adzaabi  Lasadiid  " dan  ditutup  dengan  shodaqollohul 
adhim  aku  hafal  tentang  arti  Ayat  Allah  yaitu  barangsiapa  yang  bersyukur  atas  nikmatKU 
maka  akan  kutambah  nikmat  itu  dan  barangsiapa  yang  ingkar  sesungguhnya  siksaKU 
amatlah  pedih  kemudian  ditutup  dengan  maha  benar  Allah  dengan  segala  FirmanNya  dan 
semua  itu  berlalu  begitu  saja  di  telingaku. 

Ya  Allah  dimanakah  tempatku  setelah  Engkau  perhitungkan  amal  dan  dosaku. 

Allah  ada  didalam  jiwa  ini  adalah  kalimat  puistis  yang  sering  kudendangkan  tatkala 
aku  lagi  menghadapi  masalah  atau  menerima  musibah  tak  lupa  kusertakan  kalimat 
selanjutnya  Allah  akan  membantu  hambaNya  yang  berusaha  tidak  lain  hanyalah  demi 
untuk  memotivasi  keyakinanku  untuk  menghadapi  dan  menyelesaikan  masalah,  tidak 
demikian  halnya  tatkala  aku  lagi  Happy  seakan  kalimat2  tersebut  tak  pernah  aku 
mendengarnya  bagaimana  tidak,  aku  bisa  berkata  bohong  untuk  menolak  permintaan 
shodaqoh  untuk  masjid,  aku  dengan  leluasa  membawa  alat  tulis  kantor  ke  rumah  untuk 
kepentingan  pribadi  semuanya  seakan  Allah  tidak  ada  dalam  jiwaku  dan  tiba2  ada  ketika 
aku  butuh  pertolongannya. 

Ya  Allah  berilah  aku  petunjuk  karena  hanya  dariMUIah  petunjuk  itu  datang.  Dalam 
kebodohanku  aku  masih  yakin  bahwa  Allah  akan  tersenyum  kepadaku  meski  aku  tak  tahu 
kapan.  Siapakah  Aku  ? 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  46 


Aku  bisa  saja  sang  penulis,  yang  membaca  atau  siapa  saja  yang  masih  suka  menonjolkan 
Akunya. 

Untuk  kita  renungkan 


BERCERMIN  DIRI 

Dalam  keseharian  kehidupan  kita,  begitu  sangat  sering  dan  nikmatnya  ketika  kita 
bercermin.  Tidak  pernah  bosan  barang  sekalipun  padahal  wajah  yang  kita  tatap  itu-itu 
juga,  aneh  bukan?!  Bahkan  hampir  pada  setiap  kesempatan  yang  memungkinkan  kita  selalu 
menyempatkan  diri  untuk  bercermin.  Mengapa  demikian?  Sebabnya  kurang  lebih  karena 
kita  ingin  selalu  berpenampilan  baik,  bahkan  sempurna.  Kita  sangat  tidak  ingin 
berpenampilan  mengecewakan,  apalagi  kusut  dan  acak-acakan  tak  karuan. 

Sebabnya  penampilan  kita  adalah  juga  cermin  pribadi  kita.  Orang  yang  necis,  rapih, 
dan  bersih  maka  pribadinya  lebih  memungkinkan  untuk  bersih  dan  rapih  pula.  Sebaliknya 
orang  yang  penampilannya  kucel,  kumal,  dan  acak-acakan  maka  kurang  lebih  seperti  itulah 
pribadinya. 

Tentu  saja  penampilan  yang  necis  dan  rapih  itu  menjadi  kebaikan  sepanjang  niat  dan 
caranya  benar.  Niat  agar  orang  lain  tidak  terganggu  dan  terkecewakan,  niat  agar  orang 
lain  tidak  berprasangka  buruk,  atau  juga  niat  agar  orang  lain  senang  dan  nyaman  dengan 
penampilan  kita. 

Dan  ALLOH  suka  dengan  penampilan  yang  indah  dan  rapih  sebagaimana  sabda  Nabi 
Muhammad  S. A. W , "Innallaha  jamiilun  yuhibbul  jamaal",  "Sesungguhnya  ALLOH  itu  indah 
dan  menyukai  keindahan".  Yang  harus  dihindari  adalah  niat  agar  orang  lain  terpesona, 
tergiur,  yang  berujung  orang  lain  menjadi  terkecoh,  bahkan  kemudian  menjadi  tergelincir 
baik  hati  atau  napsunya,  naudzhubillah.  Tapi  harap  diketahui,  bahwa  selama  ini  kita  baru 
sibuk  bercermin  'topeng'  belaka.  Topeng  'make  up',  seragam,  jas,  dasi,  sorban,  atau 
'asesoris'  lainnya,.  Sungguh,  kita  baru  sibuk  dengan  topeng,  namun  tanpa  disadari  kita 
sudah  ditipu  dan  diperbudak  oleh  topeng  buatan  sendiri.  Kita  sangat  ingin  orang  lain 
menganggap  diri  ini  lebih  dari  kenyataan  yang  sebenarnya.  Ingin  tampak  lebih  pandai, 
lebih  gagah,  lebih  cantik,  lebih  kaya,  lebih  sholeh,  lebih  suci  dan  aneka  kelebihan  lainnya. 
Yang  padaakhirnya  selain  harus  bersusah  payah  agar  'topeng'  ini  tetap  melekat,  kita  pun 
akan  dilanda  tegang  dan  was-was  takut  'topeng'  kita  terbuka,  yang  berakibat  orang  tahu 
siapa  kita  yang  'aslinya'.  Tentu  saja  tindakan  tersebut,  tidak  sepenuhnya  salah.  Karena 
membeberkan  aib  diri  yang  telah  ditutupi  ALLOH  selama  ini,  adalah  perbuatan  salah. 
Yang  terpenting  adalah  diri  kita  jangan  sampai  terlena  dan  tertipu  oleh  topeng  sendiri, 
sehingga  kita  tidak  mengenal  diri  yang  sebenarnya,  terkecoh  oleh  penampilan  luar.  Oleh 
karena  itu  marilah  kita  jadikan  saat  bercermin  tidak  hanya  'topeng'  yang  kita  amat- 
amati,  tapi  yang  terpenting  adalah  bagaimana  isinya,  yaitu  diri  kita  sendiri. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  47 


Mulailah  amati  wajah  kita  seraya  bertanya,  "Apakah  wajah  ini  yang  kelak  akan 
bercahaya  bersinar  indah  di  surga  sana  ataukah  wajah  ini  yang  akan  hangus  legam 
terbakar  dalam  bara  jahannam?" 

Lalu  tatap  mata  kita,  seraya  bertanya,  "Apakah  mata  ini  yang  kelak  dapat  menatap  penuh 
kelezatan  dan  kerinduan,  menatap  ALLOH  Yang  Mahaagung,  menatap  keindahan  surga, 
menatap  Rasulullah,  menatap  para  Nabi,  menatap  kekasih-kekasih  ALLOH  kelak?  Ataukah 
mata  ini  yang  akan  terbeliak,  melotot,  menganga,  terburai,  meleleh  ditusuk  baja 
membara?  Akankah  mata  terlibat  maksiat  ini  akan  menyelamatkan?  Wahai  mata  apa 
gerangan  yang  kau  tatap  selama  ini?" 

Lalu  tataplah  mulut  ini,  "Apakah  mulut  ini  yang  di  akhir  hayat  nanti  dapat  menyebut 
kalimat  thoyibah,  'laillahailallah',  ataukah  akan  menjadi  mulut  berbusa  yang  akan 
menjulur  dan  di  akherat  akan  memakan  buah  zakun  yang  getir  menghanguskan  dan 
menghancurkan  setiap  usus  serta  menjadi  peminum  lahar  dan  nanah?  Saking  terlalu 
banyaknya  dusta,  ghibah,  dan  fitnah  serta  orang  yang  terluka  dengan  mulut  kita  ini!" 

"Wahai  mulut  apa  gerangan  yang  kau  ucapkan?  Wahai  mulut  yang  malang  betapa 
banyak  dusta  yang  engkau  ucapkan. 

Betapa  banyak  hati-hati  yang  remuk  dengan  pisau  kata-katamu  yang  mengiris  tajam? 
Berapa  banyak  kata-kata  manis  semanis  madu  palsu  yang  engkau  ucapkan  untuk  menipu 
beberapa  orang?  Betapa  jarangnya  engkau  jujur?  Betapa  jarangnya  engkau  menyebut 
nama  ALLOH  dengan  tulus?  Betapa  jarangnya  engkau  syahdu  memohon  agar  ALLOH 
mengampuni?"  Lalu  tataplah  diri  kita  tanyalah,  "Hai  kamu  ini  anak  sholeh  atau  anak 
durjana,  apa  saja  yang  telah  kamu  peras  dari  orang  tuamu  selama  ini  dan  apa  yang  telah 
engkau  berikan?  Selain  menyakiti,  membebani,  dan  menyusahkannya.  Tidak  tahukah 
engkau  betapa  sesungguhnya  engkau  adalah  makhluk  tiada  tahu  balas  budi! 

"Wahai  tubuh,  apakah  engkau  yang  kelak  akan  penuh  cahaya,  bersinar,  bersukacita, 
bercengkrama  di  surga  atau  tubuh  yang  akan  tercabik-cabik  hancur  mendidih  di  dalam 
lahar  membara  jahannam  terasang  tanpa  ampun  derita  tiada  akhir" 

"Wahai  tubuh,  berapa  banyak  masiat  yang  engkau  lakukan?  Berapa  banyak  orang-orang 
yang  engkau  dzhalimi  dengan  tubuhmu?  Berapa  banyak  hamba-hamba  ALLOH  yang  lemah 
yang  engkau  tindas  dengan  kekuatanmu?  Berapa  banyak  perindu  pertolonganmu  yang 
engkau  acuhkan  tanpa  peduli  padahal  engkau  mampu?  Berapa  pula  hak-hak  yang  engkau 
napas?" 

"Wahai  tubuh,  seperti  apa  gerangan  isi  hatimu?Apakah  tubuhmu  sebagus  kata- 
katamu  atau  malah  sekelam  daki-daki  yang  melekat  di  tubuhmu?  Apakah  hatimu  segagah 
ototmu  atau  selemah  atau  selemah  daun-daun  yang  mudah  rontok? 

Apakah  hatimu  seindah  penampilanmu  atau  malah  sebusuk  kotoran-kotaranmu?" 

Lalu  ingatlah  amal-amal  kita,  "Hai  tubuh  apakah  kau  ini  makhluk  mulia  atau  menjijikan, 
berapa  banyak  aib-aib  nista  yang  engkau  sembunyikan  dibalik  penampilanmu  ini?"  "Apakah 
engkau  ini  dermawan  atau  sipelit  yang  menyebalkan?"  Berapa  banyak  uang  yang  engkau 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  48 


nafkahkan  dan  bandingkan  dengan  yang  engkau  gunakan  untuk  selera  rendah  hawa 
nafsumu". 

"Apakah  engkau  ini  sholeh  atau  sholehah  seperti  yang  engkau  tampakkan? 

Khusukkah  shalatmu,  dzikirmu,  doamu,  .ikhlaskah  engkau  lakukan  semua  itu? 

Jujurlah  hai  tubuh  yang  malang!  Ataukah  menjadi  makhluk  riya  tukang  pamer!" 

Sungguh  betapa  beda  antara  yang  nampak  di  cermin  dengan  apa  yang  tersembunyi, 
betapa  aku  telah  tertipu  oleh  topeng?  Betapa  yang  kulihat  selama  ini  hanyalah  topeng, 
hanyalah  seonggok  sampah  busuk  yang  terbungkus  topeng-topeng  duniawi" 

Wahai  sahabat-sahabat  sekalian,  sesungguhnya  saat  bercermin  adalah  saat  yang  tepat 
agar  kita  dapat  mengenal  dan  menangisi  diri  ini. 


4 PERKARA  SEBELUM  TIDUR 

Rasulullah  berpesan  kepada  Aisyah  ra  : "Ya  Aisyah  jangan  engkau  tidur  sebelum 
melakukan  empat  perkara,  yaitu  : 

1.  Sebelum  khatam  Al  Qur'an, 

2.  Sebelum  membuat  para  nabi  memberimu  syafaat  di  hari  akhir, 

3.  Sebelum  para  muslim  meridloi  kamu, 

4.  Sebelum  kaulaksanakan  haji  dan  umroh  ... 

"Bertanya  Aisyah  : 

"Ya  Rasulullah...  . Bagaimanaaku  dapat  melaksanakan  empat  perkara  seketika?" 

Rasul  tersenyum  dan  bersabda  : "Jika  engkau  tidur  bacalah  : Al  Ikhlas  tiga  kali  seakan- 
akan  kau  mengkhatamkan  Al  Qur'an. 

Membacalah  sholawat  untukKu  dan  para  nabi  sebelum  aku,  maka  kami  semua  akan 
memberi  syafaat  di  hari  kiamat. 

Beristighfarlah  untuk  para  muslimin  maka  mereka  akan  meredloi  kamu. 

Dan, perbanyaklah  bertasbih,  bertahmid,  bertahlil,  bertakbir  maka  seakan-akan  kamu 
telah  melaksanakan  ibadah  haji  dan  umroh" 

Sekian  untuk  ingatan  kita  bersama. 


KEIKHLASAN 

Mereka  yang  bertindak  akan  musnah,  kecuali  mereka  yang  menyembah  Allah 
Mereka  yang  menyembah  Allah  akan  musnah,  kecuali  merekayang  mengetahui  Allah 

Mereka  yang  mengetahui  Allah  akan  musnah,  kecuali  mereka  yang  jujur 
Mereka  yang  jujur  akan  musnah,  kecuali  mereka  yang  tulus 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  49 


Mereka  yang  tulus  akan  musnah,  kecuali  mereka  yang  waspada 

Mereka  yang  waspada  akan  musnah,  kecuali  mereka  yang  memiliki  keyakinan 

dan  mereka  yang  memiliki  keyakinan  adalah  yang  bersifat  luhur. 

Allah  menggambarkannya  dengan  indah  dalam  ayatnya  surah  15:  99 
" Sembahlah  Tuhanmu  sampai  datang  kepadamu  (waktu  kematian)  yang  diyakini " 


TIPU  DAYA  SYETAN 

Ada  kaidah  bahwa  sesuatu  yang  tidak  terlihat  tidak  lantas  disebut  tidak  ada.  Contoh 
sederhananya  adalah  elektron,  udara,  jin.  Seorang  Profesor  elektro  pun  pasti  belum 
pernah  melihat  elektron  dengan  kasat  mata,  atau  melihat  arus  listrik  yang  mengalir  pada 
kabel.  Bila  tidak  percaya  pegang  saja  kabel  listrik  kalau  tidak  kabel  itu  "menggigit"  alias 
nyetrum.  Tapi  jangan  coba-coba  mengetesnya  sendiri  pokonya  percaya  saja.  Udara  juga 
kita  pasti  tidak  dapat  melihatnya.  Yang  terlihat  hanyalah  gerakan  benda-benda  yang 
terhempas  oleh  udara  contohnya  dedaunan  yang  bergoyang  terhempas  udara.  Begitu  juga 
jin.  ban  untuk  masalah  jin  ini,  walaupun  tidak  terlihat  dia  pasti  ada.  Jin  itu  sendiri  ada 
yang  muslim  dan  ada  yang  kafir,  ban  yang  mengajak  kejahatan  itu  disebut  dengan  syetan 
dan  nenek  moyangnya  adalah  iblis  laknatulloh. 

Mengapa  kita  harus  percaya  bahwa  sesuatu  yang  tidak  terlihat  belum  tentu  tidak 
ada?  Itu  karena  manusia  sendiri  diciptakan  sempurna  oleh  Alloh.  Manusia  diciptakan 
dengan  keterbatasan,  bengan  keterbatasannya  itu  sesungguhnya  itu  adalah  rahmat  bagi 
manusia  itu  sendiri.  Manusia  diciptakan  dengan  kemampuan  melihat  pergerakan  benda 
yang  kecepatannya  terbatas.  Juga  manusia  diciptakan  dengan  kemampuan  mendengar 
yang  terbatas.  Coba  kita  lihat  baling-baling  peS.A.W  at,  pasti  bila  putaran  baling-baling 
itu  kecepatannya  makin  tinggi  maka  tidak  akan  kelihatan  anak  baling-baling  tersebut. 
Coba  kita  bisa  mendengar  semua  frekuensi  suara  bisa  stress  jadinya  bila  setiap  hari 
mendengar  suara  kelelawar,  suara  gelombang  radio  atau  suara  semut.  Maha  suci  Alloh 
yang  telah  menciptakan  keterbatasan  pada  diri  manusia. 

Manusia  diciptakan  dari  tanah/sari  pati  tanah.  Tapi  bukan  berarti  kalau  kita 
ditimpuk  oleh  tanah  langsung  bersenyawa,  hasilnya  yang  pasti  adalah  benjol.  Begitu  juga 
dengan  jin  yang  diciptakan  dari  panas  api  dan  itu  tidak  berati  jin  tidak  bisa  meraskan 
panasnya  api  (neraka). 

Menurut  sejarahnya  iblis/syetan  selalu  akan  berusaha  membuat  manusia  menyimpang 
dari  jalan  yang  lurus.  Dan  itu  dilakukan  dalam  ukuran  detik  atau  bahkan  bila  ada  yang 
lebih  kecil  dari  detik  maka  begitu  gencarlah  syetan  berusaha  menyesatkan  manusia. 

Kita  yang  tidak  bisa  melihat  jin  kafir/syetan  suka  terlena  akan  godaan  syetan  ini. 
Kita  suka  tidak  sadar  bahwa  mereka  selalu  mengintai  dan  menyesatkan  manusia  seperti 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  50 


halnya  aliran  darah  dalam  tubuh  manusia  yang  terus  bersirkulasi  begitu  juga  syetan, 
terus  menyesatkan  manusia  tanpa  henti. 

Oleh  sebab  itu  yakini  sesungguhnya  kita  sedang  berperang  antara  manusia  dengan 
syetan.  Dan  syetan  adalah  musuh  yang  nyata  bagi  manusia  walaupun  tidak  terlihat  mata. 
Dan  alangkah  aneh  kita  manusia  tetapi  tidak  tahu  atau  tidak  awas  siapa  musuh  kita, 
bagaimana  musuh  kita. 

Syetan  itu  bekerja  sama  antara  syetan  dari  golongan  jin  dengan  syetan  dari 
golongan  manusia.  Contohnya  adalah:  melalui  desainer  pakaian  syetan  membisik-bisikan 
agar  si  desainer  menghasilkan  desain  pakaian  yang  mini-mini  yang  membuka  aurat.  Juga 
syetan  memberikan  ide-ide  kepada  para  pembuat  iklan  untuk  membuat  iklan  yang 
menghasilkan  kesan  mesum  dan  juga  para  penggubah  lagu  juga  dibisik-bisiki  supaya 
menghasilkan  lagu  yang  mengundang  syahwat.  Kesemuanya  bermuara  kepada  melalaikan 
untuk  mengingat  Alloh!  Bila  melihat  sinetron  jaman  sekarang,  pasti  bapak-bapak/ibu-ibu 
juga  anak  laki-laki/perempuan  suka  nonton  sinetron  bukan  karena  jalan  ceritanya  yang 
bagus  tapi  cenderung  karena  pemainnya  yang  muda-muda  cantik-cantik  dan  ganteng- 
ganteng.  Dan  ini  tanpa  disadari  bisa  menjadi  sumber  ketidak  harmonisan  rumah  tangga. 
Coba  saja  lihat  "habis  lihat  sinetron  dengan  pemainnya  wanita-wanita  cantik  lalu  setelah 

itu  lihat  wajah  istri  sendiri",  pasti  akan  kelihatan  lebih  tua.  Karena  apa karena  barusan 

melihat  wanita-wanita  muda  dan  cantik  disinetron.  Begitu  juga  dengan  ibu-ibu  "habis  lihat 

pemain  yang  muda  gagah"  lalu  lihat  suami  wah  koq  kelihatan  sudsh  tua  sekali.  Itulah 

cara-cara  syetan  memalingkan  manusia  melalui  berbagai  cara  agar  kehidupan  manusia 
penuh  dengan  perpecahan  dan  jauh  dari  mengingat  Alloh. 

Coba  jalan-jalan  ke  Mali,  dimana  ada  di  Mali  itu  sesuatu  yang  bisa  mengingatkan  kita 
kepada  Alloh.  Suaran  adzan  / lantunan 

Al-Qur'an  tidak  terdengar,  sholat  pun  bisa  jadi  lewat  begitu  saja. 

Begitu  juga  halnya  dengan  pacaran.  Bila  ada  yang  berkata  "Aku  cinta  padamu"... 
padahal  arti  sebenarnya  adalah  "Aku  nafsu  sama  kamu".  Kenapa?  Karena  cinta  itu 
sejatinya  setelah  memasuki  jenjang  perkawinan.  Sebelum  pernikahan  yang  ada  hanyalah 
nafsu.  Untuk  itu  berhati-hatilah  antara  pergaulan  muda-mudi  jangan  sampai  tergelincir 
kepada  zina. 

Dalam  upaya  kita  berbuat  kebaikan  juga  selalu  berusaha  syetan  itu  menyusup, 
misalnya  ketika  berbuat  baik  ditiup-tiupkan  perasaan  riya'  atau  ketika  baca  Al-Qur'an 
dibagus-baguskan  supaya  orang  lain  memuji  kita. 

Oleh  sebab  itu  yakinlah  bahwa  syetan  itu  ada  dan  selalu  berusaha  menggelincirkan 
manusia  kepada  maksiat  dan  jauh  dari  mengingat  Alloh. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  5 1 


Ada  hal-hal  yang  dapat  kita  lakukan  untuk  menjauhkan  godaan  syetan,  antara  lain 
adalah  memohon  perlindungan  kepada  Alloh  agar  diselamatkan  dari  godaan  syetan,  sebab 
syetan  itu  sendiri  mutlak  berada  dalam  genggaman  Alloh. 

Jangan  jadikan  rumah  kita  menjadi  sarang  syetan.  Caranya  adalah  hindari  barang- 
barang  yang  bisa  menarik  syetan  untuk  dijadikan  tempat  bersarang.  Contoh:  jangan  ada 
patung,  lukisan  makhluk  hidup,  jangan  ada  tempat-tempat  kotor,  lembab,  bau  dan  tidak 
terawat.  Jangan  pelihara  anjing  - Bagi  yang  punya  anjing  kasihkan  saja  sama  orang  lain 
yang  non  muslim  karena  anjing  itu  bisa  menahan  malaikat  rahmat  memasuki  rumah  kita, 
kalau  untuk  penjaga  pakai  saja  alarm  atau  sewa  satpam.  Buat  juga  kamar  atau  rumah  itu 
suasananya  bisa  mengingat  Alloh.  kalau  perlu  pajang  kain  kafan  di  kamar.  Hati-hati 
dengan  barang-barang  elektronik  seperti  Komputer,  TV,  VCD,  dll  karena  barang  -barang 
itu  juga  bisa  dijadikan  alat  perusak  iman  kita  oleh  syetan. 

Disamping  menjaga  lingkungan  dari  kemungkinan  dijadikannya  sarang  syetan  maka 
diri  kitapun  harus  dijaga  dengan  dzikir  kepada  Alloh  baik  diwaktu  pagi  atau  petang  dan 
juga  sebelum  tidur.  Beberapa  contoh  yang  dapat  dilakukan  adalah  berwudhu  sebelum 
tidur,  membaca  do'a  sebelum  tidur,  juga  baca  ayat  kursi  atau  baca  lafadz  : Laa  ilaaha 
illallohu  wahdahu  Laa  syarikalah  lahul  mulku  walahul  hamdu  yuhyii  wa  yumiitu  wahuwa 
'alaa  kulli  syai'in  qodiir  sebanyak  100  kali  (kalau  bisa)  atau  baca  doa-doa  yang  mashyur 
(Dzikir  Al  Ma'tsurat  misalnya  ). 

Dan  sebagai  salah  satu  bentuk  pertahanan  yang  harus  selalu  kita  lakukan  bagi 
keluarga/anak-anak  kita  atau  saudara-saudara  kita  adalah  berdo'a  kepada  Alloh  yang 
menguasai  segala  makhluk  agar  terlindung  dari  godaan  syetan. 

Semoga  kita  semua  dapat  diselamatkan  dan  dilindugi  oleh  Alloh  dari  godaan  syetan 
dan  iblis  yang  terkutuk.  Aamiin. 


"SISI  LAIN"  PERTOLONGAN  ALLOH 

Karunia  pertolongan  ALLOH  Azza  wa  Jalla  terkadang  “def  inisi"-nya  tidak  mesti  sama 
dengan  apa  yang  terpikir  dalam  benak  dan  terbetik  dalam  untaian  harapan  kita.  Bisa  jadi 
apa  yang  kita  artikan  dan  kita  dambakan  lewat  doa  ataupun  cetusan  hati  itu  berupa  ‘A', 
ternyata  yang  datang  berbentuk  ‘B'.  Sayangnya,  kita  kerapkali  tidak  menyadarinya.  Kita 
anggap  bahwa  ALLOH  tidak  menolong  kendati  sudah  ‘habis-habisan'  berdoa. 

Akan  tetapi,  bagi  orang  yang  sudah  memiliki  makifat,  tentulah  tidak  akan  atau 
setidaknya  tidak  akan  berlama-lama  terjebak  dalam  buruk  sangka  seperti  itu.  Dia  akan 
diberi  kesanggupan  oleh  ALLOH  untuk  dapat  menangkap  hikmah  dibalik  setiap  kejadian. 
Dan  oleh  karena  itu,  cepat  atau  lambat  akan  segera  disadarinya  bahwa  ALLOH  Azza  wa 
Jalla  sama  sekali  tidak  akan  pernah  lalai  dalam  mengurus  hamba-Nya  dan  tidak  akan 
pernah  lupa  untuk  mengabulkna  doa-doanya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  52 


Ketika  suatu  waktu  kita  ingin  pertolongan  ALLOH  dan  ternyata  pertolongan  itu 
belum  datang  juga  seperti  yang  kita  inginkan,  namun  kita  tetap  bisa  berdoa  dan  shalat 
tahajud,  maka  itu  pun  harus  membuat  kita  puas.  Mengapa?  Sebab,  karunia  ALLOH  tidak 
harus  berbentuk  material  seperti  yang  kita  inginkan.  Kita  bisa  berdoa,  kita  bisa  tahajud, 
dan  kita  bisa  tetap  bersungguh-sungguh  dalam  meminta,  itu  pun  merupakan  karunia 
besar.  Bahkan  bisa  jadi  lebih  besar  daripada  apa  yang  yang  kita  minta,  baik  berupa  uang 
ataupun  aneka  bentuk  pertolongan  lainnya. 

Ketika  kita  diuji  dengan  lilitan  hutang,  misalnya,  lantas  kita  setiap  malam  menangis 
dan  berdoa,  "Ya,  ALLOH.  Sesungguhnya  hanya  Engkaulah  yang  Mahakaya.  Jagat  raya  alam 
semesta  ini  sungguh  milik-Mu.  Bayangkanlah  hutangku,  ya  Rabb."  Akan  tetapi,  ketika 
ternyata  hutang-hutang  itu  tak  bisa  terbayarkan  juga,  maka  bukanlah  itu  berarti  doa  kita 
tidak  dikabulkan-Nya.  Sesungguhnya,  kesanggupan  kita  untuk  bangun  setiap  malam  dan 
memanjatkan  doa  dengan  penuh  harap,  ini  pun  karunia  ALLOH  yang  amat  besar.  Apa  sih 
artinya  hutang  bagi  ALLOH  yang  Mahakaya?  Mungkin  dengan  hutang  itu  ALLOH  justru 
sedang  menjerat  seorang  hamba-Nya  agar  semakin  dekat  kepada-Nya. 

''Ya,  ALLOH.  Usahaku  saat  ini  sedang  macet.  Tolonglah,  ya  ALLOH.  Bukanlah  Engkau 
Mahakaya,  Pemiliki  segalanya?"  Subhanallah.  Bukankah  sangat  jarang  kata-kata  seperti 
ini  terucap  dari  lisan  seseorang  ketika  dia  sedang  dalam  keadaan  makmur?  Sungguh  mahal 
kata-kata  makrifat  seperti  itu,  yang  bisa  jadi  terlontar  dari  lisan  kita  justru  tatkala  kita 
sedang  dalam  kesusahan.  Nah,  siapa  tahu  itu  merupakan  karunia  yang  lebih  besar 
daripada  dilapangkan  seketika  oleh  ALLOH. 

Jadi,  kita  terus-menerus  memohon,  menghiba-hiba,  dan  dengan  sekuat  tenaga 
memaksakan  diri  mendekat  kepada  ALLOH,  itu  pun  adalah  karunia  ALLOH  yang  lebih 
besar  dari  pada  yang  kita  mintakan  dalam  doa. 

Anda  datang  menghadiri  pengajian  di  majlis  taklim  karena  suatu  kesulitan  dan 
kesempatan  yang  tengah  di  hadapi,  lalu  anda  dengarkan  ceramah  sang  mubaligh;  itu  lebih 
baik  daripada  doa  yang  kita  minta.  Karena  dengan  cara  ini  mungkin  lebih  banyak  yang 
terselesaikan  daripada  satu  penyelesaian  masalah  yang  kita  mintakan  dalam  doa. 

Anda  minta  dimudahkan  urusan  oleh  ALLOH  tetapi  malah  diberi  ilmu;  bisa  jadi  itu  lebih 
manfaat  daripada  kemudahan  urusan  yang  anda  cari.  Karena,  dengan  ilmu  justru  lebih 
banyak  urusan  yang  bisa  terselesaikan.  Demikian  juga  bila  anda  sedang  mempunyai 
masalah  dengan  tetangga  atau  orang  tua,  tetapi  Anda  telah  datang  kepada  ulama  untuk 
menuntut  ilmu;  itu  ‘kan  merupakan  masalah  yang  dapat  membuat  kita  menjadi  lebih  baik. 

Walhasil,  janganlah  takut  oleh  suatu  masalah  karena  pertolongan  ALLOH  itu  teramat 
dekat.  Dan  bentuknya  yang  mahal  adalah  ketika  kita  berubah  menjadi  semakin  taat 
kepada  ALLOH.  Sekali  lagi,  semua  itu  adalah  karunia  yang  jauh  lebih  besar  daripada  yang 
kita  minta. 


KAPANKAH  TIBA  PERTOLONGAN  ALLOH? 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  53 


Kapankah  pertolongan  ALLOH  akan  tiba?  Begitu  banyak  yang  selalu  menanti  dan 
mengharap  pertolongan  ALLOH.  Ada  yang  sabar,  ada  yang  tidak  sabar.  Ada  yang  yakin 
bahwa  ALLOH  akan  menolong,  ada  juga  yang  ragu-ragu.  Ada  yang  menikmati  saat-saat 
menanti  pertolongan  ALLOH,  namun  tak  sedikit  yang  sengsara. 

Akan  tetapi,  bagi  orang-orang  yang  telah  mengetahui  ilmunya,  yakin  benar  bahwa 
ALLOH  adalah  Dzat  yang  sama  sekali  tidak  pernah  bohong  terhadap  apa  yang  Dia 
janjikan.  ALLOH  adalah  Dzat  yang  sekali-kali  tidak  pernah  salah  perhitungn  sedikitpun 
juga  atas  segala  takdir  dan  ketentuan- Nya.  Pasti  tidak  akan  meleset,  pasti  tidak  akan 
mengecewakan!  Hanya,  perkara  bentuk  ataupun  waktunya,  masya  ALLOH,  itu  sama  sekali 
bukan  urusan  kita. 

Bukankah  untuk  itu  ALLOH  Azza  wa  Jalla  telah  menebar  janji  dan  jaminan-Nya  lewat  Al 
Quran  Al  Karim?  Simaklah  firman-Nya  yang  sungguh  Mahabenar  ini,  'Sesungguhnya  Kami 
menolong  rasul-rasul  Kami  dan  orang-orang  yang  beriman  dalam  kehidupan  dunia  dan  pada 
hari  berdirinya  saksi-saksi  (hari  kiamat)."  [Q.S.  Al  Mukmim  (40):51J.  "...Dan  Kami  selalu 
berkewajiban  menolong  orang-orang  yang  beriman."  [Q.S.  Ar  Ruum  (30):47]. 

Ada  sebuah  keluarga  yang  selalu  di  rundung  ujian  oleh  ALLOH.  Kedua  suami  istri  ini 
ditakdirkan  menderita  suatu  penyakit.  Sang  suami  diuji  dengan  sakit  yang 
berkepenajangan;  sekali  jatuh  sakit  dia  harus  berbaring  selama  dua  hingga  tiga  tahun. 
Isterinya  pun  ternyata  harus  mendapat  ujian  sakit  pula.  Hal  ini  kerapkali  menimpa 
keduanya  semenjak  awal  berumah  tangga.  Akan  tetapi,  alhamdulillah  keluarga  ini  benar- 
benar  beriman. 

Sampai  suatu  saat  sang  isteri  ditakdirkan  oleh  ALLOH  mengandung,  namun  sayang 
kehamilannya  ini  pun  merupakan  satu  batu  ujian  tersendiri:  ia  hamil  anggur.  Dokter 
menyarankan  agar  kandungannya  harus  segera  dibersihkan.  Kalau  tidak  akan  menambah 
masalah  baru  bagi  kesehatannya.  Berapa  biayanya?  Subhanallah,  untuk  membersihkannya 
saja  dibutuhkan  biaya  tak  kurang  dari  empat  ratus  ribu  rupiah.  Jelas,  keluarga  yang 
memang  hidup  pas-pasan  ini  tidak  mampu  menanggung  biaya  sebesar  itu. 

Keduanya  pun  hanya  bisa  menjerit  kepada  ALLOH  mengadukan  semua  ini.  "Ya 
ALLOH.  Sungguh  Engkau  Mahatahu  keadaan  kami.  Engkau  Mahatahu  kami  miskin  harta. 
Kini  Engkau  uji  kami  dengan  kejadian  seperti  ini.  Hanya  Engkaulah  yang  mampu  menolong 
dan  melapangkan  kesempitan  hamba-hamba-Mu,"  rintihnya. 

Begitulah  karena  ketidakmampuannya  menyediakan  biaya  pengobatan,  sang  istri  hanya 
bisa  berbaring  lesu  ditempat  tidur. 

Hingga  akhirnya  turunlah  pertolongan  dari  ALLOH  yang  Maharahman,  yang 
syariatnya  ternyata  berupa  sakit  thypus!  Panas!  Panas  sekujur  tubuhnya,  panas 
kepalanya,  panas  perutnya!  Akibatnya,  terjadilah  keguguran.  Dan  dokter  yang 
memeriksanya  kemudian,  menyatakan  bahwa  kandungannya  kini  telah  bersih,  sehingga 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  54 


tidak  perlu  lagi  diadakan  pembersihan  kandungan  sebagaimana  yang  telah  disarankannya 
tempo  hari.  Allahu  Akbar! 

Pertolongan  ALLOH  memang  tidak  mesti  sebentuk  dengan  apa  yang  kita  duga  dan 
harapkan.  Kita  jangan  terperdaya  oleh  syetan  yang  menganggap  ALLOH  tidak  menolong 
kita,  padahal  pertolongan  ALLOH  ternyata  sudah  datang.  Hanya  karena  beda  bentuk 
saja. 

ALLOH  pasti  sangat  memperhatikan  keadaan  kita  jauh  lebih  bear  daripada  perhatian  kita 
terhadap  diri  sendiri.  Betapa  tidak!  Karena,  Dia-lah  yang  merancang  tubuh  kitadengan 
detail,  sedangkankita  tidak  tahu  apa-apa  tentang  diri  ini.  Lantas  apalagi  yang  perlu  kita 
kita  ragukan  dalam  hidup  ini  tentang  jaminan  dan  jamuan  dari  ALLOH  Azza  wa  Jalla. 

Hanya  orang-orang  malang  yang  ragu-ragu  terhadap  janji  ALLOH.  Padahal  keraguan 
tidak  mendatangkan  apapun,  selain  mendatangkan  kesengsaraan!  Yakin  ataupun  tidak 
yakin  tetap  saja  ketentuan  ALLOHakan  menimpa  kita.  Hanya  dengan  keyakinan  yang 
mantapah  ketentuan  ALLOH  akan  berubah  menjadi  ladang  nikmat  apapun  yang  terjadi. 
Akan  tetapi,  kalau  kita  hadapi  kejadian  dalam  hidup  ini  dengan  buruk  sangka  terhadap 
pertolongan  ALLOH,  maka  kita  sudah  sengsara  duluan  menghadapinya,  bhkan  terhalang 
juga  pertolongan  ALLOH  itu  karena  keburuksangkaan  kita  terhadapnya. 

Oleh  sebab  itu,  jangan  sekali-kali  mimpi  hidup  enak  tanpa  ujian  dari  ALLOH  karena 
bagaimanapun  ujian  itu  sendiri  merupakan  konsekuensi  logis  dari  keberimanan  kita. 
Sejauh  kita  yakin  bahwa  ujian  merupakan  suatu  jalan  bagi  diangkatnya  derajat  keimanan 
kita,  insya  ALLOH  semua  ini  akan  menjadi  ladang  nikmat.  Karena,  toh  tidak  bisa  diragukan 
lagi  bahwa  diujung  segala  ujian,  karunia  pertolongan-Nya  siap  menyongsong. 


TAUBAT  LELAKI  YANG  SIBUK 

Diceritakan  bahwa  ada  seseorang  menceritakan  kepada  Hasan  Al-Basri:  "Wahai  Abu 
Said!  Di  sini  ada  seorang  lelaki  yang  tidak  mau  berkumpul  dengan  orang  ramai.  Dia 
sentiasa  duduk  sendirian  saja." 

Hasan  pergi  kepada  orang  yang  dimaksudkan  itu  dan  berkata:  "Wahai  hamba  Allah! 
Aku  melihat  engkau  suka  duduk  menyendiri  saja.  Mengapa  engkau  tidak  suka  bergaul 
dengan  orang  ramai?"  "Ada  suatu  perkara  yang  telah  menyibukkan  aku  dari  berkumpul 
dengan  manusia." 

Sekurang-kurangnya  engkau  pergi  kepada  lelaki  yang  dipanggil  sebagai  Hasan  Al-Basri 
dan  duduk  di  majlis  ilmunya."  kata  Hasan  lagi. 

"Ada  satu  perkara  yang  mencegah  aku  dari  berkumpul  dengan  manusia  termasuk  Hasan 
Al-Basri."  Kata  lelaki  itu. 

"Semoga  Allah  merahmatimu.  Apakah  gerangan  yang  sentiasa  menyibukkan  engkau?" 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  55 


"Aku  setiap  hari  terjepit  di  antara  nikmat  dan  dosa.  Maka  setiap  hari  diriku  sibuk 
mensyukuri  nikmat-nikmat  Allah  dan  sibuk  bertaubat  atas  dosa-dosa  tersebut."  Jawab 
lelaki  itu. 

"Wahai  hamba  Allah!  Kalau  begitu  engkau  lebih  alim  dari  Hasan  Al-Basri.  Maka 
kekalkanlah  amalan  yang  telah  engkau  lakukan."  Kata  Hasan  Al-Basri. 


TAUBAT  SEORANG  WANITA  BUTA 

Saleh  Al-Muri  bercerita,  bahwa  dia  pernah  melihat  seorang  perempuan  tua  memakai 
baju  kasar  di  Mihrab  Daud  Alaihissalam. 

Perempuan  yang  telah  buta  matanya  itu  sedang  mengerjakan  sholat  sambil  menangis 
terisak-isak.  Setelah  selesai  sholat  dia  mengangkat  wajahnya  ke  langit  dan  berdoa: 
"Wahai  Tuhan  Engkaulah  tempatku  memohon  dan  Pelindungku  dalam  hidup.  Engkaulah 
penjamin  dan  pembimbingku  dalam  mati.  Wahai  Yang  Maha  Mengetahui  perkara  yang 
tersembunyi  dan  rahasia,  serta  setiap  getaran  batin  tidak  ada  Raja  bagiku  selain  Engkau 
yang  kuharap  dapat  menghindarkan  bencana  yang  dahsyat." 

Saleh  Al-Muri  memberi  salam  kepada  perempuan  tersebut  dan  bertanya:  "Wahai 
Ibu!  Apa  yang  menyebabkan  hilangnya 

penglihatanmu?"  "Tangisku  yang  disebabkan  sedihnya  hatiku  karena  terlalu  banyaknya 
maksiatku  kepada-Nya,  dan  terlalu  sedikitnya  ingatan  dan  pengabdianku  kepada-Nya. 
Jika  Dia  mengampunkan  aku  dan  menggantinya  di  akhirat  nanti,  adalah  lebih  baik  dari 
kedua-dua  mataku  ini.  Jika  Dia  tidak  mengampunkan  aku,  buat  apa  mata  di  dunia  tetapi 
akan  dibakar  di  nereka  nanti."  Kata  perempuan  tua  itu. 

Saleh  pun  ikut  menangis  karena  sangat  terharu  mendengar  hujjah  wanita  yang 
mengharukan  itu. 

"Wahai  Saleh!  Sudikah  kiranya  engkau  membacakan  sesuatu  dari  ayat  Al-Quran  untukku. 
Karena  aku  sudah  sangat  rindu  kepadanya."  Pinta  perempuan  itu. 

Lalu  Saleh  membacakan  ayat  yang  artinya:  "Dan  mereka  tidak  menghormati  Allah  dengan 
penghormatan  yang  semestinya." 

(Al-An'am:  91) 

"Wahai  Saleh,  siapakah  yang  berkhidmat  kepada-Nya  dengan  sebenarnya?"  Kata 
perempuan  itu  lalu  menjerit  kuat-kuat  dengan  jeritan  yang  boleh  menggoncangkan  hati 
orang  yang  mendengarnya.  Dia  jatuh  ke  bumi  dan  meninggal  dunia  seketika  itu  juga. 

Pada  suatu  malam  Saleh  Al-Muri  bermimpi  berjumpa  dengan  perempuan  tua  itu  dalam 
keadaan  memakai  baju  yang  sangat  bagus. 

Dalam  mimpi  tersebut  Saleh  bertanya:  "Bagaimana  keadaanmu  sekarang?" 

Perempuan  itu  menjawab:  "Lebih  baik  rohku  dicabut,  aku  didudukkan  di  hadapan-Nya  dan 
berkata:  "Selamat  datang  wahai  orang  yang  mati  akibat  terlalu  sedih  karena  merasa 
sedikitnya  khidmatnya  kepada-Ku." 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  56 


KISAH  ABU  BAKAR  DICERCA 

Dikeluarkan  oleh  Ahmad  dan  At-Tabarani  dari  Abu  Hurairah  r.a.  bahawa  seorang 
lelaki  telah  m encerca  Abu  Bakar  r.a.  Ketika  itu,  Rasulullah  S. A. W juga  sedang  duduk  di 
sana.  Baginda  S. A. W tersenyum  dan  keheranan  melihatkan  keadaan  lelaki  tersebut, 
ketika  lelaki  itu  mula  bersikap  kurang  ajar  terhadap  dirinya,  Abu  Bakar  r.a.  pun 
membalas  beberapa  kata  lelaki  tersebut.  Dengan  yang  demikian,  Rasulullah  S. A. W 
menjadi  marah  lalu  bangun  dan  dibuntuti  oleh  Abu  Bakar  r.a..  Abu  Bakar  berkata  kepada 
Rasulullah  S. A. W : "Lelaki  itu  bersikap  kurang  ajar  terhadap  diriku,  oleh  karena  itu  aku 
membalasnya. 

Ketika  aku  mulai  membalasnya,  kamu  meninggalkan  kami  di  tempat  itu". 

Rasulullah  S. A. W bersabda:  "Apabila  kamu  tidak  membalas  kata-katanya,  terdapat 
malaikat  yang  membalasnya  untuk  kamu.  Walau  bagaimanapun  apabila  kami  mulai 
membalas  kata-kata  kasarnya  itu  syetan  mula  mengambil  tempat  dan  duduk  di  antara 
kamu,  yang  demikian  itu  aku  tidak  mau  duduk  bersama-sama  dengan  syaitan". 

Kemudian  Rasulullah  S.A.W  bersabda  lagi:  "Ya  Abu  Bakar  ! Terdapat  tiga  perkara  yang 
benar  yaitu: 

1)  Apabila  seorang  hamba  itu  dizalimi  dengan  satu  kezaliman,  maka  dia  meninggalkan 
tempat  itu  semata-mata  karena  Allah,  Allah  akan  menguatkan  dan  membantunya. 

2)  Apabila  seseorang  itu  membuka  pintu  kedermawannannya  dan  memberi  hadiah,  maka 
Allah  akan  menambahkan  kekayaannya. 

3)  Apabila  seseorang  itu  mula  meminta-minta  untuk  menambahkan  kekayaannya,  maka 
Allah  akan  mengurangkan  kekayaannya. 


PENDURHAKA  YANG  MASUK  SURGA 

Dahulu,  hidup  seorang  laki-laki  durhaka  dan  fasik  dari  bani  Israil.  Penduduk  sekitar 
dimana  ia  tinggal  mengusir  lelaki  itu  agar  meninggalkan  desa,  mereka  khawatir  dan  tidak 
ingin  ikut-ikutan  terseret  karena  kedurhakaan  laki-laki  itu  Allah  menurunkan  wahyuNya 
kedapa  Musa  AS,  mengabarkan  perihal  di  atas.  Musa  mendatangi  lelaki  itu  dan  juga  turut 
mengusirnya  dari  desa  tersebut.  Laki-laki  durhaka  itupun  angkat  kaki  dari  desanya.  Ia 
pindah  ke  desa  lain,  dekat  desa  tempat  ia  tinggal  sebelumnya.  Allah  mewahyukan  lagi 
kepada  Musa  dan  Musa  mengusir  laki-laki  itu  dari  desa  tadi. 

Akhirnya,  laki-laki  itu  keluar  lagi  dari  desa  tersebut  dan  berjalan  tak  tentu  arah.  Ia 
kemudian  memutuskan  untuk  pergi  saja  ke  sebuah  gurun  gersang.  Disanatidak  ada  orang 
tinggal,  sehingga  tidak  mungkin  ia  diusir  lagi  dari  situ.  Ditempat  ini,  ia  jatuh  sakit,  Ia 
tergeletak  tak  berdaya  di  atas  pasir  panas. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  57 


Penderitaan  memang  tak  tertahankan  lagi  baginya.  Ia  mengeluh  meratapi  nasibnya 
itu. 

"Wahai  Tuhan!,  andaikataaku  dalam  pangkuan  ibu,  maka  pastilah  ia  menyayangiku,  ia  akan 
menangisi  atas  kehinaanku  ini. 

Andaikata  ayahku  di  sisiku,  pastilah  ia  akan  menolongku,  memandikanku,  mengkafaniku. 
Andaikata  istriku  ada  di  sisiku,  pastilah  ia  menangisi  kepergianku. 

Andaikata  anak-anakku  ada  disini,  pastilah  mereka  akan  menangisi  dibelakangku  dan 
berdoa:  ' Ya  Allah,  ampunilah  orangtuaku  yang  asing,  lemah, suka  maksiat,  fasik  yang  di 
usir  dari  satu  tempat  ke  tempat  lainnya,  sehingga  terdampat  di  gurun  yang  gersang  ini.  Ia 
mati  menuju  akhirat  dalam  keadaan  putus  asa  kepada  semuanya,  kecuali  kepada  rahmat 
Allah' 

Ya,  Allah.  Jika  Engkau  putuskan  aku  dari  ibuku, anak-anakku, istriku,  maka  jangan  Engkau 
putuskan  aku  dari  rahmatMU.  Hatiku  terbakar  karena  berpisah  dari  mereka,  maka  jangn 
Engkau  bakar  aku  dengan  api  MU  karena  maksiatku." 

Allah  kemudian  mengirim  bidadari-bidadari  yang  menyerupai  ibunya,  isterinya,  dan 
anak-anaknya.  Juga  Allah  mengirim  malaikat  yang  menyerupai  ayahnya.  Mereka  semua 
duduk  mengelilingi  laki-laki  itu  dan  meratapinya.  Lelaki  itu  menjadi  tenang,  karena 
seakan-akan  ia  dikelilingi  oleh  ibunya,  isterinya,  anak-anaknya  dan  ayahnya. 

"Ya  Allah.  Jangan  Engkau  putuskan  aku  dari  rahmatMu.  Engkau  Maha  Kuasa  atas 
segala  sesuatu." 

Kemudian,  lelaki  itu  wafat  dengan  tenanya,  Ia  menghadap  Allah  dalam  keadaan  bersih 
karena  dosannya  terampuni.  Allah  menurunkan  wahyu  kepada  Musa.  "Hai  Musa.  Pergilah 
ke  gurun.  Disanaada  salah  seorang  waliKU  wafat.  Mandikan,  kafani,  shalati  dia" 

Musa  segera  datang  ketempat  yang  dimaksud.  Betapa  kagetnya  ia  menemukan  orang 
yang  disebut  Allah  sebagai  waliNya  itu 

adalah  lelaki  yang  ia  usir  justru  atas  suruhan  Allah  sendiri.  Musa  melihat  ada  bidadari  di 
sisi  mayat  lelaki  itu,  sedang  menangisinyaA 

"Wahai  Tuhan,  Bukankah  ini  pemuda  fasik  yang  kuusir  atas  perintahMU?" 

"Benar,  ya  Musa.  Aku  merahmatinya.  Aku  ampuni  dosanya  karena  keluhnya  waktu  sakit, 
yaitu  karena  perpisahaannya  dengan  kampung  halamannya,  orang  tuanya,  anak-anaknya 
dan  isterinya.  Kukirim  bidadari  yang  menyerupai  ibunya,  dan  malaikat  yang  menyerupai 
ayahnya.  Juga  karena  rahmatKu,  dimana  ia  telah  terhina  dalam  keasingannya.  Jika  orang 
terasing  mati,  menangislah  penghuni  bumi  dan  langit  karena  rasa  kasihan,  Bagaimana  aku 
tidak  kasihan  padanya?  Aku  adalah  zat  yang  Maha  Kasih  Maha  Sayang". 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  58 


ORANG-ORANG  YANG  TERKELABUI 

Saat  niat  memulai  shalat,  inginnya  sangat  bagus,  akibatnya  takbir  diulang-ulang 
seakan-akan  dia  ingin  bagus  takbirnya.  Dia  tidak  sadar  bahwa  dirinya  sudah  menjadi  alat 
bagi  syetan  untuk  mengganggu  orang  yang  shalat  di  kanan-kirinya.  Orang  lain  sudah 
membaca  Al  Fatihah,  sudah  mulai  membaca  surat  dia  masih  sibuk  dengan  takbir  yang 
dikeraskan  demi  kepentingan  kekhusu'an  dirinya.  Berulang-ulang  ia  lakukan  sampai  orang 
yang  di  kanan-kirinya  rusak  shalatnya.  Sungguh  dia  sudah  jadi  alat  tipu  daya  syetan. 
Sepertinya  ingin  khusu',  padahal  di  saat  yang  sama  dia  sudah  menjadi  jalan  untuk 
merusak  shalat  orang  lain. 

Pada  waktu  bacaan  surat,  ada  juga  yang  terkecoh  syetan  dengan  membuatnya  ingin 
bacaan  fatihahnya  bagus,  sehingga  sangat  mementingkan  makhraz  dan  tajwidnya.  Tidak 
jarang  suaranya  lebih  dikeraskan  supaya  khusu'.  Dia  tidak  menyadari  bahwa  bacaan 
fatihahnya  yang  begitu  diupayakan  betul  makhraz  dan  tajwidnya  itu  sudah  merusak 
shalat  orang  di  kanan-kirinya.  Dan  dia  sendiri  sudah  tidak  ingat  kepada  ALLAH,  karena 
begitu  sibuknya  dengan  bacaan  yang  tidak  dipahaminya. 

Waktu  shalat  kadang  kita  merasa  harus  hingga  menangis,  bisa  juga  jadi  sarana  tipu 
daya  syetan.  Kita  shalat  berjemaah,  kemudian  hati  tersentuh,  oleh  ALLAH  digetarkan, 
tapi  sesudah  iut  justru  bisa  jadi  ria.  Kita  ingin  tangisan  kita  diketahui  orang  lain  atau 
kalau  kita  diam-diam  menangisnya  dengan  air  mata  berlinang,  terkadang  ada  keinginan 
agar  orang  lain  tahu  bahwa  dirinya  sedang  menangis.  Lalu  lihat  orang  lain  yang  tidak 
menangis  seakan-akan  dianggap  tidak  dalam  keadaan  khusu. 

Adapula  yang  ketika  sujud  dilamakan,  imam  sudah  duduk,  makmum  lain  sudah  duduk, 
dia  sengaja  sujud  sendiri  lebih  lama.  Dia  memang  terasa  nikmat,  tapi  jangan-jangan  ini 
tipu  daya  syetan  karena  dalam  sebuah  kebersamaan  (jamaah),  keutamaan  itu  adalah  yang 
dilakukan  secara  bersama-sama. 


Ah,  Sahabat.  Kita  harus  hati-hati!  Semua  orang  yang  berilmu  pasti  binasa,  kecuali 
orang  yang  mengamalkan  ilmunya.  Semua  orang  yang  beramal  juga  pasti  binasa,  kecuali 
orang-orang  yang  ikhlas  dalam  mengamalkannya.  Dan  untuk  ikhlas  itu  luar  biasa  sekali 
perjuangannya,  harus  cari  ilmunya,  atau  minimal  harus  banyak  tanya  kesana-sini. 

Orang  yang  biasa  jadi  imam,  ketika  suatu  waktu  dia  terlambat  dan  ada  orang  lain 
yang  mengimaminya  lalau  dia  jadi  makmum,  tapi  kalau  dia  tidak  ikhlas  selama  shalat 
hatinya  tidak  menerima  begitu  saja  diimami  orang  lain.  Suatu  saat  lagi  ketika  ada  tamu, 
karena  ingin  menghargainya  dia  persilahkan  tamu  itu  menjadi  imam. 

"Silakan,  Bapak  saja  yang  jadi  imam  !"  ujarnya. 

Tapi  ketika  mempersilahkan  ini  ada  setitik  niatan  untuk  memperlihatkan  kemuliaan 
dirinya,  ketawadhuan  dirinya,  atau  kearifan  dirinya.  Artinya  dia  menyuruh  orang  lain  jadi 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  59 


imam  bukan  karena  orang  lain  punya  hak,  tapi  dia  sengaja  memperlihatkan  dirinya, 
sehingga  orang  lain  mengatakan, 

"Oh,  ini  orang  yang  arif,  orang  yang  bijak,  orang  yang  tawadhu". 

Sepertinya  dia  sudah  berbuat  baik,  padahal  dia  tertipu  sudah  memamerkan  kebaikannya, 
masya  ALLAH. 

Begitu  pun  bagi  orang-orang  yang  berilmu,  banyak  oran  gyang  berilmu  dan  terkelabui 
denganilmu  yang  dimilikinya.  Dia  belajar  ilmu  agama,  rajin  ke  majlis  taklim,  ilmu  syariat 
dia  pelajari,  sayangnya  dia  merasa  menjadi  orang  yang  pintar  dalam  ilmu  agama.  Dalil 
dikuasai,  malah  kalau  berbicara  selalu  pakai  dalil,  sayangnnya  lagi  dia  tidak  meneliti 
bagaimana  pribadinya.  Sudah  bisa  melakukan  atau  tidak  apa  yang  diketahui  itu?  Dia  sibuk 
berhujah  dengan  aneka  dalil,  keterangan  agama  keluar  dari  mulutnya,  tapi  sayang  seribu 
sayang  dia  tidak  berhasil  meneliti  ilmu  yang  diketahuinya  itu  sudah  dilakukan  atau 
belum  ? 

Anehnya  lagi  dia  sudah  merasa  shaleh,  merasa  sudah  menjadi  orang  baik  dengan  ilmu 
yang  dikuasainya.  Padahal  apalah  artinya  ilmu  kalu  tidak  jadi  amal.  Apalah  artinya  kita 
mengetahui  ilmu  shalat,  kalau  kita  tidak  shalat.  Inilah  perilaku  orang  yang  terkelabui  yang 
tertipu.  Banyak  bicara  agama,  banyak  bicara  kebenaran  tapi  dia  sendiri  tidak  melakukan 
kebenaran  itu  tapi  dia  sudah  merasa  terhormat  dengan  ilmunya,  tidak  merasa  bersalah 
sama  sekali.  Seakan-akan  orang  yang  beramal  tanpa  ilmu  itu  ditertawakan,  masya  ALLAH. 
Padahal  ALLAH  SWT  berf  irman, 

"Sungguh  amat  besar  kemurkaan  di  sisi  ALLAH  bagi  orang-orang  yang  berkata-kata  apa- 
apa  yang  tidak  diperbuatnya"  (QS.  Ash  Shaaf  21:  3). 


WANITA  BERTANGAN  LUMPUH 

Berdermalah  selagi  kalian  mampu 

Pada  suatu  hari  pernah  seorang  wanita  yang  lumpuh  tangan  kanannya  menghadap 
Nabi  S. A. W seraya  berkata  : "Ya  Nabiyallah,  kumohon  sudilah  kiranya  baginda  memohon 
kepada  Allah  SWT  agar  Dia  menyembuhkan  tangan  kananku  yang  lumpuh  ini!" 

Nabi  S. A. W bertanya  kepadanya  : "Apakah  yang  menjadikan  tanganmu  lumpuh  ?" 

Maka  wanita  tadi  menceritakan  sebab  kelumpuhannya  : 

"Ya,  Nabiyallah,  pada  suatu  malam  aku  bermimpi  seakan-akan  hari  kiamat  telah  tiba. 
Neraka  Jahannam  yang  apinya  menyala-nyala  tergambar  dengan  jelas  dalam  impianku, 
begitu  juga  surga.  Namun  betapa  hati  merasa  sedih  ketika  aku  melihat  ibuku  berada  di 
neraka  Jahannam.  Dia  memegang  sepotong  lemak  dan  selembar  kain  serbet.  Dengan 
sepotong  lemak  dan  selembar  kain  serbet  itulah  ibuku  nampak  bersusah  payah 
menghalangi  panasnya  jilatan  api  neraka  Jahannam.  Maka  aku  segera  menyapa  ibuku  : 
"Aduh  ibu,  mengapa  ibu  berada  di  jurang  neraka  Jahannam  ini  ? Padahal  setahuku,  ibu 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  60 


dulu  rajin  beribadah  kepada  Allah  SWT,  dan  ayahpun  nampaknya  meridhai 
kebaktianmu  ?" 

Ibu  : "Wahai  anakkku,  ketahuilah  bahwa  ibu  dulu  terlanjur  bersifat  kikir.  Maka  inilah 
tempat  yang  disediakan  bagi  orang-orang  yang  kikir!" 

Anak  : "Apakah  arti  sepotong  lemak  dan  selembar  serbet  yang  ibu  pegang  itu  ?" 

Ibu  : "Anakku,  hanya  kedua  benda  itulah  yang  pernah  kudermakan  selama  hidup!  Selain 
itu  tak  ada  lagi!" 

Anak  : "Lalu,  sekarang  ayah  di  mana  ?" 

Ibu  : "Wahai  anakku,  ayahmu  dulu  seorang  yang  dermawan.  Maka  beliau  sekarang  berada 
di  surga  bersama-sama  dengan  para  dermawan  lainnya." 

Ya  Nabiyallah,  setelah  itu  aku  pun  segera  ke  surga  menghampiri  ayahku.  Ternyata 
ayah  sedang  berdiri  di  sisi  telagamu  Ya  Rasulullah.  Disana  beliau  membagi-bagikan  air 
minum  kepada  orang  banyak,  tetapi  ibuku  justru  dilupakan. 

Lalu  aku  bertanya  kepada  ayah  : "Wahai  ayahku,  ketahuilah  bahwa  ibuku  yang  juga 
istri  ayah,  meskipun  dulu  sama-sama  taat  beribadah  kepada  Allah  dan  ayahpun  tampaknya 
meridhai  kebaktian  ibu,  namun  kini  dia  berada  di  neraka  Jahannam!. 

Sementara  itu,  ayah  berada  di  tempat  ini  membagi-bagikan  minuman  dari  telaga 
Rasulullah  S. A. W kepada  orang  banyak.  Dan  ayah  begitu  tega  melupakan  ibu.  Maka 
kumohon  wahai  ayah,  berilah  segelas  air  dari  telaga  ini  untuk  kuberikan  kepada  ibu!" 

Kata  ayah  : "Hai  anakku,  ketahuilah  bahwa  Allah  SWT  telah  mengharamkan  orang-orang 
yang  kikir  dan  orang-orang  yang  kikir  dan  orang-orang  yang  berdosa  meminum  air  telaga 
Rasulullah  S. A. W ini!" 

Ya  Nabiyallah,  mendengar  jawaban  ayah  yang  melarangku  mengambil  air  dari 
telagamu,  maka  aku  nekat  mengambil  segelas  air  dari  telaga  itu  tanpa  sepengetahuan 
ayahku.  Lalu  aku  bermaksud  memberikannya  kepda  ibu  yang  telah  lama  kehausan.  Tiba- 
tiba  terdengar  suara:  "Semoga  Allah  melumpuhkan  tanganmu,  karena  kamu  telah  berani 
mencuri  air  dari  telaga  Rasulullah  S. A. W ini  untuk  memberikan  kepada  orang  yang  kikir 
lagi  berdosa!" 

Ya  Nabiyallah,  usai  mendengar  suara  itu,  aku  terbangun  dari  tidurku.  Dan  ternyata 
tanganku  menjadi  lumpuh  seperti  ini.  Inilah  sebab  kelumpuhan  tangan  kananku,  ya 
Nabiyallah!" 

Setelah  Nabi  S. A. W mendengarkan  sebab-sebab  kelumpuhan  tangan  kanan  wanita 
tersebut,  maka  beliau  S. A. W meletakkan  tongkatnya  pada  tangan  wanita  itu  lalu  berdoa  : 
"Ya  Allah,  ya  Tuhanku,  dengan  kebenaran  mimpi  yang  diceritakan  oleh  wanita  ini,  maka 
kumohon  sudilah  kiranya  Engkau  berkenan  menyembuhkan  tangan  kanannya  yang 
menderita  kelumpuhan  !" 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  61 


Atas  doa  Nabi  S. A. W itu,  sembuhlah  tangan  kanan  wanita  itu  dari  kelumpuhannya  dan 
pulih  seperti  sediakala. 


Tafsir  Surah  An-Nas 
SEBENARNYA  SYAITAN  PENGECUT! 

Sebenarnya  syaitan  itu  pengecut.  Syaitan  tidak  berani  bertindak  secara  terang- 
terangan.  Syaitan  hanya  bertindak  secara  sembunyi-sembunyi  dan  terhadap  insan  yang 
lalai  saja.  Syaitan  amat  takut  kepada  manusia  yang  berani,  yaitu  insan  beriman  yang 
mengamalkan  zikir  dan  bersenjatakan  doa. 

Syaitan  pengecut  itu  akan  mundur  menyembunyikan  diri  apabila  ditentang  oleh  insan 
beriman  seperti  sabda  Rasulullah  s.a.w.  (artinya):  "Apabila  manusia  menyebut  nama  Allah, 
ia  (syaitan)  akan  mundur/lari;  dan  apabila  manusia  lalai,  dia  akan  membisikkan  kejahatan." 

Surah  An-Nas  ialah  surah  yang  ke-114  dalam  al-Quran.  Surah  yang  terdiri  dari  enam  ayat 
ini  diturunkan  di  Mekah  setelah  turunnya  surah  al-Falaq.  An-nas  artinya  "manusia". 

TERJEMAHAN  SURAH  AN-NAS 

Dengan  nama  Allah  Yang  Maha  Pemurah,  lagi  Maha  Penyayang. 

1.  Katakanlah  (wahai  Muhammad):  "Aku  berlindung  kepada  (Allah)  pemelihara  sekalian 
manusia, 

2.  Raja  manusia(Yang  menguasai  sekalian  manusia), 

3.  Tuhan  yang  berhak  disembah  oleh  sekalian  manusia, 

4.  Dari  kejahatan  pembisik,  penghasut  yang  timbul  tenggelam,* 

5. Yang  melemparkan  bisikan  dan  hasutannya  ke  dalam  hati  manusia, 

6.  (Yaitu  pembisik  dan  penghasut)  dari  kalangan  jin  dan  manusia.** 

*Nota  1:  Yakni  yang  "timbul"  menjalankan  bisikan  dan  hasutannya  apabila  manusia  lalai 
dari  mengingat  Allah  dan  hukum  agamanya,  dan  "tenggelam"  (mundur/lari)  pada  saat 
seseorang  ingat  kepada  Allah  dan  memikirkan  balasan  buruk  yang  disediakan  oleh  Allah 
untuk  orang  yang  melakukan  kejahatan  (hasil  bisikan  dan  hasutan  itu). 

**Nota  2:  ...  Surah  ini  mengajar  kita  memohon  perlindungan  dari  bahaya  batin  yaitu 
bahaya  p erasaaa  waswas  (ragu-ragu)  dan  ingatan  buruk  yang  datang  dr  angkaramurka 
makhluk  yang  tidak  kelihatan  pada  kita--(syaitan  atau  jin),  dan  dari  tipu  daya  makhluk 
yang  berupa  manusia  ...  . 

ULASAN 

Dengan  membaca  surah  ini  kita  memohon  perlindungan  Rabb--Tuhan  yang  memelihara, 
yang  memerintah  dan  yang  disembah  oleh  manusia--agar  melindungi  diri  kita  dari 
kejahatan  syaitan.  Syaitan  itu--datang  dan  menghilang, timbul  tenggelanv-membisikkan 
kejahatan  di  dalam  hati  manusia. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  62 


Maksud  hadis,  dari  Ibnu  Abas  r.a.,  katanya  Rasulullah  s.a.w.  bersabda:  Syaitan  itu  duduk 
(nongkrongi)  di  atas  hati  manusia;  apabila  manusia  mengingat  Allah,  dia  mundur;  apabila 
manusia  lalai,  dia  membisikkan  kejahatan. 

Hamka  (Tafsir  Al-Azhar,  Juz  29—30,  1984:  296)  memetik  pandangan  Ibnu  Qatadah 
seperti  yang  berikut:  "Dikeduanya  ada  syaitannya.  Di  kalangan  jin  ada  syaitan-suaitan,  di 
kalangan  manusia  pun  ada  syaitan-syaitan." 

Jadi,  syaitan  itu  bisa  berupa  syaitan  (sebenarnya)  yang  tidak  bisa  dilihat  dan  syaitan 
(jadian)  yang  berupa  manusia.  Menurut  Ahmad  Sonhadji  Mohamad  dalam  buku  Tafsir  Al- 
Quran  Juz  30  (1990:  233),  "syaitan  dari  bangsa  manusia  lebih  jahat  dan  sangat 
berbahaya  dibanding  syaitan  dari  bangsa  jin". 

Syed  Qutb  pula  berkata,  manusia  akan  bersiap  sedia  mempertahankan  diri  dari 
kejahatan  syaitan  "apabila  seseorang  itu  menyadari  bahwa  syaitan  yang  tidak  nampak  itu 
membisikkan  kejahatan  di  dalam  hati  manusia  secara  halus  dan  tidak  dapat  dilihat,  begitu 
juga  apabila  dia  menyadari  ada  manusia  menaburkan  kejahatan  di  dalam  hati  manusia 
sama  seperti  syaitan  yang  tidak  nampak  itu  ...  ." 

Menurut  Syed  Qutb  lagi,  syaitan  telah  mengisytiharkan  perang  terus-menerus 
terhadap  manusia.  Perisytiharan  itu  lahir  dari  tabiat  jahat,  angkuh,  hasad  dengki  dan 
dendam  kesumatnya  terhadap  manusia.  Syaitan  telah  meminta  kebenaran  dari  Allah 
untuk  memerangi  manusia,  dan  permintaan  itu  telah  dikabulkan  oleh  Allah  karena  suatu 
hikmat  yang  diketahui-Nya. 

Walau  bagaimanapun,  Allah  menyediakan  manusia  dengan  iman  sebagai  perisai  untuk 
menghadapi  angkara  murka  syaitan.  Allah  menjadikan  zikir  sebagai  kelengkapan  perang 
untuk  manusia  menghadapi  bala  tentera  syaitan.  Allah  telah  membekali  manusia  dengan 
doa  sebagai  senjata  yang  dapat  melindungi  manusia  dari  godaan  syaitan.  Seandainya 
manusia  melupakan  perisai,  kelengkapan  dan  alat  senjata  itu,  maka  manusia  itu  sajalah 
yang  patut  disalahkan!  (Tafsir  fi  Zilalil  Qur'an,  Juz  Amma  (Jawi),  Dian  Darulnaim  1988, 
hlm.  18-19.) 


EMPAT  GOLONGAN  PENGGODA 

Menurut  Syed  Qutb,  terdapat  empat  golongan  penghasut  dari  kalangan  manusia 
yaitu  teman  jahat,  provokator/dalang,  tukang  umpat  dan  penjual  nafsu: 

1.  Teman  jahat  menaburkan  kejahatan  ke  dalam  hati  dan  akal  kawannya  tanpa  disadari; 

2.  Provokator/dalang  para  pejabat  membisikkan  idea  jahat  kepada  tuannya  sehingga  para 
pejabat  itu  menzalimi  rakyat; 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  63 


3.  Tukang  umpat  menggunakan  kata-kata  yang  indah  dengan  licik  sehingga  kepalsuan  yang 
disebarkannya  kelihatan  seolah-olah  benar; 

4.  ban  penjual  nafsu,  dengan  gaya  yang  amat  menarik,  menyelinap  masuk  dari  pintu  naluri 
tidak  dapat  ditolak  melainkan  dengan  kekuatan  iman  dan  pertolongan  Allah! 

Menurut  Syed  Qutb  lagi,  ada  hasutan  jahat  manusia  yang  lebih  buruk  daripada 
hasutan  syaitan.  "Di  sana  terdapat  berpuluh-puluh  jenis  pembisik  kejahatan  yang  datang 
dan  menghilang,  yang  membuat  perangkap  kejahatan  dan  menyeludupkannya  ke  dalam  hati 
manusia.  Mereka  lebih  jahat  daripada  syaitan  yang  tidak  nampak  dan  lebih  halus  jejak 
langkahnya". 


DZIKIR  HARIAN 


1.  ASTAGHFIRULLAH 

Mari  kita  berhitung  sejenak,  dalam  hidup  yang  sudah  kita  jalani  berapa  banyak  dosa 
yang  telah  kita  perbuat  Baik  sengaja  maupun  tidak  sengaja  yang  pasti  semua  itu  dicatat 
oleh  malaikat  Atit  ( yang  bertugas  mencatat  dosa  manusia  ). 

Coba  kita  visualisasikan,  seandainya  1 hari  kita  melakukan  dosa  10x  maka  20  Th  = 3600  x 
20  = 72000  Dosa. 

Saya  yakin  bahwa  masing-masing  dari  kita  melakukan  dosa  lebih  dari  lx  setiap  hari,  tentu 
anda  pernah  mengalami  kejadian  dibawah  ini  : 

1.  Memandang  wanita/pria  yang  kedua  kalinya  ( bukan  pandangan  pertama  ) yang  bukan 

muhrimnya. 

2.  Merasa  lebih  dengan  merendahkan  orang  lain  ( Sombong  ) 

3.  Menggunakan  fasilitas/barang  milik  orang  lain  tanpa  kerelaan  pemiliknya  ( Ghosab  ) 
Contoh  : - Menggunakan  pulpen  teman  yang  tergeletak  dimeja  tanpa  sepengetahuan 

pemiliknya. 

- Memakai  sandal  teman  tanpa  izin  pemiliknya  Ghosab  hukumnya  haram  yaitu 
dianggap  Mencuri  kategori  kecil. 

Pernahkah  kita  sengaja  untuk  tidak  melakukan  dosa  lx  pun  dalam  sehari  dalam  seumur 
hidup  kita  ?, 

Pernahkah  kita  habiskan  1 hari  dalam  umur  kita  khusus  untuk  minta  ampun  kepada  Allah 
atas  dosa  kita  ?. 

Yang  sering  kita  lakukan  justru  merencanakan  rekreasi  menjelang  hari  libur  yang  akan 
kita  lalui. 

Allah  suka  pada  orang  miskin  yang  taat  beribadah  namun  Allah  lebih  suka  pada  orang  kaya 
yang  taat  beribadah 

Allah  suka  pada  orang  tua  yang  taat  beribadah  namun  Allah  lebih  suka  pada  orang  muda 
yang  taat  beribadah. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  64 


Rosulullah  S. A. W yang  dijamin  masuk  Surga  oleh  Allah,  diampuni  dosa  yang  sebelum  dan 
sesudahnya 

Ber  Istighfar  ( Mohon  Ampun  ) dengan  mengucap  ASTAGHFIRULLAH  HAL  ADHIM  70x 
sehari. 

Bagaimana  dengan  kita  yang  tiada  jaminan  dari  Allah  untuk  masuk  surga  tapi  yang  pasti 
ada  jaminam  MATI 

Setiap  saat  masih  menunda  pengucapan  istighfar  kita,  malah  supaya  lebih  keren  lebih 
suka  berkata  ASTAGA 

Dari  pada  Astagf irullah.  ( Astaga  bukanlah  istighfar  ) 

Harap  saudaraku  yang  muslim  tidak  mengucapkan  lagi  ASTAGA  melainkan  Astaghf  irullah. 
Wahai  yang  menulis  dan  yang  membaca  I 

Tidak  pantaskah  kalian  mengucap  Istighfar  lebih  dari  yang  dibaca  Junjunganmu 
Muhammad  S. A. W dalam  sehari  ? 

Apakah  tidak  terdetak  dihati  kita  untuk  memulai  membaca  Istighfar  dalam  Dzikir  harian 
kita  ? Ya  Allah  Robbul  Izzati  bukakanlah  hati  kami. 

2.  LAAILAHA  ILLALLAH 

Dalam  sebuah  hadits  disebutkan  : 

MANGKANA  AKHIRUU  KALAMIHI  LAAILAHA  ILLALLAH  DAKHOLAL  JANNAH 
Barangsiapa  yang  diakhir  hidupnya  mengucap  Laailaha  Illallah  maka  akan  dimasukkan 
syurga. 

Sungguh  besar  makna  ucapan  tersebut  sehingga  bisa  dibuat  jaminan  masuk  Syurga. 
Namun  jangan  menganggap  Ringan  untuk  bisa  mengucapkan  kata  itu  diakhir  hidup  kita 
karena  disaat  sakaratul  maut  kita  akan  merasakan  rasa  Sakit  yang  luar  biasa  kecuali  bagi 
orang  yang  mendapat  rahmat  dari  Allah  ( Baca  artikel  Bila  Ajal  Mulai  Mendekat ). 

Untuk  itu  sering  kita  jumpai  bila  ada  orang  yang  akan  meninggal  keluarganya  akan 
menuntun  ucapan  kalimah  Laailaha  Illallah,  Bahkan  karena  kekhawatiran  bagi  yang  akan 
meninggal  tidak  bisa  membaca  sepanjang  kalimah  tersebut  Maka  hanya  dituntun  untuk 
mengucap  Allah. 

Kekhawatiran  tersebut  beralasan  bila  si  Fulan  ketika  mengucapakan  Laaila  ( tidak  sempat 
meneruskan  ha  Illallah  ) 

Kemudian  meninggal,  maka  Insya  Allah  si  Fulan  termasuk  orang  yang  murtad  karena  Laaila 
artinya  tidak  ada  tuhan. 

Ya  Allah  matikanlah  Kami  dalam  keadaan  Khusnul  Khotimah  ( akhir  hayat  yang  baik  ). 

Sementara  Trend  kita  sering  kali  kita  mengatakan  Duilah  I , sampai  ada  yang 
mengucap  Laaila  ( karena  Duilah  terdengar  Laaila  ) Padahal  bila  lafadz  Laaila  diucapkan 
dengan  sengaja  maka  yang  mengucapkan  insya  Allah  Murtad  ( keluar  dari  Agama  islam  ) 
Naudzubillah. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  65 


Ada  lagi  yang  lebih  suka  menyebut  nama  ALLAH  dengan  menyebut  Tuhan  ( padahal 
Tuhan  itu  banyak  ) atau  Dengan  menyebut  nama  " yang  diatas  " padahal  bila  ditanya  apa 
yang  diatas  jawabnya  awan,  mega,  bintang  . 

Astaghfirullah,  tidakkah  kita  lebih  bangga  mengucapkan  Allah,  Al  Kholig,  Arrohman,  dari 
pada  sebutan  diatas  ? 

Ya  Allah  berilah  kami  kekuatan  untuk  mampu  menunjukkan  keislaman  kami. 

Dalam  hadits  yang  lain  disebutkan  : 

AFDLOLUDDZIKRI  LAAILAHA  ILLALLAH 
Dzikir  yang  utama  adalah  mengucap  Laailaha  Illallah. 

3.  ALKHAMDULILLAH 

Tidak  satupun  manusia  di  dunia  ini  yang  bisa  menghitung  nikmat  yang  diberikan  oleh 
Allah  kepada  hambaNya  Meskipun  seorang  maha  guru  dari  negara  yang  paling  maju 
sekalipun. 

Pernahkah  kita  memikirkan  bahwa  rasa  Kantuk  ( mengantuk  ) itu  adalah  nikmat  dari 
Allah,  coba  seandainya  Bila  manusia  tidak  mempunyai  rasa  mengantuk  sebelum  tidur 
mungkin  dunia  ini  tak  seindah  yang  kita  rasakan  Saat  ini,  bayangkan  seandainya  kita  lagi 
mengendarai  Mobil,  menaiki  anak  tangga,  menyeberang  jalan  dls  tiba-tiba  kita  tertidur. 
Bahkan  ( maaf  ) Kentut  sekalipun  adalah  nikmat  meski  orang  lain  yang  berada  didekatnya 
terkena  imbas  bau  yang  Tidak  sedap,  terbiasakah  kita  mengucap  Alkhamdulillah  ketika 
orang  lain  mendapat  nikmat  ?,  bagaimana  bila  teman  Didekat  kita  mendapat  nikmat 
berupa  kentut  ?. 

Allah  berfirman  : 

FAIN  TA'UDDU  NIKMATALLAHI  LA  TUKHSUUHA 

Apabila  kamu  menghitung  nikmat  Allah  maka  tidak  akan  mampu  bagimu. 

Sebagai  manusia  yang  berbudi  tentu  kita  akan  mengucapkan  terima  kasih  bila 
seseorang  telah  memberi  kita  sesuatu  Baik  berupa  barang  maupun  jasa  terlebih 
pemberian  itu  tidak  mengharap  balasan  dari  kita  lebih  Afdhol  lagi  pemberian  itu 
Dilakukan  secara  terus  menerus  tanpa  perlu  kita  meminta  atau  mengingatkan  lagi. 
Demikianlah  nikmat  yang  diberikan  Allah  kepada  hambaNya,  sekarang  marilah  kita 
bertanya  pada  diri  sendiri  apakah  Kita  termasuk  manusia  berbudi  luhur. 

Yang  jelas  Allah  telah  mengingatkan  kita  dengan  Firmannya  : 

LAINSYAKARTUM  LA  AZIIDAN  NAKUM  WALAINKAFARTUM  INNA  'ADAABI 
LASYADID 

Apabila  kamu  bersyukur  atas  nikmatKU  maka  akan  kutambah  nikmat  itu  padamu  namun 
apabila  kamu  Ingkar  terhadap  nikmatKU  sesungguhnya  siksaKU  amatlah  pedih. 

Banyak  dari  kita  yang  rela  mengeluarkan  uang  untuk  berlangganan  koran,  majalah 
sebagai  bahan  bacaan  harian,  Yang  demikian  itu  tidaklah  salah  namun  akan  lebih  baik  bila 
kita  punya  bacaan  harian  yang  berorientasi  ke  Akhirat  Yaitu  dengan  membaca  kalimah 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  66 


Toyyiba  ( perkataan  yang  baik  ) seperti  Astaghfirullah,  Laa  ilaha  Ilallah,  Alkhamdulillah 
Dan  bacaan  lain  yang  anda  sukai  dengan  jumlah  tertentu  dan  dilakukan  secara  istiqomah  ( 
berkesinambungan  ). 

Kita  tidak  bisa  membaca  koran  sambil  nonton  TV,  kita  tak  bisa  menyapu  lantai  sambil 
membaca  majalah  namun  Kita  bisa  membaca  kalimat  Toyyibah  sambil  mengerjakan 
sesuatu. 


BISUL  YANG  ANEH 

Tiba-tiba  aku  dikejutkan  oleh  perubahan  yang  terjadi  pada  diriku.  Aku  lihat  bisul- 
bisul  kecil  mulai  bermunculan  di  badanku. 

Dan  tiap  kali  aku  bertanya  kepada  teman-teman  yang  ada  disekitarku  mereka  selalu 
menjawab  "Nggak,  aku  tidak  melihatnya. 

Dimana  sih  ??  Aku  jadi  semakin  bingung.  Aku  yang  salah  lihat  atau  mereka  yang  tidak 
melihatnya. 

Bahkan  ketika  hari  aku  melihat  bisul  itu  mulai  mengeluarkan  nanah.  Tiap  kali  aku 
berjumpa  dengan  teman-temanku  aku  khawatir  bau  nanah  yang  busuk  itu  akan  tercium 
oleh  mereka,  eh?. mereka  malah  tenang-tenang  saja,  seakan  tidak  melihatnya. 

Kadangkala  aku  tanyakan  kepada  mereka  dengan  bergurau  (tapi  serius),  “eh  kamu 
bau  nggak  ?!  "Mereka  malah  menjawab,  "bau  apa  ?!  Ah?. .kamu  belum  mandi  ya  ?..? 

Mereka  tidak  membaunya,  mereka  tidak  melihatnya  apakah  bisul  ini  memang  hanya  mau 
dilihat  olehku  saja  ?!  Sekali  waktu  karena  jengkelnya  aku  tarik  lengan  sahabatku  dan  aku 
bawa  ke  depan  kaca  di  kamarku  dan  aku  tunjukkan  bisul  yang  sebesar  jagung  dipipi  kiriku, 
dia  malah  tertawa  mengatakan  aku  bergurau  dan  menghinanya  karena  dia  banyak  jerawat. 
Padahal  demi  Allah  aku  melihat  bisul  itu  dengan  jelas. 

Aku  ingin  barang  sekali  saja  ada  orang  yang  bisa  melihat  bisul  itu  dan  mengatakan 
"ya  aku  melihatnya  dan  aku  mencium  baunya  yang  busuk?. ."supaya  aku  tahu  bahwa  bisul  itu 
ada,  bahwa  aku  tahu  ini  adalah  penyakit  yang  memang  terjadi  pada  diriku  agar  aku  tahu 
bahwa  aku  harus  berobat  untuk  menyembuhkannya.  Tapi  betapa  sering  aku  ketemu  orang 
dan  sebegitu  tidak  juga  mereka  melihatku  dengan  cara  yang  aneh  yang  menunjukkan 
mereka  mengetahui  bisul  yang  ada  dimukaku  ini.  Sekali  waktu  dalam  perjalananku,  aku 
pernah  berpapasan  dengan  orang  yang  nampaknya  tahu  akan  bisul  itu,  tapi  kenapa  dia 
tidak  mau  mengatakannya"Mungkin  karena  aku  tidak  cukup  berani  untuk  menanyakan 
kepadanya  apakah  dia  melihat  bisulku. 

Akhirnya  aku  menyerah.  Karena  aku  melihat  setiap  kali  aku  ribut  dengan  bisul- 
bisulku,  semakin  besar  ia  jadinya.  Maka  aku  putuskan  daripada  orang-orang  mengatakan 

aku  gila,  lebih  baik  aku  nggak  keluar  kamar  dulu.  Memang  betul  beberapa  waktu  aku 

tidak  keluar  kamar  eh...  .sedikit-sedikit  bisul  itu  semakin  mengecil. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  67 


Akhirnya,  aku  putuskan  untuk  bertemu  dengan  teman-teman  di  ta'lim  dan  mulailah 
obrolan  yang  mengasyikkan  dengan  mereka,  tentang  perkembangan  ta?lim,  tentang 
betapa  perasaan  kangen  karena  ketidak  munculanku  dan  tentu  saja  berita  terbaru  dari 
sekelilingku. 

Tiba-tiba  aku  merasakan  bajuku  menjadi  sempit  sementara  lagi-lagi  teman-temanku 
tenang-tenang  saja,  seakan  mereka  tidak  melihat  badanku  yang  menjadi  gemuk  dengan 
tiba-tiba.  Dengan  menahan  kekalutan  akan  apa  yang  tiba-tiba  terjadi,  aku  putuskan  untuk 
pulang  kembali  ke  rumah. 


Senja  itu  ketika  kudapati  diriku  termenung  di  depan  jendala  kamar  sambil  menikmati 
matahari  terbenam,  tiba-tiba  kurasakan  badanku  kembali  kecil  dan  rasanya  aku  tidak 
bisa  bicara,  lidahku  kelu  tak  dapat  lagi  mengucapkan  dzikir  yang  biasa  kubaca  sesudah 
sholat.  Tapi  bisul  itu  tak  pernah  hilang.  Dan  dia  selalu  membengkak  ketika  aku  sedang 
kalut. 

Dosa  sebagai  sesuatu  yang  samar  pada  beberapa  orang  karena  tertutupnya  kalbu 
membutuhkan  mata  yang  lain  untuk  melihatnya.  Dosa  besar  sebagai  sesuatu  yang  nyata 
dan  telah  disebutkan  dengan  jelas  nash-nya  dalam  al  Qur?an  mungkin  sesuatu  yang  kita 
boleh  jadi  bisa  langsung  melihatnya.  Tapi  bagaimana  dengan  dosa2  kecil  ?!  kadangkala 
kita  melakukannya  tapi  kita  tidak  menyadarinya.  Ketika  kita  melihat  dengan  menggunakan 
mata  yang  lain  kita  dapati  ia  telah  menjadi  sebuah  borok/bisul  dalam  diri  kita. 

Dan  karena  keterbatasan  dan  masih  kurang  percayanya  kita  dengan  apa  yang  kita 
lihat  (akal  kita  melakukan  justif  ikasi  bahwa  itu  kan  sedikit,  itu  kan  tidak  apa-apa,  itu  kan 
nggak  sengaja  dan  seterusnya)  kita  berusaha  memastikan  dengan  menanyakan  kepada 
orang-orang  disekeliling  kita,  apa  betul  sih  ada  bisul/dosa2  kecil  itu  yang  telah  kita 
lakukan. 

Justifikasi  ini  tidak  akan  pernah  memuaskan  mata  yang  lain  yang  melihatnya.  Karena 
boleh  jadi  lingkungan  mengatakan  tidak-tidak  apa-apa,  nggak  salah.  Aku  nggak  melihat  itu 
sebagai  dosa.  Tapi  mata  yang  lain  melihat  bisul  itu  dengan  jelas  dan  itu  dipertegas 
dengan  adanya  cermin  yang  kita  pakai  untuk  memastikannya.  Justifikasi  ini  tentunya 
menunjukkan  lingkungan  dan  teman  yang  bagaimana  yang  kita  pilih  untuk  melakukan 
justifikasi  tersebut. 

Maka  ketika  kita  melakukan  isolasi  diri/seklusi  sebagai  bentuk  introspeksi/ 
muhasabah  maka  kesempatan  untuk  mengurangi  dosa2  kecil  itu  bisa  kita  lakukan  dan 
dzikir  (lisan/kalbu)  yang  kita  lakukan  dalam  kesendirian  itu  bisa  menghapus  dosa-dosa 
keci  tsb. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  68 


Ketika  kita  telah  berinteraksi  lagi  dengan  sekeliling  kita  sekalipun  teman2  dimajelis 
taklim  dosa2  kecil  itu  bisa  saja  muncul  tanpa  kita  sadari.  Ketika  mereka  mengatakan 
kangen  nggak  ketemu  kita,  dan  kita  merasa  bangga  tiba-tiba  terbersit  pikiran  bahwa  kita 
jadi  orang  penting  nich.  Dan  itu  mereka  nggak  tahu  hanya  mata  yang  lain  yang 
mengetahuinya.  Itulah  mata  hati  kita  dia  melihat  tubuh  kita  yang  tiba2  menjadi  besar 
dan  dada  kita  terbusung. 

Tapi  justru  ketika  kita  melihat  senja  dalam  kesunyian  dan  tidak  mampunya  lidah  kita 
mengeluarkan  ungkapan  dzikir  menunjukkan  adanya  pengakuan  hati  (yang  itu  tidak 
membutuhkan  gerakan  lidah)  kita  justru  menyadari  (lahir  batin)  akan  kebesaran  Allah 
dan  inilah  yang  mampu  mengembalikan  kita  pada  posisi  kita  sebagai  manusia  "yang  tidak 
lebih  hanya  hamba  sahaya  saja. 

SUARA  YANG  DIDENGAR  MAYAT 

Yang  akan  ikut  mayat  adalah  tiga:  keluarga,  hartanya,  dan  amalnya. 

Ada  dua  yang  kembali  dan  satu  tinggal  bersamanya;  keluarga  dan  hartanya  akan  kembali 
sementara  amalnya  akan  tinggal  bersamanya. 

Ketika  roh  meninggalkan  jasad...  terdengar  suara  dari  langit  memekik, 

"Wahai  Polan  anak  si  Polan  II!  : 

Apakah  kau  yang  telah  meninggalkan  dunia,  atau  dunia  yang  meninggalkanmu? 

Apakah  kau  yang  telah  menumpuk  harta  kekayaan,  atau  kekayaan  yang  telah 
menumpukmu  ? 

Apakah  kau  yang  telah  menumpuk  dunia,  atau  dunia  yang  telah  menumpukmu  ? 

Apakah  kau  yang  telah  mengubur  dunia,  atau  dunia  yang  telah  menguburmu?." 

Ketika  mayat  tergeletak  akan  dimandikan  terdengar  dari  langit  suara  memekik, 

"Wahai  Polan  anak  si  Polan  II!  : 

Mana  badanmu  yang  dahulunya  kuat,  mengapa  kini  terkulai  lemah  ? 

Mana  lisanmu  yang  dahulunya  fasih,  mengapa  kini  bungkam  tak  bersuara  ? 

Mana  telingamu  yang  dahulunya  mendengar,  mengapa  kini  tuli  dari  seribu  bahasa  ? 

Mana  sahabat-sahabatmu  yang  dahulunya  setia,  mengapa  kini  raib  tak  bersuara  ? 

Ketika  mayat  siap  dikafan...  suara  dari  langit  terdengar  memekik  : 

Wahai  Polan  anak  si  Polan  berbahagialah  apabila  kau  bersahabat  dengan  ridha  Allah 
Celakalah  apabila  kau  bersahabat  dengan  murka  Allah.... 

Wahai  Polan  anak  si  Polan  kini  kau  tengah  berada  dalam  sebuah  perjalanan  nun  jauh  tanpa 
bekal  kau  telah  keluar  dari  rumahmu  dan  tidak  akan  kembali  selamanya  kini  kau  tengah 
safar  pada  sebuah  tujuan  yang  penuh  pertanyaan." 

Ketika  mayat  diusung...  . terdengar  dari  langit  suara  memekik 
"Wahai  Polan  anak  si  Polan  II!  : 

Berbahagialah  apabila  amalmu  adalah  kebajikan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  69 


Berbahagialah  apabila  matimu  diawali  tobat 
Berbahagialah  apabila  hidupmu  penuh  dengan  taat." 

Ketika  mayat  siap  dishalatkan  terdengar  dari  langit  suara  memekik  : 

“Wahai  Polan  anak  si  Polan  !!!: 

Setiap  pekerjaan  yang  kau  lakukan  kelak  kau  lihat  hasilnya  di  akhirat 
Apabila  baik  maka  kau  akan  melihatnya  baik 
Apabila  buruk,  kau  akan  melihatnya  buruk." 

Ketika  mayat  dibaringkan  di  liang  lahat  terdengar  suara  memekik  dari  langit, 

"Wahai  Polan  anak  si  Polan  apa  yang  telah  kau  siapkan  dari  rumahmu  yang  luas  di  dunia 

untuk  kehidupan  yang  penuh  gelap  gulita  di  sini  wahai  Polan  anak  si  Polan 

Dahulu  kau  tertawa,  kini  dalam  perutku  kau  menangis 

Dahulu  kau  bergembira,  kini  dalam  perutku  kau  berduka 

Dahulu  kau  bertutur  kata,  kini  dalam  perutku  kau  bungkam  seribu  bahasa." 

Ketika  semua  manusia  meninggalkannya  sendirian...  . 

Allah  berkata  kepadanya,  "Wahai  hamba-Ku kini  kau  tinggal  seorang  diri  tiada  teman 

dan  tiada  kerabat  di  sebuah  tempat  kecil,  sempit  dan  gelap.,  mereka  pergi 
meninggalkanmu  seorang  diri  padahal,  karena  mereka  kau  pernah  langgar  perintahku  hari 

ini akan  kutunjukan  kepadamu  kasih  sayang-Ku  yang  akan  takjub  seisi  alam  aku  akan 

menyayangimu  lebih  dari  kasih  sayang  seorang  ibu  pada  anaknya. 

Kepada  jiwa-jiwa  yang  tenang  Allah  berfirman,  "Wahai  jiwa  yang  tenang  kembalilah 
kepada  Tuhanmu  dengan  hati  yang  puas  lagi  diridhai-Nya  maka  masuklah  ke  dalam  jamaah 
hamba-hamba-Ku  dan  masuklah  ke  dalam  jannah-Ku 


PENCERAHAN 

Hadis  riwayat  Abu  Hurairah  ra.  ia  berkata,Rasulullah  S. A. W . bersabda,  Janganlah 
kamu  berpuasa  satu  atau  dua  hari  menjelang  Ramadan,  kecuali  bagi  orang-orang  yang 
memang  biasa  berpuasa.  Maka  baginya  diperbolehkan. 

Hadis  riwayat  Ummi  Salamah  ra.  ia  berkata,  Rasulullah  S. A. W . pernah  bersumpah  tidak 
akan  menemui  sebagian  istri-istrinya  selama  sebulan.  Namun  baru  dua  puluh  sembilan 
hari  berlalu,  beliau  sudah  menemui  mereka.  Kemudian  beliau  ditanya,  Wahai  Nabi!  Engkau 
sudah  bersumpah  tidak  akan  menemui  kami  selama  satu  bulan.  Mendengar  itu  Nabi 
S. A. W . bersabda,  Sesungguhnya  sebulan  itu  ada  dua  puluh  sembilan  hari. 

Hadis  riwayat  Sahi  bin  Saad  ra.  ia  berkata,  Rasulullah  S. A. W . bersabda, 
Sesungguhnya  di  dalam  surga  itu  terdapat  pintu  yang  bernama  Rayyan.  Orang-orang  yang 
berpuasa  akan  masuk  lewat  pintu  itu  pada  hari  kiamat  kelak. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  70 


Tidak  boleh  masuk  seorangpun  selain  mereka.  Kelak  akan  ada  pengumuman,  Di  manakah 
tempat  orang-orang  yang  berpuasa  ? Mereka  berduyun-duyun  masuk  lewat  pintu 
tersebut.  Ketika  orang  yang  terakhir  sudah  masuk,  maka  pintu  tadi  ditutup  kembali. 
Sehingga  dengan  begitu  tidak  akan  ada  lagi  orang  yang  masuk  lewat  pintu  tadi 

Hadis  riwayat  Ibnu  Umar  ra.  bahwa,  Ada  sekelompok  orang  dari  sahabat  Rasulullah 
S. A. W . bermimpi  melihat  Lailatulkadar  pada  hari  ke  tujuh  yang  terakhir.  Ketika 
dilaporkan  kepada  Rasulullah  S. A. W , beliau  bersabda,  Menurut  saya  mimpi  kalian  pasti 
bertepatan  dengan  hari  ke  tujuh  terakhir. 

Oleh  karena  itu  barangsiapa  yang  ingin  mencarinya,  hendaklah  dia  cari  pada  hari  ke  tujuh 
yang  terakhir  tersebut. 

Hadis  riwayat  Abu  Said  Al  Khudri  ra.  ia  berkata,  Rasulullah  S. A. W . pernah  melakukan 
iktikaf  (berdiam  di  dalam  mesjid)  selama  sepuluh  hari  pertengahan  bulan  Ramadan. 

Manakala  selama  waktu  dua  puluh  malam  telah  berlalu  dan  memasuki  hari  atau  malam 
yang  kedua  puluh  satu,  beliau  pulang  ke  rumahnya.  Para  sahabat  yang  beriktikaf  bersama 
beliau  juga  ikut  pulang.  Setelah  menyuruh  atau  mengajak  mereka  untuk  selalu  tabah 
terhadap  kehendak  Allah,  beliau  bersabda,  Sesungguhnya  aku  telah  melakukan  iktikaf 
pada  sepuluh  hari  dan  aku  lanjutkan  pada  sepuluh  hari  berikutnya.  Oleh  sebab  itu 
barangsiapa  yang  ingin  melanjutkan  iktikaf  bersamaku,  maka  sebaiknya  dia  tetap  tinggal 
di  tempat  iktikafnya.  Sebetulnya  aku  telah  bermimpi  melihat  Lailatulkadar,  namun  aku 
lupa  kapan  waktunya. 

Maka  carilah  ia  pada  sepuluh  hari  yang  terakhir,  yaitu  pada  tiap  bilangan  ganjil.  Pada 
waktu  itulah  aku  yakin  bahwa  aku  sedang  sujud  pada  air  dan  lumpur.  Abu  Said  Al  Khudri 
ra.  mengatakan,  Kami  tersiram  air  hujan  pada  malam  hari  yang  kedua  puluh  satu.  Begitu 
pula  dengan  tempat  salat  Rasulullah  S. A. W . Juga  terkena  tetesan  air  hujan  dari  celah- 
celah  atap  mesjid. 

Kemudian  setelah  beliau  mengerjakan  salat  Subuh,  aku  pandang  wajah  beliau  basah 
terkena  lumpur  dan  air. 

Hadis  riwayat  Aisyah  ra.  ia  berkata,  Rasulullah  S. A. W . bersabda,  Carilah  Lailatulkadar 
itu  pada  sepuluh  hari  yang  terakir  di  bulan  Ramadan. 

Hadis  riwayat  Anas  bin  Malik  ra.  ia  berkata,  Rasulullah  S. A. W . bersabda,  Aku 
didatangi  Buraq,  lalu  aku  menunggangnya  sampai  ke  Baitulmakdis.  Aku  mengikatnya  di 
pintu  mesjid  yang  biasa  digunakan  mengikat  tunggangan  oleh  para  nabi.  Kemudian  aku 
masuk  ke  mesjid  dan  mengerjakan  salat  dua  rakaat.  Setelah  aku  keluar,  Jibril  as.  datang 
membawa  bejana  berisi  arak  dan  bejana  berisi  susu.  Aku  memilih  susu,  Jibril  berkata, 
Engkau  telah  memilih  fitrah  (Islam  dan  istiqamah).  Kemudian  Jibril  membawaku  naik  ke 
langit.  Ketika  Jibril  minta  dibukakan,  ada  yang  bertanya,  Siapakah  engkau  ? Dijawab, 
Jibril.  Ditanya  lagi,  Siapa  yang  bersamamu  ? Jibril  menjawab,  Muhammad.  Ditanya, 
Apakah  dia  telah  diutus  ? Jawab  Jibril,  Ya,  dia  telah  diutus,  pintupun  dibukakan  bagi 
kami.  Aku  bertemu  dengan  Adam.  Dia  menyambutku  dan  mendoakanku  dengan  kebaikan. 
Kemudian  aku  dibawa  naik  ke  langit  kedua. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  7 1 


Jibril  as.  minta  dibukakan.  Ada  yang  bertanya,  Siapakah  engkau  ? Jawab  Jibril,  Jibril. 
Ditanya  lagi,  Siapakah  yang  bersamamu  ? Jawabnya,  Muhammad.  Ditanya,  Apakah  dia 
telah  diutus  ? Jawabnya,  Dia  telah  diutus,  pintupun  dibuka  untuk  kami.  Aku  bertemu 
dengan  Isa  bin  Maryam  as.  dan  Yahya  bin  Zakaria  as.  Mereka  berdua  menyambutku  dan 
mendoakanku  dengan  kebaikan.  Aku  dibawa  naik  ke  langit  ketiga.  Jibril  minta  dibukakan. 
Ada  yang  bertanya,  Siapa  engkau  ? Dijawab,  Jibril.  Ditanya  lagi,  Siapa  bersamamu  ? 
Muhammad  S. A. W . jawabnya.  Ditanyakan,  Dia  telah  diutus  ? Dia  telah  diutus,  jawab 
Jibril.  Pintu  dibuka  untuk  kami.  Aku  bertemu  Yusuf  as.  Sungguh  nampak  bahwa  dia 
dikaruniai  keindahan.  Dia  menyambutku  dan  mendoakanku  dengan  kebaikan.  Aku  dibawa 
naik  ke  langit  keempat. 

Jibril  as.  minta  dibukakan.  Ada  yang  bertanya,  Siapa  ini  ? Jibril  menjawab,  Jibril.  Ditanya 
lagi,  Siapa  bersamamu  ? Muhammad,  jawab  Jibril.  Ditanya,  Apakah  dia  telah  diutus  ? 
Jibril  menjawab,  Dia  telah  diutus,  pintupun  dibukakan.  Ternyata  di  sana  ada  Nabi  Idris 
as.  Dia  menyambutku  dan  mendoakanku  dengan  kebaikan.  Allah  Taala  berfirman  (Kami 
mengangkatnya  pada  tempat  "martabat"  yang  tinggi).  Aku  dibawa  naik  ke  langit  kelima. 
Jibril  minta  dibukakan.  Ada  yang  bertanya,  Siapa  ? Dijawab,  Jibril.  Ditanya  lagi,  Siapa 
bersamamu  ? Dijawab,  Muhammad.  Ditanya,  Apakah  dia  telah  diutus  ? Dijawab,  Dia  telah 
diutus,  pintupun  dibukakan  buat  kami.  Di  sana  aku  bertemu  Nabi  Harun  as.  Dia 
menyambutku  dan  mendoakanku  dengan  kebaikan.  Aku  dibawa  naik  ke  langit  keenam. 
Jibril  as.  minta  dibukakan.  Ada  yang  bertanya,  Siapa  ini  ? Jawabnya,  Jibril.  Ditanya  lagi, 
Siapa  bersamamu  ? Muhammad,  jawab  Jibril.  Ditanya,  Apakah  dia  telah  diutus  ? 
Jawabnya,  Dia  telah  diutus.  Kami  dipersilahkan  masuk.  Di  sana  ada  Nabi  Musa  as.  Dia 
menyambut  dan  mendoakanku  dengan  kebaikan.  Jibril  membawaku  naik  ke  langit  ketujuh. 
Jibril  minta  dibukakan.  Lalu  ada  yang  bertanya,  Siapa  ini  ? Jawabnya,  Jibril.  Ditanya  lagi, 
Siapa  bersamamu  ? Jawabnya,  Muhammad.  Ditanyakan,  Apakah  dia  telah  diutus  ? 
Jawabnya,  Dia  telah  diutus,  kamipun  dipersilahkan  masuk.  Ternyata  di  sana  aku  bertemu 
Nabi  Ibrahim  as.  sedang  menyandarkan  punggungnya  pada  Baitulmakmur.  Ternyata  setiap 
hari  ada  tujuh  puluh  ribu  malaikat  masuk  ke  Baitulmakmur  dan  tidak  kembali  lagi  ke  sana. 
Kemudian  aku  dibawa  pergi  ke  Sidratulmuntaha  yang  dedaunannya  seperti  kuping-kuping 
gajah  dan  buahnya  sebesar  tempayan.  Ketika  atas  perintah  Allah,  Sidratulmuntaha 
diselubungi  berbagai  macam  keindahan,  maka  suasana  menjadi  berubah,  sehingga  tak 
seorangpun  di  antara  makhluk  Allah  mampu  melukiskan  keindahannya.  Kemudian  Allah 
memberikan  wahyu  kepadaku.  Aku  diwajibkan  salat  lima  puluh  kali  dalam  sehari  semalam. 
Tatkala  turun  dan  bertemu  Nabi  Musa  as,  dia  bertanya,  Apa  yang  telah  diwajibkan 
Tuhanmu  kepada  umatmu  ? Aku  menjawab,  Salat  lima  puluh  kali.  Dia  berkata,  Kembalilah 
kepada  Tuhanmu,  mintalah  keringanan,  karena  umatmu  tidak  akan  kuat  melaksanakannya. 
Aku  telah  pernah  mencobanya  pada  Bani  Israel.  Akupun  kembali  kepada  Tuhanku  dan 
berkata,  Wahai  Tuhanku,  berilah  keringanan  atas  umatku.  Allah  memotong  lima  salat  dan 
aku  kembali  kepada  Nabi  Musa  as.  dan  aku  katakan,  Allah  telah  mengurangi  lima  waktu 
salat.  Dia  berkata,  Umatmu  masih  tidak  sanggup  melaksanakan  itu,  kembalilah  kepada 
Tuhanmu,  mintalah  keringanan  lagi. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  72 


Tak  henti-hentinya  aku  bolak-balik  antara  Tuhanku  dan  Nabi  Musa  as.  sampai  Allah 
berfirman,  Hai  Muhammad.  Inilah  kewajiban  lima  salat  sehari  semalam,  setiap  salat 
mempunyai  nilai  sepuluh,  dengan  demikian,  lima  salat  sama  dengan  lima  puluh  salat.  Siapa 
yang  berniat  untuk  kebaikan,  tetapi  tidak  melaksanakannya,  maka  baginya  dicatat  satu 
kebaikan,  jika  dia 

melaksanakannya,  maka  dicatat  sepuluh  kebaikan.  Sebaliknya  siapa  yang  berniat  jahat, 
tetapi  tidak  melaksanakannya,  maka 

tidak  dicatat  apa-apa,  jika  dia  mengerjakannya,  maka  dicatat  sebagai  satu  kejahatan. 
Aku  turun  hingga  sampai  kepada  Nabi  Musa  as,  lalu  aku  beritahukan  padanya.  Dia  masih 
saja  berkata,  kembalilah  kepada  Tuhanmu,  mintalah  keringanan.  Aku 
menyahut,  Aku  telah  bolak-balik  kepada  Tuhan,  hingga  aku  merasa  malu  kepada-Nya 
Nomor  hadis  dalam  kitab  Sahih  Muslim  [Bahasa  Arab  saja]:  234 

Hadis  riwayat  Ibnu  Abbas  ra.,  Dari  Rasulullah  S. A. W . tentang  apa  yang 
diriwayatkan  oleh  beliau  dari  Allah  Taala  bahwa,  Allah  berfirman,  Sesungguhnya  Allah 
mencatat  kebaikan  dan  kejelekan. 

Kemudian  Beliau  (Rasulullah)  menerangkan,  Siapa  saja  yang  berniat  melakukan 
kebaikan,  tetapi  tidak  jadi  mengerjakannya,  maka  Allah  mencatat  niat  itu  sebagai 
kebaikan  yang  sempurna.  Jika  dia  meniatkan  perbuatan  baik  dan  mengerjakannya,  maka 
Allah  mencatat  sebagai  sepuluh  kebaikan  sampai  tujuh  ratus  kali  lipat  hingga  kelipatan 
yang  sangat  banyak.  Kalau  dia  berniat  melakukan  perbuatan  jelek  tetapi  tidak  jadi 
melakukannya,  maka  Allah  mencatat  hal  itu  sebagai  satu  kebaikan  yang  sempurna.  Jika 
dia  meniatkan  perbuatan  jelek  itu,  lalu  melaksanakannya,  maka  Allah  mencatatnya  sebagai 
satu  kejelekan 


GHIBAH  DAN  PUASA 

Dari  'Ubaid  r.a,  dia  berkata  : "Di  masa  Rasulullah  S. A. W , beliau  memerintahkan 
orang-orang  berpuasa  selama  satu  hari.  Lalu  mereka  pun  berpuasa.  Saat  itu  ada  dua 
orang  wanita  berpuasa,  dan  mereka  sangat  menderita  karena  lapar  dan  dahaga  pada  sore 
harinya.  Kemudian  kedua  wanita  itu  mengutus  seseorang  menghadap  Rasulullah  S. A. W , 
untuk  memintakan  izin  bagi  keduanya  agar  diperbolehkan  menghentikan  puasa  mereka. 

Sesampainya  utusan  tsb  kepada  Rasulullah  S. A. W , beliau  memberikan  sebuah 
mangkuk  kepadanya  untuk  diberikan  kepada  kedua  wanita  tadi,  seraya  memerintahkan 
agar  kedua-duanya  memuntahkan  isi  perutnya  ke  dalam  mangkuk  itu.  Ternyata  kedua 
wanita  tsb  memuntahkan  darah  dan  daging  segar,  sepenuh  mangkuk  tersebut,  sehingga 
membuat  orang-orang  yang  menyaksikannya  terheran-heran.  Dan  Rasulullah  S. A. W 
bersabda  : "Kedua  wanita  ini  berpuasa  terhadap  makanan  yang  dihalalkan  Allah  tetapi 
membatalkan  puasanya  itu  dengan  perbuatan  yang  diharamkan  oleh-Nya.  Mereka  duduk 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  73 


bersantai  sambil  menggunjingkan  orang-orang  lain.  Maka  itulah  'daging-daging'  mereka 
yang  dipergunjingkan."  (Hadits  Riwayat  Ahmad) 

"Orang  yang  menggunjing  dan  mendengarkan  gunjingan  , keduanya  bersekutu  dalam 
perbuatan  dosa."  (Hadits  Riwayat  Ath-Thabrani) 

"Mereka  itu  adalah  orang-orang  yang  suka  mendengar  berita  dusta  dan  banyak  memakan 
yang  haram."  (Al-Qur'an  Surat  Al-Maidah  : 42) 

Allah  SWT  berfirman  : "Hai  orang-orang  yang  beriman,  jauhilah  kebanyakan  dari 
prasangka,  sesungguhnya  sebagian  prasangka  itu  adalah  dosa  dan  janganlah  kamu 
mencari-cari  kesalahan  orang  lain  dan  janganlah  sebahagian  kamu  menggunjing 
sebahagian  yang  lain.  Sukakah  salah  seorang  di  antara  kamu  memakan  daging  saudaranya 
yang  sudah  mati?  Maka  tentulah  kamu  merasa  jijik  kepadanya.  Dan  bertaqwalah  kepada 
Allah.Sesungguhnya  Allah  Maha  Penerima  taubat  lagi  Maha  Penyayang.  " (Al-Qur'an 
Surat  Al-Hujuraat:12) 

SUDAHKAH  KITA  MENJAGA  PUASA  KITA? 

Rasulullah  S. A. W bersabda  : "Puasa  adalah  perisai  (tabir  penghalang  dari  perbuatan 
dosa).  Maka  apabila  seseorang  dari  kamu  sedang  berpuasa,  janganlah  ia  mengucapkan 
sesuatu  yang  keji  dan  janganlah  ia  berbuat  jahil."  (Hadits  Riwayat  Bukhari  - Muslim) 
"Lima  hal  yang  dapat  membatalkan  puasa:  berkata  dusta,  ghibah  (menggunjing), 
memfitnah,  sumpah  dusta  dan  memandang  dengan  syahwat."  (Hadits  Riwayat  Al-Azdiy) 

"Barangsiapa  yang  tidak  dapat  meninggalkan  perkataan  kotor  dan  dusta  selama  berpuasa, 

maka  Allah  SWT  tidak  berhajat  kepada  puasanya."  (Hadits  Riwayat 

Bukhari) 

"Orang  yang  menggunjing  dan  mendengarkan  gunjingan,  keduanya  bersekutu  dalam 
perbuatan  dosa."  (Hadits  Riwayat  Ath-Thabrani) 

"Berapa  banyak  orang  yang  berpuasa,  namun  tidak  didapatkan  dari  puasanya  itu  kecuali 
haus  dan  lapar."  (Hadits  Riwayat  Turmudzi) 

Imam  Al-Ghazali  berkata  : "Berapa  banyak  orang  yang  berpuasa,  namun  ia  tidak 
mendapatkan  dari  puasanya  itu,  selain  lapar  dan  haus.  Sebab  puasa  itu  bukanlah  semata- 
mata  menahan  lapar  dan  haus,  akan  tetapi  adalah  menahan  hawa  nafsu.  Boleh  jadi  orang 
tersebut  berdusta,  menggunjing  dan  memandang  dengan  syahwat,  sehingga  yang  demikian 
itu  membatalkan  hakikat  puasa."  (Ihya'  Ulumiddin) 

Para  Ulama  berkata:  "Betapa  banyak  orang  yang  berpuasa  padahal  ia  berbuka  (tidak 
berpuasa)  dan  betapa  banyak  orang  yang  berbuka  padahal  ia  berpuasa."  Yang  dimaksud 
dengan  orang  yang  berbuka  tetapi  berpuasa  ialah  menjaga  anggota  tubuhnya  dari 
perbuatan  dosa  sementara  ia  tetap  makan  dan  minum.  Sedangkan  yang  dimaksud  dengan 
berpuasa  tapi  berbuka  ialah  yang  melaparkan  perutnya  sementara  ia  melepaskan  kendali 
bagi  anggota  tubuh  yang  lain."  (Ihya'  Ulumiddin) 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  74 


Rasulullah  S. A. W bersabda  : "Sesungguhnya  puasa  itu  adalah  amanah,  maka  hendaknya 
masing-masing  kamu  menjaga  amanahnya."  (Hadits  Riwayat  Al-Kharaithy) 

Sudahkah  kita  menjaga  puasa  kita? 


HUKUM  GHIBAH 

Apakah  ghibah  itu  ? yaitu  mengucapkan  perkataan  (atau  dengan  gerak  badan,  mata, 
tulisan  dsbnya)  sesuatu  yang  tidak  disukai  pada  diri  orang  lain.  Termasuk  yang  tidak 
disenangi  itu  ada  pada  badannya,  tingkah  laku,  agamanya  dan  sebagainya. 

Menurut  al-Ghazali,  definisi  ini  adalah  yang  telah  diijma'kan  oleh  kaum  muslimin  (tiada 
seorangpun  menolak).  Maksudnya,  mereka  bersepakat  mengatakan  bahwa  inilah  definasi 
ghibah. 

Ghibah,  dalam  bahasa  indonesia  lebih  dikenal  dengan  kata  mengumpat.  Yaitu 
menceritakan  keburukkan  orang  lain  di  belakangnya. 

Hukum  Ghibah 

Umat  Islam  seluruhnya  juga  telah  ijma'  mengatakan  bahwa  hukum  ghibah  adalah  haram. 
Sebagian  dalilnya  ada  termaktub  pada  ayat  al-Quran  dan  hadis.  Rasulullah  s.a.w. 
bersabda  : orang  yang  mengutuk  orang  Islam  yang  lain  adalah  fasik  ( melakukan  maksiat ) 

Dan  siksaannya  amat  berat  sekali,  karena  ia  adalah  termasuk  diantara  dosa-dosa  besar. 
Dalam  sebuah  hadis  diceritakan  Ada  2 orang  yang  akan  menerima  siksa  di  alam  kubur 
yaitu: 

1.  Orang  yang  suka  menyampaikan  aib  orang  lain 

2.  Orang  yang  tidak  bersuci  ( sucinya  tidak  sempurna  ) sehabis  buang  air  kecil  ( kencing  ) 


Namimah 

Adalah  mengadu  domba  yaitu  menyampaikan  perkataan  orang  lain  kepada  yang  lainnya 
dengan  maksud  kedua  belah  pihak  berkelahi. 

Jadi,  apabila  hukum  ghibah  dan  namimah  itu  haram,  maka  menasehati  orang  yang 
melakukan  ghibah  adalah  wajib. 

Dalam  menghadapi  kemungkaran  ada  3 hal  yang  harus  kita  lakukan  menurut  aturan  agama 
kita,  yaitu  : 

1.  Hentikan  dengan  kekuasaan  bila  kita  punya  kuasa. 

2.  Cegah  dengan  perkataan 

3.  Tolak  dengan  hati 

Namun  sesungguhnya  bila  kita  hanya  mampu  melakukan  yang  no  3 adalah  termasuk  orang 
yang  lemah  imannya. 

Ghibah  yang  diperbolehkan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  75 


Hukum  ghibah  adalah  haram.  Ini  adalah  hukum  asal.  Atas  alasan-alasan  syarak  ghibah 
diperbolehkan.  Apakah  alasan  syarak  itu.  yaitu  ingin  mencapai  satu  tujuan  yang  benar 
menurut  pertimbangan  syarak,  di  mana  jika  tidak  melalui  cara  itu  tujuan  itu  tak  mungkin 
akan  tercapai.  Walaupun  demikian,  jika  ada  cara  lain  yang  lebih  baik  sebaiknya  ghibah 
ditinggalkan. 

Dalam  masalah  yang  anda  hadapi,  saudara  ingin  membela  diri,  maka  dibenarkan  jika: 

a)  atas  tujuan  yang  dibenarkan  oleh  syarak 

b)  Jika  tiada  jalan  lain  melainkan  dengan  membuka  aib  orang  lain. 

Contohnya,  saudara  telah  dituduh  mencuri,  sedangkan  saudara  tahu  siapa  yang  mencuri. 
Saudara  terpaksa  mempertahankan  diri  dengan  berkata  benar.  Ini  biasa  berlaku  di 
pengadilan. 

Pengadilan  terpaksa  membuka  aib  mereka  yang  terlibat  untuk  tujuan  yang  dibenarkan 
oleh  syarak,  yaitu  membuktikan  benar  atau  salahnya  orang  yang  dituduh. 

Di  bawah  ini  ada  lima  perkara  yang  diperbolehkan  ghibah. 

1.  Ingin  mengadu  kepada  hakim,  polisi,  tokoh  masyarakat  dsbnya  karena  teraniaya. 

Kita  terpaksa  membuka  kedzaliman  yang  telah  dilakukan  pada  diri  kita  dengan 
membuka  aib  Pelaku  sehingga  keadilan  bisa  ditegakkan. 

2.  Ingin  mencegah  kemungkaran  dan  kemaksiatan  yang  akan  terjadi. 

Keburukan  si  pelaku  maksiat  boleh  diceritakan  dengan  harapan  dapat  menghindarkan 
orang  lain  Ikut  melakukan  kemaksiatan. 

3.  Meminta  fatwa  / nasehat  dari  Ulama. 

Seorang  istri  bisa  menceritakan  perlakuan  jelek  suaminya  karena  sering  memukul, 
tidak  diberi  naf  kah  dengan  harapan  mendapat  nasehat  dari  ulama 

4.  Mencela  orang  yang  secara  terang-terangan  melakukan  kefasikkan,  dan  kezaliman. 
Contoh:  seorang  yang  secara  terang-terangan  meminum  arak,  berjudi,  melaksanakan 
maksiat.  Yang  dibenarkan  hanyalah  menyebutkan  kemaksiatan  yang  dilakukan  secara 
terang-terangan  itu  saja.  Dan  diharamkan  menyebutkan  aib-aib  lain. 

5.  Untuk  mengenalkan  seseorang. 

Jika  seseorang  itu  memang  dikenal  dengan  julukan  si  pincang,  si  buta  dan  sebagainya, 
boleh  menyebutkan  julukan  itu  dengan  niat  mengenalkan.  Haram  jika  dengan  niat 
mencemooh,  namum  demikian  selagi  dapat  mengenalkan  dengan  tidak  menyebut 
julukan  maka  kenalkan  dengan  cara  tersebut. 

Firman  Allah  Taala: 

"Allah  tidak  suka  kepada  perkataan  yang  tidak  baik  diperdengarkan,  kecuali  dari  orang- 
orang  yang  teraniaya...  11  (al-Nisaa1,  ayat  148) 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  76 


Hadis:  "Aisyah  r.a.  berkata:  Seseorang  datang  minta  izin  kepada  nabi  s.a.w.  (masuk  ke 
rumah).  Lalu  nabi  s.a.w.  bersabda:  Izinkanlah.  Dia  adalah  sejahat-jahat  orang  di  kalangan 
kaumnya."  (riwayat  Bukhari  & Muslim) 

Hadis:  "Aisyah  r.a.  berkata:  Hindun  binti  Uthbah  (isteri  Abu  Sufian)  berkata  kepada 
nabi  s.a.w.:  Sesungguhnya  Abu  Sufian  seorang  yang  pelit  dan  tidak  memberi  belanja  yang 
cukup  kepada  ku  dan  anak-anakku,  kecuali  kalau  saya  ambil  di  luar  pengetahuannya. 

Nabi  s.a.w.  menjawab:  Ambillah  secukupmu  dan  anak-anakmu  dengan  sederhana."  (Riwayat 
Bukhari  & Muslim) 

Hadis:  "Fatimah  binti  Qais  berkata:  Saya  datang  kepada  Nabi  s.a.w.  bertanya  tentang 
dua  orang  yang  meminang  saya,yaitu  Abu  Jahm  dan  Muawiyah.  Maka  Nabi  s.a.w. 
bersabda:  Adapun  Muawiyah,  dia  adalah  seorang  yang  miskin,  dan  Abu  Jahm,  dia  adalah 
seorang  yang  suka  memukul  isteri."  (Riwayat  Bukhari  & Muslim) 

Hadis  di  atas  menunjukkan  bahwa  Nabi  s.a.w.  telah  menceritakan  keburukan  orang  lain 
untuk  mencapai  tujuan  yang  dibenarkan  oleh  syarak.  Dan  tiada  pilihan  lain  melainkan 
memberitahu  aib  orang  tersebut. 

JIBRIL  BERDOA  MUHAMMAD  MENG-AMINKAN 

Kisah  ini  terjadi  pada  diri  Rasulallah  dan  para  sahabatnya.  Saat  itu  malam  hari  raya 
Iedul  Fitri  seperti  biasanya  Rasul  dan  para  sahabat  membaca  Takbir,Tahmid  dan  Tahlil 
di  Mas  j i d i I Haram. 

Saat  sedang  bertakbir,  tiba-  tiba  rasulallah  keluar  dari  kelompok  dan  menepih  kearah 
dinding.  Kemudian  Rasullah  mengangkat  kedua  tangannya  ( layaknya  orang  berdoa  ) saat 
itu  Rasul  mengatakan  amin  sampai  tiga  kali. 

Setelah  Rasul  mengusapkan  kedua  tangan  diwajahnya  ( layaknya  orang  selesai  berdoa  ) 
para  sahabat  mendekat  dan  bertanya  : Ya  Rasul  apa  yang  terjadi  sehingga  engkau 
mengangkat  kedua  belah  tanganmu  sambil  mengatakan  amien  sampai  tiga  kali  ? 

Jawab  Rasul  : Tadi  saya  didatangi  Jibril  dan  meminta  saya  mengaminkan  doanya.? 

Apa  gerangan  doa  yang  dibacakan  Jibril  itu  ya  Rasul  ? tanya  sahabat  kemudian  Rasul 
menjawab  : Kalau  kalian  ingin  tahu  inilah  doa  yang  disampaikan  Jibril  dan  saya 
mengaminkan?  : 

1.  Ya  Allah  ya  Tuhan  kami  Janganlah  diterima  amal  Ibadah  kaum  Muslimin  selama  bulan 

Ramadhan  apabila  dia  masih  bersalah  kepada  orang  tuanya  dan  belum  dimaafkan?. 
Rasul  mengatakan  Amien 

2.  Ya  Allah  ya  Tuhan  kami  Janganlah  diterima  amal  ibadah  kaum  muslimin  selama  bulan 
Ramadhan  apabila  suami  isteri  masih  berselisih  dan  belum  saling  memaafkan.?  Rasul 
mengatakan  amien 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  77 


3.  Ya  Allah  ya  Tuhan  kami  janganlah  diterima  amal  Ibadah  kaum  Muslimin  selama  bulan 
Ramadhan  apabila  dia  dengan  tetangga  dan  kerabatnya  masih  berselisih  dan  belum 
saling  Memaafkan.?  Rasul  mengatakan  amien 

Demikianlah  doa  yang  dibaca  Jibril  sehingga  Rasul  mengaminkan  sampai  tiga  kali.  Namun 
disini  ada  4 Faktor  yang  membuat  doa  tersebut  pasti  dikabulkan  Allah  yaitu: 

1.  Yang  berdoa  Jibril  Mahluk  yang  sejak  diciptakan  tidak  pernah  membantah  dan  berbuat 

dosa  kepada  Allah 

2.  Yang  mengaminkan  doa  tersebut  Muhammad  manusia  Ma?sum  yang  telah  diampuni 
semua  dosanya 

3.  Tempat  berdoa  adalah  Masjidilharam  tempat  yang  mendapat  berkah  dari  Allah 

4.  Waktu  berdoa  adalah  malam  iedul  fitri  yaitu  satu  diantara  sepuluh  malam  jika  kita 
berdoa  langsung  di  ijabah  oleh  Allah. 

Jadi  jika  kita  ingin  Amal  ibadah  kita  di  bulan  Ramadhan  ini  diterima  Allah  maka 
hindarilah  tiga  yang  diatas.  Karena  selama  tiga  persoalan  diatas  belum  diselesaikan  maka 
amal  ibadah  kita  selama  bulan  ramadhan  masih  dipending  oleh  Allah  sampai  kita 
menyelesaikannya. 

Dikisahkan  oleh  Buhari  Muslim  dari  Huzaifah  dan  Anas  r.a 

Rasulullah  S. A. W bersabda  maksudnya:  "Siapa  yang  menjurusi  satu  jalan  untuk  mencari 
ilmu  nescaya  Allah  akan  mempermudahkan  padanya  jalan  kesyurga."  (Sahih  Muslim) 

DAPAT  PAHALA  HAJI  MABRUR,  TAPI  TIDAK  HAJI 

Sa' id  Ibnu  Muhafah,  Tukang  Sol  sepatu  yang  mendapatkan  pahala  haji  mabrur, 
padahal  ia  tidak  haji,  suatu  ketika  Hasan  Al-Basyri  menunaikan  ibadah  haji.  Ketika  beliau 
sedang  istirahat,  beliau  bermimpi.  Dalam  mimpinya  beliau  melihat  dua  Malaikat  sedang 
membicarakan  sesuatu. 

"Rasannya  orang  yang  menunaikan  haji  tahun  ini,  banyak  sekali"  Komentar  salah  satu 
Malaikat 

"Betul"  Jawab  yang  lainya. 

"Berapa  kira  - kira  jumlah  keseluruhan?" 

"Tujuh  ratus  ribu" 

"Pantas" 

"Eh,  kamu  tahu  nggak,  dari  jumlah  tersebut  berapa  kira  - kira  yang  mabrur", 

Selidik  Malaikat  yang  mengetahui  jumlah  orang  - orang  haji  tahun  itu 
"Wah,  itu  sih  urusan  Allah" 

"Dari  jumlah  itu,  tak  satupun  yang  mendapatkan  haji  Mabrur" 

"Kenapa?" 

"Macam  - macam,  ada  yang  karena  riyak,  ada  yang  tetangganya  lebih  memerlukan  uang 
tapi  tidak  dibantu  dan  dia  malah  haji,  ada  yang  hajinya  sudah  berkali  kali,  sementara 
masih  banyak  orang  yang  tidak  mampu,  dan  berbagai  sebab  lainnya' 

"Terus?" 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  78 


"Tapi  Masih  ada,  orang  yang  mendapatkan  Pahala  haji  mabrur  tahun  ini" 

"Lho  katannya  tidak  ada" 

"Ya,  karena  orangnya  tidak  naik  haji" 

"Kok  bisa" 

"Begitulah" 

"Siapa  orang  tersebut?" 

"Sa' id  bin  Muhafah,  tukang  sol  sepatu  di  kota  Damsyiq" 

Mendengar  ucapan  itu,  Hasan  Al-Basyri  langsung  terbangun.  Sepulang  dari  Makkah, 
ia  tidak  langsung  ke  Mesir,  Tapi  langsung  menuju  kota  Damsyiq  (Siria).  Sesampai  disana  ia 
langsung  mencari  tukang  sol  sepatu  yang  disebut  Malaikat  dalam  mimpinya.  Hampir  semua 
tukang  sol  sepatu  ditanya,  apa  memang  ada  tukang  sol  sepatu  yang  namanya  Sa' id  bin 
Muhafah. 

"Ada,  ditepi  kota"  Jawab  salah  seorang  sol  sepatu  sambil  menunjukkan  arahnya. 
Sesampai  disana  Hasan  Al-Basyri  menemukan  tukang  sepatu  yang  berpakaian  lusuh, 
"Benarkah  anda  bernama  Sa' id  bin  Muhafah?"  tanya  Hasan  Al-Basyri 
"Betul,  kenapa?" 

Sejenak  Hasan  Al-Basyri  kebingungan,  dari  mana  ia  memulai  pertanyaanya,  akhirnya  iapun 
menceritakan  perihal  mimpinya.  "Sekarang  saya  tanya,  adakah  sesuatu  yang  telah  anda 
perbuat,  sehingga  anda  berhak  mendapatkan  pahala  haji  mabrur,  barang  kali  mimpi  itu 
benar"  selidik  Hasan  Al-Basyri  sambil  mengakhiri  ceritanya. 

"Saya  sendiri  tidak  tahu,  yang  pasti  sejak  puluhan  tahun  yang  lalu  saya  memang  sangat 
rindu  Makkah,  untuk  menunaikan  ibadah  haji.  Mulai  saat  itu  setiap  hari  saya  menyisihkan 
uang  dari  hasil  kerja  saya,  sebagai  tukang  sol  sepatu.  Sedikit  demi  sedikit  saya 
kumpulkan.  Dan  pada  tahun  ini  biaya  itu  sebenarnya  telah  terkumpul" 

"Tapi  anda  tidak  berangkat  haji" 

"Benar" 

"Kenapa?" 

"Waktu  saya  hendak  berangkat  ternyata  istri  saya  hamil,  dan  saat  itu  dia  ngidam  berat" 
"Terus?" 

"Ngidamnya  aneh,  saya  disuruh  membelikan  daging  yang  dia  cium,  saya  cari  sumber  daging 
itu,  ternyata  berasal  dari  gubug  yang  hampir  runtuh,  disitu  ada  seorang  janda  dan  enam 
anaknya.  Saya  bilang  padanya  bahwa  istri  saya  ingin  daging  yang  ia  masak,  meskipun 
secuil.  Ia  bilang  tidak  boleh,  hingga  saya  bilang  bahwa  dijual  berapapun  akan  saya  beli,  dia 
tetap  mengelak. 

Akhirnya  saya  tanya  kenapa?.,  "daging  ini  halal  intuk  kami  dan  haram  untuk  tuan"  katanya 
"Kenapa?" tanyaku  lagi  , 

"Karena  daging  ini  adalah  bangkai  keledai,  bagi  kami  daging  ini  adalah  halal,  karena  andai 
kami  tak  memakanya  tentulah  kami  akan  mati  kelaparan," 

Jawabnya  sambil  menahan  air  mata. 

Mendengar  ucapan  tersebut  sepontan  saya  menangis,  lalu  saya  pulang,  saya  ceritakan 
kejadian  itu  pada  istriku,  diapun  menangis,  akhirnya  uang  bekal  hajiku  kuberikan 
semuanya  untuk  dia" 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  79 


Mendengar  cerita  tersebut  Hasan  Al-Basyripun  tak  bisa  menahan  air  mata."Kalau  begitu 
engkau  memang  patut  mendapatkanya"  Ucapnya. 

Kisah  ini  diceritakan  oleh  Imam  dan  Khotib  Masjid  Rohmah,  Cairo  Egypt  Shahih  tidaknya 
tidak  disebutkan.  Meski  demikian  kisah  ini  perlu  menjadi  renungan. 


KISAH  BERPISAHNYA  ROH  DARI  JASAD 

Dalam  sebuah  hadith  daripada  Aisyah  r.a  katanya,  "Aku  sedang  duduk  bersila  di 
dalam  rumah.  Tiba-tiba  Rasulullah  S. A. W datang  dan  masuk  sambil  memberi  salam 
kepadaku.  Aku  segera  bangun  kerana  menghormati  dan  memuliakannya  sebagaimana 
kebiasaanku  di  waktu  baginda  masuk  ke  dalam  rumah.  Nabi  S. A. W bersabda,  "Duduklah  di 
tempat  duduk,  tidak  usahlah  berdiri,  wahai  Ummul  Mukminin."  Maka  Rasulullah  S. A. W 
duduk  sambil  meletakkan  kepalanya  di  pangkuanku,  lalu  baginda  berbaring  dan  tertidur. 

Maka  aku  hilangkan  uban  pada  janggutnya,  dan  aku  dapat  19  rambut  yang  sudah 
putih.  Maka  terfikirlah  dalam  hatiku  dan  aku  berkata,  "Sesungguhnya  baginda  akan 
meninggalkan  dunia  ini  sebelum  aku  sehingga  tetaplah  satu  umat  yang  ditinggalkan 
olehnya  nabinya."  Maka  aku  menangis  sehingga  mengalir  air  mataku  jatuh  menitis  pada 
wajah  baginda. 

Baginda  terbangun  dari  tidurnya  seraya  bertanya,  "Apakah  sebabnya  sehingga 
engkau  menangis  wahai  Ummul  Mukminin?"  Masa  aku  ceritakan  kisah  tadi  kepadanya,  lalu 
Rasulullah  S. A. W bertanya,  "Keadaan  bagaimanakah  yang  hebat  bagi  mayat?"  Kataku, 
"Tunjukkan  wahai  Rasulullah!" 

Rasulullah  S. A. W berkata,  "Engkaulah  katakan!,"  Jawab  Aisyah  r.a  : "Tidak  ada  keadaan 
lebih  hebat  bagi  mayat  ketika  keluarnya  mayat  dari  rumahnya  di  mana  anak-anaknya 
sama-sama  bersedih  hati  di  belakangnya.  Mereka  sama-sama  berkata,  "Aduhai  ayah, 
aduhai  ibu!  Ayahnya  pula  mengatakan:  "Aduhai  anak!" 

Rasulullah  S. A. W bertanya  lagi:  "Itu  juga  termasuk  hebat.  Maka,  manakah  lagi  yang 
lebih  hebat  daripada  itu?"  Jawab  Aisyah  r.a  : "Tidak  ada  hal  yang  lebih  hebat  daripada 
mayat  ketika  ia  diletakkan  ke  dalam  liang  lahad  dan  ditimbuni  tanah  ke  atasnya.  Kaum 
kerabat  semuanya  kembali.  Begitu  pula  dengan  anak-anak  dan  para  kekasihnya  semuanya 
kembali,  mereka  menyerahkan  kepada  Allah  berserta  dengan  segala  amal  perbuatannya." 
Rasulullah  S. A. W bertanya  lagi,  "Adakah  lagi  yang  lebih  hebat  daripada  itu?"  Jawab 
Aisyah,  "Hanya  Allah  dan  Rasul-Nya  sahaja  yang  lebih  tahu." 

Maka  bersabda  Rasulullah  S. A. W : "Wahai  Aisyah,  sesungguhnya  sehebat-hebat 
keadaan  mayat  ialah  ketika  orang  yang  memandikan  masuk  ke  rumahnya  untuk 
emmandikannya.  Maka  keluarlah  cincin  di  masa  remaja  dari  jari-jarinya  dan  ia  melepaskan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  80 


pakaian  pengantin  dari  badannya.  Bagi  para  pemimpin  dan  fuqaha,  sama  melepaskan 
serban  dari  kepalanya  untuk  dimandikan. 

Di  kala  itu  rohnya  memanggil,  ketika  ia  melihat  mayat  dalam  keadaan  telanjang 
dengan  suara  yang  seluruh  makhluk  mendengar  kecuali  jin  dan  manusia  yang  tidak 
mendengar.  Maka  berkata  roh,  "Wahai  orang  yang  memandikan,  aku  minta  kepadamu 
kerana  Allah,  lepaskanlah  pakaianku  dengan  perlahan-lahan  sebab  di  saat  ini  aku  berehat 
dari  kesakitan  sakaratul  maut."  Dan  apabila  air  disiram  makaakan  berkata  mayat,  "Wahai 
orang  yang  memandikan  akan  roh  Allah,  janganlah  engkau  menyiram  air  dalam  keadaan 
yang  panas  dan  janganlah  pula  dalam  keadaan  sejuk  kerana  tubuhku  terbakar  dari  sebab 
lepasnya  roh,"  Dan  jika  merea  memandikan,  maka  berkata  roh:  "Demi  Allah,  wahai  orang 
yang  memandikan,  janganlah  engkau  gosok  tubuhku  dengan  kuat  sebab  tubuhku  luka-luka 
dengan  keluarnya  roh." 

Apabila  telah  selesai  dari  dimandikan  dan  diletakkan  pada  kafan  serta  tempat  kedua 
telapaknya  sudah  diikat,  maka  mayat  memanggil,  "Wahai  orang  yang  memandikanku, 
janganlah  engkau  kuat-kuatkan  dalam  mengafani  kepalaku  sehingga  aku  dapat  melihat 
wajah  anak-anakku  dan  kaum  keluargaku  sebab  ini  adalah  penglihatan  terakhirku  pada 
mereka.  Adapun  pada  hari  ini  aku  dipisahkan  dari  mereka  dan  aku  tidakakan  dapat 
berjumpa  lagi  sehingga  hari  kiamat." 

Apabila  mayat  dikeluarkan  dari  rumah,  maka  mayat  akan  menyeru,  "Demi  Allah,  wahai 
jemaahku,  aku  telah  meninggalkan  isteriku  menjadi  janda,  maka  janganlah  kamu 
menyakitinya.  Anak-anakku  telah  menjadi  yatim,  janganlah  menyakiti  mereka. 
Sesungguhnya  pada  hari  ini  aku  akan  dikeluarkan  dari  rumahku  dan  meninggalkan  segala 
yang  kucintai  dan  aku  tidak  lagi  akan  kembali  untuk  selama-lamanya." 

Apabila  mayat  diletakkan  ke  dalam  keranda,  maka  berkata  lagi  mayat,  "Demi  Allah,  wahai 
jemaahku,  janganlah  kamu  percepatkan  aku  sehingga  aku  mendengar  suara  ahliku,  anak- 
anakku  dan  kaum  keluargaku.  Sesungguhnya  hari  ini  ialah  hari  perpisahanku  dengan 
mereka  sehingga  hari  kiamat." 


BALASAN  MENINGGALKAN  SOLAT 

Diriwayatkan  bahawa  pada  suatu  hari  Rasulullah  S. A. W sedang  duduk  bersama  para 
sahabat,  kemudian  datang  pemuda  Arab  masuk  ke  dalam  masjid  dengan  menangis. 

Apabila  Rasulullah  S. .A. W melihat  pemuda  itu  menangis  maka  baginda  pun  berkata, 
"Wahai  orang  muda  kenapa  kamu  menangis?" 

Maka  berkata  orang  muda  itu,  "Ya  Rasulullah  S. A. W,  ayah  saya  telah  meninggal  dunia  dan 
tidak  ada  kain  kafan  dan  tidak  ada  orang  yang  hendak  memandikannya." 

Lalu  Rasulullah  S. A. W memerintahkan  Abu  Bakar  r.a.  dan  Umar  r.a.  ikut  orang  muda  itu 
untuk  melihat  masalahnya.  Setelah  mengikut  orang  itu,  maka  Abu  Bakar  r.a  dan  Umar  r.a. 
mendapati  ayah  orang  mudah  itu  telah  bertukar  rupa  menjadi  babi  hitam,  maka  mereka 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  81 


pun  kembali  dan  memberitahu  kepada  Rasulullah  S. A. W,  "Ya  Rasulullah  5. A. W,  kami  lihat 
mayat  ayah  orang  ini  bertukar  menjadi  babi  hutan  yang  hitam." 

Kemudian  Rasulullah  S. A. W dan  para  sahabat  pun  pergi  ke  rumah  orang  muda  dan 
baginda  pun  berdoa  kepada  Allah  S. W. T,  kemudian  mayat  itu  pun  bertukar  kepada  bentuk 
manusia  semula.  Lalu  Rasulullah  S. A. W dan  para  sahabat  menyembahyangkan  mayat 
tersebut. 

Apabila  mayat  itu  hendak  dikebumikan,  maka  sekali  lagi  mayat  itu  berubah  menjadi 
seperti  babi  hutan  yang  hitam,  maka  Rasulullah  S. A. W pun  bertanya  kepada  pemuda  itu, 
"Wahai  orang  muda,  apakah  yang  telah  dilakukan  oleh  ayahmu  sewaktu  dia  di  dunia  dulu?" 
Berkata  orang  muda  itu,  "Sebenarnya  ayahku  ini  tidak  mahu  mengerjakan  solat." 
Kemudian  Rasulullah  S. A. W bersabda,  "Wahai  para  sahabatku,  lihatlah  keadaan  orang 
yang  meninggalkan  sholat.  Di  hari  kiamat  nanti  akan  dibangkitkan  oleh  Allah  S. W. T 
seperti  babi  hutan  yang  hitam." 

Di  zaman  Abu  Bakar  r.a  ada  seorang  lelaki  yang  meninggal  dunia  dan  sewaktu  mereka 
menyembahyanginya  tiba-tiba  kain  kafan  itu  bergerak.  Apabila  mereka  membuka  kain 
kafan  itu  mereka  melihat  ada  seekor  ular  sedang  membelit  leher  mayat  tersebut  serta 
memakan  daging  dan  menghisap  darah  mayat.  Lalu  mereka  cuba  membunuh  ular  itu. 
Apabila  mereka  cuba  untuk  membunuh  ular  itu,  maka  berkata  ular  tersebut,  "Laa  ilaaha 
illallahu  Muhammadu  Rasulullah,  menagapakah  kamu  semua  hendak  membunuh  aku?  Aku 
tidak  berdosa  dan  aku  tidak  bersalah.  Allah  S.  W. T yang  memerintahkan  kepadaku  supaya 
menyeksanya  sehingga  sampai  hari  kiamat." 

Lalu  para  sahabat  bertanya,  "Apakah  kesalahan  yang  telah  dilakukan  oleh  mayat  ini?" 
Berkata  ular,  "Dia  telah  melakukan  tiga  kesalahan,  di  antaranya 

1.  Apabila  dia  mendengar  azan,  dia  tidak  mahu  datang  untuk  sholat  berjamaah. 

2.  Dia  tidak  mau  keluarkan  zakat  hartanya. 

3.  Dia  tidak  mau  mendengar  nasihat  para  ulama. 

Maka  inilah  balasannya. 


12  AZAB  BAGI  MEREKA  YANG  MENINGGALKAN  SHOLAT 

Dalam  sebuah  hadis  menerangkan  bahawa  Rasulullah  S. A. W telah  bersabda  : "Barang 
siapa  yang  mengabaikan  solat  secara  berjemaah  maka  Allah  S. W. T akan  mengenakan  12 
tindakan  yang  merbahaya  ke  atasnya.  Tiga  darinya  akan  dirasainya  semasa  di  dunia  ini 
antaranya  :- 

1)  Allah  S. W. T akan  menghilangkan  berkat  dari  usahanya  dan  begitu  juga  terhadap 
rezekinya. 

2)  Allah  S. W. T mencabut  nur  orang-orang  mukmin  daripadanya. 

3)  Dia  akan  dibenci  oleh  orang-orang  yang  beriman. 

Tiga  macam  bahaya  adalah  ketika  dia  hendak  mati,  antaranya  : 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  82 


4)  Ruh  dicabut  ketika  dia  di  dalam  keadaan  yang  sangat  haus  walaupun  ia  telah  meminum 
seluruh  air  laut. 

5)  Dia  akan  merasa  yang  amat  pedih  ketika  ruh  dicabut  keluar. 

6)  Dia  akan  dirisaukan  akan  hilang  imannya. 

Tiga  macam  bahaya  yang  akan  dihadapinya  ketika  berada  di  dalam  kubur,  antaranya 

7)  Dia  akan  merasa  susah  terhadap  pertanyaan  malaikat  mungkar  dan  nakir  yang  sangat 
menggerunkan. 

8)  Kuburnya  akan  menjadi  cukup  gelap. 

9)  Kuburnya  akan  menghimpit  sehingga  semua  tulang  rusuknya  berkumpul  (seperti  jari 
bertemu  jari). 

Tiga  lagi  azab  nanti  di  hari  kiamat,  antaranya  : 

10)  Hisab  ke  atsanya  menjadi  sangat  berat. 

11)  Allah  S. W. T sangat  murka  kepadanya. 

12)  Allah  S. W. T akan  menyiksanya  dengan  api  neraka. 

10  JENIS  SOLAT  YANG  TIDAK  DITERIMA  OLEH  ALLAH  S.W.T 

Rasulullah  S. A. W.  telah  bersabda  yang  bermaksud  : "Sesiapa  yang  memelihara  solat, 
maka  solat  itu  sebagai  cahaya  baginya,  petunjuk  dan  jalan  selamat  dan  barangsiapa  yang 
tidak  memelihara  solat,  maka  sesungguhnya  solat  itu  tidak  menjadi  cahaya,  dan  tidak  juga 
menjadi  petunjuk  dan  jalan  selamat  baginya."  (Tabyinul  Mahaarim) 

Rasulullah  S. A. W telah  bersabda  bahawa  : "10  orang  solatnya  tidak  diterima  oleh  Allah 

S.W.T,  antaranya  : 

1.  Orang  lelaki  yang  solat  sendirian  tanpa  membaca  sesuatu. 

2.  Orang  lelaki  yang  mengerjakan  solat  tetapi  tidak  mengeluarkan  zakat. 

3.  Orang  lelaki  yang  menjadi  imam,  padahal  orang  yang  menjadi  makmum  membencinya. 

4.  Orang  lelaki  yang  melarikan  diri. 

5.  Orang  lelaki  yang  minum  arak  tanpa  mahu  meninggalkannya  (Taubat). 

6.  Orang  perempuan  yang  suaminya  marah  kepadanya. 

7.  Orang  perempuan  yang  mengerjakan  solat  tanpa  memakai  tudung. 

8.  Imam  atau  pemimpin  yang  sombong  dan  zalim  menganiaya. 

9.  Orang-orang  yang  suka  makan  riba'. 

10.  Orang  yang  solatnya  tidak  dapat  menahannya  dari  melakukan  perbuatan  yang  keji  dan 
mungkar." 

Sabda  Rasulullah  S. A. W yang  bermaksud  : "Barang  siapa  yang  solatnya  itu  tidak 
dapat  menahannya  dari  melakukan  perbuatan  keji  dan  mungkar,  maka  sesungguhnya 
solatnya  itu  hanya  menambahkan  kemurkaan  Allah  S.W.T  dan  jauh  dari  Allah." 

Hassan  r. a berkata  : "Kalau  solat  kamu  itu  tidak  dapat  menahan  kamu  dari  melakukan 
perbuatan  mungkar  dan  keji,  maka  sesungguhnya  kamu  dianggap  orang  yang  tidak 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  001 


Page  83 


mengerjakan  solat.  Dan  pada  hari  kiamat  nanti  solatmu  itu  akan  dilemparkan  semula  ke 
arah  mukamu  seperti  satu  bungkusan  kain  tebal  yang  buruk." 


Insya  Allah  Bersambung 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 


18/02/2008  21:04:55 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  1 


" Bfsmniaahfrrahmaanfrrahfm  " 


‘<(Fain  dauddu  Ni'matatfahi  La  Lukjisuufia” 

Apabila  Kamu  Menghitung  Nikmat  Allah  ( Yang  Diberikan  Kepadamu  ) Maka 
Engkau  Tidak  Akan  Mampu  (Karena  Terlalu  Banyak) 


La  In  Syakartum  La  JLziidanna^um  W/a  Lain  %afartum  Inna  ‘JicLzaa6i  La  Syadiid 
Jika  kamu  bersyukur  atas  nikmat  yang  Ku-berikan  kepadamu, 
maka  akan  Aku  tambah  nikmat  itu,  tapi  jika  kamu  mengingkarinya 
(tidak  mau  bersyukur),  maka  ingatlah  bahwa  siksa-Ku  sangatlah  pedih. 


“cTsumma  Latus  JLCunna  (Yauma  Idin  ‘JLninna’im” 

Sungguh  Kamu  akan  Ditanya  Pada  Hari  itu  ( kiamat ),  akan  Nikmat  yang  Kamu 

Peroleh  Saat  Ini 


U(Fa6iayyi  aCa  i <Rji66ik3ima  cTu^adzi6an” 

Maka  Ni'mat  Tuhan  Kamu  Yang  Manakah  Yang  Kamu  Dustakan  ? 


Ya  Allah  kalau  engkau  masukkan  aku  ke  dalam  sorga,  rasanya  tidaklah  pantas 
aku  berada  di  dalam  sorga 

Tetapi  kalau  aku  kau  masukkan  ke  dalam  neraka,  aku  tidak  akan  tahan,  aku 
tidak  akan  kuat  ya  Allah,  maka  terimalah  saja  taubatku  ini 


Disusun  Oleh  : 

Edi  S.  Kurniawan 

e-mail  : Edieskurniawan@yahoo.com 


( Dipersembahkan  untuk  semua  Ikhwan-Akhwat  Muslim  dimana  saja  berada  ) 


12  AZAB  BAGI  MEREKA  YANG  MENINGGALKAN  SHOLAT 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  2 


Dalam  sebuah  hadis  menerangkan  bahawa  Rasulullah  S. A. W telah  bersabda  : "Barang 
siapa  yang  mengabaikan  solat  secara  berjemaah  maka  Allah  S. W. T akan  mengenakan  12 
tindakan  yang  merbahaya  ke  atasnya.  Tiga  darinya  akan  dirasainya  semasa  di  dunia  ini 
antaranya  : 

1)  Allah  S. W. T akan  menghilangkan  berkat  dari  usahanya  dan  begitu  juga  terhadap 
rezekinya. 

2)  Allah  S. W. T mencabut  nur  orang-orang  mukmin  daripadanya. 

3)  Dia  akan  dibenci  oleh  orang-orang  yang  beriman. 

Tiga  macam  bahaya  adalah  ketika  dia  hendak  mati,  antaranya  : 

4)  Ruh  dicabut  ketika  dia  di  dalam  keadaan  yang  sangat  haus  walaupun  ia  telah  meminum 
seluruh  air  laut. 

5)  Dia  akan  merasa  yang  amat  pedih  ketika  ruh  dicabut  keluar. 

6)  Dia  akan  dirisaukan  akan  hilang  imannya. 

Tiga  macam  bahaya  yang  akan  dihadapinya  ketika  berada  di  dalam  kubur,  antaranya  :- 

7)  Dia  akan  merasa  susah  terhadap  pertanyaan  malaikat  mungkar  dan  nakir  yang  sangat 
menggerunkan. 

8)  Kuburnya  akan  menjadi  cukup  gelap. 

9)  Kuburnya  akan  menghimpit  sehingga  semua  tulang  rusuknya  berkumpul  (seperti  jari 
bertemu  jari). 

Tiga  lagi  azab  nanti  di  hari  kiamat,  antaranya  : 

10)  Hisab  ke  atsanya  menjadi  sangat  berat. 

11)  Allah  S. W. T sangat  murka  kepadanya. 

12)  Allah  S.  W. T akan  menyiksanya  dengan  api  neraka. 


10  JENIS  SOLAT  YANG  TIDAK  DITERIMA  OLEH  ALLAH  S.W.T 

Rasulullah  S. A. W.  telah  bersabda  yang  bermaksud  : "Sesiapa  yang  memelihara  solat, 
maka  solat  itu  sebagai  cahaya  baginya,  petunjuk  dan  jalan  selamat  dan  barangsiapa  yang 
tidak  memelihara  solat,  maka  sesungguhnya  solat  itu  tidak  menjadi  cahaya,  dan  tidak  juga 
menjadi  petunjuk  dan  jalan  selamat  baginya."  (Tabyinul  Mahaarim) 

Rasulullah  S. A. W telah  bersabda  bahawa  : "10  orang  solatnya  tidak  diterima  oleh  Allah 
S.W.T,  antaranya  : 

1.  Orang  lelaki  yang  solat  sendirian  tanpa  membaca  sesuatu. 

2.  Orang  lelaki  yang  mengerjakan  solat  tetapi  tidak  mengeluarkan  zakat. 

3.  Orang  lelaki  yang  menjadi  imam,  padahal  orang  yang  menjadi  makmum  membencinya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  3 


4.  Orang  lelaki  yang  melarikan  diri. 

5.  Orang  lelaki  yang  minum  arak  tanpa  mahu  meninggalkannya  (Taubat). 

6.  Orang  perempuan  yang  suaminya  marah  kepadanya. 

7.  Orang  perempuan  yang  mengerjakan  solat  tanpa  memakai  tudung. 

8.  Imam  atau  pemimpin  yang  sombong  dan  zalim  menganiaya. 

9.  Orang-orang  yang  suka  makan  riba'. 

10.  Orang  yang  solatnya  tidak  dapat  menahannya  dari  melakukan  perbuatan  yang  keji  dan 
mungkar." 

Sabda  Rasulullah  S. A. W yang  bermaksud  : "Barang  siapa  yang  solatnya  itu  tidak 
dapat  menahannya  dari  melakukan  perbuatan  keji  dan  mungkar,  maka  sesungguhnya 
solatnya  itu  hanya  menambahkan  kemurkaan  Allah  S. W. T dan  jauh  dari  Allah." 

Hassan  r. a berkata  : "Kalau  solat  kamu  itu  tidak  dapat  menahan  kamu  dari  melakukan 
perbuatan  mungkar  dan  keji,  maka  sesungguhnya  kamu  dianggap  orang  yang  tidak 
mengerjakan  solat.  Dan  pada  hari  kiamat  nanti  solatmu  itu  akan  dilemparkan  semula  ke 
arah  mukamu  seperti  satu  bungkusan  kain  tebal  yang  buruk." 


KISAH  NERAKA  JAHANNAM 

Dikisahkan  dalam  sebuah  hadis  bahawa  sesungguhnya  neraka  Jahannam  itu  adalah 
hiam  gelap,  tidak  ada  cahaya  dan  tidak  pula  ia  menyala. 

Dan  ianya  memiliki  7 buah  pintu  dan  pada  setiap  pintu  itu  terdapat  70,000  gunung,  pada 
setiap  gunung  itu  terdapat  70,000  lereng  dari  api  dan  pada  setiap  lereng  itu  terdapat 
70,000  belahan  tanah  yang  terdiri  dari  api,  pada  setiap  belahannya  pula  terdapat  70,000 
lembah  dari  api. 

Dikisahkan  dalam  hadis  tersebut  bahawa  pada  setiap  lembah  itu  terdapat  70,000 
gudang  dari  api,  dan  pada  setiap  gudang  itu  pula  terdapat  70,000  kamar  dari  api,  pada 
setiap  kamar  itu  pula  terdapat  70,000  ular  dan  70,000  kala,  dan  dikisahkan  dalam  hadis 
tersebut  bahawa  setiap  kala  itu  mempunyai  70,000  ekor  dan  setiap  ekor  pula  memiliki 
70,000  ruas.  Pada  setiap  ruas  kala  tersebut  ianya  mempunyai  70,000  qullah  bisa. 

Dalam  hadis  yang  sama  menerangkan  bahawa  pada  hari  kiamat  nanti  akan  dibuka 
penutup  neraka  Jahannam,  maka  sebaik  sahaja  pintu  neraka  Jahannam  itu  terbuka,  akan 
keluarlah  asap  datang  mengepung  mereka  di  sebelah  kiri,  lalu  datang  pula  sebuah 
kumpulan  asap  mengepung  mereka  disebelah  hadapan  muka  mereka,  serta  datang 
kumpulan  asap  mengepung  di  atas  kepala  dan  di  belakang  mereka.  Dan  mereka  (Jin  dan 
Manusia)  apabila  terpandang  akan  asap  tersebut  maka  bergetarlah  dan  mereka  berlutut 
dan  memanggil-manggil,  "Ya  Tuhan  kami,  selamatkanlah." 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  4 


Diriwayatkan  bahawa  sesungguhnya  Rasulullah  S. A. W telah  bersabda  : "Akan 
didatangkan  pada  hari  kiamat  itu  neraka  Jahannam,  dan  neraka  Jahannam  itu  mempunyai 
70,000  kendali,  dan  pada  setiap  kendali  itu  ditarik  oleh  70,000  malaikat,  dan  berkenaan 
dengan  malaikat  penjaga  neraka  itu  besarnya  ada  diterangkan  oleh  Allah  S. W. T dalam 
surah  At-Tahrim  ayat  6 yang  bermaksud  : "Sedang  penjaganya  malaikat-malaikat  yang 
kasar  lagi  keras." 

Setiap  malaikat  apa  yang  ada  di  antara  pundaknya  adalah  jarak  perjalanan  setahun, 
dan  setiap  satu  dari  mereka  itu  mempunyai  kekuatan  yang  mana  kalau  dia  memukul  gunung 
dengan  pemukul  yang  ada  padanya,  maka  nescaya  akan  hancur  lebur  gunung  tersebut.  Dan 
dengan  sekali  pukulan  sahaja  ia  akan  membenamkan  70,000  ke  dalam  neraka  Jahannam. 


TUJUH  MACAM  PAHALA  YANG  DAPAT  DINIKMATINYA  SELEPAS  MATINYA 

Dari  Anas  r.a.  berkata  bahawa  ada  tujuh  macam  pahala  yang  dapat  diterima 

seseorang  itu  selepas  matinya. 

1)  Sesiapa  yang  mendirikan  masjid  maka  ia  tetap  pahalanya  selagi  masjid  itu  digunakan 
oleh  orang  untuk  beramal  ibadat  di  dalamnya. 

2)  Sesiapa  yang  mengalirkan  air  sungai  selagi  ada  orang  yang  minum  daripadanya. 

3)  Sesiapa  yang  menulis  mushaf  ia  akan  mendapat  pahala  selagi  ada  orang  yang 
membacanya. 

4)  Orang  yang  menggali  perigi  selagi  ada  orang  yang  menggunakannya. 

5)  Sesiapa  yang  menanam  tanam-tanaman  selagi  ada  yang  memakannya  baik  dari  manusia 
atau  burung. 

6)  Mereka  yang  mengajarkan  ilmu  yang  berguna  selama  ia  diamalkan  oleh  orang  yang 
mempelajarinya. 

7)  Orang  yang  meninggalkan  anak  yang  soleh  yang  mana  ianya  selalu  mendoakan  kedua 
orang  tuanya  dan  beristighfar  baginya  yakni  anak  yang  selalu  diajari  ilmu  Al-Qur'an 
maka  orang  yang  mengajarnya  akan  mendapat  pahala  selagi  anak  itu  mengamalkan 
ajaran-ajarannya  tanpa  mengurangi  pahala  anak  itu  sendiri. 

Abu  Hurairah  r.a.  berkata,  Rasulullah  S. A. W.  telah  bersabda  : "Apabila  telah  mati 

anak  Adam  itu,  maka  terhentilah  amalnya  melainkan  tiga  macam  : 

1.  Sedekah  yang  berjalan  terus  (Sedekah  Amal  Jariah) 

2.  Ilmu  yang  berguna  dan  diamalkan. 

3.  Anak  yang  soleh  yang  mendoakan  baik  baginya. 


MANUSIA  BERHADAPAN  DENGAN  ENAM  PERSIMPANGAN 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  5 


Abu  Bakar  r.a.  berkata,  " Sesungguhnya  iblis  berdiri  di  depanmu,  jiwa  di  sebelah 
kananmu,  nafsu  di  sebelah  kirimu,  dunia  di  sebelah  belakangmu  dan  semua  anggota 
tubuhmu  berada  di  sekitar  tubuhmu.  Sedangkan  Allah  di  atasmu.  Sementara  iblis 
terkutuk  mengajakmu  meninggalkan  agama,  jiwa  mengajakmu  ke  arah  maksiat,  nafsu 
mengajakmu  memenuhi  syahwat,  dunia  mengajakmu  supaya  memilihnya  dari  akhirat  dan 
anggota  tubuh  menagajakmu  melakukan  dosa.  Dan  Tuhan  mengajakmu  masuk  Syurga  serta 
mendapat  keampunan-Nya,  sebagaimana  firmannya  yang  bermaksud,  "....Dan  Allah 
mengajak  ke  Syurga  serta  menuju  keampunan-Nya..." 

Siapa  yang  memenuhi  ajakan  iblis,  maka  hilang  agama  dari  dirinya.  Sesiapa  yang 
memenuhi  ajakan  jiwa,  maka  hilang  darinya  nilai  nyawanya.  Sesiapa  yang  memenuhi  ajakan 
nafsunya,  maka  hilanglah  akal  dari  dirinya.  Siapa  yang  memenuhi  ajakan  dunia,  maka  hilang 
akhirat  dari  dirinya.  Dan  siapa  yang  memenuhi  ajakan  anggota  tubuhnya,  maka  hilang 
syurga  dari  dirinya. 

Dan  siapa  yang  memenuhi  ajakan  Allah  S. W. T.,  maka  hilang  dari  dirinya  semua  kejahatan 
dan  ia  memperolehi  semua  kebaikan." 

Iblis  adalah  musuh  manusia,  sementara  manusia  adalah  sasaran  iblis.  Oleh  itu,  manusia 
hendaklah  sentiasa  berwaspada  sebab  iblis  sentiasa  melihat  tepat  pada  sasarannya. 


JENAZAH  BERUBAH  MENJADI  BABI  HUTAN 

Seorang  anak  mendatangi  Rasulullah  sambil  menangis.  Peristiwa  itu  sangat 
mengharukan  Rasulullah  S. A. W yang  sedang  duduk  bersama-sama  sahabat  yang  lain. 
"Mengapa  engkau  menangis  wahai  anakku?"  tanya  Rasulullah.  "Ayahku  telah  meninggal 
tetapi  tiada  seorang  pun  yang  datang  melawat.  Aku  tidak  mempunyai  kain  kafan,  siapa 
yang  akan  memakamkan  ayahku  dan  siapa  pula  yang  akan  memandikannya?"  Tanya  anak  itu. 
Segeralah  Rasulullah  memerintahkan  Abu  Bakar  dan  Umar  untuk  menjenguk  jenazah  itu. 
Betapa  terperanjatnya  Abu  Bakar  dan  Umar,  mayat  itu  berubah  menjadi  seekor  babi 
hutan.  Kedua  sahabat  itu  lalu  segera  kembali  melapor  kepada  Rasulullah  S. A. W. 

Maka  datanglah  sendiri  Rasulullah  S. A. W ke  rumah  anak  itu.  Didoakan  kepada  Allah 
sehingga  babi  hutan  itu  kembali  berubah  menjadi  jenazah  manusia.  Kemudian  Nabi 
menyembahyangkannya  dan  meminta  sahabat  untuk  memakamkannya.  Betapa  hairannya 
para  sahabat,  ketika  jenazah  itu  akan  dimakamkan  berubah  kembali  menjadi  babi  hutan. 
Melihat  kejadian  itu,  Rasulullah  menanyakan  anak  itu  apa  yang  dikerjakan  oleh  ayahnya 
selama  hidupnya. 

"Ayahku  tidak  pernah  mengerjakan  solat  selama  hidupnya,"  jawab  anak  itu.  Kemudian 
Rasulullah  bersabda  kepada  para  sahabatnya,  "Para  sahabat,  lihatlah  sendiri.  Begitulah 
akibatnya  bila  orang  meninggalkan  solat  selama  hidupnya.  Ia  akan  menjadi  babi  hutan  di 
hari  kiamat." 

MINUM  ARAK  PUNCAK  SEGALA  KEJAHATAN 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  6 


Dosa  manakah,  minum-minuman  yang  memabukkan,  berzina  atau  membunuh.  Itulah 
teka-teki  sebagai  inti  khutbah  Khalifah  Ustman  bin  Affan  r. a.  seperti  yang  diriwayatkan 
oleh  Az-Zuhriy,  dalam  khutbah  Ustman  itu  mengingatkan  umat  agar  berhati-hati 
terhadap  minuman  khamr  atau  arak.  Sebab  minuman  yang  memabukkan  itu  sebagai 
pangkal  perbuatan  keji  dan  sumber  segala  dosa. 

Dulu  hidup  seorang  ahli  ibadah  yang  selalu  tekun  beribadah  ke  masjid,  lanjut 
khutbah  Khalifah  Ustman.  Suatu  hari  lelaki  yang  soleh  itu  berkenalan  dengan  seorang 
wanita  cantik. 

Kerana  sudah  terjatuh  hati,  lelaki  itu  menurut  sahaja  ketika  disuruh  memilih  antara  tiga 
permintaannya,  tentang  kemaksiatan.  Pertama  minum  khamr,  kedua  berzina  dan  ketiga 
membunuh  bayi.  Mengira  minum  arak  dosanya  lebih  kecil  daripada  dua  pilihan  lain  yang 
diajukan  wanita  pujaan  itu,  lelaki  soleh  itu  lalu  memilih  minum  khamr. 

Tetapi  apa  yang  terjadi,  dengan  minum  arak  yang  memabukkan  itu  malah  dia 
melanggar  dua  kejahatan  yang  lain.  Dalam  keadaan  mabuk  dan  lupa  diri,  lelaki  itu  menzinai 
pelacur  itu  dan  membunuh  bayi  di  sisinya. 

"Kerana  itulah  hindarilah  khamr,  kerana  minuman  itu  sebagai  biang  keladi  segala 
kejahatan  dan  perbuatan  dosa.  Ingatlah,  iman  dengan  arak  tidak  mungkin  bersatu  dalam 
tubuh  manusia.  Salah  satu  di  antaranya  harus  keluar.  Orang  yang  mabuk  mulutnya  akan 
mengeluarkan  kata-kata  kufur,  dan  jika  menjadi  kebiasaan  sampai  akhir  ayatnya,  ia  akan 
kekal  di  neraka." 


KISAH  TEMPAT  TINGGAL  RUH 

Abu  Bakar  r.a  telah  ditanya  tentang  ke  mana  ruh  pergi  setelah  ia  keluar  dari  jasad, 
maka  berkata  Abu  Bakar  r.a  : "Ruh  itu  menuju  ke  tujuh  tempat"  : 

1)  Ruh  para  nabi  dan  utusan  menuju  ke  syurga  Adnin. 

2)  Ruh  para  ulama  menuju  ke  syurga  Firdaus. 

3)  Ruh  para  merekayang  berbahagia  menuju  ke  syurga  Illiyyina. 

4)  Ruh  para  syuhadaa  berterbangan  seperti  burung  disyurga  sekehendak  mereka. 

5)  Ruh  para  mukmin  yang  berdosa  akan  tergantung  di  udara  tidak  di  bumi  dan  tidak  di 
langit  sampai  hari  kiamat. 

6)  Ruh  anak-anak  orang  yang  beriman  akan  berada  di  gunung  dari  minyak  misik. 

7)  Ruh  orang-orang  kafir  akan  berada  dalam  neraka  Sijjin,  mereka  disiksa  beserta 
jasadnya  sampai  hari  kiamat. 

Telah  bersabda  Rasulullah  S. A. W bahawa  : "Tiga  kelompok  manusia  yang  akan 
berjabat  tangannya  oleh  para  malaikat  pada  hari  mereka  keluar  dari  kuburnya  ialah"  :- 

1.  Orang-orang  yang  mati  syahid. 

2.  Orang-orang  yang  mengerjakan  solat  malam  dalam  bulan  Ramadhan. 

3.  Orang  yang  puasa  hari  Arafah. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  7 


KISAH  KELEBIHAN  BERSHOLAWAT  KE  ATAS  RASULULLAH  S. A. W 

Rasulullah  S. A. W telah  bersabda  bahawa,  "Malaikat  Jibril,  Mikail,  Israfil  dan  Izrail 
A. S.  telah  berkata  kepadaku. 

Berkata  Jibril  A. S.  : "Wahai  Rasulullah,  barang  siapa  yang  membaca  sholawat  ke  atasmu 
tiap-tiap  hari  sebanyak  sepuluh  kali,  maka  akan  saya  bimbing  tangannya  dan  akan  saya 
bawa  dia  melintasi  titian  seperti  kilat  menyambar." 

Berkata  pula  Mikail  A. S.  : "Mereka  yang  bersholawat  ke  atas  kamu  akan  aku  beri  mereka 
itu  minum  dari  telagamu." 

Berkata  pula  Israfil  A. S.  : "Mereka  yang  bersholawat  kepadamu  akan  aku  sujud  kepada 
Allah  S. W. T dan  aku  tidak  akan  mengangkat  kepalaku  sehingga  Allah  S. W. T mengampuni 
orang  itu." 

Malaikat  Izrail  A. S pula  berkata  : "Bagi  mereka  yang  bersholawat  ke  atasmu,  akan  aku 
cabut  ruh  mereka  itu  dengan  selembut-lembutnya  seperti  aku  mencabut  ruh  para  nabi- 
nabi." 


Apakah  kita  tidak  cinta  kepada  Rasulullah  S. A. W.?  Para  malaikat  memberikan 
jaminan  masing-masing  untuk  orang-orang  yang  bersholawat  ke  atas  Rasulullah  S. A. W. 
Dengan  kisah  yang  dikemukakan  ini,  kami  harap  para  pembaca  tidak  akan  melepaskan 
peluang  untuk  bersholawat  ke  atas  junjungan  kita  Nabi  Muhammad  S. A. W.  Mudah- 
mudahan  kita  menjadi  orang-orang  kesayangan  Allah,  Rasul  dan  para  malaikat. 


TANDA-TANDA  KIAMAT 

Hudzaifah  bin  As-yad  al-Ghifary  berkata,  sewaktu  kami  sedang  berbincang,  tiba- 
tiba  datang  Nabi  Muhammad  S. A. W kepada  kami  lalu  bertanya,  "Apakah  yang  kamu 
semua  sedang  bincangkan.?" 

Lalu  kami  menjawab,  "Kami  sedang  membincangkan  tentang  hari  Kiamat." 

Sabda  Rasulullah  S. A. W.  "Sesungguhnya  kiamat  itu  tidak  akan  terjadi  sebelum  kamu 

melihat  sepuluh  tanda  :- 

Asap 

Dajjal 

Binatang  melata  di  bumi 
Terbitnya  matahari  sebelah  barat 
Turunnya  Nabi  Isa  A. S 
Keluarnya  Yakjuj  dan  Makjuj 
Gerhana  di  timur 
Gerhana  di  barat 
Gerhana  di  jazirah  Arab 

Keluarnya  api  dari  kota  Yaman  menghalau  manusia  ke  tempat  pengiringan  mereka. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  8 


Dajjal  maksudnya  ialah  bahaya  besar  yang  tidak  ada  bahaya  sepertinya  sejak  Nabi 
Adam  A. S sampai  hari  kiamat.  Dajjal  boleh  membuat  apa  sahaja  perkara-perkara  yang 
luar  biasa.  Dia  akan  mendakwa  dirinya  Tuhan,  sebelah  matanya  buta  dan  di  antara  kedua 
matanya  tertulis  perkataan  'Ini  adalah  orang  kafir'. 

Asap  akan  memenuhi  timur  dan  barat,  ia  akan  berlaku  selama  40  hari.  Apabila  orang 
yang  beriman  terkena  asap  itu,  ia  akan  bersin  seperti  terkena  selsema,  sementara  orang 
kafir  pula  keadaannya  seperti  orang  mabuk,  asap  akan  keluar  dari  hidung,  telinga  dan 
dubur  mereka. 

Binatang  melata  yang  dikenali  sebagai  Dabatul  Ard  ini  akan  keluar  di  kota  Mekah 
dekat  gunung  Shafa,  ia  akan  berbicara  dengan  kata-kata  yang  fasih  dan  jelas.  Dabatul 
Ard  ini  akan  membawa  tongkat  Nabi  Musa  A. S dan  cincin  Nabi  Sulaiman  A. S. 

Apabila  binatang  ini  memukulkan  tongkatnya  ke  dahi  orang  yang  beriman,  maka  akan 
tertulislah  di  dahi  orang  itu  'Ini  adalah  orang  yang  beriman'.  Apabila  tongkat  itu  dipukul 
ke  dahi  orang  yang  kafir,  maka  akan  tertulislah  'Ini  adalah  orang  kafir'. 

Turunnya  Nabi  Isa.  A. S di  negeri  Syam  di  menara  putih,  beliau  akan  membunuh 
dajjal.  Kemudian  Nabi  Isa  A. S akan  menjalankan  syariat  Nabi  Muhammad  S. A. W. 

Yakjuj  dan  Makjuj  pula  akan  keluar,  mereka  ini  merupakan  dua  golongan.  Satu 
golongan  kecil  dan  satu  lagi  golongan  besar.  Yakjuj  dan  Makjuj  itu  kini  berada  di 
belakang  bendungan  yang  dibangunkan  oleh  Iskandar  Zulqarnain.  Apabila  keluarnya 
mereka  ini,  bilangannya  tidak  terhitung  banyaknya,  sehingga  kalau  air  laut  Thahatiah 
diminum  nescaya  tidak  akan  tinggal  walau  pun  setitik. 

Rasulullah  S. A. W telah  bersabda,  " Hari  kiamat  itu  mempunyai  tanda,  bermulanya 
dengan  tidak  laris  jualan  di  pasar,  sedikit  sahaja  hujan  dan  begitu  juga  dengan  tumbuh- 
tumbuhan.  Ghibah  menjadi-jadi  di  merata-rata,  memakan  riba,  banyaknya  anak-anak  zina, 
orang  kaya  diagung-agungkan,  orang-orang  fasik  akan  bersuara  lantang  di  masjid,  para 
ahli  mungkar  lebih  banyak  menonjol  dari  ahli  haq" 

Berkata  Ali  bin  Abi  Talib,  Akan  datag  di  suatu  masa  di  mana  Islam  itu  hanya  akan 
tinggal  namanya  sahaja,  agama  hanya  bentuk  sahaja,  Al-Qur'an  hanya  dijadikan  bacaan 
sahaja,  mereka  mendirikan  masjid,  sedangkan  masjid  itu  sunyi  dari  zikir  menyebut  Asma 
Allah.  Orang-orang  yang  paling  buruk  pada  zaman  itu  ialah  para  ulama,  dari  mereka  akan 
timbul  fitnah  dan  fitnah  itu  akan  kembali  kepada  mereka  juga.  Dan  kesemua  yang 
tersebut  adalah  tanda-tanda  hari  kiamat." 

Sabda  Rasulullah  S. A. W,  "Apabila  harta  orang  kafir  yang  dihalalkan  tanpa  perang 
yang  dijadikan  pembahagian  bergilir,  amanat  dijadikan  seperti  harta  rampasan,  zakat 
dijadikan  seperti  pinjaman,  belajar  lain  daripada  agama,  orang  lelaki  taat  kepada 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  9 


isterinya,  menderhakai  ibunya,  lebih  rapat  dengan  teman  dan  menjauhkan  ayahnya,  suara- 
suara  lantang  dalam  masjid,  pemimpin  kaum  dipilih  dari  orang  yang  fasik,  oarng  dimuliakan 
kerana  ditakuti  akan  tindakan  jahat  dan  aniayanya  dan  bukan  kerana  takutkan  Allah, 
maka  kesemua  itu  adalah  tanda-tanda  kiamata." 


ANAK  KECIL  YANG  TAKUT  API  NERAKA 

Dalam  sebuah  riwayat  menyatakan  bahawa  ada  seorang  lelaki  tua  sedang  berjalan- 
jalan  di  tepi  sungai,  sedang  dia  berjalan-jalan  dia  terpandang  seorang  anak  kecil  sedang 
mengambil  wudhu'  sambil  menangis. 

Apabila  orang  tua  itu  melihat  anak  kecil  tadi  menangis,  dia  pun  berkata,  "Wahai  anak 
kecil  kenapa  kamu  menangis?" 

Maka  berkata  anak  kecil  itu,  "Wahai  pakcik  saya  telah  membaca  ayat  al-Qur'an 
sehingga  sampai  kepada  ayat  yang  berbunyi,  "Yaa  ayyuhal  ladziina  aamanuu  quu 
anfusakum"  yang  bermaksud,  " Wahai  orang-orang  yang  beriman,  jagalah  olehmu  sekalian 
akan  dirimu."  Saya  menangis  sebab  saya  takut  akan  dimasukkan  ke  dalam  api  neraka." 
Berkata  orang  tua  itu,  "Wahai  anak,  janganlah  kamu  takut,  sesungguhnya  kamu 
terpelihara  dan  kamu  tidak  akan  dimasukkan  ke  dalm  api  neraka." 

Berkata  anak  kecil  itu,  "Wahai  pakcik,  pakcik  adalah  orang  yang  berakal,  tidakkah  pakcik 
lihat  kalau  orang  menyalakan  api  maka  yang  pertama  sekali  yang  mereka  akan  letakkan 
ialah  ranting-ranting  kayu  yang  kecil  dahulu  kemudian  baru  mereka  letakkan  yang  besar. 
Jadi  tentulah  saya  yang  kecil  ini  akan  dibakar  dahulu  sebelum  dibakar  orang  dewasa." 
Berkata  orang  tua  itu,  sambil  menangis,  "Sesungguh  anak  kecil  ini  lebih  takut  kepada 
neraka  daripada  orang  yang  dewasa  maka  bagaimanakah  keadaan  kami  nanti?" 


RAHASIA  KHUSYUK  DALAM  SHOLAT 

Seorang  ahli  ibadah  bernama  Isam  bin  Yusuf,  dia  sangat  warak  dan  sangat  khusyuk 
solatnya.  Namun  dia  selalu  khuatir  kalau-kalau  ibadahnya  kurang  khusyuk  dan  selalu 
bertanya  kepada  orang  yang  dianggapnya  lebih  ibadahnya,  demi  untuk  memperbaiki 
dirinya  yang  selalu  dirasakan  kurang  khusyuk. 

Pada  suatu  hari,  Isam  menghadiri  majlis  seorang  abid  bernama  Hatim  Al-Isam  dan 
bertanya  : "Wahai  Aba  Abdurrahman,  bagaimanakah  caranya  tuan  solat?" 

Hatim  berkata  : "Apabila  masuk  waktu  solat  aku  berwudhu'  zahir  dan  batin." 

Isam  bertanya,  "Bagaimana  wudhu'  zahir  dan  batin  itu?" 

Hatim  berkata,  "Wudhu'  zahir  sebagaimana  biasa,  iaitu  membasuh  semuaanggota  wudhu' 
dengan  air.  Sementara  wudhu'  batin  ialah  membasuh  anggota  dengan  tujuh  perkara  :- 

1.  bertaubat 

2.  menyesali  dosa  yang  dilakukan 

3.  tidak  tergila-gilakan  dunia 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  10 


4.  tidak  mencari  / mengharap  pujian  orang  (riya1) 

5.  tinggalkan  sifat  berbangga 

6.  tinggalkan  sifat  khianat  dan  menipu 

7.  meninggalkan  sifat  dengki 

Seterusnya  Hatim  berkata,  "Kemudian  aku  pergi  ke  masjid,  aku  kemaskan  semua 
anggotaku  dan  menghadap  kiblat.  Aku  berdiri  dengan  penuh  kewaspadaan  dan  aku 
bayangkan  Allah  ada  di  hadapanku,  syurga  di  sebelah  kananku,  neraka  di  sebelah  kiriku, 
malaikat  maut  berada  di  belakangku,  dan  aku  bayangkan  pula  bahawa  aku  seolah-olah 
berdiri  di  atas  titian  'Sirratul  Mustaqim'  dan  aku  menganggap  bahawa  solatku  kali  ini 
adalah  solat  terakhirku,  kemudian  aku  berniat  dan  bertakbir  dengan  baik. 

Setiap  bacaan  dan  doa  dalam  solat  kufaham  maknanya,  kemudian  aku  ruku'  dan  sujud 
dengan  tawadhu',  aku  bertasyahhud  dengan  penuh  pengharapan  dan  aku  memberi  salam 
dengan  ikhlas.  Beginilah  aku  bersolat  selama  30  tahun." 

Apabila  Isam  mendengar,  menangislah  dia  kerana  membayangkan  ibadahnya  yang  kurang 
baik  bila  dibandingkan  dengan  Hatim. 


PERCAKAPAN  RASULULLAH  S. A. W DENGAN  IBLIS 

Telah  diceritakan  bahawa  Allah  S. W. T telah  menyuruh  iblis  datang  kepada  Nabi 
Muhammad  s.a.w  agar  menjawab  segala  pertanyaan  yang  baginda  tanyakan  padanya.  Pada 
suatu  hari  Iblis  pun  datang  kepada  baginda  dengan  menyerupai  orang  tua  yang  baik  lagi 
bersih,  sedang  ditangannya  memegang  tongkat. 

Bertanya  Rasulullah  s.a.w,  "Siapakah  kamu  ini  ?" 

Orang  tua  itu  menjawab,  "Aku  adalah  iblis." 

"Apa  maksud  kamu  datang  berjumpa  aku  ?" 

Orang  tua  itu  menjawab,  "Allah  menyuruhku  datang  kepadamu  agar  kau  bertanyakan 
kepadaku." 

Baginda  Rasulullah  s.a.w  lalu  bertanya,  "Hai  iblis,  berapa  banyakkah  musuhmu  dari 
kalangan  umat-umatku  ?" 

Iblis  menjawab,  "Lima  belas." 

1.  Engkau  sendiri  hai  Muhammad. 

2.  Imam  dan  pemimpin  yang  adil. 

3.  Orang  kayayang  merendah  diri. 

4.  Pedagang  yang  jujur  dan  amanah. 

5.  Orang  alim  yang  mengerjakan  solat  dengan  khusyuk. 

6.  Orang  Mukmin  yang  memberi  nasihat. 

7.  Orang  yang  Mukmin  yang  berkasih-sayang. 

8.  Orang  yang  tetap  dan  cepat  bertaubat. 

9.  Orang  yang  menjauhkan  diri  dari  segala  yang  haram. 

10.  Orang  Mukmin  yang  selalu  dalam  keadaan  suci. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 


18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  11 


11.  Orang  Mukmin  yang  banyak  bersedekah  dan  berderma. 

12.  Orang  Mukmin  yang  baik  budi  dan  akhlaknya. 

13.  Orang  Mukmin  yang  bermanfaat  kepada  orang. 

14.  Orang  yang  hafal  al-Qur'an  serta  selalu  membacanya. 

15.  Orang  yang  berdiri  melakukan  solat  di  waktu  malam  sedang  orang-orang  lain  semuanya 
tidur. 

Kemudian  Rasulullah  s.a.w  bertanya  lagi,  "Berapa  banyakkah  temanmu  di  kalangan 
umatku  ?" 

Jawab  iblis,  "Sepuluh  golongan 

1.  Hakim  yang  tidak  adil. 

2.  Orang  kayayang  sombong. 

3.  Pedagang  yang  khianat. 

4.  Orang  pemabuk/peminum  arak. 

5.  Orang  yang  memutuskan  tali  persaudaraan. 

6.  Pemilik  harta  riba'. 

7.  Pemakan  harta  anak  yatim. 

8.  Orang  yang  selalu  lengah  dalam  mengerjakan  solat/sering  meninggalkan  solat. 

9.  Orang  yang  enggan  memberikan  zakat/kedekut. 

10.  Orang  yang  selalu  berangan-angan  dan  khayal  dengan  tidak  ada  faedah. 

Mereka  semua  itu  adalah  sahabat-sahabatku  yang  setia." 

Itulah  di  antara  percakapan  Nabi  dan  iblis.  Sememangnya  kita  maklum  bahawa 
sesungguhnya  Iblis  itu  adalah  musuh  Allah  dan  manusia.  Dari  itu  hendaklah  kita  selalu 
berhati-hati  jangan  sampai  kita  menjadi  kawan  iblis,  kerana  sesiapa  yang  menjadi  kawan 
iblis  bermakna  menjadi  musuh  Allah.  Demikianlah  sebaliknya,  sesiapa  yang  menjadi  musuh 
iblis  bererti  menjadi  kawan  kekasih  Allah. 


JIBRIL  AS,  KERBAU,  KELELAWAR,  DAN  CACING 

Suatu  hari  Allah  SWT  memerintahkan  malaikat  Jibri  AS  untuk  pergi  menemui  salah 
satu  makhluk-Nya  yaitu  kerbau  dan  menanyakan  pada  si  kerbau  apakah  dia  senang  telah 
diciptakan  Allah  SWT  sebagai  seekor  kerbau.  Malaikat  Jibril  AS  segera  pergi  menemui 
si  Kerbau. 

Di  siang  yang  panas  itu  si  kerbau  sedang  berendam  di  sungai.  Malaikat  Jibril  AS 
mendatanginya  kemudian  mulai  bertanya  kepada  si  kerbau,  "hai  kerbau  apakah  kamu 
senang  telah  dijadikan  oleh  Allah  SWT  sebagai  seekor  kerbau".  Si  kerbau  menjawab, 
"Masya  Allah,  alhamdulillah,  aku  bersyukur  kepada  Allah  SWT  yang  telah  menjadikan  aku 
sebagai  seekor  kerbau,  dari  pada  aku  dijadikan-Nya  sebagai  seekor  kelelawar  yang  ia 
mandi  dengan  kencingnya  sendiri".  Mendengar  jawaban  itu  Malaikat  Jibril  AS  segera 
pergi  menemui  seekor  kelelawar. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  12 


Malaikat  Jibril  AS  mendatanginya  seekor  kelelawar  yang  siang  itu  sedang  tidur 
bergantungan  di  dalam  sebuah  goa.  Kemudian  mulai  bertanya  kepada  si  kelelawar,  "hai 
kelelawar  apakah  kamu  senang  telah  dijadikan  oleh  Allah  SWT  sebagai  seekor 
kelelawar".  "Masya  Allah,  alhamdulillah,  aku  bersyukur  kepada  Allah  SWT  yang  telah 
menjadikan  aku  sebagai  seekor  kelelawar  dari  pada  aku  dijadikan-Nya  seekor  cacing. 
Tubuhnya  kecil,  tinggal  di  dalam  tanah,  berjalannya  saja  menggunakan  perutnya",  jawab  si 
kelelawar.  Mendengar  jawaban  itu  pun  Malaikat  Jibril  AS  segera  pergi  menemui  seekor 
cacing  yang  sedang  merayap  di  atas  tanah. 

Malaikat  Jibril  AS  bertanya  kepada  si  cacing,  "Wahai  cacing  kecil  apakah  kamu 
senang  telah  dijadikan  Allah  SWT  sebagai  seekor  cacing".  Si  cacing  menjawab,  " Masya 
Allah,  alhamdulillah,  aku  bersyukur  kepada  Allah  SWT  yang  telah  menjadikan  aku  sebagai 
seekor  cacing,  dari  pada  dijadikaan-Nya  aku  sebagai  seorang  manusia.  Apabila  mereka 
tidak  memiliki  iman  yang  sempurna  dan  tidak  beramal  sholih  ketika  mereka  mati  mereka 
akan  disiksa  selama-lamanya". 


DOSA  YANG  LEBIH  BESAR  DARI  BERZINA 

Pada  suatu  senja  yang  lenggang,  terlihat  seorang  wanita  berjalan  terhuyung-huyung. 
Pakaianya  yang  serba  hitam  menandakan  bahwa  ia  berada  dalam  dukacita  yang  mencekam. 
Kerudungnya  menagkup  rapat  hampir  seluruh  wajahnya.  Tanpa  hias  muka  atau  perhiasan 
menempel  di  tubuhnya.  Kulit  yang  bersih,  badan  yang  ramping  dan  roman  mukanya  yang 
ayu,  tidak  dapat  menghapus  kesan  kepedihan  yang  tengah  merosakkan  hidupnya.  Ia 
melangkah  terseret-seret  mendekati  kediaman  rumah  Nabi  Musa  a.s.  Diketuknya  pintu 
pelan-pelan  sambil  mengucapkan  uluk  salam.  Maka  terdengarlah  ucapan  dari  dalam 
"Silakan  masuk". 

Perempuan  cantik  itu  lalu  berjalan  masuk  sambil  kepalanya  terus  merunduk.  Air 
matanya  berderai  tatkala  ia  berkata,  "Wahai  Nabi  Allah.  Tolonglah  saya.  Doakan  saya 
agar  Tuhan  berkenan  mengampuni  dosa  keji  saya."  "Apakah  dosamu  wahai  wanita  ayu?" 
tanya  Nabi  Musa  a.s.  terkejut.  "Saya  takut  mengatakannya."jawab  wanita  cantik. 
"Katakanlah  jangan  ragu-ragu!"  desak  Nabi  Musa.  Maka  perempuan  itupun  terpatah 
bercerita,  "Saya...  telah  berzina. 

Kepala  Nabi  Musa  terangkat,  hatinya  tersentak.  Perempuan  itu  meneruskan,  "Dari 
perzinaan  itu  saya  pun...  lantas  hamil.  Setelah  anak  itu  lahir,  langsung  saya...  cekik 
lehernya  sampai...  tewas,"  ucap  wanita  itu  seraya  menangis  sejadi-jadinya.  Nabi  Musa 
berapi-api  matanya.  Dengan  muka  berang  ia  mengherdik,  "Perempuan  bejad,  enyah  kamu 
dari  sini!  Agar  siksa  Allah  tidak  jatuh  ke  dalam  rumahku  karena  perbuatanmu.  Pergi!"... 
teriak  Nabi  Musa  sambil  memalingkan  mata  karena  jijik.  Perempuan  berwajah  ayu  dengan 
hati  bagaikan  kaca  membentur  batu,  hancur  luluh  segera  bangkit  dan  melangkah  surut. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  13 


Dia  terantuk-hantuk  keluar  dari  dalam  rumah  Nabi  Musa.  Ratap  tangisnya  amat 
memilukan.  Ia  tak  tahu  harus  kemana  lagi  hendak  mengadu.  Bahkan  ia  tak  tahu  mau 
dibawa  kemana  lagi  kaki-kakinya.  Bila  seorang  Nabi  saja  sudah  menolaknya,  bagaimana 
pula  manusia  lain  bakal  menerimanya?  Terbayang  olehnya  betapa  besar  dosanya,  betapa 
jahat  perbuatannya. 

Ia  tidak  tahu  bahwa  sepeninggalnya,  Malaikat  Jibril  turun  mendatangi  Nabi  Musa. 
Sang  Ruhul  Amin  Jibril  lalu  bertanya,  "Mengapa  engkau  menolak  seorang  wanita  yang 
hendak  bertaubat  dari  dosanya?  Tidakkah  engkau  tahu  dosa  yang  lebih  besar 
daripadanya?"  Nabi  Musa  terperanjat.  "Dosa  apakah  yang  lebih  besar  dari  kekejian 
wanita  pezina  dan  pembunuh  itu?"  Maka  Nabi  Musa  dengan  penuh  rasa  ingin  tahu 
bertanya  kepada  Jibril.  "Betulkah  ada  dosa  yang  lebih  besar  daripada  perempuan  yang 
nista  itu?"  "Ada!"  jawab  Jibril  dengan  tegas.  "Dosa  apakah  itu?"  tanya  Musa  kian 
penasaran." Orang  yang  meninggalkan  sholat  dengan  sengaja  dan  tanpa  menyesal.  Orang 
itu  dosanya  lebih  besar  dari  pada  seribu  kali  berzina"  Mendengar  penjelasan  ini  Nabi 
Musa  kemudian  memanggil  wanita  tadi  untuk  menghadap  kembali  kepadanya.  Ia 
mengangkat  tangan  dengan  khusuk  untuk  memohonkan  ampunan  kepada  Allah  untuk 
perempuan  tersebut. 

Nabi  Musa  menyedari,  orang  yang  meninggalkan  sholat  dengan  sengaja  dan  tanpa 
penyesalan  adalah  sama  saja  seperti  berpendapat  bahwa  sholat  itu  tidak  wajib  dan  tidak 
perlu  atas  dirinya.  Berarti  ia  seakan-akan  menganggap  remeh  perintah  Tuhan,  bahkan 
seolah-olah  menganggap  Tuhan  tidak  punya  hak  untuk  mengatur  dan  memerintah  hamba- 
Nya.  Sedang  orang  yang  bertobat  dan  menyesali  dosanya  dengan  sungguh-sungguh 
berarti  masih  mempunyai  iman  di  dadanya  dan  yakin  bahwa  Allah  itu  berada  di  jalan 
ketaatan  kepada-Nya.  Itulah  sebabnya  Tuhan  pasti  mau  menerima  kedatangannya. 

(Dikutip  dari  buku  30  kisah  teladan  - KH  Abdurrahman  Arroisy) 

Dalam  hadis  Nabi  S. A. W disebutkan  : Orang  yang  meninggalkan  sholat  lebih  besar 
dosanya  dibanding  dengan  orang  yang  membakar  70  buah  Al-Qur'an,  membunuh  70  nabi 
dan  bersetubuh  dengan  ibunya  di  dalam  Ka'bah. 

Dalam  hadis  yang  lain  disebutkan  bahwa  orang  yang  meninggalkan  sholat  sehingga 
terlewat  waktu,  kemudian  ia  mengqadanya,  maka  ia  akan  disiksa  dalam  neraka  selama  satu 
huqub.  Satu  huqub  adalah  delapan  puluh  tahun.  Satu  tahun  terdiri  dari  360  hari, 
sedangkan  satu  hari  diakherat  perbandingannya  adalah  seribu  tahun  di  dunia. 

Demikianlah  kisah  Nabi  Musa  dan  wanita  pezina  dan  dua  hadis  Nabi,  mudah-mudahan 
menjadi  pelajaran  bagi  kita  dan  timbul  niat  untuk  melaksanakan  kewajiban  sholat  dengan 
istiqomah.  Tolong  sebarkan  kepada  saudara-saudara  kita  yang  belum  mengetahui. 

Subhanakallahumma  wabihamdika  asyhadu  allaa  ilaaha  illa  anta,  astaghfiruka  wa 
atuubuilaiik. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  14 


KUBUR  SETIAP  HARI  MENYERU  MANUSIA  SEBANYAK  LIMA  KALI 

1.  Aku  rumah  yang  terpencil,  maka  kamu  akan  senang  dengan  selalu  membaca  Al-Quran. 

2.  Aku  rumah  yang  gelap,  maka  teranglah  aku  dengan  selalu  solat  malam. 

3.  Aku  rumah  penuh  dengan  tanah  dan  debu,  bawalah  amal  soleh  yang  menjadi  hamparan. 

4.  Aku  rumah  ular  berbisa,  maka  bawalah  amalan  Bismillah  sebagai  penawar. 

5.  Aku  rumah  pertanyaan  Munkar  dan  Nakir,  maka  banyaklah  bacaan  "Laailaha  illallah, 
Muhammadur  Rasulullah",  supaya  kamu  dapat  jawapan  kepadanya. 

LIMA  JENIS  RACUN  DAN  LIMA  PENAWARNYA 

1.  Dunia  itu  racun,  zuhud  itu  obatnya. 

2.  Harta  itu  racun,  zakat  itu  obatnya. 

3.  Perkataan  yang  sia-sia  itu  racun,  zikir  itu  obatnya. 

4.  Seluruh  umur  itu  racun,  taat  itu  obatnya. 

5.  Seluruh  tahun  itu  racun,  Ramadhan  itu  obatnya. 


SAMBARAN  HIDUP  SESUDAH  MATI 

Sahabat  Ma'adz  bin  Jabal  bertanya  kepada  Rasulullah  : " Ya  Rasul  ...Terangkan 
kepadaku  tentang  makna  firman  Allah  : Yaitu  hari  ketika  ditiup  sangkakala,  lalu  kamu 
datang  berkelompok-kelompok  ." 

Maka  menangislah  Rasulullah.  Cucuran  airmatanya  membasahi  bajunya  Engkau  telah 
bertanya  sesuatu  yang  dahsyat.  Umatku  akan  dibangkitkan  pada  hari  kiamat  dalam 
kelompok-kelompok  12  (dua  belas)  tabiat : 

Kelompok  pertama  : Dibangkitkan  tanpa  tangan  dan  kaki.  Seraya  terdengar  suara 
dari  sisi  Tuhan  11  Mereka  adalah  orang-orang  yang  menggangu  tetangganya.  Maka  inilah 
ganjarannya  dan  nerakalah  tempatnya  ." 

Kelompok  kedua  : Dibangkitkan  dalam  bentuk  babi.  Seraya  terdengar  suara  dari  sisi 
Tuhan  "Mereka  adalah  orang-orang  yang  bermalas-malas  melakukan  shalat  Maka  inilah 
ganjarannya  dan  nerakalah  tempatnya  ." 

Kelompok  ketiga  : Dibangkitkan  dari  kuburnya  dalam  keadaan  perut  besar 
menggunung,  dipenuhi  ular  dan  kalajengking 

Seraya  terdengar  suara  dari  sisi  Tuhan  "Mereka  adalah  orang-orang  yang  menahan-nahan 
zakat  Maka  inilah  ganjarannya  dan  nerakalah  tempatnya." 

Kelompok  keempat  : Dibangkitkan  dari  kuburnya  dalam  keadaan  darah  mengalir  dari 
mulut.  Seraya  terdengar  suara  dari  sisi  Tuhan  "Mereka  adalah  orang-orang  yang 
berdusta  dalam  jual-beli  Maka  inilah  ganjarannya  dan  nerakalah  tempatnya." 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  15 


Kelompok  kelima  : Dibangkitkan  dari  kuburnya  dalam  keadaan  berbau  busuk.  Lebih 
busuk  dari  bau  bangkai  Seraya  terdengar  suara  dari  sisi  Tuhan  "Mereka  adalah  orang- 
orang  yang  melakukan  maksiat  tersembunyi  karena  merasa  takut  dilihat  orang  tetapi 
tidak  takut  dari  pengawasan  Allah  Maka  inilah  ganjarannya  dan  nerakalah  tempatnya." 

Kelompok  keenam  : Dibangkitkan  dari  kuburnya  dalam  keadaan  terputus  lehernya 
Seraya  terdengar  suara  dari  sisi  Tuhan 

"Mereka  adalah  orang-orang  yang  memberi  kesaksian  palsu  Maka  inilah  ganjarannya  dan 
nerakalah  tempatnya." 

Kelompok  ketujuh  : Dibangkitkan  dari  kuburnya  tanpa  memiliki  lidah.  Dari  mulutnya 
mengalir  nanah  dan  darah.  Seraya  terdengar  suara  dari  sisi  Tuhan  " Mereka  adalah 
orang-orang  yang  menolak  memberi  kesaksian  Maka  inilah  ganjarannya  dan  nerakalah 
tempatnya." 

Kelompok  kedelapan  : Dibangkitkan  dari  kuburnya  dalam  keadaan  tertunduk.  Kedua 
kaki  di  atas  kepala  Seraya  terdengar  suara  dari  sisi  Tuhan  " Mereka  adalah  orang-orang 
yang  gemar  melakukan  zina  dan  keburu  mati  sebelum  bertobat  Maka  inilah  ganjarannya 
dan  nerakalah  tempatnya." 

Kelompok  kesembilan  : Dibangkitkan  dari  kuburnya  dalam  keadaan  berwajah  hitam. 
Matanya  biru  perutnya  penuh  api  Seraya  terdengar  suara  dari  sisi  Tuhan  "Mereka  adalah 
orang-orang  yang  memakan  harta,  dan  merampas  hak  anak-anak  yatim  szcara  zalim  Maka 
inilah  ganjarannya  dan  nerakalah  tempatnya." 

Kelompok  kesepuluh  : Dibangkitkan  dari  kuburnya  Dalam  keadaan  sakit  kusta  dan 
sopak  Seraya  terdengar  suara  dari  sisi  Tuhan  "Mereka  adalah  orang-orang  yang 
mendurhakai  kedua  orangtua  Maka  inilah  ganjarannya  dan  nerakalah  tempatnya." 

Kelompok  kesebelas  : Dibangkitkan  dari  kuburnya  dalam  keadaan  buta-hati  buta- 
mata.  Giginya  seperti  tanduk  kerbau.  Bibir  dan  lidahnya  bergelantungan  mencapai  dada, 
perut,  dan  paha.  Sedang  dari  perutnya  keluar  kotoran.  Seraya  terdengar  suara  dari  sisi 
Tuhan  "Mereka  adalah  orang-orang  yang  gemar  meminum  khamr  Maka  inilah  ganjarannya 
dan  nerakalah  tempatnya." 

Kelompok  kedua  belas  : Dibangkitkan  dari  kuburnya  dengan  wajah  bercahaya,  seperti 
sinar  bulan  purnama.  Melewati  sirath  al-Mustaqim.  Secepat  kilat  menyambar  angin 
Seraya  terdengar  suara  dari  sisi  Tuhan  " Mereka  adalah  orang-orang  yang  melakukan 
amal  kebajikan.  Menjauhi  segala  kemaksiatan.  Rajin  memenuhi  panggilan  shalat,  dan  mati 
sesudah  bertobat  Maka  ganjaran  mereka  adalah:  Pengampunan,  rahmat,  dan  ridha,  Serta 
surga  dari  Allah  Ta'ala." 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  16 


BILA  SELALU  MENGINGAT  MATI 

Sehalus-halus  kehinaan  di  sisi  ALLOH  adalah  tercerabutnya  kedekatan  kita  dari 
sisi-Nya.  Hal  ini  biasanya  ditandai  dengan  kualitas  ibadah  yang  jauh  dari  meningkat,  atau 
bahkan  malah  menurun.  Tidak  bertambah  bagus  ibadahnya,  tidak  bertambah  pula  ilmu 
yang  dapat  membuatnya  takut  kepada  ALLOH,  bahkan  justru  maksiat  pun  sudah  mulai 
dilakukan,  dan  anehnya  yang  bersangkutan  tidak  merasa  rugi.  Inilah  tanda-tanda  akan 
tercerabutnya  nikmat  berdekatan  bersama  ALLOH  Azza  wa  Jalla. 

Pantaslah  bila  Imam  Ibnu  Athoillah  pernah  berujar,  "Rontoknya  iman  ini  akan  terjadi 
pelan-pelan,  terkikis-kikis  sedikit  demi  sedikit  sampai  akhirnya  tanpa  terasa  habis  tandas 
tidak  tersisa".  Demikianlah  yang  terjadi  bagi  orang  yang  tidak  berusaha  memelihara  iman 
di  dalam  kalbunya.  Karenanya  jangan  pernah  permainkan  nikmat  iman  di  hati  ini. 

Ada  sebuah  kejadian  yang  semoga  dengan  diungkapkannya  di  forum  ini  ada  hikmah  yang 
bisa  diambil.  Kisahnya  dari  seorang  teman  yang  waktu  itu  nampak  begitu  rajin  beribadah, 
saat  shalat  tak  lepas  dari  linang  air  mata,  shalat  tahajud  pun  tak  pernah  putus,  bahkan 
anak  dan  istrinya  diajak  pula  untuk  berjamaah  ke  mesjid.  Selidik  punya  selidik,  ternyata 
saat  itu  dia  sedang  menanggung  utang.  Karenanya  diantara  ibadah-ibadahnya  itu  dia 
selipkan  pula  doa  agar  utangnya  segera  terlunasi.  Selang  beberapa  lama,  ALLOH  Azza  wa 
Jalla,  Zat  yang  Mahakaya  dan  Maha  Mengabulkan  setiap  doa  hamba-Nya  pun  berkenan 
melunasi  utang  rekan  tersebut. 

Sayangnya  begitu  utang  terlunasi  doanya  mulai  jarang,  hilang  pula  motivasinya  untuk 
beribadah.  Biasanya  kehilangan  shalat  tahajud  menangis  tersedu-sedu,  "Mengapa  Engkau 
tidak  membangunkan  aku,  ya  ALLOH?!",  ujarnya  seakan  menyesali  diri.  Tapi  lama- 
kelamaan  tahajud  tertinggal  justru  menjadi  senang  karena  jadual  tidur  menjadi  cukup. 
Bahkan  sebelum  azan  biasanya  sudah  menuju  mesjid,  tapi  akhir-akhir  ini  datang  ke  mesjid 
justru  ketika  azan.  Hari  berikutnya  ketika  azan  tuntas  baru  selesai  wudhu.  Lain  lagi  pada 
besok  harinya,  ketika  azan  selesai  justru  masih  di  rumah,  hingga  akhirnya  ia  pun 
memutuskan  untuk  shalat  di  rumah  saja. 

Begitupun  untuk  shalat  sunat,  biasanya  ketika  masuk  mesjid  shalat  sunat  tahiyatul 
mesjid  terlebih  dulu  dan  salat  fardhu  pun  selalu  dibarengi  shalat  rawatib.  Tapi  sekarang 
saat  datang  lebih  awal  pun  malah  pura-pura  berdiri  menunggu  iqamat,  selalu  ada  saja 
alasannya.  Sesudah  iqamat  biasanya  memburu  shaf  paling  awal,  kini  yang  diburu  justru 
shaf  paling  tengah,  hari  berikutnya  ia  memilih  shaf  sebelah  pojok,  bahkan  lama-lama 
mencari  shaf  di  dekat  pintu,  dengan  alasan  supaya  tidak  terlambat  dua  kali.  "Kalau  datang 
terlambat,  maka  ketika  pulang  aku  tidak  boleh  terlambat  lagi,  pokoknya  harus  duluan!" 
Pikirnya. 

Saat  akan  shalat  sunat  rawatib,  ia  malah  menundanya  dengan  alasan  nanti  akan  di 
rumah  saja,  padahal  ketika  sampai  di  rumah  pun  tidak  dikerjakan.  Entah  disadari  atau 
tidak  oleh  dirinya,  ternyata  pelan-pelan  banyak  ibadah  yang  ditinggalkan.  Bahkan  pergi  ke 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  17 


majlis  ta'lim  yang  biasanya  rutin  dilakukan,  majlis  ilmu  di  mana  saja  dikejar,  sayangnya 
akhir-akhir  ini  kebiasaan  itu  malah  hilang. 

Ketika  zikir  pun  biasanya  selalu  dihayati,  sekarang  justru  antara  apa  yang  diucapkan 
di  mulut  dengan  suasana  hati,  sama  sekali  bak  gayung  tak  bersambut.  Mulut  mengucap, 
tapi  hati  malah  keliling  dunia,  masyaallah.  Sudah  dilakukan  tanpa  kesadaran,  seringkali 
pula  selalu  ada  alasan  untuk  tidak  melakukannya.  Saat-saat  berdoa  pun  menjadi  kering, 
tidak  lagi  memancarkan  keuatan  ruhiah,  tidak  ada  sentuhan,  inilah  tanda-tanda  hati  mulai 
mengeras. 

Kalau  kebiasaan  ibadah  sudah  mulai  tercerabut  satu  persatu,  maka  inilah  tanda-tanda 

sudah  tercerabutnya  taupiq  dari-Nya.  Akibat  selanjutnya  pun  mudah  ditebak,  ketahanan 

penjagaan  diri  menjadi  blong,  kata-katanya  menjadi  kasar,  mata  jelalatan  tidak 

terkendali,  dan  emosinya  pun  mudah  membara.  Apalagi  ketika  ibadah  shalat  yang 

merupakan  benteng  dari  perbuatan  keji  dan  munkar  mulai  lambat  dilakukan,  kadang- 

kadang  pula  mulai  ditinggalkan.  Ibadah  yang  lain  nasibnya  tak  jauh  beda,  hingga  akhirnya 

meningallah  ia  dalam  keadaan  hilang  keyakinannya  kepada  ALLOH.  Inilah  yang  disebut 

suul  khatimah  (jelek  di  akhir),  naudzhubillah.  Apalah  artinya  hidup  kalau  akhirnya  seperti 

ini. 

*** 

Ada  lagi  sebuah  kisah  pilu  ketika  suatu  waktu  bersilaturahmi  ke  Batam.  Kisahnya  ada 
seorang  wanita  muda  yang  tidak  bisa  menjaga  diri  dalam  pergaulan  dengan  lawan  jenisnya 
sehingga  dia  hamil,  sedangkan  laki-lakinya  tidak  tahu  entah  kemana  (tidak  bertanggung 
jawab).  Hampir  putus  asa  ketika  si  wanita  ini  minta  tolong  kepada  seorang  pemuda 
mesjid.  Ditolonglah  ia  untuk  bisa  melakukan  persalinan  di  suatu  klinik  bersalin,  hingga  ia 
bisa  melahirkan  dengan  lancar.  Walau  tidak  jelas  siapa  ayahnya,  akhirnya  si  wanita  ini  pun 
menjadi  ibu  dari  seorang  bayi  mungil. 

Sayangnya,  sesudah  beberapa  lama  ditolong,  sifat-sifat  jahiliyahnya  kambuh  lagi. 

Mungkin  karena  iman  dan  ilmunya  masih  kurang,  bahkan  ketika  dinasihati  pun  tidak 

mempan  lagi  hingga  akhirnya  dia  terjerumus  lagi.  Demikianlah  kisah  si  wanita  ini,  ia 

kembali  hamil  di  luar  nikah  tanpa  ada  pria  yang  mau  bertanggung  jawab. 

Lalu  ditolonglah  ia  oleh  seseorang  yang  ternyata  aqidahnya  beda.  Si  orang  yang  akan 

membantu  pun  menawarkan  bantuan  keuangan  dengan  catatan  harus  pindah  agama 

terlebih  dulu.  Si  wanita  pun  menyetujuinya,  dalam  hatinya  "Toh  hanya  untuk  persalinan 

saja,  setelah  melahirkan  aku  akan  masuk  Islam  lagi".  Tapi  ternyata  ALLOH  menentukan 

lain,  saat  persalinan  itu  justru  malaikat  Izrail  datang  menjemput,  meninggalah  si  wanita 

dalam  keadaan  murtad,  naudzhubillah. 

*** 

Cerita  ini  nampaknya  bersesuaian  pula  dengan  sebuah  kisah  klasik  dari  Imam  Al 
Ghazali. 

Suatu  ketika  ada  seseorang  yang  sudah  bertahun-tahun  menjadi  muazin  di  sebuah 
menara  tinggi  di  samping  mesjid.  Kebetulan  di  samping  mesjid  itu  adapula  sebuah  rumah 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  18 


yang  ternyata  dihuni  oleh  keluarga  non-muslim,  diantara  anak-anak  keluarga  itu  ada 
seorang  anak  perempuan  berparas  cantikyang  sedang  berangkat  ramaja. 

Tiap  naik  menara  untuk  azan,  secara  tidak  disengaja  tatapan  mata  sang  muazin  selalu 
tertumbuk  pada  si  anak  gadis  ini,  begitu  pula  ketika  turun  dari  menara.  Seperti  pepatah 
mengatakan  "dari  mata  rurun  ke  hati",  begitulah  saking  seringnya  memandang,  hati  sang 
muazin  pun  mulai  terpaut  akan  paras  cantik  anak  gadis  ini.  Bahkan  saat  azan  yang 
diucapkan  di  mulut  Allahuakbar-Allahuakbar,  tapi  hatinya  malah  khusyu  memikirkan  anak 
gadis  itu. 

Karena  sudah  tidak  tahan  lagi,  maka  sang  muazin  ini  pun  nekad  mendatangi  rumah  si  anak 
gadis  tersebut  dengan  tujuan  untuk  melamarnya.  Hanya  sayang,  orang  tua  si  anak  gadis 
menolak  dengan  mentah-mentah,  apalagi  jika  anaknya  harus  pindah  keyakinan  karena 
mengikuti  agama  calon  suaminya,  sang  muazin  yang  beragama  Islam  itu.  "Selama  engkau 
masih  memeluk  Islam  sebagai  agamamu,  tidak  akan  pernah  aku  ijinkan  anakku  menjadi 
istrimu"  ujar  si  Bapak,  seolah-olah  memberi  syarat  agar  sang  muazin  ini  mau  masuk  agama 
keluarganya  terlebih  dulu. 

Berpikir  keraslah  sang  muazin  ini,  hanya  sayang,  saking  ngebetnya  pada  gadis  ini, 

pikirannya  seakan  sudah  tidak  mampu  lagi  berpikir  jernih.  Hingga  akhirnya  di  hatinya 

terbersit  suatu  niat,  "Ya  ALLOH  saya  ini  telah  bertahun-tahun  azan  untuk  mengingatkan 

dan  mengajak  manusia  menyembah-Mu.  Aku  yakin  Engkau  telah  menyaksikan  itu  dan  telah 

pula  memberikan  balasan  pahala  yang  setimpal.  Tetapi  saat  ini  aku  mohon  beberapa  saat 

saja  ya  ALLOH,  aku  akan  berpura-pura  masuk  agama  keluarga  si  anak  gadis  ini,  setelah 

menikahinya  aku  berjanji  akan  kembali  masuk  Islam".  Baru  saja  dalam  hatinya  terbersit 

niat  seperti  itu,  dia  terpeleset  jatuh  dari  tangga  menara  mesjid  yang  cukup  tinggi  itu. 

Akhirnya  sang  muazin  pun  meninggal  dalam  keadaan  murtad  dan  suul  khatimah. 

*** 

Kalau  kita  simak  dengan  seksama  uraian-uraian  kisah  di  atas,  nampaklah  bahwa  salah 
satu  hikmah  yang  dapat  kita  ambil  darinya  adalah  jikalau  kita  sedang  berbuat  kurang 
bermanfaat  bahkan  zhalim,  maka  salah  satu  teknik  mengeremnya  adalah  dengan 
'mengingat  mati'.  Bagaimana  kalau  kita  tiba-tiba  meninggal,  padahal  kita  sedang  berbuat 
maksiat,  zhalim,  atau  aniaya?  Tidak  takutkah  kita  mati  suul  khatimah?  Naudzhubillah. 
Ternyata  ingat  mati  menjadi  bagian  yang  sangat  penting  setelah  doa  dan  ikhtiar  kita 
dalam  memelihara  iman  di  relung  kalbu  ini.  Artinya  kalau  ingin  meninggal  dalam  keadaan 
khusnul  khatimah,  maka  selalulah  ingat  mati. 

Dalam  hal  ini  Rasulullah  S. A. W telah  mengingatkan  para  sahabatnya  untuk  selalu 
mengingat  kematian.  Dikisahkan  pada  suatu  hari  Rasulullah  keluar  menuju  mesjid.  Tiba- 
tiba  beliau  mendapati  suatu  kaum  yangsedang  mengobrol  dan  tertawa.  Maka  beliau 
bersabda,  "Ingatlah  kematian.  Demi  Zat  yang  nyawaku  berada  dalam  kekuasaan-Nya, 
kalau  kamu  mengetahui  apa  yang  aku  ketahui,  niscaya  kamu  akan  tertawa  sedikit  dan 
banyak  menangis." 

Dan  ternyata  ingat  mati  itu  efektif  membuat  kita  seakan  punya  rem  yang  kokoh  dari 
berbuat  dosa  dan  aniaya.  Akibatnya  dimana  saja  dan  kapan  saja  kita  akan  senantiasa 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  19 


terarahkan  untuk  melakukan  segala  sesuatu  hanya  yang  bermanfaat.  Begitupun  ketika 
misalnya,  mendengarkan  musik  ataupun  nyanyian,  yang  didengarkan  pasti  hanya  yang 
bermanfaat  saja,  seperti  nasyid-nasyid  Islami  atau  bahkan  bacaan  Al  Quran  yang 
mengingatkan  kita  kepada  ALLOH  Azza  wa  Jalla.  Sehingga  kalaupun  malaikat  Izrail 
datang  menjemput  saat  itu,  alhamdulillah  kita  sedang  dalam  kondisi  ingat  kepada  ALLOH. 
Inilah  khusnul  khatimah. 

Bahkan  kalau  kita  lihat  para  arifin  dan  salafus  shalih  senantiasa  mengingat 
kematian,  seumpama  seorang  pemuda  yang  menunggu  kekasihnya.  Dan  seorang  kekasih 
tidak  pernah  melupakan  janji  kekasihnya.  Diriwayatkan  dari  sahabat  Hudzaifah  r. a. 
bahwa  ketika  kematian  menjemputnya,  ia  berkata,  "Kekasih  datang  dalam  keadaan  miskin. 
Tiadalah  beruntung  siapa  yang  menyesali  kedatangannya.  Ya  ALLOH,  jika  Engkau  tahu 
bahwa  kefakiran  lebih  aku  sukai  daripada  kaya,  sakit  lebih  aku  sukai  daripada  sehat,  dan 
kematian  lebih  aku  sukai  daripada  kehidupan,  maka  mudahkanlah  bagiku  kematian 
sehingga  aku  menemui-Mu." 

Akhirnya,  semoga  kita  digolongkan  ALLOH  SWT  menjadi  orang  yang  beroleh  karunia 
khusnul  khatimah.  Amin!  *** 


TERKENA  API  DI  KUBURAN 

Diceritakan  dari  Ibnu  Hajar  bahawa  serombongan  orang  dari  kalangan  Tabi'in  pergi 
berziarah  ke  rumah  Abu  Sinan.  Baru  sebentar  mereka  di  rumah  itu,  Abu  Sinan  telah 
mengajak  mereka  untuk  berziarah  ke  rumah  jirannya. 

"Mari  ikut  saya  ke  rumah  jiran  untuk  mengucapkan  ta'ziah  atas  kematian  saudaranya." 
kata  Abu  Sinan  kepada  tetamunya. 

Sesampainya  di  sana,  mereka  mendapati  saudara  si  mati  senantiasa  menangis  karana 
terlalu  sedih.  Para  tetamu  telah  berusaha  menghibur  dan  membujuknya  agar  jangan 
menangis,  tapi  tidak  berjaya. 

"Apakah  kamu  tidak  tahu  bahwa  kematian  itu  suatu  perkara  yang  mesti  dijalani  oleh 
setiap  orang?"  tanya  para  tetamu. 

"Itu  aku  tahu.  Akan  tetapi  aku  sangat  sedih  kerana  memikirkan  siksa  yang  telah  menimpa 
saudaraku  itu."  jawabnya. 

"Apakah  engkau  mengetahui  perkara  yang  ghaib?" 

"Tidak.  Akan  tetapi  ketika  aku  menguburkannya  dan  meratakan  tanah  di  atasnya  telah 
terjadi  sesuatu  yang  menakutkan.  Ketika  itu  orang-orang  telah  pulang,  tapi  aku  masih 
duduk  di  atas  kuburnya.  Tiba-tiba  terdengar  suara  dari  dalam  kubur  "Ah. ...ah. ...Mereka 
tinggalkan  aku  seorang  diri  menanggung  siksa.  Padahal  aku  mengerjakan  puasa  dan  solat". 
Jeritan  itu  betul-betul  membuatku  menangis  kerana  kasihan.  Aku  coba  menggali 
kuburnya  semula  kerana  ingin  tahu  apa  yang  sudah  terjadi  di  dalamnya.  Ternyata  kuburan 
itu  telah  penuh  dengan  api  dan  di  leher  si  mayat  ada  rantai  dari  api.  Kerana  kasihan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  20 


kepada  saudara,  aku  cuba  untuk  melepaskan  rantai  itu  dari  lehernya.  Apabila  aku  hulurkan 
tangan  untuk  membukanya,  tanganku  terbakar." 

Lelaki  itu  menunjukkan  tangannya  yang  masih  hitam  dan  mengelupas  kulitnya  karana 
kesan  api  dari  dalam  kubur  kepada  tetamu.  Dia  meneruskan  ceritanya:  "Aku  terus 
menimbun  kubur  itu  seperti  semula  dan  pulang  dengan  segera.  Bagaimana  kami  tidak  akan 
menangis  apabila  mengingati  keadaan  itu?" 

"Apa  yang  biasa  dilakukan  oleh  saudaramu  ketika  di  dunia?"  tanya  teman-teman  Abu 
S i nan. 

"Dia  tidak  mengeluarkan  zakat  hartanya."  jawabnya. 

Dengan  jawaban  ini,  teman-teman  Abu  Sinan  membuat  kesimpulan  tentang  kebenaran 
ayat  Suci  Al-Quran  surah  Ali  Imran  yang  artinya: 

"Sekali-kali  janganlah  orang-orang  yang  bakhil  dengan  harta  yang  Allah  berikan  kepada 
mereka  dari  karunia-Nya  menyangka,  bahwa  kebakhilan  itu  baik  bagi  mereka.  Sebenarnya 
kebakhilan  itu  adalah  buruk  bagi  mereka.  Harta  yang  mereka  bakhilkan  itu  akan 
dikalungkan  kelak  di  lehernya  di  hari  kiamat.  Dan  kepunyaan  Allah-lah  segala  warisan 
(yang  ada)  di  langit  dan  di  bumi.  Dan  Allah  mengetahui  apa  yang  kamu  kerjakan."  (Ali 
Imran,  180) 


AMANAH  SEORANG  SAHABAT 

Diceritakan  bahawa  ada  dua  orang  lelaki  dari  kalangan  sahabat  Rasulullah  s.w.a. 
berteman  baik  saling  ziarah  menziarahi  antara  satu  dengan  lainnya.  Merekaadalah  Sha'b 
bin  Jastamah  dan  Auf  bin  Malik. 

"Wahai  saudaraku,  siapa  di  antara  kita  yang  pergi  (meninggal  dunia)  terlebih  dahulu, 
hendaknya  saling  kunjung  mengunjungi."  kata  Sha'b  kepada  Auf  di  suatu  hari. 

"Betul  begitu?"  tanya  Auf. 

"Betul."  jawab  Sha'b. 

Ditakdirkan  Allah,  Sha'b  meninggal  dunia  terlebih  dahulu.  Pada  suatu  malam  Auf 
bermimpi  melihat  Sha'b  datang  mengunjunginya. 

"Engkau  wahai  saudaraku?"  tanya  Auf. 

"Benar."  jawab  Sha'b. 

"Bagaimana  keadaan  dirimu?" 

"Aku  mendapatkan  keampunan  setelah  mendapat  musibah." 

Apabila  Auf  melihat  pada  leher  Sha'b,  dia  melihat  ada  tanda  hitam  di  situ. 

"Apa  gerangan  tanda  hitam  di  lehermu  itu?"  tanya  Auf. 

"Ini  adalah  akibat  sepuluh  dinar  yang  aku  pinjam  dari  seseorang  Yahudi,  maka  tolong 
jelaskan  hutang  tersebut.  Ketahuilah  wahai  saudaraku,  bahwa  tidak  satupun  kejadian 
yang  terjadi  di  dalam  keluargaku,  semua  terjadi  pula  setelah  kematianku.  Bahkan 
terhadap  kucing  yang  matipun  dipertanggungjawabkan  juga.  Ingatlah  wahai  saudaraku, 
bahwa  anak  perempuanku  yang  mati  enam  hari  yang  lalu,  perlu  engkau  beri  pelajaran  yang 
baik  dan  pengertian  baginya." 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  21 


Perbincangan  di  antara  kedua-dua  lelaki  yang  bersahabat  itu  terhenti  kerana  Auf 
terjaga  dari  tidurnya.  Dia  menyadari  bahwa  semua  yang  dimimpikannya  itu  merupakan 
pelajaran  dan  peringatan  baginya.  Pada  sebelah  paginya  dia  segera  pergi  ke  rumah 
keluarga  Sha'b. 

"Selamat  datang  wahai  Auf.  Kami  sangat  gembira  dengan  kedatanganmu."  kata 
keluarga  Sha'b.  "Beginilah  semestinya  kita  bersaudara.  Mengapa  anda  datang  setelah 
Sha'b  tidak  ada  di  dunia?" 

Auf  menerangkan  maksud  kedatangannya  yaitu  untuk  memberitahukan  semua  mimpinya 
malam  tadi.  Keluarga  Sha'b  faham  akan  semuanya  dan  percaya  bahwa  mimpinya  itu  benar. 
Mereka  pun  mengumpulkan  sepuluh  dinar  dari  wang  simpanan  Sha'b  sendiri  lalu  diberikan 
kepada  Auf  agar  dibayarkan  kepada  si  Yahudi. 

Auf  segera  pergi  ke  rumah  si  Yahudi  untuk  menjelaskan  hutang  Sha'b. 

"Adakah  Sha'b  mempunyai  tanggungan  sesuatu  kepadamu?"  tanya  Auf. 

"Rahmat  Allah  ke  atas  Sha'b  Sahabat  Rasulullah  S. A. W.  Benar,  aku  telah  memberinya 
pinjaman  sebanyak  sepuluh  dinar."  jawab  si  Yahudi. 

Setelah  Auf  menyerahkan  sepuluh  dinar,  si  Yahudi  berkata:  "Demi  Allah  dinar  ini  serupa 
benar  dengan  dinarku  yang  dipinjamnya  dulu." 

Dengan  demikian,  Auf  telah  melaksanakan  amanah  dan  pesan  saudara  seagamanya  yang 
telah  meninggal  dunia. 


BANYAKLAH  BER-ZIKIR 

Diriwayatkan  oleh  Abu  Hurairah  r.a..  Ia  berkata  bahwa  Rasulullah  S. A. W.  Bersabda, 
"Sesungguhnya  Allah  SWT  memiliki  malaikat-malaikat  yang  berkeliling  di  jalan-jalan  guna 
mencari  hamba  ahli  berzikir. 

Jika  mereka  mendapati  kaum  yang  selalu  berzikir  kepada  Allah  SWT,  mereka 
menyerunya, ' Serukanlah  kebutuhan  kalian.1 

Kemudian  mereka  membawanya  dengan  sayap-sayapnya  ke  atas  langit  bumi. 

Lalu  mereka  ditanya  oleh  Rabb-nya  (Dia  Maha  Mengetahui),  ' Apa  yang  dikatakan  oleh 
hamba-hamba-Ku?1 

Para  malaikat  menjawab,  ' Mereka  menyucikan  dan  mengagungkan  Engkau,  memuji  dan 
memuliakan  Engkau.1 

Allah  berf  irman, ' Apakah  mereka  melihat-Ku?1 

Para  malaikat  menjawab, ' Tidak,  demi  Allah,  mereka  tidak  melihat-Mu.1 
Allah  berfirman, ' Bagaimana  kalau  mereka  melihat  Aku?1 

Para  malaikat  berkata,  ' Kalau  mereka  melihat-Mu,  tentunya  ibadah  mereka  akan 

bertambah,  tambah  menyucikan  dan  memuliakan  Engkau.1 

Allah  SWT  berfirman, ' Apa  yang  mereka  minta?1 

Para  malaikat  berkata, ' Mereka  memohon  surga  kepada-Mu.1 

Allah  berf  irman, ' Apakah  mereka  pernah  melihatnya?1 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  22 


Para  malaikat  berkata,  'Tidak,  demi  Allah,  mereka  tidak  pernah  melihatnya.1  Allah  SWT 
berfirman, ' Bagaimana  kalau  mereka  melihatnya?1 

Para  malaikat  berkata,  ' Kalau  mereka  melihatnya,  niscaya  mereka  akan  semakin 

berhasrat  serta  tamak  dalam  memohon  dan  memintanya.1 

Allah  SWT  berfirman, ' Pada  apa  mereka  memohon  perlindungan?1 

Para  malaikat  berkata, ' Mereka  memohon  perlindungan  dari  neraka-Mu.1 

Allah  SWT  berfirman, ' Apakah  mereka  pernah  melihatnya?1 

Para  malaikat  berkata,  ' Kalau  mereka  melihatnya,  niscaya  mereka  akan  semakin  berlari 
menjauhinya  dan  semakin  takut.1 

Allah  SWT  berfirman,  ' Kalian  Aku  jadikan  saksi  bahwa  Aku  telah  mengampuni  mereka.1 
Salah  seorang  dari  malaikat  itu  berkata,  ' Di  dalam  kelompok  mereka  terdapat  si  Fulan 
yang  bukan  bagian  dari  mereka.  Ia  datang  ke  sana  hanya  untuk  suatu  keperluan.1  Allah 
SWT  berf irman,  ' Anggota  majelis  itu  tidak  menyengsarakan  orang  yang  duduk 
bergabung  dalam  majelis  mereka."1 

YANG  DIMURKAI  ALLAH 

Setiap  muslim  pasti  menghendaki  agar  diridhai,  disenangi  atau  dicintai  Allah  Swt. 
Karena  itu,  sebagai  muslim  kita  dituntut  untuk  melakukan  hal-hal  yang  membuat  Allah 
cinta  dan  ridha  kepada  kita,  bukan  hal-hal  yang  membuat  Allah  murka  kepada  hamba- 
hamba-Nya. 

Di  dalam  Al-Qur'an  dan  hadits,  banyak  dalil  yang  menyebutkan  perbuatan-perbuatan 
yang  bila  dilakukan  manusia,  maka  Allah  murka  kepadanya.  Diantara  perbuatan  manusia 
yang  menyebabkan  Allah  murka  kepadanya  adalah  sebagaimana  yang  disebutkan  dalam 
sabda  Rasulullah  S. A. W : Empat  orang  yang  dimurkai  Allah,  yaitu:  penjual  yang  suka 
bersumpah,  fakir  yang  sombong,  orang  tua  yang  berzina  dan  penguasa  yang  lalim  (HR. 
Nasa'i  dan  Baihaqi). 

Dari  hadits  di  atas,  ada  empat  kelompok  manusia  yang  dimurkai  Allah  Swt,  ini  perlu  kita 
bahas  agar  kita  bisa  menjauhi  perbuatan  tersebut  sehingga  kita  tidak  termasuk  ke  dalam 
kelompok  orang  yang  dimurkai  Allah  Swt. 

Pedagang  Yang  Bersumpah 

Dalam  dunia  perdagangan,  sudah  lumrah  kalau  pedagang  ingin  mendapatkan 
keuntungan  yang  besar  dengan  memberikan  harga  yang  tinggi  kepada  pembeli,  sementara 
pembeli  juga  ingin  mendapatkan  harga  yang  murah  sehingga  mengajukan  tawaran  yang 
rendah.  Untung  memang  boleh  diraih,  penawaran  harga  yang  murah  memang  boleh 
dilakukan,  namun  kejujuran  antara  pedagang  dan  pembeli  haruslah  diutamakan. 

Tapi  dalam  dunia  perdagangan  sekarang,  sangat  sedikit  --kalau  tidak  boleh  kita 
sebut  tidak  ada--  pedagang  dan  pembeli  yang  jujur.  Bahkan  ketidakjujuran  itu  dibingkai 
juga  dengan  sumpah  palsu  dalam  rangka  memuji  barang  dagangannya  yang  membuatnya 
dianggap  pantas  dengan  harga  yang  mahal  sehingga  pembeli  menjadi  yakin  bahwa  barang 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  23 


yang  mahal  itu  menjadi  terasa  murah  murah,  ini  membuat  pembeli  menjadi  tambah 
tertarik  dan  membelinya.  Pedagang  seperti  ini  amat  dimurkai  oleh  Allah  Swt  sebagaimana 
hadits  di  atas  dan  sumpah  palsu  memang  akan  membawa  kebencian  dari  Allah  Swt 
sehingga  Dia  tidak  segan-segan  untuk  mengazabnya,  Allah  berfirman  yang  artinya:  Dan 
janganlah  kamu  jadikan  sumpah-sumpahmu  sebagai  alat  penipu  diantaramu,  yang 
menyebabkan  tergelincir  kaki  (mu)  sesudah  kokoh  tegaknya,  dan  kamu  rasakan 
kemelaratan  (di  dunia)  karena  kamu  menghalangi  (manusia)  dari  jalan  Allah;  dan  bagimu 
azab  yang  besar  (QS  16:94). 

Orang  Miskin  Yang  Sombong 

Kesombongan  merupakan  sesuatu  yang  dibenci  Allah  Swt,  orang  kaya  yang  sombong 
dengan  sebab  kekayaannya  saja  Allah  benci,  apalagi  kalau  orang  miskin  menyombongkan 
diri  dalam  soal  harta  sehingga  dia  menampakkan  dirinya  seperti  orang  kaya  dengan  penuh 
kesombongan.  Kebencian  Allah  kepada  orang  kaya  yang  sombong  itu  dikemukakan  dalam 
firman-Nya  yang  artinya:  Sesungguhnya  Karun  adalah  termasuk  kaum  Musa,  maka  ia 
berlaku  aniaya  terhadap  mereka,  Dan  Kami  telah  menganugerahkan  kepadanya 
perbendaharaan  harta  yang  kunci-kuncinya  sungguh  berat  dipikul  oleh  sejumlah  orang 
yang  kuat-kuat.  (Ingatlah)  ketika  kaumnya  berkata  kepadanya:  "Janganlah  kamu  terlalu 
bangga;  sesungguhnya  Allah  tidak  menyukai  orang-orang  yang  terlalu  membanggakan  diri" 
(QS  28:76). 

Maka  dengan  sebab  kesombongan  Karun  yang  kaya  itulah,  Allah  Swt  betul-betul 
mengazabnya  di  dunia  ini  sebagaimana  f irman-Nya  yang  artinya:  Maka  Kami  benamkanlah 
Karun  beserta  rumahnya  ke  dalam  bumi.  Maka  tidak  ada  baginya  suatu  golonganpun  yang 
menolongnya  terhadap  azab  Allah,  dan  tiadalah  ia  termasuk  orang-orang  (yang  dapat) 
membela  (dirinya). 

Kalau  Karun  yang  kaya  raya  tapi  sombong  dibenci  dan  diazab  Allah  Swt,  apalagi  orang 
miskin  yang  amat  tidak  pantas  menyombongkan  diri,  maka  bila  ada  orang  miskin  sombong, 
bisa  jadi  Allah  lebih  murka  lagi.  Tegasnya,  tak  ada  tempat  di  sisi  Allah  buat  siapapun  yang 
menyombongkan  diri,  Allah  berfirman  yang  artinya:  Tidak  diragukan  lagi  bahwa 
sesungguhnya  Allah  mengetahui  apa  yang  mereka  rahasiakan  dan  apa  yang  mereka 
lahirkan.  Sesungguhnya  Allah  tidak  menyukai  orang-orang  yang  sombong  (QS  16:23). 
Meskipun  demikian,  orang  yang  miskin  bukan  berarti  harus  minder,  tapi  dia  juga  harus 
tawadhu  atau  rendah  hati.  Miskin  dan  kaya  bukanlah  ukuran  ketaqwaan  kepada  Allah, 
namun  keduanya  bisa  membawa  manusia  pada  ketaqwaan  tapi  juga  bisa  membawa  manusia 
pada  kemurkaan. 

Orang  Tua  Yang  Berzina 

Zina  merupakan  perbuatan  yang  sangat  tercela,  karena  itu  di  dalam  Islam,  hukuman 
untuk  orang  yang  berzina  itu  sangat  berat,  Allah  berfirman  yang  artinya:  Perempuan  yang 
berzina  dan  laki-laki  yang  berzina,  maka  deralah  tiap-tiap  seorang  dari  keduanya  seratus 
kali  dera,  dan  janganlah  belas  kasihan  kepada  keduanya  mencegah  kamu  untuk 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  24 


(menjalankan)  agama  Allah,  jika  kamu  beriman  kepada  Allah,  dan  hari  akhirat,  dan 
hendaklah  (pelaksanaan)  hukuman  mereka  disaksikan  oleh  sekumpulan  dari  orang-orang 
yang  beriman  (QS  24:2). 

Tercelanya  perbuatan  zina  pada  dasarnya  berlaku  untuk  semua  kalangan  manusia, 
baik  laki-laki  maupun  wanita,  tua  maupun  muda.  Namun  bagi  orang  yang  tua,  dengan 
usianya  yang  panjang  dan  sudah  dapat  dipastikan  semakin  dekatnya  pada  kematian, 
semestinya  dia  menjadi  orang  yang  semakin  dekat  kepada  Allah  Swt,  bertaubat  kepada- 
Nya  dari  segala  dosa  yang  dilakukan  serta  menjauhi  segala  bentuk  kemaksiatan. 

Oleh  karena  itu,  amat  wajar  kalau  Allah  Swt  lebih  murka  kepada  orang  tua  yang  berzina 
ketimbang  kepada  orang  muda  yang  berzina,  karena  peluang  bertaubat  kepada  yang  muda 
lebih  besar  ketimbang  kepada  yang  tua.  Kalau  orang  sudah  tua  tapi  masih  saja  melakukan 
perzinahan,  mau  kemana  lagi  arah  hidup  yang  hendak  ditempuhnya.  Karena  itu  Allah 
murka  kepada  orang  muda  yang  berzina  tapi  lebih  murka  lagi  bila  ada  orang  tua  yang 
berzina. 

Penguasa  Yang  Lalim 

Hadits  di  atas  juga  menyebutkan  penguasa  yang  lalim  termasuk  manusia  yang 
dimurkai  Allah  Swt,  hal  ini  karena  penguasa  semestinya  menjadi  pelayan  bagi  masyarakat, 
bukan  malah  sebaliknya.  Dalam  perjalanan  kehidupan  umat  manusia,  amat  banyak 
penguasa  yang  maunya  dilayani  oleh  masyarakat  bahkan  cenderung  menyakiti  rakyatnya. 
Oleh  karena  itu,  manakala  ada  penguasa  yang  zalim,  cepat  atau  lambat,  dia  akan  tumbang 
dari  kekuasaannya  dengan  berbagai  cara  dan  sebab.  Begitulah  memang  yang  telah  terjadi 
pada  Fir'aun  yang  ditumbangkan  oleh  anak  angkatnya  sendiri,  yakni  Musa  AS,  Namrut 
yang  ditumbangkan  oleh  Ibrahim  AS,  Abu  Jahal  dan  Abu  Lahab  yang  ditumbangkan  oleh 
keponakannya  sendiri  Nabi  Muhammad  S. A. W dan  penguasa-penguasa  yang  zalim  lainnya. 
Di  dalam  Islam,  kepemimpinan  atau  kekuasaan  merupakan  amanah  yang  tidak  boleh  disia- 
siakan.  Bagi  seorang  muslim,  kesempatan  memimpin  akan  selalu  digunakan  untuk  syiar  dan 
penegakan  nilai-nilai  Islam,  apapun  kedudukan  atau  jabatan  yang  dipegangnya.  Itu 
sebabnya,  kepemimpinan  bukan  peluang  untuk  meraih  keuntungan  pribadi  yang  sebesar- 
besarnya,  apalagi  hal  itu  akan  dimintai  pertanggung-jawaban  oleh  Allah  Swt. 

Dengan  demikian  menjadi  jelas  bagi  kita  bahwa,  kemurkaan  dan  kecintaan  Allah  Swt 
kepada  manusia  sangat  tergantung  kepada  manusia  itu  sendiri.  Apabila  manusia 
melakukan  hal-hal  yang  Allah  senang,  maka  Allah  akan  mencintainya  dan  bila  manusia 
melakukan  hal-hal  yang  Allah  benci,  maka  Allah  akan  murka  kepada-Nya. 


TAK  ADA  JALAN  UNTUK  MAKSIAT 

Ibrahim  bin  Adham  bercerita  bahwa  ia  pernah  didatangi  seorang  laki-laki  yang 
berkata  kepadanya: 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  25 


"Wahai  Abu  Ishak  (Ibrahim  bin  Adham)!  Saya  seorang  yang  banyak  berdosa,  seorang 
yang  dzalim.Sudikah  kiranya  Tuan  mengajari  saya  hidup  zuhud,  agar  Alloh  menerangi  jalan 
hidup  saya  dan  melembutkan  hati  saya  yang  kesat  ini." 

Ibrahim  bin  Adham  menjawab,  "Kalau  kau  dapat  memegang  teguh  enam  perkara  berikut 
ini,  niscaya  engkau  akan  selamat." 

"Apa  itu?"  Tanyanya. 

"Pertama,  bila  engkau  bermaksiat,  janganlah  engkau  memakan  rizki  Alloh." 

"Jika  di  seluruh  penjuru  bumi  ini,  baik  di  barat  maupun  di  timur,  didarat  maupun  di  laut, 
di  kebun  dan  di  gunung-gunung,  ada  rizki  Alloh,  maka  dari  mana  aku  makan?" 

"Wahai  Saudaraku,  pantaskah  engkau  memakan  rizki  Alloh,  sementara  engkau  melanggar 
peraturan-Nya?" 

Tidak,  demi  Alloh!  Lalu,  apa  yang  kedua?" 

Kedua,  bila  engkau  bermaksiat  kepada  Alloh,  janganlah  engkau  tinggal  di  negeri-Nya!" 
Lelaki  itu  menukas,  "Tuan  Ibrahim,  demi  Alloh  yang  kedua  ini  lebih  berat.bukankah  bumi 
ini  milik-Nya?Kalau  demikian  halnya,  dimana  aku  harus  tinggal?" 

"Patutkah  engkau  makan  rizki  Alloh  dan  tinggal  di  bumi-Nya  padahal  engkau  melakukan 
maksiat  kepada-Nya?" 

"Tidak,  Tuan  Guru!" 

"Ketiga,  jika  engkau  hendak  berbuat  maksiat,  janganlah  engkau  lupakan  Alloh  yang  Maha 
Melihat  dan  beranggapanlah  bahwa  Dia  lalai  kepadamu!" 

"Tuan  Guru,  bagaimana  mungkin  bisa  begitu,  padahal  Alloh  Maha  Mengetahui  segala 
rahasia  dan  melihat  setiap  hati  nurani." 

"Layakkah  engkau  menikmati  rizki-Nya,  tinggal  di  bumi-Nya  dan  maksiat  kepada-Nya 
sedangkan  Alloh  melihat  dan  mengawasimu?" 

"Tentu  saja  tidak,  wahai  Tuan  Guru.Lantas  apa  yang  keempat?" 

"Apabila  datang  kepadamu  malaikat  maut,  hendak  mencabut  nyawamu,  maka  katakan 
kepada  malaikat  itu,  tunggulah  dulu,  aku  akan  bertobat."Lelaki  itu  menjawab,  "Tuan  Guru, 
itu  tidak  mungkin. dan  ia  tak  mungkin  mengabulkan  permintaanku."  "Ibrahim  bertutur, 
"Kalau  engkau  sadar  bahwa  engkau  tak  mungkin  mampu  menolak  keinginannya,  maka  tentu 
ia  akan  datang  kepadamu  kapan  saja,  mungkin  sebelum  engkau  bertobat." 

"Benar  ucapan  GurulSekarang  apa  yang  kelima?" 

"Kelima,  bilamana  datang  mungkar  dan  Nakir  kepadamu,  lawanlah  kedua  malaikat  itu  d 
engan  seluruh  kekuatanmu,  bila  kau  mampu." 

"Itu  tidak  mungkin,  mustahil  Tuan  Guru." 

Ibrahim  bin  Adham  kemudian  melanjutkan,  " Keenam,  bila  esok  engkau  berada  di  sisi 
Alloh  SWT,  dan  Alloh  menyuruhmu  masuk  neraka,  katakanlah:  Ya  Alloh,  aku  tidak 
bersedia." 

"Wahai  Tuan  Guru,  cukuplah.Cukuplah  nasihatmu!"  Jawab  lelaki  itu,  dan  iapun  pergi. 


MUSNAHKAN  SIKAP  AROGAN 

Yang  memakan  habis  seluruh  kebaikan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  26 


Nabi  S. A. W bersabda:  "Hati-hatilah  kamu  sekalian  terhadap  hasad  (dengki),  karena 
sesungguhnya  hasad  akan  memakan  habis  seluruh  kebaikan  sebagaimana  api  melalap  habis 
kayu  bakar"  (HR  Abu  Daud) 

Dalam  surat  Al-Falaq,  Allah  memerintahkan  kaum  beriman  untuk  memohon 
perlindungan  kepada  Allah  dari  kejahatan  orang  yang  dengki  apabila  ia  dengki.  Arti  al- 
hasad  atau  dengki  adalah  mengharapkan  kenikmatan  yang  dimiliki  oleh  orang  lain  lenyap. 
Adapun  apabila  hanya  mengharapkan  mempunyai  kenikmatan  yang  serupa  tanpa  dibarengi 
dengan  harapan  agar  nikmat  itu  lenyap  dari  tangan  orang  lain,  hal  ini  bukan  al-hasad, 
melainkan  ghibthah  dan  munafasah  (persaingan  yang  sehat). 

Akan  tetapi,  terkadang  kata  al-hasad  diartikan  juga  al-ghibthah.  Apabila  demikian, 
berarti  mengandung  arti  yang  positif.  Hal  seperti  ini  dianggap  sebagai  hal  yang  terpuji 
dalam  dua  keadaan,  yaitu  sebagaimana  yang  telah  dijelaskan  oleh  hadits  Rasulullah 
S. A. W : 

"Tiada  iri  hati  (yang  diperbolehkan)  [laa  hasada]  selain  hanya  dalam  dua  hal,  yaitu 
seseorang  yang  diberi  oleh  Allah  harta,  lalu  dia  membelanjakannya  untuk  hal  yang  hak, 
dan  seorang  lelaki  yang  diberi  oleh  Allah  ilmu,  lalu  dia  mengamalkannya  dengan  konsekuen 
dan  mengajarkannya  (kepada  orang  lain)"  (HR  Bukhari). 

Dengki  adalah  sifat  buruk  yang  harus  diwaspadai  oleh  setiap  muslim.  Sifat  ini  tidak 
pantas  menyertai  seorang  muslim  yang  berimana  pada  Allah,  Rasul,  dan  hari  akhir. 

Salah  satu  ciri  khas  seorang  muslim  yang  benar  adalah  jiwa  yang  bersih  dari  sifat  menipu 
dan  dengki,  dan  dari  menyalahi  janji  dan  dendam  kesumat.  Kebersihan  jiwalah  yang 
mendorong  seorang  manusia  ikhlas  menghamba  kepada  Allah,  beribadah,  menegakkan 
shalat,  dan  bermunajat  pada  malam  hari,  berpuasa  di  siang  hari.  (HR  Ahmad) 

Dalam  salah  satu  riwayat,  diceritakan  bahwa  Rasulullah  S. A. W pernah  menyebutkan 
seorang  sahabat  Anshor  sebagai  "seorang  dari  penghuni  surga". 

Abdullah  bin  Amru  yang  ingin  mengetahui  amalan  sahabat  Ar\sor  tersebut,  meminta  izin 
untuk  tinggal  di  rumahnya  selama  tiga  hari.  Abdullah  tidak  menemukan  amalan  yang 
istimewa,  dia  tidak  sekalipun  melihat  lelaki  itu  melakukan  shalat  malam,  kecuali  bahwa 
setiap  lelaki  itu  berbalk  dalam  tidurnya,  dia  menyebutkan  nama  Allah. 

Akhirnya  Abdullah  bin  Amru  menanyakan  apa  sebabnya  lelaki  tersebut  bisa  mencapai 
derajat  seperti  yang  dikatakan  Rasulullah  tsb.  Dia  menjawab:  "tidak  ada  yang  saya 
kerjakan  selain  apa  yang  telah  kau  perhatikan,  tetapi  tidak  tersimpan  sedikitpun  dalam 
hatiku  keinginan  untuk  menipu  seorangpun  dari  kaum  muslimin  atau  menaruh  dengki 
padanya  atas  kebaikan  yang  dikaruniakan  Allah  kepadanya."  Kemudian  Abdullah  berakata 
"Inikah  yang  telah  mengangkat  derajatmu  setinggi  itu?!" 

Diriwayatkan  dari  Ibnu  Mas'ud  bahwa  Rasulullah  S. A. W bersabda: 

"Ada  tiga  hal  yang  menjadi  akar  semua  dosa.  Jagalah  dirimu  dan  waspadalah  terhadap 
ketiganya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  27 


(1)  Waspadalah  terhadap  kesombongan,  sebab  kesombongan  telah  menjadikan  iblis 
menolak  bersujud  kepada  Adam. 

(2)  Waspadalah  terhadap  kerakusan,  sebab  kerakusan  telah  menyebabkan  Adam 
memakan  buah  dari  pohon  terlarang. 

(3)  Dan  jagalah  dirimu  dari  dengki,  sebab  dengki  telah  menyebabkan  salah  seorang  anak 
Adam  membunuh  saudaranya  (HR  Ibnu  Asakir) 

Muawiyah  berkata,  "Tidak  ada  sifat-sifat  kejahatan  yanglebih  tegak  daripada 
dengki.  Orang  yang  dengki  binasa  sebelum  orang  yang  didengkinya." 

Dikatakan  bahwa  Musa  as  melihat  seornag  manusia  di  dekat  'Arasy.  karena  Musa  ingin 
menempati  kedudukan  itu,  beliau  beranya,  "Apa  amalnya?"  Pertanyaan  itu  dijawab,  "Ia 
tidak  pernah  dengki  terhadap  manusia  karena  anugerah  Allah  swt  kepadanya." 

Umar  bin  Abdul  Aziz  menegaskan,  "Aku  tidak  pernah  melihat  orang  yang  lebih  zalim 
yang  sama  dengan  kezaliman  pendengki.  Sebab  ia  senantiasa  berada  dalam  keadaan 
sengsara  dan  nafas  sesak." 


PEMBANGKANGAN 

Dikisahkan  ada  seorang  manusia  yang  bertemu  dengan  setan  di  waktu  subuh.  Entah 
bagaimana  awalnya,  akhirnya  mereka  berdua  sepakat  mengikat  tali  persahabatan.  Ketika 
waktu  subuh  berakhir  dan  orang  itu  tidak  mengerjakan  shalat,  maka  setan  pun  sambil 
tersenyum  bergumam,  " Orang  ini  memang  pantas  menjadi  sahabatku..!"  Begitu  juga 
ketika  waktu  dzuhur  orang  ini  tidak  mengerjakan  shalat,  setan  tersenyum  lebar  sambil 
membatin, " Rupanya  inilah  bakal  teman  sejatiku  di  akhirat  nanti..!" 

Ketika  waktu  ashar  hampir  habis  tetapi  temannya  itu  dilihatnya  masih  juga  asik  dengan 
kegiatannya,  setan  mulai  terdiam 

Kemudian  ketika  datang  waktunya  magrib,  temannya  itu  ternyata  tidak  shalat  juga, 
maka  setan  nampak  mulai  gelisah,  senyumnya  sudah  berubah  menjadi  kecut.  Dari 
wajahnya  nampak  bahwa  ia  seolah-olah  sedang  mengingat-ngingat  sesuatu.  Dan  akhirnya 
ketika  dilihatnya  sahabatnya  itu  tidak  juga  mengerjakan  shalat  Isya,  maka  setan  itu 
sangat  panik.  Ia  rupanya  tidak  bisa  menahan  diri  lagi,  dihampirinya  sahabatnya  yang 
manusia  itu  sambil  berkata  dengan  penuh  ketakutan,  "Wahai  sobat,  aku  terpaksa 
memutuskan  persahabatan  kita  !" 

Dengan  keheranan  manusia  ini  bertanya,  "Kenapa  engkau  ingkar  janji;  bukankah  baru 
tadi  pagi  kita  berjanji  akan  menjadi  sahabat  ?". 

"Aku  takut !",  jawab  setan  dengan  suara  gemetar.  "Nenek  moyangku  saja  yang  dulu  hanya 
sekali  membangkang  pada  perintah-Nya,  yaitu  ketika  menolak  disuruh  sujud  (hormat) 
pada  Adam,  telah  dilaknat-Nya;  apalagi  engkau  yang  hari  ini  saja  kusaksikan  telah  lima 
kali  membangkang  perintah-Nya.  Tidak  terbayangkan  olehku  bagaimana  besarnya  murka 
Allah  kepadamu  I",  katasetan  sambil  ngeloyor  pergi. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  28 


6 PERTANYAAN 

Sebagai  renungan  kita  bersama... 

1.  Apa  yang  paling  dekat  dengan  diri  kita  di  dunia  ? 

2.  Apa  yang  paling  jauh  dari  kita  di  dunia  ? 

3.  Apa  yang  paling  besar  di  dunia  ? 

4.  Apa  yang  paling  berat  di  dunia  ? 

5.  Apa  yang  paling  ringan  di  dunia  ? 

6.  Apa  yang  paling  tajam  di  dunia  ? 


Suatu  hari,  Imam  Al  Ghozali  berkumpul  dengan  murid-muridnya.  Lalu  Imam  Al 
Ghozali  bertanya....pertama,"Apa  yang  paling  dekat  dengan  diri  kita  di  dunia  ini?". 
Murid-muridnya  menjawab  "orang  tua(guru,kawan,dan  sahabatnya". 

Imam  Ghozali  menjelaskan  semua  jawapan  itu  benar.  Tetapi  yang  paling  dekat  dengan  kita 
adalah  "MATI".  Sebab  itu  sememangnya  janji  Allah  SWT  bahwa  setiap  yang  bernyawa 
pasti  akan  mati.  (Ali  Imran  185) 

Lalu  Imam  Ghozali  meneruskan  pertanyaan  yang  kedua....  "Apa  yang  paling  jauh  dari 
diri  kita  di  dunia  ini?". 

Murid  -muridnya  menjawab  "negara  Cina,  bulan,  matahari  dan  bintang  -bintang". 

Lalu  Imam  Ghozali  menjelaskan  bahawa  semua  jawapan  yang  mereka  berikan  itu  adalah 
benar.  Tapi  yang  paling  benar  adalah  "MASA  LALU".  Walau  dengan  apa  cara  sekalipun 
kita  tidak  dapat  kembali  ke  masa  lalu.  Oleh  sebab  itu  kita  harus  menjaga  hari  ini  dan 
hari-hari  yang  akan  datang  dengan  perbuatan  yang  sesuai  dengan  ajaran  Agama. 

Lalu  Imam  Ghozali  meneruskan  dengan  pertanyaan  yang  ketiga....  "Apa  yang  paling 
besar  di  dunia  ini?".  Murid-muridnya  menjawah  "gunung,  bumi  dan  matahari". 

Semua  jawapan  itu  benar  kata  Imam  Ghozali.  Tapi  yang  paling  besar  dari  yang  ada  di 
dunia  ini  adalah  "NAFSU"  (Al  A'Raf  179). 

Maka  kita  harus  berhati-hati  dengan  nafsu  kita,  jangan  sampai  nafsu  membawa  kita  ke 
neraka. 

Pertanyaan  keempat  adalah,  "Apa  yang  paling  berat  di  dunia  ini?". 

Ada  yang  menjawab  "besi  dan  gajah". 

Semua  jawapan  adalah  benar,  kata  Imam  Ghozali,  tapi  yang  paling  berat  adalah 
"MEMEGANG  AMANAH"  (Al  Ahzab  72). 

Tumbuh-tumbuhan,  binatang,  gunung,  dan  malaikat  semua  tidak  mampu  ketika  Allah  SWT 
meminta  mereka  untuk  menjadi  kalifah  (pemimpin)  di  dunia  ini. 

Tetapi  manusia  dengan  sombongnya  menyanggupi  permintaan  Allah  SWT,  sehingga  banyak 
dari  manusia  masuk  ke  neraka  karena  ia  tidak  dapat  memegang  amanahnya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  29 


Pertanyaan  yang  kelima  adalah,  "Apa  yang  paling  ringan  di  dunia  ini?"... 

Ada  yang  menjawab  "kapas,  angin,  debu  dan  daun-daunan". 

Semua  itu  benar  kata  Imam  Ghozali,  tapi  yang  paling  ringan  di  dunia  ini  adalah 
meninggalkan  Sholat.  Gara-gara  pekerjaan  kita  meninggalkan  sholat,  gara-gara 
bermesyuarat  kita  meninggalkan  sholat. 

Dan  pertanyaan  keenam  adalah,  "Apakah  yang  paling  tajam  di  dunia  ini?"... 
Murid-muridnya  menjawab  dengan  serentak,  "pedang". 

Benar  kata  Imam  Ghozali,  tapi  yang  paling  tajam  adalah  "LIDAH  MANUSIA"  Karena 
melalui  lidah,  Manusia  selalunya  menyakiti  hati  dan  melukai  perasaan  saudaranya  sendiri. 

WAHYU  TERAKHIR  KEPADA  RASULULLAH  S. A. W 

Diriwayatkan  bahwa  surah  Al-Maaidah  ayat  3 diturunkan  pada  sesudah  waktu  asar 
yaitu  pada  hari  Jumaat  di  padang  Arafah  pada  musim  haji  penghabisan  [Wada1]. 

Pada  masa  itu  Rasulullah  S. A. W berada  di  Arafah  di  atas  unta.  Ketika  ayat  ini  turun 
Rasulullah  S. A. W tidak  begitu  jelas  penerimaannya  untuk  mengingati  isi  dan  makna  yang 
terkandung  dalam  ayat  tersebut.  Kemudian  Rasulullah  S. A. W bersandar  pada  unta  beliau, 
dan  unta  beliau  pun  duduk  perlahan-lahan.  Setelah  itu  turun  malaikat  Jibril  AS  dan 
berkata:  "Wahai  Muhammad,  sesungguhnya  pada  hari  ini  telah  disempurnakan  urusan 
agamamu,  maka  terputuslah  apa  yang  diperintahkan  oleh  Allah  SWT  dan  demikian  juga 
apa  yang  terlarang  olehnya.  Oleh  itu  kamu  kumpulkan  para  sahabatmu  dan  beritahu 
kepada  mereka  bahwa  hari  ini  adalah  hari  terakhir  aku  bertemu  dengan  kamu." 

Setelah  Malaikat  Jibril  AS  pergi  maka  Rasulullah  S. A. W pun  berangkat  ke  Mekah 
dan  terus  pergi  ke  Madinah.Setelah  Rasulullah  S. A. W mengumpulkan  para  sahabat  beliau, 
maka  Rasulullah  S. A. W pun  menceritakan  apa  yang  telah  diberitahu  oleh  malaikat  Jibril 
AS.  Apabila  para  sahabat  mendengar  hal  yang  demikian  maka  mereka  pun  gembira  sambil 
berkata:  "Agama  kita  telah  sempurna.  Agama  kila  telah  sempurna." 

Apabila  Abu  Bakar  ra.  mendengar  keterangan  Rasulullah  S. A. W itu,  maka  ia  tidak 
dapat  menahan  kesedihannya  maka  ia  pun  kembali  ke  rumah  lalu  mengunci  pintu  dan 
menangis  sekuat-kuatnya.  Abu  Bakar  ra.  menangis  dari  pagi  hingga  ke  malam.  Kisah 
tentang  Abu  Bakar  ra.  menangis  telah  sampai  kepada  para  sahabat  yang  lain,  maka 
berkumpullah  para  sahabat  di  depan  rumah  Abu  Bakar  ra.  dan  mereka  berkata:  "Wahai 
Abu  Bakar,  apakah  yang  telah  membuat  kamu  menangis  sehingga  begini  sekali 
keadaanmu?  Seharusnya  kamu  merasa  gembira  sebab  agama  kita  telah  sempurna." 
Mendengarkan  pertanyaan  dari  para  sahabat  maka  Abu  Bakar  ra.  pun  berkata,  "Wahai 
para  sahabatku,  kamu  semua  tidak  tahu  tentang  musibah  yang  menimpa  kamu,  tidakkah 
kamu  tahu  bahwa  apabila  sesualu  perkara  itu  telah  sempurna  maka  akan  kelihatanlah  akan 
kekurangannya.  Dengan  turunnya  ayat  tersebut  bahwa  ia  menunjukkan  perpisahan  kita 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  30 


dengan  Rasulullah  S. A. W.  Hasan  dan  Husin  menjadi  yatim  dan  para  isteri  nabi  menjadi 
janda." 

Selelah  mereka  mendengar  penjelasan  dari  Abu  Bakar  ra.  maka  sadarlah  mereka 
akan  kebenaran  kata-kata  Abu  Bakar  ra.,  lalu  mereka  menangis  dengan  sekuat-kuatnya. 
Tangisan  mereka  telah  didengar  oleh  para  sahabat  yang  lain,  maka  mereka  pun  terus 
memberitahu  Rasulullah  S. A. W tentang  apa  yang  mereka  lihat  itu.  Berkata  salah  seorang 
dari  para  sahabat,  "Ya  Rasulullah  S. A. W,  kami  baru  kembali  dari  rumah  Abu  Bakar  ra. 
dan  kami  dapati  banyak  orang  menangis  dengan  suara  yang  kuat  di  depan  rumah  beliau." 
Apabila  Rasulullah  S. A. W mendengar  keterangan  dari  para  sahabat,  maka  berubahlah 
muka  Rasulullah  S. A. W dan  dengan  bergegas  beliau  menuju  ke  rumah  Abu  Bakar  ra.. 
Setelah  Rasulullah  S. A. W sampai  di  rumah  Abu  Bakar  ra.  maka  Rasulullah  S. A. W melihat 
kesemua  mereka  yang  menangis  dan  bertanya,  "Wahai  para  sahabatku,  kenapakah  kamu 
semua  menangis?."  Kemudian  Ali  ra.  berkata,  "Ya  Rasulullah  S. A. W,  Abu  Bakar  ra. 
mengatakan  dengan  turunnya  ayat  ini  membawa  tanda  bahwa  waktu  wafatmu  telah  dekat. 
Adakah  ini  benar  ya  Rasulullah?."  Lalu  Rasulullah  S. A. W berkata:  "Semua  yang  dikatakan 
oleh  Abu  Bakar  ra.  adalah  benar,  dan  sesungguhnya  waktu  untuk  aku  meninggalkan  kamu 
semua  telah  dekat". 

Setelah  Abu  Bakar  ra.  mendengar  pengakuan  Rasulullah  S. A. W,  maka  ia  pun 
menangis  sekuat  tenaganya  sehingga  ia  jatuh  pingsan.  Sementara  'Ukasyah  ra.  berkata 
kepada  Rasulullah  S. A. W,  'Ya  Rasulullah,  waktu  itu  saya  anda  pukul  pada  tulang  rusuk 
saya.  Oleh  itu  saya  hendak  tahu  apakah  anda  sengaja  memukul  saya  atau  hendak  memukul 
unta  baginda."  Rasulullah  S. A. W berkata:  "Wahai  'Ukasyah,  Rasulullah  S. A. W sengaja 
memukul  kamu."  Kemudian  Rasulullah  S. A. W berkata  kepada  Bilal  ra.,  "Wahai  Bilal,  kamu 
pergi  ke  rumah  Fathimah  dan  ambilkan  tongkatku  ke  mari."  Bilal  keluar  dari  masjid 
menuju  ke  rumah  Fathimah  sambil  meletakkan  tangannya  di  atas  kepala  dengan  berkata, 
"Rasulullah  telah  menyediakan  dirinya  untuk  dibalas  [diqishash]." 

Setelah  Bilal  sampai  di  rumah  Fathimah  maka  Bilal  pun  memberi  salam  dan  mengetuk 
pintu.  Kemudian  Fathimah  ra.  menyahut  dengan  berkata:  "Siapakah  di  pintu?."  Lalu  Bilal 
ra.  berkata:  "Saya  Bilal,  saya  telah  diperintahkan  oleh  Rasulullah  S. A. W unluk  mengambil 
tongkat  beliau. "Kemudian  Fathimah  ra.  berkata:  "Wahai  Bilal,  untuk  apa  ayahku  minta 
tongkatnya."  Berkata  Bilal  ra.:  "Wahai  Fathimah,  Rasulullah  S. A. W telah  menyediakan 
dirinya  untuk  diqishash."  Bertanya  Fathimah  ra.  lagi:  "Wahai  Bilal,  siapakah  manusia  yang 
sampai  hatinya  untuk  menqishash  Rasulullah  S. A. W?"  Bilal  ra.  tidak  menjawab  perlanyaan 
Fathimah  ra.,  Setelah  Fathimah  ra.  memberikan  tongkat  tersebut,  maka  Bilal  pun 
membawa  tongkat  itu  kepada  Rasulullah  S. A. W Setelah  Rasulullah  S. A. W menerima 
tongkat  tersebut  dari  Bilal  ra.  maka  beliau  pun  menyerahkan  kepada  'Ukasyah. 

Melihatkan  hal  yang  demikian  maka  Abu  Bakar  ra.  dan  Umar  ra.  tampil  ke  depan 
sambil  berkata:  "Wahai  'Ukasyah,  janganlah  kamu  qishash  baginda  S. A. W tetapi  kamu 
qishashlah  kami  berdua."  Apabila  Rasulullah  S. A. W mendengar  kata-kata  Abu  Bakar  ra. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  3 1 


dan  Umar  ra.  maka  dengan  segera  beliau  berkata:  "Wahai  Abu  Bakar,  Umar  dudukiah 
kamu  berdua,  sesungguhnya  Allah  SWT  telah  menetapkan  tempatnya  untuk  kamu 
berdua."  Kemudian  Ali  ra.  bangun,  lalu  berkata,  "Wahai  'Ukasyah!  Aku  adalah  orang  yang 
senantiasa  berada  di  samping  Rasulullah  S. A. W oleh  itu  kamu  pukullah  aku  dan  janganlah 
kamu  menqishash  Rasulullah  S. A. W"  Lalu  Rasultillah  S. A. W berkata,  "Wahai  Ali  duduklah 
kamu,  sesungguhnya  Allah  SWT  telah  menetapkan  tempatmu  dan  mengetahui  isi  hatimu." 
Setelah  itu  Hasan  dan  Husin  bangun  dengan  berkata:  "Wahai  'Ukasyah,  bukankah  kamu 
tidak  tahu  bahwa  kami  ini  adalah  cucu  Rasulullah  S. A. W,  kalau  kamu  menqishash  kami 
sama  dengan  kamu  menqishash  Rasulullah  S. A. W"  Mendengar  kata-kata  cucunya 
Rasulullah  S. A. W pun  berkata,  "Wahai  buah  hatiku  duduklah  kamu  berdua."  Berkata 
Rasulullah  S. A. W "Wahai  'Ukasyah  pukullah  saya  kalau  kamu  hendak  memukul." 

Kemudian  'Ukasyah  berkata:  "Ya  Rasulullah  S. A. W,  anda  telah  memukul  saya  sewaktu 
saya  tidak  memakai  baju."  Maka  Rasulullah  S. A. W pun  membuka  baju.  Setelah  Rasulullah 
S. A. W membuka  baju  maka  menangislah  semua  yang  hadir.  Setelah  'Ukasyah  melihat 
tubuh  Rasulullah  S. A. W maka  ia  pun  mencium  beliau  dan  berkata,  "Saya  tebus  anda 
dengan  jiwa  saya  ya  Rasulullah  S. A. W,  siapakah  yang  sanggup  memukul  anda.  Saya 
melakukan  begini  adalah  sebab  saya  ingin  menyentuh  badan  anda  yang  dimuliakan  oleh 
Allah  SWT  dengan  badan  saya.  Dan  Allah  SWT  menjaga  saya  dari  neraka  dengan 
kehormatanmu."  Kemudian  Rasulullah  S. A. W berkata,  "Dengarlah  kamu  sekalian, 
sekiranya  kamu  hendak  melihat  ahli  syurga,  inilah  orangnya."  Kemudian  semua  para 
jemaah  bersalam-salaman  atas  kegembiraan  mereka  terhadap  peristiwa  yang  sangat 
genting  itu.  Setelah  itu  para  jemaah  pun  berkata,  "Wahai  'Ukasyah,  inilah  keuntungan 
yang  paling  besar  bagimu,  engkau  telah  memperolehi  derajat  yang  tinggi  dan  bertemankan 
Rasulullah  S. A. W di  dalam  syurga." 

Apabila  ajal  Rasulullah  S. A. W makin  dekat  maka  beliau  pun  memanggil  para  sahabat 
ke  rumah  Aisyah  ra.  dan  beliau  berkata:  "Selamat  datang  kamu  semuasemoga  Allah  SWT 
mengasihi  kamu  semua,  saya  berwasiat  kepada  kamu  semua  agar  kamu  semua  bertaqwa 
kepada  Allah  SWT  dan  mentaati  segala  perintahnya.  Sesungguhnya  hari  perpisahan 
antara  saya  dengan  kamu  semua  hampir  dekat,  dan  dekat  pula  saat  kembalinya  seorang 
hamba  kepada  Allah  SWT  dan  menempatkannya  di  syurga.  Kalau  telah  sampai  ajalku  maka 
hendaklah  Ali  yang  memandikanku,  Fadhl  bin  Abbas  hendaklah  menuangkan  air  dan 
Usamah  bin  Zaid  hendaklah  menolong  keduanya.  Setelah  itu  kamu  kafanilah  aku  dengan 
pakaianku  sendiri  apabila  kamu  semua  menghendaki,  atau  kafanilah  aku  dengan  kain  yaman 
yang  putih.  Apabila  kamu  memandikan  aku,  maka  hendaklah  kamu  letakkan  aku  di  atas 
balai  tempat  tidurku  dalam  rumahku  ini.  Setelah  itu  kamu  semua  keluarlah  sebentar 
meninggalkan  aku.  Pertama  yang  akan  menshalatkan  aku  ialah  Jibril  AS,  kemudian  diikuti 
oleh  malaikat  Israfil,  malaikat  Mikail,  dan  yang  akhir  sekali  malaikat  Izrail  berserta 
dengan  semua  para  pembantunya.  Setelah  itu  baru  kamu  semua  masuk  bergantian  secara 
berkelompok  bershalat  ke  atasku." 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  32 


Setelah  para  sahabat  mendengar  ucapan  yang  sungguh  menyayat  hati  itu  maka 
mereka  pun  menangis  dengan  nada  yang  keras  dan  berkata,  "Ya  Rasulullah  S. A. W anda 
adalah  seorang  Rasul  yang  diutus  kepada  kami  dan  untuk  semua,  yang  mana  selama  ini 
anda  memberi  kekuatan  dalam  penemuan  kami  dan  sebagai  penguasa  yang  menguruskan 
perkara  kami.  Apabila  anda  sudah  tiada  nanti  kepada  siapakah  akan  kami  tanya  setiap 
persoalan  yang  timbul  nanti?."  Kemudian  Rasulullah  S. A. W berkata,  "Dengarlah  para 
sahabatku,  aku  tinggalkan  kepada  kamu  semua  jalan  yang  benar  dan  jalan  yang  terang, 
dan  telah  aku  tinggalkan  kepada  kamu  semua  dua  penasihat  yang  satu  daripadanya  pandai 
bicara  dan  yang  satu  lagi  diam  saja.  Yang  pandai  bicara  itu  ialah  Al-Quran  dan  yang  diam 
itu  ialah  maut.  Apabila  ada  sesuatu  persoalan  yang  rumit  di  antara  kamu,  maka  hendaklah 
kamu  semua  kembali  kepada  Al-Quran  dan  Hadis-ku  dan  sekiranya  hati  kamu  itu  berkeras 
maka  lembutkan  dia  dengan  mengambil  pelajaran  dari  mati." 

Setelah  Rasulullah  S. A. W berkata  demikian,  maka  sakit  Rasulullah  S. A. W bermula. 
Dalam  bulan  safar  Rasulullah  S. A. W sakit  selama  18  hari  dan  sering  diziaiahi  oleh  para 
sahabat.  Dalam  sebuah  kitab  diterangkan  bahwa  Rasulullah  S. A. W diutus  pada  hari  Senin 
dan  wafat  pada  hari  Senin.  Pada  hari  Senin  penyakit  Rasulullah  S. A. W bertambah  berat, 
setelah  Bilal  ra.  menyelesaikan  azan  subuh,  maka  Bilal  ra.  pun  pergi  ke  rumah  Rasulullah 
S. A. W.  Sesampainya  Bilal  ra.  di  rumah  Rasulullah  S. A. W maka  Bilal  ra.  pun  memberi 
salam,  "Assalaarnualaika  ya  rasulullah."  Lalu  dijawab  oleh  Fathimah  ra.,  "Rasulullah  S. A. W 
masih  sibuk  dengan  urusan  beliau."  Setelah  Bilal  ra.  mendengar  penjelasan  dari  Fathimah 
ra.  maka  Bilal  ra.  pun  kembali  ke  masjid  tanpa  memahami  kata-kata  Fathimah  ra.  itu. 
Apabila  waktu  subuh  hampir  hendak  lupus,  lalu  Bilal  pergi  sekali  lagi  ke  rumah  Rasulullah 
S. A. W dan  memberi  salam  seperti  permulaan  tadi,  kali  ini  salam  Bilal  ra.  telah  di  dengar 
oleh  Rasulullah  S. A. W dan  baginda  berkata,  "Masuklah  wahai  Bilal,  sesungguhnya 
penyakitku  ini  semakin  berat,  oleh  itu  kamu  suruhlah  Abu  Bakar  mengimamkan  shalat 
subuh  berjemaah  dengan  mereka  yang  hadir."  Setelah  mendengar  kata-kata  Rasulullah 
S. A. W maka  Bilal  ra.  pun  berjalan  menuju  ke  masjid  sambil  meletakkan  tangan  di  atas 
kepala  dengan  berkata:  "Aduh  musibah." 

Setelah  Bilal  ra.  sarnpai  di  masjid  maka  Bilal  ra.  pun  memberitahu  Abu  Bakar 
tentang  apa  yang  telah  Rasulullah  S. A. W katakan  kepadanya.  Abu  Bakar  ra.  tidak  dapat 
menahan  dirinya  apabila  ia  melihat  mimbar  kosong  maka  dengan  suara  yang  keras  Abu 
Bakar  ra.  menangis  sehingga  ia  jatuh  pingsan.  Melihatkan  peristiwa  ini  maka  riuh  rendah 
tangisan  sahabat  dalam  masjid,  sehingga  Rasulullah  S. A. W bertanya  kepada  Fathimah  ra.; 
"Wahai  Fathimah  apakah  yang  telah  berlaku?."  Maka  Fathimah  ra.  pun  berkata: 
"Kekecohan  kaum  muslimin,  sebab  anda  tidak  pergi  ke  masjid."  Kemudian  Rasulullah 
S. A. W memanggil  Ali  ra.  dan  Fadhl  bin  Abas  ra.,  lalu  Rasulullah  S. A. W bersandar  kepada 
kedua  mereka  dan  terus  pergi  ke  masjid.  Setelah  Rasulullah  S. A. W sampai  di  masjid 
maka  beliau  pun  bershalat  subuh  bersama  dengan  para  jemaah. 

Setelah  selesai  shalat  subuh  maka  Rasulullah  S. A. W pun  berkata,  "Wahai  kaum 
muslimin,  kamu  semua  senantiasa  dalam  pertolongan  dan  pemeliharaan  Allah,  oleh  itu 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  33 


hendaklah  kamu  semua  bertaqwa  kepada  Allah  SWT  dan  mengerjakan  segala  perintahnya. 
Sesungguhnya  aku  akan  meninggalkan  dunia  ini  dan  kamu  semua,  dan  hari  ini  adalah  hari 
pertama  aku  di  akhirat  dan  hari  terakhir  aku  di  dunia."  Setelah  berkata  demikian  maka 
Rasulullah  S. A. W pun  pulang  ke  rumah  beliau.  Kemudian  Allah  SWT  mewahyukan  kepada 
malaikat  Izrail  AS,  "Wahai  Izrail,  pergilah  kamu  kepada  kekasihku  dengan  sebaik-baik 
rupa,  dan  apabila  kamu  hendak  mencabut  ruhnya  maka  hendaklah  kamu  melakukan  dengan 
cara  yang  paling  lembut  sekali.  Apabila  kamu  pergi  ke  rumahnya  maka  minta  izinlah 
terlebih  dahulu,  kalau  ia  izinkan  kamu  masuk,  maka  masukiah  kamu  ke  rumahnya  dan  kalau 
ia  tidak  mengizinkan  kamu  masuk  maka  hendaklah  kamu  kembali  padaku." 

Setelah  malaikat  Izrail  mendapat  perintah  dari  Allah  SWT  maka  malaikal  Izrail  pun 
turun  dengan  menyerupai  orang  Arab  Badwi.  Setelah  malaikat  Izrail  sampai  di  depan 
rumah  Rasulullah  S. A. W maka  ia  pun  memberi  salam,  "Assalaamu  alaikum  yaa  ahla  baitin 
nubuwwati  wa  ma  danir  risaalati  a adkhulu?"  (Mudah-mudahan  keselamatan  tetap  untuk 
kamu  semua  sekalian,  wahai  penghuni  rumah  nabi  dan  sumber  risalah,  bolehkan  saya 
masuk?)  Apabila  Fathimah  mendengar  orang  memberi  salam  maka  ia-pun  berkata;  "Wahai 
hamba  Allah,  Rasulullah  S. A. W sedang  sibuk  sebab  sakitnya  yang  semakin  berat." 
Kemudian  malaikat  Izrail  berkata  lagi  seperti  dipermulaannya,  dan  kali  ini  seruan  malaikat 
itu  telah  didengar  oleh  Rasulullah  S. A. W dan  Rasulullah  S. A. W bertanya  kepada 
Fathimah  ra.,  "Wahai  Fathimah,  siapakah  di  depan  pintu  itu."  Maka  Fathimah  ra.  pun 
berkata,  "Ya  Rasulullah,  ada  seorang  Arab  badwi  memanggil  mu,  dan  aku  telah  katakan 
kepadanya  bahwa  anda  sedang  sibuk  sebab  sakit,  sebaliknya  dia  memandang  saya  dengan 
tajam  sehingga  terasa  menggigil  badan  saya."  Kemudian  Rasulullah  S. A. W berkata; 
"Wahai  Fathimah,  tahukah  kamu  siapakah  orang  itu?."  Jawab  Fathimah,"Tidak  ayah."  "Dia 
adalah  malaikat  Izrail,  malaikat  yang  akan  memutuskan  segala  macam  nafsu  syahwat  yang 
memisahkan  perkumpulan-perkumpulan  dan  yang  memusnahkan  semua  rumah  serta 
meramaikan  kubur."  Fathimah  ra.  tidak  dapat  menahan  air  matanya  lagi  setelah 
mengetahui  bahwa  saat  perpisahan  dengan  ayahandanya  akan  berakhir,  dia  menangis 
sepuas-puasnya.  Apabila  Rasulullah  S. A. W mendengar  tangisan  Falimah  ra.  maka  beliau 
pun  berkata:  "Janganlah  kamu  menangis  wahai  Fathimah,  engkaulah  orang  yang  pertama 
dalam  keluargaku  akan  bertemu  dengan  aku."  Kemudian  Rasulullah  S. A. W pun  mengizinkan 
malaikat  Izrail  masuk. 

Maka  malaikat  Izrail  pun  masuk  dengan  mengucap,  "Assalamuaalaikum  ya  Rasulullah." 
Lalu  Rasulullah  S. A. W menjawab:  "Wa  alaikas  saalamu,  wahai  Izrail  engkau  datang 
menziarahi  aku  atau  untuk  mencabut  ruhku?"  Maka  berkata  malaikat  Izrail:  "Kedatangan 
saya  adalah  untuk  menziarahimu  dan  untuk  mencabut  ruhmu,  itupun  kalau  engkau  izinkan, 
kalau  engkau  tidak  izinkan  maka  aku  akan  kembali."  Berkata  Rasulullah  S. A. W,  "Wahai 
Izrail,  di  manakah  kamu  tinggalkan  Jibril?"  Berkata  Izrail:  "Saya  tinggalkan  Jibril  di 
langit  dunia,  para  malaikat  sedang  memuliakan  dia."  Tidak  beberapa  lama  kemudian  Jibril 
AS  pun  turun  dan  duduk  di  dekat  kepala  Rasulullah  S. A. W. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  34 


Apabila  Rasulullah  S. A. W melihat  kedatangan  Jibril  AS  maka  Rasulullah  S. A. W pun 
berkata:  "Wahai  Jibril,  tahukah  kamu  bahwa  ajalku  sudah  dekat"  Berkata  Jibril  AS,  "Ya 
aku  tahu."  Rasulullah  S. A. W bertanya  lagi,  "Wahai  Jibril,  beritahu  kepadaku  kemuliaan 
yang  menggembirakan  aku  disisi  Allah  SWT"  Berkata  Jibril  AS,  "Sesungguhnya  semua 
pintu  langit  telah  dibuka,  para  malaikat  bersusun  rapi  menanti  ruhmu  dilangit.  Kesemua 
pintu-pintu  syurga  telah  dibuka,  dan  kesemua  bidadari  sudah  berhias  menanti  kehadiran 
ruhmu."  Berkata  Rasulullah  S. A. W:  "Alhamdulillah,  sekarang  kamu  katakan  pula  tentang 
umatku  di  hari  kiamat  nanti."  Berkata  Jibril  AS,  "Allah  SWT  telah  berfirman  yang 
bermaksud,  "Sesungguhnya  aku  telah  melarang  semua  para  nabi  masuk  ke  dalam  syurga 
sebelum  engkau  masuk  terlebih  dahulu,  dan  aku  juga  melarang  semua  umat  memasuki 
syurga  sebelum  umatmu  memasuki  syurga." 

Berkata  Rasulullah  S. A. W:  "Sekarang  aku  telah  puas  hati  dan  telah  hilang  rasa  susahku." 
Kemudian  Rasulullah  S. A. W berkata:  "Wahai  Izrail,  mendekatlah  kamu  kepadaku."  Selelah 
itu  Malaikat  Izrail  pun  memulai  tugasnya,  apabila  ruh  beliau  sampai  pada  pusat,  maka 
Rasulullah  S. A. W pun  berkata:  "Wahai  Jibril,  alangkah  dahsyatnya  rasa  mati."  Jibril  AS 
mengalihkan  pandangan  dari  Rasulullah  S. A. W apabila  mendengar  kata-kata  beliau  itu. 
Melihatkan  telatah  Jibril  AS  itu  maka  Rasulullah  S. A. W pun  berkata:  "Wahai  Jibril, 
apakah  kamu  tidak  suka  melihat  wajahku?"  Jibril  AS  berkata:  "Wahai  kekasih  Allah, 
siapakah  orang  yang  sanggup  melihat  wajahmu  dikala  kamu  dalam  sakaratul  maut?"  Anas 
bin  Malik  ra.  berkata:  "Apabila  ruh  Rasulullah  S. A. W telah  sampai  di  dada  beliau  telah 
bersabda,  "Aku  wasiatkan  kepada  kamu  agar  kamu  semua  menjaga  shalat  dan  apa-apa 
yang  telah  diperintahkan  ke  atasmu." 

Ali  ra.  berkata:  "Sesungguhnya  Rasulullah  S. A. W ketika  menjelang  saat-saat 
terakhir,  telah  mengerakkan  kedua  bibir  beliau  sebanyak  dua  kali,  dan  saya  meletakkan 
telinga,  saya  dengan  Rasulullah  S. A. W berkata:  "Umatku,  umatku."  Telah  bersabda 
Rasulullah  S. A. W bahwa:  "Malaikat  Jibril  AS  telah  berkata  kepadaku;  "Wahai 
Muhammad,  sesungguhnya  Allah  SWT  telah  menciptakan  sebuah  laut  di  belakang  gunung 
Qaf,  dan  di  laut  itu  terdapat  ikan  yang  selalu  membaca  sholawat  untukmu,  kalau  sesiapa 
yang  mengambil  seekor  ikan  dari  laut  tersebut  maka  akan  lumpuhlah  kedua  belah 
tangannya  dan  ikan  tersebut  akan  menjadi  batu." 


BAGAIMANA  AKU  HARUS  MEMBERI  TAHUMU 

Alkisah  ada  seorang  nabi  yang  bersahabat  dengan  malaikat  maut.  Pada  suatu  hari 
Nabi  Allah  ini  berkata  kepada  malaikat  maut,  "Wahai  malaikat  maut,  bila  tiba  waktunya 
engkau  mencabut  nyawaku,  maukah  engkau  memberitahu  aku  jauh-jauh  hari 
sebelumnya  ?". 

"Karena  engkau  nabi  Allah,  aku  akan  turuti  permintaanmu  itu!"  jawab  malaikat  maut 
singkat. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  35 


Singkat  cerita,  setelah  beberapa  lama  kemudian  datanglah  malaikat  maut  menjumpai 
sang  nabi  yang  saat  itu  sedang  lesehan  melepaskan  lelah,  "Wahai  nabi  Allah,  sekaranglah 
saatnya  aku  ditugaskan  Allah  untuk  menjemputmu!" 

"Hai  malaikat  maut,  lupakah  engkau  akan  kesepakatan  kita  ? lupakah  engkau  akan 
janjimu  ? Bukankah  engkau  telah  berjanji  akan  memberitahu  aku  terlebih  dahulu  sebelum 
saat  ini  tiba,  mengapa  engkau  ingkar  janji?"  tanya  Nabi  dengan  penuh  keheranan 
"Sebenarnya  aku  tidak  pernah  ingkar  janji,  aku  juga  tidak  lupa  akan  kesepakatan  kita, 
hanya  engkau  saja  yang  tidak  menyadari." 

"Maksudmu  engkau  telah  memberitahu  aku  sebelumnya  ?" 

"Benar  wahai  Nabi  Allah,  bahkan  aku  berkali-kali  memberitahu  dan  memperingatkanmu." 
"Kapan  itu  kau  lakukan  ?"  tanya  Nabi  penuh  keheranan 

"Wahai  Nabi  Allah,  bukankah  sebulan  yang  lalu  kau  ikut  memikul  jenazah  si  fulan  ? 
tidak  sadarkah  engkau  bahwa  saat  itu  akulah  yang  datang  ? bukankah  seminggu  yang  lalu 
kau  ikut  memandikan  mayat  si  Polan  ? tidak  tahukah  engkau  bahwa  saat  itu  akulah  yang 
mengunjungi  ? bukankah  kemarin  engkau  ikut  menshalatkan  jenazah  si  anu  ? lupakah 
engkau  bahwa  saat  itu  akulah  yang  bertamu  ? bukankah  tadi  pagi  engkau  ikut 
menguburkan  si  Polin  ? masih  belum  tahu  dan  belum  sadarkah  engkau  bahwa  saat  itu 
akulah  yang  menjemputnya?  Kalau  semua  itu  belum  cukup  lalu  dengan  cara  bagaimana  lagi 
aku  harus  memberitahumu  ?"  jawab  malaikat  tidak  kalah  herannya. 

DETIK  - DETIK  TERAKHIR  ROSULULLAH  S. A. W 

Dari  Ibnu  Mas'ud  r.  a.,  bahwasanya  dia  berkata:  "Ketika  ajal  Rasulullah  S. A. W sudah 
dekat,  baginda  mengumpulkan  kami  dirumah  Siti  Aisyah  r.  a.  Kemudian  baginda 
memandang  kami  sambil  berlinang  air  matanya,  lalu  bersabda:  Marhaban  bikum,  semoga 
Allah  memanjangkan  umur  kamu  semua,  semoga  Allah  menyayangi,  menolong  dan 
memberikan  petunjuk  kepada  kamu.  Aku  berwasiat  kepada  kamu,  agar  bertakwa  kepada 
Allah.  Sesungguhnya  aku  adalah  sebagai  pemberi  peringatan  untuk  kamu.  Janganlah  kamu 
berlaku  sombong  terhadap  Allah.  " 

"Allah  berfirman:  Kebahagiaan  dan  kenikmatan  di  akhirat  kami  jadikan  untuk  orang- 
orang  yang  tidak  ingin  menyombongkan  dirinya  dan  membuat  kerusakan  di  muka  bumi.  Dan 
kesudahan  syurga  itu  bagi  orang-orang  yang  bertakwa.  " 

Kemudian  kami  bertanya:  "Bilakah  ajal  baginda  ya  Rasulullah?" 

Baginda  menjawab:  "Ajalku  telah  hampir,  dan  akan  pindah  ke  hadrat  Allah,  ke 
Sidratulmuntaha  dan  ke  Jannatul  Makwa  serta  ke  Arsyila.  " 

Kami  bertanya  lagi:  "Siapakah  yang  akan  memandikan  baginda  ya  Rasulullah?" 

Rasulullah  menjawab:  "Salah  seorang  ahli  bait.  " 

Kami  bertanya:  "Bagaimana  nanti  kami  mengafani  baginda  ya  Rasulullah?" 

Baginda  menjawab:  "Dengan  bajuku  ini  atau  pakaian  Yamaniyah.  " 

Kami  bertanya:  "Siapakah  yang  menyolatkan  baginda  di  antara  kami?" 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  36 


Kami  menangis  dan  Rasulullah  S. A. W pun  turut  menangis. 

Kemudian  baginda  bersabda:  "Tenanglah,  semoga  Allah  mengampuni  kamu  semua. 
Apabila  kamu  semua  telah  memandikan  dan  mengafaniku,  maka  letakanlah  aku  di  atas 
tempat  tidurku,  di  dalam  rumahku  ini,  di  tepi  liang  kuburku.  Kemudian  keluarlah  kamu 
semua  dari  sisiku.  Maka  yang  pertama-tama  menyolatkan  aku  adalah  sahabatku  Jibril  as. 
Kemudian  Mikail,  kemudian  Israf  il  kemudian  Malaikat  Izrail  (Malaikat  Maut)  beserta  bala 
tentaranya.  Kemudian  masuklah  anda  dengan  sebaik-baiknya.  Dan  hendaklah  yang  pertama 
solat  adalah  kaum  lelaki  dari  pihak  keluargaku,  kemudian  yang  wanita-wanitanya,  dan 
kemudian  kamu  semua. " 

SEMAKIN  PARAH: 

Semenjak  hari  itu,  Rasulullah  S. A. W bertambahparah  sakit  yang  ditanggungnya 
selama  18  hari.  Setiap  hari,  banyak  yang  mengunjungi  baginda,  sampailah  datangnya  hari 
Senin,  disaat  baginda  menghembuskan  nafasnya  yang  terakhir. 

Sehari  menjelang  baginda  wafat  yaitu  pada  hari  Ahad,  penyakit  baginda  semakin 
bertambah  serius.  Pada  hari  itu,  setelah  Bilal  bin  Rabah  selesai  mengumandangkan 
azannya,  dia  berdiri  di  depan  pintu  rumah  Rasulullah,  kemudian  memberi  salam: 
"Assalamualaikum  ya  Rasulullah?" 

Kemudian  dia  berkata  lagi:  "Assolah  yarhamukallah.  " 

Fatimah  menjawab:  "Rasulullah  dalam  keadaan  sakit.  " 

Maka  kembalilah  Bilal  ke  dalam  masjid.  Ketika  bumi  terang  disinari  matahari  siang,  maka 
Bilal  datang  lagi  ke  tempat  Rasulullah,  lalu  dia  berkata  seperti  perkataan  yang  tadi. 
Kemudian  Rasulullah  memanggilnya  dan  menyuruh  dia  masuk.  Setelah  Bilal  bin  Rabah 
masuk,  Rasulullah  S. A. W bersabda: 

"Saya  sekarang  berada  dalam  keadaan  sakit.  Wahai  Bilal,  kamu  perintahkan  saja 
agar  Abu  Bakar  menjadi  imam  dalam  solat.  "Maka  keluarlah  Bilal  sambil  meletakkan 
tangan  di  atas  kepalanya  sambil  berkata:  "Aduhai,  alangkah  baiknya  bila  aku  tidak 
dilahirkan  ibuku?" 

Kemudian  dia  memasuki  masjid  dan  memberitahu  Abu  Bakar  agar  beliau  menjadi  imam 
dalam  solat  tersebut. 

Ketika  Abu  Bakar  r.  a.  melihat  ke  tempat  Rasulullah  S. A. W yang  kosong,  sebagai 
seorang  lelaki  yang  lemah  lembut,  dia  tidak  dapat  menahan  perasaannya  lagi,  lalu  dia 
menjerit  dan  akhirnya  dia  pingsan.  Orang-orang  yang  berada  di  dalam  masjid  menjadi 
bising  sehingga  terdengar  oleh  Rasulullah  S. A. W. 

Baginda  bertanya:  "Wahai  Fatimah,  suara  apakah  yang  bising  itu?" 

Siti  Fatimah  menjawab:  "Orang-orang  menjadi  bising  dan  bingung  karena  Rasulullah 
S. A. W tidak  bersama  mereka.  " 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  37 


Kemudian  Rasulullah  S. A. W memanggil  Ali  bin  Abi  Talib  dan  Abbas  r.  a.  Sambil  dibimbing 
oleh  mereka  berdua,  maka  baginda  berjalan  menuju  ke  masjid. 

Baginda  solat  dua  rakaat.  Setelah  itu  baginda  melihat  kepada  orang  ramai  dan  bersabda: 

"Ya  ma  aasyiral  Muslimin,  kamu  semua  berada  dalam  pemeliharaan  dan  perlindungan 
Allah.  Sesungguhnya  Dia  adalah  penggantiku  atas  kamu  semua,  setelah  aku  tiada.  Aku 
berwasiat  kepada  kamu  semua  agar  bertakwa  kepada  Allah  SWT  karena  aku  akan 
meninggalkan  dunia  yang  fana  ini.  Hari  ini  adalah  hari  pertamaku  memasuki  alam  akhirat, 
dan  sebagai  hari  terakhirku  berada  di  alam  dunia  ini.  " 

MALAIKAT  MAUT  DATANG  BERTAMU: 

Pada  hari  esoknya  yaitu  pada  hari  Senin,  Allah  mewahyukan  kepada  Malaikat  Maut 
supaya  dia  turun  menemui  Rasulullah  S. A. W dengan  berpakaian  sebaik-baiknya.  Dan  Allah 
menyuruh  Malaikat  Maut  mencabut  nyawa  Rasulullah  S. A. W dengan  lemah  lembut. 
Seandainya  Rasulullah  menyuruhnya  masuk,  maka  dia  dibolehkan  masuk. 

Tetapi  jika  Rasulullah  S. A. W tidak  mengizinkannya,  dia  tidak  boleh  masuk  dan  hendaklah 
dia  kembali  saja. 

Maka  turunlah  Malaikat  Maut  untuk  menunaikan  perintah  Allah  SWT.  Dia  menyamar 
sebagai  orang  biasa.  Setelah  sampai  di  depan  pintu  tempat  kediaman  Rasulullah  S. A. W, 
Malaikat  Maut  itupun  berkata:  "Assalamualaikum  wahai  ahli  rumah  kenabian,  sumber 
wahyu  dan  risalah!" 

Fatimah  pun  keluar  menemuinya  dan  berkata  kepada  tamunya  itu:  "Wahai  Abdullah 
(hamba  Allah),  Rasulullah  sekarang  dalam  keadaan  sakit.  " 

Kemudian  Malaikat  Maut  itu  memberi  salam  lagi:  "Assalamualaikum,  bolehkah  saya 
masuk?" 

Akhirnya  Rasulullah  S. A. W mendengar  suara  Malaikat  Maut  itu,  lalu  baginda  bertanya 
kepada  puterinya  Fatimah:  "Siapakah  yang  ada  di  muka  pintu  itu?" 

Fatimah  menjawab:  "Seorang  lelaki  memanggil  baginda.  Saya  katakan  kepadanya  bahwa 
baginda  dalam  keadaan  sakit.  Kemudian  dia  memanggil  sekali  lagi  dengan  suara  yang 
menggetarkan  sukma.  " 

Rasulullah  S. A. W bersabda:  "Tahukah  kamu  siapakah  dia?" 

Fatimah  menjawab:  "Tidak  wahai  baginda.  " 

Lalu  Rasulullah  S. A. W menjelaskan:  "Wahai  Fatimah,  dia  adalah  pengusir  kelezatan, 
pemutus  keinginan,  pemisah  jemaah  dan  yang  meramaikan  kubur. 

Kemudian  Rasulullah  S. A. W bersabda:  "Masuklah,  wahai  Malaikat  Maut.  " 

Maka  masuklah  Malaikat  Maut  itu  sambil  mengucapkan:  "Assalamualaika  ya  Rasulullah.  " 

Rasulullah  S. A. W pun  menjawab:  "Waalaikassalam  ya  Malaikat  Maut.  Engkau  datang 
untuk  berziarah  atau  untuk  mencabut  nyawaku?" 

Malaikat  Maut  menjawab:  "Saya  datang  untuk  ziarah  sekaligus  mencabut  nyawa.  Jika 
tuan  izinkan  akan  saya  lakukan.  Jika  tidak,  saya  akan  pulang. " 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  38 


Rasulullah  S. A. W bertanya:  "Wahai  Malaikat  Maut,  di  mana  engkau  tinggalkan 
kecintaanku  Jibril?" 

Jawab  Malaikat  Maut:  "Saya  tinggal  dia  di  langit  dunia.  " 

Baru  saja  Malaikat  Maut  selesai  bicara,  tiba-tiba  Jibril  a.  s.  datang  lalu  duduk  di  samping 
Rasulullah  S. A. W.  Maka  bersabdalah  Rasulullah  S. A. W:  "Wahai  Jibril,  tidakkah  engkau 
mengetahui  bahwa  ajalku  telah  dekat?" 

Jibril  menjawab:  "Ya,  wahai  kekasih  Allah.  " 

KETIKA  SAKARATUL  MAUT: 

Seterusnya  Rasulullah  S. A. W bersabda:  "Beritahu  kepadaku  wahai  Jibril,  apakah 
yang  telah  disediakan  Allah  untukku  di  sisinya?" 

Jibril  pun  menjawab:  "Bahwasanya  pintu-pintu  langit  telah  dibuka,  sedangkan  malaikat- 
malaikat  telah  berbaris  untuk  menyambut  rohmu.  " 

Baginda  S. A. W bersabda:  "Segala  puji  dan  syukur  bagi  Tuhanku.  Wahai  Jibril,  apa 
lagi  yang  telah  disediakan  Allah  untukku?" 

Jibril  menjawab  lagi:  "Bahwasanya  pintu-pintu  Syurga  telah  dibuka,  dan  bidadari-bidadari 
telah  berhias,  sungai-sungai  telah  mengalir,  dan  buah-buahnya  telah  ranum,  semuanya 
menanti  kedatangan  rohmu.  " 

Baginda  S. A. W bersabda  lagi:  "Segala  puji  dan  syukur  untuk  Tuhanku.  Beritahu  lagi 
wahai  Jibril,  apa  lagi  yang  disediakan  Allah  untukku?" 

Jibril  menjawab:  "Aku  memberikan  berita  gembira  untuk  tuan.  Tuanlah  yang  pertama- 
tama  diizinkan  sebagai  pemberi  syafaat  pada  hari  kiamat  nanti.  " 

Kemudian  Rasulullah  S. A. W bersabda:  "Segala  puji  dan  syukur  aku  panjatkan  untuk 
Tuhanku.  Wahai  Jibril  beritahu  kepadaku  lagi  tentang  kabar  yang  menggembirakan  aku. " 
Jibril  a.  s.  bertanya:  "Wahai  kekasih  Allah,  apa  sebenarnya  yang  ingin  tuan  tanyakan?" 
Rasulullah  S. A. W menjawab:  "Tentang  kegelisahanku.  Apakah  yang  akan  diperoleh  oleh 
orang-orang  yang  membaca  Al-Quran  sesudahku?  Apakah  yang  akan  diperoleh  orang- 
orang  yang  berpuasa  pada  bulan  Ramadhan  sesudahku?  Apakah  yang  akan  diperoleh 
orang-orang  yang  berziarah  ke  Baitul  Haram  sesudahku?" 

Jibril  menjawab:  "Saya  membawa  kabar  gembira  untuk  baginda.  Sesungguhnya  Allah 
telah  berfirman:  Aku  telah  mengharamkan  Syurga  bagi  semua  Nabi  dan  umat,  sampai 
engkau  dan  umatmu  memasukinya  terlebih  dahulu.  " 

Maka  berkatalah  Rasulullah  S. A. W:  "Sekarang,  tenanglah  hati  dan  perasaanku.  Wahai 
Malaikat  Maut  dekatlah  kepadaku.  " 

Lalu  Malaikat  Maut  pun  mendekati  Rasulullah  S. A. W 

Ali  r.  a.  bertanya:  "Wahai  Rasulullah  S. A. W,  siapakah  yang  akan  memandikan  baginda 
dan  siapakah  yang  akan  mengaf  aninya?" 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  39 


Rasulullah  menjawab:  "Adapun  yang  memandikan  aku  adalah  engkau  wahai  Ali,  sedangkan 
Ibnu  Abbas  menyiramkan  airnya  dan  Jibril  akan  membawa  hanuth  (minyak  wangi)  dari 
dalam  Syurga.  " 

Kemudian  Malaikat  Maut  pun  mulai  mencabut  nyawa  Rasulullah  S. A. W.  Ketika  roh 
baginda  sampai  di  pusat  perut,  baginda  berkata:  "Wahai  Jibril,  alangkah  pedihnya  maut.  " 
Mendengar  ucapan  Rasulullah  itu,  Jibril  a.  s.  memalingkan  mukanya.  Lalu  Rasulullah  S. A. W 
bertanya:  "Wahai  Jibril,  apakah  engkau  tidak  suka  memandang  mukaku?" 

Jibril  menjawab:  "Wahai  kekasih  Allah,  siapakah  yang  sanggup  melihat  muka  baginda, 
sedangkan  baginda  sedang  merasakan  sakitnya  maut?"  Akhirnya  roh  yang  mulia  itupun 
meninggalkan  jasad  Rasulullah  S. A. W. 

KESEDIHAN  SAHABAT: 

Berkata  Anas  r.  a.  : "Ketika  aku  lalu  di  depan  pintu  rumah  Aisyah  r.  a.,  aku  terdengar 
dia  sedang  menangis  sambil  mengatakan:  Wahai  orang-orang  yang  tidak  pernah  memakai 
sutera,  wahai  orang-orang  yang  keluar  dari  dunia  dengan  perut  yang  tidak  pernah 
kenyang  dari  gandum,  wahai  orang-orang  yang  telah  memilih  tikar  daripada  singgahsana, 
wahai  orang-orang  yang  jarang  tidur  diwaktu  malam  karena  takut  Neraka  Sa'ir.  " 

Dikisahkan  dari  Said  bin  Ziyad  dari  Khalid  bin  Saad,  bahwasanya  Muaz  bin  Jabal  r.  a. 
telah  berkata:  "Rasulullah  S. A. W telah  mengutusku  ke  Negeri  Yaman  untuk  memberikan 
pelajaran  agama  di  sana.  Maka  tinggallah  aku  di  sana  selama  12  tahun.  Pada  satu  malam 
aku  bermimpi  dikunjungi  oleh  seseorang.  Kemudian  orang  itu  berkata  kepadaku:  Apakah 
anda  masih  terlena  tidur  juga  wahai  Muaz,  padahal  Rasulullah  S. A. W telah  berada  di 
dalam  tanah?"  Muaz  terbangun  dari  tidur  dengan  rasa  takut,  lalu  dia  mengucapkan: 
"A'uzubillahi  minasy  syaitannir  rajim.  " Lalu  setelah  itu  dia  mengerjakan  solat.  Pada 
malam  selanjutnya,  dia  bermimpi  seperti  mimpi  malam  yang  pertama. 

Muaz  berkata:  "Kalau  seperti  ini,  bukanlah  dari  syaitan. " 

Kemudian  dia  memekik  sekuat-kuatnya,  sehingga  didengar  sebagian  penduduk  Yaman. 
Pada  keesokan  harinya,  orang  ramai  berkumpul  lalu  Muaz  berkata  kepada  mereka:  "Malam 
tadi  dan  malam  sebelumnya  saya  bermimpi  yang  sukar  untuk  difahami.  Dahulu,  bila 
Rasulullah  S. A. W bermimpi  yang  sukar  difahami,  baginda  membuka  Mushaf  (al-Quran). 
Maka  berikanlah  Mushaf  kepadaku.  " 

Setelah  Muaz  menerima  Mushaf,  lalu  dibukanya.  Maka  nampaklah  firman  Allah  yang 
artinya: 

"Sesungguhnya  kamu  akan  mati  dan  sesungguhnya  mereka  akan  mati  pula.  " (Surah  Az- 
Zumar:  ayat  30) 

Maka  menjeritlah  Muaz,  sehingga  dia  tidak  sadarkan  diri.  Setelah  dia  sadar  kembali,  dia 
membuka  Mushaf  lagi  dan  dia  nampak  firman  Allah  yang  berbunyi:  "Muhammad  itu  tidak 
lain  hanyalah  seorang  rasul,  sungguh  telah  berlalu  sebelumnya  beberapa  orang  rasul. 
Apakah  jika  dia  wafat  atau  dibunuh  kamu  akan  berbalik  ke  belakang  (murtad)?  Barang 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  40 


siapa  yang  berbalik  ke  belakang,  maka  dia  tidak  dapat  mendatangkan  mudharat  kepada 
orang-orang  yang  bersyukur?"  (Surah  Al-lmran:  ayat  144) 

Maka  Muaz  pun  menjerit  lagi:  "Aduhai  Abal-Qassim.  Aduhai  Muhammad.  " 

Kemudian  dia  keluar  meninggalkan  Negeri  Yaman  menuju  ke  Madinah.  Ketika  dia  akan 
meninggalkan  penduduk  Yaman,  dia  berkata:  "Seandainya  apa  yang  ku  lihat  ini  benar,  maka 
akan  meranalah  para  janda,  anak-anak  yatim  dan  orang-orang  miskin,  dan  kita  akan 
menjadi  seperti  biri-biri  yang  tidak  ada  pengembala.  " 

Kemudian  dia  berkata:  "Aduhai,  sedihnya  berpisah  dengan  Nabi  Muhammad  S. A. W.  " 
Lalu  dia  pun  pergi  meninggalkan  mereka.  Di  saat  dia  berada  pada  jarak  lebih  kurang  tiga 
hari  perjalanan  dari  Kota  Madinah,  tiba-tiba  terdengar  olehnya  suara  halus  dari  tengah- 
tengah  lembah  yang  mengucapkan  firman  Allah  yang  artinya:  "Setiap  yang  bernyawa  pasti 
akan  merasakan  mati.  " 

Lalu  Muaz  mendekati  sumber  suara  itu.  Setelah  berjumpa,  Muaz  bertanya  kepada 
orang  tersebut:  "Bagaimana  khabar  Rasulullah  S. A. W?" 

Orang  tersebut  menjawab:  "Wahai  Muaz,  sesungguhnya  Muhammad  S. A. W telah 
meninggal  dunia.  " 

Mendengar  ucapan  itu,  Muaz  terjatuh  dan  tak  sadarkan  diri.  Lalu  orang  itu 
menyadarkannya.  Dia  memanggil  Muaz:  "Wahai  Muaz,  sadarlah  dan  bangunlah.  " 

Setelah  Muaz  sadar  kembali,  orang  tersebut  lalu  menyerahkan  sepucuk  surat 
untuknya  yang  berasal  dari  Abu  Bakar  As-siddiq,  dengan  cop  dari  Rasulullah  S. A. W. 

Tatkala  Muaz  melihatnya,  dia  lalu  mencium  cop  tersebut  dan  diletakkan  di  matanya. 
Kemudian  dia  menangis  tersedu-sedu. 

Setelah  puas  dia  menangis,  dia  pun  melanjutkan  perjalanannya  menuju  Kota  Madinah. 
Muaz  sampai  di  Kota  Madinah  pada  waktu  fajar  menyingsing.  Didengarnya  Bilal  sedang 
mengumandangkan  azan  Subuh.  Bilal  mengucapkan:  "Asyhadu  Allaa  Ilaaha  Illallah?" 

Muaz  menyambungnya:  "Wa  Asyhadu  Anna  Muhammadur  Rasulullah.  " 

Kemudian  dia  menangis  dan  akhirnya  dia  jatuh  dan  tak  sadarkan  diri  lagi.  Pada  saat  itu,  di 
samping  Bilal  bin  Rabah  ada  Salman  Al-Farisy  r.  a.  lalu  dia  berkata  kepada  Bilal:  "Wahai 
Bilal,  sebutkanlah  nama  Muhammad  dengan  suara  yang  kuat 

dekatnya.  Dia  adalah  Muaz  yang  sedang  pingsan.  " Setelah  Bilal  selesai  azan,  dia 
mendekati  Muaz,  lalu  dia  berkata:  "Assalamualaika,  angkatlah  kepalamu  wahai  Muaz,  aku 
telah  mendengar  dari  Rasulullah  S. A. W,  baginda  bersabda:  Sampaikanlah  salamku  kepada 
Muaz.  " Maka  Muaz  pun  mengangkatkan  kepalanya  sambil  menjerit  dengan  suara  keras, 
sehingga  orang-orang  menyangka  bahwa  dia  telah  menghembuskan  nafas  yang  terakhir. 

Kemudian  dia  berkata:  "Demi  ayah  dan  ibuku,  siapakah  yang  mengingatkan  aku  pada 
baginda,  ketika  baginda  akan  meninggalkan  dunia  yang  fana  ini,  wahai  Bilal?  Marilah  kita 
pergi  ke  rumah  isteri  baginda  Siti  Aisyah  r.  a.  " Setelah  sampai  di  depan  pintu  rumah 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  41 


Siti  Aisyah,  Muaz  mengucapkan:  "Assalamualaikum  ya  ahlil  bait,  wa  rahmatullahi  wa 
barakatuh.  " Yang  keluar  ketika  itu  adalah  Raihanah,  dia  berkata:  "Aisyah  sedang  pergi 
ke  rumah  Siti  Fatimah.  " 

Kemudian  Muaz  menuju  ke  rumah  Siti  Fatimah  dan  mengucapkan:  "Assalamualaikum 
ya  ahlil  bait.  " 

Siti  Fatimah  menyambut  salam  tersebut,  kemudian  dia  berkata:  "Rasulullah  S. A. W 
bersabda:  Orang  yang  paling  alim  di  antara  kamu  tentang  perkara  halal  dan  haram  adalah 
Muaz  bin  Jabal.  Dia  adalah  kekasih  Rasulullah  S. A. W.  " 

Kemudian  Fatimah  berkata  lagi:  "Masuklah  wahai  Muaz.  " 

Ketika  Muaz  melihat  Siti  Fatimah  dan  Aisyah  r.  a.,  dia  terus  pingsan  dan  tak  sadarkan 
diri.  Setelah  dia  sadar,  Fatimah  lalu  berkata  kepadanya:  "Saya  mendengar  Rasulullah 
S. A. W bersabda:  Sampaikanlah  salam  saya  kepada  Muaz  dan  kabarkan  kepadanya 
bahwasanya  dia  kelak  dihari  kiamat  sebagai  imam  ulama. " 

Kemudian  Muaz  bin  Jabal  keluar  dari  rumah  Siti  Fatimah  menuju  ke  arah  kubur 
Rasulullah  S. A. W. 


HARI-HARI  TERAKHIR  ROSULULLAH 

Detik-detik  Rasulullah  S. A. W menjelang  sakratul  maut 
Ada  sebuah  kisah  tentang  totalitas  cinta  yang  dicontohkan  Allah  lewat  kehidupan  Rasul- 
Nya.  Pagi  itu,  meski  langit  telah  mulai  menguning,  burung-burung  gurun  enggan 
mengepakkan  sayap. 

Pagi  itu,  Rasulullah  dengan  suara  terbata  memberikan  petuah,  "Wahai  umatku,  kita  semua 
ada  dalam  kekuasaan  Allah  dan  cinta  kasih-Nya.  Maka  taati  dan  bertakwalah  kepada-Nya. 
Kuwariskan  dua  hal  pada  kalian,  sunnah  dan  Al  Qur'an.  Barang  siapa  mencintai  sunnahku, 
berati  mencintai  aku  dan  kelak  orang-orang  yang  mencintaiku,  akan  bersama-sama  masuk 
surga  bersama  aku.  " 

Khutbah  singkat  itu  diakhiri  dengan  pandangan  mata  Rasulullah  yang  teduh  menatap 
sahabatnya  satu  persatu.  Abu  Bakar  menatap  mata  itu  dengan  berkaca-kaca,  Umar 
dadanya  naik  turun  menahan  napas  dan  tangisnya.  Ustman  menghela  napas  panjang  dan 
Ali  menundukkan  kepalanya  dalam-dalam. 

Isyarat  itu  telah  datang,  saatnya  sudah  tiba.  "Rasulullah  akan  meninggalkan  kita 
semua, " desah  hati  semua  sahabat  kala  itu.  Manusia  tercinta  itu,  hampir  usai  menunaikan 
tugasnya  di  dunia.  Tanda-tanda  itu  semakin  kuat,  tatkala  Ali  dan  Fadhal  dengan  sigap 
menangkap  Rasulullah  yang  limbung  saat  turun  dari  mimbar. 

Saat  itu,  seluruh  sahabat  yang  hadir  di  sana  pasti  akan  menahan  detik-detik  berlalu, 
kalau  bisa.  Matahari  kian  tinggi,  tapi  pintu  Rasulullah  masih  tertutup.  Sedang  di 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  42 


dalamnya,  Rasulullah  sedang  terbaring  lemah  dengan  keningnya  yang  berkeringat  dan 
membasahi  pelepah  kurma  yang  menjadi  alas  tidurnya. 

Tiba-tiba  dari  luar  pintu  terdengar  seorang  yang  berseru  mengucapkan  salam. 
"Bolehkah  saya  masuk?"  tanyanya.  Tapi  Fatimah  tidak  mengizinkannya  masuk, 
"Maafkanlah,  ayahku  sedang  demam,  " kata  Fatimah  yang  membalikkan  badan  dan 
menutup  pintu.  Kemudian  ia  kembali  menemani  ayahnya  yang  ternyata  sudah  membuka 
mata  dan  bertanya  pada  Fatimah,  "Siapakah  itu  wahai  anakku?"  "Tak  tahulah  aku  ayah, 
sepertinya  ia  baru  sekali  ini  aku  melihatnya,  " tutur  Fatimah  lembut.  Lalu,  Rasulullah 
menatap  putrinya  itu  dengan  pandangan  yang  menggetarkan.  Satu-satu  bagian  wajahnya 
seolah  hendak  di  kenang.  "Ketahuilah,  dialah  yang  menghapuskan  kenikmatan  sementara, 
dialah  yang  memisahkan  pertemuan  di  dunia. 

Dialah  malakul  maut,  " kata  Rasulullah,  Fatimah  pun  menahan  ledakkan  tangisnya. 
Malaikat  maut  datang  menghampiri,  tapi  Rasulullah  menanyakan  kenapa  Jibril  tak  ikut 
menyertai.  Kemudian  dipanggilah  Jibril  yang  sebelumnya  sudah  bersiap  diatas  langit  dunia 
menyambut  ruh  kekasih  Allah  dan  penghulu  dunia  ini.  "Jibril,  jelaskan  apa  hakku  nanti 
dihadapan  Allah?  "Tanya  Rasululllah  dengan  suara  yang  amat  lemah.  "Pintu-pintu  langit 
telah  terbuka,  para  malaikat  telah  menanti  ruhmu.  Semua  surga  terbuka  lebar  menanti 
kedatanganmu,  "kata  jibril. 

Tapi  itu  ternyata  tak  membuat  Rasulullah  lega,  matanya  masih  penuh  kecemasan. 
"Engkau  tidak  senang  mendengar  kabar  ini?  "Tanya  Jibril  lagi.  "Kabarkan  kepadaku 
bagaimana  nasib  umatku  kelak?"  "Jangan  khawatir,  wahai  Rasul  Allah,  aku  pernah 
mendengar  Allah  berfirman  kepadaku:  'Kuharamkan  surga  bagi  siapa  saja,  kecuali  umat 
Muhammad  telah  berada  didalamnya,  " kata  Jibril.  Detik-detik  semakin  dekat,  saatnya 
Izrail  melakukan  tugas.  Perlahan  ruh  Rasulullah  ditarik  Tampak  seluruh  tubuh  Rasulullah 
bersimbah  peluh,  urat-urat  lehernya  menegang. 

"Jibril,  betapa  sakit  sakaratul  maut  ini.  " Lirih  Rasulullah  mengaduh. 

Fatimah  terpejam,  Ali  yang  di  sampingnya  menunduk  semakin  dalam  dan  Jibril 
membuang  muka.  "Jijikkah  kau  melihatku,  hingga  kaupalingkan  wajahmu  Jibril?  "Tanya 
Rasulullah  pada  Malaikat  pengantar  wahyu  itu.  " 

Siapakah  yang  tega,  melihat  kekasih  Allah  direnggut  ajal,  " kata  Jibril.  Sebentar 
kemudian  terdengar  Rasulullah  memekik,  karena  sakit  yang  tak  tertahankan  lagi.  "Ya 
Allah,  dahsyat  niat  maut  ini,  timpakan  saja  semua  siksa  maut  ini  kepadaku,  jangan  pada 
umatku.  " Badan  Rasulullah  mulai  dingin,  kaki  dan  dadanya  sudah  tak  bergerak  lagi. 
Bibirnya  bergetar  seakan  hendak  membisikkan  sesuatu,  Ali  segera  mendekatkan 
telinganya.  "Uushiikum  bis  shalati,  wa  maa  malakat  aimanuku,  peliharalah  shalat  dan 
santuni  orang-orang  lemah  di  antaramu.  " 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  43 


Di  luar  pintu  tangis  mulai  terdengar  bersahutan,  sahabat  saling  berpelukan.  Fatimah 
menutupkan  tangan  diwajahnya,  dan  Ali  kembali  mendekatkan  telinganya  ke  bibir 
Rasulullah  yang  mulai  kebiruan. 

"Ummatii,  ummatii,  ummatiii?"  - "Umatku,  umatku,  umatku"  Dan,  pupuslah  kembang  hidup 

manusia  mulia  itu.  Kini,  mampukah  kita  mencinta  sepertinya?  Allahumma  sholli  'ala 

Muhammad  wa  baarik  wasalim  'alaihi 
***** 

Betapa  cintanya  Rasulullah  kepada  kita.  Kirimkan  kepada  sahabat-sahabat  muslim 
lainnya  agar  timbul  kesadaran  untuk  mencintai  Allah  dan  RasulNya,  seperti  Allah  dan 
Rasulnya  mencinta  kita.  Karena  sesungguhnya  selain  daripada  itu  hanyalah  fana  belaka. 


AZAB  KUBUR 

Allah  Azza  wa  Jalla  berfirman:  "Wahai  segenap  orang-orang  yang  beriman, 
bertakwalah  kepada  Allah  dengan  sebenar-benar  takwa,  dan  janganlah  kalian  mati  kecuali 
dalam  keadaan  muslim".  (QS.  Al  Imram:102). 

Kami  bersaksi  bahwa  tidak  ada  Illah  selain  Allah  yang  Esa,  yang  tidak  ada  sekutu  bagi- 
Nya,  dan  aku  bersaksi  bahwa  Muhammad  adalah  hamba  dan  Rasul-Nya. 

Sahabat  Nabi,  Barra  bin  Azib  RA  bertutur:  Pada  suatu  hari,  kami  turut  mengantar 
jenazah  seorang  Anshar  bersama  Rasulullah  S. A. W ke  kubur.  Selesai  dikuburkan, 
Rasulullah  S. A. W duduk  menghadap  kiblat  sementara  kami  duduk  di  samping  beliau 
dengan  tenang.  Setelah  Rasulullah  S. A. W membuat  garis-garis  di  tanah  dengan  sebatang 
kayu  yang  beliau  pegang,  beliau  mengarahkan  pandangannya  ke  langit,  kemudian  menunduk 
kebawah.  Beliau  lakukan  itu  tiga  kali,  lantas  bertutur  dua  sampai  tiga  kali:  "Berlindunglah 
kalian  kepada  Allah  dari  azab  kubur",  ucapnya  mengiringi  perintahnya  itu. 

Dan  kami  pun  menundukkan  kepala  turut  berdoa. 

Kemudian  beliau  berujar:  Seorang  hamba  manakala  memasuki  pintu  kematian,  ia  didatangi 
oleh  malaikat  dari  langit  dengan  wajah  yang  cerah  laksana  matahari,  membawa  kain  kafan 
dan  balsam  dari  surga.  Setelah  malaikat  tersebut  duduk  setentang  pandangannya,  maka 
hadirlah  malaikat  maut  pencabut  nyawa  duduk  di  kepalanya,  seraya  berkata:  "Wahai  jiwa 
yang  tenang  dan  baik!,  keluarlah  menuju  magfirah  (ampunan)  dan  keridhaan  Allah!".  Maka 
keluarlah  ruh  itu  seperti  keluarnya  tetesan  air  dari  mulut  kendi,  lalu  malaikat  maut 
tersebut  mengambilnya.  Dan  seluruh  malaikat  yang  ada  diantara  langit  dan  bumi  serta 
yang  berada  di  langit  menshalatkannya,  sedang  pintu-pintu  langit  dibuka,  sehingga  tak  ada 
satupun  dari  malaikat  penunggu  pintu-pintu  tersebut  melainkan  semuanya  memohon 
kepada  Allah  agar  ruh  tersebut  diangkat  oleh  Allah  dari  tangan  mereka. 

Setelah  ruh  tersebut  dipegang  oleh  malaikat  maut,  para  malaikat  tersebut  serta- 
merta  memegangnya  pula  untuk  mereka  masukkan  dan  membungkusnya  dengan  kain  kafan 
dari  surga  tersebut  yang  berbau  harum  wangi  semerbak. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  44 


Itulah  dia  firman  Allah  Azza  wa  Jalla:  "...  ia  diwafatkan  oleh  malaikat-malaikat  Kami  dan 
mereka  itu  tidak  melalaikan  kewajibannya".  (QS.  Al-An'am:61).  Karena  itu,  keluarlah  ia 
dari  dunia  dalam  keadaan  laksana  kesturi  terwangi  yang  didapati  di  muka  bumi  ini. 
Rasulullah  S. A. W melanjutkan:  Lalu  malaikat-malaikat  itu  naik  membawa  ruh  tersebut. 
Setiap  malaikat  yang  dijumpainya  bertanya:  "Siapakah  yang  memiliki  ruh  dan  jiwa  yang 
baik,  dan  lagi  wangi  ini?" 

Mereka  menjawab:  "Si  fulan  bin  fulan".  Disebutnya  ia  dengan  namanya  yang  paling  baik 
dan  bagus  yang  pernah  didapatnya  dari  orang-orang  ketika  di  dunia.  Tatkala  sampai 
kelangit  dunia  dan  mereka  minta  dibukakan  pintu,  maka  ruh  tersebut  disambut  oleh 
setiap  malaikatyang  bertugas  untuk  membawanya  ke  langit  berikutnya.  Begitulah  hingga 
sampai  ke  langit  yang  ketujuh. 

Lalu  Allah  Azza  wa  Jalla  berfirman:  "Simpanlah  kitab  (catatan)  amal  hamba-Ku  pada 
Illiyyin".  Setelah  kitab  catatan  amal  itu  disimpan  di  Illiyyin,  Allah  menyuruh  malaikat 
untuk  mengembalikan  ruh  tersebut  ke  bumi:  "AKU  telah  berjanji  kepada  mereka,  bahwa 
AKU  yang  telah  menciptakan  mereka  dari  bumi,  kepadanya  mereka  akan  AKU  kembalikan 
dan  dari  bumi  itu  mereka  akan  AKU  keluarkan  sekali  lagi".  Maka  ruh  itupun  dikembalikan 
ke  jasadnya,  bersamaan  mayit  tersebut  berada  diliang  lahat  kubur,  hingga  ia  mendengar 
suara  langkah  kaki  orang  terakhir  yang  mengantarnya  ke  kubur  saat  mereka  pulang 
meninggalkannya.  Kemudian  datanglah  dua  malaikat,  yang  bernama  Munkar  dan  Nakir  yang 
berwajah  hitam  kebiru-biruan.  Dengan  suaranya  yang  menggelegar,  keduanya  menyuruh 
duduk  lantas  bertanya  kepadanya:  "Siapakah  Rabb-mu?". 

Sang  hamba  itu  menjawab:  "Rabbku  adalah  Allah"  Dua  malaikat  itu  bertanya  lagi:  "Apa 
agamamu?" 

"Agamaku  Islam".  Dua  malaikat  itu  bertanya  lagi:  "Tahukah  engkau,  lelaki  yang  telah 
diutus  kepadamu?" 

Ia  menyahut:  "Ia  adalah  Rasulullah".  Dan  malaikat  bertanya  lagi:  "Apa  amalmu?" 

Si  Hamba  menyahut:  "Membaca  Kitabullah  (Al-Qur'an)  mengamalkannya,  lalu  aku  beriman 
dan  mempercayainya".  Lalu  ia  dibentak  lagi  dengan  serangkaian  pertanyaan: 

"Siapa  Tuhanmu?";  Apa  agamamu?";  "Siapa  Nabimu?".  Itulah  ujian  terakhir  yang  dialami 
orang-orang  yang  beriman. 

Yaitu  saat  Allah  Ta'ala  berfirman:  "Allah  meneguhkan  iman  orang-orang  yang  beriman 
dengan  ucapan  yang  mantap,  teguh,  dan  tauhid  itu  dalam  kehidupan  di  dunia  dan  di 
akhirat".  (QS.  Ibrahim:27) 

Sang  hamba  menjawab:  "Tuhanku  adalah  Allah,  agamaku  Islam  dan  Nabiku  adalah 
Muhammad  S. A. W". 

Lalu  terdengarlah  suara  dari  langit:  "Benarlah  hamba-Ku.  Kalau  begitu,  berilah  ia 
seprai  dan  pakaian  dari  surga,  dan  bukakan  untuknya  pintu  surga". 

Maka  datanglah  seorang  pria  yang  tampan  berkain  bagus  lagi  wangi  baunya,  dan  pria  itu 
berkata:  "Bergembiralah  engkau  dengan  berita  gembira  untukmu.  Bergembiralah  engkau 
dengan  keridhaan  Allah  dan  surgayang  didalamnya  terdapat  kenikmatan  abadi.  Inilah  dia 
hari  yang  dijanjikan  itu". 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  45 


Sang  hamba  menyahut:  "Semoga  engkau  bergembira  dan  mendapat  kebaikan  dari  Allah. 
Kalau  boleh  tahu,  siapakah  engkau?  Engkau  begitu  tampan,  datang  membawa  kebaikan". 
Pria  tampan  itu  menjawab:  "Aku  adalah  amal  salehmu.  Wallahi,  aku  tidak  mengenalmu 
selain  seorang  yang  suka  bergegas  untuk  menaati  Allah  dan  menjauhi  maksiat. 

Semoga  Allah  membalasmu  dengan  kebaikan". 

Lalu  diperlihatkanlah  kepadanya  pintu  surga  dan  pintu  neraka.  "Inilah  tempatmu 
neraka,  bila  engkau  bermaksiat  kepada  Allah.  Namun  karena  engkau  taat,  maka  Allah 
mengganti  dengan  ini  surga".  Ketika  ia  melihat  dalamnya  surga,  maka  hamba  berujar:  "Ya 
Rabbi,  segerakanlah  kiamat  agar  aku  segera  menikmatinya".  Dan  pria  tampan  itu  akan 
menjadi  pendamping  dan  penghiburnya  di  kubur,  sedang  lubang  kuburnya  pun  menjadi  luas 
sejauh  mata  memandang  dan  karena  semasa  di  dunia  membaca  Al-Quran  maka 
kuburannya  menjadi  terang  bercahaya,  seraya  diperintahkan  padanya  untuk  tidur  dengan 
tenang  sampai  Allah  membangkitkannya. 

Lalu  Rasulullah  S. A. W melanjutkan:  "Adapun  seorang  hamba  yang  kafir,  ketika  ia 
akan  mati,  malaikat  turun  dari  langit  dengan  muka  jelek,  hitam,  seram  menakutkan  sambil 
membawa  kain  kasar  dari  bulu  yang  dipintal  yang  diambil  dari  neraka  dan  amatlah  berbau 
busuk. 

Setelah  malaikat  itu  duduk  mengelilinginya,  hadirlah  malaikat  maut  pencabut  nyawa, 
duduk  di  kepalanya,  seraya  berseru: 

"Wahai  jiwa  yang  busuk,  keluarlah  engkau  menuju  kemurkaan  dan  kebencian  Allah". 

Maka  berpencaranlah  ruh  tersebut  dari  jasadnya,  kemudian  malaikat  maut  mencabutnya 
dengan  keras  seperti  menusukkan  tusukan  besi  ke  daging  sate  yang  banyak  dan  berbulu 
lagi  basah  hingga  patah  dan  putuslah  urat  dan  ototnya. 

Setiap  malaikat  yang  berada  di  antara  langit  dan  bumi  begitu  juga  yang  ada  di  langit 
mengutuknya  sementara  pintu-pintu  langit  pun  ditutup.  Tak  ada  satupun  dari  malaikat 
penunggu  pintu  itu  berkenan  membukakan  pintu,  melainkan  memohon  kepada  Allah  agar 
tidak  mengangkat  ruh  busuk  tersebut. 

Setelah  masing-masing  malaikat  membawanya,  maka  mereka  memasukkannya  ke  kain 
kasar  dari  bulu  yang  dipintal  dari  neraka  itu,  lalu  dikeluarkan  darinya  dengan  baunya  yang 
paling  busuk  yang  dikenal  di  dunia.  Lalu  mereka  naik  membawa  ruh  tersebut. 

Setiap  malaikat  yang  dilewatinya  tidak  ada  yang  bertanya  selain:  "Ruh  siapakah  yang 
buruk  dan  berbau  busuk  ini?"  Mereka  berkata:  "Si  anu  bin  anu".  Disebutnya  ia  dengan 
nama  terburuk  yang  pernah  disandangnya  didunia.  Ketika  sampai  di  langit  dunia  dan 
malaikat  yang  membawanya  minta  di  bukakan  pintu,  maka  malaikat  penunggu  pintu  langit 
tersebut  tidak  mau  membukakannya. 

Lantas  Rasulullah  S. A. W membaca  ayat:  "Sekali-kali  tidak  akan  dibukakan  bagi  mereka 
pintu-pintu  langit  dan  tidak  pula  mereka  masuk  surga  hingga  unta  masuk  ke  lubang  jarum". 
(QS.  Al-A'raf:40) 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  46 


Kemudian  Allah  Azza  wa  Jalla  berseru:  "Simpanlah  kitab  catatan  amalnya  pada  Sijjin 
di  lapis  bumi  paling  bawah".  Lalu  dikatakan  kepada  para  malaikat:  "Kembalikanlah  ia  ke 
bumi,  sesungguhnya  AKU  telah  berjanji  kepada  mereka  bahwa  mereka  AKU  ciptakan  dari 
tanah,  kepadanya  mereka  AKU  kembalikan  dan  darinya  mereka  akan  AKU  bangkitkan 
(keluarkan)  sekali  lagi". 

Maka  ruh  buruk  dan  busuk  itu  pun  dilemparlah  dari  langit  sampai  jatuh  ke  jasadnya 
diliang  lahat.  Sebelum  melanjutkan  penuturannya,  Rasulullah  S. A. W membacakan  ayat: 
"Barangsiapa  yang  musyrik  kepada  Allah,  maka  dia  seolah-olah  jatuh  dari  langit  lalu 
disambut  oleh  burung  atau  diterbangkan  angin  ke  tempat  yang  jauh".  (QS.  Al-Hajj: 31) 
Maka  kembalilah  ruh  tersebut  ke  jasadnya  hingga  dapat  mendengar  suara  alas  kaki 
orang-orang  yang  pulang  dari  kuburnya  setelah  mengantarnya.  Ketika  itulah  datang  dua 
malaikat  dengan  suara  bagai  halilintar  yang  menakutkan  seraya  mendudukkannya: 
"SiapakahTuhanmu?" 

Ia  menyahut:  "nnggg.  . ngg.  . nngg  aku  tidak  tahu".  "Apa  agamamu?",  tanyanya  lagi.  "Aku.  . 
ng.  . aku  tidak  tahu".  "Tahukah  engkau  siapakah  pria  yang  telah  diutus  oleh  Allah 
untukmu?".  Ia  tak  dapat  menjawab.  Dan  dengan  kasar  malaikat  tersebut  berteriak 
kepadanya  "Muhammad!". 

Si  mayit  kembali  menyahut:  "Haah.  . ngng.  . haah  aku  tidak  tahu  aku  tidak  kenal,  aku 
mendengar  orang-orang  mengatakannya  Muhammad,  dan  sungguh  aku  tidak  mengenalnya" 
Kedua  malaikat  itu  menggertaknya:  "Engkau  bodoh  dan  rupanya  engkau  tidak  pernah 
membaca  Al-Qur'an  apalagi  mengamalkannya". 

Lalu  terdengar  seruan  dari  langit:  "Ia  telah  berdusta.  Kalau  begitu,  berikanlah  dia 
selimut  kasar  dari  neraka  dan  bukalah  untuknya  pintu  neraka!".  Tak  lama  kemudian,  udara 
panas  dan  racun  dari  neraka  datang  sementara  kuburannya  disempitkan  hingga  bumi 
meremukredamkan  tulang  belulangnya. 

Lalu  datanglah  seorang  pria  berwajah  buruk  seram  mengerikan  dengan  baunya  yang 
busuk,  menyapa:  "Bergembiralah  engkau  dengan  berita  buruk  untukmu!  Inilah  hari  yang 
telah  dijanjikan  itu". 

Si  mayit  menimpali:  "Semoga  engkaupun  mendapat  berita  buruk  dari  Allah,  siapakah 
engkau?  wajahmu  begitu  jelek".  Pria  itu  menyahut:  "Aku  adalah  amal  buruk  dan  jahatmu. 
Wallahi,  aku  tidak  mengenalmu  selain  seorang  pelaku  maksiat  dan  seorang  yang  kafir  lagi 
musyrik  sepertimu. 

Semoga  Allah  membalas  kejahatanmu".  Kemudian  dijadikanlah  untuknya  seorang  laki-laki 
yang  buta,  tuli  dan  bisu,  memegang  gada  dari  besi  yang  seandainya  dipukulkan  pada 
gunung,  pasti  gunung  itu  hancur  menjadi  abu.  Dengan  gada  tersebut  ia  dipukul  sekali 
pukulan  dan  hancur  menjadi  debu,  kemudian  dikembalikan  lagi  oleh  Allah  seperti  semula 
dan  dipukul  lagi  hingga  menjerit  sejadi-jadinya  sampai  didengar  oleh  semua  makhluk/ 
binatang,  kecuali  manusia  dan  jin. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  47 


Setelah  itu,  dibukalah  pintu  neraka  dan  dibentangkan  baginya  tempat  tinggalnya 
kelak.  Ketika  itu  ia  berkata:  "Wahai  Tuhanku,  janganlah  Engkau  bangkitkan  hari  kiamat". 
Dan  pria  buruk  itu  membentak  "Diam  kau"  sambil  memukulkan  gadanya  kepadanya, 
berulang-ulang  sampai  hari  kiamat,  hari  kebangkitan  bagi  seluruh  umat. 

Rasulullah  S. A. W bersabda:  "Jika  salah  seorang  di  antara  kamu  meninggal,  maka 
diperlihatkan  kepadanya  tempatnya  pada  pagi  dan  sore  hari.  Kalau  ia  termasuk  penghuni 
surga,  maka  ia  akan  menjadi  penghuni  surga,  dan  apabila  tergolong  penghuni  neraka,  maka 
iaakan  menjadi  penghuni  neraka.  Kepadanya  akan  dikatakan:  'Inilah  tempatmu  sampai 
Allah  membangkitkanmu  pada  hari  kiamat".  (HR.  Bukhari  1379  dan  Muslim  2866). 

Dan  pada  hari  kiamat,  Allah  membangkitkan  seluruh  umatnya  dari  alam  kubur,  termasuk 
semua  umatnya  yang  tak  terkuburkan  didalam  tanah  bumi,  yang  meninggal  karena 
tenggelam  dilaut,  dimakan  oleh  binatang  buas,  yang  meninggal  dibakar  dan  abunya  di 
tabur  di  lautan,  sangatlah  mudah  bagi  Allah  untuk  mengumpulkannya  dan  menghidupkan 
kembali  umat-Nya. 

Allah  Azza  wa  Jalla  yang  Maha  Kuasa,  penguasa  seluruh  jagat  raya  semesta  alam. 

Dan  Rasulullah  berdoa:  "Ya  Allah,  aku  berlindung  kepada  MU  dari  azab  kubur,  dari  siksa 
neraka,  dari  fitnah  kehidupan  dan  kematian  serta  dari  fitnah  Dajjal".  (HR.  Bukhari  1377 
dan  Muslim  588) 

(Doa  ini  dibaca  beliau  seusai  membaca  tahiyat  dalam  salat  seperti  disebutkan  dalam 
sejumlah  hadist  yang  sebagiannya  menyebutkan  bahwa  Nabi  S. A. W telah  mengajarkan 
doa  ini  kepada  mereka  (sahabatnya)  sebagaimana  telah  mengajarkan  surat-surat  dalam 
Al-Qur'an). 

Bila  ia  seorang  mukmin  yang  taat,  maka  salatnya  akan  berada  dibelakangnya,  puasa 
ada  di  samping  kanannya,  dan  zakat  di  sebelah  kirinya,  sedang  amal-amal  salehnya  yang 
terdiri  dari  sedekah,  infak,  silaturrahim,  berbuat  makrufdan  ihsan/baik  kepada  orang 
lain  berada  di  kakinya.  Ketika  dia  didatangi  dari  arah  kepalanya,  maka  salatnya  bertutur: 
"Tak  ada  jalan  disini".  Lalu  didatangilah  arah  kanannya,  namun  puasanya  berkata:  "Tak 
ada  jalan  disini". 

Kemudian  didatangi  dari  arah  kakinya,  maka  sedekah,  silaturrahim,  perbuatan 
makruf  dan  ihsan/baik  kepada  orang  lain  yang  telah  dikerjakannya  berkata:  "Disini  tidak 
ada  jalan...". 

Maka  hanya  orang-orang  yang  beriman  dan  yang  diteguhkan  imannya  oleh  Allah  yang 
dapat  menjawab  mantap  dengan  kalimat  yang  tauhid.  Dan  janganlah  diantara  kalian  untuk 
mempersiapkan  atau  menghafalkan  jawabannya  didunia,  agar  dapat  menjawab  bila 
ditanyakan  oleh  malaikat  Munkar  dan  Nakir  kelak,  karena  itu  mustahil/sia-sia  dan  Allah 
Maha  Mengetahui. 

Sahabat  Nabi,  Khalifah  Utsman  RA,  beliau  acapkali  berada  disisi  kubur  Rasulullah 
S. A.  W dan  menangis  hingga  jenggotnya  basah  bersimbah  air  mata.  Ketika  beliau  ditanya: 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  48 


"Mengapa  tuan  menangis  padahal  ketika  surga  dan  neraka  disebut-sebut  di  hadapan  tuan, 
tuan  biasa  saja?". 

Beliau  menjawab,  Karena  aku  mendengar  Rasulullah  S. A. W bersabda:  "Kuburan  itu 
merupakan  awal  persinggahan  sebelum  menuju  akherat.  Barang  siapa  yang  selamat 
darinya,  maka  apa  yang  akan  dialami  sesudahnya  akan  lebih  ringan.  Sebaliknya,  barang 
siapa  yang  tidak  selamat  darinya  (celaka),  maka  apa  yang  akan  dialami  olehnya  setelah  itu 
akan  jauh  lebih  berat" 

Khalifah  Utsman  RA  bertutur,  ia  ingat  akan  pesan  terakhir  Rasullullah  S. A. W : "Aku 
tidak  pernah  melihat  satu  pemandangan  pun  yang  lebih  mengerikan  dan  lebih  menakutkan 
daripada  kuburan".  Dan  ingat  akan  pesan  terakhir  Rasullullah  S. A. W : 

"Ingatlah,  suatu  hari  kamu  akan  menghadap  Allah  dan  harus  mempertanggung  jawabkan 
semua  amalanmu. 

Karena  itu  berhati-hatilah  jangan  menyimpang  dari  jalan  kebenaran  setelah 
kepergianku  nanti.  Ya,  saudara-saudaraku,  tidak  akan  ada  Nabi  atau  Rasul  sesudahku  dan 
tidak  akan  ada  agama  lain  yang  lahir.  Karenanya  simaklah  baik-baik  ya  Saudaraku,  dan 
pahamilah  kata-kata  yang  kusampaikan  kepadamu,  bahwa  aku  meninggalkan  dua  pusaka, 
Al-Qur'an  dan  contoh-contohku  sebagai  As-Sunnah  dan  bila  kalian  mengikutinya  tidak 
mungkin  akan  tersesat  selamanya" 

Bila  engkau  senantiasa  ingat,  memelihara  semua  ini,  persiapkanlah  bekal  akheratmu, 
maka  usahakanlah  perbanyak  amal  ibadahmu  seperti  membaca  Al-Quran,  shalat,  puasa, 
zakat,  shadaqoh,  silaturrahim,  berbuat  makruf  dan  ihsan  sesamanya  karena  ini  semua 
sebagai  penyelamat  dirimu  sendiri,  tidak  ada  seorangpun  kelak  yang  dapat  menolongmu  di 
alam  kubur.  Jika  kau  menjadi  seorang  yang  taat  dan  beriman  maka  Allah  akan 
melindungimu.  Lakukanlah  muhasabah  (introspeksi)  terhadap  dirimu  sebelum  terlambat. 
Bergegaslah  jangan  buang-buang  waktu,  karena  hidup  didunia  hanyalah  sebentar,  sekejap. 
Hanya  sebagai  persinggahan  menuju  ke  akherat.  Segala  yang  engkau  miliki  dan  banggakan 
di  dunia  ini,  seperti  kedudukan  jabatan,  harta  benda  kekayaan,  orang-orang  tercinta 
tidak  akan  dipertanyakan  di  alam  kubur,  yang  akan  dipertanyakan  dan  dipertanggung 
jawabkan  di  hadapan  Allah  hanyalah  amal  ibadah  mu.  Perbaharuilah  taubatmu  yang  tulus, 
jauhilah  maksiat  dan  larangan  Nya,  janganlah  berat  akan  dunia  fanamu  dan  janganlah 
mengabaikan  akherat  yang  abadi. 

Usia  itu  akhirnya  akan  habis  jua  walaupun  lama.  Dunia  ini  hanya  seperti 
fatamorangana.  Diam  sejenak,  kemudian  pergi  dan  tak  kembali  lagi.  Bekalilah  hari-harimu 
dengan  amal  dan  ibadahmu.  Agar  Allah  kelak  menyongsongmu. 

Semoga  Allah  Azza  wa  Jalla  mengampuni  dosa  dan  kesalahanmu  yang  lalu,  serta 
menerima  amal  salehmu.  Aku  mohon  kepada  Allah  yang  Mahaagung  dengan  Asma  Al- 
Husna-Nya  dan  dengan  sifat-sifat-Nya  yang  luhur,  mudah-mudahan  Dia  mengampuniku, 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  49 


mengampuni  engkau  dan  kaum  muslimin  seluruhnya,  menjadikan  kubur  kita  semua  sebagai 
taman  surga  bercahaya  dan  menyelamatkan  kita  dari  kedahsyatan  paling  besar  di  hari 
kiamat,  hari  kebangkitan  seluruh  umat. 

Sesungguhnya  Allah  Mahakuasa  atas  segala  sesuatu  dan  Maha  patut  untuk 
memperkenankan  doa. 


7 ROMBONGAN  IBLIS 

Iblis  akan  senantiasa  mengganggu  manusia,  mulai  dengan  memperdayakan  manusia 
dari  terjadinya  dengan  setitik  mani  hingga  ke  akhir  hayat  mereka,  dan  yang  paling 
dahsyat  ialah  sewaktu  akhir  hayat  yaitu  ketika  sakaratul  maut.  Iblis  mengganggu  manusia 
sewaktu  sakaratul  maut  disusun  menjadi  7 golongan  dan  rombongan. 

Hadith  Rasulullah  S. A. W.  menerangkan: 

"Ya  Allah  aku  berlindung  kepada  Engkau  dari  tipuan  syaitan  diwaktu  sakaratul  maut.  " 

Rombongan  1 

Akan  datang  Iblis  dengan  berbagai  rupa  aneh  seperti  emas,  perak  dan  lain-lain, 
serta  sebagai  makanan  dan  minuman  yang  lezat-lezat,  disebabkan  orang  yang  di  dalam 
sakaratul  maut  itu  di  masa  hidupnya  sangat  tamak  dan  loba  kepada  barang-barang 
tersebut,  maka  diraba  dan  disentuhnya  barang2  Iblis  itu,  pada  waktu  itu  nyawanya  putus 
dari  tubuh.  Inilah  yang  dikatakan  mati  yang  lalai  dan  lupa  kepada  Allah  SWT  inilah  jenis 
mati  fasik  dan  munafik,  ke  nerakalah  tempatnya. 

Rombongan  2 

Akan  datang  Iblis  kepada  orang  yang  didalam  sakaratul  maut  itu  merupakan  diri 
sebagai  rupa  binatang  yang  di  takuti  seperti,  Harimau,  Singa,  Ular  yang  berbisa.  Yang 
apabila  orang  yang  sedang  sakaratul  maut  itu  memandang  ke  binatang  itu,  maka  dia  pun 
menjerit  dan  melompat  sekuat  hati.  Maka  seketika  itu  juga  akan  putuslah  nyawa  itu  dari 
badannya,  maka  matinya  itu  disebut  sebagai  mati  lalai  dan  mati  dalam  keadaan  lupa 
kepada  Allah  SWT,  matinya  itu  sebagai  Fasik  dan  Munafik  dan  ke  nerakalah  tempatnya. 

Rombongan  3 

Akan  datang  Iblis  mengacau  dan  memperdayakan  orang  yang  di  dalam  sakaratul  maut 
itu  dengan  menyerupai  binatang  kesayangannya.  Apabila  tangan  orang  yang  hendak  mati 
itu  meraba-rabakepada  binatang  kesayangan  itu  dan  waktu  tengah  meraba-raba  itu  dia 
pun  mati,  maka  matinya  itu  di  dalam  golongan  yang  lalai  dan  lupa  kepada  Allah  SWT. 
Matinya  itu  mati  Fasik  dan  Munafik,  maka  nerakalah  tempatnya. 

Rombongan  4 

Akan  datang  Iblis  merupakan  dirinya  sebagai  rupa  yang  paling  dibenci  oleh  orang 
yang  akan  mati,  seperti  musuhnya  ketika  hidupnya  dahulu  maka  orang  yang  di  dalam 
sakaratul  maut  itu  akan  menggerakkan  dirinya  untuk  melakukan  sesuatu  kepada  musuh 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  50 


yang  dibencinya  itu.  Maka  sewaktu  itulah  maut  pun  datang  dan  matilah  ia  sebagai  mati 
Fasik  dan  Munafik,  dan  nerakalah  tempatnya 

Rombongan  5 

Akan  datang  Iblis  merupakan  dirinya  dengan  rupa  sanak-saudara  yang  hendak  mati 
itu,  seperi  ayah  ibunya  dengan  membawa  makanan  dan  minuman,  sedangkan  orang  yang  di 
dalam  sakaratul  maut  itu  sangat  mengharapkan  minuman  dan  makanan  lalu  dia  pun 
menghulurkan  tangannya  untuk  mengambil  makanan  dan  minuman  yang  dibawa  oleh  si  ayah 
dan  si  ibu  yang  dirupai  oleh  Iblis,  berkata  dengan  penuh  kasih  "Wahai  anakku  inilah  saja 
makanan  dan  bekal  yang  kami  bawakan  untukmu  dan  berjanjilah  bahwa  engkau  akan 
menurut  kami  dan  menyembah  Tuhan  yang  kami  sembah,  supaya  kita  tidak  lagi  bercerai 
dan  marilah  bersama  kami  masuk  ke  dalam  syurga. " 

Maka  dia  pun  sudi  mengikut  tawaran  itu  dengan  tanpa  berfikir  lagi,  ketika  itu  waktu 
matinya  pun  sampai  maka  matilah  dia  di  dalam  keadaan  kafir,  kekal  di  dalam  neraka  dan 
terhapuslah  semua  amal  kebajikan  semasa  hidupnya. 

Rombongan  6 

Akan  datanglah  Iblis  merupakan  dirinya  sebagai  ulama'-ulama'  yang  membawa 
banyak  kitab-kitab,  lalu  berkata  ia:  "Wahai  muridku,  lama  sudah  kami  menunggu  akan 
dikau,  ternyata  kamu  sedang  sakit  di  sini,  karena  itu  kami  bawakan  kepada  kamu  dokter 
dan  obat  untukmu.  " Lalu  diminumnya  obat,  itu  maka  hilanglah  rasa  penyakit  itu,  kemudian 
penyakit  itu  datang  lagi.  Lalu  datang  pula  Iblis  yang  menyerupai  ulama'  dengan  berkata: 
"Kali  ini  kami  datang  kepadamu  untuk  memberi  nasihat  agar  kamu  mati  didalam  keadaan 
baik,  tahukah  kamu  bagaimana  hakikat  Allah?" 

Berkata  orang  yang  sedang  dalam  sakaratul  maut:  "Aku  tidak  tahu. " 

Berkata  ulama'  Iblis:  "Ketahuilah,  aku  ini  adalah  seorang  ulama'  yang  tinggi  dan  hebat, 
baru  saja  kembali  dari  alam  ghaib  dan  telah  mendapat  syurga  yang  tinggi.  Cobalah  kamu 
lihat  syurga  yang  telah  disediakan  untukmu,  kalau  kamu  hendak  mengetahui  Zat  Allah 
SWT  hendaklah  kamu  patuh  kepada  kami. " 

Ketika  itu  orang  yang  dalam  sakaratul  maut  itu  pun  memandang  ke  kanan  dan  ke  kiri,  dan 
dilihatnya  sanak-saudaranya  semuanya  berada  di  dalam  kesenangan  syurga,  (syurga  palsu 
yang  dibentangkan  oleh  Iblis  untuk  tujuan  menggoda  orang  yang  sedang  dalam  sakaratul 
maut).  Kemudian  orang  yang  sedang  dalam  sakaratul  maut  itu  bertanya  kepada  ulama' 
palsu: 

"Bagaimanakah  Zat  Allah?"  Iblis  merasa  gembira  apabila  jeratnya  mengena. 

Lalu  berkata  ulama'  palsu:  "Tunggu,  sebentar  lagi  dinding  dan  tirai  akan  dibuka  kepadamu. 

II 

Ketika  tirai  dibuka  selapis  demi  selapis  tirai  yang  berwarna  warni  itu,  maka  orang  yang 
dalam  sakaratul  maut  itu  pun  dapat 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  5 1 


melihat  satu  benda  yang  sangat  besar,  seolah-olah  lebih  besar  dari  langit  dan  bumi. 
Berkata  Iblis:  "Itulah  dia  Zat  Allah  yang  patut  kita  sembah.  " 

Berkata  orang  yang  dalam  sakaratul  maut:  "Wahai  guruku,  bukankah  ini  benda  yang 
benar-benar  besar,  tetapi  benda  ini  mempunyai  enam  sisi,  yaitu  benda  besar  ini  ada  kiri 
dan  kanannya,  mempunyai  atas  dan  bawah,  mempunyai  depan  dan  belakang. 

Sedangkan  Zat  Allah  tidak  menyerupai  makhluk,  sempurna  Maha  Suci  Dia  dari  sebarang 
sifat  kekurangan.  Tapi  sekarang  ini  lain  pula  keadaannya  dari  yang  di  ketahui  dahulu.  Tapi 
sekarang  yang  patut  aku  sembah  ialah  benda  yang  besar  ini.  " 

Dalam  keraguan  itu  maka  Malaikat  Maut  pun  datang  dan  terus  mencabut  nyawanya,  maka 
matilah  orang  itu  di  dalam  keadaan  kafir  dan  kekal  di  dalam  neraka  dan  terhapuslah 
segala  amalan  baik  selama  hidupnya  di  dunia  ini. 

Rombongan  7 

Rombongan  Iblis  yang  ketujuh  ini  terdiri  dari  72  barisan  sebab  dari  menjadi  72 
barisan  ialah  karena  dia  menepati  Iktikad  Muhammad  S. A. W bahwa  umat  Muhammad 
akan  terbagi  kepada  73  barisan).  Satu  barisan/golongan  yang  benar  yaitu  ahli  sunnah 
waljamaah,  72  yang  lain  masuk  ke  neraka  karena  sesat. 

Ketahuilah  bahwa  Iblis  itu  akan  mengacau  dan  mengganggu  anak  Adam  dengan  72  macam 
yang  setiap  satu  berlainan  di  dalam  waktu  manusia  sakaratul  maut.  Oleh  karena  itu 
hendaklah  kita  mengajarkan  kepada  orang  yang  hamper  meninggal  dunia  akan  talkin  Laa 
Ilaaha  II lallah  untuk  menyelamatkan  dirinya  dari  gangguan  Iblis  dan  syaitan  yang  akan 
berusaha  bersungguh-sungguh  menggoda  orang  yang  sedang  dalam  sakaratul  maut. 

Disebutkan  dalam  sebuah  hadith  yang  artinya:  "Ajarkan  oleh  kamu  (orangyang  masih 
hidup)  kepada  orang  yang  hampir  mati  itu:  Laa  Ilaaha  Illallah.  " 

HASAD  MUSNAHKAN  KEBAJIKAN 

Diantara  penyakit-penyakit  hati  manusia  yang  amat  berbahaya  ialah  hasad.  Penyakit 
hasad  atau  dengki  bisa  membinasakan  ketaatan  seseorang  dalam  beragama  dan 
membangkitkan  segala  kejahatan.  Semua  manusia  bisa  menjadi  mangsa  penyakit  ini,  tidak 
peduli  apakah  orang  alim  atau  pun  orang  awam,  apa  lagi  orang  jahil.  Orang  yang  mengidap 
penyakit  ini  bagaikan  ditimpa  bala  yang  dapat  menyia-nyiakan  usia  dalam  hidupnya  di 
dunia  ini  dan  seterusnya  ke  nerakalah  dia  di  akhirat  kelak. 

Diriwayatkan,  Rasulullah  S. A. W bersabda,  maksudnya:  Ada  enam  golongan  manusia 
dimasukkan  ke  neraka  dengan  enam  sebab: 

1.  Orang-orang  Arab  karena  asabiah  mereka, 

2.  Raja-raja  karena  kezaliman  mereka, 

3.  Para  pemimpin  karena  ketakaburan  mereka, 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  52 


4.  Para  pedagang  karena  kecurangan  mereka, 

5.  Orang-orang  awam  karena  kejahilan  mereka  dan 

6.  Para  ulama  karena  hasad  atau  dengki  mereka. 

Maksud  "hasad"  atau  "dengki"  itu  ialah  keinginan  yang  jahat  supaya  sesuatu  nikmat 
Allah  hilang  dari  seseorang  yang  beragama  islam.  Lawannya  hasad  ialah  "nasehat"  yang 
bermaksud,  mengharapkan  nikmat  Allah  yang  diperoleh  oleh  saudara  seagama  itu  tetap 
berlanjut,  kecuali  sekiraanya  nikmat  itu  membawa  kecelakaan  kepadanya  atau  kepada 
hamba-hamba  Allah  yang  lain. 

Menurut  ulamak,  diantara  tanda-tanda  orang  yang  berpenyakit  hasad  itu  ialah: 
Menunjuk-nunjukkan  kasih  di  depan  kita;  Mengumpat  di  belakang  kita;  Senang  hati  atau 
tidak  bersimpati  apabila  kita  ditimpa  kesusahan. 

Akibat  buruk  dari  penyakit  hasad  ialah: 

(a)  Membinasakan  amal  kebajikan  dan  ketaatan  kepada  Allah  Taala.  Rasulullah  S. A. W 
bersabda,  maksudnya:  Hasad  itu  memakan  kebajikan  seperti  api  memakan  kayu 
bakar. 

(b)  Mendatangkan  keluh-kesah  dan  dukacita. 

(c)  Membawa  kepada  perbuatan  maksiat. 

(d)  Mata  hati  menjadi  buta,  sehingga  tidak  dapat  memahami  hukum-hukum  Allah. 

Sufyan  al-Tsauri  bersyair:  "Jangan  engkau  menjadi  pendengki  supaya  engkau  cepat 
menangkap  kefahaman  (tidak  buta  mata  hati)". 

(e)  Diharamkan  atau  ditahan  dari  kebajikan  dan  tidak  diberi  taufik  oleh  Allah  Taala. 

Imam  Khatimul-Asham  bersyair:  "Pendendam  itu  bukan  orang  beragama,  pencaci  itu 
bukan  orang  beribadat,  dan  pendengki  itu  bukan  orang  yang  mendapat  pertolongan". 
Penyakit  hasad  dapat  dicegah  dengan  cara:  Senantiasa  mengingat  kewajiban  atau 
tanggung  jawab  muslim  terhadap  muslim  dan  seluruh  muslimin,  mengikuti  prinip-prinsip 
ajaran  agama  Islam.  Menjalin  kasih  sayang  (mahabbah),  tolong  menolong,  bantu- 
membantu,  nasehat-menasehati  dan  sebagainya  antara  satu  sama  lain  di  kalangan  kaum 
muslimin  / muslimat. 

Senantiasa  menghormati  hak  mukmin  / mukminah  yang  mendapat  keistimewaan  dan 
derajat  yang  tinggi  dari  Allah  Taala. 

Senantiasa  mengharapkan  syafaat  dari  mukmin  di  akhirat  kelak.  Oleh  sebab 
penyakit  hasad  itu  begitu  berbahaya,  maka  amat  wajarlah  hati  yang  terlibat  segera 
diberi  perawatan  dan  pencegahan.  Dengan  mengingat  dan  mempraktekkan  amalan-amalan 
yang  Tersebut  diatas,  insya  Allah,  kita  terselamatkan  dari  penyakit  yang  amat  buruk 
akibatnya  itu. 


GELAP  GULITA  YANG  TINDIH- BERTINDIH 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  53 


Ketika  anda  berada  di  ruangan  yang  gelap  gulita,  apa  yang  bisa  anda  lakukan? 

Tentu  saja  anda  akan  meraba-raba  untuk  menemukan  jalan  sambil  mengerahkan  daya 
insting  anda.  Anda  tak  tahu  jalan  untuk  keluar,  nafas  anda  sesak  dan  kegelisahan  mulai 
menyelimuti  anda.  Tak  ada  sebersit  cahayapun  yang  menyinari  tempat  anda  berada. 

Sekarang  bayangkan  bila  hidup  anda  tak  disinari  oleh  cahaya  ilahi.  Tentu  saja  anda 
pun  akan  berputar-putar  tanpa  arah  di  dalam  kegelapan.  Atau  dalam  bahasa  Al-Qur'an: 
"Atau  seperti  gelap  gulita  di  lautan  yang  dalam,  yang  diliputi  oleh  ombak,  yang  di  atasnya 
ombak  (pula),  di  atasnya  (lagi)  awan;  gelap  gulita  yang  tindih-bertindih,  apabila  dia, 
mengeluarkan  tangannya,  tiadalah  dia  dapat  melihatnya,  (dan)  barangsiapa  yang  tiada 
diberi  cahaya  (petunjuk)  oleh  Allah  tiadalah  dia  mempunyai  cahaya  sedikitpun.  " (QS  24: 
40) 


Di  saat  keadaan  gelap  gulita,  jiwa  gelisah  dan  anda  tak  tahu  apa  yang  harus  anda 
kerjakan,  beban  kerjapun  semakin  menumpuk,  himpitan  ekonomi  menghadang  langkah 
anda,  tubuh  anda  bergetar  dan  semuanya  menjadi  serba  tak  beraturan  dan  serba  salah, 
jika  hal  ini  menimpa  anda  maka  carilah  cahaya  ilahi  agar  anda  dapat  keluar  dari  kegelapan 
itu. 

Bagaimana  caranya  mencari  cahaya  ilahi  yang  akan  menerangi  hati  anda? 

"dan  pakaianmu  bersihkanlah,  dan  perbuatan  dosa  tinggalkanlah!"  (QS  74:4-5) 

Mari  kita  bersihkan  pakaian  kita,  tengoklah  diri  kita  di  cermin,  berapa  banyak 
pakaian  kesombongan,  pakaian  riya',  pakaian  dengki,  pakaian  takabur  yang  kita  kenakan. 
Pakaian  itu  kita  percantik  dengan  segala  macam  asesoris  seperti  lalai  mengingat  Allah, 
enggan  bersedekah,  merasa  berat  untuk  pergi  haji,  dan  lain  sebagainya.  Maka 
bersihkanlah  segala  macam  pakaian  lengkap  dengan  asesorisnya  tersebut.  Setelah  itu 
usahakanlah  untuk  tak  mengenakan  pakaian  itu  selamanya. 

Sekarang  tengoklah  hati  anda,  rasakan  cahaya  ilahi  mulai  masuk  ke  dalam  relung  hati. 
"Cahaya  di  atas  cahaya  (berlapis-lapis),  Allah  membimbing  kepada  cahaya-Nya  siapa  yang 
Dia  kehendaki...  "(QS  24:  35) 

Mari  kita  kumpulkan  cahaya  ilahi  itu  mulai  sekarang,  dari  hari  ke  hari  hingga  di  hari 
kiamat  nanti  kita  berdo'a,  sebagaimana  terekam  dalam  QS  66:28  : "Ya  Tuhan  kami, 
sempurnakanlah  bagi  kami  cahaya  kami  dan  ampunilah  kami,  sesungguhnya  Engkau  Maha 
Kuasa  atas  segala  sesuatu.  " 

Berbahagialah  merekayang  mendapat  cahaya  ilahi...  . 


KEMATIAN 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  54 


Kematian  adalah  sesuatu  yang  tidak  dapat  dielakkan  karena  setiap  manusia  pasti 
menghadapi  maut.  Tentang  kesakitan  yang  dirasakan  ketika  sedang  bertarung  dengan 
maut,  Rasulullah  S. A. W menjelaskan  dalam  hadist-hadistnya 

bahwa  sakit  ketika  hampir  mati  itu  laksana  kesakitan  dicerca  seratus  kali  dengan  pedang 
yang  tajam  atau  seperti  dikoyak  kulit  dari  daging  hidup-hidup. 

Amatlah  beruntung  seseorang  itu  sekiranya  dia  mati  dalam  keadaan  khusnul 
khatimah  (kebajikan)  dan  adalah  menyedihkan  sekiranya  dia  mati  dalam  keadaan  suul- 
khatimah. 

Tentang  tanda-tanda  seseorang  itu  akan  mendapat  kebajikan  ( khusnul  khatimah  ) atau 
tidak,  terdapat  hadist  Rasulullah  S. A. W dari  Salman  Al  Farisi  yang  bermaksud: 
"Perhatikanlah  tiga  perkara  kepada  orang  yang  sudah  hampir  mati  : 

Pertama:  berkeringat  pada  pelipis  pipinya 
Kedua:  berlinang  air  matanya  dan 
Ketiga:  lubang  hidungnya  kembang  kempis 

Itu  adalah  tanda  bahwa  rahmat  Allah  sedang  turun  dan  dirasai  oleh  orang  yang 
hampir  mati  itu.  Sebaliknya  jika  ia  mengeluh  seperti  tercekik,  raut  mukanya  nampak 
gelap  dan  keruh  serta  mulutnya  berbuih,  ini  menandakan  azab  Allah  sedang  menimpa  dia. 
" (Hadis  riwayat  Abdullah,  Al-Hakim  dan  At-Tarmizi) 

Berdasarkan  hadist  ini,  ada  beberapa  mukmin  yang  ketika  hamper  mati,  masih 
terdapat  sisa-sisa  dosa  padanya.  Namun  Allah  yang  Maha  Pemurah  lagi  Maha  Mengasihani 
menentukan  orang  itu  mati  dalam  keadaan  khusnul  khatimah  dan  mengampuni  segala  dosa- 
dosanya  itu. 

Diyakini  bahwa  kematian  berlaku  pada  jasad  manusia  secara  berangsur,  dari  ujung 
kaki  ke  paha.  Apabila  rahmat  diturunkan  padanya  karena  mati  dalam  khusnul  khatimah  ini, 
si  mati  akan  merasa  terlalu  gembira  dan  kegembiraaan  itu  terlihat  dengan  keluarnya 
keringat  pada  pelipisnya. 

Air  mata  yang  keluar  dan  hidung  yang  kembang  kempis  pula  adalah  tanda  bahwa  si 
mati  amat  malu  pada  Allah  SWT  terhadap  sisa-sisa  dosanya  yang  belum  sempat 
ditaubatinya.  Orang-orang  yang  kuat  imannya  akan  merasa  malu  untuk  melakukan  dosa 
semasa  hidupnya  karena  merasa  bahwa  Allah  sentiasa  memperhatikannya.  Oleh  sebab  itu, 
disaat  kematiannya,  Allah  melimpahkan  rahmatNya  dengan  mengampunkan  dosa-dosanya. 
Orang-orang  yang  kafir  pula,  dia  tidak  merasa  malu  pada  Allah  SWT. 

Oleh  sebab  itu  apabila  nyawanya  hendak  dicabut  oleh  Izrail,  wajahnya  gelap  dan 
keruh  dan  dia  mengeluh  seperti  binatang  yang  disembelih.  Ini  juga  merupakan  penanda 
bagi  azab  yang  diterimanya  disebabkan  oleh  dosa-dosa  dan  kekuf urannya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  55 


Dari  Alqamah  bin  Abdullah,  Rasulullah  S. A. W bersabda  yang  Artinya  : "Bahwa  roh 
orang  mukmin  akan  ditarik  oleh  Izrail  dari  jasadnya  dengan  perlahan-lahan  dan  sopan 
sementara  roh  orang  kafir  akan  ditarik  dengan  kasar  oleh  malaikat  maut  bagaikan 
mencabut  nyawa  seekor  khimar.  " 

Terdapat  juga  orang  mukmin  yang  berdosa,  dan  Allah  menimpakan  kekasaran  dan 
mala  petaka  sebelum  dia  menghembuskan 
nafasnya  yang  terakhir  sebagai  kaffarah  atas  segala  dosanya. 

Oleh  sebab  itu  apabila  rohnya  keluar  dari  jasad,  Dosannya  ikut  terangkat  (terhapus). 

Kadang-kadang  kita  melihat  seorang  mukmin  yang  mati  dalam  kepayahan  dan  seorang 
kafir  yang  mati  dalam  ketenangan.  Hendaklah  kita  berbaik  sangka  dengan  orang  mukmin 
tersebut  karena  mungkin  itu  merupakan  kaffrarah  terhadap  dosanya  dan  dia  menemui 
Allah  SWT  dalam  ampunan  karena  sisa-sisa  dosanya  telah  dikaffarah. 

Orang  kafir  yang  mati  dalam  ketenangan,  mungkin  semasa  hidupnya  dia  berbuat 
kebajikan  dan  itu  adalah  balasan  terhadapnya  karena  janji  Allah  bahwa  setiap  kebajikan 
akan  dibalas. 

Tetapi  karena  dia  tidak  beriman,  kebajikan  itu  tidak  menjadi  pahala  dan  kekufurannya 
akan  diazab  di  akhirat  kelak. 

Oleh  itu,  kita  yang  masih  hidup  harus  sentiasa  berbaik  sangka  dan  mengambil 
pelajaran  terhadap  segala  yang  berlaku. 

Moga-moga  kita  akan  menemui  Allah  dalam  keadaan  khusnul  khatimah  dan  dalam  limpahan 
rahmat  dan  keampunanNya. 

Amin  ya  Robbal  "Alamiin 


4 JENIS  MANUSIA 

Futuhul  ghaib,  Oleh  : Syekh  Abdul  Qodir  Jaelani 

Pertama  ialah  mereka  yang  tidak  punya  lidah  dan  tidak  punya  hati.  Mereka  ini  ialah 
orang-orang  yang  bertaraf  biasa,  berotak  tumpul  dan  berjiwa  kerdil  yang  tidak 
mengenang  Allah  dan  tidak  ada  kebaikan  pada  mereka.  Mereka  ini  ibarat  penyakit  yang 
ringan,  kecuali  mereka  dilimpahi  dengan  kasih  sayang  Allah  dan  membimbing  hati  mereka 
supaya  beriman  serta  menggerakkan  angota-anggota  merekasupaya  patuh  kepada  Allah. 
Berhati-hatilah  supaya  kamu  jangan  termasuk  dalam  golongan  mereka. 

Janganlah  kamu  layani  mereka  dan  janganlah  kamu  bergaul  dengan  mereka. 

Merekalah  orang-orang  yang  dimurkai  Allah  dan  penghuni  neraka.  Kita  minta  perlindungan 
Allah  dari  pengaruh  mereka.  Sebaliknya  kamu  hendaklah  mencoba  menjadikan  diri  kamu 
sebagai  orang  yang  dilengkapi  dengan  : 

* Ilmu  Ketuhanan, 

* Guru  bagi  hal  hal  yang  baik, 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  56 


* Pembimbing  bagi  agama  Allah, 

* Penyampai  dan  pengajak  kepada  manusia  kepada  jalan  Allah. 

Berjaga-jagalah  jika  kamu  hendak  mempengaruhi  mereka  supaya  mereka  patuh 
kepada  Allah  dan  beri  ajakan  kepada  mereka  terhadap  apa-apa  yang  memusuhi  Allah. 
Jika  kamu  berjuang  di  jalan  Allah  untuk  mengajak  mereka  menuju  Allah,  maka  kamu  akan 
jadi  pejuang  dan  pahlawan  di  jalan  Allah  dan  akan  diberi  ganjaran  seperti  yang  diberi 
kepada  Nabi-nabi  dan  Rasul-rasul. 

Kedua  ialah  manusia  yang  punya  lidah  tetapi  tidak  punya  hati.  Yaitu  : 

* Mereka  pandai  bercakap  tetapi  tidak  melakukan  seperti  yang  diucakapkannya. 

* Mereka  mengajak  manusia  menuju  Allah  tetepi  mereka  sendiri  lari  dari  Allah. 

* Mereka  benci  kepada  maksiat  yang  dilakukan  oleh  orang  lain,  tetapi  mereka  sendiri 
bergelimang  dalam  maksiat  itu. 

* Mereka  mengaku  sholeh  kepada  orang  lain  tetapi  mereka  melakukan  dosa-dosa  yang 
besar. 

* Bila  mereka  sendirian,  mereka  bertindak  bagaikan  harimau  yang  berpakaian. 

Inilah  orang  yang  dikatakan  kepada  Nabi  S. A. W.  dengan  sabda; 

"Yang  paling  aku  takuti  dan  aku  pun  takut  di  kalangan  umatku  ialah  orang  'Alim  yang 
jahat". 

Kita  berlindung  dengan  Allah  daripada  orang  'Alim  seperti  itu.  Oleh  karena  itu, 
larilah  dan  jauhkan  diri  kamu  dari  orang-orang  seperti  itu.  Jika  tidak,  kamu  akan 
terpengaruh  oleh  kata-kata  manis  yang  bijak  itu  dan  api  dosanya  itu  akan  membakar  kamu 
dan  kekotoran  hatinya  akan  membunuh  kamu. 

Ketiga  ialah  golongan  orang  yang  mempunyai  hati  tetapi  tidak  punya  lidah.  Yaitu  : 

* Dia  adalah  orang  yang  beriman. 

* Allah  telah  melindungi  mereka  dari  makhluk  lain  dan 

* menggantungkan  di  keliling  mereka  dengan  tabirNya  dan 

* memberi  mereka  kesadaran  tentang  kekurangan  diri  mereka. 

* Allah  menyinari  hati  mereka  dan  menyadarkan  mereka  tentang  kejahatan  yang  timbul 
oleh  karena  mencampuri  urusan  orang  banyak  dan  kejahatan  yang  timbul  oleh  karena 
mencampuri  orang  banyak  dan  kejahatan  karena  bercakap  banyak. 

Mereka  ini  tahu  bahwa  keselamatan  itu  terletak  dalam  "DIAM"  dan  berkhalwat. 

Nabi  S. A. W.  bersabda;  "Barangsiapa  yang  diam  akan  mencapai  keselamatan". 

Sabda  baginda  lagi;  "Sesungguhnya  berkhidmat  kepada  Allah  itu  terdiri  dari  sepuluh 
bagian,  sembilan  darinya  terletak  dalam  diam". 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  57 


Mereka  dalam  golongan  jenis  ini  adalah  Wali  Allah  dalam  rahasiaNya,  dilindungi  dan  diberi 
keselamatan,  bijaksana,  dan  diberkati  dengan  keridhoan  dan  segala  yang  baik  akan 
diberikan  kepada  mereka. 

Oleh  karena  itu,  kamu  hendaklah  berkawan  dengan  mereka  dan  bergaul  dengan 
orang-orang  ini  dan  beri  pertolongan  kepada  mereka.  Jika  kamu  berbuat  demikian,  kamu 
akan  dikasihi  Allah  dan  kamu  akan  dipilih  dan  dimasukkan  dalam  golongan  mereka  yang 
menjadi  Wali  Allah  dan  hamba- hambanya  yang  Sholeh. 

Manusia  yang  keempat  ialah  mereka  yang  dijak  ke  dunia  tidak  nampak  (AlamGhaib), 
diberi  pakaian  kemuliaan  seperti  dalam  sabda  Nabi  S. A. W;  'Barangsiapa  yang  belajar  dan 
mengamalkan  pelajarannya  dan  mengajarkan  kepada  orang  lain,  makaakan  diajak  ke  dunia 
ghaib  dan  permuliakan". 

Orang  dalam  golongan  ini  mempunyai  ilmu-ilmu  Ketuhanan  dan  tanda-tanda  Allah. 
Hati  mereka  menjadi  gedung  ilmu  Allah  yang  amat  berharga  dan  orang  itu  akan  diberi 
Allah  rahasia-rahasia  yang  tidak  diberi  kepada  orang  lain. 

Allah  telah  memilih  mereka  dan  membawa  mereka  dekat  kepadaNya.  Allah  akan 
membimbing  mereka  dan  membawa  mereka  ke  sisiNya.  Hati  mereka  akan  dilapangkan 
untuk  menerima  rahasia-rahasia  ini  dan  ilmu-ilmu  yang  tinggi. 

Allah  jadikan  mereka  itu  pelaku  dan  kelakuanNya  dan  pengajak  manusia  kepada  jalan 
Allah  dan  melarang  membuat  dosa  dan  maksiat.  Jadilah  mereka  itu  "Orang-orang  Allah". 
Mereka  mendapat  bimbingan  yang  benar  dan  yang  mengesahkan  kebenaran  orang  lain. 

Oleh  karena  itu  hati-hatilah  kamu  supaya  jangan  memusuhi  dan  membantah  orang- 
orang  seperti  ini  dan  dengarlah  cakap  atau  nasehat  mereka.  Sebab  keselamatan  terletak 
dalam  apa  yang  dicakapkan  oleh  mereka  dan  dalam  berdamping  dengan  mereka,  kecuali 
merekayang  Allah  beri  kuasa  dan  pertolongan  terhadap  hak  dan  keampunanNya. 

Demikian  Syekh  Abdul  Qadir  Al-Jailani  telah  membagi  manusia  itu  kepada  empat 
golongan.  Sekarang  terpulang  kepada  Anda  untuk  memeriksa  diri  sendiri  jika  anda 
mempunyai  fikiran.  Dan  selamatkanlah  diri  anda  jika  ingin  keselamatan.  Mudah-mudahan 
Allah  membimbing  kita  menuju  kepada  apa  yang  dikasihiNya  dan  diridhoiNya,  dalam  dunia 
ini  dan  di  akhirat  kelak. 


TAKABBUR 

SOMBONG  atau  takabur  (takabbur)  adalah  sifat  hati  yang  terkeji  (madzmumi)  dan 
merupakan  satu  daripada  penyakit  hati  yang  membawa  akibat  kebinasaan  diri.  Pengertian 
tentang  takabur  dapat  difahami  dari  maksud  beberapa  hadist  yang  berikut  : 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  58 


1.  Rasulullah  bersabda,  "Dianggap  sebagai  takabur  itu  ialah  menolak  apa  yang  benar  dan 

mengaggap  hina  kepada  orang  lain".  (HR.  Muslim). 

2.  Bersabda  Rasulullah  S. A. W kepada  sahabatnya,  Abu  Dzar  : "Takabur  itu  meninggalkan 
kebenaran  dan  engkau  mengambil  selain  kebenaran.  Engkau  melihat  orang  lain  dengan 
pandangan  bahwa  kehormatannya  tidak  sama  dengan  kehormatanmu,  darahnya  tidak 
sama  dengan  darahmu". 

3.  Rasulullah  S. A. W bertanya  kepada  sekumpulan  Sahabat,  "Tahukah  kamu,  orang  gila 
yang  sebenar-benarnya?"  Para  Sahabat  menjawab,  "Tidak  tahu,  ya  Rasulullah".  Lalu 
Rasulullah  menjelaskan,  " Orang  gila  ialah  orang  yang  berjalan  dengan  takabur, 
memandang  rendah  kepada  orang  lain,  membusungkan  dada,  mengharapkan  syurga 
sambil  membuat  maksiat  dan  kejahatannya  membuat  orang  tidak  aman  dan  kebaikanya 
tidak  pernah  diharapkan.  Itulah  orang  gila  yang  sebenarnya". 

Berdasarkan  kisah  di  dalam  al-Qur'an,  makhluk  yang  pertama  yang  diserang  dan 
menjadi  mangsa  penyakit  takabur  ialah  Iblis  (la'natullah).  Walaupun  diperintah  oleh  Allah 
SWT,  Iblis  enggan  menghormati  Adam  a.  s (manusia  dan  nabi  Allah  yang  pertama)  karena 
dia  menganggap  dirinya  lebih  mulia  daripada  Adam.  Katanya,  "Aku  lebih  baik  daripadanya 
(Adam).  Engkau  ciptakan  aku  dari  api,  sedangkan  dia  Engkau  ciptakan  daripada  tanah" 
(QS  7:12). 

Iblis  lalu  dilaknat  oleh  Allah  SWT  karena  sifat  takaburnya  itu.  Sekurang-kurangnya 
dua  akibat  kecelakaan  yang  menimpa  Iblis  karena  ketakaburnya  : 

1.  Ia  dimasukkan  ke  dalam  golongan  kafir.  Allah  Taala  berfirman  : Ia  (Iblis)  enggan  dan 

menyombong  diri  (takabbur)  dan  ia  termasuk  golongan  yang  kafir  (QS  2:34). 

2.  Ia  dimasukkan  ke  dalam  golongan  orang  yang  terhina  dan  tidak  layak  tinggal  di  syurga. 
Allah  berfirman  : Turunlah  engkau  dari  syurga  itu  karena  tidak  patut  (tidak  layak) 
bagimu  menyombongkan  diri  di  dalamnya,  maka  keluarlah.  Sesungguhnya  engkau 
termasuk  orang-orang  yang  hina.  (QS  7:13). 

Sifat  takabur  itu  dapat  dikenali  dari  tutur  kata  dan  tingkah  laku  bersumber  dari 
lintasan  hati  yang  mengandung  rasa  tinggi  atau  besar  diri  di  samping  merendah-kan 
mertabat  orang  lain  atau  menolak  kebenaran. 

Mengikut  Abu  Yazid:  "Seorang  hamba  itu  selama  masih  mempunyai  sangkaan,  bahwa 
antara  makhluk  ada  orang  yang  lebih  buruk  atau  lebih  jahat  amalannya  daripada  dirinya 
sendiri,  maka  orang  itu  bersifat  takabur".  Lalu  Abu  Yazid  ditanya,  "Kapan  seseorang  itu 
dapat  disebut  sebagai  bertawadhuk(rendah  hati)?"  Abu  Yazid  menjawab,  "Ketika  ia  tidak 
tahu  bagaimana  kedudukan  serta  keadaan  dirinya  sendiri".  Lawan  sifat  takbur  itu  ialah 
tawadhuk  (tawadhdhuk  atau  dhi'ah),  yaitu  lintasan  rasa  rendah  dan  hina  diri,  termasuk 
pernyataan  lewat  perbuatan  dan  lisan.  Dengan  menyuburkan  sifat  dan  sikap  merendah 
hati  dan  pasrah  kepada  Allah,  seseorang  akan  dapat  mencegah  penyakit  takabur  dan  juga 
ujub. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  59 


Tawaduk  itu  adalah  sifat  hati  yang  terpuji  (mahmudi).  Sifat  ini  membawa  kemuliaan. 
Orang  yang  berkenaan  akan  mendapat  kedudukan  (derajat)  yang  tinggi  di  sisi  Allah. 
Rasulullah  S. A. W bersabda,  mafhumnya  : Allah  tidak  akan  memberi  tambahan  kepada 
seorang  hamba  karena  gemar  memberi  maaf  kecuali  kemulian,  dan  tiada  seorang  pun  yang 
merendahkan  diri  karena  mengharapkan  keridhaan  Allah  kecuali  Allah  akan  memberi 
tingkat  yang  tinggi  kepadanya  (HR.  Muslim). 

Takabur  dan  tawaduk  masing-masing  ada  kalanya  bersifat  umum  dan  ada  kalanya 
bersifat  khusus.  Orang  yang  merasakan  tidak  memadai  dengan  kerendahan  atau 
kesederhanaan  hidupnya  dikatakan  terjatuh  ke  dalam  Takabur  Umum.  Sebaliknya,  orang 
yang  merasakan  sudah  berada  dengan  keperluan  hidup  sekadar  yang  ada,  walaupun  yang 
rendah  atau  sederhana  mutunya,  dia  termasuk  dalam  tawaduk  umum. 

Adapun  Takabur  Khusus  bersifat  tertutup,  tidak  mau  menerima,  malah  tidak 
bersedia  untuk  menerima  kebenaran  dari  orang  lain.  Lawannya  ialah  Tawaduk  Khusus  yang 
bersifat  terbuka,  sentiasa  melatih  diri  untuk  menerima  kebenaran  tanpa  mengira  ada 
orang  yang  membawa  kebenran  itu  hina  atau  mulia. 

Untuk  mempertahankan  tawaduk  umum,  kita  hendaklah  sentiasa  menginggati 
pengalaman  pahit  yang  pernah  menimpa  diri  kita  sejak  mula  dilahirkan  dan  senantiasa 
menginsafi  diri  kita  sebagai  hamba  Allah,  sekurang-kurangnya  sebagaimana  yang 
dikatakan  oleh  ulama  : "Asal  kamu  dari  setitik  mani  (nuthfah)  yang  anyir.  Akhir  kamu 
menjadi  bangkai  (mayat)  yang  busuk.  Dan,  di  antara  keduanya,  sepanjang  hayat,  kamu 
menanggung  kekotoran  (najis)  di  dalam  perut  kamu". 

Untuk  mempertahan  tawaduk  khusus  pula  kita  hendaklah  sentiasa  mengingati  siksaan 
Allah  Taala  sebagai  pembalasan,  sekiranya  kita  menyeleweng  daripada  kebenaran  dan 
berpanjangan  di  dalam  kebatilan.  Berbeda  dengan  sifat-sifat  hati  lain  yang  hanya 
mengotori  amal  ibadah  dan  memudaratkan  perkara  "cabang"  saja  dalam  agama,  takabur 
memudaratkan  perkara  "pokok",  mengotori  agama  dan  akidah.  Sekurang-kurangnya 
takabur  mengakibatkan  empat  mudharat : 

1.  Terhalang  dari  mendapat  kebenaran  dan  buta  mata  hati  dalam  makrifat  terhadap  ayat- 

ayat  yang  mengandung  pengertian  tentang  hukum  dan  hikmat  Allah.  Allah  Taala 
berfirman,  mafhumnya:  Aku  akan  memalingkan  mereka  dari  ayat-ayat-Ku  orang  yang 
menyombongkan  dirinya  (takabur)  di  muka  bumi  tanpa  alasan  yang  benar.  (QS  7:146) 
Demikianlah  Allah  menguncikan  hati  setiap  orang  yang  takabur  lagi  sewenang-wenang. 
(QS  40:35) 

2.  dimurkai  dan  dibenci  oleh  Allah  Taala,  sebagaimana  firman-Nya  yang  bermaksud  : 
Sesungguhnya  Allah  tidak  suka  kepada  orang  yang  membesarkan  dirinya  (takbur).  (QS 
16:23) 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  60 


Diriwayatkan  : Nabi  Musa  a.  s telah  bertanya  kepada  Allah,  "Hai,  Tuhanku.  Siapakah 
di  antara  makhluk-Mu  yang  paling  Engkau  murkai?".  Allah  Taala  berfirman, 
mafhumnya:  Orang  takbur  hatinya,  kasar  lidahnya,  terkelip-kelip  matanya,  bakhil 
tangannya  dan  jahat  perangainya". 

3.  Mendapat  kehinaan  dan  siksaan  di  dunia  sebelum  di  akhirat.  Bersyair  Khatimul-Asham, 
"Jauhkan  dirimu  dari  mati  dalam  tiga  keadaan,  yaitu  takabur,  loba  dan  ujub. 
Sesungguhnya,  orang  yang  takabur  itu  tidak  dikeluarkan  oleh  Allah  Taala  dari  dunia 
sehingga  dia  diperlihatkan  dulu  penghinaan  ke  atasnya  kepada  sekurang-kurangnya 
keluarganya  sendiri.  Orang  yang  loba  tidak  dikeluarkan  dari  dunia  melainkan  setelah 
merasa  sangat  memerlukan  secuil  roti  dan  seteguk  air  karena  terlalu  lapar  dan  dahaga 
tetapi  tak  lalu  ditelannya.  Dan,  orang  yang  ujub  juga  tidak  dikeluarkan  dari  dunia 
melainkan  setelah  diperlihatkan  dirinya  bergelimang  dengan  air  kencing  dan  tahinya 
sendiri". 

Gambaran  penghinaan  di  akhirat  pula  terdapat  dalam  hadist  dari  Abu  Hurairah  r.  a. 
Katanya,  Rasulullah  bersabda  : "Orang-orang  yang  sombong,  keras  kepala  dan  takabur, 
akan  dikumpulkan  pada  hari  kiamat  seperti  kumpulan  semut,  dipijak-pijak  oleh  manusia 
karena  hinanya  mereka  di  sisi  Allah  Ta'ala". 

4.  Disiksa  di  akhirat  dan  dimasukkan  ke  dalam  neraka,  sebagaimana  firman  Allah  Taala 
(tersebut  dalam  Hadis  Qudsi),  mafhumnya:  Kebesaran  itu  selindang-Ku  dan  'adzmat 
(keagungan)  itu  kainku.  Sesiapa  merebut  salah  satu  daripada  yang  dua  itu,  Aku 
masukkan  dia  ke  neraka  Jahannam. 

Rasulullah  bersabda  : "Tiada  akan  masuk  syurga  orang  yang  ada  di  dalam  hatinya 
seberat  biji  S.A.Wi  daripada  sifat  takabur"  (HR.  Muslim).  Mengikut  hadist  yang  lain, 
Rasulullah  bersabda  : "Wahai  Abu  Dzar,  barangsiapa  mati  dalam  keadaan  hatinya  ada 
sebesar  debu  sahaja  dari  sifat  takabur,  dia  tidak  akan  tercium  bau  syurga  kecuali  bila 
bertaubat  sebelum  maut  menjemputnya". 

Biasanya  faktor  yang  menimbulkan  rasa  takbur  di  hati  seseorang  itu  ialah  sesuatu 
kelebihan  atau  keistimewaan  yang  dimilikinya.  Banyak  faktornya,  diantaranya 
sebagaimana  yang  dilantunkan  oleh  Imam  al-Ghazali,  yiaitu  : Ilmu,  ibadah  / amal, 
keturunan,  kejelitaan  atau  ketampanan  rupa  paras,  kekayaan  harta  benda,  kekuasaan  / 
kekuatan  dan  banyak  pengikut  / kaum  keluarga. 

Demikianlah,  memang  sudah  jelas  sekali,  sebagaimana  yang  telah  berlaku.  Iblis  menjadi 
takabur  karena  faktor  keturunannya  (asal  kejadiannya),  Fir'aun  karena  kekuasaannya  dan 
Qarun  karena  hartanya.  Jadi,  sesiapa  yang  memiliki  kelebihan  atau  keistimewaan  dalam 
hal-hal  yang  tersebut,  hendaklah  berhati-hati  agar  tidak  terhanyut  di  lautan  ghaflah 
atau  menjadi  lupa  daratan  sehingga  hatinya  dihinggapi  penyakit  takabur.  Wallahu  a'lam. 


SUDAHKAH  ANDA  MELAKUKAN  ? 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  002 


Page  61 


Abu  Lait  berkata,  "Siapa  yang  dapat  menjaga  dan  mengingat  tujuh  kalimah  ini,  maka 

mulia  di  sisi  Allah  SWT  dan  malaikat  serta  diampunkan  dosanya  walaupun  dosanya 

sebanyak  buih  lautan. 

1.  Apabila  hendak  memulai  sesuatu  maka  mulailah  dengan  Bismillah. 

2.  Apabila  telah  selesai  dari  mengerjakan  sesuatu  yang  baik  hendaklan  membaca 
Alhamdulillah. 

3.  Kalau  terlanjur  mengatakan  sesuatu  yang  tidak  baik,  maka  hendaklah  segera 
menyatakan  Astaghfirullah. 

4.  Kalau  hendak  melakukan  sesuatu  pada  esok  hari  hendaklah  berkata  Insya  Allah. 

5.  Kalau  menghadapi  kesukaran  hendaklah  selalu  membaca  Laa  haulawalla  quwwata  illa 
billahilaliyyil  azim. 

6.  Apabila  kita  ditimpa  bala  musibah  hendaklah  selalu  membaca  Inna  lillahi  wa  inna  ilahi 
raajiunn. 

7.  Setiap  siang  dan  malam  hendaklah  membaca  Laa  ilaha  illallah. 


Insya  Allah  bersambung 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 


18/02/2008  21:07:23 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  1 


" Bfsmniaahfrrahmaanfrrahfm  " 


Akal  Setipis  Rambutnya,  Tebalkan  Dengan  Ilmu. 
Hati  Serapuh  Kaca,  Kuatkan  Dengan  Iman. 
Perasaan  Selembut  Sutera,  Hiasilah  Dengan  Akhlak 


"Dan  di  antara  tanda-tanda  kekuasaan-Nya  ialah 
Dia  menciptakan  untukmu  isteri-isteri  dari  jenismu  sendiri,  supaya  kamu 
cenderung  dan  merasa  tenteram  (sakinah)  kepadanya, 
dan  dijadikan-Nya  di  antaramu  rasa  kasih  (mawaddah)  dan  sayang  (rahmah). 
Sesungguhnya  pada  yang  demikian  itu  benar-benar  terdapat  tanda-tanda 

bagi  kaum  yang  berpikir."  (QS.  30:21) 


Ya  Allah  kalau  engkau  masukkan  aku  ke  dalam  sorga,  rasanya  tidaklah  pantas 

aku  berada  di  dalam  sorga 

Tetapi  kalau  aku  kau  masukkan  ke  dalam  neraka,  aku  tidak  akan  tahan, 
aku  tidak  akan  kuat  ya  Allah,  maka  terimalah  saja  taubatku  ini 


Disusun  Oleh  : 

Edi  S.  Kurniawan 

e-mail  : Edieskurniawan@yahoo.com 


( Dipersembahkan  untuk  semua  Ikhwan-Akhwat  Muslim  dimana  saja  berada  ) 


INTISARI  DARI  AL  QUR'AN  DAN  HADITS  BAGI  SUAMI  DAN  ISTRI 


WAHAI  SUAMI 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  2 


*Taati  dan  cintailah  Allah  S. W. T dan  Rasul-Nya. 

*Ketahuilah  bahwa  kamu  mendirikan  rumah  tangga  adalah  untuk  mendapatkan  keridhoan 
Allah  S. W. T dan  bukan  untuk  melepaskan  nafsu  semata-mata. 

*Nasihatilah  isterimu  dengan  cara  yang  baik. 

*Layanilah  isterimu  dengan  cara  yang  baik  karena  sebaik-baik  orang  diantaramu  adalah 
orang  yang  paling  lemah  lembut  terhadap  isterinya. 

*Hiasilah  dirimu  untuk  isterimu  sebagaimana  kamu  suka  dia  menghiasi  dirinya  untukmu. 

*Jagalah  perasaan  isterimu  dan  janganlah  memuji  wanita  lain  di  hadapannya  dan 
janganlah  mengumpatnya  di  hadapan  orang  lain. 

*Bertimbang  rasalah  kamu  dan  jangan  menuntut  sesuatu  yang  di  luar  kemampuan 
isterimu. 

*Ketahuilah  bahwa  Rasulullah  S. A. W tidak  pernah  memukul  isteri-isterinya.  Jika  kamu 
terpaksa,  elakkanlah  dari  pukulan  yang  menyakitkan. 

*Janganlah  kamu  terlalu  menurut  kemauan  isterimu  karena  ini  akan  merusakkan  akhlaqnya 
dan  menjatuhkan  kewibawaanmu. 

*Bersabarlah  atas  kelemahan  isterimu  karena  mungkin  kamu  membenci  sesuatu  yang 
Allah  menjadikan  kebaikan  yang  banyak  kepadanya. 

WAHAI  ISTERI. . . . 

*Taati  dan  cintailah  Allah  S. W. T dan  Rasul-Nya. 

^Utamakanlah  hak  suamimu  lebih  daripada  hak-hak  yang  lain  melainkan  hak-hak  Allah 
S. W. T dan  Rasul-Nya. 

*Senantiasalah  bersikap  malu  dan  taat  kepada  suamimu  serta  berilah  perhatian  ketika  ia 
berbicara  di  samping  menghormatinya. 

*Berpuas  hatilah  dengan  apa  saja  rezki  yang  telah  diperoleh  oleh  suamimu  dari  Allah 
S. W. T. 

*Muliakanlah  anggota  keluarga  suamimu  dan  saudara  maranya. 

^Tumpukanlah  perhatian  kepada  kewajiban  dan  urusan  dalam  rumahtanggamu. 

*Jagalah  perasaan  dan  maruah  suamimu. 

*Hiasilah  dirimu  untuk  suamimu  saja. 

*Janganlah  merasa  bangga  kepada  suamimu  lantaran  harta,  kecantikan  dan  keturunanmu. 

Manganlah  keluar  dari  rumahmu  melainkan  dengan  izin  suamimu. 


AKAL  SETIPIS  RAMBUTNYA 

Jangankan  lelaki  biasa,  Nabi  pun  terasa  sunyi  tanpa  wanita.  Tanpa  mereka  hati, 
fikiran,  perasaan  lelaki  akan  resah.  Masih  mencari  walaupun  sudah  ada  segala  galanya. 

Apa  lagi  yang  tidak  ada  di  syurga,  namun  Nabi  Adam  a.s  tetap  merindukan  Siti  Hawa. 
Kepada  wanitalah  lelaki  memanggil  ibu,  isteri  atau  puteri. 

Dijadikan  mereka  dari  tulang  rusuk  yang  bengkok  untuk  diluruskan  oleh  lelaki,  tetapi 
kalau  lelaki  sendiri  yang  tak  lurus,  tdk  mungkin  mampu  hendak  meluruskan  mereka. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  3 


Tak  logik  kayu  yang  bengkok  menghasilkan  bayang-bayang  yang  lurus. 

Luruskanlah  wanita  dengan  cara  petunjuk  Allah,  karena  mereka  diciptakan  begitu  rupa 
oleh  Mereka. 

Didiklah  mereka  dengan  panduan  dariNya. 

JANGAN  COBA  JINAKKAN  MEREKA  DENGAN  HARTA, 

NANTI  MEREKA  SEMAKIN  LIAR. 

JANGAN  HIBURKAN  MEREKA  DENGAN  KECANTIKAN, 

NANTI  MEREKA  SEMAKIN  MENDERITA. 

Yang  sementara  itu  tidak  akan  menyelesaikan  masalah.  Kenalkan  mereka  kepada  Allah, 
zat  yang  kekal,  disitulah  kuncinya. 

AKAL  SETIPIS  RAMBUTNYA,  TEBALKAN  DENGAN  ILMU. 

HATI  SERAPUH  KACA,  KUATKAN  DENGAN  IMAN. 

PERASAAN  SELEMBUT  SUTERA,  HIASILAH  DENGAN  AKHLAK. 

Suburkanlah  karena  dari  situlah  nanti  mereka  akan  nampak  penilaian  dan  keadilan 
Tuhan. 

Akan  terhibur  dan  bahagialah  hati  mereka,  walaupun  tidak  jadi  ratu  cantik  dunia, 
presiden  ataupun  perdana  menteri  negara  atau  women  gladiator. 

Bisikkan  ke  telinga  mereka  bahwa  kelembutan  bukan  suatu  kelemahan.  Itu  bukan 
diskriminasi  Tuhan.  Sebaliknya  disitulah  kasih  sayang  Tuhan,  karena  rahim  wanita  yang 
lembut  itulah  yang  mengandungkan  lelaki-lelaki  wajah  : negarawan,  karyawan,  jutawan 
dan  " wan-wan"  lain.  Tidak  akan  lahir  superman  tanpasuperwoman. 

Wanitayang  lupa  hakikat  kejadiannya,  pasti  tidak  terhibur  dan  tidak  menghiburkan. 
Tanpa  ilmu,  iman  dan  akhlak,  mereka  bukan  saja  tidak  bisa  diluruskan,  bahkan  mereka 
pula  membengkokkan. 

LEBIH  banyak  LELAKI  YANG  DIRUSAKKAN  OLEH  PEREMPUAN 
DARIPADA  PEREMPUAN  YANG  DIRUSAKKAN  OLEH  LELAKI. 

SEBODOH-BODOH  PEREMPUAN  PUN  BISA  MENUNDUKKAN  SEPANDAI-PANDAI 
LELAKI 

Itulah  akibatnya  apabila  wanita  tidak  kenal  tuhan.  Mereka  tidak  akan  kenal  diri 
mereka  sendiri,  apalagi  mengenal  lelaki.  Kini  bukan  saja  banyak  boss  telah  kehilangan 
secretary,  bahkan  anak  pun  akan  kehilangan  ibu,  suami  kehilangan  isteri  dan  bapa  akan 
kehilangan  puteri. 

Bila  wanita  durhaka  dunia  akan  huru-hara.  Bila  tulang  rusuk  patah,  rusaklah  jantung, 
hati  dan  limpa. 

Para  lelaki  pula  jangan  hanya  mengharap  ketaatan  tetapi  binalah  kepimpinan. 

Pastikan  sebelum  memimpin  wanita  menuju  Allah  PIMPINLAH  DIRI  SENDIRI  DAHULU 
KEPADANYA. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  4 


Jinakkan  diri  dengan  Allah,  nescaya  akan  jinaklah  segala-galanya  dibawah  pimpinan  kita. 

JANGAN  MENGHARAP  ISTERI  SEPERTI  SITI  FATIMAH, 

KALAU  PRIBADI  BELUM  LAGI  SEPERTI  SAYIDINA  ALI 


KITAB  UQUUDU  LUJAIN  FII  BAYAANI  HUQUUZZAUJAINI 

BAB  1 

Shahabat-shahabat  yang  dirahmati  oleh  Alloh  S. W. T,  Alhamdulillah  segala  puji 
tersanjung  kehadirat  Alloh  S. W. T Sholawat  dan  salam  selalu  terlimpahkan  kepada 
sayyidina  Muhammad  S. A. W besrta  keluarganya  dan  para  shahabat,  sejumlah  bilangan 
semua  perkara  yang  diketahui  Alloh.  "Amma  ba'du". 

Izinlah  kami  menulis  buletin  ini  dengan  suatu  pegangan  kitab,  yang  insya  Alloh  kami 
ambil  dari  kitab  "UQUUDU  LUJAIN  FII  BAYAANI  HUQUUQUZZAUJAINI"  Kami 
sangat  berharap  memperoleh  pertolongan  Alloh,  keikhlasan,  diterima  dan  ber  manfaat 
dalam  segala  hal  yang  berkaitan  dengan  risalah  yang  kami  tulis  ini,  semata  karena 
kemuliaan  sayyidina  Muhammad  S. A. W para  istrinya  anak  cucunya  dan  golongan  beliau. 
Risalah  ini  kami  hadiahkan  kepada  kedua  orang  tua  kami,  dengan  harapan  memperoleh 
pengampuan  dari  Alloh,  dan  mudah-mudahan  derajatnya  ditinggikan.  Sesungguhnya  Alloh 
S. W. T adalah  dzat  yang  maha  luas  pengampunan  Nya  dan  dzat  Maha  Pengasih  lagi  Maha 
Penyayang. 


PASAL  I 

HAK-HAK  ISTRI  TERHADAP  SUAMI 

Alloh  S. W. T berfiman  sebagaimana  tersebut  dalam  Surat  An-Nisaa  ; Ayat  19:  "WA 
’AASYIRUUHUNNA  BILMA'RUUFI" 

Artinya  : “ Dan  pergaulilah  mereka  (istri-istrimu)dengan  baik  “ 

Yang  dimaksud  adalah  pergaulan  secara  adil.  Baik  dalam  pembagian  giliran  (kalau 
kebetulan  polygami),  pemberian  belanja  dan  berperangai  baik  dalam  ucapan  dan  tindakan. 

Dalam  Surat  AI-Baqoroh  ayat  228  diterangkan:  Artinya  : "Dan  para  wanita 
mempunyai  hak  yang  seimbang  dengankewajiban  nya  menurut  cara  yang  ma'ruf.  Akan 
tetapi  para  suami  mempunyai  suatu  tingkatan  kelebihan  daripada  istrinya.  " 

Diriwayatkan  dari  nabi  S. A. W bahwa,  saat  beliau  menunaikan  haji  wada'  belau  bersabda  : 
Setelah  belau  mamuji  Alloh  S. W. T dan  menyanjung- Nya  serta  memberi  petuah  pada 
kaum  muslimin  yang  hadir,  Beliau  melanjutkan  sabdanya: 

"Ingatlah,  berikanlah  wasiat  kepada  para  wanita  secara  baik,  karena  mereka 
hanyalah  sebagai  tawanan  dihadapanmu.  Sesungguhnya  kalian  tidak  memiliki  apapun  dari 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  5 


mereka  kecuali  kebaikan,  kecuali  jika  mereka  itu  (wanita)  datang  denga  membawa 
perbuatan  buruk  yang  jelas.  Kalau  wanita  melakukan  perbuatan  tercela,  maka  berpisahlah 
sebatas  tempat  tidur  dan  pukullah  dengan  pukulan  yang  tidak  membahayakan. 

Kalau  istimu  mentaati  maka  kamu  jangan  mencari  alasan  lain  untuk  mengusiknya. 
Ingatlah  sesungguhnya  kamu  mempunyai  hak  atas  istri  dirimu.  Diantara  hak  kalian  atas 
istri-istrimu  adalah  melarang  istrimu  menggelar  tikarmu  terhadap  orang  yang  tidak  kamu 
sukai  dan  tidakmengijinkan  istri-istrimu  memasukkan  orang  yang  tidak  kam  sukai. 
Ingatlah,  bahwa  diantara  hak-hak  istrimu  adalah  memberi  pakaian  yang  baik  kepadanya 
dan  demikian  pula  dalam  hal  makanannya.  " 


BAB  2 

Rasululloh  S. A. W bersabda,  Artinya:  “ Hak  istri  atas  suami  adalah  mamberi  makan 
kepadanya  jika  ia  (suami)  makan,  memberi  pakaian  kepadanya  apabila  ia  (suami) 
berpakaian,  dan  jangan  menampar  wajah,  jangan  menjelek-jelekkan  dan  jangan 
membiarkan  (memisahkannya)  kecuali  dalam  hal  tempat  tidur,  (riwayat  Thamrani  dari 
Muawiyah  bin  Haidah). 

Rosulloh  S. A. W bersabda: 

"AYYUMAA  ROJULIN  TAZAWWAJA  IMROATAN  'ALAA  MAAQOLLA  MINALMAHRI 
AU  KATSURO  LAISYA  FII  NAFSIHI  ANYUADDIYA  HAQQOHAA  KHODDA'AHAA 
FAMAATA  WALAM  YUADDI  ILAIHAA  HAQQOHAA  LAQIYALLOHA  YAUMAL 
QIYAMATA  WAHUWA  ZAARIN" 

Artinya:  "Siapapun  orang  laki-laki  yang  menikahi  seorang  wanita  dengan  maskawin  yang 
hanya  sedikit  atau  banyak,  tetapi  drinya  berniat  untuk  tidak  memenuhi  hak-hak  istri 
(yakni  bermaksud  menipunya)  lalu  lelaki  itu  mati  hingga  belum  pernah  memenuhi  hak-hak 
istrinya,  maka  dihari  kiamat  kelak  ia  akan  menghadap  Alloh  S. W. T dengan  menyandang 
predikat  sebagai  pezina.  " 

Rosulloh  S. A. W bersabda  : "INNA  MIN  AKMALIL  MU'MINIINA  IIMAANAN 
AHSANUHUM  KHULUQON  WAALTHOFUHUM  BIAHLIHII.  " 

Artinya:  "Sesunguhnya  diantara  kesempurnaan  keimanan  orang  mukmin  adalah  mereka 
yang  lebih  bersikap  kasih  sayang  (berlaku  lemah  lembut)  terhadap  istrinya.  " (riwayat 
Turmudzi  dan  Hakim  dari  Aisyah). 


BAB  3 

Rasulullah  S.A.W  bersabda:  "KHOIRUKUM  KHOIRUKUM  LIAHLIHII  W A ANA 
KHOIRUKUM  LI  AHLII.  " 

Artinya  : “ Sebaik-baik  orang  diantara  kamu  adalah  mereka  yang  paling  bagus  terhadap 
istri-istrinya.  Dan  aku  adalah  orang  yang  terbaik  diantaramu  terhadap  keluarga  (istri- 
istri)ku.  " (Riwayat  Ibnu  Hibban). 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  6 


Dalam  riwayat  lainnya  dikatakan  : 

Artinya  : " Sebaik-baik  orang  diantara  kamu  adalah  mereka  yang  paling  bagus  terhadap 
istri-istrinya,  dan  aku  adalah  orang  yang  lebih  bagus  diantaramu  terhadap  istri-istriku.  " 

Rasulullah  S. A. W bersabda  : 

“MAN  SHOBARO'ALA  SUUI  KHULUQI  IMROATIHII  A'THOOHU  ALLAHU  MINAL 
AJRI  MITSLAMAA  U'THIYA  AYYUUBU  ’ALAIHISSALAAMU'ALA  BALAA  IHI  W A 
MAN  SHOBAROT  'ALASUI  KHULUQI  ZAUJIHAA  A'THOOHALLAHU  MINAL  AJRI 
MITSLATS.A.WAA  BI  AASIYATA  IMROATA  FIR'AUNA.  " 

Artinya  : “ Barang  siapa  bersabar  atas  keburukan  kelakuan  istrinya  maka  Allah  S. W. T 
akan  memberi  pahala  kepadanya  seperti  pahala  yang  pernah  diberikan  Allah  S. W. T 
kepada  Nabi  Ayyub  AS  atas  cobaan  yang  diterimanya.  Dan  barang  siapa  bersabar  atas 
keburukan  kelakuan  suaminya  maka  Allah  S. W. T memberi  pahala  kepadanya  seperti 
pahala  yang  pernah  diberikan  kepada  Asiyah  istri  Fir'aun.  " 

Perlu  diketahui  bahwa  cobaan  yang  diberikan  Allah  S. W. T kepada  Nabi  Ayyub  AS 
adalah  terdiri  dari  empat  macam  cobaan. 

Meliputi  cobaan  atas  kebangkrutan  (pailit)  kekayaannya,  kematian  semua  anak-anaknya, 
kerusakan  pada  tubuhnya  dan  diasingkan  oleh  masyarakat  kecuali  hanya  istrinya  saja 
yang  setia  menemani. 

Kehancuran  harta  kekayaan  Nabi  Ayyub  AS  terdiri  dari  unta,  sapi,  kambing,  gajah, 
khimar  (keledai).  Kekayaan  lain  milik  Beliau  adalah  500  hektar  tanah  perS.A.Wahan, 
semuanya  digarap  oleh  500  orang,  pada  setiap  orang  mempunyai  anak  istri.  Pengikut 
Beliau  terdiri  dari  3 golongan  semua  telah  beriman  dan  masih  berusia  muda. 

Iblis  yang  diberikan  kekuasaan  oleh  Allah  S. W. T dapat  turun  naik  dari  bumi  ke 
langit  sewaktu  dikehendaki,  mempunyai  maksud  naik  ke  langit.  Tiba-tiba  Iblis  mendengar 
para  malaikat  membaca  Sholawat  atas  Nabi  Ayyub  AS.  Saat  itu  juga  timbullah  rasa 
Hasud  di  dalam  hatinya.  Ia  berkata  memohon  kepada  Allah  S. W. T : 

" WAHAI  TUHAN,  SEKARANG  INI  AKU  MEMANG  TELAH  MENYAKSIKAN  SENDIRI 
HAMBA-MU  AYYUB  SANGAT  RAJIN  BERSYUKUR  SERAYA  MEMUJI  KEPADA-MU. 
TETAPI  KALAU  ENGKAU  MEMBERI  COBAAN  KEPADAKU  TENTU  DIA  TIDAK  AKAN 
BERSYUKUR  DAN  TIDAK  PULA  MENTAATINYA. 

Allah  S. W. T berf  irman  kepada  Iblis  : 

"BAIK,  SILAKAN  KAMU  MERANGKAP.  SEKARANG  AKU  BERI  KEKUASAAN  KEPADAMU 
UNTUK  MENCOBA  AYYUB  AS  MELALUI  HARTA  KEKAYAANNYA. " 

Iblis  berangkat.  Ia  mengumpulkan  semua  anak  buah  terdiri  dari  syaitan  dan  jin  ia  katakan 
kepada  mereka:  " SEKARANG  AKU  TELAH  DIBERI  WEWENANG  UNTUK  MENCOBA 
AYYUB  AS  MELALUI  HARTANYA.  " 

Lebih  lanjut  iblis  berkata  lagi  : 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  7 


" IFRIT,  SEKARANG  KAU  KUBERI  TUGAS  MEMBAKAR  TEMPAT  PENGGEMBALAAN 
UNTA-UNTA  MILIK  AYYUB  AS  DAN  SEKALIGUS  MEMBUNUH  SEMUA  UNTA-UNTA 
ITU.  LAKSANAKAN  !" 

Iblis  datang  menjumpai  Ayyub  AS,  saat  mana  ketika  itu  Beliau  sedang  melaksanakan 
sholat.  Iblis  berkata  kepadanya:  " TEMPAT  PENGGEMBALAAN  UNTA-UNTAMU 
TERBAKAR,  DAN  SELURUH  UNTA  MILIKMU  IKUT  TERBAKAR  PULA.  " 

Apa  kata  Nabi  Ayyub  AS:  " ALKHAMDULILLAH.  ALLAH  S.W.T  SENDIRI  YANG 
MEMBERIKAN  KEKAYAAN  ITU  KEPADAKU  DAN  HANYA  DIA  SAJA  YAMG  BERHAK 
MENGAMBIL  KEMBALI.  " 

Iblis  tidak  berhenti  sampai  disitu.  Ia  meningkat  lagi  pada  kekayaan  yang  lain.  Ia 
hancurkan  semua  kambing  milik  Nabi  Ayyub  As,  berikut  tempat  penggembalaannya.  Ia 
datang  ke  Nabi  Ayyub  As  seraya  memberitahukan  peristiwa  itu. 

"ANGIN  PANAS  TELAH  MENGHANCURKAN  KEBUNNYA,  TIDAK  ADA  YAMG 
TERSISA 

SEDIKITPUN, " kata  iblis  sehabis  merusak  semua  kebun  milik  Nabi  Ayyub  AS.  Apa  kata 
Nabi  Ayyub  As.  " ALKHAMDULILLAH  ..."  kemudian  Beliau  memuji  Allah  S.W.T  dan 
menyanjung- Nya.  " 

BAB  4 

Usaha  iblis  belum  berhenti  sampai  disitu.  Ia  kembali  menghadap  Allah  S.W.T  seraya 
memohon  agar  diberi  kekuasaan  untuk  mencoba  Nabi  Ayyub  AS  melalui  anak-anaknya. 
Allah  berkata:"Silakan,  pergilah.  Aku  memberi  kekuasaan  penuh  kepadamu  untuk  mencoba 
Ayyub  melalui  anak-anaknya.  " 

Iblis  berangkat.  Yang  dituju  adalah  gedung  tempat  anak-anak  Nabi  Ayyub  As  berlindung 
di  bawahnya.  Gedung  itu  diguncang  lalu  hancur  menindih  habis  anak-anak  Nabi  Ayyub  As, 
semuanya  mati.  Iblis  lalu  memberi  Nabi  Ayyub  As  tentang  bencana  yang  menimpa  anak- 
anaknya. 

Apa  reaksi  Beliau?.  Nabi  Ayyub  AS  malah  beristigfar  memohon  ampun  kepada  Allah 
S.W.T. 

Usaha  iblis  tetap  tidak  menghasilkan  apapun  untuk  merubah  ketaatan  Nabi  Ayyub  As. 
Beliau  tetap  taat  kepada  Allah  S.W.T  dan  bersyukur  kepada-Nya.  Iblis  kembali 
menghadap  Allah  S.W.T  seraya  memohon  agar  diberi  kekuasaan  untuk  menguji  nya.  Allah 
berkata  kepadanya:  " SILAKAN.  AKU  BERI  KEKUASAAN  KEPADAMU  UNTUK 
MENGUJI  MELALUI  TUBUH  LISAN  DAN  AKALNYA.  TETAPI  BUKAN  HATINYA.  " 

Iblis  segera  berangkat  untuk  menggoda  Nabi  Ayyub  As.  Sampai  ketempat  yang 
dituju  ternyata  Beliau  sedang  bersujud.  Iblis  datang  dari  arah  kepala  Beliau,  lalu  meniup 
kedua  lubang  hidungnya  dengan  sekali  tiup.  Seketika  itu  badan  Nabi  Ayyub  As  serasa 
gatal-gatal. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  8 


Makin  lama  terasa  semakin  gatal.  Nabi  Ayyub  As  menggaruk-garuk  bagian-bagian 
tubuh  yang  gatal  dengan  ujung-ujung  jemarinya.  Tetapi  belum  juga  hilang  gatal-gatal  itu. 
Nabi  Ayyub  As  mencoba  menggaruk-garuknya  dengan  kain  kasar.  Belum  juga  hilang  gatal- 
gatal  itu.  Lalu  menggunakan  kerewang  (pecahan  genting)  dan  batu.  Beliau  tidak  henti- 
hentinya  menggaruk  badannya  hingga  melepuh,  sehingga  bernanah  dan  berbau  busuk. 
Masyarakat  sekitarnya  menganggap  berbahaya  terhadap  penyakit  yang  sedang  dialami 
Nabi  Ayyub  As.  Mereka  sepakat  mengasingkan  Beliau  ke  luar  daerah.  Beliau  terusir  ke 
tempat  yang  kotor.  Mereka  membuatkan  untuk  Beliau  sebuah  gubuk  yang  hanya  ditemani 
istrinya  yang  bernama  Rahmah. 

Meskipun  demikian  istri  beliau,  Rahmah,  selalu  setia  melayaninya.  Ia  berbuat  baik 
sekali  kepadanya.  Ia  perlakukan  suaminya  penuh  kasih  sayang.  Kebutuhan-kebutuhan 
makan  dan  minumnya  selalu  diperhatikan.  Kaum  Nabi  Ayyub  As  yang  mendeportasi  dirinya 
terdiri  dari  tiga  golongan.  Namun  begitu  semuanya  masih  tetap  dalam  keimanan  semula. 
Mereka  tidak  meninggalkan  agamanya. 

Dalam  kisah  lain  diriwayatkan  bahwa,  ada  seseorang  bermaksud  menghadap  Umar  Bin 
Khattab  hendak  mengadukan  perihal  perangai  buruk  istrinya.  Sampai  ke  rumah  yang 
dituju  orang  itu  menanti  Umar  Ra  di  depan  pintu.  Saat  itu  ia  mendengar  istri  Umar 
mengomeli  dirinya,  sementara  Umar  sendiri  hanya  berdiam  diri  saja  tanpa  bereaksi. 
Orang  itu  bermaksud  balik  kembali  sambil  melangkahkan  kaki  seraya  bergumam:"KALAU 
KEADAAN  AMIRUL  MUKMININ  SAJA  BEGITU,  BAGAIMANA  HALNYA  DENGAN 
DIRIKU.  " 

Bersamaan  itu  Umar  keluar,  ketika  melihat  orang  itu  hendak  kembali.  Umar 
memanggilnya,  katanya  : "ADA  KEPERLUAN  PENTING?".  Ia  menjawab  : " AMIRUL 
MUKMININ,  KEDATANGANKU  INI  SEBENARNYA  HENDAK  MENGADUKAN  PERIHAL 
ISTRIKU  LANTARAN  SUKA  MEMARAHIKU.  TETAPI  BEGITU  AKU  MENDENGAR 
ISTRIMU  SENDIRI  BERBUAT  SERUPA,  MAKA  AKU  BERMAKSUD  KEMBALI.  DALAM 
HATI  AKU  BERKATA:KALAU  KEDAAN  AMIRUL  MUKMININ  SAJA  DIPERLAKUKAN 
ISTRINYA  SEPERTI  ITU,  BAGAIMANA  HALNYA  DENGAN  DIRIKU. " 

Umar  berkata  kepadanya:"SAUDARA,  SESUNGGUHNYA  AKU  RELA  MENANGGUNG 
PERLAKUAN  SEPERTI  ITU  DARI  ISTRIKU  KARENA  ADANYA  BEBERAPA  HAK  YANG 
ADA  PADANYA.  ISTRIKU  BERTINDAK  SEBAGAI  JURU  MASAK  MAKANANKU.  IA 
SELALU  MEMBUATKAN  ROTI  UNTUKKU.  IA  SELALU  MENCUCIKAN  PAKAIAN- 
PAKAIANKU.  IA  MENYUSUI  ANAK-ANAKKU,  PADAHAL  SEMUA  ITU  BUKAN 
KEWAJIBANNYA.  AKU  CUKUP  TENTRAM  TIDAK  MELAKUKAN  PERKARA  HARAM 
LANTARAN  PELAYANAN  ISTRIKU.  KARENA  ITU  AKU  MENERIMANYA  SEKALIPUN 
DIMARAHI. " 

Kata  orang  itu  : "AMIRUL  MUKMININ,  DEMIKIAN  PULAKAH  TERHADAP  ISTRIKU?". 
Jawab  Umar  : "YA,  TERIMALAH  MARAHNYA.  KARENA  YANG  DILAKUKAN  ISTRIMU 
TIDAK  AKAN  LAMA,  HANYA  SEBENTAR  SAJA.  " 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  9 


Tentang  kisah  Asiyah  lengkapnya  begini;  ketika  Nabi  Musa  As  mengalahkan  para 
tukang  sihir  Fir'aun,  keimanan  Asiyah  semakin  mantap.  Keimananya  kepada  Allah  itu 
sendiri  itu  sebenarnya  sudah  lama  tertanam  didalam  hatinya,  dan  ia  tidak  menyatakan 
Fir'aun  (suaminya)  sebagai  Tuhan.  Begitu  Fir'aun  semakin  jelas  mengetahui  keimanan 
istrinya,  maka  ia  menjatuhkan  hukuman  kepadanya. 

Kedua  tangan  dan  kakinya  diikat.  Asiyah  ditelentangkan  diatas  tanah  yang  panas, 
wajahnya  dihadapkan  kesinar  matahari.  Manakala  para  penyiksanya  kembali,  malaikat 
menutup  sinar  matahari  sehingga  siksaan  itu  tidak  terasa. 

Belum  cukup  siksaan  itu  dilakukan  Fir'aun,  ia  kembali  memerintahkan  algojonya  supaya 
menjatuhkan  sebongkah  batu  besar  kedada  Asiyah.  Manakala  Asiyah  melihat  batu  besar 
itu  hendak  dijatuhjkan  padanya,  beliau  berdoa  kepada  Allah  S.W.T:"ROBBI  IBNILII 
TNDAKA  BAITAN  FIL  JANNAH.  " Artinya  Wahai  Allah  S.W.T,  Tuhanku, 
bangunkanlah  untukku  disisi-Mu  sebuah  gedung  di  Syurga,  (Q.  S.  At  Tahrim,  ayat  11). 

Segera  Allah  memperlihatkan  sebuah  bangunan  gedung  di  syurga  yang  terbuat  dari 
marmer  berwarna  mengkilat.  Asiyah  sangat  bergembira,  lalu  ruhnya  keluar  menyusul 
kemudian  barulah  sebongkah  batu  besar  itu  dijatuhkan  pada  tubuhnya  sehingga  beliau 
tidak  merasakan  sakit,  karena  jasadnya  sudah  tidak  mempunyai  nyawa. 

Syeikh  habib  Abdullah  Al  Haddad  mengatakan,  seseorang  yang  sempurna  adalah 
orang  yang  mempermudah  hak-haknya,  tetapi  tidak  mempermudah  (meremehkan)  hak-hak 
Allah.  Sebaliknya  orang  yang  kurang  sempurna  adalah  orang  yang  diketahui  berlaku 
sebaliknya. 


BAB  5 

KISAH 

Ada  seorang  salih,  ia  mempunyai  saudara  (kawan)  yang  salih  pula.  Setiap  tahun  ia 
berkunjung  kepadanya.  Suatu  hari  ia  mengunjunginya  lagi,  sampai  ke  rumah  yang  dituju 
pintunya  masih  tertutup.  Ia  ketuk  pintu  rumah  itu.  Dari  dalam  terdengar  suara  wanita: 
"SIAPA  ITU?"  Orang  yang  salih  menjawab:  "AKU,  SAUDARA  SUAMIMU.  AKU  DATANG 
UNTUK  MENGUNJUNGINYA,  HANYA  KARENA  ALLAH  SEMATA. " 

"DIA  SEDANG  KELUAR  MENCARI  KAYU  BAKAR,  BALAS  ISTRI  SAHABATNYA. 
MUDAH-MUDAHAN  IA  TIDAK  KEMBALI.  " 

Lanjutnya  sambil  terus  bergumam  memaki-maki  suaminya. 

Ketika  mereka  sedang  terlibat  perbincangan,  tiba-tiba  orang  yang  salih  itu  datang 
sambil  menuntun  seekor  harimau  yang  sedang  membawa  seikat  kayu  bakar.  Begitu  melihat 
saudaranya  datang  mengunjunginya,  ia  menghambur  kepadanya  seraya  bersalam. 

Kayu  bakar  itu  lalu  diturunkan  dari  punggung  harimau  tersebut.  Katanya  kemudian: 
"SEKARANG  PERGILAH  KAMU,  MUDAH-MUDAHAN  ALLAH  MEMBERKAHIMU.  " 

Orang  yang  salih  itu  (yakni  yang  empunya  rumah)  lalu  mempersilakan  saudaranya  masuk. 
Sementara  isterinya  masih  bergunam  memaki-maki  dirinya.  Namun  sebegitu  jauh  ia  hanya 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  10 


berdiam,  tanpa  menunjukkan  reaksi  kebencian.  Setelah  terlibat  perbincangan  beberapa 
saat  lamanya,  hidangan  keluar  disuguhkan.  Dilanjutkan  berbincang-bincang  hingga 
beberapa  saat.  Setelah  itu  saudaranya  berpamitan  dengan  menyimpan  kekaguman  yang 
sangat  berkesan.  Ia  sangat  kagum  sebab  saudaranya  sanggup  menekan  kesabarannya 
menghadap  isteri  yang  begitu  cerewet  dan  berlidah  panjang. 

Tahun  berikutnya  ia  berkunjung  lagi.  Sampai  di  depan  pintu  ia  mencoba 
mengetuknya.  Isterinya  keluar  dan  menyapa:  "TUAN  SIAPA?" 

"AKU  ADALAH  SAUDARA  SUAMIMU,  BALASNYA.  KEDATANGANKU  INI  SEMATA 
UNTUK  MENGUNJUNGINYA.  " 

“OH,  SELAMAT  DATANG,  TUAN,  " kata  isteri  saudaranya  seraya  mempersilahkan  masuk 
penuh  keramahan.  Tidak  begitu  lama  saudara  salih  yang  ditunggunya  tiba  juga  sambil 
memanggul  seikat  kayu  bakar.  Mereka  segera  terlibat  perbincangan  sambil  menikmati 
hidangan  yang  disuguhkan.  Setelah  semuanya  dirasa  cukup,  dan  ketika  ia  hendak  kembali, 
ia  sempatkan  bertanya  tentang  beberapa  hal.  Bagaimana  dahulu  ia  dapat  menundukkan 
seekor  harimau  dan  mau  diperintah  membawakan  kayu  bakar.  Sedang  sekarang  ini  ia 
hanya  datang  sendirian  sambil  memanggul  kayu  bakar.  "KENAPA  BISA  BEGITU?"  tanya 
saudaranya.  Saudaranya  menjawab:"KETAHUILAH  SAUDARAKU,  ISTERIKU  YANG 
DAHULU  BERLIDAH  PANJANG  ITU  SUDAH  MENINGGAL.  SEDAPAT  MUNGKIN  AKU 
BERUSAHA  BERSABAR  ATAS  PERANGAI  BURUKNYA.  SEHINGGA  ALLAH  MEMBERI 
KEMUDAHAN  DIRIKU  UNTUK  MENUNDUKKAN  SEEKOR  HARIMAU,  SEBAGAIMANA 
PERNAH  KAU  LIHAT  SENDIRI  SAMBIL  MEMBAWA  KAYU  BAKAR  ITU.  SEMUANYA 
TERJADI  LANTARAN  KESABARANKU  PADANYA.  LALU  AKU  MENIKAH  LAGI 
DENGAN  PEREMPUAN  YANG  SHALIHAH  INI.  AKU  SANGAT  GEMBIRA 
MENDAPATKANNYA.  MAKA  HARIMAU  ITUPUN  DIJADIKAN  JAUH  DARIKU, 
KARENA  ITU  AKU  MEMANGGUL  SENDIRI  KAYU  BAKAR  ITU,  LANTARAN 
KEGEMBIRAANKU  TERHADAP  ISTERIKU  YANG  SHALIIHAH  INI.  " 

PERHATIAN 

Seorang  suami  diperbolehkan  memukul  isterinya  jika  tidak  mengindahkan 
perintahnya  berhias,  padahal  ia  menghendaki.  Atau  lantaran  menolak  diajak  tidur 
bersama.  Diperbolehkan  pula  seorang  suami  memukul  isterinya  lantaran  keluar  rumah 
tanpa  memperoleh  izinnya.  Atau  karena  isterinya  itu  memukul  anak  kecil  yang  sedang 
rewel.  Atau  karena  mencaci  maki  orang  lain,  atau  karena  menyobek  pakaian  suaminya, 
menjambak  jenggotnya,  atau  berkata  kepada  suaminya:  "HAI  KAMBING,  HAI  KELEDAI 
HAI  ORANG  TOLOL,  DLL.  " sekalipun  pencaciannya  itu  didahului  oleh  sikap  suami  yang 
telah  mencacinya. 

Demikian  pula  seorang  suami  diperbolehkan  memukul  isterinya  lantaran  isterinya 
sengaja  memamerkan  wajahnya  kepada  lelaki  lain.  Atau  karena  asyik  berbincang-bincang 
dengan  lelaki  lain.  Atau  sekalipun  ia  ikut  mendengarkan  pembicaraan  suaminya  bersama 
lelaki  lain,  dengan  maksud  dapat  mencuri  pendengaran  dari  suara  lelaki  itu.  Atau  karena 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  11 


memberikan  sesuatu  dari  rumah  suaminya  berupa  barang  yang  tidak  biasanya  diberikan 
kepada  orang  lain.  Atau  karena  menolak  menjalin  kekeluargaan  dengan  saudara  suaminya. 

Begitu  pula  suami  dibenarkan  memukul  isterinya  karena  meniggalkan  shalat,  setelah 
terlebih  dulu  diperintah  tetapi  menolak  mengerjakannya.  Pendapat  inilah  yang  lebih  kuat. 

WASIAT  DAN  PENGAJARAN  SUAMI 

Ketahuilah  bahwa,  setiap  suami  hendaknya  pandai-pandai  memberi  pengajaran  atau 
wasiat-wasiat  kebajikan  kepada  isterinya.  Rasulullah  S. A. W mengingatkan  : 
“ROHIMALLAHU  ROJULAN  QOOLA  YAA  AHLAAHU  SHOLAA  TAKUM  SHIYAA 
MAKUM  DZAKAA  TAKUM  MISKIINAKUM  YATIIMAKUM  JIIROONAKUM 
LA'ALLAKUM  MA'AHUM  FIL  JANNATI.  " Artinya:  "Mudah-mudahan  Allah  merahmati 
seorang  suami  yang  mengingatkan  isterinya,  'HAI  ISTRIKU,  JAGALAH  SHALATMU, 
PUASAMU,  ZAKATMU.  KASIHANILAH  ORANG-ORANG  MISKIN  DI  ANTARAMU, 
PARA  TETANGGAMU.  MUDAH-MUDAHAN  ALLAH  MENGUMPULKAN  KAMU  BERSAMA 
MEREKA  DI  SURGA'.  " 

Hendaknya  seorang  suami  selalu  memperhatikan  nafkahnya  sesuai  dengan 
kesanggupannya.  Hendaknya  suami  selalu  bersabar  jika  menerima  cercaan  isterinya,  atau 
perlakuan-perlakuan  tidak  baik  lainnya.  Hendaknya  suami  mengasihani  isterinya,  yaitu 
dengan  bentuk  memberi  pendidikan  secara  baik,  kendati  ia  seorang  terpelajar.  Sebab 
kaum  wanita  bagaimanapun  diciptakan  dalam  keadaan  serba  kurang  akal  dan  tipis 
beragama  (kecuali  hanya  sedikit  saja  yang  mempunyai  akal  panjang  dan  beragama  kuat). 

Tersebut  dalam  hadits:  "LAU  LAA  ANNALLAHA  SATAROL  MAR  ATA  BIL  HAYAA 
ILAKAA  NATS  LAA  TUSAA  WII  KAFFAN  MIN  TUROOBIN.  " 

Artinya:  "Kalaulah  bukan  karena  Allah  membuatkan  penutup  rasa  malu  bagi  kaum  wanita, 
niscaya  harganya  tidka  dapat  menyamai  segenggam  debu,  (al-hadits). 

Hendaknya  seorang  suami  selalu  menuntun  isterinya  pada  jalan-jalan  yang  baik. 
Memberi  pendidikan  kepadanya  berupa  pengetahuan  agama  (Islam),  meliputi  hukum- 
hukum  bersuci  (Thaharah)  dari  hadats  besar.  Misalnya  tentang  haid  dan  nifas.  Seorang 
isteri  harus  diberi  pengetahuan  tentang  persoalan  yang  sangat  penting  itu.  Sebab 
bagaimanapun  masalah  itu  berhubungan  erat  dengan  waktu-waktu  shalat. 

Demikian  pula  memberikan  pengajaran  terhadap  maslah  ibadah.  Meliputi  ibadan 
fardhu  (wajib)  dan  sunnahnya.  Pengetahuan  tentang  shalat,  zakat,  puasa  dan  haji. 

Jika  seorang  suami  telah  memberi  pendidikan  tentang  persoalan  pokok  tersebut,  maka 
isteri  tidak  dibenarkan  keluar  rumah  untuk  bertanya  kepada  ulama.  Tetapi  kalau 
pengetahuan  yang  dimiliki  suami  tidak  memadai,  sebagai  gantinya  maka  ia  sendiri  yang 
harus  siap  untuk  selalu  bertanya  kepada  ulama  (orang  yang  mengerti  ilmu  agama). 
Artinya,  isteri  tetap  tidak  diperkenankan  keluar  rumah.  Namun,  kalau  suami  tidak 
mempunyai  untuk  bertanya,  maka  isteri  dibenarkan  keluar  rumah  untuk  bertanya 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  12 


tentang  persoalan  agama  yang  dibutuhkan.  Hal  itu  malah  menjadi  kewajibannya,  dan 
bahkan  kalau  suaminya  melarang  keluar  berarti  telah  melakukan  kamaksiatan  (dosa). 
Tetapi  isteri  harus  meminta  izinnya  lebih  dulu  jika  sewaktu-waktu  hendak  belajar 
mengenai  ilmu-ilmu  tersebut.  Isteri  harus  memperoleh  keridhaan  suaminya. 

BAB  6 

KEHARUSAN  MEMELIHARA  DIRI  DAN  KELUARGA 

Tersebut  dalam  firman  Alloh  Surat  Al  Tahrim  ayat  6:  "YAA  AYYUHAL  LADZI 
AAMANUU  QUUU  ANFUSAKUM  W A AHLIIKUM  NAAROON" 

Artinya:  Hai  orang-orang  yg  beriman,  peliharalah  dirimu  keluargamu  dari  api  neraka. 

Dalam  menafsirkan  ayat  tersebut,  Ibnu  Abas  Ra  mengatakan,  "Berikanlah  pengertian 
kepada  mereka  dan  didiklah  mereka  “ yakni  tentang  syariah  Islam  dan  akhlak-akhlak  yg 
baik. 

Tersebut  dalam  riwayat  dijelaskan  : 

"INNA  ASYADDANNAASI  ’ADZAABAYYAU  MAL  QIYAA  MATI  MAN  JAHHALA 
AHLAHU" 

Artinya  : Sesungguhnya  di  antara  manusia  yang  paling  keras  menerima  siksaan  kelak  di 
hari  kiamat  adalah  orang  yang  memperbodoh  keluarganya,  (yang  sengaja  membentuk 
keluarganya  menjadi  bodoh),  (al-hadits) 

Diriwayatkan  dari  Abdullah  bin  Umar  Ra  dari  Nabi  S. A. W,  bahwa  beliau  bersabda 
yang  artinya  : "Setiap  kamu  sekalian  adalah  penggembala  dan  kelak  akan  ditanya  tentang 
penggembalaannya.  Imam  adalah  penggembala  dan  kelak  dimintai  tanggung  jawab  atas 
penggembalaan  (kepemimpinan)nya.  Suami  adalah  pemimpin  keluarganya  dan  kelak 
dimintai  pertanggung  jawaban  tentang  kepemimpinan  (rumah  tangganya).  Isteri  adalah 
pengatur  di  rumah  suaminya,  kelak  akan  diminta  pertanggungjawaban  tentang 
pengaturannya  (di  rumah  suaminya).  Pembantu  adalah  pelaksana  dalam  menjalankan 
pertanggungjawaban  tentang  pelaksanaannya.  Anak  lelaki  adalah  penjaga  harta  kekayaan 
orangtuanya  dan  kelak  akan  diminta  pertanggungjawaban  tentang  penjagaannya.  Jadi 
kalian  semua  adalah  penggembala  dan  kelak  kalian  akan  diminta  pertanggungjawaban  atas 
penggembalaannya,  (riwayat  Ahmad,  Bukhari,  Muslim  dan  Abu  Dawud). 

Rasulullah  S. A. W bersabda  yang  artinya:"Takutlah  kepada  Allah,  takutlah  kepada 
Allah  dalam  urusan  wanita,  karena  mereka  adalah  merupakan  amanat  bagimu.  Barangsiapa 
tidak  menyuruh  isterinya  menunaikan  shalat  dan  tidak  mengajarinya,  berarti  telah 
berkhianat  kepada  Allah  dan  Rasul-Nya.  (al-hadits). 

Di  antara  akhir  kata-kata  yang  dipesankan  oleh  Rasulullah  S. A. W yang  diulang  tiga 
kali  hingga  lisannya  terasa  sulit  berkata  dan  sangat  berat,  adalah: 

"Peliharalah  shalat,  peliharalah  shalat  (mu)  dan  apa  saja  yang  ada  pada  kekuasaanmu. 
Janganlah  kamu  membebani  mereka  dengan  perkara  yang  mereka  tidak  mampu 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  13 


menanggungnya.  Takutlah  kepada  allah,  takutlah  kepada  Allah  dalam  urusan  isteri- 
isterimu,  sesungguhnya  mereka  adalah  tawanan  yang  ada  dalam  kekuasaanmu.  Kamu 
mengambil  mereka  dengan  amanat  Allah,  dan  kamu  mengambil  kehalalan  farji  mereka 
dengan  firman-firman  Allah,  (al-hadits). 

Firman  Allah  dalam  surat  Thaaha  ayat  132:  “WA  MUR  AHLAKA  BISHOLATI"  yang 
artinya:  "dan  perintahkanlah  kepada  keluargamu  mendirikan  shalat. 

Diriwayatkan  dari  Nabi  S. A. W bahwa  beliau  bersabda,  yang  artinya:  "tidak  ada  dosa 
yang  lebih  besar  yang  kelak  di  hari  kiamat  dibawa  seseorang  menghadap  kepada  Allah, 
daripada  orang  yang  membuat  keluarganya  menjadi  bodoh. " 

Rasulullah  S. A. W bersabda,  yang  artinya:  "Pertama  kaili  perkara  yang 

dipertanggungjawabkan  kepada  seseorang  di  hari  kiamat  adalah  keluarganya  (yakni 
isteri)  dan  anak-anaknya.  Mereka  berkata,  wahai  Tuhan  kami,  ambillah  hak-hak  kami 
(tanggung  jawab)  kami  dari  orang  ini,  karena  sesungguhnya  dia  tidak  mengajarkan  kepada 
kami  tentang  urusan  agama  kami.  Ia  memberi  makan  kepada  kami  berupa  makanan  dari 
hasil  yang  haram,  dan  kami  tidak  mengetahui.  Maka  orang  itu  dihantam  (disiksa)  lantaran 
mencari  barang  yang  haram,  sehingga  terkelupas  dagingnya,  kemudian  dibawa  ke  neraka, 
(al-hadits). 


BAB  7 

================  PASAL  2========================= 

HAK-HAK  SUAMI  ATAS  ISTERI 

Firman  Allah  dalam  surat  An-Nisaa'  Ayat  34  : Artinya  :"Kaum  laki-laki  itu  adalah 
pemimpin  kaum  wanita,  oleh  karena  Allah  telah  melebihkan  sebagian  mereka  (laki-laki) 
atas  sebagian  yang  lain  (wanita)  dan  karena  mereka  telah  menafkahkan  sebagian  dari 
harta  meraka.  Sebab  itu  maka  wanita  yang  sholihah  adalah  yang  taat  kepada  Allah  lagi 
memelihara  diri  ketika  suaminya  tidak  ada,  oleh  karena  Allah  telah  memel ihara(mereka). 
Wanita  yang  kamu  khawatirkan  nusyuznya(kemaluannya),  maka  nasihatilah  mereka  dan 
pisahkanlah  mereka  ditempat  tidur  dan  pukullah  mereka.  Kemudian  jika  mereka 
mentaatimu,  maka  janganlah  kamu  mencari-cari  jalan  untuk  menyusahkannya.  " 

Rasululloh  S. A. W bersabda:  Artinya  :"  Sebaik-baik  Wanita  (Isteri)  adalah  seorang 
wanita  yang  apabila  kamu  pandang  menyenangkan  dirimu,  kalau  kamu  perintah 
mentaatimu,  kalau  kamu  pergi  ia  menjaga  harta  dan  dirimu. 

Rasululloh  S. A. W bersabda  : 

"Barang  siapa  bersabar  terhadap  perangai  isterinya,  maka  Allah  akan  memberikan  pahala 
kepadanya  seperti  pahala  yang  diberikan  padaa  Nabi  Ayyub  As.  Barang  siapa  bersabar 
(yakni  Isteri)  terhadap  perangai  suaminya,  maka  Allah  akan  memberikan  pahala  seperti 
pahala  yang  diberikan  Allah  pada  orang  yang  gugur  dalam  membela  agama  Allah.  Barang 
siapa  (isteri)  menganiaya  suaminya  dan  memberi  beban  pekerjaan  yang  tidak  pantas 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  14 


menjadi  bebannya  (yakni  suami)  dan  menyakitkan  hatinya,  maka  para  Malaikat  juru 
pemberi  Rahmat  (Malaikat  Rahmat)  dan  Malaikat  juru  siksa  (malaikat  azab)  melaknatinya 
(yakni  isteri).  Barang  siapa  (isteri)  yang  bersabar  terhadap  perbuatan  suaminya  yang 
menyakitkan,  maka  Allah  akan  memberinya  seperti  pahala  yang  diberikan  Allah  pada 
Asiyah  dan  Maryam  Binti  Imran.  (Al-hadts). 

BAB  8 

Rasululloh  S. A. W bersabda  : "AYYUMAA  IMROATIN  MAA  TAT  WAZAUJUHAA 
’ANHAA  ROODHIN  DAKHOLATILJANNATA" 

Artinya:  "Siapasaja  kaum  wanita  (istri)  yang  mati  sedangkan  suaminya  meridhoinya,  maka 
kelak  ia  masuk  surga. " (Diriwayatkan  Tirmizdi  Ibnu  Majah,  Hakim  dari  Ummu  Salamah). 

Rasululloh  S. A. W bersabda  : "IDZAA  SHOLLATILMARATIU  KHOMSAHAA 
WASHOOMAT  SYAHROHAA  WAFIDHOT  FARJAHAA  W A ATHOO'AT  ZAUJAHAA 
QIILA  LAHAA  UDHULULJANNATA  MIN  AYYIABWAABILJANNATISYI,  TE.  " 
Artinya:  “Apabila  seorang  Isteri  menunaikan  shalat  lima  waktunya,  berpuasadibulannya, 
pandai-pandai  memelihara  kemaluannya  dan  mentaati  suaminya,  kelak  akan  dikatakan 
kepadanya:"Masuklah  ke  surga  dari  pintu  mana  saja  yang  kamu  kehendaki.  "(Diriwayatkan 
oleh  Ahma) 

Tersebut  dalam  suatu  riwayat  ada  seorang  perempuan  datang  menghadap  Nabi 
S. A. W seraya  berkata  : “Wahai  Rasululloh,  aku  ini  utusan  dari  kaum  wanita  yang  diminta 
menghadapmu.  Yaitu  menanyakan  masalah  jihad  yang  hanya  diwajibkan  Alloh  kepada 
kaum  laki-laki.  Kalau  merreka  terluka  mendapatkan  pahala.  Kalau  mereka  terbunuh, 
mereka  bahkan  sebagi  orang-orang  yang  hidup  disisi  Tuhannya  seraya  memperoleh  rizki. 
sedangkan  kami  dari  golongan  Wanita  ini  selalu  setia  mengikuti  dan  membantu  mereka 
menyediakan  kebutuhan-kebutuhan  yang  diperlukan.  Namun  demikian  kenapa  kami  tidak 
memperoleh  pahala  berjihad  seperti  yang  diberikan  pada  mereka  Rosulloh  S. A. W 
Bersabda:"SAMPAIKAN  KEPADA  SIAPA  SAJA  KAUM  WANITA  YANG  KAMU  JUMPAI 
BAHWA,  MENTATI  SUAMI  DENGAN  MENGAKUI  HA-HAKNYA  SESENGGUHNYA 
TELAH  MENYAMAI  DENGAN  PAHALA  BERJIHAD.  TETAPI  SEDIKIT  SEKALI 
DIANTARAMU  MELAKSANAKAN.  " (Diriwayatkan  oleh  Al  Bazzar  da  Thabrani). 

BAB  9 

Dalam  Firman  Allah  S. W. T Surat  An-Nisa'  ayat  ke  32  : “LIRRIJAALI  NASHIIBUN 
MIMMAA  IHTASABUU  WALINNISAAI  NASHIIBUN  MIMMAA  IKTASABNA" 
Artinya:"Bagi  orang  laki-laki  ada  bagian  dari  apa  yang  mereka  usahakan,  dan  bagi  merka 
wanita  ada  bagian  dari  apa  yang  meraka  usahakan.  " 

Yang  dimaksud  adalah  pahala  yang  diberikan  Allah  S. W. T kepada  kaum  lelaki  karena 
menunaikan  jihad.  Sedangkan  pahala  yang  diberikan  Allah  S. W. T kepada  kaum  wanita 
adalah  lantaran  mereka  mamlihara  kemaluannya  dan  mentaati  Allah  S. W. T serta  mentaati 
suaminya.  Pahala  kaumlelaki  dan  wanita  di  akhirat  kelak  kedudukannya  sama.  Yang 
demikian  karena,  perburan  baik  itu  dilipakan  pahalanya  hingga  sepuluh  kali  lipat.  Baik  hal 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  15 


itu  berlaku  bagi  kaum  lelaki  maupun  wanita,  keutamaan  kaum  lelaki  atas  kaum  wanita 
hanyalah  sebatas  masa  di  dunia.  Demikian  menurut  penafsirsn  Asy  Syarbini  didalm 
Tafsirnya. 

Iman  Ali  RA  mengatakan:''Seburuk-buruk  sifat  kaum  lelaki  namun  sebaik-baik  sifat 
sifat  kaum  wanita.  , penakut.  Sebab  kaum  wanita  (Isteri)  itu  bakhil  maka  akan  dapat 
memelihara  hartanya  dsn  hartanya  dan  suami  saja,  kalau  isteri  (wanita)  itu  merasa 
besar  maka  perasaan  besarnya  itu  akan  mencegah  diri  nya  banyak  bicara  kepada  setiap 
orang  dengan  gaya  bicara  yang  lunak,  yang  memungkinkan  mengundang  perhatian,  kalau 
wanita  itu  penakut  daari  segala  sesuatu  maka  ia  tidak  akan  keluar  rumah  dan  merasa 
takut  ketempat- tempat  yang  dapat  mengundang  dugaan  lantaran  takut  kepada  Suaminya. 
Nabi  Dawud  As  mengatakan  :"Isteri  yang  berakhlak  buruk  bagi  seorang  suami,  kalau 
dimisalkan  adalah  bagaikan  orangtua  renta  yang  memikul  beban  berat.  Sedang  isteri  yang 
sholihah  bagi  seorang  suami  bagaikan  mahkota  yang  dilapisi  emas.  Manakala  suami 
memandangnya,  maka  membuat  ketenangan.  " 


KEDUDUKAN  KAUM  ISTERI 

Hendaknya  suami  memberi  pengertian  kepada  isterinya  bahwa,  sesungguhnya 
keberadaan  isterinya  tidak  lebih  bagaikan  hamba  sahaya  (budak)  dimata  tuannya.  Atau 
bagaikan  tawanan  yang  tidak  berdaya  karena  itu  isteri  tidak  berhak  mempergunakan 
harta  harta  suaminya  kecuali  memperoleh  izinnya. 

Bahkan  menurut  pendapat  mayoritas  Ulama  bahwa,  seorang  isteri  tidak  boleh 
mempergunakan  hartanya  juga  sekalipun  harta  itu  mutlak  miliknya  sendiri,  kecuali  telah 
mendapat  restu  suami.  Sebab  kedudukan  Isteri  itu  seperti  orang  yang  menanggung 
hutang  banyak  yang  harus  membatasi  penggunaan  hartanya. 

Selain  itu  telah  kewajiban  bagi  kaum  isteri  supaya  memiliki  sikap  pemalu  terhadap 
suaminya  sepanjang  waktu.  Tidak  banyak  membantah  perkataan  suami.  Merendahkan 
pandangannya  di  hadapan  suami.  Mentaati  perintah-perintahnya,  dan  siap  mendengarkan 
kata-kata  yang  diucapkan  suaminya.  Menyongsong  kedatangan  suami  dan  mengantarkannya 
ketika  hendak  keluar  rumah.  Menampakkan  rasa  cinta  dan  bergembira  dihadapannya. 
Menyerahkan  dirinya  secara  penuh  di  sisi  suaminya  ketika  di  tempat  tidur. 

Termasuk  perkara  penting  yang  perlu  mendapat  perhatian  kaum  isteri  adalah,  hendaknya 
selalu  memperhatikan  kebersihan  mulutnya,  baik  dengan  cara  di  gosok  dalam  berbagai 
waktu,  menggunakan  misik  atau  wewangian  lain.  Mem  bersihkan  pakaian,  selalu  bersolek  di 
hadapan  suami  sebaliknya  tidak  berhias  jika  suami  sedang  pergi. 

Al  Ashmu'i  menceritakan  pengalamannya  ketika  berjalan-jalan  di  suatu  dusun. 
Katanya,  suatu  hari  aku  melihat  seorang  wanita  di  suatu  desa.  Ia  berpakaian  merah 
menyala,  semua  semua  kukunya  dikenakan  pacar  dan  tangannya  menggenggam  tasbih.  Al 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  16 


Ashmu'i  bergumanrAlangkah  indahnya  wanita  itu,  hampir  tidak  ada  ke  keindahan  yang 
melebihinya. 

Setelah  mengetahui  sapaanku,  ia  bersair  : Demi  Allah  sesunggunya  aku  mempunyai 
seorang  kawan  yang  akrab  yang  tidak  dapat  kutinggalkan  sewaktu-waktu  aku 
bercengkerama  bersama  dirimu  Al  Ashmu'i  melanjutkan,  sekarang  aku  tahu  bahwa,  wanita 
itu  ternyata  seorang  isteri  yang  solehah.  Ia  mempunyai  suami  dimana  ia  selalu  berhias 
untuk  menyenangkan  dirinya. 

Selanjutnya,  seorang  isteri  hendaknya  menjauhkan  diri  dari  sikap  berkhianat  terhadap 
suami.  Baik  berkhianat  ketika  ditinggal  suami,  saat  di  tempat  tidur  atau  berkhianat  pada 
hartanya. 

"LA A YAHILLU  LAHAA  AN  TUTH'IMA  MIN  BAITIHI  ILLAA  BIIDZNIHI  ILLAA 
ARROTHBA  MINATHTHO'AAMI  ALLADZII  YAKHOOPU  FASAADUHU  FAIN 
ATH'AMAT  'AN  RIDHOOHU  KAANA  LAHAA  MITSLA  AJRIHI  WAIN  ATH'AMAT 
BIGHOIRI IDZNIHI  KAANA  LAHULAJRU  WA'ALAIHALWIZRU.  " (AL-HADITS) 
Artinya:"Tidak  dihalalkan  bagi  seorang  isteri  memberikan  makanan  dari  rumah  suaminya 
kecuali  mendapat  izinnya.  Kecuali  berupa  makanan  basah  (yang  kadar  airnya  tinggi)yang 
dikhawatirkan  busuk.  Kalau  seorang  isteri  memberi  makanan  tanpa  memperoleh  izin 
suaminya,  maka  suaminya  yang  mendapat  pahala  dan  ia  sen  diri  mendapat  dosa,  (al-hadits) 


Seorang  isteri  juga  harus  menghormati  keluarga  suaminya,  kerabat-kerabatnya 
kendati  hanya  dengan  ucapan.  Hendaknya  isteri  dapat  menempatkan  dirinya  dalam 
memandang  perkara  yang  sedikit  yang  dimiliki  suami  sebagai  perkara  yang  banyak.  Tidak 
menolak  jika  diajak  tidur  bersama,  kendati  saat  itu  ia  sedang  berkendaraan. 

BAB  10 

bnu  Abas  mengatakan,  Aku  mendengar  Rasululloh  S. A. W bersabda  : 

"LAU  ANNA  IMROATAN  JA'ALAT  LAILAHAA  QIIYAAMAN  WANAHAAROHAA 
SHIYAAMAN  WA'AAHAA  ZAUJUHAA  ILAA  FIROOSYIHI  W A TAAKHKHOROT 
’ANHU  SAA'ATAN  WAAHIDATAN  JAAAT  YAUMALQIAMATI  TUSHABU 
BISSALAASILI  WALAGHLAALI  MA'ASYSYAYAATHIINI  ILAA  ASFALI 
SAAFILIINA"  (AL-HADITS) 

Seandainya  seorang  istri  menjadikan  seluruh  waktu  malamnya  untuk  beribadah  dan 
siangnya  selalu  berpuasa,  sementara  suaminya  mengajak  dia  tidur  bersama  (yakni 
bersetubuh)  tetapi  ia  terlambat  sebentar  saja  memenuhi  panggilan  (ajakannya),  maka 
kelak  di  hari  kiamat  ia  datang  dalam  keadaan  terantai  dan  terbelenggu,  serta  ia 
dikumpulkan  bersama  syetan  ditempat  neraka  yang  paling  bawah,  (al-hadist) 

Perlu  sekali  diketahui,  hendaknya  seseorang  apabila  hendak  bersetubuh  menjauh- 
kan diri  dari  pandangan  orang  lain,  karena  termasuk  diharamkan  bersetubuh  dilihat  orang 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  17 


lain,  termasuk  dalam  kategori  ini  adalah  persetubuhan  yang  dilakukan  ditempat  terbuka, 
tidak  tertutup  dari  pandangan  orang  lain. 

Disunnahkan  bagi  orang  yang  hendak  bersetubuh  memulai  dengan  membaca 
Bismillahir  rahmaanir  rahiim,  dilanjutkan  membaca  surat  AL  Ikhlas,  kemudian  bertakbir 
dan  bertahlil  (yakni  membaca  ALLOHU  Akbar  dan  Laa  ilaahaa  illalloh).  dilanjutkan 
membaca  : “BISMILLAHIL  'ALIIYIL  'ADHIMI  ALLOHUMMA  IJ"AL  ANNUTHFATA 
DZURRIYYATAN  THOYYIBATAN  IN  KUNTA  QODARTA  AN  TUKHRIJA  DZAALIKA 
MIN  SHULBII.  " 

Artinya  ; "Dengan  nama  Allah  yang  Maha  Tinggi  lagi  Maha  Agung.  Wahai  Allah,  jadikanlah 
sperma  ini  menjadi  keturunan  yang  bagus  kalau  kehendaki  keluar  dari  tulang  rusukku.  " 

Rasululloh  S. A. W mengajarkan  : "LAU  ANNA  AHADAKUM  INNA  ATAA  AHLAHU 
QOOLA:  ALLOHUMMA  JANNIBNISYSYAITHOONA  WA  JANNIBISYSYAITHOONA 
MAA  ROJAQTANAA.  " (AL-HADIST)  Artinya;  "Jika  seorang  diantara  kamu  bermaksud 
menyetubuhi  istrinya  , bacalah  : "ALLOHUMMA  JANNIBNISYSYAITHOONA  WA 
JANNIBISYSYAITHOONA  MAA  ROJAQTANAA(WAHAI  ALLOH  JAUHKANLAH  AKU 
DARI  SYAITAN  DAN  JAUHKANLAH  SYAITAN  DARI  SUATU  RIZQI  YANG  ENGKAU 
BERIKAN  KEPADA  KAMI  ).  KARENA  JIKA  DALAM  WAKTUPERSETUBUHAN  ITU 
MENGHASILKAN  ANAK,  MAKA  SYETAN  TIDAK  AKAN  MEMBAHAYAKANNYA. 

Apabila  telah  mendekati  ejekulasi  dan  maka  hendaknya  membaca  doa  dalam  hati 
yaitu  "ALHAMDULILLAHILLADZII  KHOLAQO  MINALMAAI  BASYARON 
FAJA'ALAHU  NASABAN  WASHIHRON  WAKAANA  ROBBUKA  QODIIRON  ".  artinya 
segala  puji  bagi  allah  dzat  yang  telah  menciptakan  manusia  dari  setetes  air  (sperma)  lalu 
dia  menjadikan  dari  setetes  air  itu  keturunan  dan  keluarga,  dan  adalah  Tuhanmu  Maha 
Kuasa,  sewaktu  bersetubuh  hendaknya  menghindari  menghadap  ke  arah  kiblat,  hal  itu 
semata  untuk  menghormati  kiblat  hendaknya  dalam  oersetubuhan  antara  laki-laki  dan 
wanita  di  tutup  dengan  selimut,  hendaknya  seorang  istri  jangan  berpuasa  (sunnah)  selain 
telah  memperoleh  ijin  suaminya,  kalaupun  tetap  berpuasa  tanpa  mendapatkan  ijinnya 
maka  puasanya  tidak  di  terima,  kendati  ia  lapar  dan  dahaga  saja,  seorang  istri 
hendaknya  pula  jangan  pula  keluar  rumah  kecuali  memperoleh  ijin  suami,  kalau  terpaksa 
keluar  rumah  tanpa  memperoleh  ijinnya  maka  para  malaikat  yang  ada  dilangit 
melaknatinya,  demikian  pula  para  malaikat  yang  bertugas  di  bumi,  malaikat  rahmat  dan 
malaikat  juru  siksa,  hal  itu  terus  berlangsung  hingga  dirinya  bertaubat  atau  kembali 
kerumahnya.  bahaya  itu  akan  berlaku  menimpa  dirinya  sekalipun  suaminya  seorang  yang 
aniaya. 


BAB  11 
HIKAYAT 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  18 


Abdullah  alwasiti  bercerita  bahwa  pernah  di  arafah  aku  melihat  seorang  perempuan 
ia  berkata,  "barang  siapa  mendapat  petunjuk  Allah  maka  takkan  ada  yang  dapat 
menyesatkanya,  Barang  siapa  di  sesatkan  Allah  maka  tidak  ada  orang  yang  akan 
menunjukanya ", 

Tahulah  aku  bahwa  wanita  itu  seorang  tersesat  jalan,  aku  bertanya,  "wahai  perempuan 
dari  mana  asalmu?"  ia  menjawab  “maha  suci  Allah  Dzat  yang  telah  meng  Isra'  kan 
hambanya  pada  suatu  malam  dari  mas  j i d i I haram  ke  masjidil  aqsho  “. 

Tahulah  aku  bahwa  perempuan  itu  berasal  dari  muqodas.  aku  bertanya  :"untuk  keperluan 
apa  kedatanganmu  kemari?"  ia  menjawab:"diwajibkan  oleh  Allah  atas  manusia  menunaikan 
haji  bagi  orang  yang  mampu  menempuh  perjalananya".  aku  bertanya:"kau  punya  suami?"  ia 
menjawab:"janganlah  kamu  mengikuti  apa  yang  kamu  tidak  mempunyai  pengetahuan 
dengan  masalah  Itu!",  "apa  kau  bersedia  naik  unta  ?"  tanyaku,  ia  menjawab:”perkara  apa 
saja  dari  kebaikan  yang  kamu  kerjakan  maka  Allah  mengetahuinya". 

Manakala  perempuan  itu  hendak  menaiki  kuda,  ia  berkata  : "katakanlah  kepada  orang- 
orang  yang  beriman  agar  menundukKan  pandangan  mereka!  ", 

Maka  akupun  berpaling  dari  memandanginya,  setelah  berada  di  punggung  kendaraan 
kembali  aku  bertanya  :"siapa  namamu?"  dan  "ceritakanlah  kisah  mariam  didalam  Al 
Qur'an  ?"  jawabnya. 

"kau  punya  anak?" 

ia  menjawab  :"berwasiatlah  ibrahim  dengan  milat  itu  kepada  anak-anaknya  dan  Yaqub  ", 

Akupun  mengerti  bahwa  ia  mempunyai  beberapa  anak,  aku  melanjutkan  pertanyaan  : 
"siapa  nama  mereka  ?"ia  menjawab:"dan  Allah  berfirman  kepada  Musa  dengan  firman- 
firman-Nya.  dan  Allah  menjadikan  Ibrahim  sebagai  kekasih  (pilihan).  Hai  Dawud, 
sesungguhnya  kami  menjadikan  kamu  kholifah  di  muka  bumi",  (jadi  nama  anak-anak 
merekaadalah  Musa,  Ibrahim,  dan  dawud). 

Aku  bertanya  :"ke  daerah  mana  aku  dapat  menjumpai  mereka  ?" 
ia  menjawab  dan  beberapa  tanda,  dengan  bintang  mereka  di  beri  petunjuk  jalan  ", 
akupun  mengerti  bahwa  perempuan  itu  termasuk  salah  seorang  yang  ada  dalam 
rombongan  pengendara  unta. 

Aku  melanjutkan  :"mariam  beberapa  hari  ini  kau  belum  makan  apa-apa?"  ia  menjawab  : " 
sesungguhnya  aku  bernadzar  kepada  Tuhan  Arrahman  untuk  berpuasa. 

Manakala  aku  telah  sampai  ketempat  anak-anaknya  dan  mereka  melihat  ibundanya  mereka 
menangis  seketika,  perempuan  itu  berkata:"  salah  seorang  di  antara  kamu  pergilah 
kekota  dengan  membawa  uang  untuk  berbelanja  ", 

Aku  bertanya  kepada  anak-anaknya  tentang  ibundanya  itu.  mereka  menjawab 
"sesungguhnya  dia  sudah  tiga  hari  ini  tersesat  jalan,  ia  bernadzar  tidak  akan  berbicara 
apa-apa  kecuali  menggunakan  bahasa  Al  Qur'an".  setelah  itu  aku  bertanya  kepada 
mereka,  begitu  melihat  bahwa  mereka  menangis  semua.  mereka 
menjawab:"sesungguhnya  ia  dalam  keadaan  nadzar". 

Maka  akupun  buru-buru  masuk  menjumpainya  dan  bertanya  kepadanya  mengenei  keadaan 
yang  di  alami,  perempuan  itu  menjawab:"dan  sakaratul  maut  datang  dengan  nyata  ", 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  19 


Setelah  kematianya  malamnya  aku  bermimpi  bertemu  dengan  perempuan  itu.  aku 
bertanya:"dimana  kamu  sekarang?"  ia  menjawab  /'sesungguhnya  orang-orang  yang 
bertaqwa  di  tempatkan  dalam  surga  dan  sungai-sungai,  di  tempat  yang  di  senangi  di  sisi 
Tuhan  Yang  Berkuasa 

Diriwayatkan  dari  Rosulullah  S. A. W bahwa  beliau  bersabda  /'sesungguhnya  istri  yang 
mentaati  suaminya  di  mohonkan  ampunan  oleh  burung-burung  yang  terbang  diudara,  ikan- 
ikan  yang  ada  di  air  dan  para  Malaikat  yang  ada  di  langit,  selagi  istri  itu  berada  dalam 
keridloan  suaminya  (Al-hadits  ) 


BAB  12 
HIKAYAT 

Di  baghdad  ada  seorang  laki  laki  menikah  dengan  anak  puteri  pamannya  sendiri. 
Dalam  pernikahan  itu  ia  berjanji  tidak  akan  menikah  lagi  dengan  wanita  lain.  Suatu  hari 
ada  seorang  perempuan  datang  (belanja)  ke  tokonya.  Ia  meminta  lelaki  itu  untuk  menikahi 
dirinya.  Lelaki  itupun  bercerita  apa  adanya,  bahwa  dia  telah  mengikat  janji  dengan 
istrinya  (anak  pamannya)untuk  tidak  akan  kawin  lagi  dengan  wanita  lain. 

Tetapi  perempuan  itu  terus  mendesak  dirinya,  hingga  dirinya  rela  sekalipun  hanya  di  gilir 
pada  hari  jum'at.  Lelaki  itupun  menikahinya. 

Masa  itu  telah  berlalu,  hingga  sampai  memasuki  kedelapan  bulan  dalam  pernikahannya 
dengan  wanita  lain,  isterinya  mulai  curiga.  Ia  tidak  menyukai  tingkah  suaminya  yang  mulai 
tidak  beres.  Ia  memerintahkan  pembantunya  supaya  menyelidiki  suaminya. 

Menjelang  hari  jum'at,  suaminya  keluar,  isterinya  meminta  pembantunya  untuk  mengawasi 
dari  jauh,  ke  mana  tujuannya. 

Ternyata  ia  masuk  kerumah  seorang  perempuan.  Pembantu  tadi  terus  malakukan 
penyelidikan  Ia  bertanya  kepada  salah  seorang  tetangga  perempuan  itu.  Jawabnya, 
bahwa  lelaki  itu  telah  menikahinya  beberapa  bulan  yang  lalu. 

Tuan  puterinya  di  beritahu  bahwa,  suaminya  telah  menikah  lagi  dengan  perempuan  lain.  Ia 
berkata/'Kamu  jangan  menyebarkan  rahasia  ini  kepada  siapapun". 

Manakala  lelaki  itu  telah  mati  (yakni  suami  dari  isteri  anak  pamannya)  Ia  mengutus 
pembantunya  supaya  mengantarkan  uang  sebanyak  500  dinar  kepada  isterinya  yang 
kedua.  "Pergilah  kerumahnya  dan  katakan  kepadanya  /'Semoga  Allah  menambah  pahalamu 
menjadi  lebih  besar.  Sesungguhnya  suamimu  telah  mati.  Ia  meninggalkan  uang  sebanyak 
8000  dinar.  Yang  tujuh  ribu  dinar  diberikan  kepada  anaknya.  Yang  1000  dinar  lagi  dibagi 
dua  antara  aku  dan  kamu.  " 

Ketika  isteri  mudanya  mendapat  penjelasan  itu,  ia  menolak  pemberian  uang  dari 
isteri  tua.  Ia  berkata  kepada  pembantunya/'Kembalikan  uanng  itu  padanya.  Aku  tidak 
akan  mengambil  maskawin  daripadanya,  d an  aku  tidak  ingin  mengambil  tinggalan  apapun 
dari  padanya.  " 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  20 


Tersebut  dalam  riwayat,  kelanjutan  hadits  diatas  : " AYYUMAMRA-ATIN  'ASHOT 
ZAUJAHAA  FA'ALAIHAA  LA'NATULLAAHI  WAL  MALAA-IKAATIWANNAASI 
AJMATINA".  (al  hadits) 

“Mana  saja  isteri  yang  berbuat  durhaka  kepada  suaminya,  maka  ia  memperoleh  laknat 
Allah,  para  malaikat,  dan  semua  manusia”. 

Imam  Ali  bin  abu  thalib  berkata:"Aku  mendengar  Rasulullah  bersabda:"Seandainya 
seorang  isteri  membawa  makanan  yang  di  goreng  dan  yang  di  rebus  di  kedua  tangannya 
lalu,  diletakkan  (disiapkan)untuk  suaminya,  tetapi  suaminya  tidak  meridhoinya,  maka 
dihari  kiamat  kelak  isteri  itu  akan  di  kumpulkan  bersama  golongan  Yahudi  dan  Nashrani. 
(al  hadits) 

Abdullah  bin  mas'ud  mengatakan  bahwa,  aku  mendengar  Rasulullah  bersabda  : 
“AYYUMAA  IMRA-ATIN  DA'AAHAA  ZAUJUHAA  ILAA  FIRAASYIHI 
FAS.A.WWAFAT  BIHI  hATTA  YANAAMA  FAHIYA  MAL'UUNAH".  (al  hadits) 

“Mana  saja  isteri  yang  di  ajak  suaminya  bersetubuh,  lalu  ia  mengulur  ngulur  waktu  hingga 
suaminya  tertidur,  maka  ia  terlaknat". 

Dalam  kelanjutan  hadits  di  katakan:  "Mana  saja  isteri  yang  bermuka  masam  di  depan 
wajah  suaminya  maka  ia  berada  dalam  kemurkaan  Allah  hingga  ia  tersenyum  kembali  dan 
berusaha  meminta  keridhoannya.  Dan  mana  saja  isteri  yang  keluar  rumahnya  tanpa 
mendapat  restu  suaminya  maka  ia  dilaknati  para  malaikat  hingga  kembali". 

Abdurrahman  bin  ’auf  mengatakan,  aku  mendengar  bahwa  rasulullah  bersabda: 
“AYYUMAMRA-ATIN  'ABASAT  FII  WAJHI  ZAUJIHAA  ILLAA  QAAMAT  MIN 
QABRIHAAMUSWADDATALWAJHI".  (al  hadits) 

“Mana  saja  isteri  yang  bermuka  masam  di  depan  suaminya,  kelak  ia  di  bangkitkan  dari 
kuburnya  dalam  keadaan  berwajah  hitam". 

Dari  ‘usman  bin  ‘affan  Ra  berkata,  aku  mendengar  rasulullah  bersabda  : “MAA 
KHARAJAT  IMRA-ATUMMINBAITI  ZAUJIHAA  BI  GHAIRI  IDZNIHI  ILLAA 
LA'ANAHAA  KULLU  SYAI-IN  THALA'AT  ’ALAIHISYSYAMSU  HATTAL  HIITAANI 
FIL  BAHRI.  " 

"Tidaklah  seorang  isteri  keluar  dari  rumah  suaminya  tanpa  mendapat  restunya,  kecuali 
dilaknati  oleh  segala  sesuatu  yang  tersiram  matahari,  hingga  termasuk  ikan  ikan  yang  ada 
dilaut".  (al  hadits) 


BAB  13 

Ummul  mu'minin  'aisyah  ra  berkata  : “YAA  MA'SYARANNISAA  LAU  TA'LAMNA  BI 
HAQQI  AZWAAJIKUNNA  'ALAIKUNNALAJA'ALATILMAR-ATU  MINKUNNA 
TAMSAhULGHUBAARA  ‘AN  QADAMA  ZAUJIHAA  BUhURRI  WAJHIHAA"(al  hadits) 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  21 


Wahai  kaum  wanita,  seandainya  kamu  akan  mengetahui  hak-hak  suamimu  atas  dirimu, 
niscaya  kamu  akan  bersedia  membersihkan  debu  ditelapak  kaki  suaminya  dengan  sebagian 
wajahnya". 

Tersebut  dalam  riwayat  Al  Bazzar  dari  'aisyah  ra  bahwa  beliau  berkata  : "Aku 
bertanya  kepada  rosulullah  S. A. W “Siapa  orang  yang  palingbesar  hak-haknya  atas 
wanita?.  Beliau  menjawab:"Suaminya".  Aku  melanjutkan:"siapa  orang  yang  paling  besar 
hak-haknya  atas  seorang  laki  laki?".  Beliau  menjawab'Tbunya". 

Rasullullah  S. A. W bersabda  :”Ada  tiga  macam  orang  yang  mana  Allah  tidak  berkenan 
menerima  sholatnya,  kebajikannya  tidak  dibawa  naik  kelangit.  Yaitu  : 

1)  Budak  yang  lari  darituannya  hingga  kembali, 

2)  Isteri  yang  di  marahi  suaminya  hingga  mendapat  ridhonya  ; 

3)  Pemabuk  hingga  sadar  (dari  mabuknya).  Riwayat  Ibnu  huzaimah,  ibnu  hibban  dan  al 
baihaqqi  dari  jabir. 

Rasulullah  bersabda  ketika  mengingatkan  kaum  wanita  (isteri):"IDZAA  QAALATIL 
MAR-ATU  LIZAUJIHA  MAA  RA-AITU  MINKA  KHAIRUNQATHTHU  FAQAD 
hABITHA  'AMALUHA"". 

"Apabila  seorang  istri  berkata  pada  suaminya  :"Sama  sekali  aku  tidak  pernah  melihat 
kamu  berbuat  baik",  makabenar  benar  telah  terhapuslah  amalnya",  (riwayat  ibnu  adi  dan 
ibnu  ‘asakir  dan  ’aisyah) 

Thalhah  bin  ubaidillah  ra  mengatakan  bahwa,  aku  mendengar  Rasulullah  bersabda  : 
"AYYUMAMRA-ATIN  QAALAT  LIZAUJIHAA  MAA  RA  AITU  MINKA  KHAIRAN 
QUTHTHA  ILLAA  AYASAHALLAAHU  TA'AALAA  MIRRAhMATIHI 
YAUMALQIYAAMATI" 

“Mana  saja  perempuan  (isteri)  yang  berkata  pada  suaminya  : Sama  sekali  aku  belum 
pernah  melihat  engkau  berbuat  baik",  Kecuali  Allah  memutuskan  rahmat  baginya  kelak  di 
hari  kiamat",  (al  hadits) 

Rasulullah  bersabda  : "Mana  saja  istri  yang  menuntut  cerai  suaminya  tanpa  ada 
perkara  yang  memperbolehkannya  sama  sekali  (yakni  alasan  yang  jelas),  maka  haram 
baginya  menikmati  bau  harumnya  sorga  (yakni  terhalang  penciumannya  pada  bau  sorga). 
(diriwayatkan  oleh  Ahmad,  abu  daud,  At  turmudzi,  Ibnu  Mahaj,  Ibnu  Hibban,  Al  hakim 
dari  tsauban). 

Abu  bakar  As  sidiq  Ra  mengatakan,  aku  mendengar  bahwa  rasulullah  S. A. W 
bersabda:"Apabila  seorang  istri  berkata  pada  suaminya  :"Ceraikanlah  aku  “,  Maka  kelak 
dihari  kiamat  ia  datang  dengan  membawa  wajah  tanpa  terbalut  daging,  sementara 
lidahnya  menjulur  keluar  dari  langit  langit  mulut  dan  ia  turun  menuju  tengah-tengah 
jurangnya  neraka,  kendati  ia  selalu  berpuasa  dan  beribadah  di  waktu  malamnya". 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  22 


Rasulullah  S.A.W  bersabda:"INNALLAAHA  LAA  YANDZURU  ILAA  IMRA-ATIN 
LAA  TASYKURU  ZAUJAHAA.  . ". 

"Sesungguhnya  allah  tak  mau  memperhatikan  seseorang  istri  yang  tidak  mau  bersyukur 
kepada  suaminya",  (al  hadits) 

Rasulullah  S.A.W  bersabda  :"LAA  YANDZURULLAAHU  TABAARAKA  WATA'AALAA 
ILAA  IMRA-ATIN  LAA  TASYKUR  LIZAUJIHAA  WAHIYA  LAA  TSTAGHNII  ’ANHU". 
"Allah  tidak  mau  memperhatikan  seseorang  istri  yang  menolak  bersyukur  kepada 
suaminya,  padahal  ia  tetap  membutuhkan  suaminya". 

Diriwayatkan  dari  Abu  Hurairah,  aku  mendengar  bahwa  rasulullah  S.A.W  bersabda 
"Seandainya  seorang  istri  mempunyai  Kekayaan  seperti  yang  dikuasai  Sulaiman  bin  daud, 
dan  suaminya  ikut  makan  hartanya  Itu,  kemudian  istrinya  berkata  kepadanya:"Mana 
harta  milikmu  !!",  kecuali  Allah  akan  menghapus  amalnya  (amal  istri)selama  empat  puluh 
tahun". 

Usman  bin  ’affan  berkata,  aku  mendengar  Rasulullah  S.A.W  bersabda:"Seandainya 
seorang  istri  mempunya  sejumlah  harta  kekayaan  sebanyak  isi  dunia  dan  memberikan 
Semua  kekayaan  itu  pada  suaminya,  dan  setelah  berlalu  beberapa  Saat  lalu  di  ungkit- 
ungkitnya,  kecuali  Allah  akan  menghapus  semua  amalnya  dan  akan  mengumpul kanya 
bersama  dengan  Qorun". 


BAB  14 

PERTANYAAN  PERTAMA  PADA  SUAMI  DAN  ISTRI 

Rasulullah  bersabda  :"AWWALU  MAA  TUS-ALUL  MAR-ATU  YAUMAL 
QIYAAMATI  ’ANSHOLAATTHAA  WA'AN  BA'LIHAA"  (al  hadits) 

"Pertama  kali  yang  di  pertanyakan  kepada  seorang  isteri  pada  hari  kiamat  adalah  tentang 
sholatnya  dan  suaminya". 

Rasulullah  bersabda:"Permulaan  yang  di  perhitungkan  dari  seseorang  lelaki  (suami) 
adalah  mengenai  shalatnya,  kemudian  tentang  istrinya  dan  perkara-perkara  yang  di 
kuasainya.  Jika  pergaulannya  bersama  mereka  baik  dan  lelaki  itu  berlaku  baik  kepada 
semuanya,  maka  Allah  berbuat  bagus  kepadanya.  Dan  permulaan  perkara  yang  di 
perhitungkan  (yakni  dihisab)bagi  perempuan  adalah  tentang  shalatnya  kemudian  tentang 
hak-hak  suaminya,  (al  hadits) 

Rasulullah  S.A.W  bersabda  kepada  istrinya:"Dimana  engkau  mempunyai  kewajiban 
kepada  suamimu?.  Istri  beliau  menjawab  : Aku  tidak  akan  berbuat  lalai  dalam 
melayaninya,  kecuali  terhadap  hal-hal  yang  kurasa  atidak  mampu  kulakukan.  Rasulullah 
S.A.W  pun  melanjutkan  : "Bagaimanapun  kamu  bergaul  bersamanya  maka  sesungguhnya 
suamimu  adalh  sorga  dan  nerakamu",  (al  hadits). 

Tersebut  dalam  riwayat,  bahwa  Nabi  S.A.W  bersabda:"Ada  empat  macam  wanita 
yang  masuk  sorga  dan  empat  macam  wanita  yang  lain  masuk  neraka.  Diantaranya  empat 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  23 


macam  wanita  yang  masuk  sorga  adalah,  istri  yang  memelihara  kesucian  (kehormatan 
dirinya  ),  menaati  perintah  Allah  dan  menaati  suaminya,  banyak  anaknya,  penyabar,  mudah 
menerima  pemberian  sedikit  bersama  suaminya,  mempunyai  rasa  malu.  Kalau  suaminya 
tidak  ada  ditempat  (sedang  pergi)  ia  memelihara  dirinya  dan  harta  suaminya.  Kalau 
suaminya  sedang  di  rumah  ia  mengekang  lisannya. 

Yang  lain  adalah  isteri  yang  ditinggal  mati  suaminya,  ia  mempunyai  anak  banyak 
tetapi  ia  menahan  diri  untuk  kepentingan  anak-anaknya,  memelihara  mereka  berlaku  baik 
pada  mereka  dan  tidak  menikah  lagi  karena  khawatir  jika  menyia-nyiakan  anak-anaknya 
itu. 

Adapun  empat  wanita  yang  lain  yang  di  tetapkan  masuk  neraka  adalah,  istri  yang  berlisan 
buruk  pada  suaminya,  kalau  suaminya  sedang  pergi  ia  tidak  menjaga  kehormatan  dirinya, 
kalau  suaminya  berada  dirumah  lisannya  terus  mencerca  dengan  kata-kata  yang  buruk, 
dan  isteri  yang  membebani  suaminya  dengan  beban  yang  tidak  sanggup  dipikulnya,  dan 
isteri  yang  tidak  menutup  dirinya  dari  lelaki  lain  bahkan  ia  keluar  rumah  dengan  dandanan 
yang  berlebihan,  dan  isteri  yang  tidak  mempunyai  aktivitas  lain  kecuali  makan,  minum, 
tidur  dan  tidak  mempunyai  kecintaan  untuk  melaksanakan  sholat,  tidak  menaati  Allah  dan 
rasulNYA  dan  tidak  berusaha  menaati  suaminya.  Isteri  yang  bersikap  seperti  itu  adalah 
istri  yang  terlaknat,  termasuk  ahli  neraka,  kecuali  jika  segera  bertaubat,  (al  hadits) 

Kata  sa'ad  bin  waqash,  aku  mendengar  rasulullah  S. A. W bersabda:"Sesungguhnya 
seorang  istri  jika  tidak  membesarkan  hati  suaminya  sewaktu  mengalami  kesempitannya, 
maka  Allah  akan  melaknatnya  dan  begitu  pula  para  malaikat  semuanya  ikut  melaknat 
dirinya,  (al  hadits)  Salman  Al  farissi  mengatakan  bahwa  aku  mendengar  Rasulullah  S. A. W 
bersabda:"MAA  NADZARATIMRA-ATUN  ILAA  6HAIRI  ZAUJIHAA  BISYAHWATIN 
ILLAA  SUMMIRAT  ’AINAHAA  yAUMANLQIYAAMATI.  (al  hadits) 

"Tidaklah  seoarang  istri  yang  memperhatikan  lelaki  yang  bukan  suaminya  di  sertai 
syahwat,  kecuali  kedua  matanya  kelak  di  hari  kiamat  akan  di  butakan". 

Abu  ayyub  Al  anshari  mengatakan,  aku  mendengar  bahwa  rasulullah  S. A. W 
bersabda  : "Dilangit  dunia,  Allah  menciptakan  (menempatkan  tujuh  puluh  ribu  malaikat,  d 
imana  mereka  melaknati  setiap  isteri  yang  menghianati  suaminya  dalam  penggunaan 
hartanya.  Di  hari  kiamat  kelak  mereka  dikumpulkan  bersama  para  tukang  sihir,  para 
dukun,  kendati  sepanjang  hidupnya  dihabiskan  untuk  melayani  suaminya",  (al  hadits) 

Kata  mu'awiyah,  sesungguhnya  aku  mendengar  bahwa  rasulullah  S. A. W besabda: 
"AYYUMAA  IMRA-ATIN  AKHADZAT  MIN  MAALIN  ZAUJIHAA  BIGHAIRI IDZNIHI 
ILLA  KAANA  ’ALAIHAA  WIZRUU  SAB'IINA  ALFA  SAARIQ". 

“Mana  saja  seorang  isteri  yang  mengambil  harta  suaminya,  tanpa  seizinnya  kecuali  dirinya 
mendapat  tujuh  puluh  dosanya  pencuri",  (al  hadits) 

Rasulullah  S. A. W bersabda:"Allah  mengharamkan  setiap  orang  msuk  sorga  sebelum 
aku,  hanya  saja  melihat  dari  sebelah  kananku  seorang  perempuan  yang  mendahului  aku 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  24 


menuju  pintu  sorga.  Aku  bertanya  "Bagaimana  perempuan  ini  mendahuluiku?  Dijawab:"Hai 
Muhammad,  dia  adalah  perempuan  yang  bagus.  Ia  mempunyai  anak-anak  yatim  tetapi  ia 
bersabar  merawat  mereka  hingga  mencapai  usia  beligh.  Lalu  dia  bersyukur  kepada  Allah 
terhadap  semua  itu",  (al  hadits) 


BAB  15 

Umar  bin  khatab  mengatakan,  bahwa  Rasulullah  S. A. W bersabda  : "AYYUMAA 
IMRA-ATIN  RAFA'AT  SHAUTAHAA  'ALAA  ZAUJIHAA  ILLAA  LA'ANAHAA  KULLU 
SYAI-IN  THALA'AT  'ALAIHI  SYAMSU  ".  (AL  HADITS) 

“Mana  saja  isteri  yang  memperkeraskan  suaranya  kepada  suaminya  kecuali  dilaknat  oleh 
segala  sesuatu  yang  tersinar  oleh  sinar  mentari,  (al  hadits) 

Abu  dzar  mengatakan,  aku  mendengar  bahwa  Rasulullah  S. A. W bersabda  : 
"Sesungguhnya  kalaupun  seseorang  isteri  beribadah  seperti  ibadahnya  para  malaikat  dan 
manusia  yang  ahli  ibadah.  Kemudian  ia  membuat  keprihatinan  kepada  suaminya  karena 
masalah  nafkah,  kecuali  pada  hari  kiamat  ia  datang  sementara  tangannya  terbelenggu 
pada  leher  dan  kakinya  terikat,  mulutnya  dirobek,  wajahnya  pucat  dan  dirinya  digantung 
oleh  malaikat  yang  sangat  keras  seraya  diseret  menuju  neraka",  (al  hadits) 

Salman  Al  farisi  mengatakan,  aku  mendengar  bahwa  Rasulullah  S. A. W bersabda: 
"Mana  saja  isteri  yang  bersolek  dan  mengenakan  wewangian,  keluar  rumah  tanpa 
mendapat  izin  dari  suaminya,  maka  sesungguhnya  dia  berjalan  dalam  kemurkaan  Allah  dan 
kebencianNYA  hingga  kembali",  (al  hadits) 

Rasulullah  S.A.W  bersabda:"AYYUMAMRA-ATIN  NAZA'AT  TSIYAABAHAA  FII 
GHAIRI  BAITIHAA  KHARAQALLAAHU  'AZZA  WAJALLA  'ANHAA  SITRAHU"(rawahu 
ahmad  dan  thabrani  dan  hakim  dan  baihaqi) 

“Mana  saja  isteri  yang  menukar  pakaiannya  dilain  rumah  dengan  maksud  sengaja  di  buka 
supaya  terlihat  lelaki  lain,  maka  Allah  pasti  merobek  penutupnya  (yakni  Allah  tidak  akan 
menutupi  dosanya  ) . (dari  ahmad  thabrani  al-hakim  dan  al  baihaqi) 

Tersebut  dalam  riwayat  Al  hakim  bahwa,  ada  salah  seorang  perempuan  bertanya 
kepada  Nabi  S.A.W,  katanya:"Sesungguhnya  putra  pamanku  bermaksud  melamar  aku, 
karena  itu  jelaskan  kepadaku  apa  saja  hak-hak  suamiatas  istrinya.  Jika  hak-hak  itu 
sanggup  aku  jalani  niscaya  aku  siap  menikah.  Rasulullah  S.A.W  menjawab:"Diantara  hak- 
hak  suami  adalah  seandainya  dari  hidungnya  mengalir  darah  atau  nanah,  maka  istrinya 
menjilatinya  maka  yang  demikian  itu  belum  cukup  menunaikan  hak-haknya.  Seandainya 
diperbolehkan  seseorang  bersujud  kepada  orang  lain,  tentu  aku  perintahkan  seorang  istri 
supaya  bersujud  kepada  suaminya". 

Wanita  itu  berkata:  “Demi  dzat  yang  mengutusmu  dengan  hak,  selama  di  dunia  aku 
tak  akan  menikah". 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  25 


Tersebut  dalam  riwayat  diberitakan  oleh  Aisyah  Ra  bahwa,  ada  seorang  perempuan 
datang  menghadap  Nabi  S. A. W seraya  berkata:"Hai  rasulullah,  aku  ini  seorang  wanita 
yang  masih  muda.  Baru-baru  ini  aku  sedang  dilamar  seseorang  tapi  aku  belum  suka 
menikah,  sebenarnya  apa  sajakah  hak-hak  suami  atas  istrinya  itu?  "Rasulullah  S. A. W 
mwnjawab:"Sekiranya  mulai  dari  muka  hingga  sampai  kakinya  dipenuhi  oleh  penyakit 
bernanah,  lalu  istrinya  menjilati  seluruhnya,  maka  yang  demikian  itu  belum  terbilang 
memenuhi  rasa  syukur  terhadap  suami".  Perempuan  muda  itu  berkata:"Kalau  begitu 
pantaskah  aku  menikah?".  Rasulullah  S. A. W berkata:"Sebaiknya  menikahlah  karena 
menikah  itu  baik". 

Tersebut  dalam  riwayat  At  thabrani:"Sesungguhnya  seorang  istri  terhitung  belum 
memenuhi  hak-hak  Allah  ta'ala  sehingga  dia  memenuhi  hak-hak  suaminya  keseluruhan. 
Seandainya  suaminya  meminta  dirinya  sementara  ia  masih  berada  diatas  punggung  onta, 
maka  ia  tidak  boleh  menolak  suaminya  atas  dirinya",  (yang  di  maksud  meminta  dirinya 
adalah  meminta  untuk  melayani  seksual  suaminya).  (Al  hadits) 

Ibnu  Abbas  Ra  mengatakan,  ada  seorang  perempuan  dari  kats'am  menghadap 
Rasulullah  S. A. W,  katanya:"Aku  ini  seoarang  perempuan  yang  masih  sendirian,  aku 
bermaksud  menikah.  Sesungguhnya  apa  sajakah  hak-hak  suami  itu?  Beliau 
menjawab:"Apabila  suami  menghendaki  istrinya  seraya  terus  menggoda,  sementara 
waktu  itu  istrinya  masih  diatas  punggung  unta,  maka  ia  tidak  boleh  menolaknya.  Diantara 
hak  suami  adalah  hendaknya  istri  jangan  memberikan  sesuatu  apapun  dari  rumahnya 
kecuali  mendapat  izin  dari  suaminya.  Kalau  ia  tetap  melakukan  perbuatan  itu,  maka  ia 
berdosa  dan  pahalanya  diberikan  kepada  suaminya.  Diantara  hak  suami  yang  lain  adalah 
hendaknya  istri  jangan  berpuasa  sunnah  kecuali  mendapat  izin  dari  suaminya,  kalau  ia 
tetap  berpuasa  maka  hanya  mendapat  rasa  lapar  dan  dahaga,  puasanya  tidak  diterima. 
Kalau  istrinya  memaksa  keluar  rumah  tanpa  memperoleh  izin  dari  suaminya  maka  ia 
dilaknati  para  malaikat,  hingga  kembali  dan  bertaubat".  (Al  hadits) 

Ali  Ra  mengatakan,  aku  berkunjung  kepada  Nabi  S. A. W bersama  Fatimah  Ra.  Sampai 
dirumah  beliau,  kujumpai  sedang  menangis  terisak  isak,  Aku  bertanya:  "Bapak  dan  Ibuku 
menjadi  tebusan  atas  kesedihanmu,  wahai  Rasulullah,  apa  sebenarnya  yang  menyebabkan 
engkau  menangis  seperti  itu?".  Rasulullah  menjawab:  "Hai  Ali  pada  malam  ketika  aku  di 
isra'kan  kelangit,  kulihat  berbagai  macam  kaum  wanita  dari  umatku  di  siksa  dineraka 
dengan  berbagai  macam  siksaan,  Melihat  hal  itu  aku  menangis  lantaran  beratnnya  siksaan 
yang  di  timpakan  kepada  mereka.  Aku  melihat  ada  wanita  yang  digantung  dengan 
rambutnya  dimana  otaknya  mendidih.  Aku  melihat  lagi  wanita  yang  di  gantung  dengan 
lidahnya,  sementara  yang  mendidih  dituangkan  ke  tenggorokannya.  Aku  juga  melihat 
wanita  yang  kedua  kakinya  dipasung  hingga  susu  dan  kedua  tangannya  terbelenggu  pada 
ubun-ubunnya.  Sementara  Allah  memerintah  ular  dan  kalajenging  untuk  menyiksanya.  Aku 
juga  melihat  wanita  yang  digantung  dengan  kedua  susunya.  Aku  melihat  pula  wanita 
berkepala  babi  dan  berbadan  keledai,  ia  mengalami  beribu-ribu  siksaan.  Aku  melihat 
wanita  yang  berbentuk(berupa)  anjing,  sementara  api  neraka  membakar  dirinya  masuk 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  26 


melalui  lubang  mulutnya  dan  keluar  melalui  duburnya,  sementara  para  malaikat 
memukul imya  dengan  godam  yang  panas. 

Mendengar  semua  itu  Fatimah  Az  Zahra  bangkit  seraya  berkata:  "Wahai  Kekasihku 
dan  permata  hatiku,  sesungguhnya  perbuatan  apakah  yang  pernah  dilakukan  mereka, 
hingga  mengalami  siksaan  seperti  itu?". 

Rasulullah  menjawab:  "Wahai  putriku  perempuan  yang  digantung  menggunakan 
rambutnya  sendiri  adalah  disebabkan  ia  tidak  menutup  rambutnya  dari  pandangan  lelaki 
lain.  Perempuan  yang  di  gantung  menggunakan  lidahnya  disebabkan  ia  suka  menyakiti  hati 
suaminya.  Perempuan  yang  digantung  menggunakan  kedua  susunya  disebabkan  ia 
mengotori  tempat  tidur  suaminya  (dia  bersetubuh  dengan  lelaki  lain).  Perempuan  yang 
dipasung  kedua  kakinya  pada  kedua  susu  dan  kedua  tangannya  dirantai  keubun-ubunnya, 
sementara  Allah  memerintah  ular  dan  kalajengking  untuk  menyiksanya,  disebabkan  dia 
tidak  mandi  jinabat,  tidak  mandi  setelah  haid  danmeremehkan  sholat.  Perempuan  yang 
berkepala  babi  dan  berbadan  keledai  sesungguhnya  perempuan  itu  suka  mengadu-adu  lagi 
pendusta.  Adapun  perempuan  yang  berbentuk  anjing  sementara  api  membakar  dirinya 
masuk  melalui  mulut  dan  keluar  melalui  duburnya,  sesungguhnya  disebabkan  dia 
perempuan  yang  suka  mengungkit  ungkit  (pemberian  kepada  suaminya)lagi  berhati  dengki. 
Wahai  putriku,  celaka  sekali  istri  yang  bermaksiat  (durhaka)  kepada  suaminya".  (Al 
hadits) 

Singkatnya  bahwa  kedudukan  suami  bagi  istrinya  Jika  dimisalkan  seprti  kedudukan 
orang  tua  atas  anak-anaknya,  Sebab  ketaatan  anak  terhadap  orang  tuanya  dan  usaha  anak 
mencari  keridhaan  orang  tuanya  termasuk  wajib.  Sebaliknya  kewajiban  itu  tidak  berlaku 
bagi  suami. 


BAB  16 

PERKARA  PENTING 

Tersebut  dalam  riwayat  dari  Abu  Hurairah  Ra,  katanya,  suatu  hari  Rasulullah  S. A. W 
menjenguk  putrinya,  Fathimah-.  Sampai  di  rumahnya,  Rasulullah  melihat  putrinya  sedang 
menggiling  tepung  sambil  menangis. 

Rasulullah  bertanya:"Kenapa  menangis,  Fathimah.  Mudah  mudahan  Allah  tidak  membuat 
matamu  menangis  lagi". 

Fathimah  menjawab:"Bapak,  aku  menangis  hanya  karena  batu  penggiling  ini,  dan  lagi  aku 
hanya  menangisi  kesibukanku  dirumah  yang  datang  silih  berganti". 

Rasulullah  kemudian  mengambil  tempat  duduk  disisinya.  Fathimah  berkata:"Bapak  demi 
kemulyaanmu,  mintakanlah  kepada  Alli  supaya  membelikan  seorang  budak  untuk 
membantu  pekerjaan  pekerjaanku  membuat  tepung  dan  menyelesaikan  pekerjaan  rumah". 

Manakala  Rasulullah  S. A. W selesai  mendengar  perkataan  putrinya,  beliau  bangkit 
dari  duduknya  dan  berjalan  menuju  tempat  penggilingan,  beliau  memungut  segenggam 
biji-bijian  gandum  dimasukkan  kepenggilingan.  Dan  mebaca  “BISMILLAHIR  RAHMANIR 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  27 


RAHIIMI"  Maka  berputarlah  alat  penggilingan  itu  karena  izin  Allah.  Beliau  terus 
memasukkan  biji-bijian  itu  sementara  alat  penggiling  tiu  terus  berputar  dengan 
sendirinya,  seraya  memuji  Allah  dengan  bahasa  yang  tidak  di  pahami  manusia.  Hal  itu 
terus  berajalan  hingga  biji-bijian  itu  habis. 

Rasululah  S. A. W bersabda  kepada  alat  penggilingan  itu:  "Berhentilah  dengan  ijin 
Allah".  Seketika  alat  itu  berhenti.  Ia  berkata  seraya  mengutip  ayat  Al  Qur'an:  "HAi 
orang  orang  yang  beriman,  peliharalah  dirimu  dan  keluargam  dari  api  neraka,  Yang  bahan 
bakarnya  adalah  manusia  dan  batu.  Penjaganya  adalah  malaikat-malaikat  yang  kasar, 
keras  yang  tidak  pernah  mendurhakai  Allah  terhadap  yang  diperintahkanNYA,  dan 
mereka  selalu  mengerjakan  segala  apa  yang  diperintah".  (Qs  At  Tahrim  6) 

Merasa  takut  jika  menjadi  batu  kelak  akan  masuk  neraka,  demikian  tiba  tiba  batu 
itu  berbicara  dengan  ijin  Allah.  Ia  berbicara  menggunakan  bahasa  Arab  yang  fasih. 
Selanjutnya  batu  itu  Berkata:"Wahai  Rasulullah,  demi  dzat  yang  mengutusmu  dengan  hak 
menjadi  Nabi  dan  rasul,  seandainya  engkau  perintahkan  aku  untuk  menggiling  biji-bijian 
yang  ada  diseluruh  jagat  Timur  dan  Barat,  niscayaakan  kugiling  seluruhnya'.  Dan  aku 
mendengar  pulabahwa  Nabi  S. A. W bersabda:"Hai  batu,  bergembiralah  kamu 

sesungguhnya  kamu  termasuk  batu  yang  kelak  di  gunakan  untuk  membangun  gedung 
Fathimah  disorga".  Seketika  itu  batu  penggiling  itu  sangat  bahagia  dan  berhenti. 

Nabi  S. A. W bersabda  kepada  putrinya,  Fathimah  : "Kalau  Allah  berkehendak,  hai 
Fathimah,  niscaya  batu  penggiling  itu  akan  bergerak  dengan  sendirinya  untukmu.  Tetapi 
Allah  berkehendak  mencatat  kebaikan-kebaikan  untuk  dirimu  dan  menghapus  keburukan- 
keburukanmu  serta  mengangkat  derajatmu. 

Hai  Fathimah  mana  saja  seoarang  istri  yang  membuatkan  tepung  untuk  suaminya  dan 
anak  anaknya,  kecuali  Allah  mencatat  baginya  memperoleh  kebaikkan  dari  setiap  butir 
biji  yang  tergiling,  Dan  menghapus  keburukkannya  serta  meninggikan  derajatnya. 

Hai  Fathimah  mana  saja  istri  yang  berkeringat  disisi  alat  penggilingannya  karena 
membuatkan  bahan  makanan  untuk  suaminya,  kecuali  Allah  akan  memisahkan  atas  dirinya 
dan  neraka  sejauh  tujuh  hasta. 

Hai  Fathimah  mana  saja  seorang  istri  yang  meminyaki  rambut  anak-anaknya  dan  menyisir 
rambut  mereka  dan  mencuci  baju  mereka,  kecuali  Allah  akan  mencatat  baginya 
memperoleh  pahala  seperti  pahalanya  orang  yang  memberikan  makan  kepada  seribu  orang 
yang  sedang  kelaparandan  seperti  pahalanya  orang  yang  memberikan  pakaian  kepada 
seribu  orang  yang  sedang  telanjang. 

Hai  Fathimah  mana  saja  istri  yang  memenuhi  kebutuhan  tetangganya,  kecuali  Allah 
kelak  mencegahnya(tidak  memberi  kesempatan  baginya)  Untuk  minum  air  dari  telaga 
Kautsar  besok  di  hari  kiamat.  Hai  Fathimah  tetapi  yang  lebih  utama  dari  pada  itu  semua 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  28 


adalah  keridhoan  suami  terhadap  istrinya.  Sekiranya  suamimu  tidak  meridhoimu,  tentu 
aku  tidak  akan  mendoakan  dirimu". 

"Bukankah  engkau  mengerti,  hai  Fathimah,  bahwa  keridhoan  suami  itu  menjadikan 
sebagian  dari  keridhoan  Allah,  dan  kebencian  suami  merupakan  bagian  dari  kebencian 
Allah. 


Hai  Fathimah,  manakala  seorang  istri  sedang  mengandung,  maka  para  malaikat 
memohonkan  ampunan  untuknya,  dan  setiap  hari  dirinya  dicatat  memperoleh  seribu 
kebajikan  dn  seribu  keburukannya  di  hapus.  Apabila  telah  mencapai  rasa  sakit  (menjelang 
melahirkan)maka  Allah  mencatat  baginya  memperoleh  pahala  seperti  pahalanya  orang 
orang  yang  berjihad  di  jalan  Allah.  Apabila  telah  melahirkan  dirinya  terbebas  dari  segala 
dosa  seperti  keadaannya  di  hari  setelah  dilahirkannya  oleh  ibunya". 

"Hai  Fathimah,  mana  saja  istri  yang  melayani  suaminya  dengan  niat  yang  benar, 
kecuali  dirinya  terbebas  dari  dosa-dosanya  bagaikan  pada  hari  dirinya  dilahirkan  ibunya. 
Ia  keluar  dari  dunia  (yakni  mati)  kecuali  tanpa  membawa  dosa,  ia  menjumpai  kuburnya 
sebagai  pertamanan  sorga,  Allah  memberinya  pahala  seperti  pahala  seribu  orang  yang 
naik  haji  dan  berumrah,  dengan  seribu  malaikat  memohonkan  ampun  padanya  sampai  hari 
kiamat". 

“Mana  saja  seorang  istri  yang  melayani  suaminya  sepanjang  hari  dan  malam,  di  sertai 
hati  baik,  niat  yang  ikhlas  dan  niat  yang  benar,  kecuali  Allah  akan  mengampuni  semua 
dosa-dosanya.  Pada  hari  kiamat  kelak  dirinya  akan  di  beri  pakaian  berwarna  hijau,  dan 
dicatatkan  untuknya  pada  setiap  rambut  yang  ada  di  tubuhya  dengan  seribu  kebajikan, 
dan  Allah  memberi  pahala  untuknya  sebanyak  orang  yang  pergi  haji  dan  umrah". 

“Wahai  Fathimah  mana  saja  seorang  istri  yang  tersenyum  manis  di  muka  suaminya, 
kecuali  Allah  akan  memperhatikannya  dengan  penuh  mendapat  rahmat. 

Hai  Fathimah,  mana  saja  seorang  istri  yang  menyediakan  tidur  bersama  suaminya 
dengan  sepenuh  hati,  kecuali  ada  seruan  yang  di  tujukan  kepadanya  dari  balik  langit:  Hai 
perempuan  menghadaplah  dengan  membawa  amalmu,  sesungguhnya  Allah  telah 
mengampuni  dosa-dosamu  yang  lalu  dan  yang  datang". 

“Wahai  Fathimah,  mana  saja  seorang  istri  yang  meminyaki  rambut  suaminya  demikian 
juga  jenggotnya  memangkas  kumisnya  dan  memotong  kuku-kukunya,  Kecuali  Allah  kelak 
memberi  minum  padanya  dari  “RAHIQIM  MAKHTUM"(tuak  yang  tersegel)dan  dari  sungai 
yang  terdapat  di  sorga.  bahkan  Allah  akanmeringankan  beban  sakaratulmaut,  kelak 
dirinya  akan  menjumpai  kuburnya  bagai  taman  sorga.  Allah  mencatatnya  terbebas  dari 
neraka  dan  mudah  melewati  shirath(titian)". 

Pengertian,  yang  dimaksud  “RAHIQ"  adalah  “AL-KHAMRU  ASYSYAFiyATU 
ATHTHAYyiBATU",  yakni  arak  yan  jernih  lagi  sangat  bagus,  sedangkan  makna 
“MAKHTUM"adalah.  "AL-MAMNU'MIN  AN  TAMASSAHU  YADUN  ILAA  AN  YAFUKKAL 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  29 


ABRAARU  KHATMAHU",  yakni  tercegah  dari  penjamahan  tangan  hingga  orang  -orang 
yang  baik  melepas  segalanya.  Jelas  bahwa  barang  yang  disegel  jauh  lebih  baik  ketimbang 
barang  yang  mengalir. 

Diriwayatkan  dari  ibnu  mas'ud  ari  Nabi  S. A. W bahwa  beliau  besabda:"IDZAA 
GHASALATIL  MAR-ATU  TSIYAABA  ZAUJIHAA  KATABALLAHU  LAHAA  ALFA 
HASANATIN  WAGHAFARA  LAHAA  ALFA  SAYYI-ATIN  WARAFA'A  LAHAA  ALFA 
DARAJATIN  WASTAGHFARA  LAHAA  KULLU  SYAI-IN  THALA'AT  'ALAIHISY- 
SYAMSU".  (ALHADITS) 

"ketika  seorang  istri  mencucikan  pakaian  suaminya,  maka  Allah  mencatat  untuknya 
memperoleh  seribu  kebajikan  dan  mengampuni  seribu  keburukannya,  meninggikan  seribu 
kali  derajat  untuknya  dan  semua  barang  yang  berada  di  bawah  siraman  mentari 
memohonkan  ampun  untuknya". 

Aisyah  RA  mengatakan  : Suara  penenunan  yang  dilakukan  oleh  seorang  istri,  itu 
menyamai  gemuruh  suara  takbir  dalam  perang  fi  sabilillah,  mana  saja  seorang  istri  yang 
memberi  pakaian  suaminya  dari  hasil  tenunannya,  kecuali  pada  benang  tenunan  itu 
tercatat  seribu  kali  kebajikan. 

Nabi  S. A. W bersabda:"MANISTARAA  LIT/AALIHI  SYAI-ANTSUMMA  hAMALAHU 
BIYADIHI ILAIHIM  THALLAAHU  ’ANHU  DZUNUUBA  SAB'IINA  SANATAN". 

"Barang  siapa  yang  membuat  gembira  hati  seorangistri  maka  ia  bagaikan  tengah  menangis 
karena  takut  kepada  Allah  maka  Allah  mengharamkan  tubuhnya  dari  api  neraka". 
Rasulullah  bersabda:"Barang  siapa  yang  membuat  genbira  hatinya  seorang  wanita,  seakan 
akan  menangis  karena  takut  kepada  Allah.  Dan  barang  siapa  menagis  karena  takut  pda 
Allah  maka  Allah  mengharamkan  tubuhnya  masuk  kedalam  api  neraka",  (al  hadits) 
Rasulullah  S. A. W bersabda:'Suatu  rumah  yang  mana  didalamnya  terdapat  anak  anak 
perempuan,  maka  setiap  hari  Allah  menurunkan  dua  belas  rahmat  dan  tidak  henti 
hentinya  di  kunjungi  malaikat.  Dan  bagi  kedua  orang  tuanya  setiap  hari  dan  malam  dicatat 
seperti  ibadah  selama  tujuh  puluh  tahun". 

BAB  17 
PASAL  3 

KEUTAMAAN  SHALATNYA  WANITA  DIRUMAHNYA  SENDIRI 

Dalam  bagian  ini  akan  membicarakan  tentangg  keuytamaan  shalatnya  orang 
perempuan  (istri)  di  rumahnya  sendiri  dan  shalatnya  itu  lebih  utama  di  banding  shalat 
orang  perempuan  di  masjid,  sekalipun  berjamaah  dengan  rasulullah. 

Humaid  As  Sa'idi  meriwayatkan  tentang  seorang  perempuan  yang  datang  kepada 
Rasulullah  perempuan  itu  bertanya:"Hai  rasulullah,  sesungguhny  aku  sangat  senang  jika 
shalat  berjamaah  denganmu".  Nabi  menjawab:"Aku  tau  kamu  senang  shalat  berjamaah 
denganku.  Tetapi  shalatmu  di  rumahmu  sendiri  lebih  utama  dari  pada  shalatmmu  di 
kamarmu  dan  shalatmu  di  kamarmu  lebih  utama  di  banding  shalatmu  diserambi  rumahmu 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  30 


dan  shalatmu  di  serambi  rumahmu  lebih  utama  di  banding  shalatmu  di  masjidku  ini".  Yang 
demikian  itu  tidak  lain  untuk  menjaga  agar  ketertutupan  dirinya  sebagai  hak  yang  perlu  di 
jaga. 


Rasulullah  bersabda  : "Sesungguhnya  shalatnya  orang  perempuan  di  rumahnya  lebih 
baik  dari  pada  shalat  di  kamarnya,  dan  sesungguhnyalah  shalatnya  seorangperempuan  di 
kamarnya  lebih  baik  dari  pada  shalatnya  di  serambi  rumahnya,  dan  shalatnya  seorang 
perempuan  di  serambi  rumahnya  itu  lebih  baik  dari  pada  shalatnya  di  masjid",  (al  hadits 
riwayat  Al  baihaqi  dari  Aisyah  Ra) 

Rasulullah  S. A. W bersabda  :"shalat  seorang  perempuan  di  rumahnya  lebih  utama 
dari  pada  shalatnya  di  kamarnyadan  shalatnya  di  dalam  ruangan  yang  berada  di  tengah 
tengah  rumahnya  lebih  baik  dari  pada  shalatnya  di  serambi  rumahnya".  Diriwayatkan  oleh 
abi  daud  dari  ibnu  mas'ud  dan  riwayat  Al  hakim  dari  Ummu  salamah. 

Rasulullah  S.A.W  bersabda:"SHALAATUL  MAR-ATI  WAHDAHAA  TAFDHULU 
'ALAASHALAATIHAA  FIL  JAM'I  BIKHAMSIN  WA'ISYRIINA  DARAJATAN". 
Shalatnya  seorang  wanita  sendirian  menyamai  shalatnya  dalam  berjamaah  denga 
memperoleh  dua  puluh  lima  derajat  (di  riwayatkan  oleh  Ad  Dailami  dari  ibnu  ’umar) 
Menurut  suatu  pendapat,  shalat  seorang  wanita  yang  demikian  itu  berlaku  bagi 
perempuan  yang  masih  lajang,  yakni  belum  kawin. 

Rasulullah  S.A.W  bersabda  :"INNA  AHABBA  SHALAATIL  MAR-ATI  ILALLAAHI 
FIIASYADDI  MAKAANIN  FII  BAITIHAA" 

"Sesungguhnya  shalat  seorang  wanita  yang  paling  di  sukai  Allah  adalah  yang  di  laksanakan 
di  dalam  rumahnya  yang  gelap". 

Rasulullah  S.A.W  berssabda  :"seseungguhnya  seorang  istri  yang  keluar  rumah, 
padahal  tidak  ada  kebutuhan  yang  teramat  mendesak,  maka  syethan  terus 
memperhatikan  dan  mengikutinya.  Syetan  berkata:"Jangan  kau  sia-siakan  setiap  melewati 
seseorang  kecuali  ia  kagum  padamu",  lalu  wanita  itu  mengenakan  busananya.  Ketika  di 
tanya  suaminya  :"Hendak  kemana  kamu.  ?".  ia  menjawab:"Aku  hendak  membesuk  orang 
sakit,  atau  aku  hendak  mendatangi  upacara  pemberangkatan  jenazah  atau  aku  hendak 
shalat  di  masjid".  Padahal  tidak  ada  ibadah  seorang  perempuan  yang  lebih  sempurna 
kepada  Tuhannya  kecuali  yang  di  kerjakan  di  rumahnya  sendiri". 

Diriwayatkan  dari  Abu  Syaibani  bahwa,  ia  melihat  Abdullah  bin  Asy  Syayab 
menghalau  perempuan  perempuan  dari  masjid  di  hari  jum'at  IAberkata:"Keluarlah  kalian 
kerumah  masing  masing.  Hal  itu  Jauh  lebih  baik  bagi  kamu".  Di  riwayatkan  oleh  Sulaiman 
Al  ‘Lakhami  dari  Ath  Thabrani 

Di  riwayatkan  ada  seorang  perempuan  yang  berlalu  dekat  dengan  abu  hurairah  Ra.  Ia 
berbau  sangat  harum  semerbak.  Abu  hurairah  bertanya:"Hai  perempuan  hendak  kemana 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  3 1 


kamu.?".  Ia  menjawab:"Hendak  ke  masjid".  Abu  hurairah  melanjutkan:"Kau  mengenakan 
wewangian..  ?".  Ia  menjawab  :"Yaa".  Abu  hurairah  berkata:"Kembalilah,  mandi  dulu.  Sebab 
aku  pernah  mendengar  bahwa  rasulullah  S. A. W bersabda:"Allah  tidak  akan  menerima 
shalat  seorang  perempuan  yang  keluar  menuju  masjid  dengan  membawa  aroma  yang 
semerbak  harum  sehingga  ia  pulang  kembali  lantas  mandi".  (Al  hadits) 

Yang  di  maksud  mandi  dalam  hadits  itu  adalah  menghilangkan  bau  harum  yang  di 
timbulkan  dari  bau  minyak  wangi  tersebut,  jadi  maksudnya  tidak  di  hususkan  pada 
mandinya  melainkan  upaya  menghilangkan  bau  wangi  tersebut. 

Rasulullah  S.A.W  besabda  :"AL  MUKHTALI'ATU  WAL  MUTABARRIJAATU 
HUNNAL  MUNAAFIQAATU". 

"Perempuan  perempuan  yang  minta  cerai  suaminya  tanpa  ‘udzur  dan  perempuan 
perempuan  yang  memperlihatkan  perhiasan  (dandananya)  kepada  orang  bannyak  mereka 
termasuk  munafik".  (Diriwayatkan  oleh  Abu  na'im  dan  Ibnu  mas'ud) 

BAB  18 

LARANGAN  BERHIAS  DAN  BERBUSANA  BERLEBIHAN 

Di  riwayatkan  dari  Aisyah  RA,  katanya  ketika  Rasulullah  S.A.W  sedang  duduk 
beristirahat  di  masjid,  tiba  tiba  ada  seorang  perempuan  golongan  muzainah  terlihat 
memamerkan  dandanannya  di  masjid  sambil  menyeret  nyeret  busana  panjangnya 
Rasulullah  S.A.W  bersabda:"Hai  sekalian  manusia,  laranglah  istri  istrimu  (termasuk  anak 
anak  remaja  perempuan  yang  mereka  miliki)  mengenakan  dandanan  seraya  berjalan 
angkuh  di  dalam  masjid.  Sesungguhnya  Bani  Israil  tidak  akan  dilaknati  sehingga  kaum 
perempuan  mereka  dandanan  menyolok(berlebihan)dan  berjalan  di  dalam  masjid.  (Di 
riwayatkan  Ibnu  majah) 

Rasulullah  S.A.W  bersabda  : "mana  saja  seorang  perempuan  yang  mengenakan 
wewangian,  kemudian  keluar  rumah  lalu  melewati  orang  banyak  dengan  maksud  agar 
mereka  mencium  bau  harumnya,  maka  perempuan  itu  termasuk  golongan  perempuan  yang 
berzian  dan  setiap  mata  yang  memandang  itu  melakukan  zina  (diriwayatkan  Ahmad 
Annasai  dan  Al  HAkim  dari  Ibnu  abu  Musa  Al  Asy'ari) 

Rasulullah  S.A.W  bersabda  :"Aku  melihat  di  sorga,  ternyata  sebagian  besar  isinya 
(yakni  penghuninya  ) adalah  golongan  orang  fakir.  Dan  aku  melihat  neraka  ternyata 
sebagian  besar  penghuninya  kulihat  dari  golongan  orang  perempuan".  (Diriwayatkan  oleh 
Ahmad,  Muslim,  Turmudzi,  dari  Anas  dan  diriwayat  oleh  bukhori  dan  Turmudzi  dari 
Imran  bin  Hashin) 

Yang  demikian  itu  di  sebabkan  karena,  mereka  sedikit  sekali  menaati  Allah,  menaati 
Rasul-NYA  dan  menaati  suaminya.  Sebaliknya  mereka  lebih  suka  memamerkan 
dandannannya  (tabaruj). 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  32 


Dalam  pengertiannya  yang  di  sebut  "tabaruj"  adalah  seorang  perempuan  apabila 
bermaksud  keluar  rumah  mengenakan  pakaian  yang  lebih  bagus  dan  berdandan  mencolok 
yang  tidak  biasanya  seperti  itu.  Ia  keluar  itu  dapat  mengganggu  kaum  lelaki,  Kalaupun  ia 
bisa  menyelamatkan  diri,  tetapi  kaum  lelaki  tidak  akan  selamat  dari  sikapnya.  Karena  itu 
Nabi  Muhammad  S. A. W menngingatkan  bahwa,  orang  perempuan  itu  segala  aurat. 

Rasulullah  S. A. W bersabda  '."Orang  perempuan  itu  segala  aurat.  Apabila  kelluar 
rumah  maka  syetan  memperhatikannya  terus  untuk  menyesatkannya.  Dan  yang  lebih 
mendekatkan  seorang  perempuan  kepada  Allah  adalah  jika  berada  di  rumahnya". 

Dalam  Riwayat  lain  di  jelaskan:"Orang  perempuan  itu  segala  aurat,  maka  pingitlah 
mereka,  Karena  manakala  seorang  perempuan  keluar  jalan,  dan  keluarganya 
berkata:"hendak  kemana  kamu..  ?".  Ia  menjawab:  "aku  hendak  membesuk  orang  sakit, 
atau  aku  hendak  mengiringi  jenazah,  maka  tidak  henti  hentinya  syetan  menggodanya 
hingga  ia  mengeluarkan  lengannya  (yakni  ia  mengeluarkan  sebagian  tubuhya).  Tidak  ada 
perempuan  yang  berusaha  memperoleh  keridhoan  Allah  seperti  kalau  dirinya  tinggal  di 
rumah,  menyembah  Tuhannya  dan  meaati  suaminya'. 

Hatim  Al  Asham  mengatakan,  Wanita  sholehah  itu  menjadi  tiangnya  agama  dan 
sebagai  pemakmur(yang  meramaikan)rumah  serta  membantu  suamimelaksanakan  ketaatan 
pada  Allah.  Sebaliknya  perempuan  yang  suka  melanggar  hukum,  dapat  menghancurkan  hati 
suaminya  dengan  tertawa. 

Abdullah  bin  ‘umar  Ra  mengatakan:"Tanda  tanda  perempuan  yang  shalihah  adalah, 
jika  mempunyai  kecintaan  takut  pada  Allah  dan  bersikap  qona'ah  (menerima  apa  adanya) 
terhadap  apa  yang  di  berikan  Allah.  Ia  di  hiasi  sifat  pemurah  terhadap  perkara  yang  di 
miliki,  ibadahnya  baik,  berbakti  pada  suami  dan  gemar  mempersiapkan  diri  beramal  shalih 
untuk  persiapan  mati. 


BAB  19 

DOSA  BESAR  BAGI  ISTERI 

Termasuk  dosa  besar  bagi  seorang  isteri  adalah  bila  mana  keluar  rumah  tanpa  seijin 
suaminya.  Kendati  tujuannya  untuk  takziyah  kepada  orang  tuanya  yang  mati.  Tersebut 
dalam  ihya  ‘ulumuddin  Imam  Al  Ghozali  di  katakan  bahwa  ada  seorang  lelaki  (suami) 
hendak  bepergian.  Sebelum  berangkat  ia  meminta  istrinya  agar  tidak  turun  dari 
tempatnya  yang  berada  di  bagian  bangunan  tingkat  atas.  Sementara  Orang  tuanya 
berada  di  tingkat  bawah.  Orang  tuanya  sakit.  Perempuan  itu  mengutus  seorang 
pembantunya  menghadap  Rasulullah  S. A. W untuk  minta  izin  turun  sebentar  untuk 
membesuk  orang  tuanya. 

Rasulullah  S. A. W bersabda  :"Taatilah  suamimu.  Jangan  kau  turun.  . "Tidak  begitu  lama, 
orang  tuanya  mati.  IA  mengirim  utusan  menghadap  Rasulullah  S. A. W untuk  memohonkan 
izin,  agar  dirinya  dapat  menyaksikan  jenazah  orang  tuanya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  33 


Rasulullah  S. A. W bersabda  :"Taatilah  suamimu".  Maka  orang  tuanyapun  di  kuburkan, 
tidak  begitu  lama  Rasulullah  S. A. W mengutus  seseorang  untuk  memberi  tahu  pada 
perempuan  itu  bahwa  Allah  telah  mengampuni  dosa  dosa  orang  tuanya  disebabkan 
ketaatan  perempuan  itu  pada  suaminya. 

FAIDAH  Ada  seorang  Ibu  memberi  nasehat  pada  putrinya,  IA  berkata  peliharalah 
sepuluh  tingkah  ini,  niscaya  kamu  akan  menjadi  simpanan,  Yaitu: 

Pertama  dan  kedua:  Mudah  menerima  keadaan(qona'ah),  berbakti  dan  mentaati  suami. 

Ketiga  dan  keempat,  hendaknya  kamu  menjadikan  dirimu  sebagai  perempuan  yang 
selalu  didambakan  dan  dirindukan  lantaran  tatapan  mata  dan  ciumannya.  Artinya 
hendaknya  kamu  jangan  sampai  dilihat  suamimu  sebagai  perempuan  yang  di  benci  (atau 
perempuan  yang  buruk),  hendaknya  suamimu  tidak  pernah  berkasih  mesra  dengan  dirimu 
kecuali  dalam  keadaan  selalu  harum  melekat  dalam  dirimu. 

Kelima  dan  keenamnya  hendaknya  kamu  selalu  menjadi  perhatian  sewaktu  suamimu 
makan  dan  tidur.  Sebab  rasa  lapar  itu  mudah  menimbulkan  pemberontakan  nafsu  dan  sulit 
tidur,  bahkan  mempermudah  tumbuhnya  kemarahan. 

Ketujuh  dan  kedelapannya  hendaknya  kamu  pandai  pandai  memelihara  harta  dan 
rahasia  keluarga  suami  yang  dapat  mempermalukan  dirinya. 

Kesembilan  dan  kesepuluhnya  : Hendaknya  kamu  jangan  menentang  perintahnya,  dan 
jangan  suka  menyebarkan  rahasia  suami.  Karena  kalau  kamu  menentang  perintahnya  akan 
sangat  mudah  menimbulkan/meledakkan  kemarahannya.  Kalau  kamu  menyebarluaskan 
rahasianya  berarti  kamu  tidak  dapat  di  percaya  jika  dia  sedang  tidak  ada  dirumah. 

Ingatlah  baik  baik  ingatlah.  Sekali  sekali  kamu  jangan  menunjukkan  kegembiraan  di 
hadapannya,  selagi  suamimu  sedang  bersedih.  Sebaliknya  jangan  berwajah  cemberut 
selagi  suamimu  berwajah  berbinar  binar  lagi  gembira. 

Rasulullah  S. A. W bersabda  : "Sesungguhnya  seorang  istri  yang  keluar  rumah 
sedangkan  suaminya  tidak  menyukainya  maka  seluruh  malaikat  melaknatinya,  demikian 
pula  semua  barang  yang  di  lewatinya,  selain  jin  dan  manusia.  Sehingga  dirinya  kembali  dan 
bertaubat. 


PAHALA  BAGI  PEREMPUAN  YANG  HAMIL 

Tersebut  dalam  riwayat  bahwa  NAbi  Muhammad  S. A. W bersabda  : "Apakah  salah 
seorang  di  antara  kamu  senang,  hai  kaum  isteri,  kalau  kamu  sedang  mengandung  dari  hasil 
hubungan  dengan  suaminya,  sementara  suaminya  merasa  senang.  Sesungguhnya 
perempuaan  yang  sedang  hamil  memperoleh  pahala  seperti  pahalanya  orang  yang  sedang 
berpuasa  sambil  perang  di  jalan  Allah.  Apabila  mencapai  puncak  sakit  mendekati 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  34 


melahirkan  semua  penduduk  langit  tidak  ada  yang  tahu  perkara  apa  yang  disamarkan 
baginya,  berupa  ketenangan  bathinnya.  Apabila  telah  melahirkan,  maka  tidak  ada  tetesan 
air  susu  yang  keluar  dari  susu  ibunya  dan  tidaklah  si  bayi  menghisap  air  susu  ibunya 
kecualipada  setiap  tetesan  dan  isappan  di  catat  sebagai  satu  kebaikkan.  Jika  di  waktu 
malamnya  ia  terjaga  maka  ia  memperoleh  pahala,  bagaikan  pahala  memerdekakan  tujuh 
puluh  budak  yag  di  merdekakan  di  jalan  Allah  secara  ikhlas,  (di  riwayatkan  Hasa  bin 
sufyan  dan  Tabrani,  ibnu  Asakir  dari  salamah) 

Rasulullah  bersabda  : "INNARRAJUULA  IDZAA  NADZARA  ILAAM  RA-ATIHII 
WANADZARAT  ILAIHI  NADZARALLAAAHU  ILAIHIMAA  NADZARA  RAHMATIN 
FAIDZAA  AKHADZA  BIKAFFIHAA  TASAA  QATHAT  DZUNUUBUHUMAAA  MIN 
KHILAALIN  ASHAABI'IHIMAA" 

"Sesungguhnya  seorang  suami  apabila  memperhatikan  isterinya  dan  isterinya  balas 
memerhatikan  suaminya,  maka  Allah  memperhatikan  mereka  berdua  dengan  perhatian 
penuh  rahmat.  Manakala  suaminya  merengkuh  telapak  tangannya  (diremas  remas)  maka 
berguguranlah  dosa  dosa  suami  istri  itu  darisela  sela  jari  jemarinya,  (di  riwayatkan 
maisarah  bin  Ali  dari  Ar  raf  i' i dari  sa'id  Al  Khudzi  Ra) 

Diriwayatkan  dari  Nabi  Muhammad  S. A. W bahwa  : "INNARRAJULA  LAYUJAMI'U 
AHLAHU  FAYUKTABU  LAHU  BIJIMA'IHI  AJRU  WALADI  DZKARIN  QAATALA  FII 
SABILILLAAHI  FAQUTILU". 

"Sesungguhnya  seorang  suami  yang  menggauli  istrinya,  maka  pergaulannya  itu  dicatat 
memperoleh  pahala  seperti  pahalanya  anak  lelaki  yang  berperang  di  jalan  Allah  lalu 
terbunuh(AI  hadits) 

Ketahuilah  bahwa,  ada  beberapa  faktor  yang  dapat  membentuk  seseorang  anak  dekat 
dengan  Allah  Antara  lain: 

1.  Sejalan  dengan  yang  di  cintai  Allah,  bahwa  putera  yang  dihasilkan  itu  di  maksud  untuk 
menyambung  generasi  manusia. 

2.  Mencari  kecintaan  dari  Rasulullah  S. A. W,  maksudnya  untuk  memperbanyak 
(memperbesar)  jumalah  umatnya  Nabi  Muhammad  S. A. W yang  ana  besar  jumlah  umat 
itu  menyebabkan  kebanggaan  beliau. 

3.  Mengharap  kelak  memperoleh  do'a  anak  yang  sholeh  setelah  kematiannya. 

4.  Mencari  syafaat  dengan  kematian  anak  yang  masih  berusia  anak  anak,  sebelum 
kematian  dirinya  sendiri(orang  tua). 


BAB  20 
PASAL  4 

KEHARAMAN  KAUM  LELAKI  MEMANDANG  WANITA  YANG  BUKAN  MUHRIMNYA 

Dalam  fasal  ini  dijelaskan  tentang  diharamkannya  kaum  lelaki  memandang  kaum 
wanita  yang  bukan  muhrimnya.  Begitu  pula  sebaliknya,  yakni  keharaman  kaum  wanita 
memperhatikan  kaum  lelakiyang  bukan  muhrimnya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  35 


Tersebut  dalam  firman  Allah  dalam  surat  Al  ahzab,  : “WA  IDZAA  SA-ALTUMUU 
HUNNA  MATAA'AN  F AS  ALUU  HUNNA  MIWWARAA  I HIJAABIN  DZAALIKUM  ATH 
HARU  LIQULUUBIKUM  WAQULUU  BIHINNA" 

“Apa  bila  kamu  meminta  sesuatu  kepada  mereka  maka  mintalah  dari  belakangtabir.  Cara 
yang  demikian  itu  lebih  suci  bagi  hatimu  dan  bagi  hati  mereka". 

Dalam  surat  An  Nuur  ayat  30  di  jelaskan:  “QUL  LILMU-MINIINA  YAGHUDHDHUU 
MIN  ABSHAARIHIM  WAYAHFADZUU  FURUUJAHUM  DZAALIKAADZKAA  LAHUM 
INNALLAAHA  KHAIRUMBIMAA  YASHNA'UUNA" 

"Katakanlah  kepada  orang  laki-lakiyang  beriman  :"Hendaklah  mereka  menahan 
pandangannya  dan  memelihara  kemaluannya.  Yang  demikian  itu  lebih  suci  begi  mereka"; 
SesungguhnyaAllah  maha  mengetahui  apa  yang  mereka  perbuat". 

Rasulullah  S. A. W bersabda:  "Pandangan  mata  itu  merupakan  panah  beracun  dari 
panah  Iblis.  Barang  siapa  meninggalkannya  karena  takut  Allah  S. W. T,  maka  Allah 
memberinya  keimanan  yang  mana  ia  akan  memperoleh  kemanisannya  didalam  hati". 

Nabi  Isa  as  bersabda:"IYYAAKUM  WANNADZARA  FA  INNAHAA  TUZRI'U  FILQOLBI 
SYAHWATAN  WAKAFAA  BIHAA  FITNATAN" 

"Takutlah  kamu,  peliharalah  dirimu  dari  memperhatikan.  Karena  sesungguhnya 
memperhatikan  itu  menumbuhkan  syahwat  di  dalam  hati.  Dan  cukuplah  syahwat  itu 
menjadi  fitnah". 

Sa'ad  bin  jubair  mengatakan  hanyalah  fitnah  yang  menimpa  Nabi  Daud  As  adalah  di 
sebabkan  pandangan  beliau.  Nabi  Daud  bersabda  kepada  putera  beliau  Nabi  Sulaiman  As, 
lebih  baik  berjalanlah  di  belakang  macan  dan  Harimau,  janganlah  berjalan  di  belakang 
perempuan. 

Mujahid  mengatakan,  apabila  seorang  perempuan  mengahadap  ke  muka  maka  Iblis  duduk 
di  bagian  kepalanya.  Lalu  Iblismemperindah  diri  perempuan  itu  yang  di  peruntukkan  bagi 
orang  yang  memperhatikannya.  Kalau  seorang  perempuen  bernalik  menghadap  kebelakang 
maka  Iblis  duduk  di  pantatnya.  Lalu  Iblis  memperindah  perempuan  itu  yang  di 
peruntukkan  bagi  orang  yang  memperhatikannya. 

Seorang  bertanya  kepada  Nabi  Isa  As,  Apa  permulaan  yang  menyebabkan  orang 
berzina?.  Beliau  bersabda  :Yaitu  akibat  memperhatikan  perempuan  dan  memperhatikan 
dirinya. 

Al  Fudhail  mengatakan,  Iblis  berkata  bahwa  pandangan  yang  di  lepaskan  pada  suatu 
perkara  yang  tidak  halal  itu  adalah  merupakan  panahku  yang  sudah  tua  dan  busurku  yang 
tak  pernah  luput  jika  aku  pergunakan. 

Tersebut  dalam  sya'ir: 

Segala  sesuatu  yang  baru  terjadi 
Permulaannya  dari  pandangan 
Nyala  api  yang  besar 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  36 


Permulaannya  dari  pelatuk  yang  kecil 

Orang  yang  mempermainkan  mata 

Sangat  di  khawatirkan  akibatnya 

Berapa  banyak  pandangan 

Yang  masuk  dan  bekerja  dalam  hati 

Bagaikan  anak  panah  yang  dilepas  busur  dan  tali 

Orang  yang  memperhatikan 

Perkara  yang  membahayakan 

Akan  menyenangakan  orang  yang  mempunyai  kekhawatiran 
Tetapi  kalau  akhirnya  mencelakakan 
Itu  tidak  membahayakan 

Ummu  salamah  Ra  mengatakan  bahwa  Ibnu  Ummi  maktum  meminta  izin  kepada 
Rasulullah  S. A. W.  Saat  itu  aku  dam  maimunah  Ra  duduk  bersama,  maka  Rasulullah 
bersabda:  "Bertakbirlah  kalian  Kami  menimpali:"Bukankah  dia  orang  buta  yang  tidak 
dapat  memandang  kami?".  Rasulullah  bersabda:"Apa  kalian  tidak  dapat  melihatnya  juga  ?". 

Rasulullah  S. A. W mengingatkan  : "LA'ANALLAAHUNNAADZIRA  WALMANDZUURA 
ILAIHI"  "Allah  melaknat  orang  yang  dipandang  dan  orang  yang  dipandangi  (membalas 
pandangan). 

Bagi  perempuan  yang  beriman  pada  Allah,  tidak  dibenarkan  memperlihatkan  diri  pada 
setiap  orang  asing,  karena  yang  tidak  terikat  oleh  pernikahan  atau  muhrim  karena  nasab 
atau  sesusuan.  Demikian  pula  orang  lelaki  tidak  dibenarkan  memperhatikan  kaum  wanita, 
sebaliknya  kaum  wanita  balas  memperhatikan  pandangannya. 

Sebagaimana  kaum  lelaki  menundukkan  pandangannya  kepada  kaum  wanita,  maka 
menjadi  kewajiban  pula  kaum  wanita  menundukkan  pandangan  mata  terhadap  kaum  lelaki. 
Pendapat  itu  sebagaimana  di  tekankan  oleh  Ibnu  Hajar  dalam  kitab  AZ  ZAWAJIR. 

Tidak  pula  diperbolehkan  lelaki  bermusafahah(bersalaman)  dengan  perempuan  yang 
bukan  muhrim.  Larangan  ini  berlaku  juga  pada  perbuatan  salingmemberikan.  Sebab  itu 
perkara  yang  di  haramkan  memandangnya  diharamkan  pula  memegangnya.  Mengingat 
dengan  cara  memegangnya  itu  ia  dapat  merasakan  kelezatan.  Hal  ini  didasarkan  pada 
dalil  bahwa,  kalau  orang  berpuasa  lalu  berpegangan  dengan  lawan  jenisnya  yang 
menyebabkan  inzal(keluar  mani),  maka  puasanya  batal.  Tetapi  kalau  keluarnya  mani 
disebabkan  oleh  pandangan,  puasanya  tidak  batal.  Demikian  menurut  penjelasan  kitab  An 
Nihayah. 

Diriwayatkan  oleh  Thabrani  di  dalam  kitab  Al  Kabir  dari  mu'qal  bin  Yasar  bahwa, 
salah  seorang  di  antaramu  yang  di  lukai  kepalanya  oleh  jarum,  itu  lebih  baik  dari  pada 
memegang  perempuan  yang  tidak  dihalalkan  untuknya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  37 


Rasulullah  S.A.W  memperingatkan  : "ITTAQUU  FITNATADDUN-YAA  WAFITNA- 
TANNISAA  FA-INNA  AWWALA  FITNATI  BANII  ISRA-IILA  KAATAT  MINQIBA- 
LINNISAA.  " 

"Takutlah  kalian  terhadap  fitnah  dunia  dan  fitnah  kaum  wanita.  Sebab  permulaan  fitnah 
yang  menimpa  bani  isra-il  itu  adalah  kaum  wanita". 

Rasulullah  S.A.W  bersabda:"WAMAA  TARAKTU  BA'DII  FITNATAN  ADHARRU 
'ALARRIJAALI  MINANNISAA".  (al  hadits) 

"Dan  setelah  masaku  tidak  ada  fitnah  yang  lebih  membahayakan  terhadap  kaum  lelaki 
ketimbang  fitnah  akibat  perempuan". 


BAB  21 

LARANGAN  BERDUAAN  DI  TEMPAT  YANG  SUNYI 

Tersebut  dalam  riwayat  bahwa  Rasulullah  S.A.W  bersabda  : "Takutlah  kamu  dari 
menyepi  (berduaan)  dengan  perempuan.  Demi  Dzat  yang  diriku  berada  dalam 
kekuasaanNYA,  tidaklah  orang  lelaki  yang  menyepi  ber  sama  dengan  orang  perempuan 
(yakni  berpacaran),  kecuali  syethan  menyusup  di  antara  mereka  berdua.  Sungguh  seorang 
yang  berdesak  desakkan  dengan  babi  yang  berlepotan  lumpur  itu  jauh  lebih  baik  dari 
pada  berdesak  desakkan(bersenggolan)dengan  pundak  perempuan  yang  tidak  halal 
baginya". 

Rasulullah  S.A.W  bersabda:"Orang  perempuan  itu  merupakan  jerat-jeratnya 
syethan  (yakni  perangkapnya),  dan  kalaulah  bukan  karena  syahwat,  tentu  kaum  wanita 
tidak  akan  menguasai  (menundukkan)  kaum  lelaki",  (al  hadits) 

Ada  pepatah  mengatakan  "IDZAA  QAAMA  DZAKARUR  RAJULI  DZAHABA 
TSULUUTSA  'AQLIHI"Apabila  kelamin  lelaki  bangkit  maka  hilanglah  sepertiga  akalnya". 

KEWAJIBAN  PEREMPUAN  JIKA  KELUAR 

Kalaulah  perempuan  bermaksud  keluar  rumah,  ia  berkewajiban  menutup  seluruh 
tubuhnya  tampa  kecuali  termasuk  kedua  tangannya  dari  perhatian  orang  banyak.  Tidak 
hanya  itu  bahkan  hendaknya  ia  menyamarkan  diri  dari  perhatian  orang  yang  mungkin 
mengenalnya. 

Jika  seseorang  kawan  suaminya  berkunjung,  sementara  suaminya  tidak  ada  di  rumah, 
hendaknya  dia  tidak  perlu  bertanya  panjang  lebar.  Hal  itu  di  maksud  untuk  memelihara 
diri  dan  suaminya.  Demikian  yang  diungkapkan  Imam  Ghazali  dan  beberapa  imam  lainnya. 

Rasulullah  S.A.W  bersabda:"Sudah  menjadi  ketentuan  bagi  manusia  bahwa  bagian 
bagian  dari  tubuhnya  melakukan  zina,  hal  itupasti  did  lakukan.  Kedua  mata  zinanya 
memandang,  Kedua  telinga  zinanya  mendengar,  lisan  zinanya  berbicara.  Kedua  tangan 
zinanya  memaksa,  kedua  kaki  zinanya  berjalan,  dan  hati  zinanya  menyenangi  dan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  38 


mengharap  harap.  Semmua  itu  di  benarkan  oleh  kelamin  atau  di  dustakannya".  (riwayat 
Muslim  dari  Abu  Hurairah) 

Rasulullah  S. A. W bersabda  : "Perkara  apakah  yang  lebih  baik  bagi  kaum  wanita?. 
Fathimah  menjawab  : "Hendaknya  ia  tidak  memandang  kaum  lelaki  dan  lelaki  tidak 
memandanginya.  Kemudian  Rasulullah  S. A. W merangkul  Fathimah  dna  beliau 
bersabda:"Anak  turun  sebagian  manusia  dari  sebagian  yang  lain  hendaknya  saling 
menolong.  Rasulullah  S. A. W,  merasa  terharu  atas  pendapat  puterinya  itu". 

PERILAKU  KAUM  WANITA  DEWASA  INI 

Ketahuilah  bahwa  sebagian  besar  wanita  dewasa  ini  telah  kena  penyakit  suka 
memperlilhatkan  dandanannya  secara  berlebihan  kepada  kaum  lelaki.  Mereka  sedikit 
sekali  mempunyai  rasa  malu.  Kalau  berjalan  mereka  suka  membuat  buat,  dengan 
melenggak  lenggokkan  pinggulnya.  Kenyataaan  itu  sering  mereka  perlihatkan  di  muka 
golongan  kaum  lelaki,  baik  sewaktu  di  pasar  atau  bahkan  ketika  berjalan  menuju  masjid, 
terutama  di  waktu  siang  atau  malam  hari  di  bawah  cahaya  lampu. 

Ada  yang  mengatakan  bahwa,  apabila  seorang  perempuan  perilakunya  menyimpan  tiga 
perkara  ini  maka  di  namakan  Qahbah(semacam  biduan)  yang  sangat  buruk.  Pertama,  kalau 
perempuan  itu  keluar  rumah  diwaktu  siang  hari  dengan  mengenakan  dandanan  yang 
berlebihan  untuk  di  pamerkan  kepada  kaum  lelaki  secara  umum.  Kedua,  perempuan  yang 
mempunyai  kebiasaan  meperhatikan  kaum  lelaki  lain.  Ketiga,  perempuan  yang  gemar 
memperdengarkan  suaranya  di  telinga  orang  lain,  sekalipun  perempuan  itu  tergolong  bisa 
menjaga  kehormatannya.  Karena  dengan  begitu  dirinya  mempersamakan  dengan 
perempuan  yang  tidak  baik. 

Tentang  mempersamakan  (penyerupaan  itu)  Rasulullah  S. A. W memperingatkan  : 
"MANTASABBAHA  BIQAUMIN  FAHUWA  MINHU"  "Barang  siapa  yang  membuat 
penyerupaan  dengan  suatu  kaum  maka  dia  termasuk  golongan  mereka". 

Orang  yang  menyerupakan  dirinya  sebagai  golongan  orang  shalih  (maksudnya  bergaul 
dengan  mereka),  niscaya  akan  ikut  di  hormati,  sebagaimana  orang  yang  shalih  itu 
menerima  penghormatan.  Sebaliknya  orang  yang  bergaul  dengan  orang  orang  yang  fasik, 
niscaya  akan  menjadi  sasaran  cercaan.  Yang  berarti  tidak  akan  dihormati  oleh  orang  lain. 

Perempuan  hendaknya  membersihkan  diri  dan  memperhias  perangainya  dengan  sikap 
pemalu.  Jangan  sampai  seorang  perempuan  berperangai  yang  menyebabkan  dirinya 
memperoleh  predikat  “Quhbah". 

Maka  alangkah  baiknya  bagi  perempuan  yang  mempunyairasa  takut  keada  Allah  dan 
rasul-NYA,  serta  bagi  orang  orang  yang  mempunyai  budi  pekerti  yang  tinggi,  supaya 
mencegah  isterinya(atau  anak  perempuannya)keluar  rumah  dengan  dandanan  yang 
mencolok,  larangan  keluar  rumah  itu  memang  tidak  mutlak  tanpa  ada  pengecualian  dalam 
suatu  waktu.  Setidaknya  Rasulullah  S. A. W memberi  kelonggaran  kepada  kaum  wanita 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  39 


pada  hari  raya.  Di  hari  raya  itu,  kaum  wanita  yang  dapat  menjaga  kehormatannya  di  beri 
izin  keluar  rumah,  setelah  mendapat  keridhoan  suaminya.  Tetapi  berdiam  diri  tinggal  di 
rumah  itu  lebih  menyelamatkan  diri  dari  godaan. 

Hendaknya  seorang  perempuan  jangan  kemana-mana.  Jangan  keluar  rumah  kecuali 
ada  keperluan  yang  mendesak.  Kalau  keluar  rumah  hendaknya  menundukkan  pandangannya 
dari  kaum  lelaki.  Memang  kami  tidak  mengatakan  bahwa  wajah  lelaki  menurut  haknya 
adalah  aurat,  sebagaimana  wajah  perempuan  menurut  haknya.  Tetapi  wajah  anak  lelaki  itu 
seperti  wajah  anak  lelaki  yang  tampan.  Orang  di  haramkan  memperhatikan  wajah  anak 
lelaki  yang  tampan,  jika  dikhawatirkan  timbulnya  fitnah.  Hanya  itu.  Kalau  tidak 
mengkhawatirkan  terjadinya  fitnah  tidak  di  haramkan.  Sebab,  sejak  semula  tidak  ada 
perintah  kepada  kaum  lelaki  untuk  menutup  wajah.  Sebagaimana  perintah  yang  di 
tekankan  kepada  kaum  wanita  supaya  menutup  wajahnya.  Sekiranya  wajah  kaum  lelaki  itu 
termasuk  auratnya  dalam  pandangan  kaum  perempuan  niscaya  mereka  di  perintah  untuk 
menutup  wajahnya,  atau  bahkan  dilarang  keluar  rumah  kecuali  ada  kebutuhan  yang 
mendesak. 

Bagi  kaum  lelaki  yang  mempunyai  tangggung  jawab  dalam  rumahtangganya, 
berkewajiban  untuk  menjaga  orang  orang  perempuan  yang  berada  di  bawah  kekuasaanya. 
Terutama  dizaman  sekarang.  Jangan  sampai  memberi  kelonggaran  kepada  mereka  yang 
memungkinkan  mereka  melakukan  pelanggaran.  Hendaknya  mereka  tidak  diberi  izin  keluar 
rumah,  kecuali  dimalam  hari  beserta  muhrimnya,  atau  dengan  perempuan  lainnya  yang 
dapat  di  percaya.  Pembantu  saja  belum  cukup  di  percaya,  jika  tidak  disertai  perempuan 
yang  lain  yang  lebih  dapat  dipercaya.  Sebab  kelurusan  amanat  yang  di  berikan  kepada 
pembantu  sangat  jarang  dilaksanakan. 

Dalam  sejarah,  dimasa  jahilliyah  ada  seeorang  perempuan  anak  Taimilah  bin  tsa'labah 
bekerja  sebagai  penjual  samin.  Suatu  ketika  Khawat  bin  Jubair  Al  Anshari  datang  untuk 
membeli  minyak  samin,  lalu  mereka  terlibat  tawar  menawar.  Perempuan  itu  membuka  tali 
penutup  wadah  yang  penuh  berisi  samin. 

Khawwat  berkata:"Pegangi  wadah  ini,  aku  hendak  melihat  lihat  wajah  yang  lain".  Lalu 
Khawaat  membuka  wadah  yang  lain.  Setelah  dilihat,  Ia  berkata  :”Pegagi  Wadah  ini". 

Ketika  perempuan  itu  sedang  terlena  dengan  wadah  wadah  samin  yang  di  peganginya. 
tanpa  terduga  Khawat  menubruk  dirinya  lalu  berbuat  yang  tidak  senonoh  hingga 
terlampiaskan  keinginannya.  Setelah  melakukan  perbuatan  itu  Khawwat  lari  dan  masuk 
Islam.  Ia  ikut  perang  badar. 

Suatu  hari  Rasulullah  S. A. W berkata  kepadanya  :"Hai  khawwat,  bagaimana  ceritanya 
ketika  membeli  samin",  Rasulullah  S. A. W tersenyum. 

Khawwat  menjawab:"Wahai  Rasulullah  benar  benar  Allah  telah  melimpahkan  rezki  pada 
saya,  Rizki  yang  baik.  Sekarang  aku  berlindung  kepada  Allah  dari  kekurangan  setelah 
mengalami  penambahan". 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  40 


BAB  22 
HIKAYAT 

Ada  sebuah  keluarga  yang  sangat  terpandang.  Suatu  hari  keluarga  itu  membeli 
seorang  pembantu  (budak)  yang  berkebangsaan  hindi(Hindia).  Keluarga  itu  terus 
merawatnya  dan  akhirnya  di  ambil  sebagai  anak. 

Setelah  dewasa,  ia  jatuh  cinta  pada  tuan  puterinya,  yang  ketika  itu  telah  menjadi  ibu 
angkatnya  sendiri.  Ia  terus  menerus  menggoda  ibu  angkatnya,  dan  ibunyapun  melayani. 
Hingga  suatu  hari  terjadilah  hubungan  layaknya  hubungan  suami  istri. 

Ketika  pembantu  itu  sedang  asyik  di  atas  dada  ibu  angkatnya,  Tiba  tiba  ayah  angkatnya 
datang.  Ia  marah.  Ia  segera  mengambil  pisau,  lalu  di  potongnya  kelamin  anak  angkatnya 
itu.  Namun  pada  akhirnya  Ia  menyesal.  Ia  membawanya  ketabib  untukdi  obati. 

Setelah  sembuh  si  anak  angkat  itu  tidak  di  usir.  Ia  tetap  diberi  kesempatan  tinggal 
di  rumah  orang  tuanya  yang  telah  menjadi  orang  tua  angkatnya,  tetapi  secara  diam  diam 
ia  ( anak  angkat  ) itu  mendendam,  Ia  menunggu  datangnya  kesempatan  untuk 
melakukan  pembalasan. 

Keluarga  yang  sangat  terpandang  itu  sebenarnya  mempunyai  dua  anak  yang  sangat 
tampan.  Salah  satunya  masih  berusia  anak-anak  sedang  yang  lainnya  mendekati  remaja. 
Suatu  hari  kedua  anak  itu  hilang  dibawa  pembantunya  yang  telah  di  angkat  menjadi 
anaknya.  Tanpa  diketahui  keduanya  dibawa  naik  ke  atas  loteng.  Disana  keduanya  diajak 
bermain-main,  diperlakukan  secara  baik  hingga  tak  ada  kesan  di  sandera. 

Hingga  manakala  orang  tuanya  telah  kebingungan  mencari,  tanpa  sengaja  ia 
mendongak  keloteng.  Disana  anak-anak  disandera  anak  hindi  tadi.  Ia  berteriak  "Celaka 
benar  Kau.  Apakah  engkau  menghendaki  kematian  kedua  anakku?" 

Bekas  pembantunya  menjawab:"Ya  benar,  Kedua  anakmu  mesti  akan  mati  kalau  Kau 
tidak  menuruti  perintahku".  "Apa  kemauanmu?",  tanya  orang  yang  terpandang  itu.  "Aku 
menghendaki  supaya  kamu  memotong  kelaminmu  sendiri".  Demi  mendengar  permintaan  itu, 
Ia  terperanjat  bukan  kepalang,  katanya,  "Takutlah  kepada  Allah,  takutlah  kamu. 
Bukankah  dirimu  telah  kupelihara.  Hentikan  perbuatan  jahatmu  itu".  Ia  terus  mengulang  - 
ulang  permintaanya.  Namun  anak  hindi  itu  tidak  ambil  peduli. 

Ketika  tuannya  akan  naik  keatas  loteng,  sianak  Hindi  itu  menyeret  kedua  anaknya 
dibawa  kepinggir  loteng.  Lelaki  yang  malang  itu  berteriak,  "Celaka  benar  kamu  ITunggu 
sebentar,  tentu  aku  akan  menuruti  tuntutanmu".  Ia  pergi  sebentar  lalu  datang  dengan 
membawa  pisau,  tanpa  di  minta  lagi  kelaminnya  di  potongnya  sendiri  di  depan  mata  si  anak 
Hindi.  setelah  puas  menyaksikan  dendamnya,  si  anak  Hindi  itupun  mencampakkan  kedua 
anak  bekas  majikannya  itu  hingga  tewas  seketika.  Apa  katanya.  "Tuntutan  memotong 
kelamin  sendiri  itu  adalah  sebagai  pembalasan  atas  perbuatanmu  tempo  hari  memotong 
kelaminku.  Dan  kematian  kedua  anakmu  itu  sebagai  tambahan  atas  kerugianku". 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  41 


Memperhatikan  kisah  tersebut,  dapat  di  ambil  pelajaran  bahwa,  bilamana  pembantu 
telah  memasuki  usia  baligh  hendaknya  dilarang  masuk  kamar  majikannya.  Sebab  pada 
umumnya  godaan  mulai  terjadi  setelah  memasuki  usia  itu.  Disamping  menjaga  keturunan 
itu  termasuk  perkara  terpenting. 


KECEMBURUAN 

Rasulullah  S.A.W  bersabda  : "INNII  LA6HAAYUURUN  WAMAA  MINIMRI-IN 
LAA  YAGHAARUILLAA  MANKUUSUL  QALBI" 

Sesungguhnya  aku  ini  pecemburu.  setiap  orang  yang  tidak  mempunyai  rasa  pecemburu, 
maka  tidak  lain  kecuali  orang  itu  berhati  terbalik"  (Al  hadits) 

Rasulullah  S.A.W  bersabda:"Sesungguhnya  Allah  S. W. T itu  pecemburu,  dan  orang 
mukmin  itu  hendaknya  pecemburu.  Kecemburuan  Allah  adalah  jika  ada  orang  mukmin  yang 
melakukan  prbuatan  yang  diharamkan  oleh  Allah.  (Diriwayatkan  oleh  Ahmad,  bukhari, 
muslim  dan  turmudzi  dari  abu  hurairah) 

Imam  Ali  Ra  mengatakan,  "Apakah  kalian  tidak  malu.  Apa  kalian  tidak  cemburu 
membiarkan  perempuan-perempuan(istri-istri)mu  keluar  ketengah  tengah  kaum  lelaki.  Ia 
melihatnya  dan  mereka  memperhatikan  dirinya". 

Sebaliknya  cemburu  yang  berlebihan  juga  tidak  baik.  Imam  Ali  Ra  mengatakan  hal  itu, 
"Janganlah  kamu  berlebihan  mencemburu.  Sebab  dengan  kecemburuan  yang  berlebihan 
itu  sama  artinya  menuduh  istrimu  berbuat  buruk". 

Rasulullah  S.A.W  bersabda  : "Sesungguhnya  di  antara  kecemburuan  ada  yang  di 
cintai  Allah  dan  ada  pula  kecemburuan  yang  di  benci  Allah.  Di  antara  sikap  berbangga  diri 
ada  yang  di  sukai  Allah  dan  ada  pula  sikap  berbangga  diri  yang  di  murkai  Allah.  Adapun 
kecemburuan  yang  di  sukai  Allah  adalah  kecemburuan  (Dalam  hal  keragu-raguan). 
Kecemburuan  yang  di  benci  Allah  adalah  kecemburuan  di  luar  hal  itu.  Adapun  sikap 
berbangga  diri  yang  di  sukai  Allah  adalah  keberbanggaan  seseorang  ketika  maju  kemedan 
pertempuran  di  saat  terjadinya  bencana.  Sikap  keberbanggaan  yang  dibenci  Allah  adalah 
dalam  hal  kebatilan". 

Di  Era  globalisasi  dewasa  ini,  kalau  ada  perempuan  keluar  rumah  maka  hampir  di 
pastikan  menjadi  sasaran  godaan  kaum  lelaki.  Mungkin  dengan  cara  mengedipkan  matanya 
atau  disentuh.  Ada  pula  yang  sekedar  di  pegang  dan  ada  pula  yang  disindir  dengan  kata 
kata  yang  jorok  yang  tidak  mengenakan  telinganya. 

Yang  terakhir  itu  tentu  saja  khusus  bagi  orang  baik-baik  dan  orang  sholehah  serta  selalu 
menjaga  kehormatannya.  Ibnu  Hajar  mengatakan,  jika  seorang  perempuan  (istri) 
bermaksud  hendak  keluar  untuk  menjenguk  orang  tua,  misalnya,  sebenarnya  tidak 
dilarang.  Tetapi  terlebih  dulu  harus  memperoleh  izin  dari  suaminya,  yang  perlu 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  42 


diperhatikan  pula,  hendaknyaketika  keluar  jangan  memamerkan  perhiasan  dan 
dandanannya.  Sebaiknya  bahkan  dirinya  dianjurkan  agar  berdandan  sebagaimana  seorang 
pelayan  yang  kotor  tubuhnya. 

Pakaian  yang  dikenakannya  tidak  perlu  bagus,  melainkan  pakaian  yang  sederhana. 
Pandangan  hendaknya  dijaga,  di  tundukkan  sepanjang  jalan.  Tidak  perlu  tengok  kanan  dan 
kiri.  Kalau  tidak  begitu  justru  akan  membuka  kesempatan  untuk  melakukan  kemaksiatan 
kepada  Allah,  Rasul-NYA  dan  kemaksiatan  kepada  suaminya. 

BAB  23 
KISAH 

Dikisahkan  ada  seorang  perempuan  yang  gemar  memamerkan  dandanannya  di  depan 
kaum  lelaki.  Ia  mati.  Hingga  suatu  malam  di  antara  saudaranya  ada  yang  bermimpi  melihat 
dirinya  di  hadirkan  kehadapan  Allah  dengan  mengenakan  busana  yang  sangat  tipis.  Saat 
itu  angin  bertiup  menerpa  busananya,  tersingkaplah  busananya.  Allah  berpaling  tidak  sudi 

memperhatikannya.  Allah  berfirman:"Seret  dia  ke  NERAKA  !!!  Sesungguhnya 

perempuan  itu  termasuk  orang  yang  suka  memamerkan  dandanannya  sewaktu  di  dunia. 

Ketika  suami  rabi'ah  Adawiyah  mati,  beberapa  waktu  kemudian  Hasan  Al  Basri  dan 
kawan  kawannya  datang  menghadap  Rabi'ah.  Mereka  meminta  izin  di  perkenankan  masuk, 
mereka  di  perkenankan  masuk.  Rabi'ah  segera  mengenakan  cadarnya,  dan  mengambil 
tempat  duduk  di  balik  tabir. 

Hasan  Al  Basri  mewakili  kawan  kawannya  mengutarakan  maksud  kedatangannya.  Ia 
berkata  : "Suamimu  telah  tiada,  sekarang  Kau  sendirian.  Kalau  kmu  menghendaki  silahkan 
memilih  salah  seorang  dari  kami.  Mereka  ini  orang  orang  yang  ahli  zuhud". 

Jawab  Rabi'ah  Adawiyah:"ya,  aku  suka  saja  mendapat  kemuliyaan  ini.  Namun  aku  hendak 
menguji  kalian,  siapa  yang  paling  ’alim(pandai)  diantara  kalian  itulah  yang  menjadi 
suamiku". 

Hasan  Al  Basri  dan  kawan  kawannya  menyanggupi.  Kemudian  Rabi'ah  Adawiyah 
bertanya:  "Jawablah  empat  pertanyaanku  ini  kalau  bisa  aku  siap  di  peristri  oleh  kamu". 
Hasan  Al  Basri  berkata  :"Silahkan  bertanya,  kalau  Allah  memberi  pertolongan  aku  mampu 
menjawab  tentu  aku  jawab". 

"Bagaimana  pendapatmu  kalau  aku  mati  kelak,  kematianku  dalam  muslim  (husnul  khatimah) 
atau  dalam  keadaan  kaf  ir(suul  khatimah)".  kata  Rabi'ah  bertanya. 

Jawab  Hasan  Al  basri  : "Yang  kau  tanyakan  itu  hal  yang  ghaib,  mana  aku  tahu.  . ". 
"Bagaimana  pendapatmu,  kalau  nanti  aku  sudah  di  masukkan  kedalam  kubur  dan  mungkar- 
nakir  bertanya  kepadaku,  apakah  aku  sanggup  menjawab  atau  tidak.  . " 

"Itu  persoalan  ghaib  lagi".  Jawab  Hasan  Al  Basri. 

"Kalau  seluruh  manusia  di  giring  di  MAUQIF  (padang  mahsyar)  pada  hari  kiamat  kelak, 
dan  buku  buku  catatan  amal  yang  dilakukan  oleh  malaikat  HAFAZHAH  beterbangan  dari 
tempat  penyimpanannya  di  bawah  ‘arsy.  Kemudian  buku  buku  catatan  itu  di  berikan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  43 


kepada  pemiliknya.  Sebagian  ada  yang  melalui  tangan  kanan  saat  menerima  dan  sebagian 
lagi  ada  yang  lewat  tangan  kiri  dalam  menerimanya.  Apakah  aku  termasuk  orang  yang 
menerimanya  dengan  tangan  kanan  atau  tangan  kiri.  . ?,  tanya  Rabi'ah. 

"Lagi  lagi  yang  kau  tanyakan  hal  yang  ghaib",  jawab  Hasan  Al  Basri. 

Tanya  Rabi'ah  sekali  lagi: "Manakala  pada  hari  kiamat  terdengar  pengumuman  bahwa, 
sebagian  manusia  masuk  surga  dan  sebagian  yang  lain  masuk  neraka,  apakah  aku 
termasuk  ahli  syurga  atau  ahli  neraka.  . ?". 

"Pertanyaanmu  yang  ini  juga  termasuk  persoalan  yang  ghaib",  jawab  Hasan  Al  basri. 

Rabi'ah  berkata  :"Bagaimana  orang  yang  mempunyai  perhatian  kuat  terhadap  empat 
persoalan  itu  masih  sempat  mamikirkan  nikah.  . ?". 

Coba  perhatikanlah  kisah  dialog  tersebut.  Betapa  besar  perasaan  takut  Rabi'ah 
Adawiyah  terhadap  persoalan  itu.  Kendati  ia  seorang  sholehah.  namun  masih  diikuti 
perasaan  takut  yang  luar  biasa  jika  akhir  hayatnya  tidak  baik. 

Diceritakan  bahwa,  Rabi'ah  Adawiyah  itu  mempunyai  tingkah  laku  yang  berubah  ubah. 
Suatu  ketika  perasaan  cintanya  kepada  Allah  begitu  berat,  hingga  ia  tidak  sempat  lagi 
berbuat  apa-apa.  Diwaktu  lain  ia  kelihatan  tenang  nampak  seperti  tidak  ada  masalah,  dan 
lain  waktu  ia  kelihatan  sangat  takut  dan  cemas. 

Suaminya  menceritakan,  suatu  hari  aku  duduk  sambil  menikmati  makanan.  Sementara 
ia  duduk  di  sampingku  dalam  keadaan  termenung  lantaran  di  hantui  peristiwa  kiamat. 

Aku  berkata  :"Biarkan  aku  sendirian  menikmati  makanan  ini". 

Ia  menjawab  aku  dan  dirimu  itu  bukanlah  termasuk  orang  yang  dibuat  susah  dalam 
menyantap  makanan,  lantaran  mengingat  akherat".  Lebih  lanjut  Ia  berkata:"Demi  Allah, 
sesungguhnya  bukanlah  aku  mencintaimu  seperti  kecintaannya  orang  yang  bersuami 
istri  pada  umumnya,  hanyalah  kecintaanku  padamu  sebagaimana  kecintaan  orang  yang 
bersahabat". 

Kalau  Rabi'ah  Adawiyah  memasak  makanan,  Ia  berkata:"Majikanku,  makanlah  masakan 
itu.  Karena  tidak  patut  bagi  badanku  kecuali  membaca  tasbih  saja",  (yang  di  maksud 
majikan  adalah  suami  dari  Rabi'ah  Adawiyah  sendiri). 

Hingga  suatu  hari  Rabi'ah  berkata  pada  suaminya:"Tinggalkan  diriku,  silahkan  kamu 
menikah  lagi".  Hal  itu  dikatakan  ketika  suaminya  masih  hidup.  Maka  Aku  (suaminya)pun 
menikah  lagi  dengan  tiga  orang  perempuan.  Saat  itu  Rabi'ah  masih  setia  melayani 
keperluan  suaminya,  termasuk  memasakkan  makanan.  Suatu  hari  Rabi'ah  Adawiyah 
memasakkan  daging  untuk  suaminya,  Ia  berkata:"Tinggalkanlah  diriku  dengan  membawa 
kekuatan  yang  baru  menujuistri-istrimu  yang  lain". 

Dikisahkan  bahwa  Rabi'ah  Adawiyah  juga  mempunyai  sahabat  sahabat  yang  lain  dari 
bangsa  jin,  yang  sanggup  mendatangkan  apa  saja  yang  di  kehendakinya.  Wali  perempuan 
ini  dalam  kehidupannya  dikenal  pula  mempunyai  berbagai  kekeramatan  hingga  wafatnya. 
Di  antara  kekeramatannya  adalah  bahwa  pada  suatu  malam  ada  pencuri  masuk  menjarahi 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  44 


isi  rumahnya.  Ia  sendiri  masih  terlelap  tidur.  Ketika  pencuri  itu  hendak  keluar  dengan 
menjinjing  barang-barang  yang  telah  di  kemasi,  mendadak  pintu  rumahnya  hilang  semua. 
Pencuri  itu  lalu  duduk  disamping  pintu  yang  di  pandang  semula  belum  lenyap.  Tiba  tiba 
saat  itu  terdengar  suara  halus  menyapanya:"Letaakkan  barang  -barang  yanga  kau  kemasi. 
Keluarlah  dari  pintu  ini". 

Ia  pun  segera  meletakkan  barang-barang  yang  telah  dikemasi.  Mendadak  pintu  itu 
kelihatan  lagi.  Begitu  ia  melihat  pintu  maka  ia  segera  menyambar  lagi  barang-barang  hasil 
curian  tadi.  Tiba-tiba  pintu  itu  hilang  lagi  seketika  ia  letakkan  lagi  barang  hasil 
jarahannya.  Pintu  kelihatan  lagi.  Ia  mengambil  kembali  barang  haasil  jarahannya.  Pintu 
hilang  lagi.  Dan  begitu  seterusnya. 

Tiba-tiba  terdengar  lagi  suara  lembut  menyapa  :''Kalau  Rabi'ah  adawiyah  tertidur,  Tetapi 
Allah  tidak  tertidur  dan  tidak  pula  terserang  rasa  kantuk",  maka  ia  pun  sadar,  barang 
barang  yang  di  kemasinya  pun  Ia  tinggalkan,  lalu  ia  pun  keluar  melalui  pintu  tadi. 

BAB  24 

TANDA-TANDA  ISTRI  YANG  SHALEHAH 

Diantara  tanda-tanda  istri  yang  shalehah  adalah,  bilamana  ia  melakukan  kesalahan 
terhadap  suaminya,  ia  menyesal  sekali  dan  segera  meminta  maaf  dan  memohon 
keridhoannya.  Kesalahan  itu  ia  sesali  dan  ia  tangisi  sepanjang  hari,  karena  takut 
mendapat  siksa  dari  Allah. 

Tanda-tanda  yang  lain  adalah  misalnya,  ia  melihat  suaminya  sedang  diliputi  perasaan  duka 
dan  sedih,  Maka  ia  menghibur,  "Kalau  yang  kamu  sedihkan  berhubungan  dengan  urusan 
akherat,  sesungguhnya  hal  itu  sangat  menguntungkan  bagimu,  tetapi  jika  yang  kau 
sedihkan  berhubungan  dengan  urusan  dunia,  sama  sekali  aku  tidak  membebanimu  dengan 
perkara  yang  berat. 


KISAH 

Dikisahkan  bahwa  Rabi'ah  binti  Isma'il  Asy  Syamsiah,  Seorang  istri  Ahmad  bin  Abu 
Al  huwari,  suatu  hari  memasak  makanan  yang  enak.  Masakan  itu  di  beri  campuran  aroma 
yang  harum.  Suami  Rabi'ah  juga  mempunyai  istri  yang  lain.  Setelah  masak  dan  menyantap 
makanan  itu,  Rabi'ah  berkata  pada  suaminya:"pergilah  kamu  keistri  yang  lain  dengan 
tenaga  yang  baru". 

Rabi'ah  yang  satu  ini  memang  mirip  dengan  rabi'ah  Adawiyah  yang  berdomisili  di 
bashrah.  Rabi'ah  Asy  Syamsiah  ini  setelah  menunaikan  shalat  'isya  ia  berdandan  lengkap 
dengan  busananya.  Setelah  itu  baru  mendekati  tempat  tidur  suaminya.  Ia  tawarkan  pada 
suaminya,  "Apakah  malam  ini  kamu  membutuhkan  kehadiranku  atau  tidak".  Jika  suaminya 
sedang  berhasrat  untuk  menggaulinya,  maka  ia  melayaninya  hingga  puas,  kalau  malam  itu 
suaminya  sedang  tidak  berminat  menggaulinya,  maka  ia  menukar  pakaian  yang  ia  kenakan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  45 


tadi  dan  berganti  dengan  pakaian  lain  yang  di  gunakan  untuk  beribadah,  malam  itu  ia 
tenggelam  di  tempat  shalatnya  hingga  subuh. 

Rabi'ah  binti  Isma'il  As  y Syamsiah  bersuamikan  Ahmad  bin  Abu  huwar  itu  memang 
dikehendaki  Rabi'ah  sendiri.  Ia  pula  yang  pertama-tama  melamar  syeikh  Ahmad  supaya 
berkenan  memperistri  dirinya. 

Ceritanya  demikian,  Rabi'ah  binti  Ismail  itu  semula  mempunyai  suami  yang  kaya.  Setelah 
kematiannyala  memperoleh  harta  waris  yang  sangat  besar.  Ia  kesulitan  menafkahkan 
harta  itu,  Mengingat  ia  seorang  perempuan  yang  terbata  gerakannya,  maka  ia  bermaksud 
melamar  syeikh  Ahmad,  dengan  tujuan  agar  dapat  menasarufkan  (menghibahkan) 
hartanya  demi  kepentingan  islam  dan  di  berikan  kepada  orang  orang  yang  membutuhkan, 
yang  deemikian  itu  karena  Rabi'ah  binti  Ismail  memandang  syeikh  Ahmad  sebagai  orang 
yang  dapat  menjalankan  amanat,  sedang  Rabi'ah  sendiri  seorang  yang  adil. 

Ketika  mendapat  lamaran  dari  Rabi'ah  syeikh  Ahmad  berkat  :"Demi  Allah,  sesungguhnya 
aku  tidak  berminat  lagi  untuk  menikah.  Sebab  aku  ingin  berkonsentrasi  untuk  beribadah". 

Rabi'ah  menjawab  :"Syeikh  Ahmad,  sesungguhnnya  kosentrasiku  dalam  beribadah 
adalah  lebih  tinggi  dari  pada  kamu.  Aku  sendiri  sudah  memutuskan  untuk  tidak  menikah 
lagi,  tetapi  tujuanku  menikah  kali  ini  tidak  lain  adalah  agar  dapat  menasarufkan  harta 
kekayaan  yang  kumiliki  kepada  saudara-saudara  yang  muslim,  Dan  untuk  kepentingan  islam 
sendiri.  Akupun  mengerti  bahwa  engkau  itu  orang  yang  shalih,  tapi  justru  dengan  begitu 
aku  akan  memperoleh  keridhoan  dari  Allah  S. W. T". 

Syeikh  Ahmad  berkata  :"Baiklah,  tapi  aku  minta  waktu,  Aku  hendak  meminta  izin 
dari  Guruku".  Lalu  syeikh  Ahmad  mengahadap  gurunya,  yakni  Syeikh  Abu  Sulaiman  AD 
Darani.  Sebab  gurunya  itu  dulu  pernah  melarang  dirinya  untuk  menikah  lagi. 
Katanya:"Setiap  orang  yang  menikah,  sedikit  atau  banyak  pasti  akan  terjadi  perobohan 
atas  dirinya". 

Tetappi  setelah  Abu  Sulaiman  mendapat  penjelasan  dari  muridnya  mengenai  rencana 
Rabi'ah,  ia  berkata:"kalau  begitu  Nikahilah  Ia.  Karena  perempuan  itu  seorang  wali". 

Kisah  kisah  yang  serupa  seperti  kisah  Rabi'ah  Adawiyah  itu  sesunggguhnya  cukup  banyak, 
lazimnya  terjadi  pada  masa  lalu,  tetapi  untuk  masa  sekarang,  hampir  tidak  pernah  di 
jumpai,  adanya  seorang  wanita  yang  bertingkah  baik  seperti  mereka. 

KISAH 

Di  kisahkan  ada  seorang  pandai  besi  yang  mempunyai  keajaiban  luar  biasa,  kalau  ia 
memanggang  besi  didalam  bara  api  tangannya  tidak  kepanasan  sekalipun  saat 
mengambilnya  menggunakan  tangannya  secara  telanjang.  Ketika  itu  ada  seorang  yang 
tergerak  hatinya  bermaksud  menyaksikan  keajaiban  itu.  Apakah  benar  ataukah  sekedar 
berita  bohong.  Hingga  suatu  hari  orang  tersebut  datang  kerumah  si  pandai  besi.  Ia 
bertanya  tentang  berita  itu.  Setelah  melihat  sendiri  Ia  memandangi  dengan  penuh 
kekaguman. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  46 


Setelah  pandai  besi  itu  menyelesaikan  pekerjaannya,  lelaki  tadi  memberi  salam,  pandai 
besi  menjawab.  Lalu  kata  lelaki  tadi:"Malam  ini  aku  menjadi  tamumu,  kamu  tidak 
keberatan  bukan?' 

Sipandai  besi  menjawab:"Dengan  suka  hati  aku  menerima  kehadiranmu".  Lelaki  tadi 
diajak  masuk  kerumah.  hingga  setelah  makan  malam  tiba  ia  disuguhi  makan  malam. 
Selesai  makan  hingga  menjelang  tidur  lelaki  itu  tidak  menjumpai  suatu  kelebihan  di 
lakukan  si  pandai  besi.  Ibadah  fardunya  hanya  seperti  itu.  Ia  tidur  malah  hingga  subuh. 
Dalam  hati  ia  berkata:  "Barangkali  malam  ini  ia  sengaja  merahasiakan  ibadahnya".  Lelaki 
tadi  meminta  izin  agar  di  perbolehkan  bermalam  untuk  yang  kedua  kalinya.  Ia  mencoba 
memperhatikan  amaliyahnya.  Ternyata  tidak  ada  kelebihannya  dalam  menjalankan 
kewajiban  dan  kesunahan  beribadah. 

Akhirnya  lelaki  itu  berkata  : "Sudah  seringkali  aku  mendengar,  betapa  besar  Allah 
memuliakan  dirimu.  Kebetulan  aku  sendiri  juga  menyaksikan  kekeramatanmu  itu.  Tetapi 
setelah  aku  perhatikan  secara  lahiriyah  ternyata  tidak  ada  kelebihan  yang  aku  jumpai 
dalam  ibadah  fardu  atau  sunnahmu.  Kalau  begitu  dari  manakah  tingkatan  itu  kamu 
peroleh?". 

Sipandai  besi  itu  menjawab  :"Saudaraku,  sesungguhnya  akukisah  yang  sangat  menarik, 
ceritanya  begini,  Aku  bertetangga  dengan  seorang  perempuan  yang  sangat  cantik  sekali. 
Aku  cinta  sekali  padanya.  Setiap  saat  aku  menggoda  dan  merayunya  supaya  mau 
memenuhi  keinginanku.  Namun  sejauh  itu  aku  tidak  dapat  menundukkan  dirinya.  Rupanya 
Ia  perempuan  ahli  wara'  yang  sangat  bagus  segalanya. 

Bulan  demi  bulan  terus  bergulir,  hingga  tibalah  masa  paceklik,  makanan  sulit 
diperoleh.  Kelaparan  merata  dimana-mana.  Suatu  hari  ketika  aku  sedang  menikmati  udara 
dirumah,  tiba-tiba  pintu  rumahku  diketuk  oleh  seseorang.  Aku  keluar  utuk  melihat  siapa 
yang  datang,  ternyata  perempuan  yang  cantik  itu  yang  datang.  Ia  berdiri  didepan  pintu, 
katanya:"Tuan  aku  ini  sedang  kelaparan,  Apa  ada  makanan  yang  bisa  tuan  berikan 
kepadaku?"Jawabku:"Apa  kau  tidak  merasa  bahwa  aku  sangat  mencintaimu?.  Aku  tidak 
akan  memberi  makanan  kecuali  kau  bersedia  menyerahkan  dirimu  padaku". 

Sesungguhnya  aku  takut  menghadapi  bahaya  dalam  kematian.  Aku  telah  berjanji  untuk 
tidak  berma'syiat  kepada  Allah".  Lalu  Ia  kembali. 

Dua  hari  kemudian  Ia  datang  lagi.  Ia  meminta  makanan  seperti  yang  dikatakan 
tempo  hari.  Aku  juga  memberi  jawaban  seperti  jawabanku  yang  kemarin.  Saat  itu 
tubuhnya  kelihatan  sangat  kusut  dan  rusak.  Ia  masuk  dan  duduk  didalam  rumah.  Aku 
menyodorkan  makanan  didepannya.  Tiba-tiba  airmata  perempuan  cantik  itu  terus 
mengalir  deras  seraya  berkata:"Apakah  makanan  ini  Kau  berikan  semata  hanya  karena 
Allah?" 

Aku  menjawab:"Aku  berikanmakanan  itu  agar  kau  bersedia  menyerahkan  dirimu 
kepadaku".  Ia  bangkit  dan  meninggalkan  makanan  itu  tanpa  menjamahnya  sedikitpun.  Ia 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  47 


terus  melangkah  keluar  rumah  menuju  rumahnya  sendiri,  yang  berada  tak  jauh  dari 
rumahku. 

Dua  hari  kemudian  ia  datang  lagi.  Ia  mengetuk  pintu  sambil  berdiri  didepan  pintu, 
Kulihat  tubuhnya  kian  kurus  kering.  Suaranya  terbata-bata.  Punggunbgnya  membungkuk 
karena  menahan  lapar. 

Ia  berkata  :"Tuan  aku  telah  merasa  kesulitan,  untuk  mencari  makanan,  dan  aku  tak 
sanggup  lagi  untuk  berjalan  jauh  untuk  mencari  makanan  kecuali  kepada  tuan.  Apakah 
tuan  punya  makanan  yang  bisa  diberikan  kepadaku  ikhlas  karena  Allah?" 

Ya  tentu  ada  kalau  kamu  bersedia  menyerahkan  dirimu  kepadaku".  Ia  kemudian 
menundukkan  wajah  beberapa  saat,  ia  masuk  dan  duduk  didalam.  Saat  itu  aku  benar 
benar  tidak  mempunyai  makanan  yang  dapat  kuberikan  untuknya.  Maka  aku  segera 
menghidupkan  api  untuk  memasak  makanan  untuknya. 

Setelah  masak  dan  makanan  kuletakkan  didepannya  tiba-tiba  aku  tersadar  memperoleh 
petunjuk  Allah.  Dalam  hati  aku  berkata:"Hai  rusak  amat  diriku  ini,  sesungguhnya 
perempuan  ini  termasuk  orang  yang  di  beri  akal  sedikit  dan  begitu  pula  ketaatannya  pada 
agamanya.  Ia  tidak  mampu  mencari  mana  dan  sudah  berulang  kali  merasakan  betapa 
pedihnya  kelaparan.  Tetapi  kamu  tidak  mau  menahan  kemaksiatan,  padahal  ia  dapat 
mencegah  kemaksiatan  tanpa  mau  menyentuh  makanan,  jika  diberikan  dengan  syarat". 

Kemudian  aku  berdoa  kepada  Allah  : "Wahai  Allah  sesungguhnya  aku  sekarang 
bertaubat  kepada-MU  atas  segala  perbuatanku.  Aku  berjanji  tidak  akanmendekati  lagi 
kepada  perempuan  itu  untuk  bermaksiat". 

Aku  dekati  dia  yang  masih  terpaku  didepan  makanan.  Aku  berkata:Sekarang  makanlah, 
Kamu  tidak  perlu  khawatir  bahwa  aku  akan  meminta  persyaratanitu.  Kuberikan  itu  hanya 
karena  Allah". 

Begitu  mendengar  ucapanku  itu,  ia  mengangkat  wajahnya  kelangit  seraya  berucap:"Wahai 
Allah,  jika  ucapannya  itu  benar,  hindarkanlah  dirinya  dari  api  dunia  dan  api  akhirat".  Lalu 
perempuan  cantik  itu  ku  biarkan  menyantap  makanan.  Aku  sendiri  berkemas  dari 
hadapannya  untuk  memadamkan  api.  Tanpa  sengaja  sebuah  bara  api  jatuh  mengenai 
kakiku.  Ternyata  tidak  melepuh.  Aku  kembali  lagi  menjumpainya  dengan  penuh 
kegembiraan.  Aku  berkata:"Bergembiralah  kamu,  sesungguhnya  Allah  telah  mengabulkan 
doamu". 

Lalu  Ia  buang  sesuap  makanan  yang  masih  ada  di  tangannya.  Ia  bersujud  syukur 
seraya  berucap  : "Wahai  Allah  sesungguhnya  Engkau  telah  memperlihatkan  kepadaku  apa 
yang  kuhendaki  terhadap  lelaki  ini.  Maka  cabutlah  ruhku  sekarang  juga".  Selesai  berucap 
begitu,  perempuan  cantik  itu  mati  dalam  keadaan  masih  bersujud.  Demikianlah  ceritaku, 
saudara".  Wallaahu  a'lam 


BAB  25 
KISAH 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  48 


Ada  seseorang  perempuan  keluar  rumah  dengan  tujuan  untuk  memperoleh  pelajaran 
islam  dari  Nabi  S. A. W bersama  para  sahabat  lain.  Di  pertengahan  ada  seorang  lelaki  yang 
masih  muda  melihatnya,  Ia  bertanya:"Hai  perempuan  yang  mulia,  hendak  kemana  kamu?". 
Ia  menjawab:"Aku  hendak  menghadap  Rasulullah  S. A. W untuk  mendapatkan  pengajaran 
dari  beliau".  Balas  pemuda  : "Apakah  dirimu  cinta  benar  terhadap  nabi  S. A. W?".  Ia 
menjawab:"Ya,  Aku  sangat  mencintainya".  "Kalau  kamu  benar-benar  cinta  kepada 
Rasulullah  aku  minta  supaya  engkau  membuka  cadarmu,  agar  aku  bisa  melihat  wajahmu". 
Manakala  anak  muda  itu  bersumpah-sumpah  demi  kecintaan  perempuan  itu  kepada 
Rasulullah  S. A. W,  maka  perempuan  itu  tadi  membuka  cadarnya,  Anak  muda  itu  dapat 
melihat  dengan  jelas  wajahnya. 

Setelah  kembali  dari  pelajaran  agama,  perempuan  itu  tadi  memberi  tahu  pada 
suaminya  tentang  peristiwa  yang  di  alaminya  bersama  seorang  pemuda,  ketika  suaminya 
mendengar  penuturan  cerita  istrinya  maka  hatinya  bimbang: "Hal  itu  perlu  di  uji 
kebenarannya.  Agar  aku  puas  dan  jelas  persoalannya". 

Lalu  suami  perempuan  itu  membuat  perapian  yang  sangat  besar  dimasukkan  kedalam 
tungku.  Tungku  itu  biasanya  di  gunakan  untuk  memasak  roti,  yang  menyerupai  sebuah 
kentongan.  Suami  perempuan  itu  menunggu  beberapa  saat  agar  api  membesar. 

Ketika  jilatan  api  telah  membesar  maka  suaminya  berkata:"Demi  Kebenaran  Rasulullah 
S. A. W,  masuklah  kamu  kedalam  tungku  itu!". 

Begitu  istrinya  mendengar  suaminya  bersumpahyang  meminta  dirinya  agar  masuk  kedalam 
tungku  yang  membara,  tanpa  ragu  ia  masuk  kedalamnya.  Ia  tidak  memperdulikan  lagi 
nyawanya  demi  kecintaannya  kepada  Rasulullah  S. A. W. 

Manakala  suami  perempuan  itu  melihat  isterinya  benar  benar  masuk  kedalam  tungku 
dan  lenyap  di  selimuti  jilatan  api,  timbullah  penyesalan  di  dalam  hatinya,  ia  menyadari 
behwa  apa  yang  di  katakan  itu  benar,  maka  suami  perempuan  itu  tadi  menghadap 
Rasulullah  S. A. W.  Ia  menceritakan  kejadian  yang  berlangsung.  Nabi  S. A. W 
bersabda:"kembalilah.  Bongkarlah  tungku  itu".  Ia  segera  kembali  dan  membongkar  tungku 
itu  yang  masih  padas,  ternyata  di  balik  tungku  itu  ia  menemukan  istriny  a dalamkeadaan 
selamat  tanpa  kurang  suatu  apapun.  Hanya  sekujur  tubuhnya  basah  oleh  keringatnya 
sendiri,  bagaikan  orang  yang  sedang  mandi  air  panas. 

Wahai  Allah,  Jadikanlah  kebaikan  kepada  kami,  keluarga  kami,  anak  cucu  kami  dan 
segenap  kaum  muslimin.  Segala  puji  bagi-Mu  ya  Allah,  Tuhan  semesta  Alam.  Segala  puji 
bagi  Allah,  Dzat  yang  telah  menyempurnakan  berbagai  kebaikkan  dengan  nikmat-Nya,  dan 
dengan  anugerah-Nya  kita  berbahagia  memperoleh  syorga. 

Shalawat  dan  salam  selalu  terlimpahkan  kepada  junjungan  Kita  Nabi  Muhammad  S. A. W, 
dan  semoga  terlimpahkan  pula  kapada  keluarga,  sahabat,  dan  istri-istrinya  selama  masih 
ada  langit  dan  bumi. 

Segala  puji  bagi  Allah  sendiri-Nya.  Tidak  ada  daya  dan  kekuatan  selain  dengan  daya  dan 
kekuatan  Allah  Yang  Maha  Tinggi  lagi  Besar.  Cukuplah  Allah  menjadi  penolong  kita  dan 
memberi  kenikmatan  kepada  kita Amiin 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  49 


PENGANTAR  PERKAWINAN 

Tema  pernikahan  atau  membentuk  rumah  tangga  islami  adalah  masalah  yang  selalu 
hangat  dibicarakan  dan  bahkan  harus  dibicarakan!  Tentunya  jangan  hanya  dibicarakan  dan 
dif  ikirkan  tapi  di  laksanakan  ....  InsyaAllah. 

Dalam  Islam  pernikahan  itu  mempunyai  nilai  yang  sangatsuci,  agung  dan  sakral.  Ijab 
kabul  sebagai  transaksi  pernikahan  merupakan  ucapan  yang  ringan  dilafalkan  tapi  berat 
sekali  tanggung  jawabnya.  Allah  sendiri  menyebut  ijab  kabul  itu  sebagai  ikatan  yang  kuat/ 
kokoh  (Mitsaqon  Gholizho). 

"Bagaimana  kamu  akan  mengambilnya  kembali,  padahal  sebagian  kamu  telah  bergaul 
(bercampur)  dengan  yang  lain  sebagai  suami-isteri.  Dan  mereka  (isteri-isterimu)  telah 
mengambil  dari  kamu  perjanjian  yang  kuat."  (QS.  4:21). 

Dalam  AIQur  an  Allah  hanya  dua  kali  menggunakan  istilah  perjanjian  yang  kuat  ini, 
pertama  untuk  pernikahan  dan  kedua  untuk  perjanjian  dengan  bani  Israil  (di  masa  Nabi 
Musa  As):  "Dan  telah  kami  angkat  ke  atas  (kepala)  mereka  bukit  Thursina  untuk 
(menerima)  perjanjian  (yang  telah  Kami  ambil  dari)  mereka.  Dan  Kami  perintahkan  kepada 
mereka:  "Masukilah  pintu  gerbang  itu  sambil  bersujud",  dan  Kami  perintahkan  (pula) 
kepada  mereka:  "Janganlah  kamu  melanggar  peraturan  mengenai  hari  Sabtu",  dan  Kami 
telah  mengambil  dari  mereka  perjanjian  yang  kokoh."  (QS.  4:154). 

Setelah  Ijab  Kabul  terucapkan,  maka  konsekwensinya: 

1.  Halal  lah  apa  yang  tadinya  haram.  Jangankan  berpegang-pegangan,  saling  pandang- 
pandangan  saja  sebelum  menikah  antara  2 jenis  kelamin  dilarang  oleh  Islam.  Tapi 
setelah  ijab  kabul,  maka  lenyaplah  tabir  tsb. 

"Isteri-isterimu  adalah  (seperti)  tanah  tempat  kamu  bercocok  tanam,  maka  datangilah 
tanah  tempat  bercocok-tanammu  itu  bagaimana  saja  kamu  kehendaki. 

Dan  kerjakanlah  (amal  yang  baik)  untuk  dirimu,  dan  bertaqwalah  kepada  Allah  dan 
ketahuilah  bahwa  kamu  kelak  akan  menemui-Nya.  Dan  berilah  kabar  gembira  orang- 
orang  yang  beriman."  (QS.  2:223) 

2.  Terjadilah  pemindahan  tanggung  jawab  seorang  wanita  dari  orang  tua/wali  ke 
suaminya.  Sebelum  menikah  segala  tanggung  jawab  seorang  anak  terletak  di  pundak 
Ayahnya,  setelah  menikah  maka  kewajiban  tsb  berpindah  ke  suami. 

Suami  harus  memenuhi  segala  kebutuhan  lahir  bathin  istri.  Suami  yang  akan  di  minta 
pertanggung  jawabannya  di  akhirat  kelak  bagaimana  ia  mendidik  istri  dan  anak- 
anaknya.  Seperti  Hadist  yang  diriwayatkan  oleh  Hakim:  Manusia  yang  paling  besar 
tanggung  jawabnya  kepada  wanita  ialah  suaminya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  50 


3.  Keihlasan  seorang  wanita  dipimpin  oleh  suami  dan  taat  pada  suami. 

"Kaum  laki-laki  itu  adalah  pemimpin  bagi  kaum  wanita,  oleh  karena  Allah  telah 
melebihkan  sebahagian  mereka  (laki-laki)  atas  sebahagian  yang  lain(wanita),  dan  karena 
mereka  (laki-laki)  telah  menafkahkan  sebahagian  dari  harta  mereka.  Sebab  itu  maka 
Wanita  yang  saleh,  ialah  yang  ta'at  kepada  Allah  lagi  memelihara  diri  ketika  suaminya 
tidak  ada,  oleh  karena  Allah  telah  memelihara  (mereka). 

Wanita-wanita  yang  kamu  khawatirkan  nusyuznya,  maka  nasehatilah  mereka  dan 
pukullah  mereka.  Kemudian  jika  mereka  menta'atimu,  maka  janganlah  kamu  mencari- 
cari  jalan  untuk  menyusahkannya. 

Sesungguhnya  Allah  Maha  Tinggi  lagi  Maha  Besar."  [QS  An-Nisa'  4:34] 

Dari  Abu  Hurairah  ra,  dari  Nabi  S. A. W beliau  bersabda,  seandainya  aku  boleh 
menyuruh  orang  untuk  bersujud  kepada  seseorang,  niscaya  aku  menyuruh  seorang  istri 
bersujud  kepada  suaminya.  (HR  Turmudzi).  Dari  Ummu  Salamah  ra.  Berkata,  Roaulullah 
bersabda:  setiap  istri  yang  meninggal  dunia  sedangkan  suaminya  meredhoinya,  niscaya  ia 
masuk  surga  (HR  Turmudzi) 

Pernikahan  dalam  rangka  membentuk  rumah  tangga  yang  islami  merupakan  basis 
penting  dalam  perjalanan  pembangunan  ummat.  Rumah  tanga  merupakan  organisasi 
terkecil  yang  bisa  menjadi  gambaran  mikrokondisi  sebuah  masyarakat.Ia  juga  merupakan 
pijakan  kedua  setelah  pembinaan  individu  muslim,  dan  wadah  praktis  untuk  pengamalan- 
pengalaman  syariat  Islam  secara  berkelompok  dan  terorganisasi.  Fungsi-fungsi  dalam 
rumah  tangga  yang  teratur  dan  terstruktur  rapi  disertai  semangat  amanah  dan  tanggung 
jawab  masing-masing  anggotanya  akan  menciptakan  kondisi  yang  tentram  dan  di  ridhai 
Allah  S. W. T.  Jika  suami  sebagai  qawwam  (pemimpin)  dan  istri  sebagai  ribatul  bait 
(pengatur  ) rumah  tangga  menyadari  amanat  tsb  akan  dipertanggung  jawabkan  di  akhirat, 
maka  kecermelangan  rumah  tangga  yang  samara  (sakinah,  mawaddah,  rahmah)  menjadi 
niscaya  adanya.. 

"Dan  di  antara  tanda-tanda  kekuasaan-Nya  ialah  Dia  menciptakan  untukmu  isteri- 
isteri  dari  jenismu  sendiri,  supaya  kamu  cenderung  dan  merasa  tenteram  (sakinah) 
kepadanya,  dan  dijadikan-Nya  di  antaramu  rasa  kasih  (mawaddah)  dan  sayang  (rahmah). 
Sesungguhnya  pada  yang  demikian  itu  benar-benar  terdapat  tanda-tanda  bagi  kaum  yang 
berpikir."  (QS.  30:21) 

Mawaddah  dalam  ayat  diatas  lebih  berkonotasi  ke  fisik,  tidak  hanya  masalah 
kecantikan  istri,  ketampanan  suami,  kemolekan  tubuh,  tapi  juga  menyangkut  tingkat 
sosial,  ekonomi,  pendidikan  dan  peradaban.  Karena  Islam  juga  memandang  faktor  ke- 
sekufu-an  (selevel)  merupakan  salah  satu  faktor  kebahagiaan  rumah  tangga. 

Semakin  jauh  perbedaan  latar  belakang  kesekufuan  ini  akan  sering  terjadi  culture 
schok  yang  dapat  menimbulkan  perselisihan/percekcokan.  Tapi  bukan  berarti  Islam 
melarang  pernikahan  antar  si  kaya  dengan  si  miskin.  Dalam  sejarah  sahabat,  hal  ini 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  5 1 


terjadi  pada  kasus  pernikahan  sahabiyah  Zainab  dengan  Zaid  yang  Allah  abadikan  di 
dalam  surat  Al  Ahzab  (33)  ayat  37. 

"Dan  (ingatlah),  ketika  kamu  berkata  kepada  orang  yang  Allah  telah  melimpahkan  nikmat 
kepadanya  dan  kamu  (juga)  telah  memberi  nikmat  kepadanya:"Tahanlah  terus  isterimu 
dan  bertaqwalah  kepada  Allah",  sedang  kamu  menyembunyikan  di  dalam  hatimu  apa  yang 
Allah  akan  menyatakannya,  dan  kamu  takut  kepada  manusia,  sedang  Allah-lah  yang  lebih 
berhak  untuk  kamu  takuti.  Maka  tatkala  Zaid  telah  mengakhiri  keperluan  terhadap 
isterinya  (menceraikannya),  Kami  kawinkan  kamu  dengan  dia  supaya  tidak  ada  keberatan 
bagi  orang  mu 'min  untuk  (mengawini)  isteri-isteri  anak-anak  angkat  mereka,  apabila  anak- 
anak  Angkat  itu  telah  menyelesaikan  keperluannya  daripada  isterinya.  Dan  adalah 
ketetapan  Allah  itu  pasti  terjadi."  [QS  Al- Ahzab  33:37]. 

Sedangkan  Rahmah  pada  surat  Ar  Rum  21  diatas,  adalah  faktor  kasih  sayang  yang 
bersifat  batiniyah,  menyangkut  kepahaman  terhadap  Dien  (agama),  keimanan,  akhlak, 
selera  dan  ideologi.  Dan  faktor-faktor  ini  sangat  penting. 

Pilihlah  yang  utama  berdasarkan  Diennya.  Seperti  hadist  yang  telah  ita  sering  dengar: 
Wanita  itu  dinikahi  karena  4 perkara:  karena  hartanya,  keturunannya,  kecantikannya  dan 
Dien  nya.  Maka  dapatkan  lah  wanita  yang  memiliki  Dien  (H.R  Bukhari). 

Bagaimana  kita  "menilai"  calon  pasangan  agar  bisa  diketahui  apakah  pas  secara  mawaddah 
dan  cocok  secara  rahmah?  ....  ini  yang  penting  yak  ...  :) 

Saat  ini  masih  banyak  muslim  melakukan  taaruf  (perkenalan)  dalam  rangka  penilaian 
calon  pasangannya  itu  dengan  cara  budaya  yang  non-Islami: 

BERPACARAN.  Mungkin  dengan  pacaran  akan  diperoleh  data-data  yang  diperlukan,  tapi 
karena  ini  bukan  dari  Islam,  maka  harus  dihindari,  dan  biasanya  dalam  masa  berpacaran 
tsb,  yang  ditampilkan  oleh  masing-masing  adalah  sifat  ya  ng  baik-baiknya  saja.  Banyak 
kejadian  (apalagi  di  Jerman)  dua  orang  yang  telah  bertahun-tahun  berpacaran,  tapi 
setelah  menikah  beberapa  saat  kemudian  bercerai  dengan  alasan  tidak  cocok..  Jadi 
bagaimana  yang  islami? hmmmmm ;) 

Allah  telah  memberikan  solusinya,  dalam  surat  Annur  ayat  32  "Dan  nikahkanlah  orang- 
orang  yang  sendirian  di  antara  kamu,  dan  orang-orang  yang  patut  (menikah)  dari  hamba- 
hamba  sahayamu  yang  perempuan.  Jika  mereka  miskin  Allah  akan  memampukan  mereka 
dengan  kurnia-Nya.  Dan  Allah  Maha  luas  (pemberian-Nya)  lagi  Maha  Mengetahui."  (QS. 
24:32). 

Ayat  ini  dikhususkan  oleh  orang-orang  yang  telah  menikah.  Nikahkanlah berarti  disini 

Allah  sedang  berbicara  kepada  orang-orang  yang  telah  menikah. 

Dan  mereka  ini  merupakan  mediator  untuk  menciptakan  media  taaruf  yang  islami.  Di 
masa  tempo  doeloe,  antar  orang  tua  telah  saling  menpersiapkan  diri  untuk  saling 
menjodohkan  anak-anaknya.  Pada  jaman  sekarang  cara  tsb  akan  dianggap  kolot,  feodal 
dan  menghalangi  kebebasan.  Sebenarnya  ketidak  cocokan  ini  karena  adanya  kesenjangan 
pemahaman,  bila  pihak  orang  tua  maupun  anak  ada  keterbukaan,  dan  anak  didik  oleh  orang 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  52 


tua  dengan  nilai-nilai  Islam  sejak  awal,  maka  anak  akan  percaya  penuh  terhadap  pilihan 
orang  tua.  Selain  orang  tua,  guru  ngaji  atau  teman  yang  dapat  dipercaya  yang  berakhlak 
baik  dan  sudah  menikah  dapat  sebagai  mediator. 

Walaupun  begitu  Allah  telah  membuat  katub  pengaman  sebagai  tolok  ukurnya 
"Wanita-wanita  yang  tidak  baik  adalah  untuk  laki-laki  yang  tidak  baik,  an  laki-laki  yang 
tidak  baik  adalah  buat  wanita-wanita  yang  tidak  baik  (pula),  dan  wanita-wanita  yang  baik 
adalah  untuk  laki-laki  yang  baik  dan  laki-laki  yang  baik  adalah  untuk  wanita-wanita  yang 
baik  (pula).  Mereka  (yang  di  tuduh)  itu  bersih  dari  apa  yang  dituduhkan  oleh  mereka.  Bagi 
mereka  ampunan  dan  rezki  yang  mulia  (yaitu  surga)."  (QS.  24:26) 

Dalam  ayat  diatas  Allah  telah  memilihkan  wanita-wanita  yang  baik  untuk  laki-laki 
yang  baik,  oleh  sebab  itu  bagi  yang  ingin  cepat  menikah,  maka  harus  meningkatkan  terus 
nilai  keimanannya  agar  mendapatkan  sesuai  dengan  kualitas  dirinya.  Itu  janji  Allah. 
Sekian  dulu  dari  salah,  kalau  ada  salah  kata  saya  mohon  ampun  kepada  Allah  dan  minta 
maaf  pada  rekan  semua. 


RUMAH  TANGGA  ISLAMI 

Pada  tazkiroh  pekan  lalu  telah  disampaikan  pengantar  mengenai  pernikahan  ditinjau 
oleh  sudut  pandang  Islam.  Sebelum  kita  meminta  "mediator"  untuk  mencarikan  pasangan 
hidup  kita,  cobalah  kita  renungkan  pertanyaan  berikut: 

Rumah  tangga  macam  apa  yang  akan  kita  bangun? 

Di  bawah  ini  ada  beberapa  contoh  rumah  tangga  yang  ada  di  sekitar  kita  (bisa 
ditambahkan  lagi  dan  silakan  dipilih  mana  yang  cocok)  : 

1.  RUMAH  TANGGA  BISNIS 

Pada  awal  dibinanya  rumah  tangga  ini  telah  dihitung-hitung  berapa  keuntungan  materi 
yang  akan  diperoleh,  bila  aku  menikah  dengan  si  fulan,  berapa  tabunganku  akan 
bertambah  saat  menikah  dan  setelah  menikah.  Apa  pasanganku  nanti  dapat  menambah 
hartaku  atau  malah  akan  mengurangi.  Dan  bila  kami  nanti  punya  anak,  berapa  anak  yang 
kira-kira  dapat  menguntungkan  usaha  yang  kami  jalankan  saat  ini  dst.  Rumah  tangga 
seperti  ini  banyak  sekali  ditemukan  di  negara  Barat  yang  hanya  berfikir  pada  materi. 
Allah  telah  berf  irman: 

"Dan  sekali-kali  bukanlah  harta  dan  bukan  (pula)  anak-anak  kamu  yang  mendekatkan 
kamu  kepada  Kami  sedikitpun;  tetapi  orang-orang  yang  beriman  dan  mengerjakan  amal- 
amal  saleh,  merekalah  itu  yang  memperoleh  balasan  yang  berlipat  ganda  disebabkan 
apa  yang  telah  mereka  kerjakan;  dan  mereka  aman  sentosa  di  tempat-tempat  yang 
tinggi  (dalam  surga)."  (QS.  34:37) 

2.  RUMAH  TANGA  "BARAK" 

Yang  terdengar  dari  rumah  tangga  ini  hanya  perintah-perintah  atau  komando-komando 
layaknya  jendral  kepada  kopralnya.  Bila  si  kopral  tidak  melaksanakan  atau  lalai 
menjalankan  tugas,  maka  konsekwensinya  adalah  hukuman,  baik  berupa  umpatan  atau 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  53 


bahkan  pukulan.  Di  sini  tidak  ada  suasana  dialogis  yang  mesra,  anggota  keluarga  yang 
berperan  sbg  kopral,  selalu  merasa  tertekan  dan  takut  bila  ada  sang  jendral  di  rumah, 
dan  selalu  berdoa  dan  berharap  agar  sang  jendral  segera  berlalu  keluar  rumah.. 


3.  RUMAH  TANGGA  "ARENA  TINJU" 

Bila  suami  dan  istri  merasa  memiliki  derajat,  kekuatan  dan  posisi  yang  setara  serta 
pendapatnya  lah  yang  benar  dan  harus  terlaksana.  Bila  ada  perbedaan  dan  salah  faham 
sedikit  saja,  maka  digelarlah  "pertandingan"  yang  dapat  berupa,  baku  cekcok,  baku 
hantam  atau  baku  UFO  (piring  terbang). 

Masing-masing  berusaha  membuat  KO  lawannya  dengan  berbagai  taktik.  Tidak  ada 
kata  damai  sebelum  salah  satunya  menyerah. 

4.  RUMAH  TANGGA  ISLAMI 

Didalamnya  ditegakkan  adab-adab  Islam,  baik  individu  maupun  seluruh  anggota. 

Mereka  berkumpul  dan  mencintai  karena  Allah,  saling  menasehati  kejalan  yang  maruf 
dan  mencegah  dari  kemunkaran.  Setiap  anggota  betah  tinggal  didalamnya  karena 
kesejukan  iman  dan  kekayaan  ruhani.  Rumah  tanggayang  menjadi  panutan 
dan  dambaan  ummat  yang  didalamnya  selalu  ditemukan  suasana  sakinah,  mawaddah  dan 
rahmah. 

Merupakan  surga  dunia,  seperti  yang  sering  kita  dengar,  Rasul  pernah  bersabda  : 
Baiti  jannati!  Rumahku  adalah  surgaku.  Rumah  yang  dimaksud  di  sini  tentunya  bukan 
bangunan  fisiknya  yang  bak  istana  dengan  taman  yang  luas  dan  kolam  renangnya,  tapi 
rumah  disini  adalah  rumah  tangga  "ruh"  dari  rumah  tsb. 

Apa  ciri-ciri  rumah  tangga  islami  tsb  : 

a.  DIDIRIKAN  ATAS  DASAR  IBADAH 

Rumah  tangga  didirikan  dalam  rangka  ibadah  kepada  Allah,  dari  proses  pemilihan 
jodoh,  pernikahan  (akad  nikah,  walimah)  sampai  membina  rumah  tangga  jauh  dari  unsur 
kemaksiatan  atau  yang  tidak  islami.  Sebagaimana  tugas  kita  di  muka  bumi  ini  yang 
hanya  untuk  mengabdi/beribadah  kepada  Allah,  maka  pernikahan  ini  pun  harus 
diniatkan  dalam  rangka  tsb.  Beberapa  contoh  yang  tidak  islami,  pemilihan  jodoh  tidak 
berdasarkan  Diennya  (agamanya),  Proses  berpacaran,  pemilihan  hari  "baik"  untuk  acara 
pernikahan,  sebelum  akad  nikah  ada  acara  widodareni  atau  mandi  air  kembang  dan 
dalam  acara  walimahan  ada  upacara  (adat)  injak  telur  dan  buang-buang  beras 
(S.A.Weran). 

b.  TERJADI  INTERNALISASI  NILAI  ISLAM  SECARA  KAFFAH  (MENYELURUH) 

Dalam  rumah  tangga  islami  segala  adab-adab  islam  dipelajari  dan  dipraktekan  sebagai 
filter  bagi  penyakit  moral  di  era  globalisasi  ini.  Suami  bertanggung  jawab  terhadap 
perkembangan  pengetahuan  keislaman  dari  istri,  dan  bersama-sama  menyusun  program 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  54 


bagi  pendidikan  anak-anaknya.  Saling  tolong-menolong  dan  saling  mengingatkan  untuk 
meningkatkan  kefahaman  dan  praktek  ibadah.  Oleh  sebab  itu  suami  dan  istri 
seharusnya  memiliki  pengetahuan  yang  cukup  memadai  tentang  Islam. 

c.  TERDAPAT  QUDWAH  (KETELADANAN)  QUDWAH  (KETELADANAN)  SUAMI  ATAU 
ISTRI  YANG  DAPAT  DICONTOH  OLEH  ANAK-ANAK 

Setiap  hendak  keluar  atau  masuk  rumah  anggota  keluarga  membiasakan  mengucapkan 
salam  dan  mencium  tangan,  merupakan  contoh  yang  akan  membekas  pada  anak-anak 
sehingga  mereka  tidak  canggung  mengucapkan  salam  ketika  telah  dewasa. 

Bagaimana  mungkin  anak  akan  menegakkan  sholat  diawal  waktu,  sementara  orang 
tuanya  asik  melihat  TV  pada  saat  azan  berkumandang  (ini  contoh  yang  buruk). 

Keluarga  islami  merupakan  contoh  teladan  di  lingkungannya,  selalu  nilai-nilai  positif 
saja  yang  terlontar  dari  para  tetangganya  bila  membicarakan  rumah  tangga  ini.  Hal  ini 
bisa  terjadi  bila  adanya  contoh-contoh  yang  islami  dilakukan  serta  silaturahmi  ke 
tetangga  yang  intensif. 

d.  ADANYA  PEMBAGIAN  TUGAS  YANG  SESUAI  DENGAN  SYARIAT 

Islam  memberikan  hak  dan  kewajiban  masing-masing  bagi  anggota  keluarga  secara 
tepat  dan  manusiawi.  Seperti  yang  tercantumkan  dalam  Firman  Allah: 

"Dan  janganlah  kamu  iri  hati  terhadap  apa  yang  dikaruniakan  Allah  kepada  sebagian 
kamu  lebih  banyak  dari  sebagian  yang  lain.  (Karena)  bagi  orang  laki-laki  ada  bahagian 
daripada  apa  yang  mereka  usahakan,  dan  bagi  para  wanita  (pun)  ada  bahagian  dari  apa 
yang  mereka  usahakan,  dan  mohonlah  kepada  Allah  sebagian  dari  karunia-Nya. 
Sesungguhnya  Allah  Maha  Mengetahui  segala  sesuatu."  (QS.  4:32). 

Suami  atau  istri  harus  faham  apa  kewajiban  dan  haq  nya,  sehingga  tidak  terjadi 
pertengkaran  karena  masing-masing  hanya  menuntut  haknya  terpenuhi  tanpa 
melakukan  kewajibannya.  Islam  telah  mengatur  keseimbangan  haq  dan  kewajiban  ini, 
apa  yang  menjadi  kewajiban  suami  adalah  haq  istri,  dan  begitu  pula  sebaliknya. 
Kewajiban  suami  tidak  bisa  dilakukan  secara  optimal  oleh  istri,  begitu  pula  sebaliknya. 

e.  TERCUKUPNYA  KEBUTUHAN  MATERI  SECARA  WAJAR 

Suami  harus  membiayai  kelangsungan  kebutuhan  materi  keluarganya,  karena  itu  salah 
satu  tugas  utamanya.  Seperti  yang  tercantum  dalam  Al  Quran  surat  Al  Baqarah 

233: Dan  kewajiban  ayah  memberi  makan  dan  pakaian  kepada  para  ibu  dengan  cara 

yang  ma'ruf. 

f.  MENGHINDARI  HAL-HAL  YANG  TIDAK  ISLAMI 

Banyak  kegiatan  atau  barang-barang  yang  tidak  islami  harus  disingkirkan  dari  dalam 
rumah,  misalnya  penghormatan  kepada  benda-benda  keramat,  memajang  patung-patung, 
memasukkan  ke  rumah  majalah/koran/Video  atau  saluran  internet  dan  TV  (ini  yang 
susah)  yang  tidak  islami,  bergambar  mesum  dan  adegan  kekerasan,  memperdengarkan 
lagu-lagu  yang  tidak  menambah  keimanan. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  003 


Page  55 


G.  BERPERAN  DALAM  PEMBINAAN  MASYARAKAT 

Keluarga  islami  harus  memberikan  kontribusi  yang  cukup  bagi  perbaikan  masyarakat 
sekitarnya  : 

"Serulah  (manusia)  kepada  jalan  Rabbmu  dengan  hikmah  dan  pelajaran  yang  baik  dan 
bantahlah  mereka  dengan  cara  yang  lebih  baik. 

Sesungguhnya  Rabbmu  Dia-lah  yang  lebih  mengetahui  tentang  siapa  yang  tersesat  dari 
jalan-Nya  dan  Dia-lah  yang  lebih  mengetahui  orang-orang  yang  mendapat  petunjuk."  (QS. 
16:125) 

Kita  tidak  bisa  hidup  sendirian  terpisah  dari  masyarakat.  Betapapun  taatnya 
keluarga  tersebut  terhadap  norma-norma  ilahiyah,  apabila  sekitar  lingkungannya  tidak 
mendukung,  pelarutan  nilai  akan  lebih  mudah  terjadi,  terutama  pada  anak-anak. 

Oleh  sebab  itu  setiap  anggota  keluarga  islami  diharuskan  memiliki  semangat 
berdawah  yang  tinggi,  sesuai  dengan  profesi  utama  setiap  muslim  adalah  dai. 

Suami  harus  dapat  mengatur  waktu  yang  seimbangan  untuk  Allah  S. W. T (ibadah 
ritual),  untuk  Keluarga  (mendidik  keluarga  serta  bercengkrama  bersama  istri  dan  anak- 
anak),  waktu  untuk  ummat  (mengisi  ceramah,  mendatangi  pengajian,  menjadi  pengurus 
mesjid,  panitia  kegiatan  keislaman)  dan  waktu  mencari  nafkah.  Begitu  pula  dengan  istri 
harus  diberi  kesempatan  untuk  bekiprah  di  jalan  dawah  ini  memperbaiki  muslimah 
disekitarnya. 

Bila  pemahaman  keislaman  antara  suami  dan  istri  sekufu,  maka  tenaga  untuk 
melakukan  manuver  dawah  keluar  akan  lebih  banyak,  karena  suami  tidak  perlu 
menyediakan  waktu  yang  terlalu  banyak  untuk  mengajari  istrinya.  Begitu  pula  istri 
mendukung  dan  memperlancar  tugas  suami  dengan  ikhlas. 

"Dan  orang-orang  yang  berkata:  "Ya  Rabb  kami,  anugerahkanlah  kepada  kami  isteri-isteri 
kami  dan  keturunan  kami  sebagai  penyenang  hati  (kami),  dan  jadikanlah  kami  imam  bagi 
orang-orang  yang  bertaqwa."  (QS.  25:74) 

Kita  dapat  membaca  sebagai  referensi  rumah  tangga  islami  yang  telah  di  contohkan  oleh 
Rosul  S. A. W dan  para  sahabatnya. 


Masih  banyak  yang  harus  kita  pelajari  ! 

Sekian  dulu,  semoga  ada  manfaatnya  terutama  buat  diri  saya  yang  lemah  ini. 
Kalau  ada  kata  yang  salah,  mohon  di  maaf  kan. 


Insya  Allah  bersambung 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:08:16 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  1 


“ Bfsmillaahfrrahmaanfrrahfm  " 


"Allah  tidak  membebani  seseorang  melainkan  sesuai  dengan 

kesanggupannya. 

la  mendapat  pahala  (dari  kebajikan)  yang  diusahakannya  dan 
ia  mendapat  siksa  (dari  kejahatan)  yang  dikerjakannya." 


"Dan  sesungguhnya  akan  Kami  berikan  cobaan  kepadamu, 
dengan  sedikit  ketakutan,  kelaparan,  kekurangan  harta,  jiwa  dan  buah-buahan. 
Dan  berilah  berita  gembira  kepada  orang-orang  yang  sabar." 


Qulil  Haq  Walau  Kaana  Murro 
"katakanlah  kebenaran  itu  walaupun  pahit" 


Ya  Allah  kalau  engkau  masukkan  aku  ke  dalam  sorga,  rasanya  tidaklah  pantas 

aku  berada  di  dalam  sorga 

Tetapi  kalau  aku  kau  masukkan  ke  dalam  neraka,  aku  tidak  akan  tahan, 
aku  tidak  akan  kuat  ya  Allah,  maka  terimalah  saja  taubatku  ini 


Disusun  Oleh  : 

Edi  S.  Kurniawan 

e-mail  : Edieskurniawan@yahoo.com 


( Dipersembahkan  untuk  semua  Ikhwan-Akhwat  Muslim  dimana  saja  berada  ) 

MENGAPA  MENUNDA  MENIKAH  ? 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  2 


Rasulullah  pernah  berkata  kepada  Ali  RA  : Hai  Ali,  ada  3 perkara  yang  jangan  kamu 
tunda-tunda  pelaksanaannya,  yaitu  shalat  apabila  tiba  waktunya,  jenazah  apabila  sudah 
siap  penguburannya,  dan  wanita  bila  menemukan  pria  sepadan  yang  meminangnya  (HR. 
Ahmad) 

Kalau  kita  tanya  seseorang  pemuda/pemudi,  Mengapa  belum  menikah?  Maka  jawabanya 
antara  lain  : 

1.  Masih  kuliah/menuntut  ilmu 

Dikhawatirkan  bila  menikah  akan  mempengaruhi  prestasi  belajar  dan  mempengaruhi 
persiapan  masa  depan. 

Hal  ini  sesungguhnya  tergantung  dari  manajemen  waktu,  waktu  yang  biasanya  dipakai 
untuk  hura-hura  setelah  waktu  kuliah,  diganti  dengan  mencari  nafkah  atau  bercengkrama 
dengan  keluarga. 

Disisi  lain,  bisa  menghemat  sewa  kamar  (kost-kostan),  dapat  saling  membantu 
mengerjakan  tugas  (kalau  satu  bidang  studi)  atau  dapat  memperluas  wawasan  diskusi 
interdisipliner  misalnya  suami  studi  ilmu  komputer  dan  istri  akutansi  maka  diskusi 
komputasi  akutansi  akan  nyambung,  atau  biologi  dengan  kimia  diskusi  tentang  biokimia 

2.  Bila  menikah  akan  terkekang 

Tidak  bisa  bebas  lagi,  tidak  bisa  kongkow-kongkow  di  mal  setelah  pulang  kuliah  atau 
kerja,  bertambah  beban  tanggung  jawab  untuk  memberi  nafkah  istri  dan  anak. 
Sedangkan  Rosul  bersabda  : "Bukan  golonganku  orang  yang  merasa  khawatir  akan 
terkungkung  hidupnya  karena  menikah  kemudian  ia  tidak  menikah"  (HR  Thabrani) 

3.  Belum  siap  dalam  hal  materi/rezeki. 

Banyak  yang  beranggapan  kalau  mau  menikah  harus  siap  materi,  yang  berarti  harus 
punya  jabatan  yang  mapan,  rumah  minimal  BTN,  kendaraan  dll,  sehingga  bila  belum 
terpenuhi  semua  itu,  takut  untuk  "maju".  Sedangkan  Allah  menjamin  akan  memberikan 
rizki  bagi  yang  menikah  seperti  dalam  firmanNYA:  "Dan  nikahkanlah  orang-orang  yang 
sendirian  di  antara  kamu,  dan  orang-orang  yang  patut  (menikah)  dari  hamba-hamba 
sahayamu  yang  perempuan.  Jika  mereka  miskin  Allah  akan  memampukan  mereka  dengan 
kurnia-Nya.  Dan  Allah  Maha  luas  (pemberian-Nya)  lagi  Maha  Mengetahui.  (QS.  24:32). 

Rasulullah  SAW  bersabda  : 

"Carilah  oleh  kalian  rezeki  dalam  pernikahan  (dalam  kehidupan  berkeluarga)  " (HR  Imam 
Dailami  dalam  musnad  Al  Firdaus). 

4.  Tidak  ada/belum  ada  jodoh 

Masalah  memilih  jodoh  telah  di  jelaskan  pada  tazkiroh  2 pekan  yang  lalu,  dibawah  ini 
adalah  pesan  Rosul  SAW:  Imam  Thabrani  meriwayatkan  dari  Anas  bin  Malik  r.a.  bahwa 
Rasulullah  SAW  bersabda  : "Barang  siapa  menikahi  wanita  karena  kehormatannya 
(jabatan),  maka  Allah  S. W. T hanya  akan  menambah  kehinaan;  barang  siapa  menikah 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  3 


karena  hartanya,  maka  Allah  tidak  akan  menambah  kecuali  kefakiran;  barang  siapa 
menikahi  wanita  karena  hasab  (kemuliaannya),  maka  Allah  hanya  akan  menambah 
kerendahan.  Dan  barang  siapayang  menikahi  wanita  karena  ingin  menutupi  (kehormatan) 
matanya,  membentengi  farji  (kemaluan)  nya,  dan  mempererat  silaturahmi,  maka  Allah 
S. W. T akan  memberi  barakah-Nya  kepada  suami-istri  tsb" 

Imam  Abu  Daud  & At  Tirmidzi  meriwayatkan,  bahwa  Rasulullah  SAW  bersabda  : 
"Tetapi  nikahilah  wanita  itu  karena  agamanya.  Sesungguhnya  budak  wanita  yang  hitam 
lagi  cacat,  tetapi  taat  beragama  adalah  lebih  baik  (dari  pada  wanita  kaya  & cantik  tapi 
tidak  taat  beragama)" 

Bukan  berarti  Rasulullah  SAW  mengabaikan  penampilan  fisik  dari  pasangan  kita, 
sebagaimana  Rasulullah  SAW  bersabda  : "Kawinilah  wanita  yang  subur  rahimnya  dan 
pecinta  " (HR  Abu  Daud,  An  Nasai  & Al  Hakim)  "Tiga  kunci  kebahagiaan  suami  adalah: 
Istri  yang  solehah:  yang  jika  dipandang  membuat  semakin  sayang,  jika  kamu  pergi 
membuat  tenang  karena  bisa  menjaga  kehormatannya  dan  taat  pada  suami" 

4.  Mungkin  masih  ada  alasan  lainnya,  yang  tidak  akan  dibahas  disini  misalnya: 

* Karena  kakak  (apalagi  wanita)  belum  menikah 

* Karena  orang  tua  terlalu  selektif  memilih  calon  mantu. 

* dll 

Manfaat  menikah  di  usia  muda  : 

1.  Menjaga  kesucian  fajr  (kemaluan)  dari  perzinaan  serta  menjaga  pandangan  mata.  (QS 
24:  30-31) 

2.  Dapat  melahirkan  perasaan  tentram  (sakinah),  cinta  (mawaddah)  dan  kasih  sayang 
(rahmah)  dalam  hati.  (QS  30:21). 

3.  Segera  mendapatkan  keturunan,  dimana  anak  akan  menjadi  Qurrata  A'yunin  (penyejuk 
mata,  penyenang  hati)  (QS  25:74)  Karena  usia  yang  baik  untuk  melahirkan  bagi  wanita 
antara  20-30  tahun,  diatas  umur  tsb  akan  beresiko  baik  bagi  ibu  maupun  sang  baby. 

4.  Memperbanyak  ummat  Islam.  Seperti  yang  dipesankan  Rosul,  beliau  akan 
membanggakan  jumlah  ummatnya  yang  banyak  nanti  di  akhirat. 

Kemuliaan  menikah  : 

"Barang  siapa  menggembirakan  hati  istri,  (maka)  seakan-akan  menangis  takut  kepada 
Allah.  Barang  siapa  menangis  takut  kepada  Allah,  maka  Allah  mengharamkan  tubuhnya 
dari  neraka.  Sesungguhnya  ketika  suami  istri  saling  memperhatikan,  maka  Allah 
memperhatikan  mereka  berdua  dengan  penuh  rahmat. 

Manakala  suami  merengkuh  telapak  tangan  istri  (diremas-remas),  maka  berguguranlah 
dosa-dosa  suami-istri  itu  dari  sela-sela  jarinya."  (HR  Maisarah  bin  Ali  dari  Ar-Rafi'  dari 
Abu  Sa' id  Al-Khudzri  r.a.) 

Juga  dapat  ditambahkan,  bahwa  Islam  memberi  nilai  yang  tinggi  bagi  siapa  yang  telah 
menikah,  dengan  menikah  berarti  seseorang  telah  melaksanakan  SEPARUH  dari  agama 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  4 


Islam!,  tinggal  orang  tsb  berhati-hati  melaksanakan  yang  separuhnya  lagi  agar  tidak 
sesat. 

Rosul  SAW  bersabda  : Barang  siapa  menikah,  maka  dia  telah  menguasai  separuh 
agamanya,  karena  itu  hendaklah  ia  bertaqwa  kepada  Allah  dalam  memelihara  yang 
separuhnya  lagi  (HR  Al  Hakim). 

Kehinaan  melajang/membujang  : " Orcrng  yang  paling  buruk  diantara  kalian  ialah  yang 
melajang(membujang)  dan  seburuk-buruk  mayat  (diantara)  kalian  ialah  yang  melajang 
(membujang)"  (HR  Imam,  diriwayatkan  juga  oleh  Abu  Ya' la  dari  Athiyyah  bin  Yasar) 

Sebagai  penutup,  silahkan  pertanyaan  di  bawah  ini  dijawab  di  dalam  hati  saja: 
MENGAPA  SAYA  MENUNDA  UNTUK  MENIKAH  ? 


ETIKA  DALAM  BERTENGKAR  (JIKA  TERPAKSA  HARUS) 

Bismillah  walhamdulillah  walaa  hawla  walaa  Quwwata  Illaa  billah,  Shahabat  Islam 
yang  berbahagia,  kita  bersyukur  kepada  Alloh  bahwa  hingga  hari  ini  Alloh  masih  mengulur 
waktu  buat  kita.  Berbicara  soal  vonis,  sebenarnya  setiap  kita  telah  dijatuhi  hukuman 
mati  (S. 21:35),  hanya  jadwal  eksekusi  yang  berbeda  beda,  ada  yang  minggu  lalu,  kemarin, 
tadi  pagi,  dan  saya  ? Anda  ? Entah  kapan,  yang  jelas  waktu  yang  tersisa,  harus  kita 
maksimalkan  untuk  berbuat  baik.  Diantara  kebaikan  itu  adalah:  membangun  sinergi  yang 
baik  antar  dua  kekasih  yang  diikat  erat  janji  suci,  suami  dengan  isteri. 

Bertengkar  adalah  phenomena  yang  sulit  dihindari  dalam  kehidupan  berumah  tangga, 
kalau  ada  seseorang  berkata  : "Saya  tidak  pernah  bertengkar  dengan  isteri  saya  !" 
Kemungkinannya  dua,  boleh  jadi  dia  belum  beristeri,  atau  ia  tengah  berdusta.  Yang  jelas 
saya  dengan  Ummu  Naila  sering  menikmati  sa'at-sa'at  bertengkar,  sebagaimana  lebih 
menikmati  lagi  sa'at  sa'at  tidak  bertengkar 

Bertengkar  itu  sebenarnya  sebuah  keadaan  diskusi,  hanya  saja  dihantarkan  dalam 
muatan  emosi  tingkat  tinggi.  Kalau  tahu  etikanya,  dalam  bertengkarpun  kita  bisa  mereguk 
hikmah,  betapa  tidak,  justru  dalam  pertengkaran,  setiap  kata  yang  terucap  mengandung 
muatan  p erasaan  yang  sangat  dalam,  yang  mencuat  dengan  desakan  energi  yang  tinggi, 
pesan  pesannya  terasa  kental,  lebih  mudah  dicerna  ketimbang  basa  basi  tanpa  emosi. 
Baiklah,  hari  ini  saya  ingin  paparkan  resep  keluarga  kami  dalam  melangsung  kan  sebuah 
pertengkaran,  alhamdulillah  telah  saya  jalani  selama  13  tahun,  dan  berhasil  membangun 
keadaan  yang  senantiasa  lebih  asyik  daripada  sebelum  terjadi  pertengkaran.  Tulisan  ini 
murni  Non  Politik,  jadi  tolong  Uni  Ranti  jangan  tergesa  gesa  menghapusnya 

Ketika  saya  dan  si  pencuri  [hati  saya]  --  eh  enggak  koq  dia  tidak  curi  hati  saya,  malah 
saya  kasikan  dengan  ikhlas  dibarter  hatinya  yang  tulus— 

Awal  bertemu,  setelah  saya  tanya  apakah  ia  bersedia  berbagi  masa  depan  dengan  saya, 
dan  jawabannya  tepat  seperti  yang  diharap,  kami  mulai  membicarakan  seperti  apa 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  5 


suasana  rumah  tangga  ke  depan.  Salah  satu  diantaranya  adalah  tentang  apa  yang  harus 
dilakukan  kala  kita  bertengkar,  dari  beberapa  perbincangan  via  tulisan  plus  waktu  yang 
mematangkannya,  tibalah  kami  pada  sebuah  Memorandum  of  Understanding,  bahwa  kalau 
pun  harus  bertengkar  maka  : 

1.  Kalau  bertengkar  tidak  boleh  berjama'ah 

Cukup  seorang  saja  yang  marah-marah,  yang  terlambat  mengirim  sinyal  nada  tinggi 
harus  menunggu  sampai  yang  satu  reda.  Untuk  urusan  marah  pantang  berjama'ah, 
seorangpun  sudah  cukup  membuat  rumah  jadi  meriah.  Ketika  ia  marah  dan  saya  mau 
menyela,  segera  ia  berkata  "STOP"  ini  giliran  saya  ! 

Saya  harus  diam  sambil  istighfar.  Sambil  menahan  senyum  saya  berkata  dalam  hati  : 
"Kamu  makin  cantik  kalau  marah,  makin  energik  ..."  Dan  dengan  diam  itupun  saya  merasa 
telah  beramal  sholeh,  telah  menjadi  jalan  bagi  tersalurkannya  luapan  perasaan  hati  yang 
dikasihi...  "duh  kekasih  ..  bicaralah  terus,  kalau  dengan  itu  hatimu  menjadi  lega,  maka 
dipadang  kelegaan  perasaanmu  itu  aku  menunggu  ...." 

Demikian  juga  kalau  pas  kena  giliran  saya  "yang  olah  raga  otot  muka",  saya 
menganggap  bahwa  distorsi  hati,  nanah  dari  jiwa  yang  tersinggung  adalah  sampah,  ia 
harus  segera  dibuang  agar  tak  menebar  kuman,  dan  saya  tidak  berani  marah  sama  siapa 
siapa  kecuali  pada  isteri  saya,  maka  kini  giliran  dia  yang  harus  bersedia  jadi  keranjang 
sampah,  pokoknya  khusus  untuk  marah,  memang  tidak  harus  berjama'ah,  sebab  ada 
sesuatu  yang  lebih  baik  untuk  dilakukan  secara  berjama'ah  selain  marah. 

2.  Marahlah  untuk  persoalan  itu  saja,  jangan  ungkit  yang  telah  terlipat  masa. 

Siapapun  kalau  diungkit  kesalahan  masa  lalunya,  pasti  terpojok,  sebab  masa  silam 
adalah  bagian  dari  sejarah  dirinya  yang  tidak  bisa  ia  ubah.  Siapapun  tidak  akan  suka 
dinilai  dengan  masa  lalunya.  Sebab  harapan  terbentang  mulai  hari  ini  hingga  ke  depan. 
Dalam  bertengkar  pun  kita  perlu  menjaga  harapan,  bukan  menghancurkannya.  Sebab 
pertengkaran  di  antara  orang  yang  masih  mempunyai  harapan,  hanyalah  sebuah  foreplay, 
sedang  pertengkaran  dua  hati  yang  pa  tah  asa,  menghancurkan  peradaban  cinta  yang 
telah  sedemikian  mahal  dibangunnya,  (sampai  hari  ini,  biaya  pernikahan  saya  masih  harus 
terus  saya  cicil,  sayang  kan  kalau  di  delete  begitu  saja  ... 

Kalau  saya  terlambat  pulang  dan  ia  marah,  maka  kemarahan  atas  keterlambatan  itu 
sekeras  apapun  kecamannya,  adalah  "ungkapan  rindu  yang  keras".  Tapi  bila  itu  dikaitkan 
dengan  seluruh  keterlambatan  saya,  minggu  lalu,  awal  bulan  kemarin  dan  dua  bulan  lalu, 
maka  itu  membuat  saya  terpuruk  jatuh.  Bila  teh  yang  disajinya  tidak  manis  (saya 
termasuk  penimbun  gula),  sepedas  apapun  saya  marah,  maka  itu  adalah  "harapan  ingin 
disayangi  lebih  tinggi".  Tapi  kalau  itu  dihubungkan  dengan  kesalahannya  kemarin  dan  tiga 
hari  lewat,  plus  tuduhan  "Sudah  tidak  suka  lagi  ya  dengan  saya",  maka  saya  telah 
menjepitnya  dengan  hari  yang  telah  pergi,  saya  menguburnya  di  masa  lalu,  ups  saya  telah 
membunuhnya,  membunuh  cintanya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  6 


Padahal  kalau  cintanya  mati,  saya  juga  yang  susah  ...  OK,  marahlah  tapi  untuk  kesalahan 
semasa,  saya  tidak  hidup  di  minggu  lalu,  dan  ia  pun  milik  hari  ini 

3.  Kalau  Marah  jangan  bawa-bawa  keluarga  ! 

Saya  dengan  isteri  saya  terikat  masa  13  tahun,  tapi  saya  dengan  ibu  dan  bapak  saya 
hampir  dua  kali  lipat  lebih  panjang  dari  itu,  demikian  juga  ia  dan  kakak  serta  pamannya. 
Dan  konsep  Quran,  seseorang  itu  tidak  menanggung  kesalahan  fihak  lain  (S. 53: 38-40). 
Saya  tidak  akan  terpantik  marah  bila  cuma  saya  yang  dimarahi,  tapi  kalau  ibu  saya  diajak 
serta,  jangan  coba-coba.  Begitupun  dia,  semenjak  saya  menikahinya,  saya  telah  belajar 
mengabaikan  siapapun  di  dunia  ini  selain  dia,  karenanya  mengapa  harus  bawa-bawa  orang 
lain  kekancah  "awal  cinta  yang  panas  ini".  Kata  ayah  saya  : "Teman  seribu  masih  kurang, 
musuh  satu  terlalu  banyak".  Memarahi  orang  yang  mencintai  saya,  lebih  mudah  dicari 
ma'afnya  dari  pada  ngambek  pada  yang  tidak  mengenal  hati  dan  diri  saya.." 

Dunia  sudah  diambang  pertempuran,  tidak  usah  ditambah  tambah  dengan  memusuhi 
mertua! 

4.  Kalau  marah  jangan  di  depan  anak-anak  ! 

Anak  kita  adalah  buah  cinta  kasih,  bukan  buah  kemarahan  dan  kebencian.  Dia  tidak 
lahir  lewat  pertengkaran  kita,  karena  itu,  mengapa  mereka  harus  menonton  komedi  liar 
rumah  kita.  Anak  yang  melihat  orang  tua  nya  bertengkar,  bingung  harus  memihak  siapa. 
Membela  ayah,  bagaimana  ibunya.  Membela  ibu,  tapi  itukan  bapak  saya  ...  ketika  anak 
mendengar  ayah  ibunya  bertengkar  : 

Ibu  : "Saya  ini  cape,  saya  bersihkan  rumah,  saya  masak,  dan  kamu  datang  main  suruh 
begitu,  emang  saya  ini  babu  ?!!!" 

Bapak  : "Saya  juga  cape,  kerja  seharian,  kamu  minta  ini  dan  itu  dan  aku  harus  mencari 
lebih  banyak  untuk  itu,  saya  datang  hormatmu  tak  ada,  emang  saya  ini  kuda  ????!!!! 

Anak  Yaaa  ...ibu  saya  babu,  bapak  saya  kuda  ....  terus  saya  ini  apa  ?" 

Kita  harus  berani  berkata  : "Hentikan  pertengkaran  !"  ketika  anak  datang,  lihat  mata 
mereka,  dalam  binarannya  ada  rindu  dan  kebersamaan.  Pada  tawanya  ada  jejak  kerjasama 
kita  yang  romantis,  haruskah  ia  mendengar  kata  basi  hati  kita  ??? 

5.  Kalau  marah  jangan  lebih  dari  satu  waktu  sholat  ! 

Pada  setiap  tahiyyat  kita  berkata  : "Assalaa-mu  'alaynaa  wa  'alaa  'ibaadil-  ahis 
holiihiin"  Ya  Alloh  damai  atas  kami,  demikian  juga  atas  hamba-hambamu  yang  sholeh  .... 
Nah  andai  setelah  salam  kita  cemberut  lagi,  setelah  salam  kita  tatap  isteri  kita  dengan 

amarah.  Maka  kita  telah  mendustaiNya,  padahal  nyawamu  ditanganNya OK,  marahlah 

sepuasnya  kala  senja,  tapi  habis  maghrib  harus  terbukti  lho  itu  janji  dengan  Ilahi  

Marahlah  habis  shubuh,  tapi  jangan  lewat  waktu  dzuhur,  Atau  Maghrib  sebatas  isya  ... 
Atau  habis  isya  sebatas  ....  ???  Nnnng  ..  Ah  kayaknya  kita  sepakat  kalau  habis  isya 
sebaiknya  memang  tidak  bertengkar 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  7 


6.  Kalau  kita  saling  mencinta,  kita  harus  saling  mema'afkan 

{hikmah  yang  ini  saya  dapat  belakangan,  ketika  baca  dikoran  resensinya  film  Demi 
Moore  [judulnya  saya  lupa  ....]}  Tapi  yang  jelas  memang  begitu,  selama  ada  cinta, 
bertengkar  hanyalah  "proses  belajar  untuk  mencintai  lebih  intens"  Ternyata  ada  yang 
masih  setia  dengan  kita  walau  telah  kita  maki  maki.  Ini  saja,  semoga  bermanfa'at, 
"Dengan  ucapan  syahadat  itu  berarti  kita  menyatakan  diri  untuk  bersedia  dibatasi" 


INDAHNYA  MENAHAN  MARAH 

"Siapa  yang  menahan  marah,  padahal  ia  dapat  memuaskannya  (melampiaskannya), 
maka  kelak  pada  hari  kiamat,  Allah  akan  memanggilnya  di  depan  sekalian  makhluk. 
Kemudian,  disuruhnya  memilih  bidadari  sekehendaknya."  (HR.  Abu  Dawud  - At-Tirmidzi) 

Tingkat  keteguhan  seseorang  dalam  menghadapi  kesulitan  hidup  memang  berbeda- 
beda.  Ada  yang  mampu  menghadapi  persoalan  yang  sedemikian  sulit  dengan  perasaan 
tenang.  Namun,  ada  pula  orang  yang  menghadapi  persoalan  kecil  saja  ditanggapinya 
dengan  begitu  berat.  Semuanya  bergantung  pada  kekuatan  ma'nawiyah  (keimananan) 
seseorang. 

Pada  dasarnya,  tabiat  manusia  yang  beragam:  keras  dan  tenang,  cepat  dan  lambat, 
bersih  dan  kotor,  berhubungan  erat  dengan  keteguhan  dan  kesabarannya  saat 
berinteraksi  dengan  orang  lain.  Orang  yang  memiliki  keteguhan  iman  akan  menyelurusi 
lorong-lorong  hati  orang  lain  dengan  respon  pemaaf,  tenang,  dan  lapang  dada. 


Adakalanya,  kita  bisa  merasa  begitu  marah  dengan  seseorang  yang  menghina  diri 
kita.  Kemarahan  kita  begitu  memuncak  seolah  jiwa  kita  terlempar  dari  kesadaran.  Kita 
begitu  merasa  tidak  mampu  menerima  penghinaan  itu.  Kecuali,  dengan  marah  atau  bahkan 
dengan  cara  menumpahkan  darah.  Na'udzubillah. 

Menurut  riwayat,  ada  seorang  Badwi  datang  menghadap  Nabi  S. A. W.  dengan 
maksud  ingin  meminta  sesuatu  pada  beliau.  Beliau  memberinya,  lalu  bersabda,  "Aku 
berbuat  baik  padamu."  Badwi  itu  berkata,  "Pemberianmu  tidak  bagus."  Para  sahabat 
merasa  tersinggung,  lalu  mengerumuninya  dengan  kemarahan.  Namun,  Nabi  memberi 
isyarat  agar  mereka  bersabar. 

Kemudian,  Nabi  S. A. W.  pulang  ke  rumah.  Nabi  kembali  dengan  membawa  barang 
tambahan  untuk  diberikan  ke  Badwi.  Nabi  bersabda  pada  Badwi  itu,  "Aku  berbuat  baik 
padamu?"  Badwi  itu  berkata,  "Ya,  semoga  Allah  membalas  kebaikan  Tuan,  keluarga  dan 
kerabat." 

Keesokan  harinya,  Rasulullah  S. A. W.  bersabda  kepada  para  sahabat,  "Nah,  kalau  pada 
waktu  Badwi  itu  berkata  yang  sekasar  engkau  dengar,  kemudian  engkau  tidak  bersabar 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  8 


lalu  membunuhnya.  Maka,  ia  pasti  masuk  neraka.  Namun,  karena  saya  bina  dengan  baik, 
maka  ia  selamat." 

Beberapa  hari  setelah  itu,  si  Badwi  mau  diperintah  untuk  melaksanakan  tugas 
penting  yang  berat  sekalipun.  Dia  juga  turut  dalam  medan  jihad  dan  melaksanakan 
tugasnya  dengan  taat  dan  ridha. 

Rasulullah  S. A. W.  memberikan  contoh  kepada  kita  tentang  berlapang  dada.  Ia  tidak 
panik  menghadapi  kekasaran  seorang  Badwi  yang  memang  demikianlah  karakternya.  Kalau 
pun  saat  itu,  dilakukan  hukuman  terhadap  si  Badwi,  tentu  hal  itu  bukan  kezhaliman. 
Namun,  Rasulullah  S. A. W.  tidak  berbuat  demikian.  Beliau  tetap  sabar  menghadapinya 
dan  memberikan  sikap  yang  ramah  dan  lemah  lembut.  Pada  saat  itulah,  beliau  S. A. W. 
ingin  menunjukkan  pada  kita  bahwa  kesabaran  dan  lapang  dada  lebih  tinggi  nilainya 
daripada  harta  benda  apa  pun.  Harta,  saat  itu,  ibarat  sampah  yang  bertumpuk  yang 
dipakai  untuk  suguhan  unta  yang  ngamuk.  Tentu  saja,  unta  yang  telah  mendapatkan 
kebutuhannya  akan  dengan  mudah  dapat  dijinakkan  dan  bisa  digunakan  untuk  menempuh 
perjalan  jauh. 

Adakalanya,  Rasulullah  S. A. W.  juga  marah.  Namun,  marahnya  tidak  melampaui  batas 
kemuliaan.  Itu  pun  ia  lakukan  bukan  karena  masalah  pribadi.  Melainkan,  karena 
kehormatan  agama  Allah. 

Rasulullah  S. A. W.  bersabda,  "Memaki-maki  orang  muslim  adalah  fasik  (dosa),  dan 
memeranginya  adalah  kufur  (keluar  dari  Islam)."  (HR.  Bukhari) 

Sabdanya  pula,  "Bukanlah  seorang  mukmin  yang  suka  mencela,  pengutuk,  kata- 
katanya  keji  dan  kotor."  (HR.  Turmudzi). 

Seorang  yang  mampu  mengendalikan  nafsu  ketika  marahnya  berontak,  dan  mampu 
menahan  diri  di  kala  mendapat  ejekan.  Maka,  orang  seperti  inilah  yang  diharapkan 
menghasilkan  kebaikan  dan  kebajikan  bagi  dirinya  maupun  masyarakatnya. 

Seorang  hakim  yang  tidak  mampu  menahan  marahnya,  tidak  akan  mampu  memutuskan 
perkara  dengan  adil.  Dan,  seorang  pemimpin  yang  mudah  tersulut  nafsu  marahnya,  tidak 
akan  mampu  memberikan  jalan  keluar  bagi  rakyatnya.  Justru,  ia  akan  senantiasa 
memunculkan  permusuhan  di  masyarakatnya.  Begitu  pun  pasangan  suami-isteri  yang  tidak 
memiliki  ketenangan  jiwa.  Ia  tidak  akan  mampu  melayarkan  laju  bahtera  hidupnya. 
Karena,  masing-masing  tidak  mampu  memejamkan  mata  atas  kesalahan  kecil  pasangannya. 

Bagi  orang  yang  imannya  telah  tumbuh  dengan  suburnya  dalam  dadanya.  Maka, 
tumbuh  pula  sifat-sifat  jiwa  besarnya.  Subur  pula  rasa  kesadarannya  dan  kemurahan 
hatinya.  Kesabarannya  pun  bertambah  besar  dalam  menghadapi  sesuatu  masalah.  Tidak 
mudah  memarahi  seseorang  yang  bersalah  dengan  begitu  saja,  sekalipun  telah  menjadi 
haknya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  9 


Orang  yang  demikian,  akan  mampu  menguasai  dirinya,  menahan  amarahnya, 
mengekang  lidahnya  dari  pembicaraan  yang  tidak  patut.  Wajib  baginya,  melatih  diri 
dengan  cara  membersihkan  dirinya  dari  penyakit-penyakit  hati.  Seperti,  ujub  dan 
takabur,  riya,  sum'ah,  dusta,  pengadu  domba  dan  lain  sebagainya.  Dan  menyertainya 
dengan  amalan-amalan  ibadah  dan  ketaatan  kepada  Allah,  demi  meningkatkan  derajat 
yang  tinggi  di  sisi  Allah  S. W. T. 

Dari  Abdullah  bin  Shamit,  Rasulullah  S. A. W.  bersabda,  "Apakah  tiada  lebih  baik 
saya  beritahukan  tentang  sesuatu  yang  dengannya  Allah  meninggikan  gedung-gedung  dan 
mengangkat  derajat  seseorang?"  Para  sahabat  menjawab,  "Baik,  ya  Rasulullah."  Rasulullah 
saw  bersabda,  "Berlapang  dadalah  kamu  terhadap  orang  yang  membodohi  kamu.  Engkau 
suka  memberi  maaf  kepada  orang  yang  telah  menganiaya  kamu.  Engkau  suka  memberi 
kepada  orang  yang  tidak  pernah  memberikan  sesuatu  kepadamu.  Dan,  engkau  mau 
bersilaturahim  kepada  orang  yang  telah  memutuskan  hubungan  dengan  engkau."  (HR. 
Thabrani). 

Sabdanya  pula,  "Bahwasanya  seorang  hamba  apabila  mengutuk  kepada  sesuatu, 
naiklah  kutukan  itu  ke  langit.  Lalu,  dikunci  pintu  langit-langit  itu  buatnya.  Kemudian, 
turunlah  kutukan  itu  ke  bumi,  lalu  dikunci  pula  pintu-pintu  bumi  itu  baginya.  Kemudian, 
berkeliaranlah  ia  kekanan  dan  kekiri.  Maka,  apabila  tidak  mendapat  tempat  baru,  ia  pergi 
kepada  yang  dilaknat.  Bila  layak  dilaknat  (artinya  kalau  benar  ia  berhak  mendapat  laknat), 
tetapi  apabila  tidak  layak,  maka  kembali  kepada  orang  yang  mengutuk  (kembali  ke  alamat 
si  pengutuk)."  (HR.  Abu  Dawud). 


KEISTIMEWAAN  WANITA 

1.  Doa  wanita  lebih  makbul  daripada  lelaki  karena  sifat  penyayangnya  yang  lebih  kuat 
dari  lelaki. 

2.  Wanitayang  Sholichah  itu  lebih  baik  daripada  1000  orang  lelaki  yang  sholeh. 

3.  Barang  siapa  yang  menngembirakan  anak  wanitanya,  derajatnya  seumpama  orang  yang 
senantiasa  menangis  karena  takutkan  Allah. 

4.  Barang  siapa  yang  membawa  hadiah  ( oleh-oleh  ) lalu  diberikan  kepada  keluarganya, 
hendaklah  mendahulukan  anak  wanitanya  dari  anak  laki-laki 

5.  Wanita  yang  tinggal  bersama  anak-anaknya  akan  tinggal  bersama  Rasulullah  SAW 
didalam  Syurga. 

6.  Barang  siapa  mempunyai  2 atau  3 anak  wanita,  atau  2 atau  3 saudara  wanita  lalu  dia 
bersikap  ichsan  dalam  pergaulan  dengan  mereka  dan  mendidik  mereka  dengan  penuh 
rasa  taqwa  dan  tanggung  jawab  maka  baginya  adalah  Syurga. 

7.  Barang  siapa  yang  diuji  dengan  sesuatu  daripada  anak-anak  wanitanya,  lalu  dia 
berbuat  baik  kepada  mereka,  maka  mereka  akan  menjadi  penghalang  baginya  dari  api 
neraka  (Aisyah  r.a.). 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  10 


8.  Syurga  dibawah  telapak  kaki  Ibu  ( Hadits  ) 

9.  Wanita  yang  taat  berkhidmat  kepada  suaminya  akan  tertutup  pintu-pintu  neraka  dan 
terbuka  pintu-pintu  syurga,  maka  masuklah  dari  pintu  yang  dikehendaki. 

10.  Wanita  yang  taat  akan  suaminya  serta  menjaga  sholat  dan  puasanya,  semua  ikan-ikan 
dilaut,  burung  di  udara,  malaikat  di  langit,  matahari  dan  bulan,  semuanya  beristighfar 
baginya  selama  dia  taat  pada  suaminya  dan  direlakanya. 

11.  Apabila  memanggil  akan  engkau  dua  orang  Ibu  Bapakmu,  maka  jawablah  panggilan 
Ibumu  dahulu. 

12.  Aisyah  r.  a.  berkata  " Aku  bertanya  kepada  Rasulullah  SAW,  siapakah  yang  lebih 
besar  haknya  terhadap  wanita  ? “ Jawab  Baginda,  " Suaminya  " Siapa  pula  berhak 
terhadap  lelaki  ? Jawab  Rasulullah  " Ibunya  " 

13.  Wanita  apabila  sholat  5 waktu,  puasa  1 bulan  Ramadhan,  memelihara  kehormatannya 
serta  taat  akan  suaminya,  masuklah  dia  dari  pintu  Syurga  mana  saja  yang  dia 
kehendaki. 

14.  Tiap  wanita  yang  menolong  suaminya  dalam  urusan  agama,  maka  Allah  S. W. T 
memasukkan  dia  kedakam  Syurga  10.000  tahun  lebih  dahulu  dari  suaminya. 

15.  Apabila  seorang  wanita  mengandung  janin  dalam  rahimnya,  maka  beristighfarlah  para 
malaikat  untuknya.  Allah  S. W. T mencatatkan  baginya  setiap  hari  dengan  1000 
kebaikan  dan  menghapuskan  darinya  1000  kejahatan. 

16.  Apabila  seorang  wanita  mulai  sakit  hendak  bersalin,  maka  Allah  S. W. T mencatatkan 
baginya  pahal  orang  yang  berjihad  pada  jalan  Allah. 

17.  Apabila  seorang  wanita  melahirkan  anak,  keluarlah  dia  daripada  dosa-dosa  seperti 
keadaan  ibunya  melahirkannya 

18.  Apabila  telah  lahir  anaknya  lalu  disusuinya,  maka  bagi  ibu  itu  setiap  satu  tegukan  dari 
pada  susunya  diberi  satu  kebajikan. 

19.  Apabila  ibu  semalaman  tidak  tidur  karena  memelihara  anaknyayang  sakit,  maka  Allah 
S. W. T memberinya  pahala  seperti  memerdekakn  70  orang  hamba  dengan  ikhlas  untuk 
membela  agama  Allah. 


WASIAT  RASULULLOH  S. A. W KEPADA  AISYAH 

Saiyidatuna  'Aisyah  r. 'a  meriwayatkan  : Rasulullah  SAW  bersabda  "Hai  Aisyah,  aku 
berwasiat  kepada  engkau. 

Hendaklah  engkau  senantiasa  mengingat  wasiatku  ini.  Sesungguhnya  engkau  akan 
senantiasa  di  dalam  kebajikan  selama  engkau  mengingat  wasiatku  ini..." 

Intisari  wasiat  Rasulullah  s.a.w  tersebut  dirumuskan  seperti  berikut:  Hai,  Aisyah, 
peliharalah  diri  engkau.  Ketahuilah  bahwa  sebagian  besar  daripada  kaum  engkau  (kaum 
wanita)  adalah  menjadi  kayu  api  di  dalam  neraka. 

Diantara  sebab-sebabnya  ialah  mereka  itu  : 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  11 


(a)  Tidak  dapat  menahan  sabar  dalam  menghadapi  kesakitan  (kesusahan),  tidak  sabar 
apabila  ditimpa  musibah 

(b)  Tidak  memuji  Allah  Ta'ala  atas  kemurahan-Nya,  apabila  dikaruniakan  nikmat  dan 
rahmat  tidak  bersyukur. 

(c)  Mengkufurkan  nikmat;  menganggap  nikmat  bukan  dari  Allah 

(d)  Membanyakkan  kata-kata  yang  sia-sia,  banyak  bicara  Yang  tidak  bermanfaat. 

Wahai,  Aisyah,  ketahuilah  : 

(a)  Bahwa  wanita  yang  mengingkari  kebajikan  (kebaikan)  yang  diberikan  oleh  suaminya 
maka  amalannya  akan  digugurkan  oleh  Allah 

(b)  Bahwa  wanita  yang  menyakiti  hati  suaminya  dengan  lidahnya,  maka  pada  hari  kiamat, 
Allah  menjadikan  lidahnya  tujuh  puluh  hasta  dan  dibelitkan  di  tengkuknya. 

(c)  Bahwa  isteri  yang  memandang  jahat  (menuduh  atau  menaruh  sangkaan  buruk 
terhadap  suaminya),  Allah  akan  menghapuskan  muka  dan  tubuhnya  Pada  hari  kiamat. 

(d)  Bahwa  isteri  yang  tidak  memenuhi  kemauan  suami-nya  di  tempat  tidur  atau 
menyusah-kan  urusan  ini  atau  mengkhiananti  suaminya,  akan  dibangkitkan  Allah  pada 
hari  kiamat  dengan  muka  yang  hitam,  matanya  kelabu,  ubun-ubunnya  terikat  kepada 
dua  kakinya  di  dalam  neraka. 

(e)  Bahwa  wanita  yang  mengerjakan  sholat  dan  berdoa  untuk  dirinya  tetapi  tidak  untuk 
suaminya,  akan  dipukul  mukanya  dengan  sholatnya. 

(f  ) Bahwa  wanita  yang  dikenakan  musibah  ke  atasnya  lalu  dia  menampar-nampar  mukanya 
atau  merobek-robek  pakaiannya,  dia  akan  dimasukkan  ke  dalam  neraka  bersama 
dengan  Isteri  nabi  Nuh  dan  isteri  nabi  Luth  dan  tiada  harapan  mendapat  kebajikan 
syafaat  dari  siapa  pun; 

(g)  Bahwa  wanita  yang  berzina  akan  dicambuk  dihadapan  semua  makhluk  didepan  neraka 
pada  hari  kiamat,  tiap-tiap  perbuatan  zina  dengan  depalan  puluh  cambuk  dari  api. 

(h)  Bahwa  isteri  yang  mengandung  ( hamil  ) baginya  pahala  seperti  berpuasa  pada  siang 
harinya  dan  mengerjakan  qiamul-lail  pada  malamnya  serta  pahala  berjuang  fi 
sabilillah. 

(i)  Bahwa  isteri  yang  bersalin  ( melahirkan  ),  bagi  tiap-tiap  kesakitan  yang  dideritainya 
diberi  pahala  memerdekakan  seorang  budak.  Demikian  juga  pahalanya  setiap  kali 
menyusukan  anaknya. 

(j)  Bahwa  wanita  apabila  bersuami  dan  bersabar  dari  menyakiti  suaminya,  maka 
diumpamakan  dengan  titik-titik  darah  dalam  perjuangan  fisabilillah. 


WANITA  PENGHUNI  SYURGA 

Ketika  Baginda  Rasul  SAW  mengatakan  Penghuni  Neraka  kelak  lebih  banyak  kaum 
wanita,  maka  salah  satu  sahabat  bertanya,  ya  Rasulullah  Apakah  mereka  tidak  gemar 
beribadah  kepada  Allah  bukan  jawab  rasulullah  SAW,  lalu  kenapa  ? 

Mereka  bahkan  lebih  taat  menjalankan  Sholat,  puasa  dan  hadir  dalam  majlis  ta'lim  tapi 
mereka  tidak  bisa  menjaga  kehormatan  suaminya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  12 


Diantaranya  : 

1.  Mengeluhkan  uang  belanja  yang  diberikan  suaminya  ( tidak  mensyukurinya  ) 

2.  Menceritakan  kekurangan  suaminya  ( tidurnya  mendengkur  dan  lain  sebagainya  ) 

3.  Tidak  dapat  menjaga  harta  suaminya 

Dalam  hadits  lain  disebutkan  : 

1.  Ya  Rasulullah  siapakah  yang  berhak  atas  diriku  tanya  seorang  muslimah?  Suamimu,  lalu 
siapa  lagi  Ibumu  jawab  Rasulullah 

2.  Rasulullah  bersabda  " Seandainya  Allah  Mengizinkan  Manusia  menyembah  manusia 
Maka  aku  suruh  seorang  istri  menyembah  suaminya. 

Lalu  siapakah  wanita  penghuni  syurga  ? 

1.  Wanitayang  menegakkan  Sholat 

2.  Wanitayang  menjalankan  Puasa  dibulan  Ramadhan 

3.  Wanita  yang  menjaga  kehormatan  dirinya  ( diantaranya  menutup  aurat ) 

4.  Patuh  pada  suami,  dan  suaminya  ikhlas  kepadanya 


MENGUBAH  DENGAN  KEKUATAN  TAULADAN 

Rasulullah  SAW  gemilang  menyeru  ummat  ke  jalan-Nya,  mengubah  karakter  ummat 
dari  zaman  kegelapan  menuju  jalan  penuh  cahayayang  ditempuh  hampir  23  tahun.  Salah 
satu  pilar  strategi  keberhasilannya  adalah  karena  Rasul  memiliki  kekuatan  suri  tauladan 
yang  sungguh  luar  biasa.  Yakinlah  bahwa  cara  paling  gampang  mengubah  orang  lain  sesuai 
keinginan  kita  adalah  dengan  cara  menjadikan  diri  kita  sebagai  media  atau  contoh  yang 
layak  ditiru. 

Karenanya,  jangan  bercita-cita  memiliki  anak  yang  santun,  lembut,  kalau  kesantunan 
dan  kelembutan  itu  tidak  ada  dalam  diri  orang  tuanya.  Jangan  bercita-cita  punya  anak 
yang  tahu  etika,  kalau  cara  mendidik  yang  dilakukan  orang  tuanya  tidak  menggunakan 
etika.  Sangat  mustahil  akan  terwujud  ketika  para  pimpinan  ingin  anggotanya  berdisiplin, 
padahal  disiplin  itu  bukan  bagian  dari  diri  pimpinannya.  Contoh  sederhana,  mengapa  P4 
gagal  menjadi  pedoman  hidup  yang  jadi  acuan  bangsa  Indonesia  ? Karena  tidak  ada  contoh 
tauladannya.  Siapa  sekarang  pemimpin  bangsa  ini  yang  paling  Pancasilais  ? Susah 
mencarinya.  Seumpama  mata  air  di  pegunungan  yang  sudah  keruh  tercemar.  Kalau  dari 
sumbernya  sudah  keruh,  walau  yang  di  bawah  di  bening-beningkan  juga  tidak  akan  bisa.  Di 
hilir  menjadi  keruh  karena  di  hulunya  juga  keruh. 

Orang  tua  ingin  anak-anaknya  tidak  merokok  padahal  ternyata  orang  tuanya  perokok 
berat,  bagaimana  mungkin  ? Para  guru  ingin  murid-muridnya  tidak  mengganja,  padahal 
ganja  itu  awalnya  dari  rokok,  dan  ternyata  para  guru  merokok  di  depan  murid-muridnya. 
Jangan-jangan  kita  yang  menjerumuskan  mereka  ? 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  13 


Di  Rumah  Sakit  Ketergantungan  Obat  (RSKO)  Jakarta  ada  sebuah  contoh  menarik 
tentang  mengapa  anak-anak  menjadi  seorang  perokok  atau  pengganja.  Di  salah  satu 
dindingnya  tergantung  sebuah  potret  seorang  ibu  yang  sedang  menimang-nimang  bayinya, 
dan  ternyata  si  ibu  ini  melakukannya  sambil  merokok.  Tidak  bisa  tidak.  Perilaku  si  Ibu 
ini  merupakan  contoh  bagi  si  bayi  yang  ada  dipangkuannya. 


PANCARAN  PRIBADI  BERSIH  HATI 

Yakinlah  bahwa  jikalau  hati  kita  jernih,  bening,  dan  tulus  maka  wajah  juga  akan  enak 
dipandang,  akan  ada  suatu  kesan  tersendiri  yang  lain  dari  yang  lain.  Mungkin  wajahnya 
tidak  cakep,  tidak  jelita,  mungkin  kultinya  hitam,  mungkin  hidungnya  tidak  begitu 
mancung,  mungkin  alisnya  kurang  begitu  simetris,  mungkin  di  wajahnya  ada  kekurangan, 
katakanlah  ada  cacatnya  tapi  tidak  bisa  dipungkiri  bahwa  kalau  hatinya  bening,  jernih, 
dan  tulus  ia  akan  senantiasa  memancarkan  sinar  keindahan,  kesejukan  dan  kenyamanan. 

Orang  yang  hatinya  bersih  akan  tercermin  pula  dari  kerapihan  dan  kebersihan  di 
lingkungan  sekitarnya.  Kita  sepakat  bahwa  kumal,  kusut,  kotor,  dan  bau  adalah  perilaku 
yang  tidak  kita  sukai.  Kenapa  sih  tidak  kita  sisir  rambut  kita  dengan  rapi,  padahal  bisa 
lebih  rapih  dan  lebih  tertib  ?!  Bukan  tidak  boleh  punya  rambut  bermode,  tapi  yang  lebih 
penting  adalah  bagaimana  ketika  orang  lain  melihat  penampilan  kita  pikirannya  tidak 
menjadi  jelek. 

Ketika  suatu  waktu  lewat  di  depan  Taman  Kota,  terlihat  ada  sekelompok  pemuda 
dengan  potongan  rambut  landak  gaa  Duran-Duran,  Punk,  dan  ada  juga  yang  dicat  pirang. 
Tentu  saja  ini  akan  membuat  orang  lain  berpikir  jelek  tentang  mereka. 

Maka  pastikan  rambut  kita  selalu  tersisir  rapih.  Pada  kaum  laki-laki,  tidak  usah 
diperbudak  oleh  mode.  Intinya,  kalau  orang  lain  melihat  penampilan  kita,  orang  itu 
menjadi  cerah,  tentram,  senang,  dan  merasa  aman.  Tidak  usah  pula  centil  dengan 
menempelkan  segala  atribut,  gambar  tempel,  atau  juga  tanda  jasa  supaya  orang  lain  tahu 
siapa  kita.  Buat  apa?  Semuanya  harus  wajar,  proporsional,  dan  tidak  berlebih-lebihan. 

Bagi  seorang  wanita  yang  memiliki  hati  bersih  akan  terpancar  pula  dari 
penampilannya  yang  tidak  over  acting,  tidak  berdandan  mencolok,  semuanya  serba  wajar 
dan  proporsional.  Hal  ini  menjadikan  orang  yang  melihatnya  juga  menjadi  enak,  wajar  dan 
normal,  walaupun  tidak  dipungkiri  bahwa  setiap  orang  punya  Standard  penilaian  yang 
berbeda-beda.  Namun  yang  terpenting  adalah  penilaian  menururt  ALLAH  S. W. T.  Kalau 
orang-orang  yang  berpenyakit  hati  kadang-kadang  penilaiannya  selalu  negatif,  walau 
sebenarnya  kita  sudah  melakukan  yang  terbaik. 

Pancaran  bersih  hati  lainnya  akan  tampak  terealisasikan  pula  dari  struktur  bibir  atau 
senyuman.  Pastilah  kita  akan  enak  kalau  melihat  orang  lain  senyum  kepada  kita  dengan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  14 


tulus,  wajar  dan  proporsional.  Dan  senyum  itu  bukanlah  perkara  mengangkat  ujung  bibir  - 
- itu  perkara  tipu-menipu  — tapi  yang  paling  penting  adalah  keinginan  dari  dalam  diri 
untuk  membahagiakan  orang  yang  ada  di  sekitar  kita,  minimal  dengan  sesungging 
senyuman.  Dan  tentu  saja  dilanjutkan  dengan  sapaan  tulus,  ucapan  salam 
"Assalaamu'alaikum",  menyembul  dari  hati  yang  ikhlas,  insyaallah  ini  akan  membuat 
suasana  menjadi  lebih  enak,  tentram,  dan  menyenangkan. 


Suatu  yang  patut  kita  renungkan,  saat  duduk  di  mesjid  sewaktu  shalat  berjemaah 
atau  juga  acara  majelis  taklim,  kadangkala  kita  suka  enggan  menyapa  orang  di  samping 
kita,  sepertinya  ada  tabir  atau  benteng  yang  kokoh  menghalang.  Padahal  yakin  sama-sama 
umat  Islam,  yakin  sama-sama  mau  sujud  kepada  ALLAH.  Kalau  kita  ada  dalam  kondisi 
seperti  ini  seharusnya  tidak  usah  berat  untuk  menyapa  duluan.  Kenapa  kita  ini  ingin 
disapa  lebih  dulu?  Etikanya  memang,  yang  muda  kepada  yang  tua,  yang  berdiri  kepada 
yang  duduk,  yang  datang  kepada  yang  diam.  Namun  sebaiknya  mumpung  kita  punya 
kesempatan,  lebih  baik  kita  duluan  yang  menyapa. 

Kalau  kita  sebagai  bapak,  saat  pulang  kerja  ke  rumah  cobalah  terborkan  salam, 
"Assalaamu'alaikum  anak-anakku  sekalian!"  dibarengi  senyuman  ramah  dan  belaian  sayang, 
daripada  marah-marah,  "Anak-anak  diam,  Bapak  lagi  capek!  Seharian  Bapak  membanting 
tulang  memeras  keringat,  tiada  lain  hanya  untuk  menghidupi  kalian  tahu?". 

Wah,  kalau  begini  pastilah  anak-anak  tidak  akan  merasa  aman. 

Juga  para  bos,  pimpinan,  direktur,  manager,  ketua  kelas,  wali  kelas,  atau  siapa  saja 
yang  jadi  atasan,  jangan  sampai  seperti  monster.  Apa  itu  monster?  Yaitu  makhluk  yang 
kehadirannya  ditakuti.  Kalau  kita  datang  orang  jadi  tegang,  panik,  jantung  berdebar- 
debar  kencang,  dibarengi  badan  yang  berguncang  hebat,  ini  berarti  ada  yang  salah  dalam 
diri  kita.  Maka,  sudah  seharusnya  sapaan  kita  itu  tidak  hanya  mengoreksi,  mengkritik, 
tapi  juga  berupa  penghargaan,  pujian,  ucapan-ucapan  doa  yang  tidak  harus  ada 
hubungannya  dengan  masalah  pekerjaan.  Artinya  kalau  orang  lain  bertemu  kita,  haruslah 
orang  lain  itu  merasa  aman. 

Kalau  mau  bicara,  sapaan  kita  juga  harus  aman,  harus  bersih  dari  membuat  orang  lain 
terluka.  Pokoknya  kalau  orang  lain  datang,  orang  itu  harus  merasa  aman.  Ini  ciri-ciri 
orang  yang  pengelolaan  Qalbunya  sudah  bagus.  Kata-kata,  lirikan  mata,  sikap  diri  kita 
harus  kita  atur  sedemikian  rupa  sehingga  mampu  memberikan  kebahagiaan  bagi  orang 
lain,  sebab  hati  tidak  bisa  disentuh  kecuali  oleh  hati  lagi. 

Cobalah  Bapak-bapak  dan  Ibu-ibu,  anak-anak  kita  harus  merasa  aman  dekat  denga 
kita.  Jangan  sampai  ketika  dekat  kita,  mereka  merasa  ketakutan,  tidak  aman,  hingga 
akhirnya  mereka  mencari  rasa  aman  dengan  orang-orang  di  luar  kita,  yang  belum  tentu 
berperilaku  baik.  Para  guru  jangan  sampai  membuat  panik  para  muridnya.  Ketika  lonceng 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  15 


tanda  masuk  berdentang,  haruslah  murid  merasa  bahagia.  Itu  sukses.  Jangan  sampai 
sebalikna,  ketika  kita  masuk  semua  menjadi  panik. 

Sudah  seharusnya  menjadi  cita-cita  jauh  di  lubuk  hati  kita  yang  terdalam  untuk 
menekadkan  diri  menjadi  seorang  pribadi  bersih  hati  yang  selalu  dicintai  dan  dinanti 
kehadirannya.  Karena  sungguh  akan  sangat  berbahagia  bagi  orang-orang  yang  sikapnya, 
tingkah  lakunya,  membuat  orang  disekitarnya  merasa  aman.  Karena  perilaku  kita  adalah 
juga  cerminan  kondisi  Qalbu  kita.  Qalbu  yang  bening,  maka  tingkah  lakunya  akan  bening 
menyenangkan  pula.  Hal  ini  tiada  lain  buah  dari  pengelolaan  Qolbu  yang  benar,  Insyaallah. 


KISAH  RAHASIA  DI  SEBALIK  SHALAT  LIMA  WAKTU 

Ali  bin  Abi  Talib  r.a.  berkata,  "Sewaktu  Rasullullah  SAW  duduk  bersama  para 
sahabat  Muhajirin  dan  Ar\sar , maka  dengan  tiba-tiba  datanglah  satu  rombongan  orang- 
orang  Yahudi  lalu  berkata,  'Ya  Muhammad,  kami  hendak  bertanya  kepada  kamu  kalimat- 
kalimat  yang  telah  diberikan  oleh  Allah  kepada  Nabi  Musa  A. S.  yang  tidak  diberikan 
kecuali  kepada  para  Nabi  utusan  Allah  atau  malaikat  muqarrab.' 

Lalu  Rasullullah  SAW  bersabda,  'Silahkan  bertanya.' 

Berkata  orang  Yahudi,  'Coba  terangkan  kepada  kami  tentang  5 waktu  yang 
diwajibkan  oleh  Allah  ke  atas  umatmu.' 

Sabda  Rasullullah  saw,  'Shalat  Zuhur  jika  tergelincir  matahari,  maka  bertasbihlah 
segala  sesuatu  kepada  Tuhannya.  Shalat  Asar  itu  ialah  saat  ketika  Nabi  Adam  a.s. 
memakan  buah  khuldi.  Shalat  Maghrib  itu  adalah  saat  Allah  menerima  taubat  Nabi  Adam 
a.s.  Maka  setiap  mukmin  yang  bershalat  Maghrib  dengan  ikhlas  dan  kemudian  dia  berdoa 
meminta  sesuatu  pada  Allah  maka  pasti  Allah  akan  mengkabulkan  permintaannya.  Shalat 
Isyak  itu  ialah  shalat  yang  dikerjakan  oleh  para  Rasul  sebelumku.  Shalat  Subuh  adalah 
sebelum  terbit  matahari.  Ini  kerana  apabila  matahari  terbit,  terbitnya  di  antara  dua 
tanduk  syaitan  dan  di  situ  sujudnya  setiap  orang  kafir.' 

Setelah  orang  Yahudi  mendengar  penjelasan  dari  Rasullullah  saw,  lalu  mereka 
berkata,  'Memang  benar  apa  yang  kamu  katakan  itu  Muhammad.  Katakanlah  kepada  kami 
apakah  pahala  yang  akan  diperoleh  oleh  orang  yang  shalat.' 

Rasullullah  SAW  bersabda,  'Jagalah  waktu-waktu  shalat  terutama  shalat  yang 
pertengahan.  Shalat  Zuhur,  pada  saat  itu  nyalanya  neraka  Jahanam.  Orang-orang  mukmin 
yang  mengerjakan  shalat  pada  ketika  itu  akan  diharamkan  ke  atasnya  uap  api  neraka 
Jahanam  pada  hari  Kiamat.' 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  16 


Sabda  Rasullullah  saw  lagi,  'Manakala  shalat  Asar,  adalah  saat  di  mana  Nabi  Adam 

а. s.  memakan  buah  khuldi.  Orang-orang  mukmin  yang  mengerjakan  shalat  Asar  akan 
diampunkan  dosanya  seperti  bayi  yang  baru  lahir.' 

Selepas  itu  Rasullullah  saw  membaca  ayat  yang  bermaksud,  ' Jagalah  waktu-waktu  shalat 
terutama  sekali  shalat  yang  pertengahan.  Shalat  Maghrib  itu  adalah  saat  di  mana  taubat 
Nabi  Adam  a.s.  diterima.  Seorang  mukmin  yang  ikhlas  mengerjakan  shalat  Maghrib 
kemudian  meminta  sesuatu  daripada  Allah,  maka  Allah  akan  perkenankan.' 

Sabda  Rasullullah  saw,  'Shalat  Isya'  (atamah).  Katakan  kubur  itu  adalah  sangat 
gelap  dan  begitu  juga  pada  hari  Kiamat,  maka  seorang  mukmin  yang  berjalan  dalam  malam 
yang  gelap  untuk  pergi  menunaikan  shalat  Isyak  berjamaah,  Allah  S. W. T haramkan 
dirinya  daripada  terkena  nyala  api  neraka  dan  diberikan  kepadanya  cahaya  untuk 
menyeberangi  Titian  Sirath.1 

Sabda  Rasullullah  saw  seterusnya,  'Shalat  Subuh  pula,  seseorang  mukmin  yang 
mengerjakan  shalat  Subuh  selama  40  hari  secara  berjamaah,  diberikan  kepadanya  oleh 
Allah  S. W. T dua  kebebasan  iaitu: 

1.  Dibebaskan  daripada  api  neraka. 

2.  Dibebaskan  dari  nifaq. 

Setelah  orang  Yahudi  mendengar  penjelasan  daripada  Rasullullah  saw,  maka  mereka 
berkata,  'Memang  benarlah  apa  yang  kamu  katakan  itu  wahai  Muhammad  (saw).  Kini 
katakan  pula  kepada  kami  semua,  kenapakah  Allah  S. W. T mewajibkan  puasa  30  hari  ke 
atas  umatmu?' 

Sabda  Rasullullah  saw,  'Ketika  Nabi  Adam  memakan  buah  pohon  khuldi  yang  dilarang, 
lalu  makanan  itu  tersangkut  dalam  perut  Nabi  Adam  a.s.  selama  30  hari.  Kemudian  Allah 
S. W. T mewajibkan  ke  atas  keturunan  Adam  a.s.  berlapar  selama  30  hari. 

Sementara  diizin  makan  di  waktu  malam  itu  adalah  sebagai  kurnia  Allah  S. W. T kepada 
makhluk-Nya.' 

Kata  orang  Yahudi  lagi,  'Wahai  Muhammad,  memang  benarlah  apa  yang  kamu 
katakan  itu.  Kini  terangkan  kepada  kami  mengenai  ganjaran  pahala  yang  diperolehi 
daripada  berpuasa  itu.' 

Sabda  Rasullullah  saw,  'Seorang  hamba  yang  berpuasa  dalam  bulan  Ramadhan  dengan 
ikhlas  kepada  Allah  S. W. T,  dia  akan  diberikan  oleh  Allah  S. W. T 7 perkara: 

1.  Akan  dicairkan  daging  haram  yang  tumbuh  dari  badannya  (daging  yang  tumbuh  daripada 
makanan  yang  haram). 

2.  Rahmat  Allah  sentiasa  dekat  dengannya. 

3.  Diberi  oleh  Allah  sebaik-baik  amal. 

4.  Dijauhkan  daripada  merasa  lapar  dan  dahaga. 

5.  Diringankan  baginya  siksa  kubur  (siksa  yang  amat  mengerikan). 

б.  Diberikan  cahaya  oleh  Allah  S. W. T pada  hari  Kiamat  untuk  menyeberang  Titian  Sirath. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  17 


7.  Allah  S. W. T akan  memberinya  kemudian  di  syurga.' 

Kata  orang  Yahudi,  'Benar  apa  yang  kamu  katakan  itu  Muhammad.  Katakan  kepada 
kami  kelebihanmu  di  antara  semua  para  nabi.' 

Sabda  Rasullullah  saw,  'Seorang  nabi  menggunakan  doa  mustajabnya  untuk  membinasakan 
umatnya,  tetapi  saya  tetap  menyimpankan  doa  saya  (untuk  saya  gunakan  memberi  syafaat 
kepada  umat  saya  di  hari  kiamat).' 

Kata  orang  Yahudi,  'Benar  apa  yang  kamu  katakan  itu  Muhammad.  Kini  kami  mengakui 
dengan  ucapan  Asyhadu  Alla  illaha  illallah,  wa  annaka  Rasulullah  (kami  percaya  bahawa 
tiada  Tuhan  melainkan  Allah  dan  engkau  utusan  Allah).' 

Sedikit  peringatan  untuk  kita  semua:  "Dan  sesungguhnya  akan  Kami  berikan  cobaan 
kepadamu,  dengan  sedikit  ketakutan,  kelaparan,  kekurangan  harta,  jiwa  dan  buah-buahan. 
Dan  berilah  berita  gembira  kepada  orang-orang  yang  sabar."  (Surah  Al-Baqarah:  ayat 
155) 

"Allah  tidak  membebani  seseorang  melainkan  sesuai  dengan  kesanggupannya.  Ia  mendapat 
pahala  (dari  kebajikan)  yang  diusahakannya  dan  ia  mendapat  siksa  (dari  kejahatan)  yang 
dikerjakannya."  (Surah  Al-Baqarah:  ayat  286) 


GUGURNYA  DOSA  BERSAMA  TETESAN  AIR  WUDLU 

"Abu  Nadjih  (Amru)  bin  Abasah  Assulamy  r.a  berkata  : Pada  masa  Jahiliyah,  saya 
merasa  bahwa  semua  manusia  dalam  kesesatan,  karena  mereka  menyembah  berhala. 
Kemudian  saya  mendengar  berita  ; Ada  seorang  di  Mekkah  memberi  ajaran-ajaran  yang 
baik.  Maka  saya  pergi  ke  Mekkah,  di  sana  saya  dapatkan  Rasulullah  SAW  masih  sembunyi- 
sembunyi,  dan  kaumnya  sangat  congkak  dan  menentang  padanya. 

Maka  saya  berdaya-upaya  hingga  dapat  menemuinya,  dan  bertanya  kepadanya  : Apakah 
kau  ini  ? 

Jawabnya  : Saya  Nabi. 

Saya  tanya  : Apakah  nabi  itu  ? 

Jawabnya  : Allah  mengutus  saya. 

Diutus  dengan  apakah  ? 

Jawabnya  : Allah  mengutus  saya  supaya  menghubungi  famili  dan  menghancurkan  berhala, 
dan  meng-Esa-kan  Tuhan  dan  tidak  menyekutukan-Nya  dengan  sesuatu  apapun. 

Saya  bertanya  : Siapakah  yang  telah  mengikuti  engkau  atas  ajaran  itu  ? 

Jawabnya  : Seorang  merdeka  dan  seorang  hamba  sahaya  ( Abubakar  dan  Bilal  ). 

Saya  berkata  : Saya  akan  mengikuti  kau.  Jawabnya  : Tidak  dapat  kalau  sekarang, 
tidakkah  kau  perhatikan  keadaan  orang-orang  yang  menentang  kepadaku,  tetapi  pulanglah 
kembali  ke  kampung,  kemudian  jika  telah  mendengar  berita  kemenanganku,  maka 
datanglah  kepadaku.  Maka  segera  saya  pulang  kembali  ke  kampung,  hingga  hijrah 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  18 


Rasulullah  SAW  ke  Madinah,  dan  saya  ketika  itu  masih  terus  mencari  berita,  hingga 
bertemu  beberapa  orang  dari  familiku  yang  baru  kembali  dari  Madinah,  maka  saya 
bertanya  : Bagaimana  kabar  orang  yang  baru  datang  ke  kota  Madinah  itu  ? Jawab 
mereka  : Orang-orang  pada  menyambutnya  dengan  baik,  meskipun  ia  akan  dibunuh  oleh 
kaumnya,  tetapi  tidak  dapat.  Maka  berangkatlah  saya  ke  Madinah  dan  bertemu  pada 
Rasulullah  S. A. W.  Saya  berkata  : Ya  Rasulullah  apakah  kau  masih  ingat  pada  saya? 

Jawabnya  : Ya,  kau  yang  telah  menemui  saya  di  Mekkah.  Lalu  saya  berkata  : Ya 
Rasulullah  beritahukan  kepada  saya  apa  yang  telah  diajarkan  Allah  kepadamu  dan  belum 
saya  ketahui.  Beritahukan  kepada  saya  tentang  shalat  ? Jawab  Nabi  : Shalatlah  waktu 
Shubuh,  kemudian  hentikan  shalat  hingga  matahari  naik  tinggi  sekadar  tombak,  karena 
pada  waktu  terbit  matahari  itu  seolah-olah  terbit  di  antara  dua  tanduk  syaitan,  dan 
ketika  itu  orang-orang  kaf  ir  menyembah  sujud  kepadanya. 

Kemudian  setelah  itu  kau  boleh  shalat  sekuat  tenagamu  dari  sunnat,  karena  shalat 
itu  selalu  disaksikan  dan  dihadiri  Malaikat,  hingga  matahari  tegak  di  tengah-tengah,  maka 
di  situ  hentikan  shalat  karena  pada  saat  itu  dinyalakan  Jahannam,  maka  bila  telah 
telingsir  dan  mulai  ada  bayangan,  shalatlah,  karena  shalat  itu  selalu  disaksikan  dan 
dihadiri  Malaikat,  hingga  shalat  Asar.  Kemudian  hentikan  shalat  hingga  terbenam 
matahari,  karena  ketika  akan  terbenam  matahari  itu  seolah-olah  terbenam  di  antara  dua 
tanduk  syaithan  dan  pada  saat  itu  bersujudlah  orang-orang  kaf  ir. 

Saya  bertanya  : Ya  Nabiyullah  : Ceriterakan  kepada  saya  tentang  wudlu'  ! Bersabda 
Nabi  : Tiada  seorang  yang  berwudlu'  lalu  berkumur  dan  menghirup  air,  kemudian 
mengeluarkannya  dari  hidungnya  melainkan  keluar  semua  dosa-dosa  dari  mulut  dan 
hidung.  Kemudian  jika  ia  membasuh  mukanya  menurut  apa  yang  diperintahkan  Allah, 
jatuhlah  dosa-dosa  mukanya  dari  ujung  jenggotnya  bersama  tetesan  air.  Kemudian  bila 
membasuh  kedua  tangan  sampai  kedua  siku,  jatuhlah  dosa-dosa  dari  ujung  jari-jarinya 
bersama  tetesan  air.  Kemudian  mengusap  kepala  maka  jatuh  semua  dosa  dari  ujung 
rambut  bersama  tetesan  air,  kemudian  membasuh  dua  kaki  ke  mata  kaki,  maka  jatuhlah 
semua  dosa  kakinya  dari  ujung  jari  bersama  tetesan  air.  Maka  bila  ia  shalat  sambil 
memuja  dan  memuji  Allah  menurut  lazimnya,  dan  membersihkan  hati  dari  segala  sesuatu 
selain  Allah,  maka  keluar  dari  semua  dosanya  bagaikan  lahir  dari  perut  ibunya  " ( HR. 
Muslim  ) 

"Ketika  Amru  bin  Abasah  menceritakan  hadits  ini  kepada  Abu  Umamah,  oleh  Abu 
Umamah  ditegur  : Hai  Amru  bin  Abasah  perhatikan  keteranganmu  itu,  masakan  dalam 
satu  perbuatan  orang  diberi  ampun  demikian  rupa.  Jawab  Amru  : Hai  Abu  Umamah,  telah 
tua  usiaku,  dan  rapuh  tulangku,  dan  hampir  ajalku,  dan  tiada  kepentingan  bagiku  untuk 
berdusta  terhadap  Allah  atau  Rasulullah  S. A. W. 

Andaikan  saya  tidak  mendengar  dari  Rasulullah,  hanya  satu  dua  atau  tiga  empat  kali,  atau 
lima  enam  tujuh  kali  tidak  akan  saya  ceritakan,  tetapi  saya  telah  mendengar  lebih  dari  itu 
" ( HR.  Muslim  ) 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  19 


DZIKIR  HARIAN 


1.  ASTAGHFIRULLAH 

Mari  kita  berhitung  sejenak,  dalam  hidup  yang  sudah  kita  jalani  berapa  banyak  dosa 
yang  telah  kita  perbuat  Baik  sengaja  maupun  tidak  sengaja  yang  pasti  semua  itu  dicatat 
oleh  malaikat  Atit  ( yang  bertugas  mencatat  dosa  manusia  ). 

Coba  kita  visualisasikan,  seandainya  1 hari  kita  melakukan  dosa  10x  maka  20  Th  = 3600  x 
20  = 72000  Dosa. 

Saya  yakin  bahwa  masing-masing  dari  kita  melakukan  dosa  lebih  dari  lx  setiap  hari,  tentu 
anda  pernah  mengalami  kejadian  dibawah  ini  : 

1.  Memandang  wanita/pria  yang  kedua  kalinya  ( bukan  pandangan  pertama  ) yang  bukan 

muhrimnya. 

2.  Merasa  lebih  dengan  merendahkan  orang  lain  ( Sombong  ) 

3.  Menggunakan  fasilitas/barang  milik  orang  lain  tanpa  kerelaan  pemiliknya  ( Ghosab  ) 
Contoh  : - Menggunakan  pulpen  teman  yang  tergeletak  dimeja  tanpa  sepengetahuan 

pemiliknya. 

- Memakai  sandal  teman  tanpa  izin  pemiliknya  Ghosab  hukumnya  haram  yaitu 
dianggap  Mencuri  kategori  kecil. 

Pernahkah  kita  sengaja  untuk  tidak  melakukan  dosa  lx  pun  dalam  sehari  dalam 
seumur  hidup  kita  ?, 

Pernahkah  kita  habiskan  1 hari  dalam  umur  kita  khusus  untuk  minta  ampun  kepada  Allah 
atas  dosa  kita  ?. 

Yang  sering  kita  lakukan  justru  merencanakan  rekreasi  menjelang  hari  libur  yang  akan 
kita  lalui. 

Allah  suka  pada  orang  miskin  yang  taat  beribadah  namun  Allah  lebih  suka  pada  orang 
kaya  yang  taat  beribadah,  Allah  suka  pada  orang  tua  yang  taat  beribadah  namun  Allah 
lebih  suka  pada  orang  muda  yang  taat  beribadah. 

Rosulullah  S. A. W yang  dijamin  masuk  Surga  oleh  Allah,  diampuni  dosa  yang  sebelum 
dan  sesudahnya  Berlstighfar  ( Mohon  Ampun  ) dengan  mengucap  ASTAGHFIRULLAH 
HAL  ADHIM  70x  sehari. 

Bagaimana  dengan  kita  yang  tiada  jaminan  dari  Allah  untuk  masuk  surga  tapi  yang  pasti 
ada  jaminam  MATI 

Setiap  saat  masih  menunda  pengucapan  istighfar  kita,  malah  supaya  lebih  keren  lebih 
suka  berkata  ASTAGA 

Dari  pada  Astagf irullah.  ( Astaga  bukanlah  istighfar  ) 

Harap  saudaraku  yang  muslim  tidak  mengucapkan  lagi  ASTAGA  melainkan  Astaghf  irullah. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  20 


Wahai  yang  menulis  dan  yang  membaca  ! 

Tidak  pantaskah  kalian  mengucap  Istighfar  lebih  dari  yang  dibaca  Junjunganmu 
Muhammad  S. A. W dalam  sehari  ? Apakah  tidak  terdetak  dihati  kita  untuk  memulai 
membaca  Istighfar  dalam  Dzikir  harian  kita  ? Ya  Allah  Robbul  Izzati  bukakanlah  hati 
kami. 

2.  LAAILAHA  ILLALLAH 

Dalam  sebuah  hadits  disebutkan  : MANGKANA  AKHIRUU  KALAMIHI  LAAILAHA 
ILLALLAH  DAKHOLAL  JANNAH  Barangsiapa  yang  diakhir  hidupnya  mengucap  Laailaha 
Illallah  maka  akan  dimasukkan  syurga. 

Sungguh  besar  makna  ucapan  tersebut  sehingga  bisa  dibuat  jaminan  masuk  Syurga. 
Namun  jangan  menganggap  Ringan  untuk  bisa  mengucapkan  kata  itu  diakhir  hidup  kita 
karena  disaat  sakaratul  maut  kita  akan  merasakan  rasa  Sakit  yang  luar  biasa  kecuali  bagi 
orang  yang  mendapat  rahmat  dari  Allah  ( Baca  artikel  Bila  Ajal  Mulai  Mendekat  ). 

Untuk  itu  sering  kita  jumpai  bila  ada  orang  yang  akan  meninggal  keluarganya  akan 
menuntun  ucapan  kalimah  Laailaha  Illallah,  Bahkan  karena  kekhawatiran  bagi  yang  akan 
meninggal  tidak  bisa  membaca  sepanjang  kalimah  tersebut  Maka  hanya  dituntun  untuk 
mengucap  Allah. 

Kekhawatiran  tersebut  beralasan  bila  si  Fulan  ketika  mengucapakan  Laaila  ( tidak 
sempat  meneruskan  ha  Illallah  ) 

Kemudian  meninggal,  maka  Insya  Allah  si  Fulan  termasuk  orang  yang  murtad  karena  Laaila 
artinya  tidak  ada  tuhan. 

Ya  Allah  matikanlah  Kami  dalam  keadaan  Khusnul  Khotimah  ( akhir  hayat  yang  baik  ). 

Sementara  Trend  kita  sering  kali  kita  mengatakan  Duilah  ! , sampai  ada  yang 
mengucap  Laaila  ( karena  Duilah  terdengar  Laaila  ) Padahal  bila  lafadz  Laaila  diucapkan 
dengan  sengaja  maka  yang  mengucapkan  insya  Allah  Murtad  ( keluar  dari  Agama  islam  ) 
Naudzubillah. 

Ada  lagi  yang  lebih  suka  menyebut  nama  ALLAH  dengan  menyebut  Tuhan  ( padahal 
Tuhan  itu  banyak  ) atau  Dengan  menyebut  nama  " yang  diatas  " padahal  bila  ditanya  apa 
yang  diatas  jawabnya  awan,  mega,  bintang  . 

Astaghfirullah,  tidakkah  kita  lebih  bangga  mengucapkan  Allah,  Al  Kholig,  Arrohman,  dari 
pada  sebutan  diatas  ? 

Ya  Allah  berilah  kami  kekuatan  untuk  mampu  menunjukkan  keislaman  kami. 

Dalam  hadits  yang  lain  disebutkan  : AFDLOLUDDZIKRI  LAAILAHA  ILLALLAH  Dzikir 
yang  utama  adalah  mengucap  Laailaha  Illallah. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  21 


3.  ALKHAMDULILLAH 

Tidak  satupun  manusia  di  dunia  ini  yang  bisa  menghitung  nikmat  yang  diberikan  oleh 
Allah  kepada  hambaNya  Meskipun  seorang  maha  guru  dari  negara  yang  paling  maju 
sekalipun. 

Pernahkah  kita  memikirkan  bahwa  rasa  Kantuk  ( mengantuk  ) itu  adalah  nikmat  dari 
Allah,  coba  seandainya  Bila  manusia  tidak  mempunyai  rasa  mengantuk  sebelum  tidur 
mungkin  dunia  ini  tak  seindah  yang  kita  rasakan  Saat  ini,  bayangkan  seandainya  kita  lagi 
mengendarai  Mobil,  menaiki  anak  tangga,  menyeberang  jalan  dls  tiba-tiba  kita  tertidur. 

Bahkan  ( maaf  ) Kentut  sekalipun  adalah  nikmat  meski  orang  lain  yang  berada 
didekatnya  terkena  imbas  bau  yang  Tidak  sedap,  terbiasakah  kita  mengucap 
Alkhamdulillah  ketika  orang  lain  mendapat  nikmat  ?,  bagaimana  bila  teman  Didekat  kita 
mendapat  nikmat  berupa  kentut  ?. 

Allah  berfirman  : FAIN  TA'UDDU  NIKMATALLAHI  LA  TUKHSUUHA  Apabila  kamu 
menghitung  nikmat  Allah  maka  tidak  akan  mampu  bagimu. 

Sebagai  manusia  yang  berbudi  tentu  kita  akan  mengucapkan  terima  kasih  bila 
seseorang  telah  memberi  kita  sesuatu  Baik  berupa  barang  maupun  jasa  terlebih 
pemberian  itu  tidak  mengharap  balasan  dari  kita  lebih  Afdhol  lagi  pemberian  itu 
Dilakukan  secara  terus  menerus  tanpa  perlu  kita  meminta  atau  mengingatkan  lagi. 
Demikianlah  nikmat  yang  diberikan  Allah  kepada  hambaNya,  sekarang  marilah  kita 
bertanya  pada  diri  sendiri  apakah  Kita  termasuk  manusia  berbudi  luhur. 

Yang  jelas  Allah  telah  mengingatkan  kita  dengan  Firmannya  : LAINSYAKARTUM  LA 
AZIIDAN  NAKUM  WALAINKAFARTUM  INNA  ‘ADAABI  LASYADID  Apabila  kamu 
bersyukur  atas  nikmatKU  maka  akan  kutambah  nikmat  itu  padamu  namun  apabila  kamu 
Ingkar  terhadap  nikmatKU  sesungguhnya  siksaKU  amatlah  pedih. 

Banyak  dari  kita  yang  rela  mengeluarkan  uang  untuk  berlangganan  koran,  majalah 
sebagai  bahan  bacaan  harian,  Yang  demikian  itu  tidaklah  salah  namun  akan  lebih  baik  bila 
kita  punya  bacaan  harian  yang  berorientasi  ke  Akhirat  Yaitu  dengan  membaca  kalimah 
Toyyiba  ( perkataan  yang  baik  ) seperti  Astaghfirullah,  Laa  ilaha  Ilallah,  Alkhamdulillah 
Dan  bacaan  lain  yang  anda  sukai  dengan  jumlah  tertentu  dan  dilakukan  secara  istiqomah 
(berkesinambungan). 

Kita  tidak  bisa  membaca  koran  sambil  nonton  TV,  kita  tak  bisa  menyapu  lantai  sambil 
membaca  majalah  namun  Kita  bisa  membaca  kalimat  Toyyibah  sambil  mengerjakan 
sesuatu. 


AKU  HANYALAH  SEORANG  HAMBA 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  22 


Pada  masa  Rasulullah  memimpin  masyarakat  Madinah,  selaku  orang  besar  ia  justru 
paling  melarat,  walaupun  warga  Madinah  hidup  berkecukupan. 

Kalau  ada  pakaian  yang  robek,  Rasulullah  menambalnya  sendiri  tanpa  perlu  menyuruh 
isterinya.  Beliau  juga  memeras  susu  kambing  untuk  keperluan  keluarga  maupun  untuk 
dijual. 

Setiap  kali  pulang  ke  rumah,  bila  dilihat  tiada  makanan  yang  sudah  siap  di  masak  untuk 
dimakan,  sambil  tersenyum  baginda  menyinsing  lengan  bajunya  untuk  membantu  isterinya 
di  dapur. 

Sayidatina  'Aisyah  menceritakan  "Kalau  Nabi  berada  di  rumah,  beliau  selalu 
membantu  urusan  rumahtangga.  Jika  mendengar  azan,  beliau  cepat-cepat  berangkat  ke 
masjid,  dan  cepat-cepat  pula  kembali  sesudah  selesai  shalat." 

Pernah  baginda  pulang  pada  waktu  pagi.  Tentulah  baginda  amat  lapar  waktu  itu.  Tetapi 
dilihatnya  tiada  apa  pun  yang  ada  untuk  sarapan.  Yang  mentah  pun  tidak  ada  karena 
Sayidatina  'Aisyah  belum  ke  pasar. 

Maka  Nabi  bertanya,  "Belum  ada  sarapan  ya  Khumaira?"  (Khumaira  adalah  panggilan 
mesra  untuk  Sayidatina  'Aisyah  yang  berarti  'Wahai  yang  kemerah-merahan') 

' Aisyah  menjawab  dengan  agak  serba  salah,  "Belum  ada  apa-apa  wahai  Rasulullah." 
Rasulullah  lantas  berkata,  "Jika  begitu  aku  puasa  saja  hari  ini."  Tanpa  sedikit  tergambar 
rasa  kesal  d i wajahnya. 

Sebaliknya  baginda  sangat  marah  tatkala  melihat  seorang  suami  memukul  isterinya. 
Rasulullah  menegur,  "Mengapa  engkau  memukul  isterimu?"  Lantas  dijawab  dengan  agak 
gementar,  "Isteriku  sangat  keras  kepala.  Sudah  diberi  nasehat  dia  tetap  bandel,  jadi  aku 
pukul  dia." 

"Aku  tidak  bertanya  alasanmu,"  sahut  Nabi  s.a.w.  "Aku  menanyakan  mengapa  engkau 
memukul  teman  tidurmu  dan  ibu  bagi  anak-anakmu  ?" 

Pernah  baginda  bersabda,  "sebaik-baik  lelaki  adalah  yang  paling  baik  dan  lemah  lembut 
terhadap  isterinya." 

Prihatin,  sabar  dan  tawadhuknya  baginda  dalam  menjadi  kepala  keluarga  tidak 
menampakkan  kedudukannya  sebagai  pemimpin  umat. 

Pada  suatu  hari,  ketika  Rasulullah  mengimami  Shalat  Isya  berjamaah,  para  sahabat 
yang  jadi  makmum  dibuat  cemas  oleh  keadaan  nabi  yang  agaknya  sedang  sakit  payah. 
Buktinya,  setiap  kali  ia  menggerakkan  tubuh  untuk  rukuk,  sujud  dan  sebagainya,  selalu 
terdengar  suara  keletak-keletik,  seakan-akan  tulang-tulang  Nabi  longgar  semuanya. 

Maka,  sesudah  salam,  Umar  bin  Khatab  bertanya,"Ya,  Rasullullah,  apakah  engkau  sakit?". 
"Tidak,  Umar,  aku  sehat,"  jawab  Nabi. 

"Tapi  mengapa  tiap  kali  engkau  menggerakkan  badan  dalam  shalat,  kami  mendengar  bunti 
tulang-tulangmu  yang  berkeretakan?". 

Mula-mula,  Nabi  tidak  ingin  membongkar  rahasian.  Namun,  karena  para  sahabat 
tampaknya  sangat  was-was  memperhatikan  keadaannya,  Nabi  terpaksa  membuka 
pakaiannya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  23 


Tampak  oleh  para  sahabat,  Nabi  mengikat  perutnya  yang  kempis  dengan  selembar  kain 
yang  didalamnya  diiisi  batu-batu  kerikil  untuk  mengganjal  perut  untuk  menahan  rasa 
lapar.  Batu-batu  kerikil  itulah  yang  berbunyi  keletak-keletik  sepanjang  Nabi  memimpin 
shalat  berjamaah. 

Serta  merta  Umar  pun  memekik  pedih,  "Ya,  Rasulullah,  apakah  sudah  sehina  itu 
anggapanmu  kepada  kami?  Apakah  engkau  mengira  seandainya  engkau  mengatakan  lapar, 
kami  tidak  bersedia  memberimu  makan  yang  paling  lezat  ? 

Bukankah  kami  semuanya  hidup  dalam  kemakmuran  ?". 

Nabi  tersenyum  ramah  seraya  menyahut,  "Tidak,  Umar  tidak.  Aku  tahu,  kalian,  para 
sahabatku,  adalah  orang-orang  yang  setia  kepadaku.  Apalagi  sekedar  makanan,  harta 
ataupun  nyawa  akan  kalian  serahkan  untukku  sebagai  rasa  cintamu  terhadapku,  tetapi 
dimana  akan  kuletakkan  mukaku  dihadapan  pengadilan  Allah  kelak  di  Hari  Pembalasan, 
apabila  aku  selaku  pemimpin  justru  membikin  berat  dan  menjadi  beban  orang-orang  yang 
aku  pimpin?". 

Para  sahabat  pun  sadar  akan  peringatan  yang  terkandung  dalam  ucapan  Nabi 
tersebut,  sesuai  dengan  tindakannya  yang  senantiasa  lebih  mementingkan  kesejahteraan 
umat  daripada  dirinya  sendiri. 

Baginda  pernah  tanpa  rasa  canggung  sedikitpun  makan  di  sebelah  seorang  tua  yang 
penuh  kudis,  miskin  dan  kotor. 

Baginda  hanya  diam  dan  bersabar  ketika  kain  rida'nya  ditarik  dengan  kasar  oleh  seorang 
Arab  Baduwi  hingga  berbekas  merah  di  lehernya. 

Dan  dengan  penuh  rasa  kehambaan  baginda  membasuh  tempat  yang  dikencing  si  Baduwi  di 
dalam  masjid  sebelum  menegur  dengan  lembut  perbuatan  itu. 

Mengenang  pribadi  yang  amat  halus  ini,  timbul  persoalan  dalam  diri  kita...  adakah  lagi 
bayangan  pribadi  baginda  Rasulullah  s.a.w.  hari  ini? 

Apakah  rahasia  yang  menjadikan  jiwa  dan  akhlak  baginda  begitu  indah?  Apakah  yang 
menjadi  rahasia  kehalusan  akhlaknya  hingga  sangat  memikat  dan  menjadikan  mereka 
begitu  tinggi  kecintaan  padanya. 

Apakah  kunci  kehebatan  peribadi  baginda  yang  bukan  saja  sangat  bahagia  kehidupannya 
walaupun  di  dalam  kesusahan  dan  penderitaan,  bahkan  mampu  pula  membahagiakan  orang 
lain  tatkala  di  dalam  derita. 

Kecintaannya  yang  tinggi  terhadap  ALLAH  S. W. T dan  rasa  kehambaan  yang  sudah 
menyatu  dalam  diri  Rasulullah  saw  menolak  sama  sekali  rasa  ketuanan. 

Seolah-olah  anugerah  kemuliaan  dari  ALLAH  tidak  dijadikan  sebab  untuk  merasa  lebih 
dari  yang  lain,  ketika  di  depan  umum  maupun  dalam  kesendirian. 

Seorang  tabib  yang  dikirim  oleh  penguasa  Mesir,  Muqauqis,  sebagai  tanda 
persahabatan,  selama  dua  tahun  di  Madinah  sama  sekali  menganggur. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  24 


Menandakan  betapa  kesehatan  penduduk  Madinah  betul-betul  berada  pada  tingkatan 
yang  tinggi.  Sampai  tabib  itu  bosan  dan  bertanya  kepada  Nabi,  "Apakah  masyarakat 
Madinah  takut  kepada  tabib?" 

Nabi  menjawab,  "Tidak.  Terhadap  musuh  saja  tidak  takut,  apalagi  kepada  tabib". 
"Tapi  mengapa  selama  dua  tahun  tinggal  di  Madinah,  tidak  ada  seorang  pun  yang  pernah 
berobat  kepada  saya?" 

"Karena  penduduk  Madinah  tidak  ada  yang  sakit,"  jawab  Nabi. 

Tabib  itu  kurang  percaya,  "Masak  tidak  ada  seorang  pun  yang  mengidap  penyakit?". 
"Silakan  periksa  ke  segenap  penjuru  Madinah  untuk  membuktikan  ucapanku,"ujar  Nabi. 
Maka  tabib  Mesir  itu  pun  melakukan  perjalanan  kelililng  Madinah  guna  mencari  tahu 
apakah  benar  ucapan  Nabi  tersebut.  Ternyata  memang  di  seluruh  Madinah  ia  tidak 
menjumpai  orang  yang  sakit-sakitan.  Akhirnya,  ia  berubah  menjadi  kagum  dan  bertanya 
kepada  Nabi,  "Bagaimana  resepnya  sampai  orang-orang  Madinah  sehat-sehat  semuanya  ?" 
Rasulullah  menjawab,  "Kami  adalah  suatu  kaum  yang  tidak  akan  makan  kalau  belum  lapar. 
Jika  kami  makan,  tidaklah  sampai  terlalu  kenyang.  Itulah  resep  untuk  hidup  sehat,  yakni 
makan  yang  halal  dan  baik,  dan  makanlah  untuk  takwa,  tidak  sekedar  memuaskan  hawa 
nafsu". 

Ketika  pintu  Syurga  telah  terbuka  seluas-luasnya  untuk  baginda,  baginda  masih  lagi 
berdiri  di  waktu-waktu  sepi  malam  hari,  terus-menerus  beribadah  hingga  pernah  baginda 
terjatuh  lantaran  kakinya  sudah  bengkak-bengkak.  Fisiklnya  sudah  tidak  mampu 
menanggung  kemauan  jiwanya  yang  tinggi,  ketika  ditanya  oleh  Sayidatina  'Aisyah,  "Ya 
Rasulullah,  bukankah  engkau  telah  dijamin  masuk  Syurga?  Mengapa  engkau  masih 
bersusah  payah  begini  ?" 

Jawab  baginda  dengan  lunak,  "Ya  'Aisyah,  bukankah  aku  ini  hanyalah  seorang  hamba? 
Sesungguhnya  aku  ingin  menjadi  hamba-Nya  yang  bersyukur." 


KETIKA  TIRAI  TERTUTUP 

Ketika  mendengar  sebuah  berita  "miring"  tentang  saudara  kita,  apa  reaksi  kita 
pertama  kali  ? Kebanyakan  dari  kita  dengan  sadarnya  akan  menelan  berita  itu,  bahkan  ada 
juga  yang  dengan  semangat  meneruskannya  kemana-mana. 

Kita  ceritakan  aib  saudara  kita,  sambil  berbisik,  "sst!  ini  rahasia  lho!".  Yang  dibisiki  akan 
meneruskan  berita  tersebut  ke  yang  lainnya,  juga  sambil  berpesan,  "ini  rahasia  lho!" 

Kahlil  Gibran  dengan  baik  melukiskan  hal  ini  dalam  kalimatnya,  "jika  kau  sampaikan 
rahasiamu  pada  angin,  jangan  salahkan  angin  bila  ia  kabarkan  pada  pepohonan." 

Inilah  yang  sering  terjadi.  Saya  memiliki  seorang  rekan  muslimah  yang  terpuji  akhlaknya. 
Ketika  dia  menikah  saya  menghadiri  acaranya.  Beberapa  minggu  kemudian,  seorang 
sahabat  mengatakan,  "saya  dengar  dari  si  A tentang  "malam  pertamanya"  si  B."  Saya 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  25 


kaget  dan  saya  tanya,  "darimana  si  A tahu?"  Dengan  enteng  rekan  saya  menjawab,  "ya 
dari  si  B sendiri!  Bukankah  mereka  kawan  akrab..." 

Masya  Allah!  rupanya  bukan  saja  "rahasia"  orang  lain  yang  kita  umbar  kemana-mana, 
bahkan  "rahasia  kamar"  pun  kita  ceritakan  pada  sahabat  kita,  yang  sayangnya  juga  punya 
sahabat,  dan  sahabat  itu  juga  punya  sahabat. 

Saya  ngeri  mendengar  hadis  Nabi  : "Barang  siapa  yang  membongkar-bongkar  aib 
saudaranya,  Allah  akan  membongkar  aibnya.  Barangsiapa  yang  dibongkar  aibnya  oleh 
Allah,  Allah  akan  mempermalukannya,  bahkan  di  tengah  keluarganya." 

Fakhr  al-Razi  dalam  tafsirnya  menceritakan  sebuah  riwayat  bahwa  para  malaikat  melihat 
di  lauh  al-mahfudz  akan  kitab  catatan  manusia.  Mereka  membaca  amal  saleh  manusia. 
Ketika  sampai  pada  bagian  yang  berkenaan  dengan  kejelekan  manusia,  tiba-tiba  sebuah 
tirai  jatuh  menutupnya.  Malaikat  berkata,  "Maha  Suci  Dia  yang  menampakkan  yang  indah 
dan  menyembunyikan  yang  buruk." 

Jangan  bongkar  aib  saudara  kita,  supaya  Allah  tidak  membongkar  aib  kita.  "Ya  Allah 
tutupilah  aib  dan  segala  kekurangan  kami  di  mata  penduduk  bumi  dan  langit  dengan 
rahmat  dan  kasih  sayang-Mu,  Wahai  Tuhan  Yang  Maha  Pemurah" 


MENGUBAH  DENGAN  KEKUATAN  TAULADAN 

Mudah-Mudahan  kita  semua  tidak  menjadi  contoh  keburukan  bagi  orang  lain. 
Mudah-mudahan  anak-anak  kita  tidak  mencontoh  perilaku  buruk  yang  pernah  khilaf  kita, 
para  orang  tuanya  lakukan.  Dan  mudah-mudahan  pula  anggota  lingkungan  masyarakat  kita 
tidak  menjadikan  kita  sebagai  salah  satu  figur  keburukan,  akibat  perilaku  buruk  yang  kita 
lakukan. 

Alangkah  ruginya  dalam  hidup  yang  cuma  sekali-kalinya  ini  dan  orang  lain  meniru 
keburukan  kita,  naudxubillah.  Ingatlah  bahwa  jika  kita  berperilaku  buruk  dan  tidak 
bermoral,  maka  ketika  orang  berbicara,  akan  berbicara  tentang  keburukan  kita.  Apalagi 
jika  orang  lain  mencontoh  perilaku  buruk  itu,  berarti  kita  juga  akan  memikul  dosanya. 

Namun  seandainya  justru  orang  atau  masyarakat  di  sekitar  kita  yang  berperilaku 
kurang  baik,  maka  sudah  sewajarnya  bila  kita  menekadkan  diri  untuk  mengubahnya 
menuju  arah  kebaikan.  Lalu,  bagaimana  cara  mengubah  orang  menjadi  lebih  baik  secara 
efektif  ? 

Salah  satu  caranya  adalah  dengan  kekuatan  suri  tauladan  atau  menjadi  contoh 
terlebih  dahulu.  Jika  ingin  mengubah  orang  lain,  maka  pertanyaan  pertama  yang  harus 
dilakukan  adalah  sudah  pantaskah  kita  menjadi  contoh  kebaikan  akhlak  bagi  orang  lain  ? 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  26 


Sudahkah  kita  menjadi  suri  tauladan  bagi  apa  yang  kita  inginkan  ada  pada  diri  orang  lain 
itu? 


KEJUJURAN 

Kejujuran,  betapa  langkanya  kata  ini! 

Mencari  orang  yang  jujur  saat  ini  hampir  sama  mustahilnya  dengan  mencari  jarum  di 
dalam  tumpukan  jerami.  Jujur  bukanlah  semata-mata  tidak  berkata  dusta.  Ketika  Nabi 
bersabda  : Qulil  Haq  Walau  Kaana  Murro  "katakanlah  kebenaran  itu  walupun  pahit", 
sebenarnya  Nabi  memerintahkan  kita  untuk  berlaku  jujur  dengan  lidah  kita.  Ketika  Nabi 
bersabda,  "andaikata  Fatimah  binti  Muhammad  mencuri,  niscaya  akan  aku  potong 
tangannya," 

Sesungguhnya  Nabi  mengajarkan  kita  untuk  bertindak  jujur  dalam  penegakkan 
hukum  meskipun  terhadap  keluarga  sendiri.  Ketika  Al-Qur'an  merekam  kalimat  suci, 
"sampaikanlah  amanat  kepada  yang  berhak,"  sesungguhnya  Allah  menyuruh  kita  bersikap 
jujur  ketika  memegang  amanah,  baik  selaku  dosen,  pejabat,  ataupun  pengusaha.  Sewaktu 
Allah  menghancurkan  harta  si  Karun  karena  Karun  bersikukuh  bahwa  harta  itu  diraihnya 
karena  kerja  kerasnya  semata,  bukan  karena  anugerah  Allah,  sebenarnya  Allah  sedang 
memberi  peringatan  kepada  kita  bahwa  itulah  azab  Allah  terhadap  mereka  yang  tidak 
berlaku  jujur  akan  rahmat  Allah. 

Tengoklah  diri  kita  sekarang....  Masihkah  tersedia  kejujuran  di  dalam  segala  tindak 
tanduk  kita?  Ketika  anda  terima  uang  sogokan  sebenarnya  anda  telah  berlaku  tidak  jujur. 
Ketika  anda  enggan  menolong  rekan  anda,  meskipun  anda  sadar  anda  mampu  menolongnya, 
saat  itu  anda  telah  menodai  kejujuran. 

Ketika  di  sebuah  pengajian  anda  ditanya  jama'ah  sebuah  pertanyaan  yang  sulit,  dan 
anda  tahu  bahwa  anda  tak  mampu  menjawabnya,  tapi  anda  jawab  juga  dengan  "putar  sana- 
sini",  maka  anda  telah  melanggar  sebuah  kejujuran  (orang  kini  menyebutnya  "kejujuran 
ilmiah"). 

Adakah  orang  jujur  saat  ini? 

Bahkan  Yudhistira  yang  dalam  kisah  Mahabharata  terkenal  jujur  pun  sempat 
berbohong  dihadapan  Resi  Durna  saat  perang  Bharata  Yudha.  Dewa  dalam  kisah  tersebut 
menghukum  Yudhistira  dengan  membenamkan  roda  keretanya  ke  dalam  tanah  beberapa 
senti.  Anda  boleh  tak  percaya  cerita  Mahabharata  ini,  tapi  jangan  bilang  bahwa  anda 
meragukan  Allah  mampu  menghukum  kita  akibat  ketidakjujuran  kita  dengan  lebih  dahsyat 
lagi.  Kalau  Dewa  mampu  menghukum  Yudhistiraseperti  itu,  jangan-jangan  Allah  akan 
membenamkan  seluruh  yang  kita  banggakan  ke  dalam  tanah  hanya  dalam  kejapan  mata 
saja. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  27 


Guru  saya  pernah  bercerita  ketika  ada  orang  yang  baru  masuk  Islam  bertanya 
kepada  Rasul  bahwa  ia  belum  mampu  untuk  mengikuti  gerakan  sholat  dan  kewajiban 
lainnya,  konon,  Rasul  hanya  memintanya  untuk  berlaku  jujur.  Ketika  ada  seorang  warga 
negara  Inggris  yang  masuk  Islam,  dan  belum  bisa  sholat  serta  puasa,  saya  minta  dia  untuk 
berlaku  jujur  saja  dahulu.  Orang  asing  itu  terperanjat.  Boleh  jadi  dia  kaget  bahwa 
betapa  Islam  memandang  tinggi  nilai  kejujuran.  Kini,  saya  yang  terperanjat  dan  terkaget- 
kaget  menyaksikan  perilaku  kita  semua  yang  sudah  bisa  sholat  dan  puasa  namun  tidak 
mampu 

berlaku  jujur. 

Duh  Gusti. ...betapa  jauh  prilaku  kami  dari  contoh  yang  diberikan  Nabi-Mu 


SAYIDATINA  FATIMAH  R. HA 

Dia  besar  dalam  suasana  kesusahan.  Ibundanya  pergi  ketika  usianya  terlalu  muda  dan 
masih  memerlukan  kasih  sayang  seorang  ibu.  Sejak  itu,  dialah  yang  mengambil  alih  tugas 
mengurus  rumahtangga  seperti  memasak,  mencuci  dan  menguruskan  keperluan 
ayahandanya. 

Di  balik  kesibukan  itu,  dia  juga  adalah  seorang  yang  paling  kuat  beribadah.  Keletihan  yang 
ditanggung  akibat  seharian  bekerja  menggantikan  tugas  ibunya  yang  telah  pergi  itu,  tidak 
pula  menghalang  Sayidatina  Fatimah  daripada  bermunajah  dan  beribadah  kepada  Allah 
S. W. T.  Malam-  malam  yang  dilalui,  diisi  dengan  tahajud,  zikir  dan  siangnya  pula  dengan 
sholat,  puasa,  membaca  Al  Quran  dan  lain-lain.  Setiap  hari,  suara  halusnya  mengalunkan 
irama  Al  Quran. 

Di  waktu  umurnya  mencapai  18  tahun,  dia  dikawinkan  dengan  pemuda  yang  sangat 
miskin  hidupnya.  Bahkan  karena  kemiskinan  itu,  untuk  membayar  mas  kawin  pun  suaminya 
tidak  mampu  lalu  dibantu  oleh  Rasulullah  S. A. W. 

Setelah  berkawin  kehidupannya  berjalan  dalam  suasana  yang  amat  sederhana,  gigih 
dan  penuh  ketaatan  kepada  Allah  dan  Rasul-Nya.  Digelari  Singa  Allah,  suaminya  Sayidina 
Ali  merupakan  orang  kepercayaan  Rasulullah  SAW  yang  diamanahkan  untuk  berada  di 
barisan  depan  dalam  tentera  Islam.  Maka  dari  itu,  seringlah  Sayidatina  Fatimah 
ditinggalkan  oleh  suaminya  yang  pergi  berperang  untuk  berbulan-bulan  lamanya.  Namun 
dia  tetap  ridho  dengan  suaminya.  Isteri  mana  yang  tidak  mengharapkan  belaian  mesra 
daripada  seorang  suami.  Namun  bagi  Sayidatina  Fatimah  r. ha,  saat-saat  berjauhan 
dengan  suami  adalah  satu  kesempatan  berdampingan  dengan  Allah  S. W. T untuk  mencari 
kasih-Nya,  melalui  ibadah-ibadah  yang  dibangunkan. 

Sepanjang  pemergian  Sayidina  Ali  itu,  hanya  anak-anak  yang  masih  kecil  menjadi 
temannya.  Nafkah  untuk  dirinya  dan  anak-anaknya  Hassan,  Hussin,  Muhsin,  Zainab  dan 
Umi  Kalsum  diusahakan  sendiri.  Untuk  mendapatkan  air,  berjalanlah  dia  sejauh  hampir 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  28 


dua  batu  dan  mengambilnya  dari  sumur  yang  40  hasta  dalamnya,  di  tengah  teriknya 
matahari  padang  pasir. 

Kadangkala  dia  lapar  sepanjang  hari.  Sering  dia  berpuasa  dan  tubuhnya  sangat 
kurus  hingga  menampakkan  tulang  di  dadanya. 

Pernah  suatu  hari,  ketika  dia  sedang  tekun  bekerja  di  sisi  batu  pengisar  gandum, 
Rasulullah  datang  berkunjung  ke  rumahnya.  Sayidatina  Fatimah  yang  amat  keletihan 
ketika  itu  lalu  meceritakan  kesusahan  hidupnya  itu  kepada  Rasulullah  S. A. W.  Betapa 
dirinya  sangat  letih  bekerja,  mengangkat  air,  memasak  serta  merawat  anak-anak.  Dia 
berharap  agar  Rasulullah  dapat  menyampaikan  kepada  Sayidina  Ali, kalau  mungkin  boleh 
disediakan  untuknya  seorang  pembantu  rumah.  Rasulullah  saw  merasa  terharu  terhadap 
penanggungan  anaknya  itu. 

Namun  baginda  amat  tahu,  sesungguhnya  Allah  memang  menghendaki  kesusahan  bagi 
hamba-Nya  sewaktu  di  dunia  untuk  membeli  kesenangan  di  akhirat.  Mereka  yang  rela 
bersusah  payah  dengan  ujian  di  dunia  demi  mengharapkan  keridhoan-Nya,  mereka  inilah 
yang  mendapat  tempat  di  sisi-Nya.  Lalu  dibujuknya  Fatimah  r. ha  sambil  memberikan 
harapan  dengan  janji-janji  Allah.  Baginda  mengajarkan  zikir,  tahmid  dan  takbir  yang 
apabila  diamalkan,  segala  penanggungan  dan  bebanan  hidup  akan  terasa  ringan. 

Ketaatannya  kepada  Sayidina  Ali  menyebabkan  Allah  S. W. T mengangkat  darjatnya. 
Sayidatina  Fatimah  tidak  pernah  mengeluh  dengan  kekurangan  dan  kemiskinan  keluarga 
mereka.  Tidak  juga  dia  meminta-minta  hingga  menyusah-nyusahkan  suaminya. 

Dalam  pada  itu,  kemiskinan  tidak  menghilang  Sayidatina  Fatimah  untuk  selalu 
bersedekah.  Dia  tidak  sanggup  untuk  kenyang  sendiri  apabila  ada  orang  lain  yang 
kelaparan.  Dia  tidak  rela  hidup  senang  dikala  orang  lain  menderita.  Bahkan  dia  tidak 
pernah  membiarkan  pengemis  melangkah  dari  pintu  rumahnya  tanpa  memberikan  sesuatu 
meskipun  dirinya  sendiri  sering  kelaparan.  Memang  cocok  sekali  pasangan  Sayidina  Ali  ini 
karena  Sayidina  Ali  sendiri  lantaran  kemurahan  hatinya  sehingga  digelar  sebagai  'Bapa 
bagi  janda  dan  anak  yatim  di  Madinah. 

Namun,  pernah  suatu  hari,  Sayidatina  Fatimah  telah  menyebabkan  Sayidina  Ali 
tersentuh  hati  dengan  kata-katanya.  Menyadari  kesalahannya,  Sayidatina  Fatimah  segera 
meminta  maaf  berulang-ulang  kali. 

Ketika  dilihatnya  raut  muka  suaminya  tidak  juga  berubah,  lalu  dengan  berlari-lari 
bersama  anaknya  mengelilingi  Sayidina  Ali.  Tujuh  puluh  kali  dia  'tawaf ' sambil  merayu- 
rayu  memohon  dimaafkan.  Melihatkan  aksi  Sayidatina  Fatimah  itu,  tersenyumlah  Sayidina 
Ali  lantas  memaafkan  isterinya  itu. 

"Wahai  Fatimah,  kalaulah  dikala  itu  engkau  mati  sedang  Ali  tidak  memaafkanmu, 
niscaya  aku  tidak  akan  menyembahyangkan  jenazahmu,"  Rasulullah  SAW  memberi 
nasehat  kepada  puterinya  itu  ketika  masalah  itu  sampai  ke  telinga  baginda. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  29 


Begitu  tinggi  kedudukan  seorang  suami  yang  ditetapkan  Allah  S. W. T sebagai  pemimpin 
bagi  seorang  isteri.  Betapa  seorang  isteri  itu  perlu  berhati-hati  dan  sopan  di  saat 
berhadapan  dengan  suami.  Apa  yang  dilakukan  Sayidatina  Fatimah  itu  bukanlah  disengaja, 
bukan  juga  dia  membentak  - bentak,  marah-marah,  meninggikan  suara,  bermasam  muka, 
atau  lain-lain  yang  menyusahkan  Sayidina  Ali  k.w.  meskipun  demikian  Rasulullah  SAW 
berkata  begitu  terhadap  Fatimah. 

Ketika  perang  Uhud,  Sayidatina  Fatimah  ikut  merawat  luka  Rasulullah.  Dia  juga 
turut  bersama  Rasulullah  semasa  peristiwa  penawanan  Kota  Makkah  dan  ketika 
ayahandanya  mengerjakan  'Haji  Wada'  padaakhir  tahun  11  Hijrah.  Dalam  perjalanan  haji 
terakhir  ini  Rasulullah  SAW  telah  jatuh  sakit.  Sayidatina  Fatimah  tetap  di  sisi 
ayahandanya.  Ketika  itu  Rasulullah  membisikkan  sesuatu  ke  telinga  Fatimah  r. ha 
membuatnya  menangis,  kemudian  Nabi  SAW  membisikkan  sesuatu  lagi  yang  membuatnya 
tersenyum. 

Dia  menangis  karena  ayahandanya  telah  membisikkan  kepadanya  berita  kematian 
baginda.  Namun,  sewaktu  ayahandanya  menyatakan  bahwa  dialah  orang  pertama  yang  akan 
berkumpul  dengan  baginda  di  alam  baqa',  gembiralah  hatinya.  Sayidatina  Fatimah 
meninggal  dunia  enam  bulan  setelah  kewafatan  Nabi  SAW,  dalam  usia  28  tahun  dan 
dimakamkan  di  Perkuburan  Baqi‘,  Madinah. 

Demikianlah  wanita  utama,  agung  dan  namanya  harum  tercatat  dalam  al-Quran, 
disusahkan  hidupnya  oleh  Allah  S. W. T.  Sengaja  dibuat  begitu  oleh  Allah  kerana  Dia  tahu 
bahawa  dengan  kesusahan  itu,  hamba-Nya  akan  lebih  hampir  kepada-Nya.  Begitulah  juga 
dengan  kehidupan  wanita-wanita  agung  yang  lain.  Mereka  tidak  sempat  berlaku  sombong 
serta  membangga  diri  atau  bersenang-senang.  Sebaliknya,  dengan  kesusahan-kesusahan 
itulah  mereka  dididik  oleh  Allah  untuk  senantiasa  merasa  sabar,  ridho,  takut  dengan 
dosa,  tawadhuk  (merendahkan  diri),  tawakkal  dan  lain-lain. 

Ujian-ujian  itulah  yang  sangat  mendidik  mereka  agar  bertaqwa  kepada  Allah  S. W. T. 
Justru,  wanita  yang  sukses  di  dunia  dan  di  akhirat  adalah  wanita  yang  hatinya  dekat 
dengan  Allah,  merasa  terhibur  dalam  melakukan  ketaatan  terhadap-Nya,  dan  amat 
bersungguh-sungguh  menjauhi  larangan-Nya,  biarpun  diri  mereka  menderita. 


4 PERKARA  SEBELUM  TIDUR 

Rasulullah  berpesan  kepada  Aisyah  ra  : "Ya  Aisyah  jangan  engkau  tidur  sebelum 
melakukan  empat  perkara,  yaitu  : 

1.  Sebelum  khatam  Al  Qur'an, 

2.  Sebelum  membuat  para  nabi  memberimu  syafaat  di  hari  akhir, 

3.  Sebelum  para  muslim  meridloi  kamu, 

4.  Sebelum  kaulaksanakan  haji  dan  umroh.... 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  30 


"Bertanya  Aisyah  :“Ya  Rasulullah....  Bagaimana  aku  dapat  melaksanakan  empat  perkara 
seketika?" 

Rasul  tersenyum  dan  bersabda  : "Jika  engkau  tidur  bacalah  : Al  Ikhlas  tiga  kali  seakan- 
akan  kau  mengkhatamkan  Al  Qur'an. 

Membacalah  sholawat  untukKu  dan  para  nabi  sebelum  aku,  maka  kami  semua  akan 
memberi  syafaat  di  hari  kiamat. 

Beristighfarlah  untuk  para  muslimin  maka  mereka  akan  meredloi  kamu. 

Dan, perbanyaklah  bertasbih,  bertahmid,  bertahlil,  bertakbir  maka  seakan-akan  kamu 
telah  melaksanakan  ibadah  haji  dan  umroh" 

Sekian  untuk  ingatan  kita  bersama. 


TIPU  DAYA  SYETAN 

Ada  kaidah  bahwa  sesuatu  yang  tidak  terlihat  tidak  lantas  disebut  tidak  ada.  Contoh 
sederhananya  adalah  elektron,  udara,  jin.  Seorang  Profesor  elektro  pun  pasti  belum 
pernah  melihat  elektron  dengan  kasat  mata,  atau  melihat  arus  listrik  yang  mengalir  pada 
kabel.  Bila  tidak  percaya  pegang  saja  kabel  listrik  kalau  tidak  kabel  itu  "menggigit"  alias 
nyetrum.  Tapi  jangan  coba-coba  mengetesnya  sendiri  pokonya  percaya  saja.  Udara  juga 
kita  pasti  tidak  dapat  melihatnya.  Yang  terlihat  hanyalah  gerakan  benda-benda  yang 
terhempas  oleh  udara  contohnya  dedaunan  yang  bergoyang  terhempas  udara. 

Begitu  juga  jin.  Dan  untuk  masalah  jin  ini,  walaupun  tidak  terlihat  dia  pasti  ada.  Jin 
itu  sendiri  ada  yang  muslim  dan  ada  yang  kafir.  Dan  yang  mengajak  kejahatan  itu  disebut 
dengan  syetan  dan  nenek  moyangnya  adalah  iblis  laknatulloh. 

Mengapa  kita  harus  percaya  bahwa  sesuatu  yang  tidak  terlihat  belum  tentu  tidak 
ada?  Itu  karena  manusia  sendiri  diciptakan  sempurna  oleh  Alloh.  Manusia  diciptakan 
dengan  keterbatasan.  Dengan  keterbatasannya  itu  sesungguhnya  itu  adalah  rahmat  bagi 
manusia  itu  sendiri.  Manusia  diciptakan  dengan  kemampuan  melihat  pergerakan  benda 
yang  kecepatannya  terbatas.  Juga  manusia  diciptakan  dengan  kemampuan  mendengar 
yang  terbatas.  Coba  kita  lihat  baling-baling  pesawat,  pasti  bila  putaran  baling-baling  itu 
kecepatannya  makin  tinggi  maka  tidak  akan  kelihatan  anak  baling-baling  tersebut.  Coba 
kita  bisa  mendengar  semua  frekuensi  suara  bisa  stress  jadinya  bila  setiap  hari 
mendengar  suara  kelelawar,  suara  gelombang  radio  atau  suara  semut.  Maha  suci  Alloh 
yang  telah  menciptakan  keterbatasan  pada  diri  manusia. 

Manusia  diciptakan  dari  tanah/sari  pati  tanah.  Tapi  bukan  berarti  kalau  kita 
ditimpuk  oleh  tanah  langsung  bersenyawa,  hasilnya  yang  pasti  adalah  benjol.  Begitu  juga 
dengan  jin  yang  diciptakan  dari  panas  api  dan  itu  tidak  berati  jin  tidak  bisa  meraskan 
panasnya  api  (neraka). 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  3 1 


Menurut  sejarahnya  iblis/syetan  selalu  akan  berusaha  membuat  manusia  menyimpang 
dari  jalan  yang  lurus.Dan  itu  dilakukan  dalam  ukuran  detik  atau  bahkan  bila  ada  yang  lebih 
kecil  dari  detik  maka  begitu  gencarlah  syetan  berusaha  menyesatkan  manusia. 

Kita  yang  tidak  bisa  melihat  jin  kafir/syetan  suka  terlena  akan  godaan  syetan  ini. 
Kita  suka  tidak  sadar  bahwa  mereka  selalu  mengintai  dan  menyesatkan  manusia  seperti 
halnya  aliran  darah  dalam  tubuh  manusia  yang  terus  bersirkulasi  begitu  juga  syetan, 
terus  menyesatkan  manusia  tanpa  henti. 

Oleh  sebab  itu  yakini  sesungguhnya  kita  sedang  berperang  antara  manusia  dengan 
syetan.  Dan  syetan  adalah  musuh  yang  nyata  bagi  manusia  walaupun  tidak  terlihat  mata. 
Dan  alangkah  aneh  kita  manusia  tetapi  tidak  tahu  atau  tidak  awas  siapa  musuh  kita, 
bagaimana  musuh  kita. 

Syetan  itu  bekerja  sama  antara  syetan  dari  golongan  jin  dengan  syetan  dari 
golongan  manusia.  Contohnya  adalah:  melalui  desainer  pakaian  syetan  membisik-bisikan 
agar  si  desainer  menghasilkan  desain  pakaian  yang  mini-mini  yang  membuka  aurat.  Juga 
syetan  memberikan  ide-ide  kepada  para  pembuat  iklan  untuk  membuat  iklan  yang 
menghasilkan  kesan  mesum  dan  juga  para  penggubah  lagu  juga  dibisik-bisiki  supaya 
menghasilkan  lagu  yang  mengundang  syahwat.  Kesemuanya  bermuara  kepada  melalaikan 
untuk  mengingat  Alloh!  Bila  melihat  sinetron  jaman  sekarang,  pasti  bapak-bapak/ibu-ibu 
juga  anak  laki-laki/perempuan  suka  nonton  sinetron  bukan  karena  jalan  ceritanya  yang 
bagus  tapi  cenderung  karena  pemainnya  yang  muda-muda  cantik-cantik  dan  ganteng- 
ganteng.  Dan  ini  tanpa  disadari  bisa  menjadi  sumber  ketidak  harmonisan  rumah  tangga. 
Coba  saja  lihat  "habis  lihat  sinetron  dengan  pemainnya  wanita-wanita  cantik  lalu  setelah 
itu  lihat  wajah  istri  sendiri",  pasti  akan  kelihatan  lebih  tua. 

Karena  apa karena  barusan  melihat  wanita-wanita  muda  dan  cantik  disinetron.  Begitu 

juga  dengan  ibu-ibu  "habis  lihat  pemain  yang  muda  gagah"  lalu  lihat  suami  wah  koq 

kelihatan  sudah  tua  sekali.  Itulah  cara-cara  syetan  memalingkan  manusia  melalui 
berbagai  cara  agar  kehidupan  manusia  penuh  dengan  perpecahan  dan  jauh  dari  mengingat 
Alloh. 

Coba  jalan-jalan  ke  Mali,  dimana  ada  di  Mali  itu  sesuatu  yang  bisa  mengingatkan  kita 
kepada  Alloh.  Suaran  adzan  / lantunan  Al-Qur'an  tidak  terdengar,  sholat  pun  bisa  jadi 
lewat  begitu  saja. 

Begitu  juga  halnya  dengan  pacaran.  Bila  ada  yang  berkata  "Aku  cinta 

padamu" padahal  arti  sebenarnya  adalah  "Aku  nafsu  sama  kamu".  Kenapa?  Karena 

cinta  itu  sejatinya  setelah  memasuki  jenjang  perkawinan.  Sebelum  pernikahan  yang  ada 
hanyalah  nafsu.  Untuk  itu  berhati-hatilah  antara  pergaulan  muda-mudi  jangan  sampai 
tergelincir  kepada  zina. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  32 


Dalam  upaya  kita  berbuat  kebaikan  juga  selalu  berusaha  syetan  itu  menyusup, 
misalnya  ketika  berbuat  baik  ditiup-tiupkan  perasaan  riya'  atau  ketika  baca  Al-Qur'an 
dibagus-baguskan  supaya  orang  lain  memuji  kita. 

Oleh  sebab  itu  yakinlah  bahwa  syetan  itu  ada  dan  selalu  berusaha  menggelincirkan 
manusia  kepada  maksiat  dan  jauh  dari  mengingat  Alloh. 

Ada  hal-hal  yang  dapat  kita  lakukan  untuk  menjauhkan  godaan  syetan,  antara  lain 
adalah  memohon  perlindungan  kepada  Alloh  agar  diselamatkan  dari  godaan  syetan,  sebab 
syetan  itu  sendiri  mutlak  berada  dalam  genggaman  Alloh. 

Jangan  jadikan  rumah  kita  menjadi  sarang  syetan.  Caranya  adalah  hindari  barang- 
barang  yang  bisa  menarik  syetan  untuk  dijadikan  tempat  bersarang.  Contoh:  jangan  ada 
patung,  lukisan  makhluk  hidup,  jangan  ada  tempat-tempat  kotor,  lembab,  bau  dan  tidak 
terawat.  Jangan  pelihara  anjing  - Bagi  yang  punya  anjing  kasihkan  saja  sama  orang  lain 
yang  non  muslim  - karena  anjing  itu  bisa  menahan  malaikat  rahmat  memasuki  rumah  kita, 
kalau  untuk  penjaga  pakai  saja  alarm  atau  sewa  satpam.  Buat  juga  kamar  atau  rumah  itu 
suasananya  bisa  mengingat  Alloh.  kalau  perlu  pajang  kain  kafan  di  kamar.  Hati-hati 
dengan  barang-barang  elektronik  seperti  Komputer,  TV,  VCD,  dll  karena  barang  -barang 
itu  juga  bisa  dijadikan  alat  perusak  iman  kita  oleh  syetan. 

Disamping  menjaga  lingkungan  dari  kemungkinan  dijadikannya  sarang  syetan  maka 
diri  kitapun  harus  dijaga  dengan  dzikir  kepada  Alloh  baik  diwaktu  pagi  atau  petang  dan 
juga  sebelum  tidur.  Beberapa  contoh  yang  dapat  dilakukan  adalah  berwudhu  sebelum 
tidur,  membaca  do'a  sebelum  tidur,  juga  baca  ayat  kursi  atau  baca  lafadz  : Laa  ilaaha 
illallohu  wahdahu  Laa  syarikalah  lahul  mulku  walahul  hamdu  yuhyii  wa  yumiitu  wahuwa 
'alaa  kulli  syai'in  qodiir  sebanyak  100  kali  (kalau  bisa)  atau  baca  doa-doa  yang  mashyur 
(Dzikir  Al  Ma'tsurat  misalnya  ). 

Dan  sebagai  salah  satu  bentuk  pertahanan  yang  harus  selalu  kita  lakukan  bagi 
keluarga/anak-anak  kita  atau  saudara-saudara  kita  adalah  berdo'a  kepada  Alloh  yang 
menguasai  segala  makhluk  agar  terlindung  dari  godaan  syetan. 

Semoga  kita  semua  dapat  diselamatkan  dan  dilindugi  oleh  Alloh  dari  godaan  syetan 
dan  iblis  yang  terkutuk.  Aamiin. 


TAUBAT  LELAKI  YANG  SIBUK 

Diceritakan  bahwa  ada  seseorang  menceritakan  kepada  Hasan  Al-Basri:  "Wahai  Abu 
Said!  Di  sini  ada  seorang  lelaki  yang  tidak  mau  berkumpul  dengan  orang  ramai.  Dia 
sentiasa  duduk  sendirian  saja." 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  33 


Hasan  pergi  kepada  orang  yang  dimaksudkan  itu  dan  berkata:  "Wahai  hamba  Allah! 
Aku  melihat  engkau  suka  duduk  menyendiri  saja.  Mengapa  engkau  tidak  suka  bergaul 
dengan  orang  ramai?"  "Ada  suatu  perkara  yang  telah  menyibukkan  aku  dari  berkumpul 
dengan  manusia." 

Sekurang-kurangnya  engkau  pergi  kepada  lelaki  yang  dipanggil  sebagai  Hasan  Al-Basri 
dan  duduk  di  majlis  ilmunya."  kata  Hasan  lagi. 

"Ada  satu  perkara  yang  mencegah  aku  dari  berkumpul  dengan  manusia  termasuk 
Hasan  Al-Basri."  Kata  lelaki  itu. 

"Semoga  Allah  merahmatimu.  Apakah  gerangan  yang  sentiasa  menyibukkan  engkau?" 

"Aku  setiap  hari  terjepit  di  antara  nikmat  dan  dosa.  Maka  setiap  hari  diriku  sibuk 
mensyukuri  nikmat-nikmat  Allah  dan  sibuk  bertaubat  atas  dosa-dosa  tersebut."  Jawab 
lelaki  itu. 

"Wahai  hamba  Allah!  Kalau  begitu  engkau  lebih  alim  dari  Hasan  Al-Basri.  Maka 
kekalkanlah  amalan  yang  telah  engkau  lakukan."  Kata  Hasan  Al-Basri. 


TAUBAT  SEORANG  WANITA  BUTA 

Saleh  Al-Muri  bercerita,  bahwa  dia  pernah  melihat  seorang  perempuan  tua  memakai 
baju  kasar  di  Mihrab  Daud  Alaihissalam. 

Perempuan  yang  telah  buta  matanya  itu  sedang  mengerjakan  sholat  sambil  menangis 
terisak-isak.  Setelah  selesai  sholat  dia  mengangkat  wajahnya  ke  langit  dan  berdoa  : 
"Wahai  Tuhan  Engkaulah  tempatku  memohon  dan  Pelindungku  dalam  hidup.  Engkaulah 
penjamin  dan  pembimbingku  dalam  mati.  Wahai  Yang  Maha  Mengetahui  perkara  yang 
tersembunyi  dan  rahasia,  serta  setiap  getaran  batin  tidak  ada  Raja  bagiku  selain  Engkau 
yang  kuharap  dapat  menghindarkan  bencana  yang  dahsyat." 

Saleh  Al-Muri  memberi  salam  kepada  perempuan  tersebut  dan  bertanya:  "Wahai 
Ibu!  Apa  yang  menyebabkan  hilangnya  penglihatanmu?" 

"Tangisku  yang  disebabkan  sedihnya  hatiku  kerana  terlalu  banyaknya  maksiatku  kepada- 
Nya,  dan  terlalu  sedikitnya  ingatan  dan  pengabdianku  kepada-Nya.  Jika  Dia 
mengampunkan  aku  dan  menggantinya  di  akhirat  nanti,  adalah  lebih  baik  dari  kedua-dua 
mataku  ini.  Jika  Dia  tidak  mengampunkan  aku,  buat  apa  mata  di  dunia  tetapi  akan  dibakar 
di  nereka  nanti."  Kata  perempuan  tua  itu. 

Saleh  pun  ikut  menangis  kerana  sangat  terharu  mendengar  hujjah  wanita  yang 
mengharukan  itu.  "Wahai  Saleh!  Sudikah  kiranya  engkau  membacakan  sesuatu  dari  ayat 
Al-Quran  untukku.  Kerana  aku  sudah  sangat  rindu  kepadanya."  Pinta  perempuan  itu. 

Lalu  Saleh  membacakan  ayat  yang  artinya:  "Dan  mereka  tidak  menghormati  Allah  dengan 
penghormatan  yang  semestinya." 

(Al-An'am:  91) 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  34 


"Wahai  Saleh,  siapakah  yang  berkhidmat  kepada-Nya  dengan  sebenarnya?"  Kata 
perempuan  itu  lalu  menjerit  kuat-kuat  dengan  jeritan  yang  boleh  menggoncangkan  hati 
orang  yang  mendengarnya.  Dia  jatuh  ke  bumi  dan  meninggal  dunia  seketika  itu  juga. 

Pada  suatu  malam  Saleh  Al-Muri  bermimpi  berjumpa  dengan  perempuan  tua  itu  dalam 
keadaan  memakai  baju  yang  sangat  bagus. 

Dalam  mimpi  tersebut  Saleh  bertanya:  "Bagaimana  keadaanmu  sekarang?" 

Perempuan  itu  menjawab:  "Lebih  baik  rohku  dicabut,  aku  didudukkan  di  hadapan-Nya  dan 
berkata:  "Selamat  datang  wahai  orang  yang  mati  akibat  terlalu  sedih  kerana  merasa 
sedikitnya  khidmatnya  kepada-Ku." 


MEMAHAMI  BERBAGAI  "KEBETULAN"  DALAM  KEHIDUPAN 

Abraham  Lincoln  menjadi  presiden  Amerika  tahun  1860 
John  F.  Kennedy  jadi  presiden  Amerika  tahun  1960. 

Pengganti  Lincoln  bernama  Johnson  (Andre)  lahir  tahun  1808 
Sedangkan  pengganti  Kennedy  juga  Johnson  (Lindon)  lahir  tahun  1908 
Kedua  presiden,  Lincoln  dan  Kennedy  tewas  terbunuh 

Pembunuh  Lincoln  lahir  tahun  1839,  pembunuh  Kennedy  lahir  tahun  1939 
Kedua  pembunuh  presiden  ini  terbunuh  sebelum  sempat  diadili. 

Sekretaris  Lincoln  bernama  Kennedy,  sekretaris  Kennedy  bernama  Lincoln 

Kedua  sekretaris  menyarankan  kepada  presiden  agar  tidak  pergi  ke  tempat  dimana 

kemudian  terjadi  pembunuhan,  namun  keduanya  menolak. 

Pembunuh  Lincoln  melakukan  pembunuhan  di  teater  kemudian  bersembunyi  di  pasar 
swalayan. 

Pembunuh  Kennedy,  sebaliknya. 

Apakah  semua  itu  "kebetulan"? 

Dalam  kehidupan  Rasulullah  terdapat  pula  hal-hal  yang  dapat  dinamai  kebetulan- 
kebetulan. 

Beliau  lahir,  hijrah  dan  wafat  pada  hari  Senin  bulan  Rabiul  awwal. 

Ayah  beliau  bernama  Abdullah  (pengabdian  kepada  ALLAH) 

Ibunya  Aminah  (Kedamaian  dan  Keamanan) 

Bidan  yang  menangani  kelahirannya  bernama  Asy-Syifa  (kesembuhan,  perolehan  sempurna 
dan  memuaskan). 

Sedangkan  yang  menyusukan  beliau  bernama  Halimah  (Yang  Lapang  Dada). 

Beliau  sendiri  diberi  nama  Muhammad  (Yang  Terpuji),  suatu  nama  yang  sebelumnya  tidak 
dikenal  sehingga  menimbulkan  banyak  pertanyaan,  "mengapa  kakeknya  menamainya 
demikian?" 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  35 


Apakah  nama-nama  tersebut  merupakan  kebetulan-kebetulan  atau  ia  merupakan 
isyarat  tentang  kepribadian  manusia  ini? 

Suatu  peristiwa  yang  tidak  sejalan  dengan  kebiasaan  atau  terjadi  secara  tidak  terduga 
biasa  kita  sebut  "kebetulan". 

Keterbatasan  kemampuan  dan  pengetahuan  mengantarkan  kita  untuk  menamainya 
demikian.  Tidak  ada  "kebetulan"  disisi  ALLAH  S. W. T. 

Bukankah  DIA  Maha  Mengetahui,  Maha  Berkuasa,  Pengendali  dan  Pengatur  alam  ini? 
Sebahagian  dari  kebetulan-kebetulan  itu  tidak  dapat  ditafsirkan  dengan  teori  kausalitas 
(sebab-akibat). 

Disamping  sunnatullah  ada  juga  yang  dinamai  inayatullah  (uluran  tangan  Ilahi)  yang 
tidak  harus  selalu  sama  dengan  sunnahNYA. 

Bukankah  sunnatullah,  yang  sering  diterjemahkan  "hukum  hukum  alam"  tidak  lain 
adalah  kebiasaan-kebiasaan  yang  dialami  kemudian  diformulasikan?  Bukankah  ia  pada 
hakikatnya  hanyalah  ikhtisar  dari  pukul  rata  statistik?  Itulah  anugerah  ALLAH  yang 
diberikan  kepada  siapa  yang  dikehendakiNYA. 


KISAH  ABU  BAKAR  DICERCA 

Dikeluarkan  oleh  Ahmad  dan  At-Tabarani  dari  Abu  Hurairah  r.a.  bahawa  seorang 
lelaki  telah  m encerca  Abu  Bakar  r.a.  Ketika  itu,  Rasulullah  SAW  juga  sedang  duduk  di 
sana.  Baginda  SAW  tersenyum  dan  keheranan  melihatkan  keadaan  lelaki  tersebut,  ketika 
lelaki  itu  mula  bersikap  kurang  ajar  terhadap  dirinya,  Abu  Bakar  r.a.  pun  membalas 
beberapa  kata  lelaki  tersebut.  Dengan  yang  demikian,  Rasulullah  SAW  menjadi  marah  lalu 
bangun  dan  dibuntuti  oleh  Abu  Bakar  r.a..  Abu  Bakar  berkata  kepada  Rasulullah  SAW: 
"Lelaki  itu  bersikap  kurang  ajar  terhadap  diriku,  oleh  kerana  itu  aku  membalasnya. 

Ketika  aku  mulai  membalasnya,  kamu  meninggalkan  kami  di  tempat  itu". 

Rasulullah  SAW  bersabda:  "Apabila  kamu  tidak  membalas  kata-katanya,  terdapat 
malaikat  yang  membalasnya  untuk  kamu.  Walau  bagaimanapun  apabila  kami  mulai 
membalas  kata-kata  kasarnya  itu  syetan  mula  mengambil  tempat  dan  duduk  di  antara 
kamu,  yang  demikian  itu  aku  tidak  mau  duduk  bersama-sama  dengan  syaitan". 

Kemudian  Rasulullah  SAW  bersabda  lagi:  "Ya  Abu  Bakar  ! Terdapat  tiga  perkara 
yang  benar  yaitu: 

1)  Apabila  seorang  hamba  itu  dizalimi  dengan  satu  kezaliman,  maka  dia  meninggalkan 
tempat  itu  semata-mata  kerana  Allah,  Allah  akan  menguatkan  dan  membantunya. 

2)  Apabila  seseorang  itu  membuka  pintu  kedermawannannya  dan  memberi  hadiah,  maka 
Allah  akan  menambahkan  kekayaannya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  36 


3)  Apabila  seseorang  itu  mula  meminta-minta  untuk  menambahkan  kekayaannya,  maka 
Allah  akan  mengurangkan  kekayaannya. 


ORANG-ORANG  TAMAK 

Ada  dua  orang  yang  tamak  dan  masing-masing  tidak  akan  kenyang.  Pertama,  orang 
tamak  untuk  menuntut  ilmu,  dia  tidak  akan  kenyang.  Kedua,  orang  tamak  memburu  harta, 
dia  tidak  akan  kenyang. 

(Nabi  Muhammad  saw)  Menurut  hadis  yang  diriwayatkan  oleh  Thabrani  dari  Ibnu  Abbas 
ra  di  atas,  ada  dua  karakter  orang  tamak  yang  tidak  akan  pernah  puas  terhadap  apa  yang 
dimilikinya  dan  senantiasa  berusaha  untuk  menambahnya. 

Namun,  keduanya  memiliki  karakteristik  yang  berbeda  menurut  sisi  pandang  Islam. 

Adalah  terpuji  jika  ada  seorang  Muslim  yang  tamak  terhadap  ilmu.  Muslim  seperti 
ini  senantiasa  menginginkan  derajat  keilmuan,  akhlak,  amal  kebajikan,  dan  usahanya  untuk 
meraih  kemuliaan,  yang  akan  mengetuk  hatinya  untuk  menapaki  tangga  kesempurnaan 
sebagai  seorang  Muslim.  Ia  selalu  memanfaatkan  segala  kesempatan  untuk  mengkaji 
Islam  dalam  memecahkan  problem  kehidupan  manusia  dengan  hikmah.  Sabda  Rasulullah 
saw,  "Ilmu  laksana  hak  milik  seorang  Mukmin  yang  hilang,  di  manapun  ia  menjumpainya,  di 
sana  ia  mengambilnya,"  (HR  Al  Askari  dari  Anas  ra). 

Sedangkan  ketamakan  terhadap  harta  hanyalah  akan  menghasilkan  sifat  buas, 
laksana  serigala  yang  terus  mengejar  dan  memangsa  buruannya  walaupun  harta  itu  bukan 
haknya.  Fitrah  manusia  memang  sangat  mencintai  harta  kekayaan  dan  berhasrat  keras 
mendapatkannya  sebanyak  mungkin  dengan  segala  cara  dan  usaha.  Firman  Allah  S. W. T: 
Katakanlah  (hai  Muhammad),  jika  seandainya  kalian  menguasai  semua  perbendaharaan 
rahmat  Tuhan,  niscaya  perbendaharaan  (kekayaan)  itu  kalian  tahan  (simpan)  karena  takut 
menginfakkannya  (mengeluarkannya).  Manusia  itu  memang  sangat  kikir.  (QS  Al  Isra': 
100). 


Rasulullah  saw  bersabda,  “Hamba  Allah  selalu  mengatakan,  'Hartaku,  hartaku', 
padahal  hanya  dalam  tiga  soal  saja  yang  menjadi  miliknya  yaitu  apa  yang  dimakan  sampai 
habis,  apa  yang  dipakai  hingga  rusak,  dan  apa  yang  diberikan  kepada  orang 

sebagai  kebajikan.  Selain  itu  harus  dianggap  kekayaan  hilang  yang  ditinggalkan  untuk 
kepentingan  orang  lain,"  (HR  Muslim). 

Seorang  Mukmin  adalah  orang  yang  meyakini  bahwa  rezeki  telah  ditentukan  oleh 
Allah  S. W. T.  Dia  juga  yakin  bahwa  setiap  manusia  tidak  akan  menemui  ajalnya  sebelum 
semua  rezeki  yang  telah  ditetapkan  oleh  Allah  dicukupkan  kepadanya. 

Ia  merasa  cukup  terhadap  harta  yang  telah  diperolehnya  dan  menyadari  ada  hak  orang 
lain  atas  kelebihan  harta  yang  dimilikinya.  Ia  infakkan  sebagian  hartanya  di  jalan  Allah 
untuk  membantu  saudara-saudaranya  yang  dilanda  kelaparan  dan  kekurangan.  Demikianlah 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  37 


yang  patut  dilakukan  seorang  Muslim  dan  ia  tidak  lagi  silau  terhadap  kekayaan  orang  lain 
yang  dihimpun  karena  ketamakan. 

Rasulullah  bersabda,  ''Tidak  ada  iri  hati  kecuali  dalam  dua  perkara,  (yaitu)  orang 
yang  dikaruniai  harta  kekayaan  dan  dihabiskan  untuk  menegakkan  kebenaran,  dan  orang 
yang  dikaruniai  hikmah  kemudian  ia  melaksanakan  dan  mengajarkannya  (kepada  orang 
lain)." 


NISFU  SYA'BAN 

"Apabila  tiba  malam  Nisfu  Sya'ban,  maka  bangunlah  kamu  pada  malamnya;  bershalat, 
beribadat  dan  berpuasalah  kamu  pada  siangnya.  Allah  berfirman;  " Adakah  orang 
meminta  ampun  maka  Aku  ampunkannya,  adakah  orang  yang  ditimpa  bala  Aku  af  iatkannya. 
Adakah  orang  yang  meminta  rezeki  maka  aku  rezekikannya." 

Dari  Utsman  bin  Abil  'Asi,  Nabi  s.a.w.  bersabda;  " Pada  malam  Nisfu  Sya'ban 
setelah  berlalu  1/3  malamnya,  Allah  turun  kelangit  dunia  lalu  berfirman;  " Adakah  orang 
yang  meminta  maka  Aku  perkenankan  permintaannya,  adakah  orang  yang  meminta  ampun 
maka  Aku  ampunkannya,  adakah  orang  yang  bertaubat  maka  Aku  terima  taubatnya  dan 
diampunkkan  sekalian  orang  Mukmin  lelaki  dan  perempuan  melainkan  orang  yang  berzina 
atau  yang  dendam  kepada  saudaranya." 

"Allah  tidak  akan  mengampunkan  dosa  pada  malam  Nisfu  Sya'ban  pada  6 orang  yaitu 
orang  yang  kekal  minum  arak,  orang  yang  durhaka  kepada  kedua  ibu  bapanya,  orang  yang 
kekal  dalam  berzina,  orang  yang  banyak  berkelahi,  orang  yang  berdagang  dengan  sumpah 
dusta  dan  orang  yang  mengadu  domba." 

" Hai  Aisyah!  Adakah  engkau  izinkan  aku  shalat  pada  malam  ini  (Nisfu  Sya'ban)?" 
Jawab  Aisyah;  "Ya,  aku  Izinkan."  Lalu  Nabi  s.a.w.  bershalatlah  sepanjang  malam  Nisfu 
Sya'ban  Itu.  Baginda  sujud  terlalu  lama  sehingga  aku  (Aisyah)  menyangka  beliau  telah 
diambil  ruhnya  (wafat),  lalu  aku  tutupkan  dengan  kain  dan  aku  letakkan  tanganku  di  atas 
kedua  tapak  kakinya.  Maka  dia  bergerak  , gembiralah  aku  karena  beliau  masih  bernafas 
lagi... 

Pada  malam  Nisfu  Sya'ban  telah  datang  Jibril  kepada  Rasulullah  s.a.w.  lalu  berkata  ; 
"Angkat  kepalamu  ke  langit,  inilah  malam  yang  dibukakan  Allah  padanya  300  rahmat  dan 
diampunkan  Allah  sekalian  orang  yang  tiada  menyekutukan-Nya  dengan  sesuatu  kecuali 
tukang  nujum,  orang  yang  kekal  dalam  berzina  dan  orang  yang  durhaka  terhadap  ibu 
bapa." 

Amalan  yang  dianjurkan  pada  Malam  Nifsu  Sya'ban  : 

1.  Selesai  shalat  Maghrib,  hendaklah  dibaca  Yasin  3 kali.  Yang  pertama  diniatkan  untuk 
Diberkahi  umur  kedua,  dimurahkan  rezeki  dan  ketiga,  ditetapkan  iman. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  38 


2.  Memperbanyak  beristighfar. 

3.  Membaca  sholawat  ke  atas  Nabi  Muhammad  SAW 

4.  Berdzikir,  bersedekah  dan  berpuasa 


THE  BLESSING  IN  "NO" 

(KETIKA  TUHAN  BERKATA  "TIDAK") 

I asked  God  to  take  away  my  pride. 

God  said,  "No.  It  is  not  for  me  to  take  away,  but  for  you  to  give  it  up." 

(Ya  Tuhan  ambillah  kesombonganku  dariku  Tuhan  berkata,  "Tidak  Bukan  Aku  yang 
mengambil,  tapi  kau  yang  harus  menyerahkannya.") 

I asked  God  to  make  my  handicapped  child  whole. 

God  said,  "No.  Her  spirit  was  whole,  her  body  was  only  temporary." 

(Ya  Tuhan  sempurnakanlah  kekurangan  anakku  yang  cacat.  Tuhan  berkata,  "Tidak  Jiwanya 
telah  sempurna,  tubuhnya  hanyalah  sementara.") 

I asked  God  to  grant  me  patience. 

God  said,  "No.  Patience  is  a by-product  of  tribulations;  it  isn't  granted,  it  is  earned." 

(Ya  Tuhan  beri  aku  kesabaran.  Tuhan  berkata,  "Tidak  Kesabaran  didapat  dari  ketabahan 
dalam  menghadapi  cobaan;  tidak  diberikan,  kau  harus  meraihnya  sendiri.") 

I asked  God  to  give  me  happiness. 

God  said,  "No.  I give  you  blessings,  happiness  is  up  to  you." 

(Ya  Tuhan  beri  aku  kebahagiaan.  Tuhan  berkata,  "Tidak  Kuberi  keberkahan,  kebahagiaan 
tergantung  kepadamu  sendiri.") 

I asked  God  to  spare  me  pain. 

God  said,  "No.  Suffering  draws  you  apart  from  worldly  cares  and  brings  you  closer  to 
me. 

(Ya  Tuhan  jauhkan  aku  dari  kesusahan.  Tuhan  berkata,  "Tidak  Penderitaan  menjauhkanmu 
dari  jerat  duniawi  dan  mendekatkanmu  pada  Ku.") 

I asked  for  all  things  that  I might  enjoy  life. 

God  said,  "No.  I will  give  you  life  so  that  you  may  enjoy  all  things." 

(Ya  Tuhan  beri  aku  segala  hal  yang  menjadikan  hidup  ini  nikmat.  Tuhan  berkata,  "Tidak 
Aku  beri  kau  kehidupan  supaya  kau  menikmati  segala  hal.") 

I asked  God  to  help  me  LOVE  others,  as  much  as  God  loves  me. 

God  said...  "Ahhhh,  f inally  you  have  the  ideal" 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  39 


(Ya  Tuhan  bantu  aku  MENCINTAI  orang  lain,  sebesar  cintaMu  padaku.  Tuhan  berkata... 
"Ahhhh,  akhirnya  kau  mengerti  !") 

Kadang  kala  kita  berpikir  bahwa  Tuhan  tidak  adil,  kita  telah  susah  payah 
memanjatkan  doa,  meminta  dan  berusaha,  pagi-siang-malam,  tapi  tak  ada  hasilnya. 

Kita  mengharapkan  diberi  pekerjaan,  puluhan,  bahkan  ratusan  lamaran  telah  kita 
kirimkan  tak  ada  jawaban  sama  sekali,  orang  lain  dengan  mudahnya  mendapatkan 
pekerjaan.  Kita  sudah  bekerja  keras  dalam  pekerjaan  mengharapkan  jabatan,  tapi  justru 
orang  lain  yang  mendapatkannya  tanpa  susah  payah.  Kita  mengharapkan  diberi  pasangan 
hidup  yang  baik  dan  sesuai,  berakhir  dengan  penolakkan  dan  kegagalan,  orang  lain  dengan 
mudah  berganti  pasangan.  Kita  menginginkan  harta  yang  berkecukupan,  namun  kebutuhan 
terus  meningkat. 

Coba  kita  bayangkan  diri  kita  seperti  anak  kecil  yang  sedang  demam  dan  pilek,  lalu 
kita  melihat  tukang  es.  Kita  yang  sedang  panas  badannya  merasa  haus  dan  merasa  dengan 
minum  es  dapat  mengobati  rasa  demam  (maklum  anak  kecil). 

Lalu  kita  meminta  pada  orang  tua  kita  (seperti  kita  berdoa  memohon  pada  Tuhan) 
dan  merengek  agar  dibelikan  es.  Orangtua  kita  tentu  lebih  tahu  kalau  es  dapat 
memperparah  penyakit  kita.  Tentu  dengan  segala  dalih  kita  tidak  dibelikan  es.  Orangtua 
kita  tentu  ingin  kita  sembuh  dulu  baru  boleh  minum  es  yang  lezat  itu. 

Begitu  pula  dengan  Tuhan,  segala  yang  kita  minta  Tuhan  tahu  apa  yang  paling  baik 
bagi  kita.  Mungkin  tidak  sekarang,  atau  tidak  di  dunia  ini  Tuhan  mengabulkannya.  Karena 
Tuhan  tahu  yang  terbaik  yang  kita  tidak  tahu.  Kita  sembuhkan  dulu  diri  kita  sendiri  dari 
"pilek"  dan  "demam"....  dan  terus  berdoa. 

"There's  a time  and  place  for  everything,  for  everyone.  Go d works  in  a mysterious  way." 


WANITA  BERTANGAN  LUMPUH 

Berdermalah  selagi  kalian  mampu 

Pada  suatu  hari  pernah  seorang  wanita  yang  lumpuh  tangan  kanannya  menghadap 
Nabi  S. A. W seraya  berkata  : "Ya  Nabiyallah,  kumohon  sudilah  kiranya  baginda  memohon 
kepada  Allah  SWT  agar  Dia  menyembuhkan  tangan  kananku  yang  lumpuh  ini!" 

Nabi  S. A. W bertanya  kepadanya  : "Apakah  yang  menjadikan  tanganmu  lumpuh  ?" 

Maka  wanita  tadi  menceritakan  sebab  kelumpuhannya  : 

"Ya,  Nabiyallah,  pada  suatu  malam  aku  bermimpi  seakan-akan  hari  kiamat  telah  tiba. 
Neraka  Jahannam  yang  apinya  menyala-nyala  tergambar  dengan  jelas  dalam  impianku, 
begitu  juga  surga.  Namun  betapa  hati  merasa  sedih  ketika  aku  melihat  ibuku  berada  di 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  40 


neraka  Jahannam.  Dia  memegang  sepotong  lemak  dan  selembar  kain  serbet.  Dengan 
sepotong  lemak  dan  selembar  kain  serbet  itulah  ibuku  nampak  bersusah  payah 
menghalangi  panasnya  jilatan  api  neraka  Jahannam.  Maka  aku  segera  menyapa  ibuku  : 
"Aduh  ibu,  mengapa  ibu  berada  di  jurang  neraka  Jahannam  ini  ? Padahal  setahuku,  ibu 
dulu  rajin  beribadah  kepada  Allah  SWT,  dan  ayahpun  nampaknya  meridhai 
kebaktianmu  ?" 

Ibu  : "Wahai  anakkku,  ketahuilah  bahwa  ibu  dulu  terlanjur  bersifat  kikir.  Maka  inilah 
tempat  yang  disediakan  bagi  orang-orang  yang  kikir!" 

Anak  : "Apakah  arti  sepotong  lemak  dan  selembar  serbet  yang  ibu  pegang  itu  ?" 

Ibu  : "Anakku,  hanya  kedua  benda  itulah  yang  pernah  kudermakan  selama  hidup!  Selain 
itu  tak  ada  lagi!" 

Anak  : "Lalu,  sekarang  ayah  di  mana  ?" 

Ibu  : "Wahai  anakku,  ayahmu  dulu  seorang  yang  dermawan.  Maka  beliau  sekarang  berada 
di  surga  bersama-sama  dengan  para  dermawan  lainnya." 

Ya  Nabiyallah,  setelah  itu  aku  pun  segera  ke  surga  menghampiri  ayahku.  Ternyata 
ayah  sedang  berdiri  di  sisi  telagamu  Ya  Rasulullah.  Disana  beliau  membagi-bagikan  air 
minum  kepada  orang  banyak,  tetapi  ibuku  justru  dilupakan. 

Lalu  aku  bertanya  kepada  ayah  : "Wahai  ayahku,  ketahuilah  bahwa  ibuku  yang  juga 
istri  ayah,  meskipun  dulu  sama-sama  taat  beribadah  kepada  Allah  dan  ayahpun  tampaknya 
meridhai  kebaktian  ibu,  namun  kini  dia  berada  di  neraka  Jahannam!. 

Sementara  itu,  ayah  berada  di  tempat  ini  membagi-bagikan  minuman  dari  telaga 
Rasulullah  S. A. W kepada  orang  banyak.  Dan  ayah  begitu  tega  melupakan  ibu.  Maka 
kumohon  wahai  ayah,  berilah  segelas  air  dari  telaga  ini  untuk  kuberikan  kepada  ibu!" 

Kata  ayah  : "Hai  anakku,  ketahuilah  bahwa  Allah  SWT  telah  mengharamkan  orang-orang 
yang  kikir  dan  orang-orang  yang  kikir  dan  orang-orang  yang  berdosa  meminum  air  telaga 
Rasulullah  S. A. W ini!" 

Ya  Nabiyallah,  mendengar  jawaban  ayah  yang  melarangku  mengambil  air  dari 
telagamu,  maka  aku  nekat  mengambil  segelas  air  dari  telaga  itu  tanpa  sepengetahuan 
ayahku.  Lalu  aku  bermaksud  memberikannya  kepda  ibu  yang  telah  lama  kehausan.  Tiba- 
tiba  terdengar  suara:  "Semoga  Allah  melumpuhkan  tanganmu,  karena  kamu  telah  berani 
mencuri  air  dari  telaga  Rasulullah  S. A. W ini  untuk  memberikan  kepada  orang  yang  kikir 
lagi  berdosa!" 

Ya  Nabiyallah,  usai  mendengar  suara  itu,  aku  terbangun  dari  tidurku.  Dan  ternyata 
tanganku  menjadi  lumpuh  seperti  ini.  Inilah  sebab  kelumpuhan  tangan  kananku,  ya 
Nabiyallah!" 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  41 


Setelah  Nabi  S.  A. W mendengarkan  sebab-sebab  kelumpuhan  tangan  kanan  wanita 
tersebut,  maka  beliau  S. A. W meletakkan  tongkatnya  pada  tangan  wanita  itu  lalu  berdoa  : 
"Ya  Allah,  ya  Tuhanku,  dengan  kebenaran  mimpi  yang  diceritakan  oleh  wanita  ini,  maka 
kumohon  sudilah  kiranya  Engkau  berkenan  menyembuhkan  tangan  kanannya  yang 
menderita  kelumpuhan  I" 

Atas  doa  Nabi  S. A. W itu,  sembuhlah  tangan  kanan  wanita  itu  dari  kelumpuhannya  dan 
pulih  seperti  sediakala. 


BUAH  MENGEMBALIKAN  URUSAN  KEPADA  ALLAH  DAN  BERSABAR 

Dalam  hidup  ini  setiap  muslim  kadang  menghadapi  ujian,  cobaan  dan  bencana.  Karena 
itu,  ketika  diuji,  hendaknya  ia  bersabar  dan  mengharapkan  pahala  kepada  Allah  atas 
musibahnya.  Jika  demikian,  tentu  Allah  tidak  akan  menyia-nyiakan  sesuatu  pun  untuknya, 
bahkan  Allah  akan  menggantinya  dengan  sesuatu  yang  lebih  baik  dari  apa  yang  hilang 
darinya. 

Dalam  Shahih-nya,  Imam  Muslim  meriwayatkan  dari  Ummu  Salamah  ra,  bahwasanya 
ia  berkata,  "Aku  mendengar  Rasulullah  saw,  'Tidaklah  seorang  muslim  yang  tertimpa 
suatu  musibah,  lalu  ia  mengatakan  apa  yang  diperintahkan  Allah,  'Sesungguhnya  kami 
adalah  milik  Allah  dan  sesungguhnya  kami  akan  kembali  kepada-Nya.  Ya  Allah,  berilah  aku 
pahala  karena  musibah  ini,  dan  gantikanlah  untukku  sesuatu  yang  lebih  baik  darinya,' 
kecuali  Allah  akan  memberinya  ganti  yang  lebih  baik.'  Ummu  Salamah  berkata,  'Ketika 
Abu  Salamah  meninggal  dunia,  aku  berkata,  'Siapakah  orang  Islam  yang  lebih  baik  dari 
Abu  Salamah?,  (penghuni)  rumah  yang  pertama  kali  hijrah  kepada  Rasulullah  saw?  Lalu 
aku  mengucapkan  perkataan  diatas,  kemudian  Allah  menggantikan  untukku  Rasulullah  saw 
sebagai  suami'." 

Wahai  ummat  Islam,  ketahuilah!  Sesungguhnya  barang  siapa  yang  meninggalkan 
sesuatu  karena  Allah,  niscaya  Allah  akan  menggantinya  dengan  sesuatu  yang  lebih  baik 
dari  padanya.  Siapa  yang  meninggalkan  dari  menampar  pipi  sendiri,  mengoyak-ngoyak 
pakaian  dan  berteriak-teriak  meratap  serta  kemungkaran  yang  sejenisnya,  kemudian  ia 
memohon  pahala  di  sisi  Allah  atas  musibahnya  serta  mengembalikan  semuanya  kepada 
Allah,  niscaya  Allah  akan  menggantikanya  dan  sungguh  Allah  adalah  sebaik-baik  Pemberi 
ganti. 

MENGAPA  TAK  MAU  BERDOA  ? 

"Saya  tak  bisa  bahasa  Arab,  saya  malu  memimpin  do'a  selepas  sholat  jamaah 
bersama  isteri  saya,  apalagi  didepan  jamaah  yang  lain." 

Pernahkah  pengalaman  ini  menimpa  kita  ? Insya  Allah  tidak.  Tapi  andaikata  pernah, 
janganlah  khawatir.  Sungguh  Allah  itu  mengerti  segala  macam  bahasa.  Jangan  malu  untuk 
berdo'a  dalam  bahasa  Indonesia  atau  bahasa  daerah.  Kalau  anda  hapal  do'a  dalam  bahasa 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  42 


arab,  saya  ucapkan  alhamdulillah!  Namun  kalau  anda  lebih  "sreg"  berdoa  dengan  bahasa 
selain  bahasa  Arab,  saya  pun  berucap  alhamdulillah!  Yang  terpenting  adalah  kita  masih 
mau  berdoa. 

Kalimat  terakhir  ini  mengundang  pertanyaan,  "Mengapa  sih  kita  harus  berdoa?" 
Allah  adalah  Tuhan  kita  satu-satunya.  Allah  pun  dalam  Al-Qur'an  mengatakan  bahwa 
“Allah  adalah  Tuhan  yang  bergantung  kepada-Nya  segala  sesuatu"  (QS  112:2). 

Dalam  surat  al-Fatihah  kita  pun  berseru,  “Iyyaka  Na'budu  wa  Iyyaka  Nasta'in" 
(Hanya  kepada-Mu  lah  kami  menyembah  dan  hanya  kepada-Mulah  kami  mohon 
pertolongan).  Karena  itu,  kalau  ada  orang  yang  mengaku  bahwa  Allah  itu  Tuhannya  lalu  ia 
tak  mau  berdoa  maka  pantas  kalau  kita  sebut  orang  tersebut  orang  sombong.  Bukankah 
Allah  telah  berfirman,  “Berdoalah  kepada-Ku,  niscaya  akan  Kuperkenankan  bagimu"  (QS 
40:60). 

Betulkah  setiap  do'a  akan  dikabulkan  oleh  Allah?  Boleh  jadi  ada  diantara  kita  yang 
telah  berdoa  sesuatu  namun  tak  kita  rasakan  hasil  dari  do'a  tersebut.  Pertama,  harus 
disadari  bahwa  kita  ini  “hamba"  sehingga  tak  berhak  memaksa  Allah.  Kita  yang 
membutuhkan  Allah;  bukan  sebaliknya. 

Kedua,  Allah  lebih  tahu  apa  yang  terbaik  buat  kita.  Boleh  jadi,  sebuah  do'a  yang  kita 
minta  bila  dikabulkan  oleh  Allah  justru  ujung-ujungnya  dapat  menimbulkan  kesulitan 
dalam  hidup  kita  atau  mungkin  Allah  punya  ketentuan  lain  yang  tak  kita  ketahui.  Sebagai 
contoh,  Nabi  Nuh  berdoa  agar  anaknya  diselamatkan  dari  banjir  dahsyat,  Tuhan  tidak 
mengabulkannya  dan  bahkan  menegur  Nabi  Nuh  sehingga  Nabi  Nuh  pun  berdoa:  “Ya 
Tuhanku,  sesungguhnya  aku  berlindung  kepada  Engkau  dari  memohon  sesuatu  yang  aku 
tidak  mengetahui  (hakekatnya)  dan  sekiranya  Engkau  tidak  memberi  ampun  kepadaku, 
dan  (tidak)  menaruh  belas  kasihan  kepadaku,  niscaya  aku  akan  termasuk  orang-orang 
yang  rugi."  (QS  11:  47)  Allah  Maha  Tahu,  maka  do'a  kita  kadang  kala  bukan 

tak  dikabulkan  tapi  ditunda  waktunya,  atau  malah  diganti  dengan  yang  lebih  baik.  Wa 
Allahu  A'lam. 

Ketiga,  sudah  seberapa  jauh  usaha  kita  untuk  “meminta"  dan  “memelas"  pada  Allah.  Nabi 
Zakariya  sendiri  telah  puluhan  tahun  berdo'a  namun  belum  dikabulkan  Allah.  Tapi 
berbeda  dengan  kita  yang  cenderung  tak  sabar,  Nabi  Zakariya  berkata,  “Ya  Tuhanku, 
sesungguhnya  tulangku  telah  lemah  dan  kepalaku  telah  ditumbuhi  uban,  dan  aku  belum 
pernah  kecewa  dalam  berdo'a  kepada  Engkau,  ya  Tuhanku."  (QS  19:4) 

Begitulah  sikap  kita  seharusnya:  jangan  pernah  kecewa  dalam  berdo'a.  Dalam  sebuah 
riwayat  disebutkan  bahwa  “Aku  ini  bagaimana  persangkaan  hambaKu  saja..."  Maksudnya, 
kalau  kita  dalam  berdo'a  belum-belum  sudah  beranggapan  bahwa  do'a  ini  tak  akan 
dikabulkan,  yah  begitulah  jadinya.  Insya  Allah  kita  selalu  berbaik  sangka  dan  tak  pernah 
kecewa  dalam  berdo'a. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  43 


Dalam  berdoa  kita  diminta  untuk  berharap-harap  cemas  (QS  21:90).  Artinya,  kita 
berharap  do'a  kita  akan  dikabulkan,  namun  disisi  lain  kita  juga  cemas  kalau-kalau  do'a  ini 
tidak  dikabulkan.  Gabungan  perasaan  inilah  yang  menjadi  etika  dalam  berdoa.  Kita  tidak 
terlalu  yakin  pasti  akan  dikabulkan,  namun  juga  tidak  putus  asa.  Etika  lainnya  adalah  kita 
disuruh  berdoa  dengan  merendahkan  diri  dan  dengan  suara  yang  lembut  (QS  7:55).  Kalau 
kita  jalani  etika  berdoa  ini  insya  Allah  hati  kita  akan  tergetar  dan  seringkali  tanpa  sadar 
air  mata  menggantung  di  pelopak  mata. 

Pendek  kata,  berdoalah  baik  dalam  keadaan  sehat-sakit,  suka-duka,  kaya-miskin, 
berdiri-duduk-berbaring,  pagi-siang-malam 


KESEMPURNAAN  SEORANG  MUSLIM 

Seorang  sahabat  bertanya  kepada  Rasulullah  SAW, 

Dia  berkata  : Aku  ingin  menjadi  orang  yang  alim  

Baginda  S. A. W menjawab  : Takutlah  kepada  Allah  maka  engkau  akan  jadi  orang  yang  alim. 
Dia  berkata  : Aku  ingin  menjadi  orang  paling  kaya 

Baginda  S. A. W menjawab  : Jadilah  orang  yang  yakin  pada  diri  sendiri  maka  engkau  akan 
jadi  orang  paling  kaya. 

Dia  berkata  : Aku  ingin  menjadi  orang  yang  adil 

Baginda  S. A. W menjawab:  Kasihanilah  manusia  yang  lain  sebagaimana  engkau  kasih  pada 
diri  sendiri  maka  jadilah  engkau  seadil-adil  manusia. 

Dia  berkata  : Aku  ingin  menjadi  orang  yang  paling  baik 

Baginda  S. A. W menjawab:  Jadilah  orang  yang  berguna  kepada  masyarakat  maka  engkau 
akan  jadi  sebaik-baik  manusia. 

Dia  berkata  : Aku  ingin  menjadi  orang  yang  istimewa  di  sisi  Allah 

Baginda  S. A. W menjawab  : Banyakkan  dzikrullah  niscaya  engkau  akan  jadi  orang  istimewa 
di  sisi  Allah. 

Dia  berkata  : Aku  ingin  disempurnakan  imanku 

Baginda  S. A. W menjawab  : Baikkanlah  akhlakmu  niscaya  imanmu  akan  sempurna. 


Dia  berkata  : Aku  ingin  termasuk  dalam  golongan  mereka  yang  taat 

Baginda  S. A. W menjawab  : Tunaikan  segala  kewajiban  yang  difardhukan  maka  engkau 
akan  termasuk  dalam  golongan  mereka  yang  taat. 

Dia  berkata  : Aku  ingin  berjumpa  Allah  dalan  keadaan  bersih  dari  dosa 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  44 


Baginda  S. A. W menjawab  : Bersihkan  dirimu  dari  dosa  niscaya  engkau  akan  menemui 
Allah  dalam  keadaan  suci  dari  dosa. 

Dia  berkata  : Aku  ingin  dihapuskan  segala  dosaku 

Baginda  S. A. W menjawab  : Banyaklah  beristighfar  niscaya  akan  dihapuskan  (kurangkan  ) 
segala  dosamu. 

Dia  berkata  : Aku  ingin  menjadi  semulia-mulia  manusia 

Baginda  S. A. W menjawab  : Jangan  berprasangka  pada  orang  lain  niscaya  engkau  akan  jadi 
semulia-mulia  manusia. 

Dia  berkata  : Aku  ingin  menjadi  segagah-gagah  manusia 

Baginda  S. A. W menjawab  : Senantiasa  berserah  diri  (tawakkal)  kepada  Allah  niscaya 
engkau  akan  jadi  segagah-gagah  manusia. 

Dia  berkata  : Aku  ingin  dimurahkan  rezeki  oleh  Allah 

Baginda  S. A. W menjawab  : Senantiasa  berada  dalam  keadaan  bersih  ( dari  hadast  ) 
niscaya  Allah  akan  memurahkan  rezeki  kepadamu. 

Dia  berkata  : Aku  ingin  termasuk  dalam  golongan  mereka  yang  dikasihi  oleh  Allah  dan 
rasulNya 

Baginda  S. A. W menjawab  : Cintailah  segala  apa  yang  disukai  oleh  Allah  dan  rasulNya 
maka  engkau  termasuk  dalam  golongan  yang  dicintai  oleh  Mereka. 

Dia  berkata  : Aku  ingin  diselamatkan  dari  kemurkaan  Allah  pada  hari  qiamat 

Baginda  S. A. W menjawab  : Jangan  marah  kepada  orang  lain  niscaya  engkau  akan  selamat 
dari  kemurkaan  Allah  dan  rasulNya. 

Dia  berkata  : Aku  ingin  diterima  segala  permohonanku 

Baginda  S. A. W menjawab  : Jauhilah  makanan  haram  nescaya  segala  permohonanmu  akan 
diterimaNya. 

Dia  berkata  : Aku  ingin  agar  Allah  menutupkan  segala  keaibanku  pada  hari  qiamat 

Baginda  S. A. W menjawab  : Tutupilah  keburukan  orang  lain  niscaya  Allah  akan  menutup 
keaibanmu  pada  hari  qiamat. 


Dia  berkata  : Siapayang  selamat  dari  dosa  ? 

Baginda  S. A. W menjawab  : Orang  yang  senantiasa  mengalirkan  air  mata  penyesalan, 
mereka  yang  tunduk  padakehendakNya  dan  mereka  yang  ditimpa  kesakitan. 

Dia  berkata  : Apakah  kebaikan  terbesar  di  sisi  Allah  ? 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  45 


Baginda  S. A. W menjawab  : Baik  budi  pekerti,  rendah  diri  dan  sabar  menghadapi  cobaan 
Allah. 

Dia  berkata  : Apakah  kejahatan  terbesar  di  sisi  Allah  ? 

Baginda  S. A. W menjawab  : Buruk  akhlak  dan  sedikit  ketaatan. 

Dia  berkata  : Apakah  yang  meredakan  kemurkaan  Allah  di  dunia  dan  akhirat  ? 

Baginda  S. A. W menjawab  : Sedekah  dalam  keadaan  sembunyi  dan  menghubungkan 
persaudaraan. 

Dia  berkata:  Apakan  yang  akan  memadamkan  api  neraka  pada  hari  qiamat  ? 

Baginda  S. A. W menjawab  : sabar  di  dunia  dengan  bala  dan  musibah. 


PENCERAHAN 

Hadis  riwayat  Abu  Hurairah  ra.  ia  berkata,  Rasulullah  S. A. W.  bersabda,  Janganlah 
kamu  berpuasa  satu  atau  dua  hari  menjelang  Ramadan,  kecuali  bagi  orang-orang  yang 
memang  biasa  berpuasa.  Maka  baginya  diperbolehkan. 

Hadis  riwayat  Ummi  Salamah  ra.  ia  berkata,  Rasulullah  S. A. W.  pernah  bersumpah 
tidak  akan  menemui  sebagian  istri-istrinya  selama  sebulan.  Namun  baru  dua  puluh 
sembilan  hari  berlalu,  beliau  sudah  menemui  mereka.  Kemudian  beliau  ditanya,  Wahai 
Nabi!  Engkau  sudah  bersumpah  tidak  akan  menemui  kami  selama  satu  bulan.  Mendengar 
itu  Nabi  S. A. W.  bersabda,  Sesungguhnya  sebulan  itu  ada  dua  puluh  sembilan  hari. 

Hadis  riwayat  Sahi  bin  Saad  ra.  ia  berkata,  Rasulullah  S. A. W.  bersabda, 
Sesungguhnya  di  dalam  surga  itu  terdapat  pintu  yang  bernama  Rayyan.  Orang-orang  yang 
berpuasa  akan  masuk  lewat  pintu  itu  pada  hari  kiamat  kelak.  Tidak  boleh  masuk 
seorangpun  selain  mereka.  Kelak  akan  ada  pengumuman,  Di  manakah  tempat  orang-orang 
yang  berpuasa  ? Mereka  berduyun-duyun  masuk  lewat  pintu  tersebut.  Ketika  orang  yang 
terakhir  sudah  masuk,  maka  pintu  tadi  ditutup  kembali. 

Sehingga  dengan  begitu  tidak  akan  ada  lagi  orang  yang  masuk  lewat  pintu  tadi 

Hadis  riwayat  Ibnu  Umar  ra.  bahwa,  Ada  sekelompok  orang  dari  sahabat  Rasulullah 
S. A. W.  bermimpi  melihat  Lailatulkadar  pada  hari  ke  tujuh  yang  terakhir.  Ketika 
dilaporkan  kepada  Rasulullah  saw,  beliau  bersabda,  Menurut  saya  mimpi  kalian  pasti 
bertepatan  dengan  hari  ke  tujuh  terakhir. 

Oleh  karena  itu  barangsiapa  yang  ingin  mencarinya,  hendaklah  dia  cari  pada  hari  ke 
tujuh  yang  terakhir  tersebut. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  46 


Hadis  riwayat  Abu  Said  Al  Khudri  ra.  ia  berkata,  Rasulullah  S. A. W.  pernah 
melakukan  iktikaf  (berdiam  di  dalam  mesjid)  selama  sepuluh  hari  pertengahan  bulan 
Ramadan. 

Manakala  selama  waktu  dua  puluh  malam  telah  berlalu  dan  memasuki  hari  atau  malam 
yang  kedua  puluh  satu,  beliau  pulang  ke  rumahnya.  Para  sahabat  yang  beriktikaf  bersama 
beliau  juga  ikut  pulang.  Setelah  menyuruh  atau  mengajak  mereka  untuk  selalu  tabah 
terhadap  kehendak  Allah,  beliau  bersabda,  Sesungguhnya  aku  telah  melakukan  iktikaf 
pada  sepuluh  hari  dan  aku  lanjutkan  pada  sepuluh  hari  berikutnya.  Oleh  sebab  itu 
barangsiapa  yang  ingin  melanjutkan  iktikaf  bersamaku,  maka  sebaiknya  dia  tetap  tinggal 
di  tempat  iktikafnya.  Sebetulnya  aku  telah  bermimpi  melihat  Lailatulkadar,  namun  aku 
lupa  kapan  waktunya. 

Maka  carilah  ia  pada  sepuluh  hari  yang  terakhir,  yaitu  pada  tiap  bilangan  ganjil.  Pada 
waktu  itulah  aku  yakin  bahwa  aku  sedang  sujud  pada  air  dan  lumpur.  Abu  Said  Al  Khudri 
ra.  mengatakan,  Kami  tersiram  air  hujan  pada  malam  hari  yang  kedua  puluh  satu.  Begitu 
pula  dengan  tempat  salat  Rasulullah  S. A. W.  Juga  terkena  tetesan  air  hujan  dari  celah- 
celah  atap  mesjid. 

Kemudian  setelah  beliau  mengerjakan  salat  Subuh,  aku  pandang  wajah  beliau  basah 
terkena  lumpur  dan  air. 

Hadis  riwayat  Aisyah  ra.  ia  berkata,  Rasulullah  S. A. W.  bersabda,  Carilah  Lailatulkadar  itu 
pada  sepuluh  hari  yang  terakir  di  bulan  Ramadan. 

Hadis  riwayat  Anas  bin  Malik  ra.  ia  berkata,  Rasulullah  S. A. W.  bersabda,  Aku 
didatangi  Buraq,  lalu  aku  menunggangnya  sampai  ke  Baitulmakdis.  Aku  mengikatnya  di 
pintu  mesjid  yang  biasa  digunakan  mengikat  tunggangan  oleh  para  nabi.  Kemudian  aku 
masuk  ke  mesjid  dan  mengerjakan  salat  dua  rakaat.  Setelah  aku  keluar,  Jibril  as.  datang 
membawa  bejana  berisi  arak  dan  bejana  berisi  susu.  Aku  memilih  susu,  Jibril  berkata, 
Engkau  telah  memilih  fitrah  (Islam  dan  istiqamah).  Kemudian  Jibril  membawaku  naik  ke 
langit.  Ketika  Jibril  minta  dibukakan,  ada  yang  bertanya,  Siapakah  engkau  ? Dijawab, 
Jibril.  Ditanya  lagi,  Siapa  yang  bersamamu  ? Jibril  menjawab,  Muhammad.  Ditanya, 
Apakah  dia  telah  diutus  ? Jawab  Jibril,  Ya,  dia  telah  diutus,  pintupun  dibukakan  bagi 
kami.  Aku  bertemu  dengan  Adam.  Dia  menyambutku  dan  mendoakanku  dengan  kebaikan. 

Kemudian  aku  dibawa  naik  ke  langit  kedua. 

Jibril  as.  minta  dibukakan.  Ada  yang  bertanya,  Siapakah  engkau  ? Jawab  Jibril,  Jibril. 
Ditanya  lagi,  Siapakah  yang  bersamamu  ? Jawabnya,  Muhammad.  Ditanya,  Apakah  dia 
telah  diutus  ? Jawabnya,  Dia  telah  diutus,  pintupun  dibuka  untuk  kami.  Aku  bertemu 
dengan  Isa  bin  Maryam  as.  dan  Yahya  bin  Zakaria  as.  Mereka  berdua  menyambutku  dan 
mendoakanku  dengan  kebaikan.  Aku  dibawa  naik  ke  langit  ketiga.  Jibril  minta  dibukakan. 
Ada  yang  bertanya,  Siapa  engkau  ? Dijawab,  Jibril.  Ditanya  lagi,  Siapa  bersamamu  ? 
Muhammad  S. A. W.  jawabnya.  Ditanyakan,  Dia  telah  diutus  ? Dia  telah  diutus,  jawab 
Jibril.  Pintu  dibuka  untuk  kami.  Aku  bertemu  Yusuf  as.  Sungguh  nampak  bahwa  dia 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  47 


dikaruniai  keindahan.  Dia  menyambutku  dan  mendoakanku  dengan  kebaikan.  Aku  dibawa 
naik  ke  langit  keempat. 

Jibril  as.  minta  dibukakan.  Ada  yang  bertanya,  Siapa  ini  ? Jibril  menjawab,  Jibril. 
Ditanya  lagi,  Siapa  bersamamu  ? Muhammad,  jawab  Jibril.  Ditanya,  Apakah  dia  telah 
diutus?  Jibril  menjawab,  Dia  telah  diutus,  pintupun  dibukakan. 

Ternyata  di  sana  ada  Nabi  Idris  as.  Dia  menyambutku  dan  mendoakanku  dengan 
kebaikan.  Allah  Taala  berfirman  (Kami  mengangkatnya  pada  tempat  "martabat"  yang 
tinggi).  Aku  dibawa  naik  ke  langit  kelima.  Jibril  minta  dibukakan.  Ada  yang  bertanya, 
Siapa  ? Dijawab,  Jibril.  Ditanya  lagi,  Siapa  bersamamu  ? Dijawab,  Muhammad.  Ditanya, 
Apakah  dia  telah  diutus  ? Dijawab,  Dia  telah  diutus,  pintupun  dibukakan  buat  kami.  Di 
sana  aku  bertemu  Nabi  Harun  as.  Dia  menyambutku  dan  mendoakanku  dengan  kebaikan. 
Aku  dibawa  naik  ke  langit  keenam.  Jibril  as.  minta  dibukakan.  Ada  yang  bertanya,  Siapa 
ini  ? Jawabnya,  Jibril.  Ditanya  lagi,  Siapa  bersamamu  ? Muhammad,  jawab  Jibril.  Ditanya, 
Apakah  dia  telah  diutus  ? Jawabnya,  Dia  telah  diutus.  Kami  dipersilahkan  masuk.  Di  sana 
ada  Nabi  Musa  as.  Dia  menyambut  dan  mendoakanku  dengan  kebaikan. 

Jibril  membawaku  naik  ke  langit  ketujuh.  Jibril  minta  dibukakan.  Lalu  ada  yang 
bertanya,  Siapa  ini  ? Jawabnya,  Jibril.  Ditanya  lagi,  Siapa  bersamamu  ? Jawabnya, 
Muhammad.  Ditanyakan,  Apakah  dia  telah  diutus  ? Jawabnya,  Dia  telah  diutus,  kamipun 
dipersilahkan  masuk.  Ternyata  di  sana  aku  bertemu  Nabi  Ibrahim  as.  sedang 
menyandarkan  punggungnya  pada  Baitulmakmur.  Ternyata  setiap  hari  ada  tujuh  puluh 
ribu  malaikat  masuk  ke  Baitulmakmur  dan  tidak  kembali  lagi  ke  sana.  Kemudian  aku 
dibawa  pergi  ke  Sidratulmuntaha  yang  dedaunannya  seperti  kuping-kuping  gajah  dan 
buahnya  sebesar  tempayan.  Ketika  atas  perintah  Allah,  Sidratulmuntaha  diselubungi 
berbagai  macam  keindahan,  maka  suasana  menjadi  berubah,  sehingga  tak  seorangpun  di 
antara  makhluk  Allah  mampu  melukiskan  keindahannya. 

Kemudian  Allah  memberikan  wahyu  kepadaku.  Aku  diwajibkan  salat  lima  puluh  kali 
dalam  sehari  semalam.  Tatkala  turun  dan  bertemu  Nabi  Musa  as,  dia  bertanya,  Apa  yang 
telah  diwajibkan  Tuhanmu  kepada  umatmu  ? Aku  menjawab,  Salat  lima  puluh  kali.  Dia 
berkata,  Kembalilah  kepada  Tuhanmu,  mintalah  keringanan,  karena  umatmu  tidak  akan 
kuat  melaksanakannya.  Aku  telah  pernah  mencobanya  pada  Bani  Israel.  Akupun  kembali 
kepada  Tuhanku  dan  berkata,  Wahai  Tuhanku,  berilah  keringanan  atas  umatku.  Allah 
memotong  lima  salat  dan  aku  kembali  kepada  Nabi  Musa  as.  dan  aku  katakan,  Allah  telah 
mengurangi  lima  waktu  salat.  Dia  berkata,  Umatmu  masih  tidak  sanggup  melaksanakan  itu, 
kembalilah  kepada  Tuhanmu,  mintalah  keringanan  lagi. 

Tak  henti-hentinya  aku  bolak-balik  antara  Tuhanku  dan  Nabi  Musa  as.  sampai  Allah 
berfirman,  Hai  Muhammad.  Inilah  kewajiban  lima  salat  sehari  semalam,  setiap  salat 
mempunyai  nilai  sepuluh,  dengan  demikian,  lima  salat  sama  dengan  lima  puluh  salat.  Siapa 
yang  berniat  untuk  kebaikan,  tetapi  tidak  melaksanakannya,  maka  baginya  dicatat  satu 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  48 


kebaikan,  jika  dia  melaksanakannya,  maka  dicatat  sepuluh  kebaikan.  Sebaliknya  siapa  yang 
berniat  jahat,  tetapi  tidak  melaksanakannya,  maka  tidak  dicatat  apa-apa,  jika  dia 
mengerjakannya,  maka  dicatat  sebagai  satu  kejahatan.  Aku  turun  hingga  sampai  kepada 
Nabi  Musa  as,  lalu  aku  beritahukan  padanya.  Dia  masih  saja  berkata,  kembalilah  kepada 
Tuhanmu,  mintalah  keringanan.  Aku  menyahut,  Aku  telah  bolak-balik  kepada  Tuhan, 
hingga  aku  merasa  malu  kepada-Nya  Nomor  hadis  dalam  kitab  Sahih  Muslim  [Bahasa 
Arab  saja]:  234 

Hadis  riwayat  Ibnu  Abbas  ra.,  Dari  Rasulullah  S. A. W.  tentang  apa  yang  diriwayatkan 
oleh  beliau  dari  Allah  Taala  bahwa,  Allah  berfirman,  Sesungguhnya  Allah  mencatat 
kebaikan  dan  kejelekan. 

Kemudian  Beliau  (Rasulullah)  menerangkan,  Siapa  saja  yang  berniat  melakukan 
kebaikan,  tetapi  tidak  jadi  mengerjakannya,  maka  Allah  mencatat  niat  itu  sebagai 
kebaikan  yang  sempurna.  Jika  dia  meniatkan  perbuatan  baik  dan  mengerjakannya,  maka 
Allah  mencatat  sebagai  sepuluh  kebaikan  sampai  tujuh  ratus  kali  lipat  hingga  kelipatan 
yang  sangat  banyak.  Kalau  dia  berniat  melakukan  perbuatan  jelek  tetapi  tidak  jadi 
melakukannya,  maka  Allah  mencatat  hal  itu  sebagai  satu  kebaikan  yang  sempurna.  Jika 
dia  meniatkan  perbuatan  jelek  itu,  lalu  melaksanakannya,  maka  Allah  mencatatnya  sebagai 
satu  kejelekan 


GHIBAH  DAN  PUASA 

Dari  'Ubaid  r. a,  dia  berkata  : "Di  masa  Rasulullah  SAW,  beliau  memerintahkan 
orang-orang  berpuasa  selama  satu  hari.  Lalu  mereka  pun  berpuasa.  Saat  itu  ada  dua 
orang  wanita  berpuasa,  dan  mereka  sangat  menderita  karena  lapar  dan  dahaga  pada  sore 
harinya.  Kemudian  kedua  wanita  itu  mengutus  seseorang  menghadap  Rasulullah  SAW, 
untuk  memintakan  izin  bagi  keduanya  agar  diperbolehkan  menghentikan  puasa  mereka. 

Sesampainya  utusan  tersebut  kepada  Rasulullah  SAW,  beliau  memberikan  sebuah 
mangkuk  kepadanya  untuk  diberikan  kepada  kedua  wanita  tadi,  seraya  memerintahkan 
agar  kedua-duanya  memuntahkan  isi  perutnya  ke  dalam  mangkuk  itu.  Ternyata  kedua 
wanita  tsb  memuntahkan  darah  dan  daging  segar,  sepenuh  mangkuk  tersebut,  sehingga 
membuat  orang-orang  yang  menyaksikannya  terheran-heran.  Dan  Rasulullah  SAW 
bersabda  : "Kedua  wanita  ini  berpuasa  terhadap  makanan  yang  dihalalkan  Allah  tetapi 
membatalkan  puasanya  itu  dengan  perbuatan  yang  diharamkan  oleh-Nya.  Mereka  duduk 
bersantai  sambil  menggunjingkan  orang-orang  lain.  Maka  itulah  'daging-daging'  mereka 
yang  dipergunjingkan."  (Hadits  Riwayat  Ahmad) 

"Orang  yang  menggunjing  dan  mendengarkan  gunjingan,  keduanya  bersekutu  dalam 
perbuatan  dosa."  (Hadits  Riwayat  Ath-Thabrani) 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  49 


"Mereka  itu  adalah  orang-orang  yang  suka  mendengar  berita  dusta  dan  banyak  memakan 
yang  haram."  (Al-Qur'an  Surat  Al-Maidah  : 42) 

Allah  S. W. T berfirman  : "Hai  orang-orang  yang  beriman,  jauhilah  kebanyakan  dari 
prasangka,  sesungguhnya  sebagian  prasangka  itu  adalah  dosa  dan  janganlah  kamu 
mencari-cari  kesalahan  orang  lain  dan  janganlah  sebahagian  kamu  menggunjing 
sebahagian  yang  lain.  Sukakah  salah  seorang  di  antara  kamu  memakan  daging  saudaranya 
yang  sudah  mati?  Maka  tentulah  kamu  merasa  jijik  kepadanya.  Dan  bertaqwalah  kepada 
Allah.Sesungguhnya  Allah  Maha  Penerima  taubat  lagi  Maha  Penyayang.  " (Al-Qur'an 
Surat  Al-Hujuraat:12) 


SUDAHKAH  KITA  MENJAGA  PUASA  KITA? 

Rasulullah  SAW  bersabda  : "Puasa  adalah  perisai  (tabir  penghalang  dari  perbuatan 
dosa).  Maka  apabila  seseorang  dari  kamu  sedang  berpuasa,  janganlah  ia  mengucapkan 
sesuatu  yang  keji  dan  janganlah  ia  berbuat  jahil."  (Hadits  Riwayat  Bukhari  - Muslim) 
"Lima  hal  yang  dapat  membatalkan  puasa:  berkata  dusta,  ghibah  (menggunjing), 
memfitnah,  sumpah  dusta  dan  memandang  dengan  syahwat."  (Hadits  Riwayat  Al-Azdiy) 

"Barangsiapa  yang  tidak  dapat  meninggalkan  perkataan  kotor  dan  dusta  selama 
berpuasa,  maka  Allah  S. W. T tidak  berhajat  kepada  puasanya."  (Hadits  Riwayat  Bukhari) 

"Orang  yang  menggunjing  dan  mendengarkan  gunjingan  , keduanya  bersekutu  dalam 
perbuatan  dosa."  (Hadits  Riwayat  Ath-Thabrani) 

"Berapa  banyak  orang  yang  berpuasa,  namun  tidak  didapatkan  dari  puasanya  itu  kecuali 
haus  dan  lapar."  (Hadits  Riwayat  Turmudzi) 

Imam  Al-Ghazali  berkata  : "Berapa  banyak  orang  yang  berpuasa,  namun  ia  tidak 
mendapatkan  dari  puasanya  itu,  selain  lapar  dan  haus.  Sebab  puasa  itu  bukanlah  semata- 
mata  menahan  lapar  dan  haus,  akan  tetapi  adalah  menahan  hawa  nafsu.  Boleh  jadi  orang 
tersebut  berdusta,  menggunjing  dan  memandang  dengan  syahwat,  sehingga  yang  demikian 
itu  membatalkan  hakikat  puasa."  (Ihya'  Ulumiddin) 

Para  Ulama  berkata:  "Betapa  banyak  orang  yang  berpuasa  padahal  ia  berbuka  (tidak 
berpuasa)  dan  betapa  banyak  orang  yang  berbuka  padahal  ia  berpuasa."  Yang  dimaksud 
dengan  orang  yang  berbuka  tetapi  berpuasa  ialah  menjaga  anggota  tubuhnya  dari 
perbuatan  dosa  sementara  ia  tetap  makan  dan  minum.  Sedangkan  yang  dimaksud  dengan 
berpuasa  tapi  berbuka  ialah  yang  melaparkan  perutnya  sementara  ia  melepaskan  kendali 
bagi  anggota  tubuh  yang  lain."  (Ihya'  Ulumiddin) 

Rasulullah  SAW  bersabda  : "Sesungguhnya  puasa  itu  adalah  amanah,  maka 
hendaknya  masing-masing  kamu  menjaga  amanahnya."  (Hadits  Riwayat  Al-Kharaithy) 
Sudahkah  kita  menjaga  puasa  kita  ? 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  50 


CATATAN  BUKU  SEORANG  KYAI 

Kisah  perjalanan  batin  seorang  ulama,  melalui  doa,  rasa  kecewa,  takut,  marah, 
khawatir,  hingga  mendapatkan  hidayah,  bahwa  putri  bungsunya  yang  Progressive/ 
agresive  ternyata  tetap  dalam  lindungan  dan  Jalannya  Allah  S. W. T. 

Medan,  15  Juni  1975 

Hari  ini  engkau  terlahir  ke  dunia,  anakku.  Meski  tidak  seperti  harapanku  bertahun-tahun 
merindukan  kehadiran  seorang  anak  laki-laki,  aku  tetap  bersyukur  engkau  lahir  dengan 
selamat  setelah  melalui  jalan  divakum.  Telah  kupersiapkan  sebuah  nama  untukmu;  Qaulan 
Syadida..Aku  sangat  terkesan  dengan  janji  Allah  dalam  surat  Al-Ahzab  ayat  tujuh  puluh, 
maknanya  perkataan  yang  benar.  Harapanku  engkau  kelak  menjadi  seorang  yang  kaya 
iman  dan  memperoleh  fauzan'adzima,  kemenangan  yang  besar  seperti  yang  engkau  telah 
dijanjikan  Allah  dalam  Al-Quran.  Sungguh  kelahiranmu  telah  mengajarkanku  makna 
bersyukur... 

1981  Tahun  ini  engkau  memasuki  sekolah  dasar.  Usiamu  belum  genap  enam  tahun.  Tetapi 
engkau  terus  merengek  minta  disekolahkan  seperti  saudarimu.  Engkau  berbeda  dari 
keempat  kakakmu  terdahulu.  Bagaimana  engkau  dengan  gagah  tanpa  ragu  atau  malu-malu 
melangkah  memasuki  ruang  kelasmu.  Bahkan  engkau  tak  minta  dijemput.  Saat  ini  aku 
mulai  menyadari  sifat  keberanian  yang  tumbuh  dalam  dirimu  yang  tak  kutemukan  dalam 
diri  saudarimu  yang  lain. 

1987  Putriku,  sungguh  aku  pantas  bangga  padamu.  Tahun  ini  engkau  ikut  Cerdas  Cermat 
tingkat  nasional  di  TVRI.  Dengan  bangga  aku  menyaksikan  engkau  tampil  penuh  percayar 
diri  di  layar  kaca  dan  aku  pun  bisa  berkata  pada  teman-temanku;  itu  anakku 
Qaulan... Meski  tidak  juara  pertama,  aku  tetap  bangga  padamu.  Namun  di  balik  rasa 
banggaku  padamu  selalu  terbesit  satu  kekhawatiran  akan  sikapmu  yang  agak  aneh  dalam 
pengamatanku.  Tidak  seperti  keempat  kakakmu  yang  kalem  dan  cendrung  memilik  sifat- 
sifat  perempuan,  engkaujustru  sangat  angresif,  pemberani,  agak  keras  kepala,  meski 
tetap  santun  padaku  dan  selalu  juara  kelas. 

Jika  hari  Ahad  tiba,  engkau  lebih  suka  membantuku  membersihkan  taman,  mengecat 
pagar,  atau  memegangi  tangga  bila  aku  memanjat  membetulkan  bocor.  Engkau  lebih  sering 
mendampingiku  dan  bertanya  tentang  alat-alat  pertukangan  ketimbang  membantu  ibumu 
memasak  di  dapur  seperti  saudarimu  yang  lain. 

Kebersamaan  dan  kedekatanmu  denganku,  membuatku  sering  meperlakukanmu  sebagai 
anak  lelakiku,  dengan  senang  hati  aku  menjawab  pertanyaan-pertanyaanmu,  membekalimu 
dengan  pengatahuan  dan  permainan  untuk  anak  lelaki.  Tak  jarang  kita  berdua  pergi 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  5 1 


memancing  atau  sekedar  menaikkan  layang-layang  sore  hari  di  lapangan  madrasah  tempat 
aku  mengajar. 

Putriku,  sungguh  kekhawatiranku  berbuah  juga.  Engkau  menolak  bersekolah  di  tsanawiyah 
seperti  saudarimu.  Diam-diam  tanpa  sepengetahuanku  engkau  telah  mendaftar  di  sebuah 
SMP  negeri.  Bukan  kepalang  kemarahanku.  Untunglah  ibumu  datang  membelamu,  jika 
tidak  mungkin  tangan  ini  sudah  berpindah  ke  pipimu  yang  putih  mulus.  Tegarnya  watakmu, 
bahkan  tak  setetes  airmata  jatuh  dari  kedua  matamu  yang  tajam  menatapku. 

Putriku,  jika  aku  marah  padamu  semata-mata  karena  aku  khawatir  engkau  larut  dalam 
pola  pergaulan  yang  tak  benar,  anakku.  Terlebih-lebih  saat  engkau  menolak  mengenakan 
jilbab  seperti  keempat  kakakmu.  Betapasedih  dan  kecewa  hatiku  melihatmu,  Nak... 

1993  Tahun  ini  engkau  menamatkan  SMAmu.  Engaku  tumbuh  menjadi  gadis  cantik, 
periang,  pemberani,  dan  banyak  teman.  Temanmu  mulai  dari  tukang  kebun  sampai  tukang 
becak,  wartawan,  bahkan  menurut  ibumu  pernah  anggota  Kopassus  datang  mencarimu. 
Putriku,  disetiap  bangun  pagiku,  aku  seolah  tak  percaya  engkau  adalah  putriku,  putri 
seorang  yang  sering  dipanggil  Ustadz,  putri  seorang  kepala  madrasah,  putri  seorang 
pendiri  perguruan  Islam... 

Putriku,  entah  mengapa  aku  merasa  seperti  kehilanganmu.  Sedih  rasanya  berlama-lama 
menatapmu  dengan  potongan  rambut  hanya  berbeda  beberapa  senti  dengan  rambutku. 
Biar  praktis  dan  sehat;  berkali-kali  itu  alasan  yang  kau  kabarkan  lewat  ibumu.  Jika 
terjadi  sesuatu  yang  tidak  baik  pada  dirimu  selama  melewati  usia  remajamu,  putriku 
maka  akulah  orang  yang  paling  bertanggung  jawab  atas  kesalahan  itu.  Aku  tidak  behasil 
mendidikmu  dengan  cara  yang  Islami. 

Dalam  doa-doa  malamku  selalu  kebermohon  pada  Rabbul  'Izzati  agar  engkau  dipelihara 
olehNya  ketika  lepas  dari  pengawasan  dan  pandangan  mataku.  Kesedihan  makin 
bertambah  takkala  diam-diam  engkau  ikut  UMPTN  dan  lulus  di  fakultas  teknik.  Fakultas 
teknik,  putriku?  Ya  Rabbana,  aku  tak  sanggup  membayangkan  engkau  menuntut  ilmu 
berbaur  dengan  ratusan  anak  laki-laki  dan  bukan  satupun  mahrommu? 

Dalam  silsilah  keluarga  kita  tidak  satupun  anak  perempuan  belajar  ilmu  teknik,  anakku. 
Keempat  kakakmu  menimba  ilmu  di  institut  agama  dan  ilmu  keguruan.  Ya,  silsilah  keluarga 
kita  adalah  keluarga  guru,  anakku.  Engkau  kemukakan  sejumlah  alasan,  bahwa  Islam  juga 
butuh  arsitek,  butuh  teknokrat,  Islam  bukan  tentang  ibadah  melulu. ..Baiklah,  aku  sudah 
terlalu  lelah  menghadapimu,  aku  terima  segala  argumen  dan  pemikiranmu,putriku.. 

Dan  aku  akan  lebih  bisa  menerima  seandainya  engkau  juga  mengenakan  busana  Muslimah 
saat  memulai  masa  kuliahmu. 

1995  Tahun  ini  tidak  akan  pernah  kulupan.  Akan  kucatat  baik-baik...Engkau  putriku,  yang 
selalu  kusebut  namamu  dalam  doa-doaku,  kiranya  Allah  S. W. T mendengar  dan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  52 


mengabulkan  pintaku.  Ketika  engkau  pulang  dari  kuliahmu;  subhannalah!  Engkau  sangat 
cantik  dengan  jilbab  dan  baju  panjangmu,  aku  sampai  tidak  mengenalimu,  putriku.  Engkau 
telah  berubah,  putriku..  Apa  sesungguhnya  yang  engkau  dapati  di  luar  sana.  Bertahun- 
tahun  aku  mengajarkan  padamu  tentang  kewajiban  Muslimah  menutup  aurat,  tak 
sekalipun  engkau  cela  perkataanku  meski  tak  sekalipun  juga  engkau  indahkan  anjuranku. 
Dua  tahun  di  bangku  kuliah,  tiba-tiba  engkau  mengenakan  busana  takwa  itu?  Apa  pula 
yang  telah  membuatmu  begitu  mudah  menerima  kebenaran  ini?  Putriku,  setelah  sekian 
lamanya  waktu  berlalu,  kembali  engkau  mengajarkan  padaku  tentang  hakikat  dan  makna 
bersyukur. 

1997  Putriku,  kini  aku  menulis  dengan  suasana  yang  lain.  Ada  begitu  banyak  asa  tersimpan 
di  hatiku  melihat  perubahan  yang  terjadi  dalam  dirimu.  Engkau  menjadi  sangat  santun, 
bahkan  terlihat  lebih  dewasa  dari  keempat  saudarimu  yang  kini  telah  berumah  tangga 
semuanya.  Kini,  hanya  engkau  aku  dan  ibumu  yang  mendiami  rumah  ini. 

Kurasakan  rumah  kita  seolah-olah  berpendar  cahaya  setiap  saat  dilantuni  tilawah 
panjangmu.  Gemercik  suara  air  tengah  malam  menjadi  irama  yang  kuhafal  dan  pantas 
kurenungi. 

Putriku,  jika  aku  pernah  merasa  bahagia,  maka  saat  paling  bahagia  yang  pernah  kurasakan 
di  dunia  adalah  saat  ketika  diam-diam  aku  memergokimu  tengah  menangis  dalam  sujud 
malammu.... 

Selalu  kuyakinkan  diriku  bahwa  akulah  si  pemilik  mutiara  cahaya  hati  itu,  yaitu  engkau 
putriku... 

1998  Putriku,  kalau  saat  ini  aku  merasa  sangat  bangga  padamu,  maka  itu  amat  beralasan. 
Engkau  telah  lulus  menjadi  sarjana  dengan  predikat  cum  laude.  Keharuan  yang  menyesak 
dadaku  mengalahkan  puluhan  tanya  ibumu,  diantaranya;  mengapa  engkau  tidak  punya 
teman  pendamping  pria  seperti  kakak-kakakmu  terdahulu?  Engkau  begitu  sederhana, 
putriku,  tanpa  polesan  apapun  seperti  lazimnya  mereka  yang  akan  berangkat  wisuda, 
semua  itu  justru  membuatku  semakin  bangga  padamu.  Entah  darimana  engkau  bisa  belajar 
begitu  banyak  tentang  kebenaran,  anakku... 

Jika  hari  ini  aku  meneteskan  airmata  saat  melihatmu  dilantik,  itu  adalah  airmata 
kekaguman  melihat  kesungguhan,  ketegaran,  serta  prinsip  yangengkau  pegan  teguh.  Dalam 
hal  ini  akupun  mesti  belajar  darimu,  putriku... 

1 Agustus  1999 

Putriku,  bulan  ini  usiaku  memasuki  bilangan  enampuluh  tiga.  Aku  teringat  Rasulullah 
mengakhiri  masa  dakwahnya  didunia  pada  usia  yang  sama. 

Akhir-akhir  ini  tubuhku  terasa  semakin  melemah.  Penyakit  jantung  yang  kuderita  selama 
bertahun-tahun  kemarin  mendadak  kumat,  saat  kudapati  jawaban  diluar  dugaan  dari 
keempat  saudarimu.  Tidak  satu  pun  dari  mereka  bersedia  meneruskan  perguruan  yang 
telah  kubina  selama  puluhan  tahun.  Aku  sangat  maklum,  mereka  tentu  mempunyai 
pertimbangan  yang  lain,  yaitu  para  suami  mereka. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  53 


Sedih  hatiku  melihat  mereka  yang  telah  kudidik  sesuai  dengan  keinginanku  kini  seolah- 
oleh  bersekutu  menjauhiku. 

Jika  aku  menulis  diatas  tempat  tidur  rumah  sakit  ini,  itu  dengan  kondisi  sangat  lemah, 
putriku.  Aku  tak  tahu  pasti  kapan  Allah  memanggilku.  Putriku.. ..kutitipkan  buku  harianku 
ini  pada  ibumu  agar  diserahkan  padamu.  Aku  percaya  padamu...Jika  aku  memberikan  buku 
ini  padamu,  itu  karena  aku  ingin  engkau  mengetahui  betapa  besar  cintaku  padamu, 
mengapa  dulu  aku  sering  memarahimu..maafkan  buya,  putriku... 

Kini  hanya  engkau  satu-satunya  harapanku...Aku  percaya  perguruan  yang  telah  kubangun 
dengan  tanganku  sendiri  ini  padamu.  Aku  bercita-cita  mengembangkannya  menjadi  sebuah 
pesantren.  Engkau  masih  ingat  lapangan  tempat  kita  dulu  menaikkan  layangan?  Itu  adalah 
tanah  warisan  almarhum  kakekmu. 

Di  lapangan  itulah  kurencanakan  berdiri  bangunan  asrama  tempat  para  santri  bermukim. 
Engkau  seorang  arsitek,  anakku,  tentu  lebih  memahami  bangunan  macam  apa  yang  sesuai 
untuk  kebutuhan  sebuah  asrama  pesantren... 

Kuserahkan  sepenuhnya  kepadamu,  juga  untuk  mengelolanya  nanti.  Sebab  aku  yakin,  dari 
tanganmu,  dari  hatimu  yang  jernih,  dari  perkataan  dan  tindakanmu  yang  selalu  sejalan 
dengan  kebenaran  akan  terlahir  sebuah  fauzan'adzima,  kemenangan  yang  besar,  seperti 
yang  telah  Allah  janjikan,  yakinlah,  putriku... 

Dalam  diri  dan  jiwamu  kini  terhimpun  beragam  kapasitas  keilmuan  dunia  dan  akhirat.  Kini 
kusadari  engkau  bukan  saja  sekedar  terlahir  dari  rahim  ibumu,  tetapi  juga  lahir  dari 
rahim  bernama  Hidayah.  Semoga  Allah  menyertai  dan  memudahkan  jalan  yang  akan 
engkau  lalui,  putriku.  Amien  Ya  Rabbal  'Alamiin. 

12  Agustus  1999 

Rabbi,  jika  airmata  ini  bukan  tumpah,  bukan  karena  aku  tidak  mengikhlaskan  buyaku 
Engkau  panggil,  tapi  sebab  aku  belum  mengenali  buyaku  selama  ini,  seutuhnya.  Sebab 
hanya  seujung  kuku  baktiku  padanya.  Rabbi,  perkenankan  aku  menjalankan  amanah  Buya 
dengan  segenap  radhi-Mu.  hanya  Engkau. .ya  Mujib... 

0000 

"Selamat  tinggal  kebebasan  tak  terbatas  yang  dipongahkan  manusia  pintar  ... 

Dalam  dinding  keterbatasan  itu  saya  merasakan  kedamaian". 


Semoga  apa  yang  telah  saya  sampaikan  ini  ada  manfaatnya, 

Bila  ada  salah  kata  mohon  dimaafkan  yang  benar  itu  pasti  datangnya  dari  Allah  S. W. T 
Wallahu'alam  bishawab  Wabillahi  taufik  walhfdayah, 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  004 


Page  54 


Wassalamu'alaikum  warahmatullahi  wabarakatuh. 

Insya  Allah  Bersambung 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:15 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  1 


“ Bfsmillaahfrrahmaanfrrahfm  " 


" Demi  masa,  sesungguhnya  manusia  itu  benar-benar  dalam  kerugian, 
kecuali  orang-orang  yang  beriman,  beramal-saleh,  saling  menasehati  dalam 
kebenaran  dan  saling  menasehati  dengan  kesabaran."  (QS.  103:1  ~3) 


"Wahai  umatku,  kita  semua  ada  dalam  kekuasaan  Allah  dan  cinta  kasih-Nya. 

Maka  taati  dan  bertakwalah  kepada-Nya.  Kuwariskan  dua  hal  pada  kalian, 
sunnah  dan  Al  Our'an.  Barang  siapa  mencintai  sunnahku,  berati  mencintai  aku 
dan  kelak  orang-orang  yang  mencintaiku,  akan  bersama-sama  masuk  surga 

bersama  aku."  (Hadist) 


Ilmu  yang  bermanfaat  ialah  salah  satu  amal  yang  berkekalan 
bagi  orang  yang  mengajarnya  meskipun  dia  sudah  mati. 


Ya  Allah  kalau  engkau  masukkan  aku  ke  dalam  sorga,  rasanya  tidaklah  pantas 

aku  berada  di  dalam  sorga 

Tetapi  kalau  aku  kau  masukkan  ke  dalam  neraka,  aku  tidak  akan  tahan, 
aku  tidak  akan  kuat  ya  Allah,  maka  terimalah  saja  taubatku  ini 


Disusun  Oleh  : 

Edi  S.  Kurniawan 

e-mail  : Edieskurniawan@yahoo.com 


( Dipersembahkan  untuk  semua  Ikhwan-Akhwat  Muslim  dimana  saja  berada  ) 

RAHMAT  ALLAH 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  2 


Salah  satu  sifat  yang  dimiliki  Allah  S. W. T dari  99  nama-Nya  adalah  Ar  Rahman  yang 
mengandung  makna  kelemahlembutan,  kasih  sayang  dan  kehalusan.  Kalau  kita  sebut 
mendapat  rahmat  Allah,  itu  berarti  seseorang  memperoleh  kasih  sayang  dari  Allah 
S. W. T.  Dengan  kata  lain,  rahmat  Allah  adalah  karunia  Allah  berupa  kenikmatan,  rizki, 
kebahagiaan  dan  ketentraman  hidup  di  dunia  maupun  di  akhirat. 

Sebagai  manusia  apalagi  sebagai  muslim,  kita  tentu  amat  mengharapkan  rahmat  dari 
Allah  S. W. T sehingga  kita  selalu  berdoa,  baik  di  dalam  shalat  maupun  di  luar  shalat 
untuk  bisa  memperoleh  rahmat  Allah.  Hal  ini  karena  orang  yang  mendapat  rahmat  Allah 
tentu  saja  tergolong  kedalam  kelompok  orang  yang  beruntung  sebagaimana  firman  Allah 
yang  artinya:  Kemudian  kamu  berpaling  setelah  (adanya  perjanjian)  itu,  maka  kalau  tidak 
ada  karunia  Allah  dan  rahmt-Nya  atasmu,  niscaya  kamu  tergolong  orang-orang  yang  rugi 
(QS  2:64). 

Bahkan  di  dalam  ayat  lain,  keuntungan  orang  yang  mendapat  rahmat  Allah  itu  akan 
dijauhkan  dari  azab-Nya,  Allah  berf  irman  yang  artinya:  Barangsiapa  yang  diajuhkan  azab 
daripadanya  pada  hari  itu,  maka  sungguh  Allah  telah  memberikan  rahmat  kepadanya.  Dan 
itulah  keberuntungan  yang  nyata  (QS  6:16). 

KIAT  MERAIH  RAHMAT 

Untuk  memperoleh  rahmat  Allah,  tentu  saja  tak  cukup  hanya  sekedar  berdoa.  Ada 
sejumlah  usaha  yang  harus  kita  lakukan  dan  sifat  yang  harus  kita  miliki,  kesemuanya  itu 
berkisar  pada  kebajikan,  ini  sekaligus  menunjukkan  kepada  kita  bahwa  rahmat  yang  Allah 
berikan  kepada  hamba-hamba-Nya  itu  amat  terkait  dengan  apakah  mereka  melaksanakan 
dan  memperjuangkan  tegaknya  nilai-nilai  kebajikan  atau  tidak.. 

Pertama,  taat  kepada  Allah  dan  Rasul-Nya,  baik  dalam  keadaan  susah  maupun  senang, 
berat  maupun  ringan,  waktu  sendiri  atau  bersama  orang  lain.  Tegasnya,  kalau  mau 
memperoleh  rahmat  Allah  kita  harus  taat  kepada  Allah  dan  rasul-Nya  dalam  situasi  dan 
kondisi  yang  bagaimanapun  juga,  hal  ini  terdapat  dalam  firman  Allah  yang  artinya:  Dan 
taatilah  Allah  dan  Rasul  supaya  kamu  diberi  rahmat  (3:132). 

Kedua,  harus  tolong  menolong  dalam  kebaikan,  melaksanakan  amar  ma'ruf  dan  nahi 
munkar,  mendirikan  shalat  sehingga  memberi  pengaruh  yang  besar  dalam  bentuk 
menghindari  perbuatan  keji  dan  munkar  serta  menunaikan  zakat  agar  menjadi  suci  jiwa 
kita,  terjembatani  hubungan  antara  yang  kaya  dengan  yang  miskin  serta  kemiskinan  bisa 
diatasi  secara  bertahap.  Perbuatan  yang  disebutkan  ini  bisa  menjadi  sebab  seseorang 
memperoleh  rahmat  Allah  karena  perbuatan  semacam  itu  tergolong  kedalam  kelompok 
perbuatan  yang  bajik  dan  Allah  amat  menyenangi  segala  bentuk  kebajikan,  karenanya 
wajar  saja  kalau  rahmat  Allah  akan  diberikan  kepada  orang  yang  melakukan  hal-hal 
semacam  itu,  hal  ini  dif  irmankan  Allah  yang  artinya:  Dan  orang-orang  yang  beriman,  lelaki 
dan  perempuan,  sebagian  mereka  adalah  menjadi  penolong  bagi  sebagian  yang  lain. 
Mereka  menyuruh  (mengerjakan  yang  ma'ruf,  mencegah  dari  yang  munkar,  mendirikan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  3 


shalat,  menunaikan  zakat  dan  mereka  taat  kepada  Allah  dan  Rasul-Nya.  Mereka  itu  akan 
diberi  rahmat  oleh  Allah;  sesungguhnya  Allah  Maha  Perkasa  lagi  Maha  Bijaksana  (9:71) 

Ketiga,  Iman  yang  kokoh  sehingga  bisa  dibuktikan  dengan  amal  shaleh  yang 
sebanyak-banyak  meskipun  hambatan,  tantangan  dan  rintangan  selalu  menghadang,  namun 
dia  tetap  Istiqomah  dalam  keimanannya  sehingga  dengan  keimanannya  yang  mantap  itu, 
kesusahan  hidup  tidak  membuatnya  harus  berputus  asa  sedang  kesenangan  hidup  tidak 
membuatnya  menjadi  lupa  diri,  inilah  yang  kita  maksud  dengan  istiqomah,  dan  iman  serta 
istiqomah  seperti  itulah  yang  kelak  akan  membuat  seorang  mu'min  memperoleh  rahmat 
dari  Allah  S. W. T,  hal  ini  difirmankan  Allah  yang  artinya:  Adapun  orang-orang  yang 
beriman  dan  berpegang  teguh  kepada  (agama)-Nya,  niscaya  Allah  akan  memasukkan 
mereka  ke  dalam  rahmat  yang  besar  dari-Nya  (syurga)  dan  limpahan  karunia-Nya.  Dan 
menunjuki  mereka  kepada  jalan  yang  lurus  (untuk  sampai)  kepada-Nya  (QS4:175). 

Disamping  itu,  iman  dan  istiqomah  harus  disertai  dengan  hijrah,  yakni  meninggalkan 
segala  bentuk  larangan  Allah  dan  berjihad  dalam  arti  bersungguh-sungguh  dalam 
perjuangan  menegakkan  nilai-nilai  Islam  dalam  segala  aspeknya,  hal  ini  difirmankan  Allah 
yang  artinya:  Orang-orang  yang  beriman,  berhijrah  dan  berjihad  adalah  lebih  tinggi 
derajatnya  di  sisi  Allah;  dan  itulah  orang-orang  yang  mendapat  kemenangan.  Tuhan 
mereka  menggembirakan  mereka  dengan  memberikan  rahmat  daripada-Ny,  keridhaan  dan 
syurga,  mereka  memperoleh  di  dalamnya  kesenangan  yang  kekal  (QS  9:20-21,  lihat  juga 
QS  2:218). 

Keempat,  mengikuti  Al-Qur'an  dan  selalu  bertaqwa  kepada  Allah  serta  menunaikan 
zakat,  hal  ini  karena  Al-Qur'an  merupakan  petunjuk  bagi  manusia  apabila  ia  ingin 
memperolah  ketaqwaan  kepada  Allah  S. W. T,  karenanya  untuk  meraih  rahmat  Allah 
manusia  harus  bertaqwa  kepada-Nya,  sedang  untuk  bisa  bertaqwa  harus  mengikuti 
petunjuk-petunjuk  yang  terdapat  di  dalam  Al-Qur'an.  Ini  berarti,  amat  mustahil  bagi 
manusia  untuk  bisa  bertaqwa  kepada  Allah  apabila  Al-Qur'an  tidak  diikutinya.  Dalam 
kaitan  ini  Allah  berfirman  yang  artinya:  Dan  Al-Qur'an  itu  adalah  kitab  yang  Kami 
turunkan  yang  diberkati,  maka  ikutilah  dia  dan  bertakwalah  agar  kamu  diberi  rahmat  (QS 
6:155). 

Pada  ayat  lain,  disamping  harus  mengikuti  Al-Qur'an  sebagai  aktualisasi  dari  keimanan 
kepadanya  dan  bertaqwa.  Untuk  memperoleh  rahmat  Allah,  seorang  muslim  juga  harus 
berzakat  dan  memantapkan  iman  kepada  ayat-ayat  Allah.  Zakat  merupakan  kewajiban 
kaum  muslimin  yang  memiliki  kemampuan  dan  Allah  amat  senang  kepada  orang  yang 
menunaikannya  dan  selalu  memperkokoh  keimanan  kepada  Al-Qur'an  yang  berisi  ayat-ayat 
Allah  menjadi  keharusan  untuk  bisa  memahami  dan  mengikuti  petunjuk  yang  terdapat  di 
dalamnya,  Allah  berfirman  yang  artinya:  Maka  Aku  akan  tetapkan  rahmat-Ku  untuk 
orang-orang  yang  bertaqwa,  yang  menunaikan  zakat  dan  orang-orang  yang  beriman  kepada 
ayat-ayat  Kami  QS  7:156) 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  4 


Kelima,  berbuat  baik,  yakni  perbuatan  apa  saja  yang  tidak  bertentangan  dengan 
nilai-nilai  yang  datang  dari  Allah  dan  Rasul-Nya  serta  tidak  mengganggu  orang  lain, 
bahkan  orang  lain  bisa  merasakan  manfaat  baiknya,  sekecil  apapun  manfaat  yang  bisa 
dirasakannya.  Allah  berfirman  yang  artinya:  ban  janganlah  kamu  membuat  kerusakan  di 
muka  bumi,  sesudah  (Allah)  memperbaikinya  dan  berdoalah  kepadanya  dengan  rasa  takut 
(tidak  akan  diterima)  dan  harapan  (akan  dikabulkan).  Sesungguhnya  rahmat  Allah  amat 
dekat  kepada  orang-orang  yang  berbuat  baik  (QS  7:56). 

Keenam,  mendengarkan  bacaan  Al-Qur'an  apabila  sedang  dibacakan,  hal  ini  karena, 
Al-Qur'an  merupakan  kalamullah  atau  perkataan  Allah,  sebab  jangankan  Allah, 
pembicaraan  sesama  manusia  saja  harus  kita  dengarkan  atau  kita  perhatikan,  apalagi 
kalau  ucapan  Allah  yang  tentu  harus  lebih  kita  perhatikan.  Manakala  seorang  muslim 
telah  mendengarkan  Al-Qur'an  bila  dibacakan,  maka  Allah  senang  pada  orang  tersebut 
sehingga  Allah  mau  memberi  rahmat  kepadanya.  Allah  berfirman  yang  artinya:  ban 
apabila  dibacakan  Al-Qur'an,  maka  dengarkanlah  baik-baik,  dan  perhatikanlah  dengan 
tenang  agar  kamu  mendapat  rahmat  (QS  7:204). 

Ketujuh,  taubat  dari  segala  dosa  yang  telah  dilakukan,  hal  ini  karena  secara 
harfiyah,  taubat  berarti  kembali,  yakni  kembali  kepada  Allah.  Orang  yang  berbuat  dosa 
adalah  orang  yang  menjauhi  Allah  sehingga  karena  sudah  merasa  jauh  dari  Allah  dia 
merasa  leluasa  untuk  melanggar  ketentuan  yang  selama  ini  ditaatinya,  bengan  taubat, 
manusia  berarti  mau  mendekati  Allah  lagi  dan  Allah  senang  kepada  siapa  saja  yang  mau 
bertaubat,  sebanyak  apapun  dosa  yang  sudah  dilakukannya. 

Namun  taubat  itu  bukanlah  sekedar  mengucapkan  istighfar,  tapi  menyadari  terhadap 
kesalahan  yang  dilakukan.  Menyesali,  bertekad  untuk  tidak  mengulanginya  dan 
membuktikan  bahwa  dia  betul-betul  telah  meninggalkan  segala  perbuatan  salahnya 
dengan  menggantinya  kepada  segala  kebaikan,  inilah  yang  membuat  Allah  cinta  kepadanya 
sehingga  rahmat  Allah  akan  diberikan  kepadanya,  hal  ini  difirmankan  Allah  yang  artinya: 
bia  (Nabi  Shaleh)  berkata:  Hai  kaumku  mengapa  kamu  minta  disegerakan  keburukan 
sebelum  (kamu  minta)  kebaikan?.  Hendaklah  kamu  minta  ampun  kepada  Allah,  agar  kamu 
mendapat  rahmat  (QS  27:46). 

Ayat  yang  menyebutkan  kecintaan  Allah  kepada  orang  yang  bertaubat  adalah  yang 
artinya:  Sesungguhnya  Allah  mencintai  orang-orang  yang  bertaubat  dan  mencintai  orang- 
orang  yang  membersihkan  diri  (QS  2:222). 

bengan  demikian,  menjadi  jelas  bagi  kita  bahwa  Allah  akan  memberikan  rahmat-Nya 
kepada  siapa  saja  yang  dikehendaki-Nya,  sedang  Allah  baru  menghendaki  memberikan 
rahmat  kepada  seseorang,  manakala  orang  tersebut  telah  melakukan  atau  memiliki  sifat- 
sifat  yang  membuatnya  pantas  memperoleh  rahmat  dari  Allah  S. W. T. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  5 


Persoalan  sekarang  adalah,  apakah  kita  mau  atau  tidak  dengan  rahmat  Allah  itu,  bila 
mau  maka  keharusan  bagi  kita  untuk  berusahadengan  usaha  yang  telah  digariskan  oleh 
Allah  sendiri  di  dalam  Al-Qur'an  sebagaimana  yang  kita  bahas  dalam  tulisan  yang  singkat 
ini.. 


HUKUMAN  SEBAGAI  TANDA  CINTA 

"Jika  Allah  menghendaki  kebaikan  bagi  hamba-Nya,  maka  Dia  menyegerakan 
hukuman  di  dunia.  Jika  Allah  menghendaki  keburukan  bagi  hamba-Nya,  maka  Dia  menahan 
hukuman  kesalahannya  sampai  disempurnakannya  pada  hari  qiamat."  (HR.  Imam  Ahmad, 
At-Turmidzi,  Al-hakim,  Ath-Thabrani,  dan  Al-Baihaqi).  Hadits  di  atas  bersumber  dari 
Abdullah  bin  Mughaffal.  Menurut  Al-Haitsami,  periwayatan  hadits  ini  shahih. 

Diriwayatkan  bahwa  salah  seorang  lelaki  telah  bertemu  dengan  seorang  wanita  yang 
disangkanya  pelacur.  Lelaki  itu  menggoda  sampai-sampai  tangannya  menyentuh  tubuhnya. 
Atas  perlakuan  itu,  sang  wanita  berkata,  "Cukup!"  Lantaran  terkejut,  lelaki  ini  menoleh  ke 
belakang,  namun  terbentur  tembok  dan  terluka. 

Lelaki  usil  itu  pergi  menemui  Rasulullah  dan  menceritakan  pengalaman  yang  baru  saja 
dialaminya.  Komentar  Rasulullah?  "Engkau  seorang  yang  masih  dikehendaki  oleh  Allah 
menjadi  baik."  Selanjutnya  beliau  bersabda,  sebagaimana  dalam  hadits  di  atas. 

Dalam  riwayat  At-Turmidzi,  hadits  itu  disempurnakan  dengan  lafadz  sebagai 
berikut,  "Dan  sesungguhnya  Allah,  jika  Dia  mencintai  suatu  kaum,  Dia  menguji  mereka. 
Jika  mereka  ridha,  maka  Allah  ridha  kepadanya.  Jika  mereka  benci,  Allah  membencinya." 

Kecintaan  Allah  kepada  hamba-Nya  di  dunia  tidak  selalu  diwujudkan  dalam  bentuk 
pemberian  materi  atau  kenikmatan  lainnya.  Kecintaan  itu  justru  sering  berbentuk  --oleh 
sebagian  orang  disebut--  adzab.  Sebenarnya  bukan  adzab,  tapi  yang  tepat  adalah  ujian. 
Berat  ringannya  ujian  itu  tergantung  kepada  kuat  tidaknya  iman  seseorang. 

Orang  yang  paling  disayangi  dan  dikasihi  Allah  adalah  para  Nabi  dan  Rasul.  Justru 
mereka  adalah  orang  yang  paling  berat  menerima  ujian  semasa  hidupnya  di  dunia.  Ujian 
mereka  sangat  berat  melebihi  ujian  yang  diberikan  kepada  siapapun  juga.  Demikian 
secara  berurutan,  para  syuhada'  dan  kemudian  shalihin.  Yang  jelas  bahwa  setelah  orang 
menyatakan.  "Kami  beriman",  Allah  langsung  menyiapkan  ujian  baginya. 

Allah  berf irman:  "Apakah  manusia  itu  mengira  bahwa  mereka  akan  dibiarkan  (saja) 
mengatakan  'Kami  telah  beriman,'  lantas  tidak  diuji  lagi?  Sungguh  Kami  telah  menguji 
orang-orang  sebelum  mereka,  maka  sesungguhnya  Allah  mengetahui  orang-orang  yang 
benar  dan  mengetahui  orang-orang  yang  dusta."  (QS.  al-Ankabut:  2-3) 

Selain  ujian  demi  ujian  diberikan  kepada  orang  yang  beriman,  maka  teguran  demi 
teguran  juga  diberikan  kepadanya.  Teguran  itu  kadang  halus,  tapi  sering-sering  kasar. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  6 


Bagi  yang  kepekaan  imannya  tinggi,  teguran  halus  saja  sudah  cukup  untuk 
menyadarkannya.  Akan  tetapi  bagi  mereka  yang  telah  hilang  kepekaannya,  teguran  yang 
keras  sekalipun  tak  bisa  menyadarkannya. 

Apa  yang  dialami  oleh  lelaki  yang  datang  kepada  Rasulullah  sebagaimana  hadits  di 
atas  merupakan  teguran  Allah  secara  langsung  agar  ia  sadar  atas  kekeliruannya,  dan 
tidak  mengulang  kesalahannya.  Lelaki  itu  sangat  bersyukur  atas  kecelakaan  yang  menimpa 
dirinya.  Wajah  yang  benjol  dan  darah  yang  mengalir  di  wajahnya  tidak  seberapa 
dibandingkan  dengan  nilai  kesadaran  yang  baru  dirasakannya. 

Kecelakaan  itu  semakin  tidak  berarti  apa-apa  jika  dibandingkan  dengan  siksa  yang 
bakal  diterimanya  di  akhirat  kelak.  Bukankah  setiap  dosa  akan  ditimbang  dan  dibalas 
sesuai  dengan  bobotnya?  Dengan  kecelakaan  itu  ia  bertobat.  Dengan  bertobat,  maka 
terhapuslah  dosanya.  Tentang  hal  ini  Rasulullah  bersabda,  "Tiada  suatupun  yang  menimpa 
seorang  mukmin,  baik  berupa  kepayahan,  sakit,  sedih,  susah,  atau  perasaan  murung, 
bahkan  duri  yang  mengenai  dirinya,  kecuali  Allah  akan  melebur  kesalahan-kesalahannya 
lantaran  kesusahan-kesusahan  tersebut."  (HR  Bukhari  dan  Muslim) 

Karena  itu,  jika  mengalami  suatu  musibah,  jangan  cepat-cepat  mengeluh.  Cari  dulu 
sebab  musababnya.  Jangan-jangan  musibah  itu  merupakan  teguran  dari  Allah  S. W. T atas 
berbagai  kesalahan  yang  telah  kita  lakukan.  Mungkin  saja  musibah  itu  nampak  tidak  ada 
kaitannya  sama  sekali,  tapi  cobalah  untuk  mengurut-urut  beberapa  langkah  yang  pernah 
kita  lakukan  sebelumnya. 

Kasih  sayang  Allah  tidak  selalu  berwujud  kesenangan,  melimpahnya  harta, 
tercapainya  segala  keinginan,  dan  jauh  dari  berbagai  musibah.  Justru  bisa  jadi 
sebaliknya.  Orang  yang  mendapatkan  berbagai  kesenangan  itulah  yang  tidak  dicintai-Nya. 
Orang  tersebut  dibiarkan  tenggelam  dalam  kesenangan  dunia  sampai  tiba  ajalnya.  Pada 
saat  itu  semua  kesenangan  dicabut  dan  diganti  dengan  berbagai  siksa  yang  mengerikan, 
baik  ketika  di  kubur,  di  padang  mahsyar,  maupun  di  neraka. 


PEMUDA  BURUK  RUPA 

Kisah  ini  terjadi  pada  zaman  Nabi  Daud.  Nabi  Daud  adalah  seorang  nabi  yang  sangat 
menyayangi  kaum  muda,  karena  ia  beranggapan  bahwa  pemudalah  yang  mampu  merubah 
keadaan  menjadi  lebih  baik. 

Nabi  Daud  mempunyai  sebuah  majelis,  dan  disanalah  Ia  mengajarkan  risalah  dan  tuntunan 
wahyu  yang  diturunkan  Allah  kepadanya.  Di  majelis  tersebut,  sering  datang  seorang 
pemuda  yang  berwajah  tak  sedap  dipandang  mata. 

Pokoknya  dilihat  darimana  saja,  wajahnya  tetap  saja  tak  menyejukkan  mata.  Pemuda 
ini  seringkali  duduk  berjam-jam.  Tak  jarang  ketika  semua  orang  telah  bubarpun  ia  masih 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  7 


merenung  seoang  diri.  Tapi  ada  yang  aneh  dengan  pemuda  tersebut.  Meski  sering  datang 
dan  duduk  lama,  ia  tak  pernah  mengucapkan  sepatah  kata  pun,  baik  untuk  bertanya 
maupun  untuk  mengemukakan  pendapatnya. 

Suatu  hari,  datang  ke  majelis  tersebut  malaikat  Izrail  sang  pencabut  nyawa.  Ia 
memandang  pemuda  itu  dengan  tatapan  mata  yang  tajam.  Nabi  Daud  merasakan  ada  yang 
tak  beres,  kemudian  nabi  Daud  bertanya.  "Aku  diutus  Allah  untuk  mencabut  nyawanya 
minggu  depan,"  kata  Izrail  sambil  menunjuk  pemuda  sang  pemuda.  Kontan,  setelah 
mendengar  penjelasan  tersebut  nabi  Daud  pun  jatuh  iba  pada  sang  pemuda.  Kemudian 
dengan  penuh  kasih  ia  mendekati  pemuda  tersebut  dan  bertanya.  "Hai  pemuda,  sudahkah 
kau  menikah?"  tanya  nabi  Daud  pada  sang  pemuda.  "Belum,"  jawabnya  jujur. 

Setelah  mendengar  pengakuan  sang  pemuda  maka  bertambah  iba  lah  nabi  Daud  pada 
pemuda  tersebut.  Ditulisnya  suraat  untuk  seorang  pemuka  kaum  Bani  Israil  dengan 
maksud  meminang  salah  satu  putrinya  utk  dinikahkan  dengan  pemuda  tersebut.  Nabi 
Daud  meminta  sang  pemuda  untuk  mengantarkan  suratnya,  dan  alhamdulillah,  pinangan 
tersebut  langsung  diterima.  Betapa  gembiranya  hati  sang  pemuda  kala  itu. 

Maka  pernikahan  pun  dilangsungkan  dengan  semua  biaya  ditanggung  nabi  Daud. 
Setelah  berbulan  madu,  sang  pemuda  yang  kini  telah  beristri  itu  datang  lagi  ke  majelis 
nabi  Daud.  "Hai  pemuda,  bagaimana  bulan  madumu  selama  seminggu,"  sapa  nabi  Daud 
ketika  melihat  pemuda  itu  di  dalam  majelis.  "Aku  belum  pernah  merasakan  nikmat  Allah 
yang  sedahsyat  itu,"  jawab  sang  pemuda.  Nabi  Daud  teringat,  bahwa  hari  itu  telah 
dijanjikan  malaikat  Izrail  untuk  mencbut  nyawa  sang  pemuda.  Namun  anehnya,  malaikat 
Izrail  tak  nampak,  nabi  daud  pun  meminta  kepada  sang  pemuda  untuk  datang  ke 
majelisnya  minggu  depan.  Tapi  kejadian  serupa  terulang,  Izrail  tak  menampakkan  diri 
bahkan  sampai  delapan  minggu. 

Pada  suatu  saat  datanglah  malaikat  Izrail  ke  majelis  nabi  Daud.  Pada  saat  yang 
bersamaan  pemuda  itupun  hadir  pula.  Nabi  Daud  pun  langsung  menegur  malaikat  Izrail. 
"Mengapa  engkau  tak  menepati  janjimu  padahal  beberapa  minggu  telah  berlalu  ?"  tanya 
nabi  Daud  as.  "Wahai  Daud  Allah  telah  mengasihi  pemuda  itu  karena  kasih  sayangmu 
padanya  dan  menyuruhnya  menikah.  Maka  Allah  memanjangkan  umurnya  sampai  tiga  puluh 
tahun  lagi,"  Jelas  Izrail. 


JIBRIL  BERDOA  MUHAMMAD  MENG-AMINKAN 

Kisah  ini  terjadi  pada  diri  Rasulallah  dan  para  sahabatnya.  Saat  itu  malam  hari  raya 
iedul  fitri  seperti  biasanya  Rasul  dan  para  sahabat  membaca  Takbir,Tahmid  dan  Tahlil  di 
Mas  j i d i I Haram. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  8 


Saat  sedang  bertakbir,  tiba-  tiba  rasulallah  keluar  dari  kelompok  dan  menepih  kearah 
dinding.  Kemudian  Rasullah  mengangkat  kedua  tangannya  ( layaknya  orang  berdoa  ) saat 
itu  Rasul  mengatakan  amin  sampai  tiga  kali. 

Setelah  Rasul  mengusapkan  kedua  tangan  diwajahnya  ( layaknya  orang  selesai 
berdoa  ) para  sahabat  mendekat  dan  bertanya  : Ya  Rasul  apa  yang  terjadi  sehingga 
engkau  mengangkat  kedua  belah  tanganmu  sambil  mengatakan  amien  sampai  tiga  kali  ? 

Jawab  Rasul  : Tadi  saya  didatangi  Jibril  dan  meminta  saya  mengaminkan  doanya.? 

Apa  gerangan  doa  yang  dibacakan  Jibril  itu  ya  Rasul  ? tanya  sahabat  kemudian  Rasul 
menjawab  : Kalau  kalian  ingin  tahu  inilah  doa  yang  disampaikan  Jibril  dan  saya 
mengaminkan?  : 

1.  Ya  Allah  ya  Tuhan  kami  Janganlah  diterima  amal  Ibadah  kaum  Muslimin  selama  bulan 

Ramadhan  apabila  dia  masih  bersalah  kepada  orang  tuanya  dan  belum  dimaafkan?. 
Rasul  mengatakan  Amien 

2.  Ya  Allah  ya  Tuhan  kami  Janganlah  diterima  amal  ibadah  kaum  muslimin  selama  bulan 
Ramadhan  apabila  suami  isteri  masih  berselisih  dan  belum  saling  memaafkan.?  Rasul 
mengatakan  amien 

3.  Ya  Allah  ya  Tuhan  kami  janganlah  diterima  amal  Ibadah  kaum  Muslimin  selama  bulan 
Ramadhan  apabila  dia  dengan  tetangga  dan  kerabatnya  masih  berselisih  dan  belum 
saling  Memaafkan.?  Rasul  mengatakan  amien 

Demikianlah  doa  yang  dibaca  Jibril  sehingga  Rasul  mengaminkan  sampai  tiga  kali. 
Namun  disini  ada  4 Faktor  yang  membuat  doa  tersebut  pasti  dikabulkan  Allah  yaitu: 

1.  Yang  berdoa  Jibril  Mahluk  yang  sejak  diciptakan  tidak  pernah  membantah  dan  berbuat 

dosa  kepada  Allah 

2.  Yang  mengaminkan  doa  tersebut  Muhammad  manusia  Ma?sum  yang  telah  diampuni 
semua  dosanya 

3.  Tempat  berdoa  adalah  Masjidilharam  tempat  yang  mendapat  berkah  dari  Allah 

4.  Waktu  berdoa  adalah  malam  iedul  fitri  yaitu  satu  diantara  sepuluh  malam  jika  kita 
berdoa  langsung  di  ijabah  oleh  Allah. 

Jadi  jika  kita  ingin  Amal  ibadah  kita  di  bulan  Ramadhan  ini  diterima  Allah  maka 
hindarilah  tiga  yang  diatas.  Karena  selama  tiga  persoalan  diatas  belum  diselesaikan  maka 
amal  ibadah  kita  selama  bulan  ramadhan  masih  dipending  oleh  Allah  sampai  kita 
menyelesaikannya. 

Dikisahkan  oleh  Buhari  Muslim  dari  Huzaifah  dan  Anas  r.a 

Rasulullah  S. A. W.  bersabda  maksudnya:  "Siapa  yang  menjurusi  satu  jalan  untuk  mencari 
ilmu  nescaya  Allah  akan  mempermudahkan  padanya  jalan  kesyurga."  (Sahih  Muslim) 


ZIKIR  HARIAN  ANJURAN  IMAN  AL  GHAZALI 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  9 


Jumaat  - Ya  Allah 

Sabtu  - Laa  ila  ha  il  lallah  (Tiada  Tuhan  melainkan  Allah) 

Ahad  - Yaa  Hayyu  Yaa  Qayyum  (Ya  Allah  yang  maha  hidup  lagi  berdiri  dengan 
sendirinya) 

Isnin  - La  hawla  wala  quwwata  illa  billahil  'aliyyil  'azhim  (Tidak  ada  upaya  dan 
kekuatan  melainkan  dengan  kuasa  Allah  yang  maha  tinggi  dan  maha  besar) 

Selasa  - Allahumma  shalli  'ala  saiyidina  Muhammad  (Ya  Allah  rahmatilah  ke  atas 
Nabi  Muhammad  s.a.w) 

Rabu  - Astaghfirullahal-'azhim  (Aku  mohon  ampun  kepada  Allah  yang  maha  besar) 

Khamis  - Subhanallahil-'azhimi  wa  bihamdih  (Maha  suci  Allah  yang  maha  besar  dan 
pujian  kepadaNya) 


C I N T A 

"Ada  seorang  laki-laki  yang  mengunjungi  saudaranya  karena  Alloh,  lalu  Alloh 
mengutus  malaikat  untuk  mengawasinya.  Kemudian  malaikat  bertanya,"  Anda  hendak 
kemana?"  Ia  menjawab,"Saya  hendak  mengunjungi  saudara  saya  si  Fulan."  Malaikat 
bertanya  lagi,  "Apakah  ada  suatu  keperluan  untukmu?"  Ia  menjawab,"Tidak."  Malaikat 
bertanya  lagi," Apakah  karena  anda  ingin  mendapatkan  kesenangan  (suatu  kenikmatan) 
darinya?"  Ia  menjawab,"Tidak."  "Saya  mencintainya  karena  Alloh."  Malaikat  berkata," 
Sesungguhnya  Alloh  telah  menyuruhku  datang  kepadamu  untuk  memberitahukan 
kepadamu  bahwa  Dia  mencintaimu  seperti  engkau  mencintainya  karena  Alloh.  "(HR 
Muslim)  "Apabila  Alloh  mencintai  hamba-Nya,  maka  malaikat  Jibril  berseru, 
"Sesungguhnya  Alloh  mencintai  si  Fulan,  karena  itu  cintailah  dia!"  Maka  seluruh  penghuni 
langit  mencintai  orang  tersebut  kemudian  cinta  itu  pun  diterima  dibumi.  "(HR  Muslim) 

"Demi  Dia  yang  jiwaku  ada  ada  dalam  genggaman-Nya,  kamu  tidak  akan  masuk  surga 
hingga  kamu  beriman,  dan  kamu  tidak  akan  beriman  sehingga  kamu  saling  mencintai. 
Maukah  aku  tunjukkan  kepadamu  sesuatu  yang  jika  kamu  lakukan  pasti  kamu  saling 
mencintai?  Sebarkan  salam  di  antara  kamu.  "(HR  Muslim) 

"Orang  muslim  adalah  saudara  bagi  muslim  yang  lainnya,  maka  ia  tidak  boleh  menganiaya 
dan  menyerahkannya  (kepada  musuh).  Barangsiapa  menolong  kebutuhan  saudaranya,  maka 
Alloh  akan  menolongnya  untuk  memenuhi  kebutuhannya.  Barangsiapa  melepaskan  suatu 
kesusahan  dari  seorang  muslim  (saudaranya),  maka  Alloh  akan  menghilangkan 
kesusahannya  dari  bermacam-macam  kesusahan  di  hari  qiamat.  Dan  barangsiapa  menutupi 
kekurangan  seorang  muslim  (saudaranya),  maka  Alloh  akan  menutup  kekurangannya  pada 
hari  qiyanat.  "(HR  Bukhori  dan  Muslim) 

"Tidak  sempurna  iman  salah  seorang  diantara  kamu  sehingga  ia  mencintai  saudaranya 
seperti  ia  mencintai  dirinya  sendiri."(HR  Bukhori  dan  Muslim) 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  10 


TAKUT 

Rasa  takut  (khauf)  selalu  ada  pada  diri  manusia.  Ia  muncul  silih  berganti  dengan 
perasaan-perasaan  lainnya.  Meski  keberadaannya  wajar,  namun  umumnya  manusia  selalu 
berusaha  menghilangkan  rasa  takut. 

Bahkan,  sebisa  mungkin  menggantikannya  dengan  keberanian  (saja'ah).  Maka,  tak 
berlebihan  bila  Ibnu  Hazm,  dalam  al-Akhlaq  washiyar  mengatakan,  "Tak  ada  satu  tujuan 
pun  yang  dicari  manusia  dalam  hidup  ini  kecuali  untuk  menghilangkan  perasaan  takut  dan 
duka  cita." 

Memang,  usaha  menghilangkan  p zrasaan  ini  menjadi  tujuan  inti,  bahkan  merupakan 
motif  utama  yang  mendasari  seluruh  perbuatan  dan  aktivitas  manusia.  Orang  mencari 
kekayaan  dan  harta  sebanyak-banyaknya  pada  hakekatnya  berusaha  untuk  menghilangkan 
ketakutan  dan  kemiskinan.  Orang  mencari  popularitas  merupakan  usaha  menolak 
ketertindasan  dan  perbudakan.  Orang  mencari  ilmu  pengetahuan  karena  takut  akan 
bodoh  dan  dungu.  Orang  mencari  kawan  karena  ingin  membuang  kesunyian  dan 
keterasingan.  Sejarah  mencatat  bagaimana  Qarun  tamak  menimbun  harta,  karena  takut 
akan  kemiskinaan  dan  kehilangan  harta.  Fir'aun  la'natullah  ’alaihi,  juga  takut  jabatan  dan 
kekuasaan  tercabut  dari  genggamannya.  Maka  ia  bunuh  setiap  bayi  laki-laki  yang  lahir. 

Tapi,  cukupkah  manusia  dengan  rasa  takut  seperti  itu?  Tidak.  Ia  membutuhkan 
dimensi  lain  dari  rasa  takutnya.  Yaitu  rasa  takut  ukhrawi.  Rasa  takut  seperti  inilah 
sebenarnya  yang  bisa  mendatangkan  ketenangan  jiwa  dan  kebahagiaan  hidup.  Karena  ia 
bermuara  pada  maghfirah  Allah.  Begitulah  para  salafushalih  mencontohkan. 

Umar  bin  Abdul  Aziz,  sewaktu  kecil  sangat  peka  dan  mudah  berurai  air  mata  karena 
rasa  takutnya  kepada  Allah  S. W. T.  Suatu  hari,  ibunya  menjumpai  Umar  kecil  sedang 
menangis  di  kamar.  Melihat  itu,  ibunya  menghampiri  dan  merengkuh  puteranya  ke  dalam 
pelukan.  Sang  ibunda  lalu  menanyakan  perihal  kesedihannya  itu.  "Tiada  sesuatu  pun  wahai 
Ibunda,  hanya  saja  ananda  takut  karena  teringat  akan  mati,"  jawab  Umar  tulus. 

Shalih  Ibnu  Kaisan,  seorang  ulama  besar  Madinah  (guru  dari  Umar  bin  Abdul  Aziz), 
mengisahkan  masa  kecil  Umar.  "Saya  belum  pernah  mendengar  seseorang  yang  demikian 
besar  rasa  takutnya  kepada  Allah  S. W. T melebihi  Umar."  Sedangkan  Fatimah,  istri  Umar 
mengatakan,  "Ia  selalu  mengingat  Allah  meskipun  di  tempat  tidurnya,  tubuhnya  gemetar 
laksana  seekor  burung  pipit  yang  kedingingan  karena  rasa  takutnya.  Bahkan  aku  sering 
berkata  dalam  hati,  jangan-jangan  esok  hari,  saat  semua  orang  bangun  dari  tidurnya, 
mereka  telah  kehilangan  khalifah  mereka."  Sementara  Ali  bin  Zaid  memberitahukan, 
Umar  bin  Abdul  Aziz  selalu  ketakutan  seakan-akan  neraka  itu  diciptakan  untuk  dirinya 
saja." 


Takut  seperti  ini  akan  melahirkan  jiwa-jiwa  muttaqin.  Bukan  seperti  takutnya 
manusia  kepada  sesamanya,  binatang  atau  sesuatu  lainnya.  Namun  takut  yang  diliputi  oleh 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  11 


hati  yang  khusyu'  dan  menerima  ketentuan  qadar-Nya.  Takut  kalau  dijauhkan  rahmat  dan 
barakah-Nya.  Seperti  ditulis  Najati  dalam  Al-Qur'an  wa  ‘ilmun  nafs,  bahwa  takut  kepada 
Allah  di  samping  melahirkan  sikap  muttaqin,  juga  dapat  menghindarkan  diri  dari  bahaya. 
Sebab,  rasa  takut  membuat  orang  selalu  berfikir  dan  berhati-hati  dalam  melangkah, 
serta  mempertimbangkan  segala  kemungkinan  yang  terjadi. 

PRASANGKA 

Allah  S. W. T berfirman  : "Hai  orang-orang  yang  beriman,  jauhilah  kebanyakan  dari 
prasangka,  sesungguhnya  sebagian  prasangka  itu  adalah  dosa."  (At  Taubah  : 12) 

Dari  Abu  Hurairah  ra,  bahwasanya  Rasulullah  S. A. W.  bersabda  : "Jauhilah  oleh 
kalian  berprasangka,  karena  berprasangka  merupakan  seburuk-buruk  pembicaraan,  serta 
janganlah  kalianmeraba-  meraba  dan  mencari-cari  kesalahan  orang  lain. 

Janganlah  kalian  saling  berdebat,  saling  hasut-menghasut,  saling  benci-membenci  dan 
saling  belakang  - membelakangi,  tetapi  jadilah  kalian  hamba  Allah  yang  bersaudara 
sebagaimana  yang  diperintahkan  kepada  kalian.  Orang  Islam  adalah  saudara  bagi  orang 
Islam  yang  lain,  tidak  boleh  saling  menganiaya,  membiarkan,  mendustakan,  dan  saling 
menghina.  Takwa  itu  disini  dan  (sambil)  beliau  mengisyaratkan  (menunjuk)ke  dadanya  tiga 
kali.  Cukuplah  seseorang  dikatakan  orang  jahat  (buruk  perangai)  apabila  dia  menghina 
saudaranya  yang  Islam.  Setiap  orang  Islam  terhadap  orang  Islam  yang  lain  adalah  haram 
darahnya,  kehormatannya,  dan  hartanya,  sesungguhnya  Allah  tidak  memandang  tubuh, 
rupa,  dan  amal  - amal  perbuatanmu,  tetapi  Allah  memandang  kepada  hatimu."  ( 
HR.Bukhari  & Muslim) 

"Gossip"  mungkin  kata  ini  bisa  mewakili  sebagian  dari  gambaran  diatas.  Ia  sudah 
tidak  asing  lagi  di  telinga  kita  & seringkali  menjadi  tema  pembicaraan  sehari-hari,  dan 
bahkan  menjadi  acara  TV  yang  digemari.  Dengan  atau  tanpa  disadari,  seringkali  kita 
terperangkap  didalamnya.  Awalnya  mungkin  hanya  sekilas  mendengar,  lalu  menyimak,  dan 
akhirnya  'urun  rembug'.  "Seru"  memang  kala  bergossip  ria,  tapi  apakah  kita  sadar 
sebagian  besar  gossip  itu  adalah  prasangka,  dan  kemungkinan  besar  orang  yang  menjadi 
objek  gossip  itu  akan  sakit  hati  atau  bahkan  menimbulkan  fitnah,  apakah  kita  mau,  jika 
suatu  saat,  kitalah  yang  menjadi  objek..? 

Pada  hadits  yang  lain,  dari  Ibnu  Mas'ud  ra,  bahwasanya  ada  seseorang  yang 
dihadapkan  kepadanya,  kemudian  dikatakan  bahwa  si  Fulan  itu  jenggotnya  masih 
meneteskan  minuman  keras,  kemudian  Ibnu  Mas'ud  berkata  : "Sesungguhnya  kami  telah 
dilarang  untuk  mencari-cari  kasalahan,  tetapi  kalau  kami  benar-benar  mengetahui  adanya 
suatu  penyelewengan,  maka  kami  pasti  akan  menghukumnya."  (HR.  Abu  Dawud) 

Dan  pada  surat  Al  Hujurat  : 11,  Allah  berfirman  : "Hai  Orang  - orang  yang  beriman, 
janganlah  satu  kaum  mengolok-  olok  kaum  yang  lain  (karena)  boleh  jadi  mereka  (yang 
diolok-olokkan)  lebih  baik  dari  mereka  (yang  mengolok-olokkan),  dan  janganlah  pula 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  12 


wanita-wanita  (mengolok-olokkan)  wanita-wanita  lain  (karena)  boleh  jadi  wanita-  wanita 
(yang  dolok-olokkan),  lebih  baik  dari  wanita  (yang  mengolok-olokkan),  dan  janganlah  kamu 
mencela  dirimu  sendiri  dan  janganlah  kamu  pangil  memanggil  dengan  gelar  - gelar  yang 
buruk.  Seburuk  - buruk  panggilan  ialah  (panggilan)yang  buruk  sesudah  iman,  dan  itulah 
orang-orang  yang  zalim." 


DAPAT  PAHALA  HAJI  MABRUR,  TAPI  TIDAK  HAJI 

Sa' id  Ibnu  Muhafah,  Tukang  Sol  sepatu  yang  mendapatkan  pahala  haji  mabrur, 
padahal  ia  tidak  haji,  suatu  ketika  Hasan  Al-Basyri  menunaikan  ibadah  haji.  Ketika  beliau 
sedang  istirahat,  beliau  bermimpi.  Dalam  mimpinya  beliau  melihat  dua  Malaikat  sedang 
membicarakan  sesuatu. 

"Rasannya  orang  yang  menunaikan  haji  tahun  ini,  banyak  sekali"  Komentar  salah  satu 
Malaikat 

"Betul"  Jawab  yang  lainya. 

"Berapa  kira  - kira  jumlah  keseluruhan?" 

"Tujuh  ratus  ribu" 

"Pantas" 

"Eh,  kamu  tahu  nggak,  dari  jumlah  tersebut  berapa  kira  - kira  yang  mabrur", 

Selidik  Malaikat  yang  mengetahui  jumlah  orang  - orang  haji  tahun  itu 
"Wah,  itu  sih  urusan  Allah" 

"Dari  jumlah  itu,  tak  satupun  yang  mendapatkan  haji  Mabrur" 

"Kenapa?" 

"Macam  - macam,  ada  yang  karena  riyak,  ada  yang  tetangganya  lebih  memerlukan  uang 
tapi  tidak  dibantu  dan  dia  malah  haji,  ada  yang  hajinya  sudah  berkali  kali,  sementara 
masih  banyak  orang  yang  tidak  mampu,  dan  berbagai  sebab  lainnya' 

"Terus?" 

"Tapi  Masih  ada,  orang  yang  mendapatkan  Pahala  haji  mabrur  tahun  ini" 

"Lho  katannya  tidak  ada" 

"Ya,  karena  orangnya  tidak  naik  haji" 

"Kok  bisa" 

"Begitulah" 

"Siapa  orang  tersebut?" 

"Sa' id  bin  Muhafah,  tukang  sol  sepatu  di  kota  Damsyiq" 

Mendengar  ucapan  itu,  Hasan  Al-Basyri  langsung  terbangun.  Sepulang  dari  Makkah, 
ia  tidak  langsung  ke  Mesir,  Tapi  langsung  menuju  kota  Damsyiq  (Siria).  Sesampai  disana 
ia  langsung  mencari  tukang  sol  sepatu  yang  disebut  Malaikat  dalam  mimpinya.  Hampir 
semua  tukang  sol  sepatu  ditanya,  apa  memang  ada  tukang  sol  sepatu  yang  namanya 
Sa' id  bin  Muhafah. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  13 


"Ada,  ditepi  kota"  Jawab  salah  seorang  sol  sepatu  sambil  menunjukkan  arahnya. 
Sesampai  disana  Hasan  Al-Basyri  menemukan  tukang  sepatu  yang  berpakaian  lusuh, 
"Benarkah  anda  bernama  Sa' id  bin  Muhafah?"  tanya  Hasan  Al-Basyri 
"Betul,  kenapa?" 

Sejenak  Hasan  Al-Basyri  kebingungan,  dari  mana  ia  memulai  pertanyaanya,  akhirnya 
iapun  menceritakan  perihal  mimpinya.  "Sekarang  saya  tanya,  adakah  sesuatu  yang  telah 
anda  perbuat,  sehingga  anda  berhak  mendapatkan  pahala  haji  mabrur,  barang  kali  mimpi 
itu  benar"  selidik  Hasan  Al-Basyri  sambil  mengakhiri  ceritanya. 

"Saya  sendiri  tidak  tahu,  yang  pasti  sejak  puluhan  tahun  yang  lalu  saya  memang 
sangat  rindu  Makkah,  untuk  menunaikan  ibadah  haji.  Mulai  saat  itu  setiap  hari  saya 
menyisihkan  uang  dari  hasil  kerja  saya,  sebagai  tukang  sol  sepatu.  Sedikit  demi  sedikit 
saya  kumpulkan.  Dan  pada  tahun  ini  biaya  itu  sebenarnya  telah  terkumpul" 

"Tapi  anda  tidak  berangkat  haji" 

"Benar" 

"Kenapa?" 

"Waktu  saya  hendak  berangkat  ternyata  istri  saya  hamil,  dan  saat  itu  dia  ngidam  berat" 
"Terus?" 

"Ngidamnya  aneh,  saya  disuruh  membelikan  daging  yang  dia  cium,  saya  cari  sumber 
daging  itu,  ternyata  berasal  dari  gubug  yang  hampir  runtuh,  disitu  ada  seorang  janda 
dan  enam  anaknya.  Saya  bilang  padanya  bahwa  istri  saya  ingin  daging  yang  ia  masak, 
meskipun  secuil.  Ia  bilang  tidak  boleh,  hingga  saya  bilang  bahwa  dijual  berapapun  akan 
saya  beli,  dia  tetap  mengelak. 

Akhirnya  saya  tanya  kenapa?.,  "daging  ini  halal  intuk  kami  dan  haram  untuk  tuan" 
katanya 

"Kenapa?" tanyaku  lagi  , 

"Karena  daging  ini  adalah  bangkai  keledai,  bagi  kami  daging  ini  adalah  halal,  karena  andai 
kami  tak  memakanya  tentulah  kami  akan  mati  kelaparan," 

Jawabnya  sambil  menahan  air  mata. 

Mendengar  ucapan  tersebut  sepontan  saya  menangis,  lalu  saya  pulang,  saya  ceritakan 
kejadian  itu  pada  istriku,  diapun  menangis,  akhirnya  uang  bekal  hajiku  kuberikan 
semuanya  untuk  dia" 

Mendengar  cerita  tersebut  Hasan  Al-Basyripun  tak  bisa  menahan  air  mata."Kalau  begitu 
engkau  memang  patut  mendapatkanya"  Ucapnya. 

Kisah  ini  diceritakan  oleh  Imam  dan  Khotib  Masjid  Rohmah,  Cairo  Egypt  Shahih 
tidaknya  tidak  disebutkan.  Meski  demikian  kisah  ini  perlu  menjadi  renungan. 


IKHLAS 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  14 


Ikhlas.  Inilah  kata  yang  mudah  sekali  diucapkan  -saya  rela  kok,  saya  ikhlas  kok- 
tetapi  sangat  susah  diaplikasikan  dalam  perbuatan  sehari-hari.  Karena  ikhlas  adalah 
amalan  hati.  Karena  ikhlas  tidak  dapat  dilihat  dengan  mata  telanjang.  Kita  hanya  dapat 
melihat  dari  tanda-tandanya.  Itupun  tidak  pasti.  Inilah  (mungkin)  sebagian  makna  dari 
keikhlasan: 

Ketika  kebaikan  yang  kita  lakukan  ternyata  tidak  mendapat  pujian  dari  orang  lain, 
disitulah  makna  keikhlasan;  ketika  kebaikan  yang  kita  lakukan  ternyata  tidak  diekspos 
oleh  media  massa/elektronik,  disitulah  makna  keikhlasan;  ketika  kebaikan  yang  kita 
lakukan  ternyata  mendapat  tanggapan  yang  negatif  oleh  orang  lain,  disitulah  makna 
keikhlasan;  ketika  kebaikan  yang  kita  lakukan  ternyata  tidak  dicatat  oleh  sejarah, 
disitulah  makna  keikhlasan;  ketika  kebaikan  yang  kita  lakukan  ternyata  merugikan  diri 
kita  sendiri  secara  lahiriah,  disitulah  makna  keikhlasan;  dan  seterusnya. 

Ada  ataupun  tidak  ada  orang  lain  kita  tetap  melakukan  kebaikan;  dicatat  ataupun 
tidak  dicatat  oleh  sejarah  kita  tetap  melakukan  kebaikan;  diekspos  ataupun  tidak  oleh 
media  massa/elektronik  kita  tetap  melakukan  kebaikan;  Ada  ataupun  tidak  ada  orang  lain 
kita  tetap  melakukan  kebaikan;  mendapat  pujian  ataupun  tidak  kita  tetap  melakukan 
kebaikan;  mendapat  tanggapan  positif  ataupun  negatif  kita  tetap  melakukan  kebaikan; 
dan  seterusnya. 

Sehingga  dalam  Al  Qur'an  Surat  38:83  disebutkan  salah  satu  kejujuran  dari  iblis/ 
syetan  bahwa  dia  tidak  dapat  menggoda  orang-orang  yang  ikhlas. 


IKHLAS  (2) 

Ini  cerita  tentang  Anisa,  seorang  gadis  kecil  yang  ceria  berusia  lima  tahun.  Pada 
suatu  sore,  Ar\'\sa  menemani  Ibunya  berbelanja  di  suatu  supermarket. 

Ketika  sedang  menunggu  giliran  membayar,  Ar\'\sa  melihat  sebentuk  kalung  mutiara  mungil 
ber\Narr\a  putih  berkilauan,  tergantung  dalam  sebuah  kotak  ber\Narr\a  pink  yang  sangat 
cantik.  Kalung  itu  nampak  begitu  indah,  sehingga  Anisa  sangat  ingin  memilikinya. 

Tapi...  Dia  tahu,  pasti  Ibunya  akan  berkeberatan.  Seperti  biasanya,  sebelum 
berangkat  ke  supermarket  dia  sudah  berjanji: 

Tidak  akan  meminta  apapun  selain  yang  sudah  disetujui  untuk  dibeli.  Dan  tadi  Ibunya 
sudah  menyetujui  untuk  membelikannya  kaos  kaki  ber-renda  yang  cantik. 

Namun  karena  kalung  itu  sangat  indah,  diberanikannya  bertanya  : "Ibu, bolehkah 
Anisa  memiliki  kalung  ini  ? Ibu  boleh  kembalikan  kaos  kaki  yang  tadi...  11  Sang  Bunda 
segera  mengambil  kotak  kalung  dari  tangan  Anisa.Dibaliknya  tertera  harga  Rp  15,000. 
Dilihatnya  mata  Ar\\sa  yang  memandangnya  dengan  penuh  harap  dan  cemas. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  15 


Sebenarnya  dia  bisa  saja  langsung  membelikan  kalung  itu,  namun  ia  tak  mau  bersikap 
tidak  konsisten... 

"Oke  ...  Anisa,  kamu  boleh  memiliki  kalung  ini.  Tapi  kembalikan  kaos  kaki  yang  kau 
pilih  tadi.  Dan  karena  harga  kalung  ini  lebih  mahal  dari  kaos  kaki  itu,  Ibu  akan  potong 
uang  tabunganmu  untuk  minggu  depan.  Setuju  ?" 

Anisa  mengangguk  lega,  dan  segera  berlari  riang  mengembalikan  kaos  kaki  ke 
raknya."Terimakasih...,  Ibu" 

Anisa  sangat  menyukai  dan  menyayangi  kalung  mutiaranya.  Menurutnya,  kalung  itu 
membuatnya  nampak  cantik  dan  dewasa.  Dia  merasa  secantik  Ibunya.Kalung  itu  tak 
pernah  lepas  dari  lehernya,  bahkan  ketika  tidur.  Kalung  itu  hanya  dilepasnya  jika  dia 
mandi  atau  berenang.  Sebab,  kata  ibunya,  jika  basah,  kalung  itu  akan  rusak,  dan  membuat 
lehernya  menjadi  hijau... 

Setiap  malam  sebelum  tidur,  Ayah  Anisa  akan  membacakan  cerita  pengantar  tidur. 
Pada  suatu  malam,  ketika  selesai  membacakan  sebuah  cerita,  Ayah  bertanya  "Anisa..., 
Anisa  sayang  ngga  sama  Ayah  ?"  "Tentu  dong...  Ayah  pasti  tahu  kalau  Anisa  sayang 
Ayah  !" 

"Kalau  begitu,  berikan  kepada  Ayah  kalung  mutiaramu..." 

"Yah...,  jangan  dong  Ayah  ! Ayah  boleh  ambil  "si  Ratu"  boneka  kuda  dari  nenek...  ! Itu 
kesayanganku  juga" 

"Ya  sudahlah  sayang,...  ngga  apa-apa  I".  Ayah  mencium  pipi  Anisa  sebelum  keluar  dari 
kamar  Anisa. 

Kira-kira  seminggu  berikutnya,  setelah  selesai  membacakan  cerita,  Ayah  bertanya 
lagi,  "Anisa...,  Anisa  sayang  nggak  sih,  sama  Ayah  ?" 

"Ayah,  Ayah  tahu  bukan  kalau  Anisa  sayang  sekali  pada  Ayah  ?". 

"Kalau  begitu,  berikan  pada  Ayah  kalung  mutiaramu." 

"Jangan  Ayah...  Tapi  kalau  Ayah  mau,  Ayah  boleh  ambil  boneka  Barbie  ini..  " 

Kata  Anisa  seraya  menyerahkan  boneka  Barbie  yang  selalu  menemaninya  bermain. 

Beberapa  malam  kemudian,  ketika  Ayah  masuk  kekamarnya,  Anisa  sedang  duduk 
diatas  tempat  tidurnya.  Ketika  didekati,  Anisa  rupanya  sedang  menangis  diam-diam. 

Kedua  tangannya  tergenggam  di  atas  pangkuan.  Dari  matanya,mengalir  bulir-bulir  air  mata 
membasahi  pipinya... 

"Ada  apa  Ar\\sa,  kenapa  Anisa  ?" 

Tanpa  berucap  sepatah  pun,  Anisa  membuka  tangannya.  Di  dalamnya  melingkar  cantik 
kalung  mutiara  kesayangannya  " Kalau  Ayah  mau...  ambillah  kalung  Anisa" 

Ayah  tersenyum  mengerti,  diambilnya  kalung  itu  dari  tangan  mungil  Anisa.  Kalung  itu 
dimasukkan  ke  dalam  kantong  celana.  Dan  dari  kantong  yang  satunya,  dikeluarkan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  16 


sebentuk  kalung  mutiara  putih...  sama  cantiknya  dengan  kalung  yang  sangat  disayangi 
Anisa... 

"Anisa...  ini  untuk  Ar\'\sa.  Sama  bukan  ? Memang  begitu  nampaknya,  tapi  kalung  ini  tidak 
akan  membuat  lehermu  menjadi  hijau" 

Ya...,  ternyata  Ayah  memberikan  kalung  mutiara  asli  untuk  menggantikan  kalung 
mutiara  imitasi  Anisa. 

Demikian  pula  halnya  dengan  Allah  S. W. T..  Terkadang  Dia  meminta  sesuatu  dari  kita, 
karena  Dia  berkenan  untuk  menggantikannya  dengan  yang  lebih  baik.  Namun,  kadang- 
kadang  kita  seperti  atau  bahkan  lebih  naif  dari  Anisa  : Menggenggam  erat  sesuatu  yang 
kita  anggap  amat  berharga,  dan  oleh  karenanya  tidak  ikhlas  bila  harus  kehilangan... 

Untuk  itulah  perlunya  sikap  ikhlas,  karena  kita  yakin  tidak  akan  Allah  mengambil 
sesuatu  dari  kita  jika  tidak  akan  menggantinya  dengan  yang  lebih  baik. 


PUASA  : MENUJU  MAKAN  YANG  SEJATI 

"Makan  hanya  ketika  lapar,  dan  berhenti  makan  sebelum  kenyang"  adalah  formula 
tentang  kesehatan  hidup.  Tidak  hanya  menyangkut  tubuh,  tapi  juga  keseluruhan  mental 
sejarah.  Ia  adalah  contoh  soal  lebih  dari  sekadar  teori  keilmuan  tentang  keefektifan  dan 
ef  isiensi. 

Selama  ini  pemahaman-pemahaman  nilai  budaya  kita  cenderung  mentabukan  perut. 
Orang  yang  hidupnya  terlalu  profesional  dan  hanya  mencari  uang,  kita  sebut  "diperbudak 
oleh  perut".  Para  koruptor  kita  gelari  "hamba  perut"  yang  mengorbankan  kepentingan 
negara  rakyat  demi  perutnya  sendiri. 

Padahal  ia  bukanlah  hamba  perut.  Sebab,  kebutuhan  perut  amat  sederhana  dan 
terbatas.  Ia  sekadar  penampung  dan  distributor  sejumlah  zat  yang  diperlukan  untuk 
memelihara  kesehatan  tubuh.  Perut  tidak  pernah  mempersoalkan,  apakah  kita  memilih 
nasi  pecel  atau  pizza,  lembur  kuring  atau  masakan  Jepang. 

Yang  menuntut  lebih  pertama-tama  adalah  lidah.  Perut  tidak  menolak  untuk 
disantuni  dengan  jenis  makanan  cukup  seharga  seribu  rupiah.  Tetapi  lidah  mendorong  kita 
harus  mengeluarkan  sepuluh  ribu,  seratus  ribu  atau  terkadang  sejuta  rupiah. 

Mahluk  lidah  termasukyang  menghuni  batas  antara  jasmani  dengan  rohani.  Satu  kaki 
lidak  berpijak  di  kosmos  jasmani,  kaki  lainnya  berpijak  di  semesta  rohani.  Dengan  kaki 
yang  pertama  ia  memanggul  kompleks  tentang  rasa  dan  selera;  tidak  cukup  dengan 
standar  4 sehat  5 sempurna,  ia  membutuhkan  variasi  dan  kemewahan.  Semestinya  cukup 
di  warung  pojok  pasar,  tapi  bagian  lidah  yang  ini  memperkuda  manusia  untuk  mencari 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  17 


berbagai  jenis  makanan,  inovasi,  dan  paradigma  teknologi  makanan,  yang  dicari  ke 
Seantero  kota  dan  desa.  Biayanya  menjadi  ratusan  kali  lipat. 

Dengan  kaki  lainnya  lidah  memikul  penyakit  yang  berasal  dari  suatu  dunia  misterius 
yang  bernama  mentalitas,  nafsu,  serta  kecenderungan  -kecenderungan  aneh  yang 
menyilati  budaya  manusia.  Makan  yang  dalam  konteks  perut  hanya  berarti  menjaga 
kesehatan,  di  kaki  lida  itu  diperluas  menjadi  bagian  dari  kompleks  kultur,  status  sosial, 
gengsi,  foedalisme,  kepriyayian,  serta  penyakit-penyakit  kejiwaan  komunitas  manusia 
lainnya. 

Kecenderungan  ini  membuat  makan  tidak  lagi  sejati  dengan  konteks  perut  dan 
kesehatan  tubuh,  melainkan  dipalsukan,  dimanipulir  atau  diartifisialkan  menajadi  urusan 
kultur  dan  peradaban  yang  biayanya  menjadi  sangat  mahal. 

Budaya  artifisialisasi  makan  ini  dieksploitasi  dan  kemudian  dipacu  oleh  etos 
industrialisasi  segala  bidang  kehidupan,  serta  disahkkan  oleh  kepercayaan  budaya  makan, 
pembaruan  teknologi  konsumsi,  jenis  makanannya,  panggung  tempat  makannya,  nuansanya, 
lagu-lagu  pengiringnya,  pewarnaan  meja  kursi,  dindingnya  hingga  karaokenya. 

Artifisialisasi  budaya  makan  itu  akhirnya  menciptakan  berbagai  ketergantungan 
manusia,  sehingga  agar  selamat  sejahtera  dalam  keterlanjuran  ketergantungan  itu, 
manusia  bernegosiasi  di  bursa  efek,  menyunat  uang  proyek,  memborong  barang-barang, 
bahkan  berperang  membunuh  satu  sama  lain. 

Padahal  perut  hanya  membutuhkan  "makan  ketika  lapar  dan  berhenti  makan  sebelum 
kenyang". 

Maka  yang  bernama  "makan  sejati"  ialah  makan  yang  sungguh-sungguh  untuk  perut. 
Adapun  yang  pada  umumnya  kita  lakukan  selama  ini  adalah  "memberi  makan  kepada 
nafsu".  Perut  amat  sangat  terbatas  dan  Allah  mengajarinya  untuk  tahu  membatasi  diri. 
Sementara  nafsu  adalah  api  yang  tiada  terhingga  skala  pembesaran  atau  pemuaiannya. 
Jika  filosofi  makan  dirobek  dan  dibocorkan  menuju  banjir  bandang  nafsu  tidak  terbatas, 
jika  ia  diartif isialkan  dan  dipalsukan  dan  tampaknya  itulah  satu  bahan  utama  berbagai 
konflik  dan  ketidakadilan  sejarah  ummat  manusia,  maka  sesungguhnya  itulah  contoh 
paling  konkret  dari  terbunuhnya  efisiensi  dan  keefektifan. 

Rekayasa  budaya  makan  pada  masyarakat  kita,  dari  naluri  sehari-hari  hingga 
aplikasinya  di  pasal-pasal  rancangan  pembangunan  jangka  pendek  dan  jangka  panjang, 
mengandung  inefisiensi  atau  keborosan  dan  keserakahan,  yang  terbukti  mengancam  alam 
dan  kehidupan  manusia  sendiri,  disamping  sangat  itdak  efektif  mencapai  hakikat  tujuan 
makan  itu  sendiri. 


KEADILAN  RASULULLAH 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  18 


Tatkala  Nabi  Muhammad  Shollallahu  Alaihi  W a Sallam  merasa  ajalnya  sudah  dekat, 
beliau  mengumpulkan  para  sahabat.  Kemudian,  beliau  menyampaikan  pidatonya:  "Sahabat- 
sahabatku  sekalian!  Ajalku  mungkin  sudah  dekat,  dan  aku  ingin  menghadap  Allah  dalam 
keadaan  suci  bersih.  Mungkin  selama  bergaul  dengan  Anda  sekalian,  ada  yang  pernah  aku 
pinjam  uangnya  atau  barangnya  dan  belum  aku  kembalikan  atau  belum  aku  bayar,  sekarang 
ini  juga  aku  minta  ditagih.  Mungkin  ada  di  antara  kalian  yang  pernah  aku  sakiti,  sekarang 
ini  juga  aku  minta  dihukum  qishos  (hukuman  balasan).  Mungkin  ada  yang  pernah  aku 
singgung  perasaannya,  sekarang  ini  juga  aku  minta  maaf." 

Para  sahabat  hening,  karena  merasa  tidak  mungkin  hal  itu  akan  terjadi.  Tapi,  tiba- 
tiba  seorang  sahabat  mengangkat  tangan  dan  melaporkan  satu  peristiwa  yang  pernah 
menimpa  dirinya. 

“Ya  Rasulullah!  Saya  pernah  terkena  tongkat  komando  Rasulullah  S. A. W.  pada  saat 
Perang  Badar.  Ketika  Rasulullah  S. A. W.  mengayunkan  tongkat  komandonya,  kudaku 
menerjang  ke  depan  dan  aku  terkena  tongkat  Rasulullah  Shollallahu  Alaihi  W a Sallam. 
Aku  merasa  sakit  sekali,  apakah  hal  ini  ada  qishos-nya!" 

Nabi  Muhammad  S. A. W.  menjawab,  “Ya,  ini  ada  qishos-nya  jika  kamu  merasa  sakit." 
Rasul  pun  menyuruh  Ali  bin  Abi  Tholib  mengambil  tongkat  komandonya  yang  disimpan  di 
rumah  Fatimah.  Setelah  Ali  bin  Abi  Thalib  tiba  kembali  membawa  tongkat  komando, 
Rasulullah  Shollallahu  Alaihi  W a Sallam  menyerahkan  kepada  sahabatnya  untuk 
melaksanakan  qishos. 

Seluruh  sahabat  yang  hadir  di  majelis  itu  hening,  apa  kira-kira  yang  akan  terjadi  jika 
Rasulullah  dipukul  dengan  tongkat  itu.  Di  tengah  keheningan  itu,  Ali  bin  Abi  Tholib  tampil 
ke  depan: 

“Ya  Rasulullah!  Biar  kami  saja  yang  dipukul  oleh  orang  ini.  Abu  Bakar  dan  Umar  bin 
Khattab  juga  ikut  maju.  Tetapi,  Rasulullah  memerintahkan,  Ali,  Abu  Bakar,  dan  Umar  agar 
mundur,  sambil  berkata,  "Saya  yang  berbuat,  saya  yang  dihukum,  demi  keadilan". 

Situasi  tambah  hening.  Tetapi,  di  tengah-tengah  keheningan  itu  tiba-tiba  sahabat 
yang  siap  jadi  algojo  itu  berkata,:  "Tapi  di  saat  saya  terkena  tongkat  komando,  saya  tidak 
pakai  baju."  Mendengar  itu  langsung  Rasulullah  membuka  bajunya  di  depan  para  sahabat. 
Kulit  Rasulullah  Shollallahu  Alaihi  W a Sallam  tampak  bercahaya,  tetapi  ciri  ketuaan 
sudah  terlihat  jelas. 

Menyaksikan  hal  ini  para  sahabat  tambah  khawatir,  Ali  bin  Abi  Tholib  tampil  lagi  ke 
depan  memohon  kepada  Rasul  agar  dia  saja  yang  di-qishos.  Tapi,  Rasulullah  S. A. W. 
langsung  memerintahkan  agar  Ali  mundur,  karena  hukuman  itu  harus  dijalankan  sendiri 
demi  keadilan. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  19 


Tiba-tiba  sahabat  ini  menjatuhkan  tongkatnya  langsung  merangkul  dan  mencium 
Rasulullah  S. A. W.  dan  berkata:  Ya  Rasulullah!  Saya  tidak  bermaksud  melaksanakan 
qishos,  saya  hanya  ingin  melihat  kulit  Rasulullah  5. A. W.  menyentuh  dan  menciumnya. 
Sahabat-sahabat  yang  lain  tersentak,  gembira. 

Rasulullah  langsung  berkata,  "Siapa  yang  ingin  melihat  ahli  surga,  lihatlah  orang  ini." 

Kisah  itu  menunjukkan  betapa  Rasulullah  sangat  menjunjung  nilai  keadilan. 

Beliau,  sebagai  kepala  Negara  sekaligus  Nabi,  sangat  ikhlas  menerima  hukuman  qishos 
dari  rakyatnya  sendiri". 


SUDAHKAH  ANDA  MELAKUKAN  ? 

Abu  Lait  berkata,  "Siapa  yang  dapat  menjaga  dan  mengingat  tujuh  kalimah  ini,  maka 

mulia  di  sisi  Allah  S. W. T dan  malaikat  serta  diampunkan  dosanya  walaupun  dosanya 

sebanyak  buih  lautan. 

1.  Apabila  hendak  memulai  sesuatu  maka  mulailah  dengan  Bismillah. 

2.  Apabila  telah  selesai  dari  mengerjakan  sesuatu  yang  baik  hendaklan  membaca 
Alhamdulillah. 

3.  Kalau  terlanjur  mengatakan  sesuatu  yang  tidak  baik,  maka  hendaklah  segera 
menyatakan  Astaghfirullah. 

4.  Kalau  hendak  melakukan  sesuatu  pada  esok  hari  hendaklah  berkata  Insya  Allah. 

5.  Kalau  menghadapi  kesukaran  hendaklah  selalu  membaca  Laa  haulawalla  quwwata  illa 
billahilaliyyil  azim. 

6.  Apabila  kita  ditimpa  bala  musibah  hendaklah  selalu  membaca  Inna  lillahi  wa  inna  ilahi 
raajiunn. 

7.  Setiap  siang  dan  malam  hendaklah  membaca  Laa  ilaha  illallah. 


KIAT  RASULULLAH  S. A. W. 

Petikan  dari  buku  Cara  Rasulullah  S. A. W.  menghindari  dan  menyembuhkan  Penyakit 

(Disusun  Oleh  : Ibnu  Qaiyum) 

PENYEBAB  RUSAKNYA  BADAN,  Perkara  yang  menyebabkan  rusaknya  badan  yaitu 
p erc\saar\  cemas,  gelisah,  lapar  dan  tidak  tidur  malam  (bukan  tujuan  qiyamullail) 

MENERANGKAN  PENGLIHATAN,  Perkara  yang  bisa  menerangkan  pandangan  dan 
menyejukkan  hati  yaitu  melihat  pada  warna  hijau,  melihat  air  yang  mengalir,  melihat 
orang/barang  yang  disayangi  dan  melihat  dedaunan. 

Perkara  yang  bisa  menggelapkan  pandangan  yaitu  berjalan  tanpa  alas  kaki  (berkaki  ayam), 
menyambut  waktu  pagi  dengan  wajah  murka  (masam),  banyak  menangis  dan  banyak 
membaca  tulisan  yang  kecil-kecil. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  20 


PENYEBAB  WAJAH  BERSINAR,  Perkara  yang  bisa  menyebabkan  wajah  kelihatan  kering 
(hilang  cahaya)  yaitu  berdusta,  tidak  mempunyai  perasaan  malu,  banyak  bertanya  tanpa 
ilmu  dan  banyak  berbuat  dosa. 

Perkara  yang  bisa  menyebabkan  wajah  bersinar  yaitu  menjaga  marwah,  jujur,  dermawan 
dan  takwa. 

PERASAAN  BENCI,  Perkara  yang  menyebabkan  perasaan  benci  yaitu  sombong,  dengki, 
berdusta  dan  suka  mengadu  domba. 

PERKARA  YANG  MENDATANGKAN  DAN  MENGHALANGI  REZEKI,  Perkara  yang  bisa 
menyebabkan  datangnya  rezeki  yaitu  Qiyamullail  (beribadah  di  waktu  malam  setelah 
tidur),  banyak  membaca  istighfar  di  waktu  sahur  (waktu  sebelum  masuk  waktu  subuh), 
bersedekah  dan  berzikir  di  waktu  pagi  dan  petang. 

Perkara  yang  menyebabkan  rezeki  terhalang  yaitu  tidur  di  waktu  pagi,  sedikit 
mengerjakan  sholat,  malas  dan  khianat. 

KEFAHAMAN  DAN  DAYA  INGAT,  Perkarayang  bisa  menyebabkan  rusaknya  ingatan  dan 
kefahaman  yaitu  senantiasa  makan  buah  yang  masam,  tidur  pada  tengkuk  (belakang 
kepala),  hati  sedih  dan  fikiran  cemas. 

Perkara  yang  menyebabkan  bertambahnya  daya  ingatan  dan  kefahaman  yaitu 
kegembiraan  hati,  sedikit  makan  dan  sedikit  minum,  mengawali  makanan  dengan  sesuatu 
yang  manis  dan  berlemak  serta  mengurangi  kelebihan  yang  memberatkan  badan. 


BAGAIMANAKAH  RASULULLAH  S. A. W. 


1.  MAKAN 

Nabi  S. A. W.  makan  menggunakan  tangan  kanan.  Sewaktu  makan,  baginda  menggunakan 
3 jari  dan  sesudah  makan  jari-jarinya  dihisap  sebelum  membersihkannya. 

Baginda  makan  menggunakan  suapan  yang  kecil,  berhati-hati  hingga  makanan  tidak 
terjatuh  dari  dulang  atau  tempat  hidangan. 

Baginda  sering  bertanya  apakah  hidangan  makanan  itu  berbentuk  hadiah  atau  sedekah. 
Bila  makanan  itu  berbentuk  sedekah,  baginda  tidak  memakannya  dan  menyuruh  sahabat 
makan  tetapi  bila  makanan  itu  berbentuk  hadiah,  baginda  akan  turut  makan  bersama. 
(Riwayat  Bukhari,  Muslim,  Nasaai  dari  Abu  Hurairah) 

2.  TIDUR 

Apabila  Nabi  S. A. W.  merebahkan  diri  di  tempat  tidur,  baginda  sering  berdoa  yang 
artinya  : "Alhamdulillah  yang  telah  memberi  kami  makan,  minum,  tempat  perlindungan 
dan  keperluan  hidup  karena  masih  banyak  yang  kurang  makan,  minum  dan  tidak 
mempunyai  tempat  tidur.  " (Riwayat  Bukhari  Muslim,  Abu  Daud,  Termizi  dan  Nasaai 
dari  Anas) 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  21 


Di  waktu  Nabi  S. A. W.  hendak  tidur,  baginda  meletakkan  tangan  kanannya  dibawah  pipi 
kanan  baginda.  (Riwayat  Thabarany  dari  Hafshah) 

Sebelum  Nabi  S. A. W.  memejamkan  mata,  baginda  berdoa  yang  artinya  : "Ya  Allah, 
dengan  namaMu  aku  hidup  dan  dengan  namaMu  aku  mati.  " 

Bila  bangun  dari  tidur,  baginda  mengucapkan:  "Alhamdulillah  yang  menghidupkan  kami 
sesudah  kami  dimatikan  dan  kepadaNya  kami  akan  kembali  berkumpul,  " (Riwayat 
Ahmad,  Muslim  dan  Nasaai  dari  al-Barraaq). 

3.  MARAH 

Kemarahan  Nabi  S. A. W.  adalah  karena  kebenaran,  artinya  karena  kebenaranlah 
baginda  melahirkan  kemarahannya. 

Nabi  S. A. W.  marah  dengan  cara  sopan,  sesuai  dengan  do'anya  ini,  yaitu:  "Aku 
mohonkan  kepada  Engkau  kalimat  kebenaran  pada  saat  marah  dan  suka. " 

Maksudnya,  Rasulullah  S. A. W.  tidak  berkata  kecuali  yang  benar  saja  begitu  juga 
waktu  marah  atau  waktu  tidak  marah.  Kemarahan  Rasulullah  S. A. W.  karena  ada 
perkara  yang  tidak  disukai  yang  menyalahi  dari  yang  benar  sebagaimana  yang  diajarkan 
agama  atau  yang  terang-terangan  dilarang  oleh  agama. 

[Kitab  Matan  al-Arba'in  - Sheikh  Muhyiddin  Abu  Zakaria  Yahya  bin  Syirfuan-Nawawi] 

Imam  Ghazali  berkata:  "Kemarahan  manusia  bermacam-macam.  Setengahnya  lekas 
marah,  lekas  tenang  dan  lekas  hilang,  setengahnya  lambat  marah,  lambat  pula  redanya. 
Setengahnya  lambat  akan  marahnya  dan  lekas  pula  hilangnya.  Yang  akhir  inilah  yang 
terpuji.  " 

4.  KETAWA 

Bila  nabi  S. A. W.  ketawa,  baginda  akan  meletakkan  tangan  di  mulut  baginda  dan  bila 
terjadi  sesuatu  yang  mengembirakan,  baginda  akan  mengucap  syukur  kepada  Allah.  Bila 
bercakap-cakap,  baginda  sentiasa  tersenyum.  (Riwayat  Abu  Daud  dan  Abu  Musa) 

5.  WARNA  dan  PAKAIAN  KESUKAAN 

Warna  yang  disukai  nabi  S. A. W.  ialah  hijau  dan  pakaian  yang  digemari  ialah  habarah 
seperti  kemeja  panjang  berwarna  putih.  (Riwayat  Bukhari  Muslim) 


HARI-HARI  TERAKHIR  ROSULULLAH 

Detik-detik  Rasulullah  S. A. W.  menjelang  sakratul  maut 

Ada  sebuah  kisah  tentang  totalitas  cinta  yang  dicontohkan  Allah  lewat  kehidupan 
Rasul-Nya.  Pagi  itu,  meski  langit  telah  mulai  menguning,  burung-burung  gurun  enggan 
mengepakkan  sayap.  Pagi  itu,  Rasulullah  dengan  suara  terbata  memberikan  petuah, 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  22 


"Wahai  umatku,  kita  semua  ada  dalam  kekuasaan  Allah  dan  cinta  kasih-Nya.  Maka  taati 
dan  bertakwalah  kepada-Nya.  Kuwariskan  dua  hal  pada  kalian,  sunnah  dan  Al  Qur'an. 

Barang  siapa  mencintai  sunnahku,  berati  mencintai  aku  dan  kelak  orang-orang  yang 
mencintaiku,  akan  bersama-sama  masuk  surga  bersama  aku.  " Khutbah  singkat  itu  diakhiri 
dengan  pandangan  mata  Rasulullah  yang  teduh  menatap  sahabatnya  satu  persatu.  Abu 
Bakar  menatap  mata  itu  dengan  berkaca-kaca,  Umar  dadanya  naik  turun  menahan  napas 
dan  tangisnya. 

Ustman  menghela  napas  panjang  dan  Ali  menundukkan  kepalanya  dalam-dalam. 
Isyarat  itu  telah  datang,  saatnyasudah  tiba.  "Rasulullah  akan  meninggalkan  kita  semua,  " 
desah  hati  semua  sahabat  kala  itu.  Manusia  tercinta  itu,  hampir  usai  menunaikan  tugasnya 
di  dunia.  Tanda-tanda  itu  semakin  kuat,  tatkala  Ali  dan  Fadhal  dengan  sigap  menangkap 
Rasulullah  yang  limbung  saat  turun  dari  mimbar. 

Saat  itu,  seluruh  sahabat  yang  hadir  di  sana  pasti  akan  menahan  detik-detik  berlalu, 
kalau  bisa.  Matahari  kian  tinggi,  tapi  pintu  Rasulullah  masih  tertutup.  Sedang  di 
dalamnya,  Rasulullah  sedang  terbaring  lemah  dengan  keningnya  yang  berkeringat  dan 
membasahi  pelepah  kurma  yang  menjadi  alas  tidurnya. 

Tiba-tiba  dari  luar  pintu  terdengar  seorang  yang  berseru  mengucapkan  salam. 
"Bolehkah  saya  masuk?"  tanyanya.  Tapi  Fatimah  tidak  mengizinkannya  masuk, 
"Maafkanlah,  ayahku  sedang  demam,  " kata  Fatimah  yang  membalikkan  badan  dan 
menutup  pintu.  Kemudian  ia  kembali  menemani  ayahnya  yang  ternyata  sudah  membuka 
mata  dan  bertanya  pada  Fatimah,  "Siapakah  itu  wahai  anakku?"  "Tak  tahulah  aku  ayah, 
sepertinya  ia  baru  sekali  ini  aku  melihatnya,  " tutur  Fatimah  lembut.  Lalu,  Rasulullah 
menatap  putrinya  itu  dengan  pandangan  yang  menggetarkan.  Satu-satu  bagian  wajahnya 
seolah  hendak  di  kenang.  "Ketahuilah,  dialah  yang  menghapuskan  kenikmatan  sementara, 
dialah  yang  memisahkan  pertemuan  di  dunia. 

Dialah  malakul  maut,  " kata  Rasulullah,  Fatimah  pun  menahan  ledakkan  tangisnya. 
Malaikat  maut  datang  menghampiri,  tapi  Rasulullah  menanyakan  kenapa  Jibril  tak  ikut 
menyertai.  Kemudian  dipanggilah  Jibril  yang  sebelumnya  sudah  bersiap  diatas  langit  dunia 
menyambut  ruh  kekasih  Allah  dan  penghulu  dunia  ini.  "Jibril,  jelaskan  apa  hakku  nanti 
dihadapan  Allah?  "Tanya  Rasululllah  dengan  suara  yang  amat  lemah.  "Pintu-pintu  langit 
telah  terbuka,  para  malaikat  telah  menanti  ruhmu.  Semua  surga  terbuka  lebar  menanti 
kedatanganmu,  "kata  jibril. 

Tapi  itu  ternyata  tak  membuat  Rasulullah  lega,  matanya  masih  penuh  kecemasan. 
"Engkau  tidak  senang  mendengar  kabar  ini?  "Tanya  Jibril  lagi.  "Kabarkan  kepadaku 
bagaimana  nasib  umatku  kelak?"  "Jangan  khawatir,  wahai  Rasul  Allah,  aku  pernah 
mendengar  Allah  berfirman  kepadaku:  'Kuharamkan  surga  bagi  siapa  saja,  kecuali  umat 
Muhammad  telah  berada  didalamnya,  " kata  Jibril.  Detik-detik  semakin  dekat,  saatnya 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  23 


Izrail  melakukan  tugas.  Perlahan  ruh  Rasulullah  ditarik  Tampak  seluruh  tubuh  Rasulullah 
bersimbah  peluh,  urat-urat  lehernya  menegang. 

"Jibril,  betapa  sakit  sakaratul  maut  ini.  " Lirih  Rasulullah  mengaduh. 

Fatimah  terpejam,  Ali  yang  di  sampingnya  menunduk  semakin  dalam  dan  Jibril 
membuang  muka.  "Jijikkah  kau  melihatku,  hingga  kaupalingkan  wajahmu  Jibril?  "Tanya 
Rasulullah  pada  Malaikat  pengantar  wahyu  itu.  " 

Siapakah  yang  tega,  melihat  kekasih  Allah  direnggut  ajal,  " kata  Jibril.  Sebentar 
kemudian  terdengar  Rasulullah  memekik,  karena  sakit  yang  tak  tertahankan  lagi.  "Ya 
Allah,  dahsyat  niat  maut  ini,  timpakan  saja  semua  siksa  maut  ini  kepadaku,  jangan  pada 
umatku.  " Badan  Rasulullah  mulai  dingin,  kaki  dan  dadanya  sudah  tak  bergerak  lagi. 

Bibirnya  bergetar  seakan  hendak  membisikkan  sesuatu,  Ali  segera  mendekatkan 
telinganya.  "Uushiikum  bis  shalati,  wa  maa  malakat  aimanuku,  peliharalah  shalat  dan 
santuni  orang-orang  lemah  di  antaramu.  " 

Di  luar  pintu  tangis  mulai  terdengar  bersahutan,  sahabat  saling  berpelukan.  Fatimah 
menutupkan  tangan  diwajahnya,  dan  Ali  kembali  mendekatkan  telinganya  ke  bibir 
Rasulullah  yang  mulai  kebiruan. 

"Ummatii,  ummatii,  ummatiii?"  - "Umatku,  umatku,  umatku"  Dan,  pupuslah  kembang  hidup 
manusia  mulia  itu.  Kini,  mampukah  kita  mencinta  sepertinya?  Allahumma  sholli  'ala 
Muhammad  wa  baarik  wasalim  'alaihi. 


TEMAN 

Salah  satu  doa  Nabi  Muhammad  S. A. W.  yang  sering  kita  ucapkan  adalah  agar  kita  di 
akhirat  kelak  dihimpun  bersama  para  nabi,  syuhada,  dan  orang-orang  saleh.  Ini,  karena 
sesungguhnya  merekalah  sebaik-baik  teman  dan  pendamping. 

Teman,  menurut  petuah  orang-orang  tua,  sering  lebih  berguna  daripada  saudara. 
Alasannya,  kebanyakan  problem  yang  dihadapi  seseorang,  sering  kali  ditolong  dan 
diselesaikan  dengan  bantuan  teman.  Namun,  seorang  teman  bukan  hanya  dapat  menolong 
dan  bermanfaat  bagi  seseorang,  tetapi  sering  kali  lantaran  teman  pula  seseorang  dapat 
terjerumus  ke  lembah  nista. 

Seorang  ahli  hikmah  mengatakan,  'Barangsiapa  yang  berteman  dengan  delapan  jenis 
manusia,  maka  akan  bertambah  pula  delapan  akibatnya. 

Pertama,  barang  siapa  yang  berteman  dengan  orang-orang  kaya,  maka  akan 
bertambahlah  cintanya  kepada  dunia. 

Kedua,  barang  siapa  yang  berteman  dengan  orang-orang  miskin,  maka  akan 
bertambahlah  rasa  syukur  dan  ridho  akan  rezeki  yang  diberikan  kepadanya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  24 


Ketiga,  barang  siapa  yang  bersahabat  dengan  para  penguasa,  maka  akan 
bertambahlah  kecongkakan  dan  kesombongannya. 

Keempat,  barang  siapa  yang  banyak  berteman  dengan  wanita,  maka  akan 
bertambahlah  kebodohan  dan  nafsu  syahwatnya. 

Kelima,  barang  siapa  yang  bergaul  dengan  anak-anak,  maka  akan  bertambahlah  sifat 
suka  bermain  dan  bercandanya. 

Keenam,  barangsiapa  yang  bersahabat  dengan  orang-orang  fasik,  maka  akan 
bertambahlah  keberaniannya  untuk  berbuat  dosa  dan  melambat-lambatkan  tobat. 

Ketujuh,  barangsiapa  yang  bergaul  dengan  orang  yang  saleh,  maka  akan 
bertambahlah  keinginannya  untuk  taat  kepada  Allah. 

Kedelapan,  barangsiapa  yang  berkawan  dengan  ulama,  maka  akan  bertambahlah  ilmu 
dan  kehati-hatiannya  (waro1).' 

Banyak  orang  yang  menyimpulkan  bahwa  teman  yang  paling  baik  adalah  teman  sejati. 
Teman  sejati  adalah  teman  yang  mau  tetap  bersama  di  kala  suka  maupun  duka.  Pada 
dasarnya  Islam  tidak  menolak  konsep  ini,  namun  suka  dan  duka  dalam  Islam,  tetap 
mempunyai  dua  sisi,  dunia  dan  akhirat.  Persahabatan  yang  sejati  dalam  konsep  yang  utuh 
ini,  akan  mungkin  tercipta  jika  dilandasi  karena  cinta  kepada  Allah.  Semoga  kita  dapat 
mempunyai  teman  dengan  landasan  mulia  ini,  amin. 


TANTANGAN  IMAN 

"Wahai  manusia,  siapakah  makhluk  Allah  yang  imannya  paling  menakjubkan  (man 
a'jabul  khalqi  imanan)  ?"  Demikian  pertanyaan  Nabi  Muhammad  kepada  sahabatnya 
"Malaikat!".  Nabi  menukas,  "Bagaimana  para  malaikat  tidak  beriman  sedangkan  mereka 
pelaksana  perintah  Allah?"  para  Nabi-lah  yang  imannya  paling  menakjubkan!"  : "Bagaimana 
para  Nabi  tidak  beriman,  padahal  wahyu  turun  kepada  mereka,  " sahut  Nabi,  sahabat- 
sahabatmu  ya  Rasul.  " 

Nabi  pun  menolak  jawaban  itu  dengan  berkata,  "Bagaimana  sahabat-sahabatku  tidak 
beriman,  sedangkan  mereka  menyaksikan  apa  yang  mereka  saksikan.  " 

Rasul  yang  mulia  meneruskan  kalimatnya,  "Orang  yang  imannya  paling  menakjubkan 
adalah  kaum  yang  datang  sesudah  kalian.  Mereka  beriman  kepadaku,  walaupun  mereka 
tidak  melihatku.  Mereka  benarkan  aku  tanpa  pernah  melihatku.  Mereka  temukan  tulisan 
dan  beriman  kepadaku.  Mereka  amalkan  apa  yang  ada  dalam  tulisan  itu.  Mereka  bela  aku 
seperti  kalian  membela  aku.  Alangkah  inginnya  aku  berjumpa  dengan  ikhwanku  itu!" 

Kita  bukanlah  sahabat  Nabi  yang  menyaksikan  secara  langsung  betapa  mulianya 
akhlak  junjungan  kita  itu;  kita  juga  bukan  malaikat  yang  tidak  memiliki  hawa  nafsu;  kita 
juga  bukan  waliyullah  yang  telah  merasakan  manisnya  kasih  sayang  Allah.  Kita  adalah 
manusia  biasa  yang  penuh  dengan  kelemahan. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  25 


Dalam  kelemahan  itulah  kita  masih  beriman  kepada  Allah.  Dalam  ketidakhebatan  kita 
itulah  kita  selalu  berusaha  mendekati  Allah.  Di  tengah  kesibukan  dan  beban  ekonomi  yang 
semakin  meningkat,  kita  tetap  keluarkan  zakat  dan  sedekah.  Tak  sedikitpun  kita  akan 
gadaikan  iman  kita. 

Di  tengah  dunia  yang  semakin  kompetitif,  kita  masih  sempatkan  untuk  shalat.  Di 
tengah  godaan  duniawi  yang  luar  biasa,  kita  tahan  nafsu  kita  di  bulan  Ramadhan. 

Di  tengah  kumpulan  manusia  yang  putus  asa  dengan  krisis  moneter  ini,  kita  masih  bisa 
mensyukuri  sejumput  ni'matyang  diberikan  Allah. 

Nabi  Muhammad  menghibur  kita,  "Berbahagialah  orang  yang  melihatku  dan  beriman 
kepadaku,  " Nabi  ucapkan  kalimat  ini  satu  kali.  "Berbahagialah  orang  yang  beriman 
kepadaku  padahal  tidak  pernah  melihatku.  " Nabi  ucapkan  kalimat  terakhir  ini  tujuh  kali. 


KERUDUNG  WANITA  ATAU  JILBAB 
PERINTAH  ALLAH  YANG  SUDAH  DILUPAKAN  UMAT  ISLAM 

Ada  satu  peribahasa  pendek,  sederhana,  tetapi  dalam  artinya,  yang  berbunyi  sebagai 
berikut:  "Tak  Kenal  Maka  Tak  Sayang"  Sesuai  dengan  peribahasa  diatas,  ada  satu 
perintah  Allah  yang  penting  yang  hampir  tak  dikenal  atau  dianggap  enteng  oleh  umat 
Islam,  yaitu  keharusan  wanita  memakai  kerudung  kepala. 

Keharusan  kaum  wanita  memakai  kerudung  kepala  tertera  dalam  surat  An  Nur  ayat  31 
yang  cukup  panjang,  yang  penulis  kutip  satu  baris  saja,  yang  berbunyi  sebagai  berikut.  : 

"Katakanlah  kepada  wanita  yang  beriman Dan  hendaklah  mereka  menutupkan 

kerudung  kepalanya  sampai  kedadanya" 

Dan  seperti  yang  tercantum  dalam  surat  Al  Ahzab  ayat  59  yang  artinya  sebagai 
berikut.  : "Hai  Nabi,  katakanlah  kepada  isteri-isteri  engkau,  anak-anak  perempuan 
engkau  dan  isteri-isteri  orang  mu' min,  supaya  mereka  menutup  kepala  dan  badan  mereka 
dengan  jilbabnya  supaya  mereka  dapat  dikenal  orang,  maka  tentulah  mereka  tidak 
diganggu  (disakiti)  oleh  laki-laki  yang  jahat.  Allah  pengampun  lagi  pengasih". 

Perintah  Allah  diatas  adalah  jelas  dan  tegas  yang  wajib  hukumnya  bagi  kaum  wanita 
sebagaimana  dinyatakan  Allah  pada  pembukaan  surat  An  Nur  yaitu  : "Inilah  satu  surah 
yang  Kami  turunkan  kepada  rasul  dan  Kami  wajibkan  menjalankan  hukum-hukum  syariat 
yang  tersebut  didalamnya.  Dan  Kami  turunkan  pula  didalamnya  keterangan-keterangan 
yang  jelas,  semoga  kamu  dapat  mengingatnya". 

Dari  bunyi  ayat  diatas  jelaslah  wanita  yang  tidak  memakai  kerudung  telah  melakukan 
dosa  yang  besar  karena  ingkar  kepada  hukum  syariat  Islamyang  diwajibkan  oleh  Allah. 

Perintah  Allah  diatas  ditegaskan  lagi  oleh  Nabi  Muhammad  S. A. W.  dalam  hadist 
beliau  yang  artinya  : "Wahai  Asma!  Sesungguhnya  seorang  perempuan  apabila  sudah 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  26 


cukup  umur,  tidak  boleh  dilihat  seluruh  anggota  tubuhnya,  kecuali  ini  dan  ini,  sambil 
rasulullah  menunjuk  muka  dan  kedua  tapak  tangannya". 

Sekarang  kalau  kita  keliling  diseluruh  Indonesia,  Malaysia,  Singapura  dan  Brunei, 
sedikit  sekali  kaum  wanita  Islam  yang  memakai  kerudung  kepala,  umumnya  hanya  anak- 
anak  gadis  pesantren.  Jumlah  kaum  wanita  yang  memakai  kerudung  kepala  bisa  dihitung 
dengan  jari,  tidak  ada  artinya  dari  jumlah  penduduk  Islam  yang  lebih  kurang  180  juta. 

Kalau  begitu  gambarannya,  banyak  sekali  kaum  wanita  yang  masuk  neraka,  cocok 
sekali  dengan  bunyi  hadits  dibawah  ini,  yang  artinya  sebagai  berikut.  : "Saya  berdiri 
dimuka  pintu  soranga,  tiba-tiba  umumnya  yang  masuk  ke  soranga  orang-orang  miskin, 
sedangkan  orang  yang  kaya-kaya  masih  tertahan,  hanya  saja  bahagian  mereka  telah 
diperintahkan  masuk  neraka,  dan  aku  berdiri  di  pintu  neraka  maka  kebanyakan  yang 
masuk  neraka  wanita. 

Banyak  kaum  wanita  yang  masuk  neraka,  semata-mata  karena  didalam  hidupnya  tak 
mau  memakai  kerudung  kepala  atau  Jilbab,  didalam  neraka  akan  mendapat  siksaan  yang 
berat  sekali  sebagai  mana  diceritakan  Nabi  Muhammad  dalam  hadits  beliau  yang  artinya 
sebagai  berikut.  ; "Wanita  yang  akan  digantung  dengan  rambutnya,  sampai  mendidih  otak 
dikepalanya  didalam  neraka,  ialah  wanita-wanita  yang  memperlihatkan  rambutnya  kepada 
laki-laki  yang  bukan  muhrimnya"  Hadits  diatas  adalah  bahagian  akhir  dari  hadits  nabi 
Muhammad  yang  cukup  panjang,  yang  menceritakan  berbagai  macam  siksa  neraka  yang 
diperlihatkan  Allah  waktu  beliau  pergi  mikraj.  Waktu  beliau  menceritakan  nasib  kaum 
wanita  yang  berat  siksanya  didalam  neraka  karena  tak  mau  memakai  kerudung  kepala 
atau  jilbab  didalam  hidupnya,  beliau  meneteskan  air  mata. 

Begitulah  Nabi  Muhammad  S. A. W.  menangisi  nasib  kaum  wanita  dari  ummatnya  nanti 
di  akherat,  tetapi  sekarang  kalau  kaum  wanita  Islam  disuruh  memakai  kerudung  kepala, 
banyak  alasannya  ada  yang  mengatakan  fanatika  agama,  sudah  kuno  tidak  cocok  dengan 
zaman,  panas  dan  lain  sebagainya.  Sikap  kaum  wanita  di  zaman  sekarang  sungguh  bertolak 
belakang  dengan  sikap  kaum  wanita  di  zaman  dahulu  diwaktu  ayat  kerudung  kepala  itu 
turun,  sebagaimana  diceritakan  oleh  Aisyah,  istri  Nabi  Muhammad  S. A. W.  berikut  ini  : 
"telah  berkata  Aisyah  : Mudah-mudahan  Allah  memberi  rahmat  atas  perempuan- 
perempuan  Muhajirat  yang  dahulu.  Diwaktu  Allah  menurunkan  ayat  kerudung  itu,  mereka 
koyak  kain-kain  berlukis  merekayang  belum  dijahit,  lalu  mreka  jadikan  kerudung". 

Sikap  wanita  Islam  di  Medinah  pada  waktu  turunnya  ayat  kerudung  itu,  betul-betul 
cocok  dengan  seorang  pribadi  beriman,  sebagai  yang  digambarkan  Allah  didalam  Al 
Qur'an,  yaitu  jika  mereka  mendengar  ayat-ayat  Allah  dibacakan,  mereka  lalu 
berkata  :"Kami  mendengar  dan  kami  patuh". 

Tetapi  sekarang  sikap  sebagian  wanita  Islam,  jika  dibacakan  ayat  mengenai 
keharusan  memamakai  Jilbab,  mereka  berkata  :"Kami  mendengar  tetapi  kami  ingkar.  " 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  27 


Kalau  begitu  sikap  kaum  wanita  Islam  terhadap  ayat  Jilbab  ini,  betul  tidak  cocok  dengan 
pengakuannya  kepada  Allah  didalam  shalat  yang  berbunyi  sebagai  berikut: 

"La  syarikallahu  wabidzalika  ummirtu  wa  anna  minal  muslimin.  " Yang  artinya  "Tiada 
syarikat  bagi  Engkau  dan  aku  mengaku  seorang  muslimah" 

Seorang  wanita  yang  mengaku  dirinya  seorang  muslimah,  yaitu  tunduk  dan  patuh 
kepada  seluruh  perintah  Allah,  harus  berpakaian  muslimah  didalam  hidupnya,  yaitu  terdiri 
dari  jilbab  dan  pakaian  yang  menutup  seluruh  anggota  tubuhnya,  berlengan  panjang 
sampai  pergelangan  tangannya  dan  memakai  rok  yang  menutup  sampai  mata  kakinya.  Kalau 
mereka  tidak  berpakaian  seperti  diatas,  mereka  bukan  disebut  wanita  muslimah.  Jadi 
pengakuannya  didalam  shalat  yang  berbunyi  :"Aku  mengaku  seorang  muslimah"  adalah 
kosong,  dusta  kepada  Allah. 

Seseorang  yang  bersumpah  palsu  saja  dimuka  pengadilan  adalah  berat  hukumannya, 
apalagi  seseorang  yang  berjanji  palsu  dihadapan  Allah,  tentu  berat  hukumannya  didalam 
neraka,  yaitu  sampai  digantung  dengan  rambutnya  hingga  mendidih  otaknya. 

Kaum  wanita  menyangka  bahwa  tidak  memakai  jilbab  adalah  dosa  kecil  yang  tertutup 
dengan  pahala  yang  banyak  dari  shalat,  puasa,  zakat  dan  haji  yang  mereka  lakukan.  Ini 
adalah  cara  berpikir  yang  salah  harus  diluruskan.  Kaum  wanita  yang  tak  memakai  jilbab, 
tidak  saja  telah  berdosa  besar  kepada  Allah,  tetapi  telah  hapus  seluruh  pahala  amal 

ibadahnya  sebagai  bunyi  surat  Al  Maidah  ayat  5 baris  terakhir  yang  artinya  Barang 

siapa  yang  mengingkari  hukum-hukum  syariat  islam  sesudah  beriman,  maka  hapuslah 
pahala  amalnya  bahkan  diakhirat  dia  termasuk  orang-orang  yang  merugi 


PRIBADI  WANITA  SOLEHAH 
Solehah  Wanita  Sebagai  Ibu 


Kemuliaan  Ibu  Dalam  Islam 

2 rakaat  solat  wanita  yang  hamil  lebih  baik  dari  80  rakaat  solat  wanita  yang  tidak 
hamil.  Wanitayang  hamil  dapat  pahala  puasa  disiang  hari  dan  pahala  ibadat  dimalam  hari, 
wanita  yang  bersalin  dapat  pahala  70  thn  solat  dan  puasa  serta  setiap  kesakitan  pada 
satu  uratnya,  Allah  bagi  satu  pahala  haji.  Sekiranya  wanita  meninggal  dunia  dalam  masa 
40  hari  selepas  bersalin  ia  dikira  sebagai  mati  syahid. 

Wanita  yang  beri  minum  susu  badannya  kepada  anaknya  akan  dapat  1 pahala  daripada 
tiap  titik  susu  yang  diberikannya.  Wanita  yang  beri  minum  susu  badannya  kepada  anaknya 
yang  menangis  maka  Allah  beri  pahala  satu  thn  pahala  solat  dan  puasa. 

Kalau  wanita  menyusui  anaknya  hingga  cukup  tempoh  2.  5 thn  maka  malaikat  dilangit 
khabarkan  berita  bahwa  syurga  wajib  baginya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  28 


Seorang  ibu  yang  menghabiskan  masa  mimnya  dengan  tidur  yang  tidak  selesa  karena 
menjaga  anaknya  yang  sakit  mendapat  pahala  seperti  membebaskan  20  orang  hamba. 
Wanita  yang  tidak  cukup  tidur  pada  malam  hari  karena  menjaga  anaknya  yang  sakit  akan 
di  ampunkan  oleh  Allah  akan  seluruh  dosanya  dan  bila  dia  hiburkan  hati  anaknya  Allah 
beri  12  tahun  pahala  ibadat. 

Kelebihan  Wanita 

Allah  Yang  Maha  Bijaksana  telah  menciptakan  manusia  dengan  sebaik-baik  kejadian. 
Dan  Dia  telah  menjadikan  hambanya  itu  berpasang-pasangan.  Lelaki  dan  wanita  yang 
saling  memerlukan.  Sebahagiannya  menjadi  pembantu  kepada  sebahagian  yang  lain. 
Kemuliaan  manusia  hanyalah  dalam  agama  sejauh  mana  mereka  dapat  mentaati  perintah 
Allah  dengan  cara  Nabi  S. A. W.  Allah  telah  mengurniakan  kepada  wanita  dengan  berbagai 
kelebihan. 

Syarat  untuk  wanita  masuk  syurga  begitu  mudah.  Anas  bin  Malik  meriwayatkan 
bahwa  Nabi  S. A. W.  bersabda  : "Seorang  wanita  yang  mengerjakan  solat  5 waktu, 
berpuasa  wajib  sebulan,  memelihara  kemaluannya  serta  taat  kepada  suaminya  maka  pasti 
dia  akan  masuk  syurga  dari  pintu  mana  saja  yang  dikehendakinya.  " (HR  Abu  Nuaim) 

Ab.  Rahman  bin  Auf  meriwayatkan  bahwa  Nabi  S. A. W.  bersabda  : "Seorang  wanita 
solehah  lebih  baik  dari  1000  lelaki  yang  tak  soleh.  Dan  seorang  wanita  yang  melayan 
suaminya  selama  seminggu  maka  ditutupkan  baginya  7 pintu  neraka  dan  dibuka  8 pintu 
syurga  yang  mana  dia  dapat  masuk  dari  pintu  mana  saja  tanpa  hisab. " 

Siti  Aisyah  meriwayatkan  bahwa  Nabi  S. A. W.  bersabda  : "Tidaklah  seorang  wanita 
yang  haidh  kecuali  haidhnya  merupakan  kifarah  bagi  dosa2nya  yang  telah  lalu.  Dan  pada 
hari  pertama  haidhnya  membaca  "Alhamdulillahi  'ala  kulli  hal  wa  astaghf irullaha  min  kulli 
zanbin"  maka  Allah  menetapkan  baginya  bebas  dari  neraka,  dengan  mudah  melalui  sirat, 
aman  dari  siksa  bahkan  Allah  mengangkat  ke  atasnya  derajat  40  orang  syuhada  apabila 
dia  selalu  berzikir  kepada  Allah  selama  haidhnya.  " 

Wanita  yang  mulia  dalam  pandangan  Allah,  Abu  Hurairah  meriwayatkan  bahwa  Nabi 
S. A. W.  bersabda  : "Sebaik-baik  wanita  adalah  apabila  engkau  pandang  dia  maka  dia 
menggembirakan,  bila  engkau  perintah  dia  taat,  bila  engkau  tiada  dia  menjaga  hartamu 
dan  menjaga  pula  kehormatan  dirinya. " 

Ada  sebuah  riwayat  bahwa  pada  zaman  Nabi  S. A. W.  ada  seorang  lelaki  yang  akan 
berangkat  untuk  berperang  dijln  Allah.  Dia  berpesan  kepada  isterinya,  "Wahai  isteriku  ... 
janganlah  sekali-kali  engkau  meninggalkan  rumah  ini  sehingga  aku  kembali. 

"Secara  kebetulan  ayahnya  menderita  sakit...  maka  wanita  tadi  mengutus  seorang 
lelaki  menemui  Rasulullah  S. A. W.  Baginda  bersabda  kepada  utusan  itu,  "Agar  dia  taati 
suaminya.  " Demikian  pula  wanita  itu  mengutus  utusannya  bukan  hanya  sekali  sehingga 
akhirnya  dia  mentaati  suaminya  dan  tidak  berani  keluar  rumahnya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  29 


Maka  ayahnya  meninggal  dunia  tetapi  dia  tetap  tidak  melihat  mayat  ayahnya.  Dia 
tetap  sabar  sehingga  suaminya  pulang.  Maka  Allah  memberi  wahyu  kepada  Nabi  yang 
berbunyi,  "Sesungguhnya  Allah  telah  mengampuni  wanita  tersebut  disebabkan 
ketaatannya  kepada  suaminya.  Dalam  riwayat  yang  lain  mengatakan  bahwa  Allah  turut 
mengampuni  dosa  ayahnya  disebabkan  ketaatan  anaknya  itu. 

Inilah  sebenarnya  perkara  yang  menyebabkan  wanita  diredhai  oleh  Allah  bukannya 
dalam  persamaan  hak  yang  seperti  dituntut  oleh  penjahil  agama.  Sedangkan  dalam 
peristiwa  Israk  Mikraj,  Nabi  telah  melihat  ke  dalam  syurga  yang  mana  Allah  masuk 
wanita  ke  dalam  syurga  500  tahun  lebih  awal  dari  suami  mereka...  dan  bila  melihat  ke 
dalam  neraka  Nabi  dapati  2/3  dari  penghuninya  adalah  wanita.  Oleh  itu  takutilah  kita 
semuaakan  ALLAH...  . 

Kelebihan  Wanita, 

Abdullah  bin  Masud  meriwayatkan  bahwa  Nabi  S. A. W.  bersabda  : "Apabila  seorang 
wanita  mencuci  pakaian  suaminya  maka  Allah  mencatat  baginya  1000  kebaikan,  di 
ampunkan  2000  kesalahan  bahkan  segala  sesuatu  yang  disinari  matahari  akan  memohon 
ampun  baginya  dan  Allah  mengangkat  1000  derajat  untuknya.  " Maulana  Syed  Ahmad 
Khan  dalam  bayannya  menceritakan  kelebihan  yang  dimiliki  oleh  wanita.  Katanya:  Seorang 
wanita  yang  solehah  lebih  baik  dari  seorang  wali  Allah. 

Wanita  yang  menguli  tepung  dengan  membaca  Bismillah  akan  diberkati  Allah  rezekinya. 
Wanita  yang  menyapu  lantai  dengan  berzikir  dapat  pahala  seperti  membersihkan 
Baitullah. 

Wanitayang  solehah  lebih  baik  dari  70  orang  lelaki  yang  soleh.  Allah  akan  berkati  rezeki 
apabila  wanita  memasak  dengan  zikir. 

Seorang  wanita  yang  menutup  auratnya  dengan  purdah  ditingkatkan  oleh  Allah  nur 
wajahnya  13  kali  dari  wajah  asal. 

Semua  orang  akan  dipanggil  untuk  melihat  wajah  Allah  yang  Maha  Indah  di  akhirat 
nanti  tetapi  bagi  Allah  sendiri  akan  datang  untuk  berjumpa  dengan  wanita  yang 
memberati  auratnya  iaitu  yang  memakai  purdah  dengan  istiqamah. 

Pengorbanan  seorang  wanita  amat  dihargai  oleh  Allah  dan  rasulnya.  Cuma  kita  kurang 
mengetahui  kelebihan  yang  dikurniakan  kepada  kita  semua.  Sehinggakan  hari  ini  manusia 
Islam  mencari  sesuatu  selain  dari  agama  karena  merasa  pengorbanan  mereka  tidak 
dihargai.  Dan  mereka  turut  melaungkan  persamaan  hak  seperti  di  barat.  Ini  semua 
bukanlah  salah  mereka...  tetapi  kitalah  yang  bersalah  karena  kita  lupa  bahwa  kita  ini  umat 
yang  dianugerah  kan  dengan  tugas  kenabian.  Memberi  harapan  dan  bimbingan  kepada 
manusia... 

Wanita  Solehah  Sebagai  Anak 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  30 


Allah  S. W. T telah  berfirman  yang  maksudnya  : "Dan  Rabb-mu  telah  memerintahkan 
supaya  kamu  jangan  beribadah  selain  kepada-Nya,  dan  hendaklah  kamu  berbuat  baik 
kepada  ibu-bapa  mu.  Jika  salah  seorang  diantara  keduanya  atau  kedua-duanya  sampai 
berumur  lanjut  dalam  pemeliharaanmu,  sekali-kali  janganlah  kamu  mengatakan  kepada 
keduanya  perkataan  "ah"  dan  jangan  kamu  membentak  mereka  dan  ucapkanlah  kepada 
mereka  perkataan  yang  mulia.  Dan  rendahkanlah  dirimu  terhadap  mereka  berdua  dengan 
penuh  kesayangan  dan  ucapkanlah  : "Ya  Rabbi,  kasihanilah  mereka  kedua-duanya, 
sebagaimana  mereka  berdua  telah  menyantuni  aku  waktu  kecil. " Al  Isra'  23-24. 

Allah  memerintahkan  agar  manusia  berbakti  kepada  kedua  ibu  bapa  mereka  dan 
mentaati  mereka.  Bagi  wanita  ketaatan  mereka  sebelum  mereka  berkahwin  adalah  kepada 
kedua  ibu-bapa  mereka  dan  selepas  berkahwin,  kepada  suami  mereka  Menyakiti  hati 
kedua  mereka  adalah  merupakan  dosa  yang  amat  besar. 

Ismail  Ibnu  Umayyah  telah  berkata  : Seorang  lelaki  meminta  nasihat  : "Wahai 
Rasulullah,  berilah  aku  wasiat.  " Rasul  menjawab  "Janganlah  engkau  menyekutukan  Allah 
dengan  sesuatupun,  sekalipun  engkau  dibakar  atau  dibelah  dua.  " 

Ia  berkata  "Wahai  Rasulullah,  tambahkanlah.  " Rasulullah  menjawab,  "Berbaktilah  kepada 
kedua  ibu-bapamu,  jangan  sekali-kali  engkau  meninggikan  suara  di  hadapannya.  Jika 
keduanya  memerintahkan  engkau  untuk  mengeluarkan  hartamu,  maka  keluarkanlah  bagi 
keduanya. " 

Lelaki  itu  meminta  kembali  : "Wahai  Rasulullah,  tambah  lagi  selain  itu.  " Rasulullah 
menjawab, " Jangan  engkau  meminum  khamar  (arak),  sebab  khamar  itu  adalah  kunci  segala 
kejahatan.  " Lelaki  itu  meminta  kembali,  "Wahai  Rasulullah,  tambahkanlah  untukku  selain 
itu.  " Rasulullah  S. A. W.  menjawab,  "Didiklah  keluargamu  dan  berilah  mereka  nafkah 
sesuai  dengan  kemampuanmu,  dan  janganlah  engkau  mengangkat  tongkat  (lisan)mu  namun 
berbuatlah  agar  mereka  takut  kepada  Allah.  " HR  Imam  Ibnu  Majah. 

Adab  anak  terhadap  kedua  ibu-bapanya  : 

Berbuat  baik  dan  berlemah  lembut  terhadap  mereka. 

1.  Mentaati  perintah  kedua  mereka  selagi  tidak  bertentangan  dengan  perintah  Allah. 

2.  Melihat  wajah  mereka  dengan  kasih  sayang  merupakan  ibadah. 

3.  Mendoakan  mereka  berdua  dengan  doa  yang  baik. 

4.  Menjaga  hati  mereka  berdua  dan  menggembirakan  mereka. 

5.  Menjalinkan  silaturrahim  dengan  sahabat-sahabat  mereka. 

6.  Menziarahi  kubur  ibu-bapa  jika  mereka  telah  meninggal  dunia. 

Wanita  Yang  Dimurkai  Allah  (perkara  yang  amat  dibenci  allah  pada  seorang  wanita) 

Kepada  wanita  yang  tidak  menutup  aurat  Allah  berfirman,  " Hiduplah  dengan  apa 
yang  kau  suka.  " Allah  melaknati  wanita  yang  sengaja  mendedahkan  auratnya  kepada 
lelaki  yang  bukan  muhrim. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  3 1 


Perempuan  yang  memakai  kain  yang  tipis  dan  jarang  untuk  menarik  perhatian  lelaki 
bukan  muhrim  atau  memakai  segala  yang  mendatangkan  keghairahan  kepada  orang  lain 
maka  dia  tidak  akan  mencium  bau  syurga. 

Wanita  yang  jahat  lebih  buruk  dari  1000  orang  lelaki  yang  jahat. 

Pengorbanan  seorang  wanita  amat  dihargai  oleh  Allah  dan  Rasulnya.  Cuma  kita 
kurang  mengetahui  kelebihan  yang  dikurniakan  kepada  kita  semua.  Sehinggakan  hari  ini 
manusia  Islam  mencari  sesuatu  selain  dari  agama  karena  merasa  pengorbanan  mereka 
tidak  dihargai.  Dan  mereka  turut  melaungkan  persamaan  hak  seperti  di  barat.  Ini  semua 
bukanlah  salah  mereka...  tetapi  kitalah  yang  bersalah  karena  kita  lupa  bahwa  kita  ini  umat 
yang  dianugerah  kan  dengan  tugas  kenabian.  Memberi  harapan  dan  bimbingan  kepada 
manusia... 


Wanitayang  dimurkai  oleh  Allah 

Sebagaimana  Allah  suka  dengan  wanita  yang  yang  solehah,  Allah  juga  sangat  murka 
kepada  beberapa  jenis  wanita.  Oleh  itu  sangat  perlu  bagi  kita  mengetahui  perkara  yang 
boleh  menyebabkan  kebenciannya  supaya  kita  terhindar  dari  kemurkaannya. 

Kemurkaan  Allah  pada  hari  kiamat  sangat  dahsyat  sehinggakan  nabi2  pun  sangat 
takut.  Bahkan  Nabi  Ibrahim  pun  lupa  bahwa  dia  mempunyai  anak  yang  bernama  Nabi 
Ismail  karena  ketakutan  yang  amat  sangat.  Abu  Zar  R.A  meriwayatkan  bahwa  Nabi 
S. A. W.  bersabda:  "Seorang  wanita  yang  berkata  kepada  suaminya,  "semoga  engkau 
mendapat  kutukan  Allah"  maka  dia  dikutuk  oleh  Allah  dari  atas  langit  yang  ke-7  dan 
mengutuk  pula  segala  sesuatu  yang  dicipta  oleh  Allah  kecuali  2 jenis  makhluk  iaitu 
manusia  dan  jin.  " 

Ab.  Rahman  bin  Auf  meriwayatkan  bahwa  Nabi  S. A. W.  bersabda  : "Seorang  yang 
membuat  susah  kepada  suaminya  dalam  hal  belanja  atau  membebani  sesuatu  yang 
suaminya  tidak  mampu  maka  Allah  tidak  akan  menerima  amalannya  yang  wajib  dan 
sunnatnya.  " 

Abdullah  bin  Umar  r.  a meriwayatkan  bahwa  Nabi  S. A. W.  bersabda:  "Kalau 
seandainya  apa  yang  ada  dibumi  ini  merupakan  emas  dan  perak  serta  dibawa  oleh  seorang 
wanita  kerumah  suaminya.  Kemudian  pada  suatu  hari  dia  terlontar  kata2  angkuh,  "engkau 
ini  siapa?  Semua  harta  ini  milikku  dan  engkau  tidak  punya  harta  apa  pun.  " Maka  hapuslah 
semuaamal  kebaikannya  walaupun  banyak. 

Nabi  S. A. W.  adalah  seorang  yang  sangat  kasih  pada  ummatnya  dan  terlalu 
menginginkan  keselamatan  bagi  kita  dari  azab  Allah.  Beliau  menghadapi  segala  rupa 
penderitaan,  kesakitan,  keletihan  dan  tekanan.  Begitu  juga  air  mata  dan  darah  baginda 
telah  mengalir  semata-mata  karena  kasih-sayangnya  terhadap  kita.  Maka  lebih-lebih  lagi 
kita  sendirilah  yang  wajar  berusaha  untuk  menyelamatkan  diri  kita,  keluarga  kita  dan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  32 


seluruh  ummat  baginda.  Sebagai  penutup  ikutilah  kisah  seterusnya  ini  sebagai  iktibar 
bagi  kita. 

Ali  r.  a.  meriwayatkan  sebagai  berikut:  "Saya  bersama  Fatimah  berkunjung  kerumah 
Rasulullah  dan  kami  temui  beliau  sedang  menangis.  Kami  bertanya  kepada  beliau, 
"mengapa  tuan  menangis  wahai  Rasulullah?"  Beliau  menjawab,  "pada  malam  aku  di  Isra'kan 
kelangit,  daku  melihat  orang  sedang  mengalami  berbagai  penyeksaan...  maka  bila 
teringatkan  mereka  aku  menangis.  " Saya  bertanya  lagi,  "wahai  Rasulullah  apakah  yang 
tuan  lihat?" 

Beliau  bersabda:  Wanita  yang  digantung  dengan  rambutnya  dan  otak  kepalanya 
mendidih.  Wanita  yang  digantung  dengan  lidahnya  serta  tangannya  dipaut  dari 
punggungnya  sedangkan  aspal  yang  mendidih  dari  neraka  dituangkan  ke  kerongkongnya. 

Wanita  yang  digantung  dengan  buah  dadanya  dari  balik  punggungnya  sedangkan  air 
getah  kayu  zakum  dituang  ke  kerongkongnya. 

Wanita  yang  digantung,  diikat  kedua  kaki  dan  tgnnya  ke  arah  ubun2  kepalanya  serta 
dibelit  dibawah  kekuasaan  ular  dan  kala  jengking.  Wanitayang  memakan  badannya  sendiri 
serta  dibawahnya  tampak  api  yang  menyala-nyala  dengan  hebatnya. 

Wanita  yang  memotong  badannya  sendiri  dengan  gunting  dari  neraka.  Wanita  yang 
bermuka  hitam  dan  memakan  ususnya  sendiri.  Wanitayang  tuli,  buta  dan  bisu  dalam  peti 
neraka  sedang  darahnya  mengalir  dari  rongga  badannya  (hidung,  telinga,  mulut)  dan 
badannya  membusuk  akibat  penyakit  kulit  dan  lepra. 

Wanita  yang  berkepala  seperti  kepala  babi  dan  kaldai  yang  mendapat  berjuta  jenis 
siksaan.  Maka  berdirilah  Fatimah  seraya  berkata,  "Wahai  ayahku,  cahaya  mata 
kesayanganku...  ceritakanlah  kepada  ku  apakah  amal  perbuatan  wanita2  itu. " 

Rasulullah  S. A. W.  bersabda,  "Wahai  Fatimah,  adapun  tentang  : Wanita  yang 
digantung  dengan  rambutnya  karena  dia  tidak  menjaga  rambutnya  (di  jilbab)  dikalangan 
lelaki. 

Wanita  yang  digantung  dengan  lidahnya  karena  dia  menyakiti  hati  suaminya  dengan 
kata  Kemudian  Nabi  S. A. W.  bersabda:  "Tidak  seorang  wanita  yang  menyakiti  hati 
suaminya  melalui  kata2nya  kecuali  Allah  akan  membuatnya  mulutnya  kelak  dihari  kiamat, 
selebar  70  zira'  kemudian  akan  mengikatnya  dibelakang  lehernya. 

Adapun  wanita  yang  digantung  dengan  buah  dadanya  karena  dia  menyusui  anak  orang  lain 
tanpa  izin  suaminya. 

Adapun  wanita  yang  diikat  dengan  kaki  dan  tangannya  itu  karena  dia  keluar  rumah 
tanpa  izin  suaminya,  tidak  mandi  wajib  dari  haidh  dan  nifas. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  33 


Adapun  wanita  yang  memakan  badannya  sendiri  karena  suka  bersolek  untuk  dilihat 
lelaki  lain  serta  suka  membicarakan  keaiban  orang.  Adapun  wanita  yang  memotong 
badannya  sendiri  dengan  gunting  dari  neraka  karena  dia  suka  menonjolkan  diri  (ingin 
terkenal)  dikalangan  orang  yang  banyak  dengan  maksud  supaya  orang  melihat 
perhiasannya  dan  setiap  orang  jatuh  cinta  padanya  karena  melihat  perhisannya. 

Adapun  wanita  yang  diikat  kedua  kaki  dan  tangannya  sampai  ke  ubun2nya  dan  dibelit 
oleh  ular  dan  kala  jengking  karena  dia  mampu  mengerjakan  solat  dan  puasa.  Tetapi  dia 
tidak  mahu  berwudhuk  dan  tidak  solat  serta  tidak  mahu  mandi  wajib. 

Adapun  wanita  yang  kepalanya  seperti  kepala  babi  dan  badannya  seperti  kaldai 
karena  dia  suka  mengadu-domba(melaga-lagakan  orang)  serta  berdusta. 

Adapun  wanita  yang  berbentuk  seperti  anjing  karena  dia  ahli  fitnah  serta  suka  marah- 
marah  pada  suaminya. 

Dan  ada  diantara  isteri  nabi-nabi  yang  mati  dalam  keadaan  tidak  beriman  karena 
mempunyai  sifat  yang  buruk.  Walaupun  mereka  adalah  isteri  manusia  yang  terbaik 
dizaman  itu.  Diantara  sifat  buruk  mereka  : Isteri  Nabi  Nuh  suka  mengejek  dan  mengutuk 
suaminya. 

Isteri  nabi  Lut  suka  bertandang  ke  rumah  orang.  Semoga  Allah  beri  kita  kekuatan  untuk 
mengamalkan  kebaikan  dan  meninggalkan  keburukan.  Kalau  kita  tidak  berasa  takut  atau 
rasa  perlu  berubah...  maka  kita  kena  khuatir.  Takut  kita  tergolong  dalam  mereka  yang 
tidak  diberi  petunjuk  oleh  Allah.  Nauzubillahi  min  zalik. 


CIRI-CIRI  WANITA  SOLEHAH 

Tidak  banyak  syarat  yang  dikenakan  oleh  Islam  untuk  seseorang  wanita  untuk 
menerima  gelar  solehah,  dan  seterusnya  menerima  pahala  syurga  yang  penuh  kenikmatan 
dari  Allah  S. W. T . Mereka  hanya  perlu  memenuhi  2 syarat  saja  yaitu: 

1.  Taat  kepada  Allah  dan  RasulNya 

2.  Taat  kepada  suami 

Perincian  dari  dua  syarat  di  atas  adalah  sebagai  berikut: 

1.  Taat  kepada  Allah  dan  RasulNya.  Bagaimana  yang  dikatakan  taat  kepada  Allah  S. W. T ? 
i)  Mencintai  Allah  S. W. T dan  Rasulullah  S. A. W.  melebihi  dari  segala-galanya, 
i i)  Wajib  menutup  aurat 

iii)  Tidak  berhias  dan  berperangai  seperti  wanita  jahiliah 

iv)  Tidak  bermusafir  atau  bersama  dengan  lelaki  dewasa  kecuali  ada  bersamanya 
mahramnya. 

v)  Sering  membantu  lelaki  dalam  perkara  kebenaran,  kebajikan  dan  taqwa 

vi)  Berbuat  baik  kepada  ibu  dan  bapa 

vii)  Sentiasa  bersedekah  baik  dalam  keadaan  susah  ataupun  senang 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  34 


viii)  Tidak  berkhalwat  dengan  lelaki  dewasa 

ix)  Bersikap  baik  terhadap  tetangga 

2.  Taat  kepada  suami 

i)  Memelihara  kewajipan  terhadap  suami 

ii)  Sentiasa  menyenangkan  suami 

iii)  Menjaga  kehormatan  diri  dan  harta  suaminya  selama  suami  tiada  di  rumah. 

iv)  Tidak  cemberut  di  hadapan  suami. 

v)  Tidak  menolak  ajakan  suami  untuk  tidur 

vi)  Tidak  keluar  tanpa  izin  suami. 

vii)  Tidak  meninggikan  suara  melebihi  suara  suami 

viii)  Tidak  membantah  suaminya  dalam  kebenaran 

ix)  Tidak  menerima  tamu  yang  dibenci  suaminya. 

x)  Sentiasa  memelihara  diri,  kebersihan  fisik  dan  kecantikannya  serta  kebersihan 
rumahtangga. 


FAKTOR  YANG  MERENDAHKAN  MARTABAT  WANITA 

Sebenarnya  puncak  rendahnya  martabat  wanita  adalah  datang  dari  faktor  dalam. 
Bukanlah  faktor  luar  atau  yang  berbentuk  material  sebagaimana  yang  digembar- 
gemborkan  oleh  para  pejuang  hak-hak  palsu  wanita. 

Faktor-faktor  tersebut  ialah: 

1.  Lupa  mengingat  Allah 

Karena  terlalu  sibuk  dengan  tugas  dan  kegiatan  luar  atau  memelihara  anak-anak, 
maka  tidak  heran  jika  banyak  wanita  yang  tidak  menyadari  bahwa  dirinya  telah  lalai  dari 
mengingat  Allah. 

Dan  saat  kelalaian  ini  pada  hakikatnya  merupakan  saat  yang  paling  berbahaya  bagi 
diri  mereka,  di  mana  syetan  akan  mengarahkan  hawa  nafsu  agar  memainkan  peranannya. 
Firman  Allah  S. W. T di  dalam  surah  al-Jathiah,  ayat  23:  artinya:  "Maka  sudahkah  kamu 
melihat  orang  yang  menjadikan  hawa  nafsunya  sebagai  Tuhannya  dan  Allah 
membiarkannya  sesat  berdasarkan  ilmunya.  Dan  Allah  telah  mengunci  mati  pendengaran 
dan  hatinya  dan  meletakkan  tutupan  atas  penglihatannya." 

Sabda  Rasulullah  S. A. W.  : artinya:  "Tidak  sempurna  iman  seseorang  dari  kamu, 
sehingga  dia  merasa  cenderung  kepada  apa  yang  telah  aku  sampaikan.  " (Riwayat  Tarmizi) 
Mengingati  Allah  S. W. T bukan  saja  dengan  berzikir,  tetapi  termasuklah  menghadiri 
majlis-majlis  ilmu. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  35 


2.  Mudah  tertipu  dengan  keindahan  dunia 

Keindahan  dunia  dan  kemewahannya  memang  banyak  menjebak  wanita  ke 
perangkapnya.  Bukan  itu  saja,  malahan  syetan  dengan  mudah  memperalatkannya  untuk 
menarik  kaum  lelaki  agar  sama-sama  bergelimang  dengan  dosa  dan  noda.  Tidak  sedikit 
yang  sanggup  durhaka  kepada  Allah  S. W. T hanya  karena  kenikmatan  dunia  yang  terlalu 
sedikit. 

Firman  Allah  S. W. T di  dalam  surah  al-An'am:  artinya:"  Dan  tidaklah  penghidupan 
dunia  ini  melainkan  permainan  dan  kelalaian  dan  sesungguhnya  negeri  akhirat  itu  lebih 
baik  bagi  orang-orang  yang  bertakwa,  oleh  karena  itu  tidakkah  kamu  berf  ikir.  " 

3.  Mudah  terpedaya  dengan  syahwat 

4.  Lemah  iman 

5.  Bersikap  suka  menunjuk-nunjuk. 

Ad-dunya  mata',  khoirul  mata'  al  mar'atus  sholichah  Dunia  adalah  perhiasan, 
perhiasan  dunia  yang  baik  adalah  Wanita  sholichah. 


ISTRI  SOLEHAH  YANG  SENANTIASA  BERSYUKUR 


Saya  ingin  menyingkap  kembali  sejarah  Nabi  Ibrahim  sewaktu  baginda  menziarahi 
menantunya.  Pada  waktu  itu,  puteranya,  Nabi  Ismail  tidak  di  rumah  sedangkan  isterinya 
belum  pernah  bertemu  bapak  mertuanya,  yaitu  Nabi  Ibrahim. 

Setelah  sampai  di  rumah  anaknya  itu,  terjadilah  dialog  antara  Nabi  Ibrahim  dan 
menantunya. 


Nabi  Ibrahim 
Menantu 
Nabi  Ibrahim 
Menantu 
Nabi  Ibrahim 
Menantu 

Nabi  Ibrahim 


Menantu 


: Siapakah  kamu? 

: Aku  isteri  Ismail. 

: Di  manakah  suamimu,  Ismail? 

: Dia  pergi  berburu. 

: Bagaimanakah  keadaan  hidupmu  sekeluarga? 

: Oh,  kami  semua  dalam  kesempitan  dan  (mengeluh)  tidak  pernah  senang 
dan  santai. 

: Baiklah!  Jika  suamimu  pulang,  sampaikan  salamku  padanya.  Katakan 
padanya,  tukar  tiang  pintu  rumahnya  (sebagai  kiasan  supaya 
menceraikan  istrinya). 

: Ya,  baiklah. 


Setelah  Nabi  Ismail  pulang  dari  berburu,  isterinya  terus  menceritakan  tentang 
orang  tua  yang  telah  singgah  di  rumah  mereka. 

Nabi  Ismail  : Apakah  ada  yang  ditanya  oleh  orang  tua  itu? 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  36 


Isteri  : Dia  bertanya  tentang  keadaan  hidup  kita. 

Nabi  Ismail  : Apa  jawabanmu? 

Isteri  : Aku  ceritakan  kita  ini  orang  yang  susah.  Hidup  kita  ini  selalu  dalam 

kesempitan,  tidak  pernah  senang. 

Nabi  Ismail  : Adakah  dia  berpesan  apa-apa? 

Isteri  : Ya  ada.  Dia  berpesan  supaya  aku  menyampaikan  salam  kepadamu  serta 

meminta  kamu  menukar  tiang  pintu  rumahmu. 

Nabi  Ismail  : Sebenarnya  dia  itu  ayahku.  Dia  menyuruh  kita  berpisah.  Sekarang 
kembalilah  kau  kepada  keluargamu. 

Ismail  pun  menceraikan  isterinya  yang  suka  menggerutu,  tidak  bertimbang  rasa 
serta  tidak  bersyukur  kepada  takdir  Allah  S. W. T.  Sanggup  pula  menceritakan  rahasia 
rumah  tangga  kepada  orang  luar. 

Tidak  lama  sesudah  itu,  Nabi  Ismail  kawin  lagi.  Setelah  sekian  lama,  Nabi  Ibrahim 
datang  lagi  ke  Makkah  dengan  tujuan  menziarahi  anak  dan  menantunya.  Terjadi  lagi 
pertemuan  antara  mertua  dan  menantu  yang  saling  tidak  mengenali. 

Nabi  Ibrahim  : Dimana  suamimu? 

Menantu  : Dia  tidak  dirumah.  Dia  sedang  berburu. 

Nabi  Ibrahim  : Bagaimana  keadaan  hidupmu  sekeluarga?  Mudah-mudahan  dalam 
kesenangan? 

Menantu  : Syukurlah  kepada  Tuhan,  kami  semua  dalam  keadaan  sejahtera,  tiada 

kekurangan. 

Nabi  Ibrahim  : Baguslah  kalau  begitu. 

Menantu  : Silakan  duduk  sebentar.  Boleh  saya  hidangkan  sedikit  makanan. 

Nabi  Ibrahim  : Apa  pula  yang  ingin  kamu  hidangkan? 

Menantu  : Ada  sedikit  daging,  tunggulah  saya  sediakan  minuman  dahulu. 

Nabi  Ibrahim  : (Berdoa)  Ya  Allah!  Ya  TuhankuIBerkatilah  mereka  dalam  makan  minum 
mereka.  (Berdasarkan  peristiwa  ini,  Rasulullah  beranggapan  keadaan 
mewah  negeri  Makkah  adalah  berkat  doa  Nabi  Ibrahim). 

Nabi  Ibrahim  : Baiklah,  nanti  apabila  suamimu  pulang,  sampai-  kan  salamku  kepadanya. 

Suruhlah  dia  menetapkan  tiang  pintu  rumahnya  (sebagai  kiasan  untuk 
melanggengkan  isteri  Nabi  Ismail). 

Setelah  Nabi  Ismail  pulang  dari  berburu,  seperti  biasa  dia  bertanya  sekiranya  siapa  yang 
datang  mencarinya. 

Nabi  Ismail  : Ada  sesiapa  yang  datang  sewaktu  aku  tidak  di  rumah? 

Isteri  : Ya,  ada.  Seorang  tua  yang  baik  rupanya  dan  perwatakannya  sepertimu. 

Nabi  Ismail  : Apa  katanya? 

Isteri  : Dia  bertanya  tentang  keadaan  hidup  kita. 

Nabi  Ismail  : Apa  jawabanmu? 

Isteri  : Aku  nyatakan  kepadanya  hidup  kita  dalam  keadaan  baik,  tidak 

kekurangan  apapun,  Aku  ajak  juga  dia  makan  dan  minum. 

file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  37 


Nabi  Ismail 
Isteri 

Nabi  Ismail 

Isteri 


: Adakah  dia  berpesan  apa-apa? 

: Ada,  dia  berkirim  salam  buatmu  dan  menyuruh  kamu  melanggengkan 
tiang  pintu  rumahmu. 

: Oh,  begitu.  Sebenarnya  dialah  ayahku.  Tiang  pintu  yang  dimaksudkannya 
itu  ialah  dirimu  yang  dimintanya  untuk  aku  langgengkan. 

: Alhamdulillah,  syukur. 


Bagaimana  pandangan  pembaca  tentang  petikan  sejarah  ini?  Saya  rasa  sejarah  ini 
sungguh  menyentuh  jiwa.  Anda  juga  tentu  merasa  dan  mengalami  sendiri  ujian  hidup 
berumahtangga  yang  senantiasa  memerlukan  kesabaran. 


Berpandukan  sejarah  tersebut,  saya  tegaskan  kepada  diri  sendiri  bahwa  isteri 
solehah  itu  sepatutnya  ? sabar  di  hati  dan  syukur  pada  wajah?.  Dari  sini  akan  terpancar 
ketenangan  setiap  kali  suami  berhadapan  dengan  isteri  salehah.  Isteri  salehah  tidak 
cerewet  dan  tidak  mudah  menggerutu.  Isteri  salehah  hendaklah  senantiasa  bersyukur 
dalam  keadaan  senang  maupun  susah  supaya  Allah  tambahkan  lagi  rahmat-Nya  seperti 
firman-Nya  yang  artinya:  "Sesungguhnya  jika  kamu  bersyukur,  pasti  Aku  tambahkan 
nikmat-Ku  kepadamu.  Dan  jika  kamu  mengingkari  nikmat-Ku,  maka  sesungguhnya  azab-Ku 
amat  pedih.  " (Surah  Ibrahim,  ayat  7) 


Untuk  menambahkan  kegigihan  kita  berusaha  menjadi  isteri  salehah,  ingatlah  hadis 
Rasulullah  yang  artinya:  "Sampaikanlah  kepada  sesiapa  yang  engkau  temui  dari  kaum 
wanita,  bahwasanya  taat  kepada  suami  serta  mengakui  haknya  adalah  menyamai  pahala 
orang  yang  berjihad  pada  jalan  Allah,  tetapi  sangat  sedikit  sekali  golongan  kamu  yang 
dapat  melakukan  demikian.  " (Riwayat  Al-Bazzar  dan  Ath-Thabrani) 


Begitulah,  untuk  menyiapkan  diri  sebagai  isteri  salehah,  hati  kita  hendaklah 
senantiasa  dipenuhi  dengan  kasih  sayang  rabbani.  Contoh  teladan  yang  sepatutnya  jadi 
rujukan  kita  ialah  sejarah  kehidupan  nabi  serta  orang  saleh. 


4 KURNIA  ILAHI 

Berkata  Imam  Abu  Muhammad  Abdullah  bin  Fadhal  ; Barangsiapa  yang  dikurniakan 
dengan  empat  perkara,  maka  tidak  terhalang  baginya  empat  perkara  :- 

1.  Barangsiapa  yang  dikaruniakan  keinginan  BERDOA  maka  tidak  terhalang  doanya 
DIKABULKAN. 

2.  Barangsiapa  yang  dikurniakan  keinginan  memohon  AMPUN  maka  tidak  terhalang 
baginya  akan  KEAMPUNAN. 

3.  Barangsiapa  yang  dikurniakan  keinginan  BERSYUKUR  maka  tidak  terhalang  baginya 
akan  tambahan  NIKMAT. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  38 


4.  Barangsiapa  yang  dikurniakan  keinginan  BERTAUBAT  maka  tidak  terhalang  taubatnya 
dari  DITERIMA. 

Yakinlah Allah  itu  Maha  Pemurah  Lagi  Maha  Mengasihani. 

Imam  Al-Ghazali  telah  menggolongkan  ragam  manusia  kepada  beberapa  bagian  yaitu  : 

1.  Seseorang  yang  mengetahui  dan  mengerti  bahwa  dirinya  itu  mengetahui,  itulah  dia 
seorang  yang  alim.  Maka  ikutlah  mereka. 

2.  Seseorang  yang  mengetahui  tetapi  tidak  tahu  dirinya  itu  tahu,  itulah  orang  yang  tidur. 
Maka  bangunkanlah  dia. 

3.  Seseorang  yang  tidak  mengetahui  dan  mengetahui  bahwa  dirinya  tidak  mengetahui, 
itulah  dia  orang  yang  meminta  petunjuk.  Maka  berikanlah  dia  petunjuk. 

4.  Seseorang  yang  tidak  mengetahui  dan  tidak  mengerti  bahwa  dirinya  itu  tidak 
mengetahui  itulah  dia  orang  yang  bodoh. 


TAQWA  TEMPATNYA  DI  HATI 

Seperti  kata  pepatah  'rambut  bisa  sama  hitam,  hati  bisa  lain-lain'.  Perangai  dan 
sikap  manusia  juga  berbeda,  ada  yang  hidup  baik-baik,  seperti  suka  bersedekah, 
menolong  orang  susah  dan  memberi  nasehat  kepada  insan  yang  memerlukan.  Ada  juga 
yang  berpura-pura  alim,  memakai  kopiah,  berkelakuan  sopan  dan  bercakap  lemah  lembut 
di  khayalak  ramai  tetapi  di  lubuk  hatinya,  tersirat  maksud  tersendiri  yang  orang  lain 
tidak  tahu.  Niat  dan  perbuatan  tidak  sama,  seolah-olah  ada  udang  di  balik  batu. 

Walaupun  orang  lain  tidak  tahu,  setiap  mukmin  harus  insaf  dan  sadar  bahwa  Allah 
Maha  Mengetahui  setiap  apa  yang  kita  lakukan,  sebagai  insan  lemah,  kita  tidak  lari 
daripada  bersikap  takwa  sepanjang  masa. 

Taqwa  bertujuan  memelihara  diri  dari  azab  Allah  dengan  mengerjakan  apa  yang 
diperintah  dan  meninggalkan  apa  yang  dilarang. 

Hadis  Rasulullah:  "Taqwa  itu  berpuncak  disini  (sambil  baginda  menepuk  dadanya  tiga 
kali).  " Jelaslah,  apa  yang  dimaksudkan  Rasulullah  ialah  taqwa  itu  tempatnya  di  lubuk  hati, 
bukan  di  ujung  lidah,  sebab  apa  yang  diucapkan  oleh  lidah  belum  tentu  sama  dengan  apa 
yang  bersemayam  di  hati. 

Sabda  baginda  lagi:  " Sesungguhnya  Allah  tidak  melihat  kepada  tubuh  dan  rupa 
kamu,  akan  tetapi  Allah  melihat  kepada  apa  yang  tersemat  di  dalam  hati  kamu.  "Hadist  ini 
bermaksud  segala  amal  lahiriah  manusia  harus  diliputi  taqwa,  bertempat  di  lubuk  hati, 
seperti  meninggikan  syiar  agama  Allah,  menyimpan  perasaan  takut  kepada  Allah,  menjaga 
diri  dari  kemurkaan-Nya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  39 


Rasulullah  bersabda:"  sesungguhnya  di  dalam  tubuh  itu  ada  segumpal  darah.  Jika  ia 
baik,  baiklah  seluruh  tubuh  itu.  Jika  ia  rusak,  rusak  pula  seluruh  tubuh  itu.  ketahuilah  Ia 
adalah  hati.  " 

Ulama  sufi  Hasan  al-Basri  ketika  ditanya  mengenai  kebaikan  budi  pekerti, 
menerangkan  : "Kebaikan  budi  pekerti  ialah  berwajah  manis  ( tidak  cemberut ),  bermurah 
hati  dan  berhenti  menyakiti  orang  lain.  " 

Ulama  Abu  Bakar  Muhammad  bin  Musa  Al-Wasiti  pula  berkata:  "kebaiakan  budi 
pekerti  ialah  seseorang  itu  tidak  memusuhi  siapapun  dan  tidak  pula  dimusuhi.  " 

Kata  Syah  bin  Syujak  Al-Karmani  : "Kebaikan  budi  pekerti  ialah  berhenti  menyakiti 
orang  lain  dan  tabah  menanggung  kesusahan.  " sebagai  insan  bertaqwa,  seseorang  itu 
perlu  baik  pergaulannya,  menyenangkan  orang  lain  ketika  senang  atau  susah. 


MALAM  SERIBU  BULAN 

Sungguh  telah  aku  tutrunkan  dia  (Al  Qur'an)  dalam  Lailatul  Qodar.  Tahukah  kamu 
apa  itu  Lailatul  Qodar.  Lailatul  Qodar  itu  lebih  menjadi  pilihan  ketimbang  seribu  bulan. 
Para  malaikat  dan  (Jibril  yang  menjadi  Ruh),  turun  di  malam  itu  atas  izin  Tuhan  mereka 
(mengurai)  segala  (belitan)  urusan.  Mereka  menyapa  "salam"  (selamat  bagi  semua,  hamba 
Allah  yang  teguh).  Malam  seribu  bulan  itu  (menebarkan  berkahnya)  samapai  fajar 
menyingsingkan  pijar. 

Ketika  datang  Lailatul  Qodar,  Nabi  sedang  sujud.  Bersamaan  dengan  datangnya, 
hujan  turun  dengan  derasnya.  Air  hujan  yang  pealn-pelan  menggenangi  tempat  sujud 
Nabi,  yang  dengan  lembut  menyapa  kulit  muka  beliau,  sama  sekali  tak  mengurangi 
keasyikan  beliau  menikmati  prosesi  malaikat  yang  dipimpin  Jibril  turun  membelai  dan 
menebar  al  qadar  di  muka  bumi.  Nabi  yang  tenggelam  dalam  keasyikannya. 

Keasyikan  berbeda  yang  tak  ada  seorang  perawi  pun  mengisahkannya  secara 
imajiner,  dilukiskan  seorang  ulama  sebagai  yang  tiada  taranya.  Terbukti  dengan  sujud 
Nabi  yang  sangat  panjang,  sangat  lama  dan  tidak  mempedulikan  bagian  gemercik  air  hujan 
yang  makin  lama  membahasi  pipi-mulia  Nabi.  Beliau  sama  sekali  tidak  bergeming. 
Tenggelam  dalam  keasyikan  mendalam  mengikuti  prosesi  malaikat  dalam  tabuh  merdu 
segala  merdu.  Dlaam  kidiung  keselamatan  membuluh  perindu,  yang  didedangkan  tak  henti 
sampai  fajar  menyapa  semesta.  Malaikat  pun  menorehkan  keindahan  di  mana-mana.  Di 
hati  pemburu  Laialtul  Qodar.  Di  hati  kita.  Wao!  Betapa! 

Kita  telah  melakukan  ancang-ancang  sejak  awal  Ramadhan  dan  nafsu  selama  sua 
puluh  hari  penuh  telah  kita  latih  menyabari  amal  yang  paling  membosankan  sekalipun.  Kita 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  40 


lakukan  amal  yang  di  luar  Ramadhan  tidak  pernah  kita  kerjakan.  Tarawih,  tadarrus,  dan 
sedekah. 

Kita  telah  melatih  hati  dan  nafsu  kita  untuk  memiliki  ketahanan  dan  daya  tahan  kuat 
demi  pahala  yang  terhitung  kelipatannya.  Di  antara  kita  bahkan  ada  yang  sudah  memulai 
iktikaf  sejak  tanggal  sebelas,  lalu  meneruskannya  dengan  lebih  intens  hingga  Ramadhan 
berakhir.  I'tikaf  adalah  adalah  bagian  dari  ibadah  yang  paling  ringan.  Hanya  thenguk- 
thenguk,  duduk  diam  di  masjid,  tanpa  bacaan,  tanpa  menggerakkan  anggota  badan,  bahkan 
terkantuk-kantuk,  namun  punya  nilai  dan  berpahala. 

Nabi  menganjurkan  kepada  kita  menangguk  datangnya  Lailatul  Qodar  dengan  ber 
i'tikaf  itu,  dengan  ibadah  paling  ringan  itu.  Agar  semua  kita  bisa  melaksanakan  dan 
memperoleh  keunggulan  malam  seribu  bulan  yang  dahsyat  itu,  yang  setiap  mukmin  pasti 
mendambakannya  itu.  Allah  menggambarkan,  Lailatul  Qodar  (seharusnya)  menjadi  pilihan 
ketimbang  seribu  bulan.  Artinya,  dia  sangat  diikhtiarkan  sungguh-sungguh  oleh  setiap 
shaim.  Dan  itu  tidaklah  terlalu  berat.  Dia  berada  dalam  satu  malam  pada  lima  malam 
(saja)  yang  dijanjikan  pasti  datang,  yaitu  pada  malam-malam  tanggal  21,  23,  25,  27,  dan 
29  Ramadhan. 

Begitu  menurut  Nabi.  Di  antara  kita  (dari  sekian  Muslim  yang  berpuasa)  telah 
memanjakan  nafsu  dan  keinginan  untuk  lebih  suka  bersantai  sebelum  malam-malam  itu 
menjelang.  Tidur  dan  merenung.  Setelah  malam-malam  itu  lewat,  kita  berbuat  sesuka 
nafsu  keinginan  kita.  Sepanjang  tahun.  Allah  dan  Nabi  menginginkan  agar  orang-orang 
beriman  dapat  menikmati  pemandandan  sangat  indah,  prosesi  malaikat  yang  dipimpin 
Jibril  turun  ke  bumi  dengan  gebyar  warna-warni  indah  pelangi  yang  serasi.  Sambil 
menebar  janji  pahala  tak  terhingga  kelipatannya,  hanya  satu  malam  saja  ditangguk  oleh 
shaim  yang  berlega  hati  "thaharri  berupaya  bersungguh-sungguh  "menemukannya". 
Sungguh. 

Kita  semua  percaya  itu,  karena  kita  mukmin  yang  beriman  pada  yang  ghaib.  Prosesi 
malaikat  Laialatul  Qodar  itu  ghaib  dan  hanya  bisa  disaksikan  dengan  mata  hati  yang 
tajam,  bening,  dan  bersih  dari  "roin"  (cemar  duniawi  yang  menyaput  nurani  karena 
perbuatan  tak  bermutu  yang  dilakukan  sehari-hari).  Selama  dua  puluh  hari  kita  telah 
mengelap  gemerlap  hari  kita,  membersihkannya  dari  "roin"  sehingga  manakala  kita 
berlega  hati  meneguhkan  konsentrasi  penuh  mencegat  iring-iringan  prosesi  malaikat  dan 
Ruh  di  malam  al-qadar  itu,  dengan  mata  hati  kita  yang  telah  bening  itu,  niscaya  kita  akan 
dapat  menyaksikan  keindahan  tiada  tara  itu.  Keindahan  malam  seribu  bulan. 

Mudah-mudahan  di  malam  itu  kita  sempat  menggumamkan  doa  : "Rabbana  Inna  Ka 
'Afuwun  Karim,  Tuhibbul  'afwa  fa'fu  anna".  "Duh  Gusti,  Paduka  Maha  Pengampun  lagi 
Maha  Pemurah,  Paduka  menyukai  pengampunan,  ampunkan  dosa  kami.  " Kembalikan  Gusti, 
perekat  kebangsaan  kami,  perekat  keindonesiaan  kami.  Amin. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  41 


SEJARAH  RAMADHAN 

1)  Ramadhan:  artinya  panas  terik 

2)  Bulan  diturunkan  Al-Quran  dan  disebut  (syahru  ramadhana) 

3)  Terjadinya  perang  Badar  Kubra  dan  mendapat  kemenangan. 

4)  Bulan  dimana  nabi  mengambil  alih  Mekah  dari  tangan  Musyrikin  dan  berakhirnya 
penyembahan  berhala. 

5)  Didalamnya  dipilih  ada  malam  al-qadar  yakni  lebih  baik  daripada  1000  bulan. 

6)  Dipilih  untuk  ibadat  puasa. 

7)  Dipilih  untuk  ibadat-ibadah  lain  (tadarus  Al  Quran) 

KELEBIHAN  BULAN  RAMADHAN 

1)  Kamu  akan  di  naungi  Ramadhan,  (bagi  yang  telah  meninggal  dunia  terlepas  dr  siksa 
kubur) 

2)  Bulan  penuh  keberatan 

3)  Di  malamnya  ada  lebih  baik  daripada  1000  bulan 

4)  Amal  sunat  sama  dengan  solat  fardhu 

5)  Manakala  solat  fardhu  mendapat  70  kali  lipat  ganda 

6)  Bulan  sabar  dan  pahalanya  adalah  syurga 

7)  Bulan  menambah  rezeki 

8)  Memberi  buka  puasa  banyak  pahala 

9)  Bulan  ampunan  - doa  yang  paling  makbul  iaitu  doa  sebelum  berbuka  puasa.  - juga  doa 
pada  sepertiga  malam. 

10)  10  hari  pertama  adalah  mulanya  rahmat,  10  hari  pertengahan  - pengampunan,  10  hari 
terakhir  - kemerdekaan  api  neraka. 

AMALAN-AMALAN  DI  BULAN  RAMADHAN 

1)  Mengucapkan  Selamat  Menyambut  Bulan  Ramadhan 

2)  Menyiapkan  pakaian  untuk  Ramadhan[untuk  solat]  3)  Niat  puasa  sebulan  pada 
permulaan  Ramadhan[dikawatirkan  ada  hari  yang  terlewat  tanpa  niat] 

4)  Hendak  tidur  bacalah  4 ayat  terakhir  Surah  Al  Kahf  i supaya  dapat  bangun  malam 

5)  Berazam  melakukan  Terawih 

6)  Bertadarus  secara  bersemak  (bukan  sendirian) 

7)  Solat  berjemaah  setiap  waktu 

8)  Solat  jemaah  di  masjid/surau 

9)  Amalkan  Qiyamulail  walaupun  pendek 

10)  Sahur  diwaktu  akhir 

11)  Sahur  - untuk  mengelakkan  pada  siang  tdk  terlalu  payah,  elakkan  makanan  pedas  dan 
tutup  sahur  dengan  air  susu 

12)  Mandi  Janabat  sebelum  Imsak 

13)  Kurangi  tidur 

14)  Tunaikan  Solat  sunat  fajar  (Solat  Sunat  Subuh) 

15)  Tunaikan  Solat  Dhuha 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  42 


16)  Tidur  waktu  luang  (satu  jam  sebelum  Zohor) 

17)  Tunaikan  solat  Rawatib 

18)  Jaga  pancaindera 

19)  Elakkan  gosok  gigi  pada  waktu  petang 

20)  Hadiri  majlis  ilmu 

21)  Berbuat  baik  pada  ibubapa 

22)  Isteri  hendaklah  taat  pada  suami 

23)  Banyakkan  bersedekah 

24)  Berbuka  dengan  3 biji  kurma  dan  air  yang  belum  dipanaskan  oleh  api 

25)  Berbuka  bersama  orang  tua 

26)  Undang  tamu  berbuka 

27)  Kurangi  berat  badan 

28)  Banyakkan  i'tikaf  di  masjid  (lelaki  saja) 

29)  Perbaiki  hubungan  suami  isteri 

30)  Perbaiki  hubungan  dengan  tetangga 

31)  Isteri  jauhi  dari  keluar  memakai  makeup  dan  perhiasan 

32)  Elakkan  berbelanja  berlebihan 

33)  Kuatkan  kesabaran 

34)  Banyakkan  selawat,  istighfar,  bertasbih 

35)  Berazam  beramal  (pada  malam  Lailatul  Qadar) 

36)  Membangunkan  anak  dan  isteri  di  mim  Lailatul  Qadar 

37)  Elakkan  menonton  TV  yang  mengandung  nafsu 

38)  Elakkan  mendengar  radio  berunsur  hiburan 

39)  Berdoa  dengan  nada  lembut  dan  khusu' 

40)  Jauhkan  bercumbu  dengan  suami/isteri  siang  hari 

41)  Mendoakan  ibu  bapa  baik  yang  hidup  atau  yang  meninggal  dunia 

42)  Melazimkan  solat  tepat  waktu 

43)  Elakkan  sebelum  berbuka  berjalan  jalan  yang  menjadikan  pandangan  liar 

44)  Elakkan  banyak  berhutang 

45)  Melepaskan  perasaan  sedih  melepaskan  Ramadhan  ditakuti  tidak  bertemu  lagi  dengan 
Ramadhan  akan  datang 

46)  Tunaikan  zakat  f itrah 

CARA  BERAMAL  DI  MALAM  LAILATUL  QADAR  (Malam  21-30): 

1)  Kepada  Orang  Tua  Lemah 

Cara  beramal  solat  Maghrib,  Isyak  dan  Tarawih  berjemaah  di  masjid/surau,  ini  sudah 
dikira  beramal  Al  Qadar 

2)  Orang  yang  tidak  sanggup  solat  malam  yang  panjang 

- Baca  ayat  akhir  surah  Al  Baqarah 

- Baca  ayat  Kursi 

- Baca  surah  Yaasin 

- Baca  surah  Al  Zalazah 

- Baca  surah  Al  Qaf  irun 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  43 


- Baca  surah  Al  Ikhlas 

3)  Bagi  orang  yang  kuat  dan  cergas 

- Bangunkan  isteri  dan  anak 

- Mandi 

- Solat  malam  - Tahajjud,  Taubat,  Tasbih,  Hajat,  Istikharah,  dan  baca  Al-Quran 

NUZUL  Al  QURAN  ( 17  Ramadhan  ): 

- Tanggal  turunnya  Al  Quran 

- Beramallah  di  malamnya  dengan  solat  malam  dan  amal2  yang  baik 
CARA  MENYAMBUT  HARI  RAYA 

- Jangan  sekali-kali  di  sambut  dengan  hiburan,  mercon,  pesta  lampu  dan  berbagai 
kemungkaran  dan  kemaksiatan 

- Pada  petang  akhir  Ramadhan  orang-orang  yang  meninggal  menangis  karena  peluang 
untuk  berehat  telah  berakhir.  Adalah  dianjurkan  keluarga  menziarahi  kubur  pada 
petang  akhir  Ramadhan  atau  jika  kuburnya  jauh,  hendaklah  Dibaca  doa  Tahlil  selepas 
solat  Asar.  Semoga  mereka  diampuni. 

- Ibnu  Abbas  r.  a pernah  mengatakan  bahwa  roh  orang  yang  meninggal  dunia  dibenarkan 
pulang  ke  rumah  anak-anaknya  dan  berdiri  di  pintu  rumah  memohon  belas  kasihan  dari 
anak-anak  mengirimkan  bacaan  doa,  sekurang-kurangnya  Al  Fatihah  sekali  untuk 
mereka 

- Oleh  karena  itu  janganlah  terlalu  gembira  dan  ingatlah  orang-orang  tua  yang  sudah 
meninggal,  semoga  nanti  sampai  giliran  kita  maka  anak-anak  akan  ingat  kepada  kita. 

TAKBIR  DI  MALAM  HARI  RAYA 

Takbir  sebenarnya  mempunyai  cerita.  Menurut  riwayat,  bermula  dari  peperangan 
Ahzab.  Peperangan  terjadi  di  musim  dingin,  kemudian  Salman  Al  Farisi  menganjurkan 
supaya  di  gali  parit  (Khandak)  di  akhirnya  peperangan  ini  diberi  pertolongan  oleh  Allah 
dan  kemudian  direkamkan  di  dalam  Takbir. 

Kesimpulannya,  Bulan  Ramadhan  datang  setahun  sekali  dan  ia  sebaik2  bulan,  penuh 
keberkatan,  pengajaran,  mendidik  mempunyai  ketahanan  dan  penuh  dengan  amalan2  untuk 
mendekatkan  diri  kepada  Allah  dan  hubungan  sesama  manusia.  Oleh  karena  itu  bersiap 
sedialah  dari  awal  supaya  benar2  mengubah  sikap  yang  baik  dan  seterusnya  menjadi  insan 
yang  soleh/solehah.  Semoga  dipertemukan  di  Ramadhan  yang  akan  datang. 

Do'a  untuk  menghilangkan  panas  badan/masuk  angin,  maklumlah  waktu  lapar  memang 
mudah  masuk  angin...  . Rujuk  pada  Surah  Al-Anbiyak  ayat  ke  69.  Sebelum  minum  baca  doa 
dan  tiupkan  pada  air  (untuk  diri  sendiri,  anak,  istri,  suami  dll).  Insyaallah,  coba  amalkan. 


DIALOG  ABU  DZAR  DENGAN  ROSULULLAH  S. A. W. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  44 


1.  Abu  Dzar  bertanya,  "Ya  Rasulullah,  engkau  memerintahkan  aku  bersholat?" 

Rasulullah  menjawab:  "Sholat  adalah  sebaik-baik  perbuatan,  maka  perbanyakkanlah 
atau  sedikit.  " 

2.  Aku  tanya,  "Amal  apakah  yang  paling  afdhal?" 

Beliau  jawab:"Beriman  kepada  Allah  dan  berjihad  f i sabiilillah 

3.  Aku  tanya,  "Mu' min  yang  bagaimanakah  yang  paling  afdhal?" 

Beliau  jawab:  "ialah  yang  terbaik  akhlaknya.  " 

4.  Tanya,  "Muslim  yang  bagaimanakah  yang  paling  selamat?" 

Jawab:  "ialah  yang  menyelamatkan  orang-orang  dari  gangguan  lidahnya  dan 
tangannya." 

5.  Tanya,  "Hijrah  yang  bagaimanakah  yang  afdhal,  ya  Rasulullah?" 

Jawab:  "ialah  hijrah  dari  (meninggalkan)  perbuatan  maksiat.  " 

6.  Tanya,  "Sholat  yang  bagaimanakah  yang  afdhal,  ya  Rasulullah?" 

Jawab:"Berkhusyu'  yang  panjang  (lama  berdiri).  " 

7.  Tanya,  "Hamba-hamba  sahaya  manakah  yang  paling  afdhal  untuk  dimerdekakan?" 
Jawab:"Hamba  yang  paling  mahal  harganya  dan  yang  paling  disayang  oleh  pemiliknya. 

II 

8.  Tanya,  "Sedekah  yang  bagaimanakah  yang  paling  afdhal,  ya  Rasulullah?" 
Jawab:"Pemberian  dari  orang  yang  masih  kekurangan  (tidak  kaya)  dan  pemberian 
secara  rahasia  kepada  fakir  miskin. " 

9.  Tanya,  "Ayat  apakah  di  antara  ayat-ayat  yang  diturunkan  kepadamu  yang  paling 
besar?" 

Jawab:"Ayat  Kursi,  dan  tujuh  langit  itu  jika  dibandingkan  dengan  Kursi,  adalah 
seperti  sebuah  cincin  (atau  lingkaran  besi)  yang  berada  di  tengah-tengah  padang 
pasir,  dan  perbandingan  Aras  y terhadap  Kursi  adalah  perbandingan  padang  pasir  itu 
terhadap  cincin  tadi.  " 

10.  Tanya,  "Berapakah  bilangan  Nabi-Nabi,  ya  Rasulullah?" 

Jawab:"Seratus  dua  puluh  empat  ribu.  " (124,000) 

11.  Tanya,  "Berapakah  yang  menjadi  Rasul  di  antara  mereka,  ya  Rasulullah?" 
Jawab:"Sebanyak  tiga  ratus  tiga  belas.  " (313) 

12.  Tanya,  "Siapakah  yang  pertama,  ya  Rasulullah?" 

Jawab:"Adam.  " 

13.  Tanya,  "Apakah  dia  seorang  Nabi  yang  diutus  ?" 

Jawab:"Benar,  dia  diciptakan  oleh  Allah  dengan  tanganNYA,  ditiupkan  ruh  ke  dalam 
tubuhnya  yang  disempurnakan.  " 

Dan  selanjutnya  Rasulullah  bersabda  : Hai  Abu  Dzar,  empat  dari  merekaadalah  dari 
golongan  Siryaniun,  yaitu  Adam,  Syith,  Nuh,  dan  Idris,  yaitu  Nabi  pertama  yang 
dapat  menulis  dengan  pensil.  Dan  empat  Nabi  dari  keturunan  Arab,  yaitu  Hud, 
Syuaib,  Saleh,  dan  Nabimu,  hai  Abu  Dzarr.  " 

14.  Abu  Dzarr  bertanya,  "Berapa  kitab  yang  telah  diturunkan  Allah,  yaRasulullah?" 

Beliau  menjawab:"Seratus  empat  kitab  (104).  Kepada  Syith  telah  diturunkan  lima 
puluh  halaman,  Idris  tiga  puluh  halaman,  Ibrahim  sepuluh  halaman,  Musa  sebelum 
Taurat  ada  sepuluh  halaman,  disamping  kitab  Taurat,  Injil,  Zabur  dan  Al-Qur'an." 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  45 


15.  Tanya,  "Ya  Rasulullah,  apakah  isi  lembaran  yang  diturunkan  kepada  Ibrahim?" 
Jawab:"Isinya  ialah:  Hai  Raja  yang  berkuasa,  dipuji  dan  sombong,  sesungguhnya  AKU 
tidak  mengutusmu  untuk  mengumpulkan  dunia,  melonggokkan  sebagian  di  atas 
sebagian,  akan  tetapi  AKU  mengutusmu  untuk  menerima  doanya  orang  yang  teraniaya 
agar  tidak  sampai  kepada-KU,  karena  AKU  tidak  akan  mengembalikannya  walaupun  ia 
datang  dari  seorang  yang  kafir. 

Seorang  yang  bijaksana  akan  membagi  waktunya  menjadi  beberapa  waktu  untuk 
bermunajat  kepada  Tuhannya,  beberapa  waktu  untuk  bertanya  pada  dirinya  sendiri 
(muhasabah),  beberapa  waktu  untuk  merenungkan  ciptaan  Allah,  dan  beberapa  waktu 
lagi  untuk  mengurus  keperluan  makan  dan  minumnya. 

Seorang  yang  bijaksana  tidak  akan  meributkan  (menyibukkan)  diri  melainkan  untuk 
tiga  Tujuan:  mencari  bekal  untuk  hari  kemudian  (Akhirat),  mencari  nafkah  hidup, 
dan  mencari  rizqi  yang  halal. 

Seorang  yang  bijaksana  hendaklah  mengenal  zamannya,  tekun  mengurus  urusannya, 
dan  menjaga  lidahnya.  Barangsiapa  yang  menyesuaikan  bicaranya  dengan  perbuatan, 
maka  akan  jarang  berbicara  melainkan  dalam  hal-hal  yang  mengenai  dirinya.  " 

16.  Tanya,  "Apakah  isi  lembaran-lembaran  yang  diturunkan  kepada  Musa,  ya  Rasulullah?" 
Jawab:"Isinya  adalah  semua  peringatan  dan  ibarat;  aku  heran  dari  orang  yang  yakin 
akn  mati  bagaimana  ia  dapat  bersuka-ria,  aku  heran  dari  orang  yang  yakin  dengan 
adanya  takdir  bagaimana  ia  membanting  tulang  bekerja,  aku  heran  dari  orang  yang 
melihat  keadaan  dunia  yang  selalu  berubah  bagaimana  ia  dapat  tenang 
mempercayainya  dan  aku  heran  dari  orang  yang  yakin  adanya  hari  hisab  besok, 
bagaimana  ia  enggan  beramal.  " 

17.  Tanya,  "Ya  Rasulullah,  apakah  ada  yang  sampai  kepada  kita  sesuatu  yang  dulu  ada  di 
tangan  Ibrahim  dan  Musa,  dan  apakah  yang  diturunkan  Allah  kepadamu?" 

Jawab:"Ada,  cobalah  baca  hai  Abu  Dzarr,  'Sesungguhnya  beruntunglah  orang  yang 
membersihkan  diri  (dengan  beriman)  dan  ia  ingat  akan  nama  Tuhannya,  lalu  ia 
bersholat.  Tetapi  kamu  (orang-orang  kafir)  memilih  kehidupan  duniawi.  Sedang 
kehidupan  akhirat  adalah  lebih  baik  dan  lebih  kekal.  ' Sesungguhnya  ini  benar2 
terdapat  dalam  kitab2  yang  dahulu  yaitu  kitab2  Ibrahim  dan  Musa.  " 

18.  Abu  Dzarr  bertanya,  "Apakah  wasiatmu  kepadaku,  ya  Rasulullah?" 

Ar-Rasul  S. A. W.  menjawab:"Hendaklah  engkau  bertaqwa  kepada  Allah,  karena  itu 
(taqwa)  adalah  pokok  segala  urusanmu.  " 

19.  Abu  Dzarr  bertanya  lagi,  "Apa  lagi  ya  Rasulullah?" 

Rasulullah  S. A. W.  menjawab:"Bacalah  Al-Qur'an  dan  berzikirlah  kepada  Allah, 
karena  itu  akan  menjadi  zikir  buatmu  di  langit  dan  cahaya  bagimu  di  dunia.  " 

20.  Tanya,  "Apa  lagi,  ya  Rasulullah?" 

Jawab:"Hindarilah  banyak  ketawa,  karena  itu  mematikan  hati  dan  menghilangkan 
cahaya  wajah.  " 

21.  Tanya,  "Apa  lagi,  ya  Rasulullah?" 

Jawab:"Laksanakanlah  kewajiban  berjihad,  karena  itu  merupakan  kerahiban 
perjuangan  bagi  umatku.  " 

22.  Tanya,  "Apa  lagi,  ya  Rasulullah?" 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  46 


Jawab:"Hendaklah  engkau  selalu  diam  (tidak  bercakap)  melainkan  untuk  kebaikan, 
karena  itu  dapat  mengusir  syaitan  dan  dapat  menolongmu  dalam  urusan  agamamu.  " 

23.  Tanya,  "Apa  lagi,  ya  Rasulullah?" 

Jawab:"Lihatlah  kepada  orang  yang  di  bawahmu  dan  janganlah  melihat  orang  yang 
berada  di  atasmu,  agar  engkau  tidak  memandang  rendah  akan  nikmat  yang  Allah 
berikan  kepadamu.  " 

24.  Abu  Dzarr  bertanya,  "Apa  lagi,  ya  Rasulullah?" 

Jawab:"Cintailah  orang-orang  fakir  miskin  dan  duduklah  bersama-sama  mereka,  agar 
engkau  tidak  memandang  rendah  dan  kecil  nikmat  Allah  kepadamu.  " 

25.  Bertanya  Abu  Dzarr,  "Apa  lagi,  ya  Rasulullah?" 

Rasulullah  S. A. W.  menjawab:"Hubungilah  kerabatmu,  walaupun  mereka  memutuskan 
hubungannya  dengan  engkau. " 

26.  Tanya  Abu  Dzarr,  "Apa  lagi  ya  Rasulullah?" 

Jawab  Rasululllah:"Katakanlah  apa  yang  haq  (yang  benar)  walaupun  itu  merupakan  hal 
yang  pahit.  " 

27.  Tanya,  "Apa  lagi  ya  Rasulullah?" 

Jawab:"  Janganlah  engkau  takut  dicerca  orang  karena  membela  agama  Allah. " 

28.  Tanya,  "Apa  lagi  ya  Rasulullah?" 

Jawab:"Apa  yang  engkau  ketahui  tentang  dirimu  akan  mencegahmu  mencampuri 
urusan  orang  lain  dan  janganlah  engkau  sesalkan  bahwa  orang  tidak  melakukan  apa 
yang  engkau  sukai.  Dan  cukup  sebagai  aib  bahwa  engkau  mengetahui  tentang  orang 
lain  apa  yang  engkau  tidak  mengetahui  tentang  dirimu  sendiri.  " 

Kemudian  Rasulullah  S. A. W.  memukul  dadaku  dengan  tangannya  seraya  bersabda: 
"Tiada  akal  seperti  kebijaksanaan,  tiada  wara'  seperti  memahami  diri  dan  tiada 
kebanggaan  seperti  akhlak  yang  baik.  " 


WUDHU' 

Banyak  diantara  kita  yang  kurang  sadar  akan  hakekat  bahwa  setiap  yang  dituntut 
dalam  Islam  mempunyai  hikmah  tersendiri. 

1.  Ketika  berkumur,  berniatlah  kamu  dengan,  "Ya  Allah,  ampunilah  dosa  mulut  dan 
lidahku  ini". 

Komentar  : Terkadang  kita  banyak  bercakap  akan  hal  hal  yang  tidak  berguna  / 
berfaedah. 

2.  Ketika  membasuh  muka,  berniatlah  kamu  dengan,  "Ya  Allah,  putihkanlah  muka  ku  di 
akhirat  kelak,  Janganlah  Kau  hitamkan  muka  ku  ini". 

Komentar  : Ahli  syurga  mukanya  putih  berseri-seri. 

3.  Ketika  membasuh  tangan  kanan,  berniatlah  kamu  dengan,  "Ya  Allah,  berikanlah  hisab- 
hisab  ku  di  tangan  kanan  ku  ini". 

Komentar  : Ahli  syurga  diberikan  hisab-hisabnya  di  tangan  kanan. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  47 


4.  Ketika  membasuh  tangan  kiri,  berniatlah  kamu  dengan,  "Ya  Allah,  janganlah  Kau 
berikan  hisab-hisab  ku  di  tangan  kiri  ku  ini". 

Komentar  : Ahli  neraka  diberikan  hisab-hisabnya  di  tangan  kiri. 

5.  Ketika  membasuh  kepala,  berniatlah  kamu  dengan,  "Ya  Allah,  lindungilah  aku  dari 
terik  matahari  di  padang  Mahsyar  dengan  Arasy  Mu"  Komentar  : Panas  di  Padang 
Mahsyar  dikisahkan  matahari  hanya  sejengkal  diatas  kepala. 

6.  Ketika  membasuh  telinga,  berniatlah  kamu  dengan,  "Ya  Allah,  ampunilah  dosa  telinga 
ku  ini" 

Komentar  : Terkadang  kita  sering  mendengar  hal-hal  yang  buruk  diantaranya 
mendengar  orang  mengumpat,  memfitnah,  lagu-lagu  bernuansa  maksiat 

7.  Ketika  membasuh  kaki  kanan,  berniatlah  kamu  dengan.  "Ya  Allah,  permudahkanlah  aku 
melintasi  titian  Siratul  Mustaqqim". 

Komentar  : Ahli  syurga  melintasi  titian  dengan  mudah  sekali 

8.  Ketika  membasuh  kaki  kiri,  berniatlah  kamu  dengan,  "Ya  Allah,  bawalah  kaki  kiriku 
pergi  ke  masjid-masjid,  surau-surau  dan  bukan  tempat-tempat  maksiat" 

Komentar  : Qada'  dan  Qadar  kita  di  tangan  Allah. 

Pernah  kita  terf  ikir  mengapa  kita  mengambil  wudhuk  sedemikian  rupa? 

Pernah  kita  terf  ikir  segala  hikmah  yang  kita  peroleh  dalam  menghayati  Islam? 

Pernah  kita  terf  ikir  mengapa  Allah  lahirkan  kita  sebagai  umat  Islam? 

Bersyukurlah  dan  bertaubatlah  setiap  saat. 


MEMAAFKAN,  ATAU  MEMBALAS  SECUKUPNYA 

Suatu  hari  'Aisyah  yang  tengah  duduk  santai  bersama  suaminya,  Rasulullah  S. A. W., 
dikagetkan  oleh  kedatangan  seorang  Yahudi  yang  minta  izin  masuk  ke  rumahnya  dengan 
ucapan  assamu'alaikum  (kecelakaan  bagimu)  sebagai  ganti  ucapan  assalamu'alaikum 
kepada  Rasulullah. 

Tak  lama  kemudian  datang  lagi  Yahudi  yang  lain  dengan  perbuatan  yang  sama.  Ia 
masuk  dan  mengucapkan  assamu'alaikum.  Jelas  sekali  bahwa  mereka  datang  dengan 
sengaja  untuk  mengganggu  ketenangan  Rasulullah. 

Menyaksikan  polah  tingkah  mereka  'Aisyah  gemas  dan  berteriak:  Kalianlah  yang 
celaka!.  Rasulullah  tidak  menyukai  reaksi  keras  istrinya.  Beliau  menegur,  "Hai  'Aisyah, 
jangan  kau  ucapkan  sesuatu  yang  keji.  Seandainya  Allah  menampakkan  gambaran  yang  keji 
secara  nyata,  niscaya  dia  akan  berbentuk  sesuatu  yang  paling  buruk  dan  jahat.  Berlemah 
lembut  atas  semuayang  telah  terjadi  akan  menghias  dan  memperindah  perbuatan  itu,  dan 
atas  segala  sesuatu  yang  bakal  terjadi  akan  menanamkan  keindahannya.  Kenapa  engkah 
harus  marah  dan  berang?" 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  48 


"Ya  Rasulullah,  apakah  engkau  tidak  mendengar  apa  yang  mereka  ucapkan  secara  keji 
sebagai  pengganti  dari  ucapan  salam?" 

"Ya,  aku  telah  mendengarnya.  Aku  pun  telah  menjawabnya  wa'alaikum  (juga  atas  kalian), 
dan  itu  sudah  cukup." 

Manusia  agung,  Muhammad  S. A. W.  ini  lagi-lagi  memberikan  pelajaran  yang  sangat 
berharga  kepada  istrinya,  yang  tentu  saja  berlaku  pula  bagi  segenap  kaum  muslimin. 
Betapa  beliau  telah  menunjukkan  suatu  kepribadian  yang  amat  matang  dan  sangat  dewasa 
dalam  menghadapi  berbagai  keadaan. 

Begitu  kokoh  pertahanan  dirinya,  sehingga  tidak  mudah  terpancing  amarahnya. 
Suatu  pengendalian  emosi  yang  luar  biasa.  Sebagai  istri,  'Aisyah  tentu  tidak  rela 
manakala  suami  tercintanya  menerima  ucapan  keji  dan  busuk  sebagaimana  yang  diucapkan 
oleh  orang  Yahudi.  Darahnya  segera  mendidih,  dan  tanpa  kendali  keluarlah  dari  kedua 
bibirnya  kata-kata  keji  pula  sebagai  balasan  atas  mereka. 

Apa  yang  dikatakan  oleh  'Aisyah  sebenarnya  dalam  batas  kewajaran.  Ia  tidak 
berlebihan  dalam  mengumpat  dan  mengata-katai  mereka.  Ia  hanya  membalas  secara 
setimpal  apa  yang  mereka  ucapkan.  Akan  tetapi  Rasulullah  belum  berkenan  terhadap 
ucapan  istrinya.  Beliau  ingin  agar  'Aisyah  mengganti  ucapannya  dengan  satu  kata  yang 
lugas  tapi  tetap  sopan.  Rasulullah  berkata,  "W a 'alaikum,  itu  sudah  cukup."  Urusan  salam 
ini  nampaknya  sederhana,  tapi  dalam  Islam  mendapatkan  porsi  perhatian  yang  cukup 
besar.  Salam  merupakan  pembuka  kata  dalam  setiap  perjumpaan,  baik  perjumpaan  di 
udara  maupun  di  darat  (tatap  muka).  Salam  bahkan  menunjukkan  kepribadian  seseorang. 

Orang  yang  secara  tiba-tiba  berkata-kata  tanpa  didahului  oleh  salam  bisa  dianggap 
kurang  etis  atau  tidak  sopan.  Apalagi  jika  akan  memasuki  rumah  orang.  Bahkan  nada 
suara,  ekspresi  wajah  dan  gaya  penampilan  ketika  mengucapkan  salam  menjadi  perhatian 
yang  sangat  besar.  Lebih  dari  itu,  orang  bisa  langsung  mengetahui  identitas  agama 
seseorang  dari  salamnya.  Jika  ada  penyiar  televisi  atau  nara  sumber  yang  diwawancarai 
mengucapkan  assalamu'alaikum,  segera  kita  ketahui  bahwa  orang  tersebut  beragama 
Islam.  Demikian  juga  bila  menggunakan  salam  yang  lain. 

Masalahnya  kemudian,  bagaimana  jika  assalamu  'alaikum  sudah  menjadi  tradisi 
nasional,  sehingga  warga  non-muslim  juga  mengucapkan  hal  yang  sama?  Banyak  di  antara 
kita  yang  kelagapan  menerima  ucapan  assalamu'alaikum  dari  kawan  atau  kenalan  yang 
nyata-nyata  bukan  muslim.  Ada  yang  menjawab  dengan  wa  'alaikum  salam,  tapi  ada  yang 
justru  tidak  menjawab  sama  sekali. 

Urusan  salam  ternyata  telah  diajarkan  oleh  Islam  sangat  rinci  sekali.  Termasuk  jika 
kita  mendapatkan  ucapan  assalamu'  alikum  dari  orang  non-muslim.  Dalam  hal  ini  kita 
cukup  menjawab  mereka  dengan  ucapan:  wa  'alikum.  Kenapa  demikian? 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  49 


Ada  dua  alasan.  Yang  pertama,  menjaga  hubungan  baik  dan  kesopanan.  Dengan 
ucapan  wa  'alaikum  mereka  merasa  mendapatkan  respon  baik  dari  kita.  Mereka  tidak 
merasa  diacuhkan.  Sebaliknya  mereka  merasa  dihormati  dan  diterima. 

Alasan  kedua,  dengan  hanya  menjawab  wa  'alaikum,  maka  berarti  kita  tidak  mendoakan 
kepada  mereka.  Sebab  doa  seorang  muslim  kepada  non-muslim  itu  tidak  diterima.  Kecuali 
mendoakan  agar  mereka  mengikuti  jalan  kebenaran,  yaitu  Islam.  Dengan  Islam  mudah- 
mudahan  mereka  selamat  di  dunia  dan  di  akhirat. 

Nabi  Ibrahim  adalah  seorang  anak  yang  sangat  mencintai  dan  menghormati  ayahnya. 
Itulah  sebabnya  ia  berdoa  agar  Allah  menyelamatkan  bapaknya. 

Akan  tetapi  perbuatan  Ibrahim  itu  mendapat  teguran  dari  Allah,  karena  bapaknya  masih 
musyrik,  menyembah  berhala. 

Demikian  juga  Nabi  Muhammad  S. A. W.  Beliau  sangat  mencintai  Abu  Thalib, 
pamannya.  Lewat  perlindungan  pamannya  inilah  jiwanya  selamat  dan  misinya  berhasil.  Tapi 
karena  sampai  akhir  hayatnya  Abu  Thalib  belum  juga  menyatakan  beriman  kepada  Allah, 
maka  Muhammad  S. A. W.  terhalang  mendoakannya. 

Inilah  adat  kesopanan  yang  diajarkan  Islam.  Kepada  orang  yang  tidak  seagama,  kita 
tetap  harus  berbuat  baik.  Apalagi  jika  orang  tersebut  telah  berjasa  kepada  kita.  Kepada 
orang  tua  yang  non-muslim  misalnya,  kita  harus  berbuat  baik.  Termasuk  jika  mereka 
memerintahkan  berbuat  maksiat,  kita  harus  tetap  berbuat  baik  kepada  mereka,  walaupun 
perintahnya  tidak  boleh  kita  jalankan.  Demikian  juga  kepada  orang  yang  jelas-jelas 
menunjukkan  permusuhannya,  kita  tidak  boleh  terpancing  berbuat  keji  dan  kotor.  Sebisa 
mungkin  kita  mengendalikan  diri. 

Jika  kita  berniat  membalasnya,  maka  balasan  itu  hendaknya  setimpal,  tidak  boleh 
berlebihan.  Pilihlah  kata-kata  yang  tegas,  lugas,  tapi  tetap  sopan. 

Dalam  ajaran  Islam  membalas  itu  tidak  terlarang,  akan  tetapi  memaaf  kan  itu  lebih 
baik.  Jika  benar-benar  kita  ingin  membalas,  balasan  itu  hendaknya  tidak  lebih  dari  yang 
ia  terima.  Berlebih-lebihan  dalam  pembalasan  merupakan  tindak  kezhaliman.  Allah 
berfirman: 

"Bulan  haram  dengan  bulan  haram,  dan  pada  sesuatu  yang  patut  dihormati,  berlaku  hukum 
qishash.  Oleh  sebab  itu  barangsiapa  yang  menyerang  kamu,  maka  seranglah  ia  seimbang 
dengan  serangan  terhadapmu.  Bertaqwalah  kepada  Allah  dan  ketahuilah,  bahwa  Allah 
bersama  orang-orang  yang  bertaqwa."  (QS  al-Baqarah:  194) 

Tidak  seperti  agama  lain  yang  mengajarkan  bahwa  bila  pipi  kananmu  dipukul  berikan  pipi 
kirimu.  Bila  jubahmu  diminta  berikan  bajumu. 

A\aran  ini  justru  tidak  manusiawi,  sebab  sangat  memberatkan  merekayang  dizhalimi. 
Islam  mengajarkan  agar  sesorang  bisa  memberi  balasan  setimpal  dengan  apa  yang  telah 
diterimanya.  Meskipun  demikian,  memaafkan  itu  jauh  lebih  baik. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  50 


Seperti  dalam  kasus  'Aisyah  di  atas,  jelas  bahwa  'Aisyah  sangat  bisa  membalas 
ucapan  keji  orang  Yahudi.  Apalagi  saat  itu  Rasulullah  bukan  saja  sebagai  pemimpin  ruhani, 
tapi  sekaligus  merupakan  kepala  Negara  yang  berkuasa.  Apa  susahnya  membalas  orang 
yang  menghinanya,  sedang  menjebloskan  mereka  ke  tahanan  saja  itu  merupakan  haknya. 
Tapi  Rasulullah  sebagai  manusia  agung  memilih  untuk  memberi  balasan  yang  secukupnya. 

Keperkasaan  seseorang  tidak  bisa  diukur  dari  kekuatan  fisiknya.  Orang  yang  jantan, 
bukan  mereka  yang  ahli  bertinju,  bukan  mereka  yang  disetiap  pertandingan  tak 
terkalahkan.  Menurut  determinasi  Islam  orang  yang  kuat  adalah  mereka  yang  di  kala 
marah  bisa  menahan  dirinya.  Rasulullah  bersabda,  "Bukan  dikatakan  pemberani  karena 
seseorang  cepat  meluapkan  amarahnya.  Seorang  pemberani  adalah  mereka  yang  dapat 
menguasai  diri  (nafsu)-nya  sewaktu  marah."  (HR  Bukhari  dan  Muslim) 

Menahan  marah  bukan  pekerjaan  mudah.  Menuntut  perjuangan  yang  amat  berat  lagi 
susah,  apalagi  bagi  mereka  yang  sedang  mempunyai  kemampuan  dan  kekuasaan  untuk 
meluapkan  kemarahannya.  Akan  tetapi  justru  di  sinilah  seseorang  itu  dinilai,  apakah  layak 
disebut  ksatria  atau  tidak.  Seorang  ksatria  adalah  yang  mampu  menahan  marahnya,  akan 
tetapi  jika  kezhaliman  itu  sudah  melampau  batas,  ia  mampu  membalasnya,  setimpal 
dengan  perlakuan  orang  tersebut.  Orang  yang  seperti  ini  akan  mendapat  jaminan  dari 
Allah,  berupa  kecintaan  yang  mendalam. 

Rasulullah  bersabda:  "Ada  tiga  hal  yang  jika  dimiliki  seseorang,  ia  akan  mendapatkan 
pemeliharaan  dari  Allah,  akan  dipenuhi  dengan  rahmat-Nya,  dan  Allah  akan  senantiasa 
memasukkannya  dalam  lingkungan  hamba  yang  mendapatkan  cinta-Nya,  yaitu  (1) 
seseorang  yang  selalu  bersyukur  manakala  mendapat  nikmat  dari-Nya  (2)  seseorang  yang 
mampu  meluapkan  amarahnya  tetapi  mampu  memberi  maaf  atas  kesalahan  orang,  (3) 
seseorang  yang  apabila  sedang  marah,  dia  menghentikan  marahnya."  (HR  Hakim) 

Dalam  menghadapi  situasi  yang  cenderung  memancing  emosi,  manusia  dapat 
dibedakan  dalam  tiga  tipe.  Pertama,  orang  yang  tidak  merasa  marah  padahal  penyebabnya 
ada.  Kedua,  orang  yang  merasa  marah  tetapi  mampu  menahan  amarahnya  dan  mau 
memaafkan.  Sedang  ketiga,  mereka  yang  merasa  marah,  mampu  menahan  marah,  tapi 
tidak  bisa  memaafkannya.  Dari  ketiga  kategori  ini  tentu  saja  golongan  pertamayang  lebih 
utama.  Mereka  disebut  telah  memiliki  hilm,  sifat  sabar  yang  sangat  besar.  Sabar  di  atas 
sabar.  Sifat  ini  telah  dimiliki  Rasulullah  S. A. W.,  dan  telah  dibuktikan  dalam  berbagai 
peristiwa. 

Tentang  sifat  hilm  ini  Rasulullah  bersabda,  "Maukah  aku  ceritakan  kepadamu 
tentang  sesuatu  yang  menyebabkan  Allah  memuliakan  bangunan  dan  meninggikan 
derajatmu?  Para  sahabat  menjawab,  tentu.  Rasul  bersabda,  'Kamu  bersikap  sabar  (hilm) 
kepada  orang  yang  membencimu,  memaafkan  orang  yang  berbuat  zhalim  kepadmu, 
memberi  kepada  orang  yang  memusuhimu,  dan  menghubungi  orang  yang  telah  memutuskan 
silaturrahim  denganmu.'"  (HR  Thabrani)_ 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  5 1 


FATHIMAH  AZ-ZAHRA  RHA  DAN  GILINGAN  GANDUM 

Suatu  hari  masuklah  Rasulullah  S. A. W.  menemui  anandanya  Fathimah  az-zahra  rha. 
Didapatinya  anandanya  sedang  menggiling  syair  (sejenis  padi-padian)  dengan 
menggunakan  sebuah  penggilingan  tangan  dari  batu  sambil  menangis. 

Rasulullah  S. A. W.  bertanya  pada  anandanya,  "apa  yang  menyebabkan  engkau 
menangis  wahai  Fathimah?,  semoga  Allah  S. W. T tidak  menyebabkan  matamu  menangis". 
Fathimah  rha.  berkata,  "ayahanda,  penggilingan  dan  urusan-urusan  rumah  tanggalah  yang 
menyebabkan  ananda  menangis". 

Lalu  duduklah  Rasulullah  S. A. W.  di  sisi  anandanya.  Fathimah  rha.  melanjutkan 
perkataannya,  "Ayahanda  sudikah  kiranya  Ayahanda  meminta  'aliy  (suaminya)  mencarikan 
ananda  seorang  jariah  untuk  menolong  ananda  menggiling  gandum  dan  mengerjakan 
pekerjaan-pekerjaan  di  rumah". 

Mendengar  perkataan  anandanya  ini  maka  bangunlah  Rasulullah  S. A. W.  mendekati 
penggilingan  itu.  Beliau  mengambil  syair  (sejenis  gandum)  dengan  tangannya  yang 
diberkati  lagi  mulia  dan  diletakkannya  di  dalam  penggilingan  tangan  itu  seraya 
diucapkannya  "Bismillaahirrahmaanirrahiim".  Penggilingan  tersebut  berputar  dengan 
sendirinya  dengan  izin  Allah  S. W. T.  Rasulullah  S. A. W.  meletakkan  syair  ke  dalam 
penggilingan  tangan  itu  untuk  anandanya  dengan  tangannya  sedangkan  penggilingan  itu 
berputar  dengan  sendirinya  seraya  bertasbih  kepada  Allah  S. W. T dalam  berbagai  bahasa 
sehingga  habislah  butir-butir  syair  itu  digilingnya. 

Rasulullah  S. A. W.  berkata  kepada  gilingan  tersebut,  "Berhentilah  berputar  dengan 
izin  Allah  S. W. T",  maka  penggilingan  itu  berhenti  berputar  lalu  penggilingan  itu  berkata- 
kata  dengan  izin  Allah  S. W. T yang  berkuasa  menjadikan  segala  sesuatu  dapat  bertutur 
kata.  Maka  katanya  dalam  bahasa  Arab  yang  fasih,  "ya  Rasulullah  S. A. W.,  demi  Allah 
Tuhan  yang  telah  menjadikan  baginda  dengan  kebenaran  sebagai  Nabi  dan  Rasul-Nya, 
kalaulah  baginda  menyuruh  hamba  menggiling  syair  dari  Masyriq  dan  Maghrib  pun  niscaya 
hamba  gilingkan  semuanya.  Sesungguhnya  hamba  telah  mendengar  dalam  kitab  Allah 
S. W. T suatu  ayat  yang  berbunyi  : (artinya)  "Hai  orang-orang  yang  beriman,  peliharalah 
dirimu  dan  keluargamu  dari  api  neraka  yang  bahan  bakarnya  adalah  manusia  dan  batu; 
penjaganya  para  malaikat  yang  kasar,  yang  keras,  yang  tidak  mendurhakai  Allah  terhadap 
apa  yang  dititahkan-Nya  kepada  mereka  dan  mereka  mengerjakan  apa  yang  dititahkan". 

Maka  hamba  takut,  ya  Rasulullah  kelak  hamba  menjadi  batu  yang  masuk  ke  dalam 
neraka.  Rasulullah  S. A. W.  kemudian  bersabda  kepada  batu  penggilingan  itu, 
"bergembiralah  karena  engkau  adalah  salah  satu  dari  batu  mahligai  Fathimah  az-zahra  di 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  52 


dalam  sorga".  Maka  bergembiralah  penggilingan  batu  itu  mendengar  berita  itu  kemudian 
diamlah  ia. 

Rasulullah  S. A. W.  bersabda  kepada  anandanya,  "Jika  Allah  S. W. T menghendaki 
wahai  Fathimah,  niscaya  penggilingan  itu  berputar  dengan  sendirinya  untukmu.  Akan 
tetapi  Allah  S. W. T menghendaki  dituliskan-Nya  untukmu  beberapa  kebaikan  dan 
dihapuskan  oleh  Nya  beberapa  kesalahanmu  dan  diangkat-Nya  untukmu  beberapa  derajat. 

Ya  Fathimah,  perempuan  mana  yang  menggiling  tepung  untuk  suaminya  dan  anak- 
anaknya,  maka  Allah  S. W. T menuliskan  untuknya  dari  setiap  biji  gandum  yang  digilingnya 
suatu  kebaikan  dan  mengangkatnya  satu  derajat. 

Ya  Fathimah  perempuan  mana  yang  berkeringat  ketika  ia  menggiling  gandum  untuk 
suaminya  maka  Allah  S. W. T menjadikan  antara  dirinya  dan  neraka  tujuh  buah  parit. 

Ya  Fathimah,  perempuan  mana  yang  meminyaki  rambut  anak-anaknya  dan  menyisir 
rambut  mereka  dan  mencuci  pakaian  mereka  maka  Allah  S. W. T akan  mencatatkan  baginya 
ganjaran  pahala  orang  yang  memberi  makan  kepada  seribu  orang  yang  lapar  dan  memberi 
pakaian  kepada  seribu  orang  yang  bertelanjang. 

Ya  Fathimah,  perempuan  mana  yang  menghalangi  hajat  tetangga-tetangganya  maka 
Allah  S. W. T akan  menghalanginya  dari  meminum  air  telaga  Kautshar  pada  hari  kiamat. 

Ya  Fathimah,  yang  lebih  utama  dari  itu  semua  adalah  keridhaan  suami  terhadap 
istrinya.  Jikalau  suamimu  tidak  ridha  denganmu  tidaklah  akan  aku  do'akan  kamu.  Tidaklah 
engkau  ketahui  wahai  Fathimah  bahwa  ridha  suami  itu  daripada  Allah  S. W. T dan 
kemarahannya  itu  dari  kemarahan  Allah  S. W. T?. 

Ya  Fathimah,  apabila  seseorang  perempuan  mengandung  janin  dalam  rahimnya  maka 
beristighfarlah  para  malaikat  untuknya  dan  Allah  S. W. T akan  mencatatkan  baginya  tiap- 
tiap  hari  seribu  kebaikan  dan  menghapuskan  darinya  seribu  kejahatan.  Apabila  ia  mulai 
sakit  hendak  melahirkan  maka  Allah  S. W. T mencatatkan  untuknya  pahala  orang-orang 
yang  berjihad  pada  jalan  Allah  yakni  berperang  sabil.  Apabila  ia  melahirkan  anak  maka 
keluarlah  ia  dari  dosa-dosanya  seperti  keadaannya  pada  hari  ibunya  melahirkannya  dan 
apabila  ia  meninggal  tiadalah  ia  meninggalkan  dunia  ini  dalam  keadaan  berdosa  sedikitpun, 
dan  akan  didapatinya  kuburnya  menjadi  sebuah  taman  dari  taman-taman  sorga,  dan  Allah 
S. W. T akan  mengkaruniakannya  pahala  seribu  haji  dan  seribu  umrah  serta 
beristighfarlah  untuknya  seribu  malaikat  hingga  hari  kiamat. 

Perempuan  mana  yang  melayani  suaminya  dalam  sehari  semalam  dengan  baik  hati  dan 
ikhlas  serta  niat  yang  benar  maka  Allah  S. W. T akan  mengampuni  dosa-dosanya  semua  dan 
Allah  S. W. T akan  memakaikannya  sepersalinan  pakaian  yang  hijau  dan  dicatatkan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  005 


Page  53 


untuknya  dari  setiap  helai  bulu  dan  rambut  yang  ada  pada  tubuhnya  seribu  kebaikan  dan 
dikaruniakan  Allah  untuknya  seribu  pahala  haji  dan  umrah. 

Ya  Fathimah,  perempuan  mana  yang  tersenyum  dihadapan  suaminya  maka  Allah 
S. W. T akan  memandangnya  dengan  pandangan  rahmat.  Ya  Fathimah  perempuan  mana  yang 
menghamparkan  hamparan  atau  tempat  untuk  berbaring  atau  menata  rumah  untuk 
suaminya  dengan  baik  hati  maka  berserulah  untuknya  penyeru  dari  langit  (malaikat), 
"Teruskanlah  'amalmu  maka  Allah  S. W. T telah  mengampunimu  akan  sesuatu  yang  telah 
lalu  dari  dosamu  dan  sesuatu  yang  akan  datang". 

Ya  Fathimah,  perempuan  mana  yang  meminyakan  rambut  suaminya  dan  janggutnya 
dan  memotongkan  kumisnya  serta  menggunting  kukunya  maka  Allah  S. W. T akan 
memberinya  minuman  dari  sungai-sungai  sorga  dan  Allah  S. W. T akan  meringankan 
sakarotulmaut-nya,  dan  akan  didapatinya  kuburnya  menjadi  sebuah  taman  dari  taman- 
taman  sorga  seta  Allah  S. W. T akan  menyelamatkannya  dari  api  neraka  dan  selamatlah  ia 
melintas  di  atas  titian  Shirat". 


0000 

"Jika  kau  sampaikan  rahasiamu  pada  angin, 
jangan  salahkan  angin  bila  ia  kabarkan  pada  pepohonan." 

Semoga  apa  yang  telah  saya  sampaikan  ini  ada  manfaatnya, 

Bila  ada  salah  kata  mohon  dimaafkan  yang  benar  itu  pasti  datangnya  dari  Allah  S. W. T 
Wallahu'alam  bishawab  Wabillahi  taufik  walhfdayah, 
Wassalamu'alaikum  warahmatullahi  wabarakatuh. 

Insya  Allah  Bersambung 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:09:51 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  1 


“ Bfsmniaahfrrahmaanfrrahfm  " 


Sabda  Rasullullah  S.A.W  , 'Seorang  hamba  yang  berpuasa  dalam  bulan 
Ramadhan  dengan  ikhlas  kepada  Allah  SWT,  dia  akan  diberikan  oleh  Allah 

SWT  7 perkara: 

1 .  Akan  dicairkan  daging  haram  yang  tumbuh  dari  badannya 
(daging  yang  tumbuh  daripada  makanan  yang  haram). 

2.  Rahmat  Allah  sentiasa  dekat  dengannya. 

3.  Diberi  oleh  Allah  sebaik-baik  amal. 

4.  Dijauhkan  daripada  merasa  lapar  dan  dahaga. 

5.  Diringankan  baginya  siksa  kubur  (siksa  yang  amat  mengerikan). 

6.  Diberikan  cahaya  oleh  Allah  SWT  pada  hari  Kiamat 

untuk  menyeberang  Titian  Sirath. 

7.  Allah  SWT  akan  memberinya  kemudahan  di  syurga.' 

•k-k-k 

Adalah  Rasulullah  SAW  memberi  khabar  gembira  kepada  para  sahabatnya 
dengan  bersabda,  "Telah  datang  kepadamu  bulan  Ramadhan,  bulan  yang 
diberkahi.  Allah  mewajibkan  kepadamu  puasa  didalamnya;  pada  bulan  ini 
pintu-pintu  Surga  dibuka,  pintu-pintu  neraka  ditutup  dan  para  setan  diikat;  juga 
terdapat  pada  bulan  ini  malam  yang  lebih  baik  daripada  seribu  bulan, 
barangsiapa  tidak  memperoleh  kebaikannya  maka  dia  tidak  memperoleh  apa- 

apa'."  (HR.  Ahmad  dan  An-Nasa'i) 

Ilmu  yang  bermanfaat  ialah  salah  satu  amal  yang  berkekalan 
bagi  orang  yang  mengajarnya  meskipun  dia  sudah  mati. 


Disusun  Oleh  : 

Edi  S.  Kurniawan 

e-mail  : Edieskurniawan@yahoo.com 


( Dipersembahkan  untuk  semua  Ikhwan-Akhwat  Muslim  dimana  saja  berada  ) 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  2 


KISAH  TSABIT  BIN  IBRAHIM 

Seorang  lelaki  yang  saleh  bernama  Tsabit  bin  Ibrahim  sedang  berjalan  di  pinggiran 
kota  Kufah.  Tiba-tiba  dia  melihat  Sebuah  apel  jatuh  keluar  pagar  sebuah  kebun  buah- 
buahan. 

Melihat  apel  yang  merah  ranum  itu  tergeletak  di  tanah  membuat  air  liur  Tsabit 
terbit,  apalagi  di  hari  yang  panas  dan  tengah  kehausan.  Maka  tanpa  berpikir  panjang 
dipungut  dan  dimakannyalah  buah  apel  yang  lezat  itu.  akan  tetapi  baru  setengahnya  di 
makan  dia  teringat  bahwa  buah  itu  bukan  miliknya  dan  dia  belum  mendapat  ijin 
pemiliknya. 

Maka  ia  segera  pergi  kedalam  kebun  buah-buahan  itu  hendak  menemui  pemiliknya 
agar  menghalalkan  buah  yang  telah  dimakannya.  Di  kebun  itu  ia  bertemu  dengan  seorang 
lelaki.  Maka  langsung  saja  dia  berkata,  "Aku  sudah  makan  setengah  dari  buah  apel  ini. 
Aku  berharap  Anda  menghalalkannya".  Orang  itu  menjawab,  "Aku  bukan  pemilik  kebun  ini. 
Aku  Khadamnya  yang  ditugaskan  merawat  dan  mengurusi  kebunnya". 

Dengan  nada  menyesal  Tsabit  bertanya  lagi,  "Dimana  rumah  pemiliknya?  Aku  akan 
menemuinya  dan  minta  agar  dihalalkan  apel  yang  telah  kumakan  ini."  Pengurus  kebun  itu 
memberitahukan,  "Apabila  engkau  ingin  pergi  kesana  maka  engkau  harus  menempuh 
per  jalan  sehari  semalam". 

Tsabit  bin  Ibrahim  bertekad  akan  pergi  menemui  si  pemilik  kebun  itu.  Katanya 
kepada  orang  tua  itu,  "Tidak  mengapa.  Aku  akan  tetap  pergi  menemuinya,  meskipun 
rumahnya  jauh.  Aku  telah  memakan  apel  yang  tidak  halal  bagiku  karena  tanpa  seijin 
pemiliknya.  Bukankah  Rasulullah  Saw  sudah  memperingatkan  kita  lewat  sabdanya  : "Siapa 
yang  tubuhnya  tumbuh  dari  yang  haram,  maka  ia  lebih  layak  menjadi  umpan  api  neraka" 

Tsabit  pergi  juga  ke  rumah  pemilik  kebun  itu,  dan  setiba  di  sana  dia  langsung 
mengetuk  pintu.  Setelah  si  pemilik  rumah  membukakan  pintu,  Tsabit  langsung  memberi 
salam  dengan  sopan,  seraya  berkata,"  Wahai  tuan  yang  pemurah,  saya  sudah  terlanjur 
makan  setengah  dari  buah  apel  tuan  yang  jatuh  ke  luar  kebun  tuan.  Karena  itu  maukah 
tuan  menghalalkan  apa  yang  sudah  kumakan  itu  ?" 

Lelaki  tua  yang  ada  dihadapan  Tsabit  mengamatinya  dengan  cermat.  Lalu  dia  berkata 
tiba-tiba,  "Tidak,  aku  tidak  bisa  menghalalkannya  kecuali  dengan  satu  syarat."  Tsabit 
merasa  khawatir  dengan  syarat  itu  karena  takut  ia  tidak  bisa  memenuhinya.  Maka  segera 
ia  bertanya,  "Apa  syarat  itu  tuan  ?"  Orang  itu  menjawab,  "Engkau  harus  mengawini 
putriku  I" 

Tsabit  bin  Ibrahim  tidak  memahami  apa  maksud  dan  tujuan  lelaki  itu,  maka  dia  berkata, 
"Apakah  karena  hanya  aku  makan  setengah  buah  apelmu  yang  keluar  dari  kebunmu,  aku 
harus  mengawini  putrimu  ?" 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  3 


Tetapi  pemilik  kebun  itu  tidak  menggubris  pertanyaan  Tsabit.  Ia  malah 
menambahkan,  katanya,  "Sebelum  pernikahan  dimulai  engkau  harus  tahu  dulu  kekurangan- 
kekurangan  putriku  itu.  Dia  seorang  yang  buta,  bisu,  dan  tuli.  Lebih  dari  itu  ia  juga 
seorang  yang  lumpuh!" 

Tsabit  amat  terkejut  dengan  keterangan  si  pemilik  kebun.  Dia  berpikir  dalam 
hatinya,  apakah  perempuan  seperti  itu  patut  dia  persunting  sebagai  istri  gara-gara 
setengah  buah  apel  yang  tidak  dihalalkan  kepadanya?  Kemudian  pemilik  kebun  itu 
menyatakan  lagi,  "Selain  syarat  itu  aku  tidak  bisa  menghalalkan  apa  yang  telah  kau 
makan  !" 

Namun  Tsabit  kemudian  menjawab  dengan  mantap,  "Aku  akan  menerima  pinangannya 
dan  perkawinanya.  Aku  telah  bertekad  akan  mengadakan  transaksi  dengan  Allah  Rabbul 
'alamin.  Untuk  itu  aku  akan  memenuhi  kewajiban-kewajiban  dan  hak-hakku  kepadanya 
karena  aku  amat  berharap  Allah  selalu  meridhaiku  dan  mudah-mudahan  aku  dapat 
meningkatkan  kebaikan-kebaikanku  di  sisi  Allah  Ta'ala". 

Maka  pernikahan  pun  dilaksanakan.  Pemilik  kebun  itu  menghadirkan  dua  saksi  yang 
akan  menyaksikan  akad  nikah  mereka.  Sesudah  perkawinan  usai,  Tsabit  dipersilahkan 
masuk  menemui  istrinya.  Sewaktu  Tsabit  hendak  masuk  kamar  pengantin,  dia  berpikir 
akan  tetap  mengucapkan  salam  walaupun  istrinya  tuli  dan  bisu,  karena  bukankah  malaikat 
Allah  yang  berkeliaran  dalam  rumahnya  tentu  tidak  tuli  dan  bisu  juga.  Maka  iapun 
mengucapkan  salam  ,"Assalamu'alaikum..." 

Tak  dinyana  sama  sekali  wanita  yang  ada  dihadapannya  dan  kini  resmi  jadi  istrinya 
itu  menjawab  salamnya  dengan  baik.  Ketika  Tsabit  masuk  hendak  menghampiri  wanita 
itu  , dia  mengulurkan  tangan  untuk  menyambut  tangannya  . Sekali  lagi  Tsabit  terkejut 
karena  wanita  yang  kini  menjadi  istrinya  itu  menyambut  uluran  tangannya. 

Tsabit  sempat  terhentak  menyaksikan  kenyataan  ini.  "Kata  ayahnya  dia  wanita  tuli 
dan  bisu  tetapi  ternyata  dia  menyambut  salamnya  dengan  baik.  Jika  demikian  berarti 
wanita  yang  ada  dihadapanku  ini  dapat  mendengar  dan  tidak  bisu.  Ayahnya  juga 
mengatakan  bahwa  dia  buta  dan  lumpuh  tetapi  ternyata  dia  menyambut  kedatanganku 
dengan  ramah  dan  mengulurkan  tangan  dengan  mesra  pula",  Kata  Tsabit  dalam  hatinya. 

Tsabit  berpikir,  mengapa  ayahnya  menyampaikan  berita-berita  yang  bertentangan 
dengan  yang  sebenarnya  ? 

Setelah  Tsabit  duduk  di  samping  istrinya  , dia  bertanya,  "Ayahmu  mengatakan  kepadaku 
bahwa  engkau  buta  . Mengapa  ?"  Wanita  itu  kemudian  berkata,  "Ayahku  benar,  karena 
aku  tidak  pernah  melihat  apa-apa  yang  diharamkan  Allah". 

Tsabit  bertanya  lagi,  "Ayahmu  juga  mengatakan  bahwa  engkau  tuli.  Mengapa?" 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  4 


Wanita  itu  menjawab,  "Ayahku  benar,  karena  aku  tidak  pernah  mau  mendengar  berita  dan 
cerita  orang  yang  tidak  membuat  ridha  Allah. 

Ayahku  juga  mengatakan  kepadamu  bahwa  aku  bisu  dan  lumpuh,  bukan  ?"  Tanya 
wanita  itu  kepada  Tsabit  yang  kini  sah  menjadi  suaminya.  Tsabit  mengangguk  perlahan 
mengiyakan  pertanyaan  istrinya.  Selanjutnya  wanita  itu  berkata,  "aku  dikatakan  bisu 
karena  dalam  banyak  hal  aku  hanya  menggunakan  lidahku  untuk  menyebut  asma  Allah 
Ta'ala  saja.  Aku  juga  dikatakan  lumpuh  karena  kakiku  tidak  pernah  pergi  ke  tempat- 
tempat  yang  bisa  menimbulkan  kegusaran  Allah  Ta'ala". 

Tsabit  amat  bahagia  mendapatkan  istri  yang  ternyata  amat  saleh  dan  wanita  yang 
memelihara  dirinya.  Dengan  bangga  ia  berkata  tentang  istrinya,  "Ketika  kulihat 
wajahnya...  Subhanallah  , dia  bagaikan  bulan  purnama  di  malam  yang  gelap". 

Tsabit  dan  istrinya  yang  salihah  dan  cantik  itu  hidup  rukun  dan  berbahagia.  Tidak 
lama  kemudian  mereka  dikaruniai  seorang  putra  yang  ilmunya  memancarkan  hikmah  ke 
seluruh  penjuru  dunia.  Itulah  Al  Imam  Abu  Hanifah  An  Nu'man  bin  Tsabit. 


WAHYU  TERAKHIR  KEPADA  RASULULLAH  SAW 

Diriwayatkan  bahwa  surah  Al-Maaidah  ayat  3 diturunkan  pada  sesudah  waktu  asar 
yaitu  pada  hari  Jumaat  di  padang  Arafah  pada  musim  haji  penghabisan  [Wada1]. 

Pada  masa  itu  Rasulullah  SAW  berada  di  Arafah  di  atas  unta.  Ketika  ayat  ini  turun 
Rasulullah  SAW  tidak  begitu  jelas  penerimaannya  untuk  mengingati  isi  dan  makna  yang 
terkandung  dalam  ayat  tersebut.  Kemudian  Rasulullah  SAW  bersandar  pada  unta  beliau, 
dan  unta  beliau  pun  duduk  perlahan-lahan.  Setelah  itu  turun  malaikat  Jibril  AS  dan 
berkata: 

"Wahai  Muhammad,  sesungguhnya  pada  hari  ini  telah  disempurnakan  urusan  agamamu, 
maka  terputuslah  apa  yang  diperintahkan  oleh  Allah  S. W. T dan  demikian  juga  apa  yang 
terlarang  olehnya.  Oleh  itu  kamu  kumpulkan  para  sahabatmu  dan  beritahu  kepada  mereka 
bahwa  hari  ini  adalah  hari  terakhir  aku  bertemu  dengan  kamu." 

Setelah  Malaikat  Jibril  AS  pergi  maka  Rasulullah  SAW  pun  berangkat  ke  Mekah  dan 
terus  pergi  ke  Madinah.Setelah  Rasulullah  SAW  mengumpulkan  para  sahabat  beliau,  maka 
Rasulullah  SAW  pun  menceritakan  apa  yang  telah  diberitahu  oleh  malaikat  Jibril  AS. 
Apabila  para  sahabat  mendengar  hal  yang  demikian  maka  mereka  pun  gembira  sambil 
berkata: 

"Agama  kita  telah  sempurna.  Agama  kila  telah  sempurna." 

Apabila  Abu  Bakar  ra.  mendengar  keterangan  Rasulullah  SAW  itu,  maka  ia  tidak 
dapat  menahan  kesedihannya  maka  ia  pun  kembali  ke  rumah  lalu  mengunci  pintu  dan 
menangis  sekuat-kuatnya.  Abu  Bakar  ra.  menangis  dari  pagi  hingga  ke  malam.  Kisah 
tentang  Abu  Bakar  ra.  menangis  telah  sampai  kepada  para  sahabat  yang  lain,  maka 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  5 


berkumpullah  para  sahabat  di  depan  rumah  Abu  Bakar  ra.  dan  mereka  berkata:  "Wahai 
Abu  Bakar,  apakah  yang  telah  membuat  kamu  menangis  sehingga  begini  sekali 
keadaanmu?  Seharusnya  kamu  merasa  gembira  sebab  agama  kita  telah  sempurna." 
Mendengarkan  pertanyaan  dari  para  sahabat  maka  Abu  Bakar  ra.  pun  berkata,  "Wahai 
para  sahabatku,  kamu  semua  tidak  tahu  tentang  musibah  yang  menimpa  kamu,  tidakkah 
kamu  tahu  bahwa  apabila  sesualu  perkara  itu  telah  sempurna  maka  akan  kelihatanlah  akan 
kekurangannya.  Dengan  turunnya  ayat  tersebut  bahwa  ia  menunjukkan  perpisahan  kita 
dengan  Rasulullah  SAW.  Hasan  dan  Husin  menjadi  yatim  dan  para  isteri  nabi  menjadi 
janda." 

Setelah  mereka  mendengar  penjelasan  dari  Abu  Bakar  ra.  maka  sadarlah  mereka 
akan  kebenaran  kata-kata  Abu  Bakar  ra.,  lalu  mereka  menangis  dengan  sekuat-kuatnya. 
Tangisan  mereka  telah  didengar  oleh  para  sahabat  yang  lain,  maka  mereka  pun  terus 
memberitahu  Rasulullah  SAW  tentang  apa  yang  mereka  lihat  itu.  Berkata  salah  seorang 
dari  para  sahabat,  "Ya  Rasulullah  SAW,  kami  baru  kembali  dari  rumah  Abu  Bakar  ra.  dan 
kami  dapati  banyak  orang  menangis  dengan  suara  yang  kuat  di  depan  rumah  beliau." 
Apabila  Rasulullah  SAW  mendengar  keterangan  dari  para  sahabat,  maka  berubahlah 
muka  Rasulullah  SAW  dan  dengan  bergegas  beliau  menuju  ke  rumah  Abu  Bakar  ra.. 
Setelah  Rasulullah  SAW  sampai  di  rumah  Abu  Bakar  ra.  maka  Rasulullah  SAW  melihat 
kesemua  mereka  yang  menangis  dan  bertanya,  "Wahai  para  sahabatku,  kenapakah  kamu 
semua  menangis?." 

Kemudian  Ali  ra.  berkata,  "Ya  Rasulullah  SAW,  Abu  Bakar  ra.  mengatakan  dengan 
turunnya  ayat  ini  membawa  tanda  bahwa  waktu  wafatmu  telah  dekat.  Adakah  ini  benar  ya 
Rasulullah?."  Lalu  Rasulullah  SAW  berkata:  "Semua  yang  dikatakan  oleh  Abu  Bakar  ra. 
adalah  benar,  dan  sesungguhnya  waktu  untuk  aku  meninggalkan  kamu  semua  telah  dekat". 

Setelah  Abu  Bakar  ra.  mendengar  pengakuan  Rasulullah  SAW,  maka  ia  pun  menangis 
sekuat  tenaganya  sehingga  ia  jatuh  pingsan.  Sementara  'Ukasyah  ra.  berkata  kepada 
Rasulullah  SAW,  'Ya  Rasulullah,  waktu  itu  saya  anda  pukul  pada  tulang  rusuk  saya.  Oleh 
itu  saya  hendak  tahu  apakah  anda  sengaja  memukul  saya  atau  hendak  memukul  unta 
baginda."  Rasulullah  SAW  berkata:  "Wahai  'Ukasyah,  Rasulullah  SAW  sengaja  memukul 
kamu."  Kemudian  Rasulullah  SAW  berkata  kepada  Bilal  ra.,  "Wahai  Bilal,  kamu  pergi  ke 
rumah  Fathimah  dan  ambilkan  tongkatku  ke  mari."  Bilal  keluar  dari  masjid  menuju  ke 
rumah  Fathimah  sambil  meletakkan  tangannya  di  atas  kepala  dengan  berkata,  "Rasulullah 
telah  menyediakan  dirinya  untuk  dibalas  [diqishash]." 

Setelah  Bilal  sampai  di  rumah  Fathimah  maka  Bilal  pun  memberi  salam  dan  mengetuk 
pintu.  Kemudian  Fathimah  ra.  menyahut  dengan  berkata:  "Siapakah  di  pintu?."  Lalu  Bilal 
ra.  berkata:  "Saya  Bilal,  saya  telah  diperintahkan  oleh  Rasulullah  SAW  unluk  mengambil 
tongkat  beliau. "Kemudian  Fathimah  ra.  berkata:  "Wahai  Bilal,  untuk  apa  ayahku  minta 
tongkatnya."  Berkata  Bilal  ra.:  "Wahai  Fathimah,  Rasulullah  SAW  telah  menyediakan 
dirinya  untuk  digishash."  Bertanya  Fathimah  ra.  lagi:  "Wahai  Bilal,  siapakah  manusia  yang 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  6 


sampai  hatinya  untuk  menqishash  Rasulullah  SAW?"  Bilal  ra.  tidak  menjawab  perlanyaan 
Fathimah  ra.(  Setelah  Fathimah  ra.  memberikan  tongkat  tersebut,  maka  Bilal  pun 
membawa  tongkat  itu  kepada  Rasulullah  SAW  Setelah  Rasulullah  SAW  menerima  tongkat 
tersebut  dari  Bilal  ra.  maka  beliau  pun  menyerahkan  kepada  'Ukasyah. 

Melihatkan  hal  yang  demikian  maka  Abu  Bakar  ra.  dan  Umar  ra.  tampil  ke  depan 
sambil  berkata:  "Wahai  'Ukasyah,  janganlah  kamu  qishash  baginda  SAW  tetapi  kamu 
qishashlah  kami  berdua."  Apabila  Rasulullah  SAW  mendengar  kata-kata  Abu  Bakar  ra. 
dan  Umar  ra.  maka  dengan  segera  beliau  berkata:  "Wahai  Abu  Bakar,  Umar  dudukiah 
kamu  berdua,  sesungguhnya  Allah  S. W. T telah  menetapkan  tempatnya  untuk  kamu 
berdua."  Kemudian  Ali  ra.  bangun,  lalu  berkata,  "Wahai  'Ukasyah!  Aku  adalah  orang  yang 
senantiasa  berada  di  samping  Rasulullah  SAW  oleh  itu  kamu  pukullah  aku  dan  janganlah 
kamu  menqishash  Rasulullah  SAW"  Lalu  Rasultillah  SAW  berkata,  "Wahai  Ali  duduklah 
kamu,  sesungguhnya  Allah  S. W. T telah  menetapkan  tempatmu  dan  mengetahui  isi 
hatimu."  Setelah  itu  Hasan  dan  Husin  bangun  dengan  berkata:  "Wahai  'Ukasyah, 
bukankah  kamu  tidak  tahu  bahwa  kami  ini  adalah  cucu  Rasulullah  SAW,  kalau  kamu 
menqishash  kami  sama  dengan  kamu  menqishash  Rasulullah  SAW"  Mendengar  kata-kata 
cucunya  Rasulullah  SAW  pun  berkata,  "Wahai  buah  hatiku  duduklah  kamu  berdua." 
Berkata  Rasulullah  SAW  "Wahai  'Ukasyah  pukullah  saya  kalau  kamu  hendak  memukul." 

Kemudian  'Ukasyah  berkata:  "Ya  Rasulullah  SAW,  anda  telah  memukul  saya  sewaktu 
saya  tidak  memakai  baju."  Maka  Rasulullah  SAW  pun  membuka  baju.  Setelah  Rasulullah 
SAW  membuka  baju  maka  menangislah  semua  yang  hadir.  Setelah  'Ukasyah  melihat 
tubuh  Rasulullah  SAW  maka  ia  pun  mencium  beliau  dan  berkata,  "Saya  tebus  anda  dengan 
jiwa  saya  ya  Rasulullah  SAW,  siapakah  yang  sanggup  memukul  anda.  Saya  melakukan 
begini  adalah  sebab  saya  ingin  menyentuh  badan  anda  yang  dimuliakan  oleh  Allah  S. W. T 
dengan  badan  saya,  ban  Allah  S. W. T menjaga  saya  dari  neraka  dengan  kehormatanmu." 
Kemudian  Rasulullah  SAW  berkata,  "Dengarlah  kamu  sekalian,  sekiranya  kamu  hendak 
melihat  ahli  syurga,  inilah  orangnya."  Kemudian  semua  para  jemaah  bersalam-salaman 
atas  kegembiraan  mereka  terhadap  peristiwa  yang  sangat  genting  itu.  Setelah  itu  para 
jemaah  pun  berkata,  "Wahai  'Ukasyah,  inilah  keuntungan  yang  paling  besar  bagimu, 
engkau  telah  memperolehi  derajat  yang  tinggi  dan  bertemankan  Rasulullah  SAW  di  dalam 
syurga." 

Apabila  ajal  Rasulullah  SAW  makin  dekat  maka  beliau  pun  memanggil  para  sahabat 
ke  rumah  Aisyah  ra.  dan  beliau  berkata:  "Selamat  datang  kamu  semua  semoga  Allah 
S. W. T mengasihi  kamu  semua,  saya  berwasiat  kepada  kamu  semua  agar  kamu  semua 
bertaqwa  kepada  Allah  S. W. T dan  mentaati  segala  perintahnya.  Sesungguhnya  hari 
perpisahan  antara  saya  dengan  kamu  semua  hampir  dekat,  dan  dekat  pula  saat  kembalinya 
seorang  hamba  kepada  Allah  S. W. T dan  menempatkannya  di  syurga.  Kalau  telah  sampai 
ajalku  maka  hendaklah  Ali  yang  memandikanku,  Fadhl  bin  Abbas  hendaklah  menuangkan 
air  dan  Usamah  bin  Zaid  hendaklah  menolong  keduanya.  Setelah  itu  kamu  kafanilah  aku 
dengan  pakaianku  sendiri  apabila  kamu  semua  menghendaki,  atau  kafanilah  aku  dengan 
kain  yaman  yang  putih. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  7 


Apabila  kamu  memandikan  aku,  maka  hendaklah  kamu  letakkan  aku  di  atas  balai 
tempat  tidurku  dalam  rumahku  ini.  Setelah  itu  kamu  semua  keluarlah  sebentar 
meninggalkan  aku.  Pertama  yang  akan  menshalatkan  aku  ialah  Allah  S. W. T,  kemudian  yang 
akan  menshalat  aku  ialah  Jibril  AS,  kemudian  diikuti  oleh  malaikat  Israfil,  malaikat 
Mikail,  dan  yang  akhir  sekali  malaikat  Izrail  berserta  dengan  semua  para  pembantunya. 
Setelah  itu  baru  kamu  semua  masuk  bergantian  secara  berkelompok  bershalat  ke 
atasku." 

Setelah  para  sahabat  mendengar  ucapan  yang  sungguh  menyayat  hati  itu  maka 
mereka  pun  menangis  dengan  nada  yang  keras  dan  berkata,  "Ya  Rasulullah  SAW  anda 
adalah  seorang  Rasul  yang  diutus  kepada  kami  dan  untuk  semua,  yang  mana  selama  ini 
anda  memberi  kekuatan  dalam  penemuan  kami  dan  sebagai  penguasa  yang  menguruskan 
perkara  kami. 

Apabila  anda  sudah  tiada  nanti  kepada  siapakah  akan  kami  tanya  setiap  persoalan 
yang  timbul  nanti?."  Kemudian  Rasulullah  SAW  berkata,  "Dengarlah  para  sahabatku,  aku 
tinggalkan  kepada  kamu  semua  jalan  yang  benar  dan  jalan  yang  terang,  dan  telah  aku 
tinggalkan  kepada  kamu  semua  dua  penasihat  yang  satu  daripadanya  pandai  bicara  dan 
yang  satu  lagi  diam  saja.  Yang  pandai  bicara  itu  ialah  Al-Quran  dan  yang  diam  itu  ialah 
maut. 


Apabila  ada  sesuatu  persoalan  yang  rumit  di  antara  kamu,  maka  hendaklah  kamu 
semua  kembali  kepada  Al-Quran  dan  Hadis-ku  dan  sekiranya  hati  kamu  itu  berkeras  maka 
lembutkan  dia  dengan  mengambil  pelajaran  dari  mati." 

Setelah  Rasulullah  SAW  berkata  demikian,  maka  sakit  Rasulullah  SAW  bermula. 
Dalam  bulan  safar  Rasulullah  SAW  sakit  selama  18  hari  dan  sering  diziaiahi  oleh  para 
sahabat.  Dalam  sebuah  kitab  diterangkan  bahwa  Rasulullah  SAW  diutus  pada  hari  Senin 
dan  wafat  pada  hari  Senin.  Pada  hari  Senin  penyakit  Rasulullah  SAW  bertambah  berat, 
setelah  Bilal  ra.  menyelesaikan  azan  subuh,  maka  Bilal  ra.  pun  pergi  ke  rumah  Rasulullah 
SAW. 

Sesampainya  Bilal  ra.  di  rumah  Rasulullah  SAW  maka  Bilal  ra.  pun  memberi  salam, 
"Assalaarnualaika  ya  rasulullah."  Lalu  dijawab  oleh  Fathimah  ra.,  "Rasulullah  SAW  masih 
sibuk  dengan  urusan  beliau."  Setelah  Bilal  ra.  mendengar  penjelasan  dari  Fathimah  ra. 
maka  Bilal  ra.  pun  kembali  ke  masjid  tanpa  memahami  kata-kata  Fathimah  ra.  itu.  Apabila 
waktu  subuh  hampir  hendak  lupus,  lalu  Bilal  pergi  sekali  lagi  ke  rumah  Rasulullah  SAW 
dan  memberi  salam  seperti  permulaan  tadi,  kali  ini  salam  Bilal  ra.  telah  di  dengar  oleh 
Rasulullah  SAW  dan  baginda  berkata,  "Masuklah  wahai  Bilal,  sesungguhnya  penyakitku  ini 
semakin  berat,  oleh  itu  kamu  suruhlah  Abu  Bakar  mengimamkan  shalat  subuh  berjemaah 
dengan  mereka  yang  hadir."  Setelah  mendengar  kata-kata  Rasulullah  SAW  maka  Bilal  ra. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  8 


pun  berjalan  menuju  ke  masjid  sambil  meletakkan  tangan  di  atas  kepala  dengan  berkata: 
"Aduh  musibah." 

Setelah  Bilal  ra.  sarnpai  di  masjid  maka  Bilal  ra.  pun  memberitahu  Abu  Bakar 
tentang  apa  yang  telah  Rasulullah  SAW  katakan  kepadanya.  Abu  Bakar  ra.  tidak  dapat 
menahan  dirinya  apabila  ia  melihat  mimbar  kosong  maka  dengan  suara  yang  keras  Abu 
Bakar  ra.  menangis  sehingga  ia  jatuh  pingsan.  Melihatkan  peristiwa  ini  maka  riuh  rendah 
tangisan  sahabat  dalam  masjid,  sehingga  Rasulullah  SAW  bertanya  kepada  Fathimah  ra.; 
"Wahai  Fathimah  apakah  yang  telah  berlaku?."  Maka  Fathimah  ra.  pun  berkata: 
"Kekecohan  kaum  muslimin,  sebab  anda  tidak  pergi  ke  masjid."  Kemudian  Rasulullah  SAW 
memanggil  Ali  ra.  dan  Fadhl  bin  Abas  ra.,  lalu  Rasulullah  SAW  bersandar  kepada  kedua 
mereka  dan  terus  pergi  ke  masjid.  Setelah  Rasulullah  SAW  sampai  di  masjid  maka  beliau 
pun  bershalat  subuh  bersama  dengan  para  jemaah. 

Setelah  selesai  shalat  subuh  maka  Rasulullah  SAW  pun  berkata,  "Wahai  kaum 
muslimin,  kamu  semua  senantiasa  dalam  pertolongan  dan  pemeliharaan  Allah,  oleh  itu 
hendaklah  kamu  semua  bertaqwa  kepada  Allah  S. W. T dan  mengerjakan  segala 
perintahnya.  Sesungguhnya  aku  akan  meninggalkan  dunia  ini  dan  kamu  semua,  dan  hari  ini 
adalah  hari  pertama  aku  di  akhirat  dan  hari  terakhir  aku  di  dunia."  Setelah  berkata 
demikian  maka  Rasulullah  SAW  pun  pulang  ke  rumah  beliau.  Kemudian  Allah  S. W. T 
mewahyukan  kepada  malaikat  Izrail  AS,  "Wahai  Izrail,  pergilah  kamu  kepada  kekasihku 
dengan  sebaik-baik  rupa,  dan  apabila  kamu  hendak  mencabut  ruhnya  maka  hendaklah 
kamu  melakukan  dengan  cara  yang  paling  lembut  sekali.  Apabila  kamu  pergi  ke  rumahnya 
maka  minta  izinlah  terlebih  dahulu,  kalau  ia  izinkan  kamu  masuk,  maka  masukiah  kamu  ke 
rumahnya  dan  kalau  ia  tidak  mengizinkan  kamu  masuk  maka  hendaklah  kamu  kembali 
padaku." 

Setelah  malaikat  Izrail  mendapat  perintah  dari  Allah  S. W. T maka  malaikal  Izrail  pun 
turun  dengan  menyerupai  orang  Arab  Badwi.  Setelah  malaikat  Izrail  sampai  di  depan 
rumah  Rasulullah  SAW  maka  ia  pun  memberi  salam,  "Assalaamu  alaikum  yaa  ahla  baitin 
nubuwwati  wa  ma  danir  risaalati  a adkhulu?"  (Mudah-mudahan  keselamatan  tetap  untuk 
kamu  semua  sekalian,  wahai  penghuni  rumah  nabi  dan  sumber  risalah,  bolehkan  saya 
masuk?). 

Apabila  Fathimah  mendengar  orang  memberi  salam  maka  ia-pun  berkata;  "Wahai 
hamba  Allah,  Rasulullah  SAW  sedang  sibuk  sebab  sakitnya  yang  semakin  berat." 
Kemudian  malaikat  Izrail  berkata  lagi  seperti  dipermulaannya,  dan  kali  ini  seruan  malaikat 
itu  telah  didengar  oleh  Rasulullah  SAW  dan  Rasulullah  SAW  bertanya  kepada  Fathimah 
ra.,  "Wahai  Fathimah,  siapakah  di  depan  pintu  itu."  Maka  Fathimah  ra.  pun  berkata,  "Ya 
Rasulullah,  ada  seorang  Arab  badwi  memanggil  mu,  dan  aku  telah  katakan  kepadanya 
bahwa  anda  sedang  sibuk  sebab  sakit,  sebaliknya  dia  memandang  saya  dengan  tajam 
sehingga  terasa  menggigil  badan  saya."  Kemudian  Rasulullah  SAW  berkata;  "Wahai 
Fathimah,  tahukah  kamu  siapakah  orang  itu?."  Jawab  Fathimah,"Tidak  ayah."  "Dia  adalah 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  9 


malaikat  Izrail,  malaikat  yang  akan  memutuskan  segala  macam  nafsu  syahwat  yang 
memisahkan  perkumpulan-perkumpulan  dan  yang  memusnahkan  semua  rumah  serta 
meramaikan  kubur." 

Fathimah  ra.  tidak  dapat  menahan  air  matanya  lagi  setelah  mengetahui  bahwa  saat 
perpisahan  dengan  ayahandanya  akan  berakhir,  dia  menangis  sepuas-puasnya.  Apabila 
Rasulullah  SAW  mendengar  tangisan  Falimah  ra.  maka  beliau  pun  berkata:  "Janganlah 
kamu  menangis  wahai  Fathimah,  engkaulah  orang  yang  pertama  dalam  keluargaku  akan 
bertemu  dengan  aku."  Kemudian  Rasulullah  SAW  pun  mengizinkan  malaikat  Izrail  masuk. 
Maka  malaikat  Izrail  pun  masuk  dengan  mengucap,  "Assalamuaalaikum  ya  Rasulullah." 

Lalu  Rasulullah  SAW  menjawab:  "Wa  alaikas  saalamu,  wahai  Izrail  engkau  datang 
menziarahi  aku  atau  untuk  mencabut  ruhku?"  Maka  berkata  malaikat  Izrail:  "Kedatangan 
saya  adalah  untuk  menziarahimu  dan  untuk  mencabut  ruhmu,  itupun  kalau  engkau  izinkan, 
kalau  engkau  tidak  izinkan  maka  aku  akan  kembali."  Berkata  Rasulullah  SAW,  "Wahai 
Izrail,  di  manakah  kamu  tinggalkan  Jibril?"  Berkata  Izrail:  "Saya  tinggalkan  Jibril  di 
langit  dunia,  para  malaikat  sedang  memuliakan  dia."  Tidak  beberapa  lama  kemudian  Jibril 
AS  pun  turun  dan  duduk  di  dekat  kepala  Rasulullah  SAW. 

Apabila  Rasulullah  SAW  melihat  kedatangan  Jibril  AS  maka  Rasulullah  SAW  pun 
berkata:  "Wahai  Jibril,  tahukah  kamu  bahwa  ajalku  sudah  dekat"  Berkata  Jibril  AS,  "Ya 
aku  tahu."  Rasulullah  SAW  bertanya  lagi,  "Wahai  Jibril,  beritahu  kepadaku  kemuliaan 
yang  menggembirakan  aku  disisi  Allah  S. W. T"  Berkata  Jibril  AS,  "Sesungguhnya  semua 
pintu  langit  telah  dibuka,  para  malaikat  bersusun  rapi  menanti  ruhmu  dilangit.  Kesemua 
pintu-pintu  syurga  telah  dibuka,  dan  kesemua  bidadari  sudah  berhias  menanti  kehadiran 
ruhmu." 

Berkata  Rasulullah  SAW:  "Alhamdulillah,  sekarang  kamu  katakan  pula  tentang 
umatku  di  hari  kiamat  nanti."  Berkata  Jibril  AS,  "Allah  S. W. T telah  berfirman  yang 
bermaksud,  "Sesungguhnya  aku  telah  melarang  semua  para  nabi  masuk  ke  dalam  syurga 
sebelum  engkau  masuk  terlebih  dahulu,  dan  aku  juga  melarang  semua  umat  memasuki 
syurga  sebelum  umatmu  memasuki  syurga." 

Berkata  Rasulullah  SAW:  "Sekarang  aku  telah  puas  hati  dan  telah  hilang  rasa 
susahku."  Kemudian  Rasulullah  SAW  berkata:  "Wahai  Izrail,  mendekatlah  kamu 
kepadaku."  Selelah  itu  Malaikat  Izrail  pun  memulai  tugasnya,  apabila  ruh  beliau  sampai 
pada  pusat,  maka  Rasulullah  SAW  pun  berkata:  "Wahai  Jibril,  alangkah  dahsyatnya  rasa 
mati."  Jibril  AS  mengalihkan  pandangan  dari  Rasulullah  SAW  apabila  mendengar  kata- 
kata  beliau  itu. 

Melihatkan  telatah  Jibril  AS  itu  maka  Rasulullah  SAW  pun  berkata:  "Wahai  Jibril, 
apakah  kamu  tidak  suka  melihat  wajahku?"  Jibril  AS  berkata:  "Wahai  kekasih  Allah, 
siapakah  orang  yang  sanggup  melihat  wajahmu  dikala  kamu  dalam  sakaratul  maut?"  Anas 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  10 


bin  Malik  ra.  berkata:  "Apabila  ruh  Rasulullah  SAW  telah  sampai  di  dada  beliau  telah 
bersabda,  "Aku  wasiatkan  kepada  kamu  agar  kamu  semua  menjaga  shalat  dan  apa-apa 
yang  telah  diperintahkan  ke  atasmu." 

Ali  ra.  berkata:  "Sesungguhnya  Rasulullah  SAW  ketika  menjelang  saat-saat 
terakhir,  telah  mengerakkan  kedua  bibir  beliau  sebanyak  dua  kali,  dan  saya  meletakkan 
telinga,  saya  dengan  Rasulullah  SAW  berkata:  "Umatku,  umatku."  Telah  bersabda 
Rasulullah  SAW  bahwa:  "Malaikat  Jibril  AS  telah  berkata  kepadaku;  "Wahai  Muhammad, 
sesungguhnya  Allah  S. W. T telah  menciptakan  sebuah  laut  di  belakang  gunung  Qaf,  dan  di 
laut  itu  terdapat  ikan  yang  selalu  membaca  selawat  untukmu,  kalau  sesiapa  yang 
mengambil  seekor  ikan  dari  laut  tersebut  maka  akan  lumpuhlah  kedua  belah  tangannya 
dan  ikan  tersebut  akan  menjadi  batu." 

BELAJAR  DARI  BURUNG  DAN  CACING 

Bila  kita  sedang  mengalami  kesulitan  hidup  karena  himpitan  kebutuhan  materi,  maka 
cobalah  kita  ingat  pada  burung  dan  cacing. 

Kita  lihat  burung  tiap  pagi  keluar  dari  sarangnya  untuk  mencari  makan.  Tidak 
terbayang  sebelumnya  kemana  dan  dimana  ia  harus  mencari  makanan  yang  diperlukan. 
Karena  itu  kadangkala  sore  hari  ia  pulang  dengan  perut  kenyang  dan  bisa  membawa 
makanan  buat  keluarganya,  tapi  kadang  makanan  itu  Cuma  cukup  buat  keluarganya, 
sementara  ia  harus  puasa.  Bahkan  seringkali  ia  pulang  tanpa  membawa  apa-apa  buat 
keluarganya  sehingga  ia  dan  keluarganya  harus  berpuasa. 

Meskipun  burung  lebih  sering  mengalami  kekurangan  makanan  karena  tidak 
punya  ?kantor?  yang  tetap,  apalagi  setelah  lahannya  banyak  yang  diserobot  manusia, 
namun  yang  jelas  kita  tidak  pernah  melihat  ada  burung  yang  berusaha  untuk  bunuh  diri. 
Kita  tidak  pernah  melihat  ada  burung  yang  tiba-tiba  menukik  membenturkan  kepalanya 
ke  batu  cadas.  Kita  tidak  pernah  melihat  ada  burung  yang  tiba-tiba  menenggelamkan  diri 
ke  sungai.  Kita  tidak  pernah  melihat  ada  burung  yang  memilih  meminum  racun  untuk 
mengakhiri  penderitaannya.  Kita  lihat  burung  tetap  optimis  akan  rizki  yang  dijanjikan 
Allah.  Kita  lihat,  walaupun  kelaparan,  tiap  pagi  ia  tetap  berkicau  dengan  merdunya. 

Tampaknya  burung  menyadari  benar  bahwa  demikianlah  hidup,  suatu  waktu  berada 
diatas  dan  dilain  waktu  terhempas  ke  bawah.  Suatu  waktu  kelebihan  dan  di  lain  waktu 
kekurangan.  Suatu  waktu  kekenyangan  dan  dilain  waktu  kelaparan. 

Sekarang  marilah  kita  lihat  hewan  yang  lebih  lemah  dari  burung,  yaitu  cacing.  Kalau  kita 
perhatikan,  binatang  ini  seolah-olah  tidak  mempunyai  sarana  yang  layak  untuk  survive 
atau  bertahan  hidup.  Ia  tidak  mempunyai  kaki,  tangan,  tanduk  atau  bahkan  mungkin  ia 
juga  tidak  mempunyai  mata  dan  telinga. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  11 


Tetapi  ia  adalah  makhluk  hidup  juga  dan,  sama  dengan  makhluk  hidup  lainnya,  ia 
mempunyai  perut  yang  apabila  tidak  diisi  maka  ia  akan  mati.  Tapi  kita  lihat  , dengan 
segala  keterbatasannya,  cacing  tidak  pernah  putus  asa  dan  f rustasi  untuk  mencari  rizki  . 
Tidak  pernah  kita  menyaksikan  cacing  yang  membentur-benturkan  kepalanya  ke  batu. 

Sekarang  kita  lihat  manusia.  Kalau  kita  bandingkan  dengan  burung  atau  cacing,  maka 
sarana  yang  dimiliki  manusia  untuk  mencari  nafkah  jauh  lebih  canggih.  Tetapi  kenapa 
manusia  yang  dibekali  banyak  kelebihan  ini  seringkali  kalah  dari  burung  atau  cacing  ? 
Mengapa  manusia  banyak  yang  putus  asa  lalu  bunuh  diri  menghadapi  kesulitan  yang 
dihadapi?  padahal  rasa-rasanya  belum  pernah  kita  lihat  cacing  yang  berusaha  bunuh  diri 
karena  putus  asa. 

Rupa-rupanya  kita  perlu  banyak  belajar  dari  burung  dan  cacing. 


KARAKTERISTIK  ORANG  TUA 

Seorang  Muslim  sudah  semestinya  memikirkan  masa  depan  dengan  melakukan 
invesment  -bukan  dengan  stock  portofolio,  401  K,  rumah  ataupun  saving  account,  tetapi 
dengan  shodaqoh  jariyah,  menyebarkan  ilmu  yang  bermanfaat,  dan  membina  anak  yang 
sholeh/-ah.  Ketiga  aktivitas  ini  ternyata  tercakup  dalam  proses  pendidikan  anak  dan 
apalagi  Alhamdulillah  banyak  diantarakita  yang  telah  dikaruniai  anak,  sehingga  saya 
tergerak  untuk  merangkum  6 karakteristik  kepribadian  seorang  ayah  idaman. 

1.  Keteladanan 

Suatu  pagi,  saya  terperanjat  ketika  melihat  cara  putriku  memakai  sepatunya.  Ia 
langsung  memasukkan  kakinya  ke  dalam  sepatu  tanpa  melepas  talinya.  Rupanya  selama  ini 
ia  memperhatikan  bagaimana  cara  saya  memakai  sepatu.  Karena  malas  membuka  simpul 
tali  sepatu,  sering  kali  saya  langsung  memakainya  tanpa  membuka  dan  mengikat  simpul 
tali  sepatu.  Saya  berusaha  melarangnya  dengan  memberikan  penjelasan  bahwa  cara 
memakai  sepatu  seperti  itu  bisa  mengakibatkan  sepatu  cepat  rusak.  Namun  hasilnya  nihil. 
Ini  merupakan  satu  contoh  nyata  bhw  anak,  terutama  pada  usia  dini,  mudah  sekali 
mencontoh  orangtuanya.  Tidak  perduli  apakah  itu  benar  atau  salah.  Nasehat  kita  tidak 
ada  manfaatnya,  jika  kita  tetap  melakukan  apa  yang  kita  larang. 

Apakah  kita  sudah  memberikan  teladan  yang  terbaik  kepada  anak-anak  kita?  Apakah 
kita  lebih  sering  nonton  TV  dibandingkan  membaca  Al-Quran  atau  buku  lain  yang 
bermanfaat?  Apakah  kita  lebih  sering  makan  sambil  jalan  dan  berdiri  dibandingkan 
sambil  duduk  dengan  membaca  Basmallah?  Apakah  kita  sholat  terlambat  dengan  tergesa- 
gesa  dibandingkan  sholat  tepat  waktu?  Apakah  bacaan  surat  kita  itu-itu  saja? 

Allah  S. W. T berfirman  dalam  surat  ash-shaff  61:2-3:  "Hai  orang-orang  yang 
beriman,  mengapa  kamu  mengatakan  apa  yang  tidak  kamuperbuat?  Amat  besar  kebencian 
di  sisi  Allah  bahwa  kamu  mengatakan  apa-apayang  tiada  kamu  kerjakan.  " 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  12 


Allah  S. W. T juga  mengingatkan  untuk  tidak  bertingkah  laku  seperti  Banilsrail  dalam 
firmanNya  dalam  surat  AI-Baqoroh  2:44  "Mengapa  kamu  suruhorang  lain  (mengerjakan) 
kebaikan,  sedang  kamu  melupakan  diri  (kewajiban)  mu  sendiri,  padahal  kamu  membaca  Al 
Kitab  (Taurat)?  Maka  tidakkah  kamu  berpikir?" 

2.  Kasih  Sayang  dan  Cinta 

Kehangatan,  kelembutan,  dan  kasih  sayang  yang  tulus  merupakan  dasar  penting  bagi 
pendidikan  anak.  Anak-anak  usia  dini  tidak  tahu  apa  namanya,  tapi  dengan  fitrahnya 
mereka  bisa  merasakannya.  Lihatnya  bagaimana  riangnya  sorot  mata  dan  gerakan  tangan 
serta  kaki  seorang  bayi  ketika  ibunya  akan  mendekap  dan  menyusuinya  dengan  penuh 
kasih  sayang. 

Bayi  kecilpun  sudah  mampu  menangkap  raut  wajah  yang  selalu  memberikan 
kehangatan,  kelembutan,  dan  kasih  sayang  dengan  tulus,  apalagi  mereka  yang  sudah  lebih 
besar. 

Rasulullah  SAW  pada  banyak  hadith  digambarkan  sebagai  sosok  ayah,  paman,  atau  kakek 
yang  menyayangi  dan  mengungkapkan  kasih  sayangnya  yang  tulus  ikhlas  kepada  anak-anak. 
Sebuah  kisah  yang  menarik  yang  diceritakan  oleh  al-Haitsami  dalam  Majma'uz  Zawa'id 
dari  Abu  Laila. 

Dia  berkata:  "Aku  sedang  berada  di  dekat  Rasulullah  SAW.  Pada  saat  itu  aku 
melihat  al-Hasan  dan  al-Husein  sedang  digendong  beliau.  Salah  seorang  diantara 
keduanya  kencing  di  dada  dan  perut  beliau.  Air  kencingnya  mengucur,  lalu  aku  mendekati 
beliau.  Rasulullah  SAW  bersabda,  'Biarkan  kedua  anakku,  jangan  kau  ganggu  mereka 
sampai  ia  selesai  melepaskan  hajatnya.'  Kemudian  Rasulullah  SAW  membawakan  air." 
Dalam  riwayat  lain  dikatakan,  ' Jangan  membuatnya  tergesa-gesa  melepaskan  hajatnya.' 

Bagaimana  dengan  kita?  Sudahkan  kita  ungkapkan  kecintaan  kita  yang  tulus  kepada 
anak-anak  kita  hari  ini? 

3.  Adil 

Siapa  yang  belum  pernah  dengar  kata  sibling  rivalry  dan  favoritism?  Jika  belum 
dengar,  maka  ketahuilah!  Siapa  tahu  kita  termasuk  orang  yang  telah  melakukannya. 
Seringkali  kita  terjebak  oleh  perasaan  kita  sehingga  kita  tidak  berlaku  adil,  misalnya 
karena  anak  kita  yang  satu  lebih  penurut  dibandingkan  anak  yang  lain  atau  karena  kita 
lebih  suka  anak  perempuan  daripada  anak  laki-laki  dll. 

Rasulullah  SAW  bersabda:  "Berlaku  adillah  kamu  di  antara  anak-anakmu  dalam 
pemberian."  (HR  Bukhari) 

Masalah  keadilan  ini  dikedepankan  untuk  mencegah  timbulnya  kedengkian  diantara 
saudara.  Para  ahli  peneliti  pendidikan  anak  berkesimpulan  bahwa  faktor  paling  dominan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  13 


yang  menimbulkan  rasa  hasad/  dengki  dalam  diri  anak  adalah  adanya  pengutamaan 
saudara  yang  satu  di  antara  saudara  yang  lainnya. 

Anak  sangat  peka  terhadap  perubahan  perilaku  terhadap  dirinya.  Jika  kita  lepas 
kontrol,  sesegera  mungkin  untuk  memperbaiki,  karena  anak  yang  diperlakukan  tidak  adil 
bisa  menempuh  jalan  permusuhan  dengan  saudaranya  atau  mengasingkan  diri  (menutup 
diri  dan  rendah  diri). 

4.  Pergaulan  dan  Komunikasi 

Seringkali  kita  berada  dalam  satu  ruangan  dengan  anak-anak,  tapi  kita  tidak  bergaul 
dan  berkomunikasi  dengan  mereka.  Kita  asyiik  membaca  koran,  mereka  asyiik  main  video 
game,  atau  nonton  TV. 

Banyak  ahadith  yang  menggambarkan  bagaimana  kedekatan  pergaulan  Rasulullah 
SAW  dengan  anak-anak  dan  remaja.  Beliau  bercanda  dan  bermain  dengan  mereka. 
Bagaimana  dengan  kita  yang  sudah  sibuk  kuliah  sambil  bekerja  plus  'ngurusin'  IMSA 
(**smile**)?  Mana  ada  waktu  untuk  bercengkrama  dengan  anak-anak?  Sebenarnya  ada 
waktu,  jika  kita  mengetahui  strateginya.  Misalnya,  sewaktu  menemani  anak  bermain  CD 
pendidikan  di  komputer,  kita  bisa  menjelaskan  cara  mengerjakan/bermainnya,  lalu 
memberi  contoh  sebentar,  lantas  bisa  kita  tinggalkan.  Begitu  pula  dengan  buku  bacaan 
dan  permainan  lainnya.  Repotnya  ada  sebagian  ayah  yang  tidak  mau  berkumpul  dengan 
anak-anak,  terutama  yang  menjelang  dewasa  karena  takut  kehilangan  wibawa  atau 
kharismanya.  Ini  pandangan  yang  keliru.  Yang  lebih  tepat  adalah  kita  jaga  keseimbangan, 
artinya  kita  tidak  boleh  terlalu  kaku  dalam  memegang  kekuasaan  dan  kharisma,  tetapi 
juga  tidak  boleh  terlalu  longgar. 

5.  Bijaksana  Dalam  Membimbing 

Rasulullah  SAW  bersabda:  "...  Binasalah  orang-orang  yang  berlebihan  ..."  (HR 
Muslim).  Jadi  metoda  yang  paling  bijaksana  dalam  mendidik  dan  mengarahkan  anak  adalah 
yang  konsisten  dan  pertengahan  - seimbang,  yakni  tidak  membebaskan  anak  sebebas- 
bebasnya  dan  tidak  mengekangnya;  jangan  terlalu  sering  menyanjung,  namun  juga  jangan 
terlalu  sering  mencelanya.  Bila  ayah  memerintahkan  sesuatu  kepada  anaknya,  hendaknya 
ayah  melakukannya  dengan  hikmah,  penuh  kasih  sayang,  dan  tidak  lupa  membumbuinya 
dengan  canda  seperlunya.  Jelaskan  hikmah  dan  manfaatnya,  sehingga  anak  termotivasi 
untuk  melakukannya.  Jangan  lupa  juga  untuk  memperhatikan  kondisi  anak  dalam 
melaksanakan  perintah  atau  aturan  tersebut. 

Imam  Ibnu  al-Jauzi  mengatakan  bahwa  melatih  pribadi  perlu  kelembutan,  tahapan 
dari  kondisi  yang  satu  ke  kondisi  yang  lain,  tidak  menerapkan  kekerasan,  dan  berpegang 
pada  prinsip  pencampuran  antara  rayuan  dan  ancaman. 

6.  Berdoa 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  14 


Para  nabi  selalu  berdoa  dan  memohon  pertolongan  Allah  untuk  kebaikan 
keturunannya.  "Dan  (ingatlah),  ketika  Ibrahim  berkata:  "Ya  Tuhanku,  jadikanlah  negeri  ini 
(Mekah),  negeri  yang  aman,  dan  jauhkanlah  aku  beserta  anak  cucuku  daripada  menyembah 
berhala-berhala."  (Ibrahinr35) 

"Segala  puji  bagi  Allah  yang  telah  menganugrahkan  kepadaku  di  hari  tua(ku)Ismail  dan 
Ishaq.  Sesungguhnya  Tuhanku,  benar-benar  Maha  Mendengar  (memperkenankan)  doa.  Ya 
Tuhanku,  jadikanlah  aku  dan  anak  cucuku  orang-orang  yang  tetap  mendirikan  sholat.  Ya 
Tuhan  kami,  perkenankanlah  doaku."  (Ibrahim:39-40) 


DO' A UNTUK  ANAK  / KELAHIRAN 

Ada  beberapa  adab  dan  do 'a  yang  diambil  dari  Al-Qur'an  dan  hadits  yang  bisa 
dijadikan  rujukan  untuk  mendo'akan  calon  anak/anak  kita. Saya  coba  sampaikan  beberapa: 

1.  Perbanyak  saja  baca  Al-Qur'an.  Baik  oleh  calon  bapak-nya/suami  atau  oleh  sang  calon 
Ibu/istri. 

2.  Jaga  kelakukan  diri  dari  perbuatan  yang  tidak  baik.Spt:  mudah  marah,  bergunjing, 
menyakiti  makhluk  lain,  dll. 

3.  Baca  do'a  ini  : Robbi  hablii  minash  shoolihiin  ( surat  ash-shoffat  ayat  100  ) artinya:Ya 
Tuhanku,  anugerahkanlah  kepadaku  ( anak  ) yang  termasuk  orang-orang  yang  sholeh. 

4.  Baca  do'a  ini  : Robbi  hablii  min  ladunka  dzurriyyatan  thoyyibatan,  innaka  samii'ud 
du'aa'I  (surat  Ali  imran  ayat  38  ) artinya  : Ya  Tuhanku  berilah  aku  dari  sisi-Mu 
keturunan  yang  baik.Sesungguhnya  Engkau  Maha  mendengar  (memperkenankan  do'a). 

5.  Baca  do'a  ini  : Robbanaa  hab  lanaa  min  azwaajinaa  wadzurriyyatinaa  qurrota  a'yunin 
waj'alnaa  lilmuttaqiina  imaaman  ( surat  AI-furqon  ayat  74  ) artinya  : Ya  Tuhan  kami, 
anugerahkanlah  kepada  kami  dari  istri  kami  dan  keturunan  kami  yang  menyejukkan 
hati  kami  dan  jadikanlah  kami  pemuka  bagi  orang-orang  yang  bertakwa. 

6.  Bacaan  ketika  akan  melahirkan  memperbanyak  membaca  do'a  antara  lain: 

* ayat  kursi  ( surat  Al  Baqoroh  (surat  2)  ayat  255  ) 

* surat  Al  A'raf  ( surat  7 ) ayat  54 

* surat  Al  Falaq  ( surat  113  ) ayat  1-5 

* surat  An  Naas  ( surat  114  ) ayat  1 - 6 ( hadits  riwayat  Ibnus  Sunni  ) 

7.  Bacakan  adzan  ditelinga  kanan  dan  iqomat  ditelinga  kiri  ketika  bayi  telah  lahir,  agar 
jin  yang  mengganggu  kanak-kanak  ( ummush  shibyan  ) tidak  akan  mengganggu  ( hadits 
riwayat  Ibnus  Sunni  ). 

8.  Ketika  melihat  anak  yang  baru  lahir  baca  do'a  ini:  Innii  u'iidzuka  bikalimaatillahit 
taammati  min  kulli  syaythoonin  wa  haammatin  wamin  kulli  'aynin  laammatin  ( hadits 
riwayat  Bukhari  ) artinya  : Aku  berlindung  untuk  anak  ini  dengan  kalimat  Allah  yang 
sempurna  dari  segala  gangguan  syaitan  dan  gangguan  binatang  serta  gangguan  sorotan 
mata  yang  dapat  membawa  akibat  buruk  bagi  apa  yang  dilihatnya. 


KISAH  KEPOMPONG 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  15 


Seorang  menemukan  kepompong  seekor  kupu-kupu.  Suatu  hari  lubang  kecil  muncul. 
Dia  duduk  dan  mengamati  dalam  beberapa  jam  kupu-kupu  itu  ketika  dia  berjuang  dengan 
memaksa  dirinya  melewati  lubang  kecil  itu.  Kemudian  kupu-kupu  itu  berhenti  membuat 
kemajuan.  Kelihatannya  dia  telah  berusaha  semampunya  dan  dia  tidak  bisa  lebih  jauh  lagi. 

Akhirnya  orang  tersebut  memutuskan  untuk  membantunya,  dia  ambil  sebuah  gunting 
dan  memotong  sisa  kekangan  dari  kepompong  itu. 

Kupu-kupu  tersebut  keluar  dengan  mudahnya.  Namun,  dia  mempunyai  tubuh  gembung  dan 
kecil,  sayap2  mengkerut. Orang  tersebut  terus  mengamatinya  karena  dia  berharap 
bahwa,  pada  suatu  saat,  sayap-sayap  itu  akan  mekar  dan  melebar  sehingga  mampu 
menopang  tubuhnya,  yg  mungkin  akan  berkembang  dalam  waktu. 

Semuanya  tak  pernah  terjadi. 

Kenyataannya,  kupu-kupu  itu  menghabiskan  sisa  hidupnya  merangkak  disekitarnya 
dengan  tubuh  gembung  dan  sayap-sayap  mengkerut.  Dia  tidak  pernah  bisa  terbang.  Yang 
tidak  dimengerti  dari  kebaikan  dan  ketergesaan  orang  tersebut  adalah  bahwa  kepompong 
yg  menghambat  dan  perjuangan  yg  dibutuhkan  kupu-kupu  untukmelewati  lubang  kecil 
adalah  jalan  Tuhan  untuk  memaksa  cairan  dari  tubuh  kupu-kupu  itu  ke  dalam  sayap- 
sayapnya  sedemikian  sehingga  dia  akan  siap  terbang  begitu  dia  memperoleh  kebebasan 
dari  kepompong  tersebut. 

Kadang-kadang  perjuangan  adalah  yang  kita  perlukan  dalam  hidup  kita.  Jika  Tuhan 
membiarkan  kita  hidup  tanpa  hambatan,  itu  mungkin  melumpuhkan  kita.  Kita  mungkin 
tidak  sekuat  yg  semestinya  kita  mampu.  Kita  mungkin  tidak  pernah  dapat  terbang. 

Saya  memohon  Kekuatan  ..Dan  Tuhan  memberi  saya  kesulitan-kesulitan  untuk  membuat 
saya  kuat. 

Saya  memohon  Kebijakan  ...  Dan  Tuhan  memberi  saya  persoalan  untuk  diselesaikan. 

Saya  memohon  Kemakmuran  ....  Dan  Tuhan  memberi  saya  Otak  dan  Tenaga  untuk  bekerja. 
Saya  memohon  Keteguhan  hati ...  Dan  Tuhan  memberi  saya  Bahaya  untuk  diatasi. 

Saya  memohon  kebahagiaan  dan  cinta  kasih...Dan  Tuhan  memberikan  kesedihan  kesedihan 
untuk  dilewati. 

Saya  memohon  Cinta  ....  Dan  Tuhan  memberi  saya  orang-orang  bermasalah  untuk  ditolong. 
Saya  memohon  Kemurahan/kebaikan  hati....  Dan  Tuhan  memberi  saya  kesempatan- 
kesempatan. 

Saya  tidak  memperoleh  yg  saya  inginkan,  saya  mendapatkan  segala  yang  saya  butuhkan. 


5 WASIAT  DARI  ALLAH  S.W.T.  KEPADA  RASULULLAH  S. A. W 

Dari  Nabi  S. A. W.,  "Pada  waktu  malam  sayadiisra'  kan  sampai  ke  langit,  Allah  S.W.T 
telah  memberikan  lima  wasiat,  antaranya  : 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  16 


1)  Janganlah  engkau  gantungkan  hatimu  kepada  dunia  kerana  sesungguhnya  Aku  tidak 
menjadikan  dunia  ini  untuk  engkau. 

2)  Jadikan  cintamu  kepada-Ku  sebab  tempat  kembalimu  adalah  kepada-Ku. 

3)  Bersungguh-sungguhlah  engkau  mencari  syurga. 

4)  Putuskan  harapan  dari  makhluk  kerana  sesungguhnya  mereka  itu  sedikitpun  tidak  ada 
kuasa  di  tangan  mereka. 

5)  Rajinlah  mengerjakan  sholat  tahajjud  kerana  sesungguhnya  pertolongan  itu  berserta 
qiamullail. 

Ibrahim  bin  Adham  berkata,  "Telah  datang  kepadaku  beberapa  orang  tetamu,  dan 

saya  tahu  mereka  itu  adalah  wakil  guru  tariqat.  Saya  berkata  kepada  mereka,  berikanlah 

nasihat  yang  berguna  kepada  saya,  yang  akan  membuat  saya  takut  kepada  Allah  S. W. T. 

Lalu  mereka  berkata,  "Kami  wasiatkan  kepada  kamu  7 perkara,  iaitu  : 

1)  Orang  yang  banyak  bicaranya  janganlah  kamu  harapkan  sangat  kesedaran  hatinya. 

2)  Orang  yang  banyak  makan  janganlah  kamu  harapkan  sangat  kata-kata  himat  darinya. 

3)  Orang  yang  banyak  bergaul  dengan  manusia  janganlah  kamu  harapkan  sangat 
kemanisan  ibadahnya. 

4)  Orang  yang  cinta  kepada  dunia  janganlah  kamu  harapkan  sangat  khusnul  khatimahnya. 

5)  Orang  yang  bodoh  janganlah  kamu  harapkan  sangat  akan  hidup  hatinya. 

6)  Orang  yang  memilih  berkawan  dengan  orang  yang  zalim  janganlah  kamu  harapkan 
sangat  kelurusan  agamanya. 

7)  Orang  yang  mencari  keredhaan  manusia  janganlah  harapkan  sangat  akan  keredhaan 
Allah  daripadanya." 


MABUK  DALAM  CINTA  TERHADAP  ALLAH 

Dikisahkan  dalam  sebuah  kitab  karangan  Imam  Al-Ghazali  bahawa  pada  suatu  hari 
Nabi  Isa  a.s  berjalan  di  hadapan  seorang  pemuda  yang  sedang  menyiram  air  di  kebun. 
Bila  pemuda  yang  sedang  menyiram  air  itu  melihat  kepada  Nabi  Isa  a.s  berada  di 
hadapannya  maka  dia  pun  berkata,  "Wahai  Nabi  Isa  a.s,  kamu  mintalah  dari  Tuhanmu  agar 
Dia  memberi  kepadaku  seberat  semut  Jarrah  cintaku  kepada-Nya." 

Berkata  Nabi  Isa  a.s,  "Wahai  saudaraku,  kamu  tidak  akan  terdaya  untuk  seberat 
Jarrah  itu." 

Berkata  pemuda  itu  lagi,  "Wahai  Isa  a.s,  kalau  aku  tidak  terdaya  untuk  satu  Jarrah,  maka 
kamu  mintalah  untukku  setengah  berat  Jarrah." 

Oleh  kerana  keinginan  pemuda  itu  untuk  mendapatkan  kecintaannya  kepada  Allah,  maka 
Nabi  Isa  a.s  pun  berdoa,  "Ya  Tuhanku,  berikanlah  dia  setengah  berat  Jarrah  cintanya 
kepada-Mu."  Setelah  Nabi  Isa  a.s  berdoa  maka  beliau  pun  berlalu  dari  situ. 

Selang  beberapa  lama  Nabi  Isa  a.s  datang  lagi  ke  tempat  pemuda  yang  memintanya 
berdoa,  tetapi  Nabi  Isa  a.s  tidak  dapat  berjumpa  dengan  pemuda  itu.  Maka  Nabi  Isa  a.s 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  17 


pun  bertanya  kepada  orang  yang  lalu-lalang  di  tempat  tersebut,  dan  berkata  kepada  salah 
seorang  yang  berada  di  situ  bahawa  pemuda  itu  telah  gila  dan  kini  berada  di  atas  gunung. 

Setelah  Nabi  Isa  a.s  mendengat  penjelasan  orang-orang  itu  maka  beliau  pun  berdoa 
kepada  Allah  S. W. T,  "Wahai  Tuhanku,  tunjukkanlah  kepadaku  tentang  pemuda  itu." 
Selesai  sahaja  Nabi  Isa  a.s  berdoa  maka  beliau  pun  dapat  melihat  pemuda  itu  yang 
berada  di  antara  gunung-ganang  dan  sedang  duduk  di  atas  sebuah  batu  besar,  matanya 
memandang  ke  langit. 

Nabi  Isa  a.s  pun  menghampiri  pemuda  itu  dengan  memberi  salam,  tetapi  pemuda  itu 
tidak  menjawab  salam  Nabi  Isa  a.s,  lalu  Nabi  Isa  berkata,  "Aku  ini  Isa  a.s." 

Kemudian  Allah  S. W. T menurunkan  wahyu  yang  berbunyi,  "Wahai  Isa,  bagaimana  dia 
dapat  mendengar  perbicaraan  manusia,  sebab  dalam  hatinya  itu  terdapat  kadar  setengah 
berat  Jarrah  cintanya  kepada-Ku.  Demi  Keagungan  dan  Keluhuran-Ku,  kalau  engkau 
memotongnya  dengan  gergaji  sekalipun  tentu  dia  tidak  mengetahuinya." 

Barangsiapa  yang  mengakui  tiga  perkara  tetapi  tidak  menyucikan  diri  dari  tiga 
perkara  yang  lain  maka  dia  adalah  orang  yang  tertipu. 

1.  Orang  yang  mengaku  kemanisan  berzikir  kepada  Allah,  tetapi  dia  mencintai  dunia. 

2.  Orang  yang  mengaku  cinta  ikhlas  di  dalam  beramal,  tetapi  dia  inginmendapat 
sanjungan  dari  manusia. 

3.  Orang  yang  mengaku  cinta  kepada  Tuhan  yang  menciptakannya,  tetapi  tidak  berani 
merendahkan  dirinya. 

Rasulullah  S. A. W telah  bersabda,  "Akan  datang  waktunya  umatku  akan  mencintai 
lima  lupa  kepada  yang  lima  : 

1.  Mereka  cinta  kepada  dunia.  Tetapi  mereka  lupa  kepada  akhirat. 

2.  Mereka  cinta  kepada  harta  benda.  Tetapi  mereka  lupa  kepada  hisab. 

3.  Mereka  cinta  kepada  makhluk.  Tetapi  mereka  lupa  kepada  al-Khaliq. 

4.  Mereka  cinta  kepada  dosa.  Tetapi  mereka  lupa  untuk  bertaubat. 

5.  Mereka  cinta  kepada  gedung-gedung  mewah.  Tetapi  mereka  lupa  kepada  kubur." 


MEMBUKA  PINTU  SORGA 

Tidak  seperti  biasanya,  hari  itu  Ali  bin  Abi  Thalib  pulang  lebih  sore  menjelang  asar. 
Fatimah  binti  Rasulullah  menyambut  kedatangan  suaminya  yang  sehari  suntuk  mencari 
rezeki  dengan  sukacita.  Siapa  tahu  Ali  membawa  uang  lebih  banyak  karena  kebutuhan  di 
rumah  makin  besar. 

Sesudah  melepas  lelah,  Ali  berkata  kepada  Fatimah.  "Maaf  sayangku,  kali  ini  aku 
tidak  membawa  uang  sepeserpun."Fatimah  menyahut  sambil  tersenyum,  "Memang  yang 
mengatur  rezeki  tidak  duduk  di  pasar,  bukan?  Yang  memiliki  kuasa  itu  adalah  Allah 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  18 


Ta'ala."  "Terima  kasih,"  jawab  Ali.  Matanya  memberat  lantaran  istrinya  begitu  tawakal. 
Padahal  persediaan  dapur  sudah  ludes  sama  sekali.  Toh  Fatimah  tidak  menunjukan  sikap 
kecewa  atau  sedih. 

Ali  lalu  berangkat  ke  masjid  untuk  menjalankan  salat  berjama'ah.  Sepulang  dari 
sholat,  di  jalan  ia  dihentikan  oleh  seorang  tua.  "Maaf  anak  muda,  betulkah  engkau  Ali 

anaknya  Abu  Thalib?" 

/ 

Ali  menjawab  heran.  "Ya  betul.  Ada  apa,  Tuan? 

Orang  tua  itu  merogoh  kantungnya  seraya  menjawab,  "Dahulu  ayahmu  pernah 
kusuruh  menyamak  kulit.  Aku  belum  sempat  membayar  ongkosnya,  ayahmu  sudah 
meninggal.  Jadi,  terimalah  uang  ini,  sebab  engkaulah  ahli  warisnya." 

Dengan  gembira  Ali  mengambil  haknya  dari  orang  itu  sebanyak  30  dinar. 

Tentu  saja  Fatimah  sangat  gembira  memperoleh  rezeki  yang  tidak  di  sangka-sangka 
ketika  Ali  menceritakan  kejadian  itu.  Dan  ia  menyuruh  membelanjakannya  semua  agar 
tidak  pusing-pusing  lagi  merisaukan  keperluan  sehari-hari. 

Ali  pun  bergegas  berangkat  ke  pasar.  Sebelum  masuk  ke  dalam  pasar,  ia  melihat 
seorang  fakir  menadahkan  tangan,  "Siapakah  yang  mau  menghutangkan  hartanya  untuk 
Allah,  bersedekahlah  kepada  saya,  seorang  musafir  yang  kehabisan  bekal  di  perjalanan." 
Tanpa  pikir  panjang  lebar,  Ali  memberikan  seluruh  uangnya  kepada  orang  itu. 

Pada  waktu  ia  pulang  dan  Fatimah  keheranan  melihat  suaminya  tidak  membawa  apa- 
apa,  Ali  menerangkan  peristiwa  yang  baru  saja  dialaminya.  Fatimah,  masih  dalam  senyum, 
berkata,  "Keputusan  kanda  adalah  yang  juga  akan  saya  lakukan  seandainya  saya  yang 
mengalaminya.  Lebih  baik  kita  menghutangkan  harta  kepada  Allah  daripada  bersifat 
bakhil  yang  di  murkai-Nya,  dan  menutup  pintu  surga  buat  kita." 


BANYAKLAH  BER-ZIKIR 

Diriwayatkan  oleh  Abu  Hurairah  r.a..  Ia  berkata  bahwa  Rasulullah  saw.  Bersabda, 
"Sesungguhnya  Allah  S. W. T memiliki  malaikat-malaikat  yang  berkeliling  di  jalan-jalan 
guna  mencari  hamba  ahli  berzikir. 

Jika  mereka  mendapati  kaum  yang  selalu  berzikir  kepada  Allah  S. W. T,  mereka 
menyerunya,  ' Serukanlah  kebutuhan  kalian.1  Kemudian  mereka  membawanya  dengan 
sayap-sayapnya  ke  atas  langit  bumi. 

Lalu  mereka  ditanya  oleh  Rabb-nya  (Dia  Maha  Mengetahui),  ' Apa  yang  dikatakan 
oleh  hamba-hamba-Ku?1  Para  malaikat  menjawab,  'Mereka  menyucikan  dan 
mengagungkan  Engkau,  memuji  dan  memuliakan  Engkau.1  Allah  berfirman,  ' Apakah 
mereka  melihat-Ku?1 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  19 


Para  malaikat  menjawab,  'Tidak,  demi  Allah,  mereka  tidak  melihat-Mu.1  Allah 
berfirman, ' Bagaimana  kalau  mereka  melihat  Aku?1  Para  malaikat  berkata, ' Kalau  mereka 
melihat-Mu,  tentunya  ibadah  mereka  akan  bertambah,  tambah  menyucikan  dan 
memuliakan  Engkau.1  Allah  S. W. T berfirman,  'Apa  yang  mereka  minta?1  Para  malaikat 
berkata, ' Mereka  memohon  surga  kepada-Mu.1 

Allah  berfirman,  ' Apakah  mereka  pernah  melihatnya?1  Para  malaikat  berkata, 
'Tidak,  demi  Allah,  mereka  tidak  pernah  melihatnya.1  Allah  S. W. T berfirman, 
' Bagaimana  kalau  mereka  melihatnya?1  Para  malaikat  berkata,  ' Kalau  mereka  melihatnya, 
niscaya  mereka  akan  semakin  berhasrat  serta  tamak  dalam  memohon  dan  memintanya.1 

Allah  S. W. T berfirman,  ' Pada  apa  mereka  memohon  perlindungan?1  Para  malaikat 
berkata,  ' Mereka  memohon  perlindungan  dari  neraka-Mu.1  Allah  S. W. T berfirman, 
' Apakah  mereka  pernah  melihatnya?1  Para  malaikat  berkata,  ' Kalau  mereka  melihatnya, 
niscaya  mereka  akan  semakin  berlari  menjauhinya  dan  semakin  takut.1 

Allah  S. W. T berfirman,  ' Kalian  Aku  jadikan  saksi  bahwa  Aku  telah  mengampuni 
mereka.1  Salah  seorang  dari  malaikat  itu  berkata,  ' Di  dalam  kelompok  mereka  terdapat 
si  Fulan  yang  bukan  bagian  dari  mereka.  Ia  datang  ke  sana  hanya  untuk  suatu  keperluan.1 
Allah  S. W. T berfirman,  ' Anggota  majelis  itu  tidak  menyengsarakan  orang  yang  duduk 
bergabung  dalam  majelis  mereka.1" 


LIMA  BELAS  BUKTI  KEIMANAN 

Al-Hakim  meriwayatkan  Alqamah  bin  Haris  r.a  berkata,  aku  datang  kepada  Rasulullah 
s.a.w  dengan  tujuh  orang  dari  kaumku.  Kemudian  setelah  kami  beri  salam  dan  beliau 
tertarik  sehingga  beliau  bertanya,  "Siapakah  kamu  ini  ?" 

Jawab  kami,  "Kami  adalah  orang  beriman."  Kemudian  baginda  bertanya,  "Setiap 
perkataan  ada  buktinya,  apakah  bukti  keimanan  kamu  ?"  Jawab  kami,  "Buktinya  ada  lima 
belas  perkara.  Lima  perkara  yang  engkau  perintahkan  kepada  kami,  lima  perkara  yang 
diperintahkan  oleh  utusanmu  kepada  kami  dan  lima  perkara  yang  kami  terbiasakan  sejak 
zaman  jahiliyyah  ?" 

Tanya  Nabi  s.a.w,  "Apakah  lima  perkara  yang  aku  perintahkan  kepada  kamu  itu  ?" 
Jawab  mereka,  "Kamu  telah  perintahkan  kami  untuk  beriman  kepada  Allah,  percaya 
kepada  Malaikat-Nya,  Kitab-kitab-Nya,  Rasul-rasul-Nya,  percaya  kepada  takdir  Allah 
yang  baik  mahupun  yang  buruk." 

Selanjutnya  tanya  Nabi  s.a.w,  "Apakah  lima  perkara  yang  diperintahkan  oleh  para 
utusanku  itu  ?" 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  20 


Jawab  mereka,  "Kami  diperintahkan  oleh  para  utusanmu  untuk  bersaksi  bahawa  tidak  ada 
Tuhan  selain  Allah  dan  engkau  adalah  utusan  Allah,  hendaknya  kami  mendirikan  solat 
wajib,  mengerjakan  puasa  di  bulan  Ramadhan,  menunaikan  zakat  dan  berhaji  bila  mampu." 

Tanya  Nabi  s.a.w  selanjutnya,  "Apakah  lima  perkara  yang  kamu  masih  terbiasakan 
sejak  zaman  jahiliyyah  ?"  Jawab  mereka,  "Bersyukur  di  waktu  senang,  bersabar  di  waktu 
kesusahan,  berani  di  waktu  perang,  redha  pada  waktu  kena  ujian  dan  tidak  merasa 
gembira  dengan  sesuatu  musibah  yang  menimpa  pada  musuh." 

Mendengar  ucapan  mereka  yang  amat  menarik  ini,  maka  Nabi  s.a.w  berkata,  "Sungguh 
kamu  ini  termasuk  di  dalam  kaum  yang  amat  pandai  sekali  dalam  agama  mahupun  dalam 
tatacara  berbicara,  hampir  sahaja  kamu  ini  serupa  dengan  para  Nabi  dengan  segala 
macam  yang  kamu  katakan  tadi." 

Kemudian  Nabi  s.a.w  selanjutnya,  "Mahukah  kamu  aku  tunjukkan  kepada  lima  perkara 
amalan  yang  akan  menyempurnakan  dari  yang  kamu  punyai  ? Janganlah  kamu 
mengumpulkan  sesuatu  yang  tidak  akan  kamu  makan.  Janganlah  kamu  mendirikan  rumah 
yang  tidak  akan  kamu  tempati,  janganlah  kamu  berlumba-lumba  dalam  sesuatu  yang  bakal 
kamu  tinggalkan,,  berusahalah  untuk  mencari  bekal  ke  dalam  akhirat." 

RAHASIA  KHUSYUK  DALAM  SHOLAT 

Seorang  ahli  ibadah  bernama  Isam  bin  Yusuf,  dia  sangat  warak  dan  sangat  khusyuk 
solatnya.  Namun  dia  selalu  khuatir  kalau-kalau  ibadahnya  kurang  khusyuk  dan  selalu 
bertanya  kepada  orang  yang  dianggapnya  lebih  ibadahnya,  demi  untuk  memperbaiki 
dirinya  yang  selalu  dirasakan  kurang  khusyuk. 

Pada  suatu  hari,  Isam  menghadiri  majlis  seorang  abid  bernama  Hatim  Al-Isam  dan 
bertanya  : "Wahai  Aba  Abdurrahman,  bagaimanakah  caranya  tuan  solat?" 

Hatim  berkata  : "Apabila  masuk  waktu  solat  aku  berwudhu'  zahir  dan  batin." 

Isam  bertanya,  "Bagaimana  wudhu'  zahir  dan  batin  itu?" 

Hatim  berkata,  "Wudhu'  zahir  sebagaimana  biasa,  iaitu  membasuh  semua  anggota 
wudhu'  dengan  air.  Sementara  wudhu'  batin  ialah  membasuh  anggota  dengan  tujuh 
perkara: 

1.  bertaubat 

2.  menyesali  dosa  yang  dilakukan 

3.  tidak  tergila-gilakan  dunia 

4.  tidak  mencari  / mengharap  pujian  orang  (riya1) 

5.  tinggalkan  sifat  berbangga 

6.  tinggalkan  sifat  khianat  dan  menipu 

7.  meninggalkan  sifat  dengki 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  21 


Seterusnya  Hatim  berkata,  "Kemudian  aku  pergi  ke  masjid,  aku  kemaskan  semua 
anggotaku  dan  menghadap  kiblat. 

Aku  berdiri  dengan  penuh  kewaspadaan  dan  aku  bayangkan  Allah  ada  di  hadapanku, 
syurga  di  sebelah  kananku,  neraka  di  sebelah  kiriku,  malaikat  maut  berada  di  belakangku, 
dan  aku  bayangkan  pula  bahawa  aku  seolah-olah  berdiri  di  atas  titian  'Sirratul  Mustaqim' 
dan  aku  menganggap  bahawa  solatku  kali  ini  adalah  solat  terakhirku,  kemudian  aku 
berniat  dan  bertakbir  dengan  baik. 

Setiap  bacaan  dan  doa  dalam  solat  kufaham  maknanya,  kemudian  aku  ruku'  dan  sujud 
dengan  tawadhu',  aku  bertasyahhud  dengan  penuh  pengharapan  dan  aku  memberi  salam 
dengan  ikhlas.  Beginilah  aku  bersolat  selama  30  tahun." 

Apabila  Isam  mendengar,  menangislah  dia  kerana  membayangkan  ibadahnya  yang 
kurang  baik  bila  dibandingkan  dengan  Hatim. 


PERCAKAPAN  ANTARA  RASULULLAH  S. A. W DENGAN  IBLIS 

Telah  diceritakan  bahawa  Allah  S. W. T telah  menyuruh  iblis  datang  kepada  Nabi 
Muhammad  s.a.w  agar  menjawab  segala  pertanyaan  yang  baginda  tanyakan  padanya.  Pada 
suatu  hari  Iblis  pun  datang  kepada  baginda  dengan  menyerupai  orang  tua  yang  baik  lagi 
bersih,  sedang  ditangannya  memegang  tongkat. 

Bertanya  Rasulullah  s.a.w,  "Siapakah  kamu  ini  ?" 

Orang  tua  itu  menjawab,  "Aku  adalah  iblis." 

"Apa  maksud  kamu  datang  berjumpa  aku  ?" 

Orang  tua  itu  menjawab,  "Allah  menyuruhku  datang  kepadamu  agar  kau  bertanyakan 
kepadaku." 

Baginda  Rasulullah  s.a.w  lalu  bertanya,  "Hai  iblis,  berapa  banyakkah  musuhmu  dari 
kalangan  umat-umatku  ?" 

Iblis  menjawab,  "Lima  belas." 

1.  Engkau  sendiri  hai  Muhammad. 

2.  Imam  dan  pemimpin  yang  adil. 

3.  Orang  kayayang  merendah  diri. 

4.  Pedagang  yang  jujur  dan  amanah. 

5.  Orang  alim  yang  mengerjakan  solat  dengan  khusyuk. 

6.  Orang  Mukmin  yang  memberi  nasihat. 

7.  Orang  yang  Mukmin  yang  berkasih-sayang. 

8.  Orang  yang  tetap  dan  cepat  bertaubat. 

9.  Orang  yang  menjauhkan  diri  dari  segala  yang  haram. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 


18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  22 


10.  Orang  Mukmin  yang  selalu  dalam  keadaan  suci. 

11.  Orang  Mukmin  yang  banyak  bersedekah  dan  berderma. 

12.  Orang  Mukmin  yang  baik  budi  dan  akhlaknya. 

13.  Orang  Mukmin  yang  bermanfaat  kepada  orang. 

14.  Orang  yang  hafal  al-Qur'an  serta  selalu  membacanya. 

15.  Orang  yang  berdiri  melakukan  solat  di  waktu  malam  sedang  orang-orang  lain  semuanya 
tidur. 

Kemudian  Rasulullah  s.a.w  bertanya  lagi,  "Berapa  banyakkah  temanmu  di  kalangan 
umatku  ?" 

Jawab  iblis,  "Sepuluh  golongan 

1.  Hakim  yang  tidak  adil. 

2.  Orang  kaya  yang  sombong. 

3.  Pedagang  yang  khianat. 

4.  Orang  pemabuk/peminum  arak. 

5.  Orang  yang  memutuskan  tali  persaudaraan. 

6.  Pemilik  harta  riba'. 

7.  Pemakan  harta  anak  yatim. 

8.  Orang  yang  selalu  lengah  dalam  mengerjakan  solat/sering  meninggalkan  solat. 

9.  Orang  yang  enggan  memberikan  zakat/kedekut. 

10.  Orang  yang  selalu  berangan-angan  dan  khayal  dengan  tidak  ada  faedah. 

Mereka  semua  itu  adalah  sahabat-sahabatku  yang  setia." 

Itulah  di  antara  perbualan  Nabi  dan  iblis.  Sememangnya  kita  maklum  bahawa 
sesungguhnya  Iblis  itu  adalah  musuh  Allah  dan  manusia.  Dari  itu  hendaklah  kita  selalu 
berhati-hati  jangan  sampai  kita  menjadi  kawan  iblis,  kerana  sesiapa  yang  menjadi  kawan 
iblis  bermakna  menjadi  musuh  Allah.  Demikianlah  sebaliknya,  sesiapa  yang  menjadi  musuh 
iblis  bererti  menjadi  kawan  kekasih  Allah. 


DIPOTONG  TANGAN  KARENA  MEMBERI  SEDEKAH 

Dikisahkan  bahwa  semasa  berlakunya  kekurangan  makanan  dalam  kalangan  Bani 
Israel,  maka  lalulah  seorang  fakir  menghampiri  rumah  seorang  kaya  dengan  berkata, 
"Sedekahlah  kamu  kepadaku  dengan  sepotong  roti  dengan  ikhlas  kerana  Allah  S. W. T." 

Setelah  fakir  miskin  itu  berkata  demikian  maka  keluarlah  anak  gadis  orang  kaya,  lalu 
memberikan  roti  yang  masih  panas  kepadanya.  Sebaik  sahaja  gadis  itu  memberikan  roti 
tersebut  maka  keluarlah  bapa  gadis  tersebut  yang  bakhil  itu  terus  memotong  tangan 
kanan  anak  gadisnya  sehingga  putus.  Semenjak  dari  peristiwa  itu  maka  Allah  S. W. T pun 
mengubah  kehidupan  orang  kaya  itu  dengan  menarik  kembali  harta  kekayaannya  sehingga 
dia  menjadi  seorang  yang  fakir  miskin  dan  akhirnya  dia  meninggal  dunia  dalam  keadaan 
yang  paling  hina. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  23 


Anak  gadis  itu  menjadi  pengemis  dan  meminta-minta  dari  satu  rumah  ke  rumah.  Maka 
pada  suatu  hari  anak  gadis  itu  menghampiri  rumah  seorang  kaya  sambil  meminta  sedekah, 
maka  keluarlah  seorang  ibu  dari  rumah  tersebut.  Ibu  tersebut  sangat  kagum  dengan 
kecantikannya  dan  mempelawa  anak  gadis  itu  masuk  ke  rumahnya.  Ibu  itu  sangat  tertarik 
dengan  gadis  tersebut  dan  dia  berhajat  untuk  mengahwinkan  anaknya  dengan  gadis 
tersebut.  Maka  setelah  perkahwinan  itu  selesai,  maka  si  ibu  itu  pun  memberikan  pakaian 
dan  perhiasan  bagi  menggantikan  pakaiannya. 

Pada  suatu  malam  apabila  sudah  dihidang  makanan  malam,  maka  si  suami  hendak 
makan  bersamanya.  Oleh  kerana  anak  gadis  itu  kudung  tangannya  dan  suaminya  juga  tidak 
tahu  bahawa  dia  itu  kudung,  manakala  ibunya  juga  telah  merahsiakan  tentang  tangan  gadis 
tersebut.  Maka  apabila  suaminya  menyuruh  dia  makan,  lalu  dia  makan  dengan  tangan  kiri. 
Apabial  suaminya  melihat  keadaan  isterinya  itu  dia  pun  berkata,  "Aku  mendapat  tahu 
bahawa  orang  fakir  tidak  tahu  dalam  tatacara  harian,  oleh  itu  makanlah  dengan  tangan 
kanan  dan  bukan  dengan  tangan  kiri." 

Setelah  si  suami  berkata  demikian,  maka  isterinya  itu  tetap  makan  dengan  tangan 
kiri,  walaupun  suaminya  berulang  kali  memberitahunya.  Dengan  tiba-tiba  terdengar  suara 
dari  sebelah  pintu,  "Keluarkanlah  tangan  kananmu  itu  wahai  hamba  Allah,  sesungguhnya 
kamu  telah  mendermakan  sepotong  roti  dengan  ikhlas  kerana  Ku,  maka  tidak  ada  halangan 
bagi-Ku  memberikan  kembali  akan  tangan  kananmu  itu." 

Setelah  gadis  itu  mendengar  suara  tersebut,  maka  dia  pun  mengeluarkan  tangan 
kanannya,  dan  dia  mendapati  tangan  kanannya  berada  dalam  keadaan  asalnya,  dan  dia  pun 
makan  bersama  suaminya  dengan  menggunakan  tangan  kanan.  Hendaklah  kita  sentiasa 
menghormati  tetamu  kita,  walaupun  dia  fakir  miskin  apabila  dia  telah  datang  ke  rumah 
kita  maka  sesungguhnya  dia  adalah  tetamu  kita.  Rasulullah  S. A. W telah  bersabda  yang 
bermaksud,  "Barangsiapa  menghormati  tetamu,  maka  sesungguhnya  dia  telah 
menghormatiku,  dan  barangsiapa  menghormatiku,  maka  sesungguhnya  dia  telah 
memuliakan  Allah  S. W. T.  Dan  barangsiapa  telah  menjadi  kemarahan  tetamu,  dia  telah 
menjadi  kemarahanku.  Dan  barangsiapa  menjadikan  kemarahanku,  sesungguhnya  dia  telah 
menjadikan  murka  Allah  S. W. T." 

Sabda  Rasulullah  S. A. W yang  bermaksud,  "Sesungguhnya  tetamu  itu  apabila  dia 
datang  ke  rumah  seseorang  mukmin  itu,  maka  dia  masuk  bersama  dengan  seribu  berkah 
dan  seribu  rahmat." 

CINTA  SEJATI  SEORANG  IBU  TERHADAP  ANAK-ANAKNYA 

Dia  seorang  wanita  yang  sudah  tua,  namun  semangat  perjuangannya  tetap  menyala 
seperti  wanita  masih  muda.  Setiap  tutur  kata  yang  dikeluarkannya  selalu  menjadi 
pendorong  dan  bualan  orang  sekitarnya.  Maklum-lah  ia  memang  seorang  penyair  dua 
zaman,  maka  tidak  kurang  pula  bercakap  dalam  bentuk  syair.  Al-Khansa  binti  Amru 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  24 


demikianlah  nama  wanita  itu.  Dia  merupakan  wanita  yang  terkenal  cantik  dan  pandai  di 
kalangan  orang  Arab. 

Dia  pernah  bersyair  mengenang  kematian  saudaranya  yang  bernama  Sakhr: 

"Setiap  mega  terbit,  dia  mengingatkan  aku  pada  si  Sakhr,  malang. 

Aku  pula  masih  teringatkan  dia  setiap  mega  hilang  di  ufuk  barat. 

Kalaulah  tidak  kerana  terlalu  ramai  orang  menangis  di  sampingku  ke  atas  mayat-mayat 
mereka,  nescaya  aku  bunuh  diriku." 

Setelah  Khansa  masuk  Islam,  keberanian  dan  kepandaiannya  bersyair  telah  digunakannya 
untuk  menye-marakkan  semangat  para  pejuang  Islam.  Ia  mempunyai  empat  orang  putera 
yang  kesemuanya  telah  diajar  ilmu  bersyair  dan  dididik  berjuang  dengan  berani. 
Kemudian  kesemua  puteranya  itu  telah  diserahkannya  untuk  berjuang  demi  kemenangan 
dan  kepentingan  Islam. 

Khansa  telah  mengajar  anaknya  sejak  kecil  lagi  agar  jangan  takut  menghadapi  peperangan 
dan  cabaran. 

Pada  tahun  14  Hijrah,  Khalifah  Umar  Ibnul  Khattab  menyediakan  satu  pasukan 
tempur  untuk  menentang  Farsi.  Semua  umat  Islam  dari  berbagai  kabilah  telah 
dikerahkan  untuk  menuju  ke  medan  perang,  maka  terkumpullah  seramai  41,000  orang 
tentera.  Khansa  telah  mengerahkan  keempat-empat  puteranya  agar  ikut  mengangkat 
senjata  dalam  perang  suci  itu.  Khansa  sendiri  juga  ikut  ke  medan  perang  dalam  kumpulan 
pasukan  wanita  yang  bertugas  merawat  dan  menaikkan  semangat  pejuang  tentera  Islam. 

Dengarlah  nasihat  Khansa  kepada  putera-puteranya  yang  sebentar  lagi  akan  mara  ke 
medan  perang: 

“Wahai  anak-anakku!  Kamu  telah  memilih  Islam  dengan  rela  hati.  Kemudian  kamu 
berhijrah  dengan  suka  rela  pula.  Demi  Allah,  yang  tiada  Tuhan  selain  Dia,  sesungguhnya 
kamu  sekalian  adalah  putera-putera  dari  seorang  lelaki  dan  seorang  wanita.  Aku  tidak 
pernah  mengkhianati  ayahmu,  aku  tidak  pernah  memburuk-burukkan  saudara  maramu,  aku 
tidak  pernah  merendahkan  keturunan  kamu,  dan  aku  tidak  pernah  mengubah  perhubun- 
gan kamu.  Kamu  telah  tahu  tentang  pahala  yang  disediakan  oleh  Allah  kepada  kaum 
muslimin  dalam  memerangi  kaum  kafir  itu.  Ketahuilah  bahawasanya  kampung  yang  kekal 
itu  lebih  baik  daripada  kampung  yang  binasa." 

Kemudian  Khansa  membacakan  satu  ayat  dari  surah  Ali  Imaran  yang  bermaksud: 
“Wahai  orang  yang  beri-man!  Sabarlah,  dan  sempurnakanlah  kesabaran  itu,  dan 
teguhkanlah  kedudukan  kamu,  dan  patuhlah  kepada  Allah,  moga-moga  kamu  menjadi  orang 
yang  beruntung."  Putera-putera  Khansa  tertunduk  khusyuk  mendengar  nasihat  bonda 
yang  disayanginya. 

Seterusnya  Khansa  berkata:  “Jika  kalian  bangun  esok  pagi,  insya  Allah,  dalam  keadaan 
selamat,  maka  ke-luarlah  untuk  berperang  dengan  musuh-musuh  kamu.  Gunakanlah  semua 
pengalamanmu  dan  mohonlah  per-tolongan  dari  Allah.  Jika  kamu  melihat  api  pertempuran 
semakin  hebat  dan  kamu  dikelilingi  oleh  api  peperan-gan  yang  sedang  bergejolak 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  25 


masuklah  kamu  ke  dalamnya.  Dan  dapatkanlah  puncanya  ketika  terjadi  perlagaan 
pertempurannya,  semoga  kamu  akan  berjaya  mendapatkan  balasan  di  kampung  yang  abadi, 
dan  tempat  tinggal  yang  kekal." 

Subuh  esoknya  semua  tentera  Islam  sudah  berada  di  tikar  sholat  masing-masing 
untuk  mengerjakan  perintah  Allah  iaitu  solat  Subuh,  kemudian  berdoa  moga-moga  Allah 
memberikan  mereka  kemenangan  atau  syurga.  Kemudian  Saad  bin  Abu  Waqas  panglima 
besar  Islam  telah  memberikan  arahan  agar  bersiap  sedia  sebaik  saja  semboyan  perang 
berbunyi.  Perang  satu  lawan  satupun  bermula  sampai  dua  hari.  Pada  hari  ketiga 
bermulalah  pertempuran  besar-besaran.  41,000  orang  tentera  Islam  melawan  tentera 
Farsi  yang  berjumlah  200,000  orang.  Pasukan  Islam  mendapat  tentangan  hebat,  namun 
mereka  tetap  yakin  akan  pertolongan  Allah. 

Putera-putera  Khansa  maju  untuk  merebut  peluang  memasuki  syurga.  Berkat 
dorongan  dan  nasihat  dari  bondanya,  mereka  tidak  sedikitpun  berasa  takut.  Sambil 
mengibas-ngibaskan  pedang,  salah  seorang  di  antara  mereka  bersyair: 

“Hai  saudara-saudaraku! 

Ibu  tua  kita  yang  banyak  pengalaman  itu,  telah  memanggil  kita  semalam  dan  membekalkan 
nasihat. 

Semua  mutiara  yang  keluar  dari  mulutnya  bernas  dan  berfaedah. 

Insya  Allah  akan  kita  buktikan  sedikit  masa  lagi." 

Kemudian  ia  maju  menetak  setiap  musuh  yang  datang.  Seterusnya  disusul  pula  oleh  anak 
kedua  maju  dan  menentang  setiap  musuh  yang  mencabar.  Dengan  semangat  yang  berapi- 
api  ia  bersyair: 

“Demi  Allah! 

Kami  tidak  akan  melanggar  nasihat  ibu  tua  kami 
Nasihatnya  wajib  ditaati  dengan  ikhlas  dan  rela  hati 

Segeralah  bertempur,  segeralah  bertarung  dan  menggempur  musuh  bersama-sama 
Sehingga  kau  lihat  keluarga  Kaisar  musnah. 

Anak  Khansa  yang  ketiga  pula  segera  melompat  dengan  beraninya  sambil  bersyair: 
"Sungguh  ibu  tua  kami  kuat  keazamannya,  tetap  tegas  dan  tidak  goncang. 

Beliau  telah  menggalakkan  kita  agar  bertindak  cekap  dan  berakal  cemerlang 
Itulah  nasihat  seorang  ibu  tua  yang  mengambil  berat  terhadap  anak-anaknya  sendiri 
Mari!  Segera  memasuki  medan  tempur  dan  segeralah  untuk  mempertahankan  diri 
Dapatkan  kemenangan  yang  bakal  membawa  kegembiraan  di  dalam  hati. 

Atau  tempuhlah  kematian  yang  bakal  mewarisi  kehidupan  yang  abadi." 

Akhir  sekali  anak  keempat  menghunus  pedang  dan  melompat  menyusul  abang-abangnya. 
Untuk  menaikkan  semangatnya  ia  pun  bersyair: 

"Bukanlah  aku  putera  Khansa',  bukanlah  aku  anak  jantan 

Dan  bukan  pula  kerana  Amru  yang  pujiannya  sudah  lama  terkenal, 

Kalau  aku  tidak  membuat  tentera  asing  yang  berkelompok-kelompok  itu  terjunam  ke 
jurang  bahaya,  dan  mus-nah  mangsa  oleh  senjataku." 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  26 


Bergelutlah  keempat-empat  putera  Khansa  dengan  tekad  bulat  untuk  mendapatkan 
syurga  diiringi  oleh  doa  munajat  ibondanya  yang  berada  di  garis  belakang.  Pertempuran 
terus  hebat.  Tentera  Islam  pada  mulanya  kebingungan  dan  kacau  bilau  kerana  pihak  Farsi 
menggunakan  tentera  bergajah  di  barisan  hadapan,  semen-tara  tentera  pejalan  kaki 
berlindung  di  belakang  binatang  tahan  lasak  itu.  Namun  tentera  Islam  dapat 
mencederakan  gajah-gajah  itu  dengan  memanah  mata  dan  bahagian-bahagian  lainnya. 
Gajah  yang  cedera  itu  marah  dengan  menghempaskan  tuan  yang  menungganginya, 
memijak-mijak  tentera  Farsi  lainnya.  Mereka  jadi  mangsa  gajah  sendiri.  Kesempatan  ini 
dipergunakan  oleh  pihak  Islam  untuk  memusnahkan  mereka. 

Panglima  perang  bermahkota  Farsi  dapat  dipenggal  kepalanya,  akhirnya  merekapun 
lari  lintang  pukang  menyeberangi  sungai  dan  dipanah  oleh  pasukan  Islam  hingga  air  sungai 
menjadi  merah.  Pasukan  Farsi  kalah  teruk,  dari  200,000  tenteranya  hanya  sebahagian 
kecil  sahaja  yang  dapat  menyelamatkan  diri. Umat  Islam  lega.  Kini  mereka  mengumpul  dan 
mengira  tentera  Islam  yang  gugur.  Ternyata  yang  beruntung  menemui  sya-hid  di  medan 
Kadisia  itu  berjumlah  lebih  kurang  7,000  orang.  Dan  daripada  7,000  orang  syhuhada  itu 
terbujur  empat  orang  adik  beradik  anak  Khansa. 

Seketika  itu  juga  ramailah  tentera  Islam  yang  datang  menemui  Khansa 
memberitahukan  bahawa  keempat  empat  anaknya  telah  menemui  syahid.  Al-Khansa 
menerima  berita  itu  dengan  tenang,  gembira  dan  hati  tidak  bergoncang.  Al-Khansa  terus 
memuji  Allah  dengan  ucapan: 

"Segala  puji  bagi  Allah,  yang  telah  memuliakanku  dengan  kesyahidan  mereka,  dan  aku 
mengharapkan  dari  Tu-hanku,  agar  Dia  mengumpulkan  aku  dengar  mereka  di  tempat 
tinggal  yang  kekal  dengan  rahmat-Nya!" 

Al-Khansa  kembali  semula  ke  Madinah  bersama  para  perajurit  yang  masih  hidup 
dengan  meninggalkan  ma-yat  putera-puteranya  di  medan  pertempuran  Kadisia.  Dari 
peristiwa  peperangan  itu  pula  wanita  penyair  ini  mendapat  gelaran  kehormatan  ’Ummu 
syuhada  yang  ertinya  ibu  kepada  orang-orang  yang  mati  syahid. 


MANGKUK  YANG  CANTIK,  MADU  DAN  SEHELAI  RAMBUT 

Rasulullah  SAW,  dengan  sahabat-sahabatnya  Abakar  r.a.,  Umar  r.a.,  Utsman  r.a.,  dan 
'Ali  r.a.,  bertamu  ke  rumah  Ali  r.a.  Di  rumah  Ali  r.a.  istrinya  Sayidatina  Fathimah  r. ha. 
putri  Rasulullah  SAW  menghidangkan  untuk  mereka  madu  yang  diletakkan  di  dalam 
sebuah  mangkuk  yang  cantik,  dan  ketika  semangkuk  madu  itu  dihidangkan  sehelai  rambut 
terikut  di  dalam  mangkuk  itu.  Baginda  Rasulullah  SAW  kemudian  meminta  kesemua 
sahabatnya  untuk  membuat  suatu  perbandingan  terhadap  ketiga  benda  tersebut 
(Mangkuk  yang  cantik,  madu,  dan  sehelai  rambut). 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  27 


Abubakar  r.a.  berkata,  "iman  itu  lebih  cantik  dari  mangkuk  yang  cantik  ini,  orang 
yang  beriman  itu  lebih  manis  dari  madu,  dan  mempertahankan  iman  itu  lebih  susah  dari 
meniti  sehelai  rambut". 

Umar  r.a.  berkata,  "kerajaan  itu  lebih  cantik  dari  mangkuk  yang  cantik  ini,  seorang 
raja  itu  lebih  manis  dari  madu,  dan  memerintah  dengan  adil  itu  lebih  sulit  dari  meniti 
sehelai  rambut". 

Utsman  r.a.  berkata,  "ilmu  itu  lebih  cantik  dari  mangkuk  yang  cantik  ini,  orang  yang 
menuntut  ilmu  itu  lebih  manis  dari  madu,  dan  ber'amal  dengan  ilmu  yang  dimiliki  itu  lebih 
sulit  dari  meniti  sehelai  rambut". 

'Ali  r.a.  berkata,  "tamu  itu  lebih  cantik  dari  mangkuk  yang  cantik  ini,  menjamu  tamu 
itu  lebih  manis  dari  madu,  dan  membuat  tamu  senang  sampai  kembali  pulang  ke  rumanya 
adalah  lebih  sulit  dari  meniti  sehelai  rambut". 

Fatimah  r.ha.berkata,  "seorang  wanita  itu  lebih  cantik  dari  sebuah  mangkuk  yang 
cantik,  wanita  yang  ber-purdah  itu  lebih  manis  dari  madu,  dan  mendapatkan  seorang 
wanita  yangtak  pernah  dilihat  orang  lain  kecuali  muhrimnya  lebih  sulit  dari  meniti  sehelai 
rambut". 

Rasulullah  SAW  berkata,  "seorang  yang  mendapat  tauf iq  untuk  ber'amal  adalah  lebih 
cantik  dari  mangkuk  yang  cantik  ini,  ber'amal  dengan  'amal  yang  baik  itu  lebih  manis  dari 
madu,  dan  berbuat  'amal  dengan  ikhlas  adalah  lebih  sulit  dari  meniti  sehelai  rambut". 

Malaikat  Jibril  AS  berkata,  "menegakkan  pilar-pilar  agama  itu  lebih  cantik  dari 
sebuah  mangkuk  yang  cantik,  menyerahkan  diri;  harta;  dan  waktu  untuk  usaha  agama 
lebih  manis  dari  madu,  dan  mempertahankan  usaha  agama  sampai  akhir  hayat  lebih  sulit 
dari  meniti  sehelai  rambut". 

Allah  S. W. T berfirman,  " Sorga-Ku  itu  lebih  cantik  dari  mangkuk  yang  cantik  itu, 
nikmat  sorga-Ku  itu  lebih  manis  dari  madu,  dan  jalan  menuju  sorga-Ku  adalah  lebih  sulit 
dari  meniti  sehelai  rambut". 


KISAH  YUSUF  DAN  ZULAIHA 

Sungguh  berat  malam  yang  panas  itu  dirasakan  oleh  Ra'il,  wanita  cantik  yang  biasa 
dipanggil  dengan  nama  Zulaiha.  Ia  senantiasa  mempercantik  paras,  menghias  diri,  dan 
memakai  wangi-wangian.  Kemudian  berdiri,  pagi  dan  petang,  di  beranda  istananya  di  atas 
Sungai  Nil,  dalam  kegelisahan  yang  tak  jelas  penyebabnya. 

Angin  sepoi  bertiup  tenang  dan  halus,  seakan  enggan  mengusik  ranting-ranting  pohon 
bunga  yang  mengelilingi  beranda  istana  itu,  Zulaiha  memandangi  sungai  dan  airnya  yang 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  28 


tenang,  dan  sesekali  wajahnya  menoleh  ke  atas,  melihat  bintang-bintang  yang  bertaburan 
di  langit  nan  tinggi,  mengelilingi  bulan  yang  sebagian  sinarnya  terhalang  oleh  awan. 

Sesaat  kemudian,  seorang  pelayan  menghampiri  dengan  segelas  sari  buah  dingin 
untuknya,  tetapi  sang  puteri  menolak  dan  malah  memerintahkan  pelayan  itu  untuk 
kembali.  Nafasnya  semakin  menyesakkan,  serasa  hampir-hampir  mencekik  lehernya.  Dia 
sendiri  tidak  tahu  apa  yang  digelisahkannya.  Kecantikan?  Bukan!  Dia  wanita  tercantik  di 
seluruh  Mesir.  Anak?  Mungkin  itu  benar,  sebab  sampai  saat  ini  ia  belum  dikaruniai 
seorang  anak  pun. 

Sebenarnya  ia  dapat  saja  mengambil  anak  angkat  yang  disukainya,  sebab  ia  orang 
terkaya  di  negeri  itu.  Tapi  naluri  keibuannya  ternyata  menentang  niatnya.  Dia  ingin 
mengandung  dan  melahirkan  puteranya  sendiri,  sebagaimana  wanita-wanita  lain.  Tapi 
suratan  takdir  menghendaki  lain,  suaminya  tidak  kuasa  mengubah  impiannya  menjadi 
kenyataan. 

Berkecamuklah  semua  fikiran  itu  di  kepalanya.  Ia  terlena  dalam  lamunannya,  sampai 
suara  halus  suaminya  tiba-tiba  mengejutkan  hatinya. 

"Ra'il,  isteriku  yang  cantik,  bergembiralah!"  Kata  suaminya  sambil  menunjukkan  sesuatu. 
Zulaiha  menoleh  kepada  suaminya,  dan  betapa  terkejut  ketika  ia  lihat  suaminya  datang 
bersama  seorang  anak  kecil. 

"Siapa  namamu?"  tanya  Zulaiha.  Dengan  suara  yang  hampir-hampir  tidak  terdengar,  anak 
itu  menjawab,  "Yusuf". 

Al-Aziz,  suami  Zulaiha,  kemudian  mengikutinya  dari  belakang  serta  berkata,  "Telah 
kubeli  ia  dari  kafilah  yang  kutemui  disebuah  telaga  di  padang  pasir.  Berikanlah  kepadanya 
tempat  dan  layanan  yang  baik,  boleh  jadi  ia  bermanfaat  bagi  kita,  atau  kita  pungut  ia 
sebagai  anak". 

Isteri  al-Aziz  tidak  mengetahui  takdir  apa  yang  bakal  terjadi  antara  dia  dan  anak 
itu  di  hari-hari  yang  akan  datang.  Yang  jelas  ia  merasa  senang  atas  kedatangan  anak  itu, 
dan  hilanglah  kesedihan  yang  selama  ini  menghimpit  dadanya.  Hari-hari  berlalu.  Yusuf 
semakin  besar  dan  Menjadi  dewasa.  Wajahnya  tampak  semakin  tampan.  Isteri  Aziz  tidak 
mengerti  kebahagiaan  apa  yang  meresap  di  hatinya  setiap  kali  ia  memandang  Yusuf,  dan 
kesedihan  yang  menghantuinya  ketika  Yusuf 
hilang  dari  pandangannya. 

Setiap  kali  malam  tiba,  dan  Yusuf  pergi  ke  kamar  tidurnya,  Zulaiha  merasa  ada 
sesuatu  yang  mengusik  lubuk  jiwanya,  sehingga  kadang  kala  ia  bangun  meninggalkan 
suaminya  yang  sedang  tidur,  kemudian  pergi  ke  pintu  kamar  Yusuf.  Zulaiha  berdiri  di 
pintu  kamar  Yusuf  beberapa  saat.  Dalam  hatinya  timbul  keraguan:  apakah  sebaiknya  ia 
masuk  menemui  Yusuf  seperti  yang  diinginkannya,  ataukah  ia  kembali  ke  tempatnya 
sendiri  di  samping  suaminya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  29 


Fikiran  seperti  itu  selalu  mengganggu  hatinya  semalaman,  sampai  cahaya  matahari  pagi 
terlihat  masuk  melalui  jendela-jendela  kamarnya.  Jika  sudah  demikian,  ia  kembali  ke 
kamar  suaminya. 

Setiap  kali  pandangannya  bertemu  dengan  pandangan  Yusuf,  ia  merasakan  keinginan 
yang  kuat  untuk  selalu  berada  dekat  pemuda  itu,  dan  tak  ingin  rasanya  berpisah  untuk 
selama-lamanya.  Namun,  hati  kecilnya  berkata  bahwa  Yusuf  tidak  memendam  perasaan 
yang  sama  seperti  perasaannya.  Pertanyaan  yang  selalu  mengusik  kalbunya  adalah:  Apakah 
Yusuf  mencintainya  sebagaimana  ia  mencintai  Yusuf?  Apakah  Yusuf  memendam  perasaan 
seperti  yang  dipendamnya?  Meskipun  hati  kecilnya  berkata  bahwa  Yusuf  tidak 
menampakkan  sikap  seperti  itu,  ia  tidak  mahu  mendengar  jawaban  itu. 

Pada  suatu  petang,  isteri  Aziz  merasa  tidak  kuasa  lagi  hanya  berdiri  di  ambang  cinta 
yang  disimpannya  kepada  Yusuf.  Ia  kemudian  berdiri  dimuka  cermin,  mengagumi 
kecantikan  parasnya,  seraya  berkata  kepada  dirinya  sendiri,  "Adakah,  diseluruh  Mesir  ini, 
wanita  yang  kecantikannya  melebihi  kecantikanku,  sehingga  Yusuf  menghindar  dariku? 
Tidak  boleh  tidak,  wahai,  Yusuf,  hari  ini  aku  akan  menjumpaimu  dengan  segala  macam 
bujukan  dan  rayuan,  sampai  engkau  tunduk  kepadaku". 

Kemudian  ia  membuka  lemari,  dan  matanya  mengamati  setumpuk  pakaian  di  dalamnya. 
Dipilihnya  salah  satu  gaunnya  yang  paling  indah,  berwarna  merah  dengan  model  yang 
membangkitkan  gairah  laki-laki.  Manakala  gaun  itu  dikenakan,  maka  sebahagian  auratnya 
yang  seharusnya  tersembunyi  akan  tampak. 

Itulah  yang  justru  dikehendakinya.  Kemudian  ia  memakai  wangi  wangian  disekujur 
tubuhnya,  yang  menyebabkan  seorang  lelaki  akan  bergairah  kerana  baunya. 

Setelah  itu,  ia  atur  rambutnya  seindah-indahnya  dimalam  yang  sunyi  itu.  Setelah 
menyelesaikan  dan  menyempurnakan  dandanannya,  Zulaiha  mengamati  sekelilingnya, 
hingga  ia  benar-benar  yakin  bahawa  tidak  ada  seorang  pun  pelayannya  yang  masih 
menunggunya  di  situ;  semuanya  sudah  lelap  di  kamarnya  masing-masing  di  kegelapan 
malam  itu.  Ia  pun  tahu  bahawa  suaminya  sedang  memenuhi  panggilan  seorang  hakim  Mesir 
dan  sibuk  dengan  urusan-urusannya,  sehingga  tidak  mungkin  ia  akan  kembali  sebelum 
fajar  pagi  tiba. 

Setelah  segalanya  beres,  pergilah  ia  menuju  kamar  Yusuf.  Didapatinya  pintu  kamar  itu 
tertutup  dan  lampunya  sudah  dimatikan.  Dengan  perlahan  ia  mengetuk;  satu  kali,  dua 
kali  ...  dan  tiga  kali.  Tak  lama  kemudian,  Yusuf  pun  bangun  menyalakan  lampu  dan 
membukakan  pintu.  Alangkah  terkejutnya  Yusuf  ketika  ia  melihat  isteri  al-Aziz  sudah 
berada  di  hadapannya.  Tapi  ia  tidak  berkata  apa-apa  kecuali  hanya  diam  menunduk. 

Tiba-tiba  Zulaiha  masuk  ke  dalam,  mendekatinya  dengan  ramah,  dan  memegang 
tangannya  sambil  menutup  pintu  kamar.  Zulaiha  merasakan  kegelisahan,  ketakutan,  dan 
tak  kuasa  menatap  pandangan  kedua  mata  Yusuf.  Ia  lalu  berpaling  ke  arah  Yusuf, 
sedangkan  Yusuf  selalu  berusaha  menjauh  darinya. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  30 


Isteri  al-Aziz  kemudian  berkata,  "Apakah  maksud  semua  ini,  hai,  Yusuf?  Janganlah 
engkau  menjauh  dariku,  sehingga  aku  binasa  karena  rindu  kepadamu".  Yusuf  diam  tanpa 
jawaban. 

Isteri  al-Aziz  mendekatinya  lagi  seraya  berkata,  "Aduhai,  Yusuf,  betapa  indahnya 
rambutmu!" 

Yusuf  menjawab,  "Inilah  sesuatu  yang  pertama  kali  akan  berhamburan  dari  tubuhku 
setelah  aku  mati". 

"Aduhai,  Yusuf,  betapa  indahnya  kedua  matamu!"  Bujuk  isteri  al-Aziz  lagi. 

"Keduanya  ini  adalah  benda  yang  pertama  kali  akan  lepas  dari  kepalaku  dan  akan  mengalir 
di  muka  bumi!" 

Isteri  al-Aziz  berkata  lagi,  "Betapa  tampannya  wajahmu,  hai,  Yusuf". 

"Tanah  kelak  akan  melumatnya,"  Jawab  Yusuf. 

Kemudian  Zulaiha  berkata  kepadanya,  "Telah  terbuka  tubuhku  kerana  ketampanan 
wajahmu". 

"Syaitan  menolongmu  untuk  berbuat  hal  itu!"  Kata  Yusuf. 

"Yusuf!  Bagaimanapun  aku  harus  mendapatkan  apa  yang  selama  ini  kudambakan,  dan  kini 
aku  datang  karenanya".  Kata  Zulaiha. 

Yusuf  menjawab:  "Ke  manakah  aku  akan  lari  dari  murka  Allah  jika  aku  mendurhakaiNya?" 
Isteri  al-Aziz  sadar  bahwa  Yusuf  benar-benar  tidak  mau  memenuhi  apa  yang  ia  inginkan. 

Maka,  ia  pun  lebih  mendekat  lagi,  dan  meletakkan  badan  Yusuf  di  atas  dadanya.  Ia 
berharap  Yusuf  akan  tertarik  kepadanya  dan  mau  memenuhi  keinginannya.  Akan  tetapi,  di 
luar  dugaannya,  Yusuf  malah  menghindar  darinya  dan  segera  berlari  hendak  keluar  dari 
kamar  itu. 

Isteri  al-Aziz  tak  habis  berfikir  mengapa  Yusuf  sedemikian  keras  mempertahankan 
kesuciannya  di  hadapan  wanita  cantik  yang  telah  siap  melayaninya,  bahkan  lari  menjauh 
darinya.  Ia  lalu  mengejar  Yusuf  dari  belakang  untuk  memaksanya.  Ketika  sudah  sangat 
dekat,  dipegangnyalah  bahagian  belakang  baju  Yusuf  dan  ditariknya  kuat-kuat.  Dengan 
penuh  kemarahan,  ia  melarang  Yusuf  keluar  dari  kamar. 

Akhirnya,  Koyaklah  bagian  belakang  baju  Yusuf.  Pada  saat  yang  sama,  tiba-tiba  al- 
Aziz  sudah  berada  dihadapan  mereka  berdua,  bersama  saudara  sepupu  Zulaiha. 

Dengan  serta  merta  isteri  al-Aziz  berkata:  "Apakah  hukuman  bagi  orang  yang  akan 
berbuat  serong  kepada  isterimu,  selain  dipenjarakan  atau  (dihukum)  dengan  seksaan  yang 
pedih?"  Dengan  perkataan  itu,  Zulaiha  bermaksud  menyatakan  bahawa  Yusuf  telah 
berbuat  yang  melampaui  batas  atas  dirinya. 

Al-Aziz  sangat  marah  atas  terjadinya  peristiwa  memalukan  itu.  Karena  tidak 
menduga  hal  itu  dilakukan  oleh  Yusuf,  seorang  anak  terlantar  yang  telah  dibelinya, 
dipeliharanya,  dan  dikasihinya  seperti  kasih  sayang  seorang  ayah  kepada  puteranya 
sendiri.  Tidak  mungkin  hal  itu  bisa  terjadi? 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  3 1 


Yusuf  sadar  bahwa  isteri  al-Aziz  telah  berkata  dusta  tentang  dirinya  dan  menuduhnya 
dengan  tuduhan  palsu.  Maka,  segeralah  Zulaiha  berkata  kepada  al-Aziz:  "Dia  menggodaku 
untuk  menundukkan  diriku  (kepadanya)". 

Allah  ternyata  menghendaki  bebasnya  Yusuf  dari  tuduhan  wanita  itu.  Seorang  bayi 
yang  masih  menyusu,  anak  salah  seorang  keluarga  Zulaiha  yang  ketika  itu  datang  ke 
istana,  tiba-tiba  berkata,  "Jika  bajunya  koyak  di  bagian  muka,  maka  wanita  itulah  yang 
benar  dan  Yusuf  termasuk  orang-orang  dusta.  Dan  jika  bajunya  koyak  di  bahagian 
belakang,  maka  wanita  itulah  yang  dusta  dan  Yusuf  termasuk  orang-orang  yang  benar". 
Mendengar  itu,  segeralah  al-Aziz  menghampiri  Yusuf  untuk  melihat  bajunya,  ketika 
didapatinya  baju  Yusuf  koyak  di  bagian  belakang  (kerana  tarikan  isterinya),  mengertilah 
al-Aziz  akan  pengkhianatan  isterinya  dan  bersihnya  Yusuf  dari  tuduhan  itu.  Kemudian  ia 
berkata:  "Sungguh,  inilah  tipu  muslihatmu.  Sungguh  dahsyat  tipu  muslihatmu!" 

Kemudian  ia  memandang  Yusuf  seraya  berkata:  "Hai,  Yusuf,  berpalinglah  dari  ini!" 
Maksud  perkataan  itu  adalah  agar  Yusuf  tidak  memberitakan  aib  yang  terjadi  atas  diri 
isterinya  itu,  sehingga  tidak  terdengar  oleh  orang  ramai.  Sedangkan  kepada  isterinya  ia 
berkata:  "Dan  (kamu,  hai  isteriku)  mohon  ampunlah  atas  dosamu  itu,  kerana  sesungguhnya 
kamu  termasuk  orang-orang  yang  berbuat  salah".  "Celakalah  kamu,  Yusuf!"  Kata  isteri  al- 
Aziz  dengan  kemarahan  yang  memuncak,  kerana  Yusuf  menolak  kecantikan  dan 
kebesarannya. 

"Tidak!  aku  tak  akan  membiarkanmu,  Yusuf.  Bagaimana  pun  akan  kucari  jalan  lain  yang 
dapat  mempedayakanmu,  hingga  kamu  memenuhi  apa  yang  kukehendaki..." 

Hari-hari  pun  berlalu,  dan  al-Aziz  yang  kalah  dalam  urusan  itu  berusaha  memohon 
kerelaan  isterinya  menghadapi  kenyataan  itu,  sementara  sang  isteri  menyanggahnya 
dengan  dalih  bahwa  suaminya  telah  menjatuhkan  martabat  dan  kemuliaannya. 

Zulaiha  tahu  benar  bahawa  setiap  kali  ia  menampakkan  Kebenciannya  kepada 
suaminya,sang  suami  benar-benar  Berusaha  mendekati  dan  membujuknya  karena  ia 
sangat  mencintainya  dan  merasa  lemah  di  hadapan  kecantikan  wajahnya  dan  ketinggian 
peribadinya,  yang  sebenarnya  bersifat  mulia. 

Yusuf  sendiri  akhirnya  berdiam  sepanjang  hari  di  dalam  kamarnya,  karena  peristiwa 
aib  itu  terjadi  di  situ.  Ia  tidak  keluar  dari  kamarnya  kecuali  ada  suatu  pekerjaan  penting 
yang  ditugaskan  oleh  tuannya,  al-Aziz. 

Hari-hari  yang  berat  dan  keras  selalu  menghantui  isteri  al-Aziz.  Ia  menanti  datang  suatu 
peluang  untuk  kembali  melakukan  tipu  dayanya  atas  diri  Yusuf,  sebab  apa  yang  baru 
terjadi  itu  justru  menambah  rasa  cinta  dan  keinginan  untuk  berhubungan  dengan  Yusuf, 
meskipun  secara  terang-terang  ia  telah  berdusta  atas  diri  Yusuf  untuk  menghilangkan 
keraguan  suaminya  terhadapnya. 

Hari  demi  hari  dirasakan  oleh  isteri  al-Aziz  dengan  berat  dan  terasa  lambat 
berjalan.  Di  kota,  beberapa  peristiwa  yang  tak  terduga  telah  terjadi. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  32 


Wanita-wanita  di  Mesir,  ketika  itu,  tidak  ada  pembicaraan  lain  kecuali  tentang  peristiwa 
aib  antara  isteri  al-Aziz  dan  Yusuf.  Yang  sungguh  mengherankan,  bagaimana  peristiwa  itu 
dapat  tersebar  di  seluruh  kota,  padahal  semua  pihak  di  istana  al-Aziz  berusaha 
merahasiakannya. 

Dugaan  sementara  dialamatkan  kepada  pelayan  laki-laki  istana  dan  sebahagian 
pelayan  wanita  yang  masih  ada  hubungan  keluarga  dengannya.  Besar  kemungkinan, 
merekalah  yang  membocorkan  rahsia  itu. 

Langit  ibu  kota  Mesir  penuh  dengan  gema  kisah  sekitar  kejadian  itu.  Dalam  setiap 
kelompok  wanita,  tidak  ada  masalah  lain  yang  dibicarakan  kecuali  tentang  isteri  al-Aziz 
dan  Yusuf,  semuanya  dicurahkan  tanpa  segan  lagi.  Akhirnya,  sampailah  berita  yang 
menyakitkan  itu  ke  telinga  isteri  al-Aziz.  Dan  tentu  saja  hal  itu  menimbulkan 
kemarahannya  yang  luar  biasa. 

Akan  tetapi,  apa  hendak  dikata,  ia  tidak  dapat  berbuat  apa-apa  kecuali  menerima 
kenyataan  itu  dengan  hati  yang  semakin  pedih. 

"Betapa  perjalanan  hidupku  menjadi  sepotong  roti  dalam  mulut  wanita-wanita  kota 
yang  dipenuhi  cemuhan  dan  ejekan."  Keluhnya  dalam  hati,  "padahal,  di  hari-hari  kemarin, 
tak  seorangpun  dari  mereka  berani  menyebut  namaku  kecuali  dengan  segala 
penghormatan  dan  kemuliaan". 

Kemudian  ketenangan  mulai  meresap  di  hati  isteri  al-Aziz,  setelah  jiwanya  tergoncang 
kerana  kemarahan.  Mulailah  ia  berbicara  kepada  dirinya  sendiri:"  Aku  wanita,  dan  mereka 
pun  wanita.  Harus  mereka  terima  hinaan  sebagaimana  hinaan  yang  mereka  tujukan 
kepadaku.  Jika  mereka  memperolok-olokku  dengan  lidahnya,  maka  sesungguhnya  olok- 
olokku  nanti  lebih  keras  atas  diri  mereka..."  Maka,  keluarlah  dia  dari  kamarnya  menuju 
beranda  istananya  yang  menghadap  Sungai  Nil.  Di  tepian  sungai  itu,  ia  mulai  berfikir, 
sementara  angin  lembut  menerpa  pepohonan  bunga  yang  mengelilingi  istana,  membuat 
harum  udara  di  sekitarnya.  Isteri  al-Aziz  mulai  merenung;  fikirannya  berputar  ke  sana 
kemari,  mengikuti  alunan  ombak  sungai  yang  tenang. 

Tak  lama  kemudian,  wajahnya  tampak  sedikit  berseri,  kemudian  mulutnya  tersenyum. 
Telah  ditemukan  satu  cara  untuk  membereskan  masalah  itu.  Ya,  mengapa  ia  tidak 
menghentikan  cemuhan  wanita-wanita  itu  tentang  dirinya  dan  Yusuf  dalam  suatu 
pertemuan  terbuka?  Mengapa  ia  tidak  memanggil  wanita-wanita  itu  untuk  duduk 
bercakap-cakap  seperti  biasa  ia  lakukan  sebelum  ini,  lalu  ia  perintahkan  Yusuf  keluar 
(menampakkan  diri  di  hadapan  mereka)?  Nanti  mereka  akan  sadar  dan  mengerti  mengapa 
isteri  al-Aziz  jatuh  hati  kepada  anak  angkatnya. 

Kemudian  dipanggilnya  semua  wanita  itu  ke  istana  untuk  bersukaria.  Kepada  mereka 
dipersembahkan  berbagai  macam  buah-buahan,  dan  masing-masing  diberi  sebilah  pisau 
sebagai  alat  pemotongnya.  Akan  dilihat  oleh  isteri  Al-Aziz  apa  yang  nanti  bakal  terjadi 
ketika  Yusuf  muncul  secara  tiba-tiba  ditengah- tengah  mereka. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  33 


Heranlah  kebanyakan  wanita  bangsawan  terhadap  panggilan  isteri  al-Aziz  itu.  Mereka 
menyaksikan  suasana  yang  lain  dari  biasanya.  Ruangan  istana,  ketika  itu,  dihiasi  dengan 
penuh  kemegahan.  Wanita-wanita  yang  hadir  duduk  di  kursi  yang  indah.  Di  hadapan 
mereka  masing-masing  terdapat  sepinggan  buah  segar  dan  sebilah  pisau  pemotongnya. 
Semua  pandangan  hadirin  ditujukan  kepada  barang-barang  yang  ada  dalam  ruangan  istana 
itu.  Semuanya  diam  membisu,  tak  ada  yang  berani  berbicara  dengan  jelas  tentang  apa 
yang  tersimpan  di  dada  dan  mulailah  isteri  Aziz  membuka  acara.  Pembicaraan  hanya 
berkisar  tentang  buah  dan  masalah-masalah  pesta  ria  itu,  sama  sekali  jauh  dari  masalah 
peristiwa  dirinya  dengan  Yusuf.  Ia  berkata  bahwa  segala  yang  disediakannya  kali  ini 
dimaksudkan  sebagai  kejutan  bagi  wanita-wanita  itu. 

Di  antara  wanita-wanita  yang  hadir  dalam  jamuan  itu,  ada  salah  seorang  yang 
menyindir.  Dengan  cara  yang  cerdik,  ia  berkisah  kepada  hadirin  tentang  seorang  pemudi 
yang  jatuh  cinta,  dan  mati  dalam  kesedihan  karena  laki-laki  yang  meminangnya  tewas  di 
medan  perang  melawan  musuh-musuh  negerinya.  Tetapi  isteri  al-Aziz,  dengan  lebih 
cerdik,  mengalihkan  pembicaraan  ke  masalah-masalah  lain. 

Kemudian  ia  berkata  kepada  Yusuf,  "Keluarlah  (tampakkanlah  dirimu)  kepada  mereka." 
Maka,  keluarlah  Yusuf  dari  tempatnya  menuju  jamuan  wanita-wanita  itu.  Betapa 
terkejutnya  wanita-wanita  itu  demi  melihat  ketampanan  Yusuf.  Mereka  pada  tercengang 
dan  keheranan.  Dan  tanpa  disadari,  mereka  memotong  jari-jari  mereka  sendiri  dengan 
pisau.  Mereka  mengira  sedang  memotong  buah,  padahal  tidak  dirasakan  darah  mengalir 
dari  tangan  mereka.  Lama-kelamaan  mereka  baru  ingat  dan  menyadari  apa  yang  telah 
mereka  lakukan,  kemudian  berkata,  "Maha  Besar  Allah.  Ini  bukanlah  manusia.  Ia  tiada 
lain  adalah  malaikat  yang  mulia". 

Ketika  itu  wajah  isteri  al-Aziz  menahan  sedih  dan  duka.  Berubahlah  wajah  nan 
cantik  itu  menjadi  marah.  Ia  berkata  seraya  menunjuk  kepada  Yusuf:  "Itulah  orang  yang 
menyebabkan  aku  di  cela  karena  (tertarik)  kepadanya,  dan  sesungguhnya  aku  telah 
menginginkan  dirinya,  tetapi  ia  menolak.  Dan  (sekarang)  jika  dia  tidak  mentaati  apa  yang 
kuperintahkan,  nescaya  ia  akan  dipenjarakan  dan  dia  akan  menjadi  orang  yang  hina". 

Yusuf  mendengar  apa  yang  dikatakan  oleh  isteri  Aziz  dengan  sikap  yang  tenang  dan 
tabah,  di  hadapan  wanita-wanita  kota.  Ia  pun  mendengar  keinginan  setiap  wanita  yang 
hadir,  sebagaimana  keinginan  isteri  al-Aziz  terhadapnya.  Sambil  berlindung  kepada  Allah, 
Yusuf  berkata,  "Tuhanku!  Penjara  lebih  kusukai  daripada  memenuhi  ajakan  mereka 
kepadaku.  Dan  jika  tidak  Allah  hindarkan  aku  dari  tipu  daya  mereka,  tentulah  aku 
tertarik  kepada  mereka.  Dan  tentulah  aku  termasuk  orang  yang  jahil".  Allah  meneguhkan 
hamba-hamba-Nya  yang  mukmin  serta  berlindung  dan  berpegang  dengan  kebenaran  yang 
diperintahkan  oleh-Nya  Maka,  Tuhan  memperkenankan  doa  Yusuf,  dan  Dia  menghindarkan 
Yusuf  dari  tipu  daya  mereka. 

Sesungguhnya  Dialah  Yang  Maha  Mendengar  dan  Yang  Maha  Mengetahui".  Pulanglah 
wanita-wanita  kota  itu  dengan  tangan  mereka  berlumuran  darah.  Mereka  semua  akhirnya 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  34 


sedar  bahawa  Zulaiha,  isteri  al-Aziz,  terhalang  cintanya  kepada  Yusuf.  Yusuf  kemudian 
meninggalkan  ruangan  itu  dan  pergi  ke  kamarnya.  Isteri  al-Aziz  tampak  duduk  sambil 
berfikir.  Ia  memang  menghendaki  kehinaan  atas  wanita-wanita  yang  menghina  dirinya 
dengan  Yusuf,  dan  hal  itu  telah  selesai  ia  lakukan.  Menanglah  ia  dengan  suatu 
kemenangan  yang  dapat  menyembuhkan  sakit  hatinya. 

Akan  tetapi,  setelah  ia  lebih  dalam  berfikir,  ia  sadari  bahwa  perasaan  yang 
ditanggungnya  selama  ini  adalah  suatu  sebab  yang  berat  baginya.  Ia  berbicara  dengan 
dirinya  sendiri:"Yusuf  telah  menghindar  dariku  dua  kali;  sekali  dikamarnya  dan  sekali  di 
hadapan  wanita-wanita  kota.  Sesungguhnya  wanita-wanita  kota  itu  pun  mencintai  Yusuf 
sebagaimana  aku,  tetapi  semuanya  tidak  memperoleh  sesuatu  darinya.  Ancamanku 
kepadanya  tidak  ditakutinya.  Celakalah  kamu  meskipun  aku  mencintaimu." 

Pergilah  isteri  al-Aziz  menemui  suaminya.  Al-Aziz  kemudian  bertanya  tentang 
jamuan  yang  diadakannya.  Isterinya  menjelaskan  bahwa  jamuan  itu  hanya  menambah 
keburukan  baginya. 

"Bagaimana  hal  itu  bisa  terjadi?"  Tanya  Al-Aziz.  "Jika  Yusuf  tidak  disembunyikan  dari 
seisi  istana  dan  kota,  dia  akan  selalu  berbicara  tentang  apa  yang  memburukkanku..." 
Jawabnya. 

Maka,  mendekatlah  al-Aziz  kepada  isterinya  seraya  berkata.  "Bagaimana  engkau  bisa  rela 
dengan  apa  yang  memburukkanmu?" 

Gemetarlah  badan  wanita  itu,  dan  kemudian  berkata:  "Kalau  begitu,  masukkanlah 
Yusuf  ke  dalam  penjara,  sehingga  semua  orang  akan  melupakannya". 

Al-Aziz  menyetujui  usul  isterinya  itu.  Tak  lama  kemudian,  beberapa  pengawal  istana 
membawaYusuf  ke  penjara.  Tatkala  Yusuf  keluar  dari  pintu  istana,  isteri  al-Aziz  berdiri 
di  belakang  jendela  kamarya  sambil  memandanginya.  Ia  merasa  seolah-olah  sebagian  dari 
hatinya  tercabut,  meskipun  dialah  yang  mendesak  suaminya  agar  memasukkan  Yusuf  ke 
dalam  penjara. 

Tiap  hari  berlalu,  dan  kesedihan  selalu  mewarnai  wajah  isteri  al-Aziz,  sementara 
suaminya  hanya  bisa  melihat  hal  itu  dengan  sikap  diam  dan  tidak  kuasa  berbuat  sesuatu. 
Wanita  itu  bertanya  kepada  dirinya  sendiri:  "Salahkah  aku  tatkala  menyuruh  al-Aziz 
memasukkan  Yusuf  ke  dalam  penjara?  Ya,  kuharamkan  diriku  melihat  Yusuf...  "Sekali  lagi 
ia  berfikir  dalam  kegelisahannya:  "Tetapi,  apakah  aku  bersalah  dalam  urusan  itu?"  Ia 
menyanggah  dirinya  sendiri  untuk  lepas  dari  azab,  seperti  seorang  dermawan  yang 
haus,tetapi  tidak  sanggup  menjangkau  air  yang  dipikul  di  bahunya  sendiri. 

Hari  demi  hari,  bulan  demi  bulan,  dan  tahun  demi  tahun  berjalan  tanpa  sepi  dari 
cerita  isteri  al-Aziz  dengan  Yusuf.  Pada  suatu  hari,  datanglah  utusan  raja, 
memerintahkannya  untuk  datang  keistana.  Isteri  al-Aziz  sangat  heran,  sebab  hal  itu 
belum  terjadi  sebelumnya.  Ia  bertanya  kepada  suaminya  apa  kira-kira  yang  menyebabkan 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  35 


sang  raja  memanggilnya  ke  istana.  Al-Aziz  menjawab,  "Mungkin  ada  urusan  yang 
berhubungan  dengan  Yusuf." 

Mendengar  nama  Yusuf  disebut  lagi,  lenyaplah  segala  dugaan.  Tetapi,  benarkah  raja 
hanya  berkehendak  untuk  berbicara  dengannya  tentang  Yusuf? 

Dengan  penuh  pertanyaan  di  benaknya,  pergilah  isteri  al-Aziz  menuju  istana  raja.  Di  sana 
didapatinya  wanita-wanita  yang  telah  memotong  tangannya  beberapa  waktu  yang  lalu, 
semuanya  menghadap  Raja  Mesir.  Sementara  itu,  sang  raja  memandangi  wajah  para 
wanita  itu  satu  persatu,  kemudian  mengajukan  pertanyaan  singkat  kepada  wanita-wanita 
itu:  "Bagaimana  keadaanmu  ketika  kamu  menggoda  Yusuf  untuk  menundukkan  dirinya 
(kepadamu)?"  Mereka  menjawab  serentak:  "Kami  tiada  mendapati  suatu  keburukan 
padanya  (Yusuf)". 

Tiba-tiba,  tanpa  diminta  oleh  Raja,  isteri  al-Aziz  berbicara.  Ia  merasa  telah  tiba 
saatnya  untuk  berbicara  terus  terang  perihal  itu,  agar  hilang  semua  beban  dosa  kerana 
tindakan  aniayanya  terhadap  Yusuf.  Di  hadapan  Raja,  wanita-wanita  kota, 
dan  seluruh  yang  hadir  di  situ,  ia  menerangkan:  "Sekarang  jelaslah  kebenaran  itu.  Akulah 
yang  menggodanya  untuk  menundukkan  dirinya  (kepadaku),  dan  sesungguhnya  dia 
termasuk  orang-orang  yang  benar".  (Yusuf  berkata),  "Yang  demikian  itu  agar  dia  (al-Aziz) 
mengetahui  bahwa  sesungguhnya  aku  tidak  berkhianat  kepadanya  dan  bahwasanya  Allah 
tidak  merestui  tipudaya  orang-orang  yang  berkhianat.  Dan  aku  tidak  membebaskan  diriku 
(dari  kesalahan),  kerana  sesungguhnya  nafsu  itu  selalu  menyuruh  kepada  kejahatan, 
kecuali  nafsu  yang  diberi  rahmat  oleh  Tuhanku.  Sesungguhnya  Tuhanku  Maha  Pengampun, 
Maha  Penyayang". 

Terjadi  perbedaan  pendapat  tentang  kehidupan  perempuan  itu  selanjutnya. 
Sebahagian  orang  berpendapat  bahawa  sejak  itu  isteri  al-Aziz  hidup  bersama  kesedihan 
dan  putus  asa  kerana  ingatannya  kepada  Yusuf. 

Sebahagian  yang  lain  berpendapat  bahawa  isteri  al-Aziz  itu  akhirnya  pindah  ke  suatu 
tempat  yang  jauh,  dan  tiada  kabar  beritanya  sama  sekali.  Yang  jelas,  kehidupan  wanita  itu 
menjadi  terganggu,  kerana  cintanya  kepada  Yusuf. 

Namun  ada  yang  mengisahkan  setelah  peristiwa  itu  Zulaiha  bertaubat  kepada  Allah 
S. W. T.  Ketika  Yusuf  diutus  menjadi  Rasul  dan  penguasa  menggantikan  Al-Aziz,  Nabi 
Yusuf  berjumpa  dengan  Zulaiha  yang  ketika  itu  keadaannya  sudah  tua.  Akhirnya  Allah 
menjadikan  Zulaiha  muda  remaja  dan  berkawin  dengan  Nabi  Yusuf.  Maka  jadilah  Zulaiha 
sebagai  seorang  wanita  yang  solehah  yang  sentiasa  beramal  kepada  Allah  S. W. T.  (Kisah 
Zulaiha  ini  dapat  di  baca  dalam  Al-Quran  surah  Yusuf  ayat  21-53) 

PANDANGAN  YANG  JERNIH 

Pada  suatu  malam  Shafiyah  mengunjungi  Rasulullah  saw.  yang  sedang  beriktikaf  di 
masjid  dalam  sepuluh  hari  terakhir  bulan  Ramadhan.  Ia  terpaksa  mendatangi  suaminya  itu 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  36 


karena  ada  masalah  penting  yang  harus  segera  dibicarakan.  Menjelang  masuk  waktu  isa, 
ia  berdiri  hendak  pulang  dan  Nabi  mengantarkannya  sampai  ke  pintu  masjid. 

Mereka  berpapasan  dengan  dua  orang  sahabat  Anshar  yang  akan  melaksanakan  salat 
jamaah.  Kedua  sahabat  itu  memberi  salam,  lantas  berlalu  dengan  cepat.  Rasulullah 
menegur,  "Berhentilah  sebentar.  Yang  di  sampingku  ini  Shafiyah,  istriku."  Kedua  orang 
sahabat  Anshar  itu  bahkan  mengucap,  Subhanallah,  janda  Huyai  bin  Ka'ab." 

Nabi  tahu  ke  arah  mana  isi  perkataan  mereka  itu.  Ia  hanya  berdiam  diri  seraya 
berpikir.  Kalau  mereka  saja  tidak  memahami  tujuan  perkawinannya,  apakah  lagi  umat  di 
kemudian  hari?  Padahal  Khadijah  meninggal,  tiga  tahun  lamanya  ia  menduda.  Semua  istri 
berikutnya  dinikahi  berdasarkan  perintah  wahyu  dan  untuk  tujuan-tujuan  kemanusiaan 
sehingga  seluruhnya  adalah  janda-janda  yang  terlunta-lunta  kecuali  seorang  saja,  Aisyah. 
Oleh  karena  itu  dengan  sedih  Nabi  berkata:  "Setan  itu  mengalir  di  dalam  diri  manusia 
mengikuti  aliran  darahnya.  Malahan  dijadikannya  dada  manusia  sebagai  tempat  tinggalnya 
kecuali  orang  yang  dilindungi  Allah." 

Tatkala  pada  kali  yang  lain  Rasulullah  ditanya  siapa  yang  dilindungi  Allah  itu,  ia 
menjawab,  "Mereka  yang  selalu  memohon  perlindungan  Allah." 

"Siapakah  gerangan?"  tanya  para  sahabat  pula." Orang  itu  adalah  yang  banyak  melakukan 
kebajikan,  ikhlas  amalnya  dan  bersih  hatinya." 

Dari  kedua  peristiwa  terpisah  yang  rasanya  saling  berkaitan  itu,  yang  perlu  kita 
ketahui  adalah,  ada  hubungan  apa  antara  sabda  Nabi  yang  terakhir  tersebut,  dengan 
ucapan  kedua  sahabat  Anshar  mengenai  Ummul  Mukminin,  Shafiyah?  Untuk  itu  perlu  kita 
singkap,  siapa  sebetulnya  Shafiyah,  yang  dinikahi  Nabi  mendampingi  istri-istrinya  yang 
lain  itu.  Dalam  Perang  Khaibar,  guna  menghancurkan  kekuatan  tentara  Yahudi  yang  selalu 
melakukan  makar  jahat  terhadap  umat  Islam  dan  pemerintahan  Madinah,  salah  seorang 
korban  yang  tewas  adalah  Huyai  bin  Ka'ab,  pemimpin  kaum  pemberontak  itu.  Dan 
Shafiyah  adalah  istri  Huyai.  Tidak  seorangpun  yang  bersedia  memelihara  Shafiyah, 
padahal  nasibnya  terlunta-lunta  karena  waktu  itu,  masyarakat  luas  menganggap  Yahudi 
sama  najisnya  dengan  anjing-anjing  buduk,  akibat  kedegilan  mereka  sendiri.  Jadi,  tatkala 
Nabi  mengambil  Shafiyah  menjadi  istrinya,  hal  itu  semata-mata  untuk  memberi 
keteladanan,  betapa  seharusnya  umat  Islam  di  dalam  memandang  manusia  jangan  hanya 
dengan  sebelah  mata.  Artinya,  dengan  niat  berbuat  baik,  dengan  keikhlasan  yang  tuntas, 
dan  dengan  kebersihan  hati  yang  tulus,  manusia  harus  dilihat  secara  utuh.  Sebab 
berdasarkan  ajaran  Islam,  tidak  ada  manusia  yang  baik  secara  sempurna  sebagaimana 
tidak  ada  yang  seluruhnya  buruk.  Dibalik  kekuatan  ada  kelemahan,  dibalik  kebaikan  ada 
kekurangan.  Begiu  juga  disela-sela  kelemahan  dan  kejelekan,  pasti  tersimpan  pula  segi- 
segi  kebajikan  pada  diri  setiap  orang. 

Jelas  bahwa  dari  satu  sisi,  pelacur  adalah  pelacur,  pencuri  adalah  pencuri.  Mereka 
telah  melakukan  perbuatan  yang  melanggar  susila,  norma-norma  agama,  dan  hukum 
negara.  Akan  tetapi,  jika  kita  masuk  ke  dalam  bathin  mereka,  tidak  selamanya  pelacur 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  37 


sama  jahatnya  dengan  pelacur,  pencuri  sama  jahatnya  dengan  pencuri,  bergantung  pada 
sebabnya.  Boleh  jadi  seorang  pencopet  yang  mati  dikeroyok  massa,  ditangisi  anak- 
anaknya  sebagai  pahlawan  keluarga  karena  ia  melakukan  perbuatan  buruk  itu  untuk 
membeli  obat  bagi  anaknya  yang  sakit,  membeli  makanan  untuk  anak-anaknya  yang 
kelaparan. 

Oleh  karena  itu,  meskipun  ada  ancaman  hukum  potong  tangan  bagi  para  pencuri  dan  rajam 
bagi  pezina,  dalam  hidup  Nabi  belum  pernah  satupun  yang  dilaksanakan  kecuali  atas 
seorang  perempuan  Yahudi  yang  minta  diadili  berdasarkan  hukum  Taurat.  Untuk  itu  Nabi 
bersabda,  "Kemiskinan  itu  mendekatkan  manusia  pada  kekafiran." 

Lima  tahun  yang  lalu,  saya  kehilangan  sebuah  mobil,  satu-satunya  kendaraan  saya, 
pada  waktu  mengantarkan  anak  ke  stasiun  Gambir  karena  hendak  berangkat  ke 
pesantren.  Hanya  lima  belas  menit  saya  berada  di  peron.  Ketika  keluar  ke  pelataran 
parkir,  mobil  saya  sudah  raib.  Hari  itu  juga  saya  mengirimkan  surat  pembaca  ke  tiga  surat 
kabar  Ibu  Kota. 

Saya  tulis  begini:  "Mobil  itu  saya  beli  dengan  dengan  uang  tabungan  saya  dan  istri  saya. 
Dan  mobil  itu  saya  gunakan  untuk  berdakwah  kemana-mana.  Tidak  serupiah  pun  uang 
haram  terdapat  dalam  pembelian  mobil  itu.  Sengaja  saya  beli  dengan  susah  payah  karena 
dokter  melarang  saya  menunggang  sepeda  motor  akibat  jantung  dan  paru-paru  saya  yang 
sudah  rapuh.  Jadi,  tolong  kembalikanlah  mobil  saya,  mudah-mudahan  Anda  diberkati 
Allah." 

Tiga  hari  kemudian  ada  seseorang  yang  menelepon  saya  bahwa  mobil  itu  bisa  diambil  di 
belakang  Hotel  Indonesia  pukul  tiga  petang.  Alhamdulilah,  telepon  itu  tidak  berdusta. 
Dan  kembalilah  mobil  saya  dalam  keadaan  'segar  bugar1.  Saya  pun  lantas  menulis  surat 
pembaca  lagi  ke  tiga  surat  kabar  yang  bersangkutan,  menyampaikan  rasa  terima  kasih 
saya  setulus-tulusnya  kepada  pencuri  yang  ' baik  hati'  itu. 

Bukankah  kejadian  kecil  ini  membuktikan  bahwa  seorang  penjahat  pun,  apabila 
disentuh  hati  nuraninya  akan  tergetar  juga?  Bahwa  suara  Tuhan  masih  mampu  menembus 
tabir  dosa  yang  menyelimuti  dada  manusia?  Sebab  setiap  malam,  Tuhan  turun  ke  langit 
dunia  dan  berseru-seru,  memanggil  para  hamba-Nya  yang  bersedia  berlindung  dalam 
pelukan-Nya.  Suara-Nya  mendayu  bersama  angin  yang  semilir,  meningkahi  titik-titik  air 
yang  menetes  dari  sela-sela  jari-jemari  kaum  Muslimin  yang  sedang  mengambil  air  wudu. 
Dalam  hadis  Qudsi,  firman  Allah  berbunyi,  "Barang  siapa  mencari  Aku,  akan  Kucari  dia. 
Barang  siapa  mencintai  Aku,  akan  Kucintai  dia.  Dan  barang  siapa  meminta  ampun  kepada- 
Ku  pasti  akan  Kuampuni  dia" 

"Oleh  sebab  itu,  tataplah  dunia  ini  dengan  hati  putih.  Pandanglah  manusia  dengan 
jiwa  bersih.  Kadang-kadang  yang  kauanggap  buruk  sebetulnya  justru  baik  untuk  engkau, 
sementra  yang  kaukira  baik  malahan  amat  buruk  untuk  engkau,"  ucap  Imam  Abu  Laits, 
seorang  sufi  tua  kepada  para  muridnya.  Lalu  ia  pun  membacakan  sebuah  firman  Allah 
tentang  keharusan  orang  beriman  untuk  memandang  sampai  jauh  ke  seberang,  di  balik 
yang  terlihat,  yang  teraba,  dan  yang  terasa. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  38 


Firman  Allah  : "Jangan-jangan  kamu  membenci  sesuatu,  ternyata  ia  baik  bagimu.  Atau 
mungkin  saja  kamu  mencintai  sesuatu,  padahal  buruk  untukmu."  (Al-Baqarah:216) 


TSA'LABAH  BIN  ABDURRAHMAN  RA 

Seorang  pemuda  dari  kaum  anshar  yang  bernama  Tsa'labah  bin  Abdurrahman  telah 
masuk  Islam.  Dia  sangat  setia  melayani  Rasulullah  saw.  dan  cekatan.  Suatu  ketika 
Rasulullah  saw.  mengutusnya  untuk  suatu  keperluan.  Dalam  perjalanannya  dia  melewati 
rumah  salah  seorang  dari  Ar\s\\a.r,  maka  terlihat  dirinya  seorang  wanita  Anshar  yang 
sedang  mandi.  Dia  takut  akan  turun  wahyu  kepada  Rasulullah  saw.  menyangkut 
perbuatannya  itu.  Maka  dia  pun  pergi  kabur.  Dia  menuju  ke  sebuah  gunung  yg  berada 
diantara  Mekkah  dan  Madinah  dan  terus  mendakinya. 

Selama  empat  puluh  hari  Rasulullah  saw.  kehilangan  dia.  Lalu  Jibril  alaihissalam  turun 
kepada  Nabi  saw.  dan  berkata,  "Wahai  Muhammad!  Sesungguhnya  Tuhanmu 
menyampaikan  salam  buatmu  dan  berf  irman  kepadamu,  ' Sesungguhnya  seorang  laki-laki 
dari  umatmu  berada  di  gunung  ini  sedang  memohon  perlindungan  kepada-Ku."1 
Maka  Nabi  saw.  berkata,  "Wahai  Umar  dan  Salman!  Pergilah  cari  Tsa'laba  bin 
Aburrahman,  lalu  bawa  kemari."  Keduanya  pun  lalu  pergi  menyusuri  perbukitan  Madinah. 
Dalam  pencariannya  itu  mereka  bertemu  dengan  salah  seorang  penggembala  Madinah 
yang  bernama  Dzufafah.  Umar  bertanya  kepadanya,  "Apakah  engkau  tahu  seorang 
pemuda  di  antra  perbukitan  ini?"  Penggembala  itu  menjawab,  "Jangan-jangan  yg  engkau 
maksud  seorang  laki-laki  yang  lari  dari  neraka  Jahanam?""Bagaimana  engkau  tahu  bahwa 
dia  lari  dari  neraka  Jahanam?"  tanya  Umar. 

Dzaufafah  menjawab,  "Karena,  apabila  malam  telah  tiba,  dia  keluar  kepada  kami  dari 
perbukitan  ini  dengan  meletakkan  tangannya  di  atas  kepalanya  sambil  berkata,  "Mengapa 
tidak  cabut  saja  nyawaku  dan  Engkau  binasakan  tubuhku,  dan  tidak  membiarkan  aku 
menanti  keputusan!"  "Ya,  dialah  yg  kami  maksud,"  tegas  Umar.  Akhirnya  mereka  bertiga 
pergi  bersama-sama. 

Ketika  malam  menjelang,  keluarlah  dia  dari  antara  perbukitan  itu  dengan  meletakkan 
tangannya  di  atas  kepalanya  sambil  berkata,  "Wahai,  seandainya  saja  Engkau  cabut 
nyawaku  dan  Engkau  binasakan  tubuhku,  dan  tidak  membiarkan  aku  menanti-nanti 
keputusan!"  Lalu  Umar  menghampirinya  dan  mendekapnya.  Tsa'labah  berkata,  "Wahai 
Umar!  Apakah  Rasulullah  telah  mengetahui  dosaku?"  "Aku  tidak  tahu,  yg  jelas  kemarin 
beliau  menyebut-nyebut  namamu  lalu  mengutus  aku  dan  Salman  untuk  mencarimu." 
Tsa'labah  berkata,  "Wahai  Umar!  Jangan  kau  bawa  aku  menghadap  beliau  kecuali  dia 
dalam  keadaan  salat" 

Ketika  mereka  menemukan  Rasulullah  saw.  tengah  melakukan  salat,  Umar  dan  Salman 
segera  mengisi  shaf.  Tatkala  Tsa'laba  mendengar  bacaan  Nabi  saw,  dia  tersungkur 
pingsan.  Setelah  Nabi  mengucapkan  salam,  beliau  bersabda,  "Wahai  Umar!  Salman! 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  39 


Apakah  yang  telah  kau  lakukan  Tsa'labah?"  Keduanya  menjawab,  "Ini  dia,  wahai  Rasulullah 
saw!"  Maka  Rasulullah  berdiri  dan  menggerak-gerakkan  Tsa'labah  yg  membuatnya 
tersadar.  Rasulullah  saw.  berkata  kepadanya,  "Mengapa  engkau  menghilang  dariku?" 
Tsa'labah  menjawab,  "Dosaku,  ya  Rasulullah!"  Beliau  mengatakan,  "Bukankah  telah 
kuajarkan  kepadamu  suatu  ayat  yg  apat  menghapus  dosa-dosa  dan  kesalahan-kesalahan?" 
"Benar,  wahai  Rasulullah."  Rasulullah  saw.  bersabda,  "Katakan...  Ya  Tuhan  kami,  berilah 
kami  sebahagiaan  di  dunia  dan  di  akhirat  serta  peliharalah  kami  dari  azab  neraka."  (QS 
al-Baqarah:201) 

Tsa'labah  berkata,  "Dosaku,  wahai  Rasulullah,  sangat  besar."  Beliau  bersabda,"Akan 
tetapi  kalamullah  lebih  besar."  Kemudian  Rasulullah  menyusul  agar  pulang  kerumahnya.  Di 
rumah  dia  jatuh  sakit  selama  delapan  hari.  Mendengar  Tsa'labah  sakit,  Salman  pun 
datang  menghadap  Rasulullah  saw.  lalu  berkata,  "Wahai  Rasulullah!  Masihkah  engkau 
mengingat  Tsa'labah?  Deia  sekarang  sedang  sakit  keras."  Maka  Rasulullah  saw.  datang 
menemuinya  dan  meletakkan  kepala  Tsa'labah  di  atas  pangkuan  beliau.  Akan  tetapi 
Tsa'labah  menyingkirkan  kepalanya  dari  pangkuan  beliau. 

"Mengapa  engkau  singkirkan  kepalamu  dari  pangkuanku?"  tanya  Rasulullah  saw. 

"Karena  penuh  dengan  dosa."  Jawabnya 

Beliau  bertanya  lagi,  "Bagaimana  yang  engkau  rasakan?" 

"Seperti  dikerubuti  semut  pada  tulang,  daging,  dan  kulitku."  Jawab  Tsa'labah. 

Beliau  bertanya,  "Apa  yang  kau  inginkan?" 

"Ampunan  Tuhanku."  Jawabnya. 

Maka  turunlah  Jibril  as.  dan  berkata,  "Wahai  Muhammad!  Sesungguhnya  Tuhanmu 
mengucapkan  salam  untukmu  dan  berfirman  kepadamu, ' Kalau  saja  hamba-Ku  ini  menemui 
Aku  dengan  membawa  sepenuh  bumi  kesalahan,  niscaya  Aku  akan  temui  dia  dengan 
ampunan  sepenuh  itu  pula.1  Maka  segera  Rasulullah  saw.  membertahukan  hal  itu 
kepadanya.  Mendengar  berita  itu,  terpekiklah  Tsa'labah  dan  langsung  ia  meninggal. 

Lalu  Rasulullah  saw.  memerintahkan  agar  Tsa'labah  segera  dimandikan  dan  dikafani. 
Ketika  telah  selesai  menyalatkan,  Rasulullah  saw.  berjalan  sambil  berjingkat-jingkat. 
Setelah  selesai  pemakamannya,  para  sahabat  berkata,  "Wahai  Rasulullah!  Kami  lihat 
engkau  berjalan  sambil  berjingkat-jingkat."  Beliau  bersabda,  "Demi  Zat  yang  telah 
mengutus  aku  sebagai  seorang  nabi  yang  sebenarnya!  Karena,  banyaknya  malaikat  yang 
turut  melayat  Tsa'labah." 


"MAAFKAN  IBU,  ANAKKU" 

( PUISI  SEORANG  IBU  ) 

Saat  pulas  tidurmu  kucium  lembut  pipi  mungilmu  dan  kuusap  rambutmu 
sungguh  anakku,  ibu  mencintaimu 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  40 


Maaf  kan  ibu,  anakku  ketika  tadi  siang 
engkau  kubentak  karena  adik  baru  tidur  dalam  pelukanku 
sedangkan  badanku  penat  bukan  main  lantas  engkau  menjauh 
sambil  tetap  memandangku 

Maaf  kan  ibu,  anakku  ketika  jari  ibu 
meninggalkan  bekas  merah  di  pahamu 
hanya  karena  engkau  makan  sembari  bermain-main 
lalu  nasimu  tumpah  ke  lantai  tapi  engkau  tak  menangis, 
hanya  mata  beningmu  menatapku  dengan  takut-takut 

Maaf  kan  ibu,  anakku  yang  menolak  bercerita  saat  engkau  ingin  mendengar  kisah 

yang  bisa  membuatmu  tertawa  gembiraatau  menitikkan  air  mata, 

hanya  karena  ibu  sedang  lelah.... 

atau  ibu  sedang  sibuk  dengan  pekerjaan  lainnya 

Maaf  kan  ibu,  anakku  yang  tidak  lebih  awal  menjumpaimu  untuk  sekedar 
duduk  dan  bermain  bersama  hanya  karena  ibu  ingin 
melakukan  sesuatu  untuk  diri  ibu... 
anakku, 

betapa  ibu  merasa  bersalah 

begitu  ibu  tahu  engkau  sangat  dan  sangat  rindu  duduk  dipangkuanku 

Maaf  kan  ibu,  anakku  yang  marah  kepadamu 

hanya  karena  kesalahan  yang  sebenarnya  bukan  kesalahanmu... 

ibu  marah  hanya  karena  ibu  letih  mengerjakan  pekerjaan  seorang  ibu 

Maaf  kan  ibu,  anakku 

terkadang  ibu  ingin  bisa  membagi  tubuhku  agar  segala  keinginanmu  terpenuhi... 
sedang  sebagian  tubuhku  yang  lain  mengerjakan  tugas  dan  pekerjaan  yang  lain  lagi.. 

Maaf  kan  ibu,  anakku 

yang  tidak  mampu  memberikan  seluruh  waktuku  untukmu... 

andai  engkau  tahu  sayangku... 
betapa  ibu  sangat  mencintaimu, 

betapa  ibu  terkadang  bisa  begitu  ketakutan  akan  kehilanganmu, 
betapa  ibu  bisa  tertawa  hanya  karena  tingkahmu, 
betapa  ibu  bisa  menangis  tatkala  melihatmu  kecewa, 
betapa  ibu  khawatir  ketika  engkau  sakit.. 

Anakku, 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  41 


sungguh  ibu  tak  mengharap  apa-apa 
tatkala  ibu  berjuang  menghadirkanmu  ke  dunia, 
mendengar  engkau  sehat...  itu  saja  telah  mampu 
menghilangkan  seluruh  derita 

Sering  ibu  bertanya, 

marahkah  engkau  pada  ibu  yang  telah 

marah  kepadamu.. 

gelengan  kepalamu  membuat  ibu  lega, 

walau  tetap  tak  akan  mampu  menghapus  rasa  sesal  dihatiku 

Sungguh  anakku, 

cinta  ibu  padamu  hanya  Tuhan  yang  tahu... 
tak  pernah  seseorang  bisa  mengukur  dalamnya 
cinta  seorang  ibu  pada  anaknya, 
sampai  ia  kelak  menjadi  seorang  ibu. 

Maaf  kan  ibu,  anakku... 

yang  tak  mampu  menjadi  ibu  sebagaimana 

seharusnya  seorang  ibu  yang  sempurna 

Anakku... 

ridha  ibu  adalah  milikmu 

agar  kelak  engkau  mudah  memasuki  surga-Nya 

(hanya  itu  mungkin,  yang  mampu  ibu  berikan  untukmu,  duhai  permata  hatiku ) 


KEPADA  ANAK  PEREMPUANKU 

Semoga  DIA  menjadikanmu  manusia  yang  halus  perasaannya  sedemikian  halus,  hingga 
dapat  kaurasakan  derita  orang-orang  yang  terlunta  di  lorong-lorong  peradaban  dan  dapat 
kau  jelang  mereka  dengan  penuh  kasih  sayang  karena  mereka  adalah  bagian  dari  dirimu 
juga,  perempuan. 

Semoga  DIA  menjadikanmu  manusia  yang  tajam  pemikirannya  sedemikian  tajam, 
hingga  dapat  kau  pecahkan  buih-buih  kebencian  yang  meracuni  pengetahuan  dan  jernihlah 
muara  sejernih  hulunya  karena  abadinya  nilai-nilai  kesempurnaan  tak  dapat  digantungkan 
kepada  apa  pun  lagi  selain  kepada  bening  cintamu,  perempuan. 

Semoga  DIA  menjadikanmu  manusia  yang  kuat  sendirian  sedemikian  kuat,  hingga 
ketika  kau  telah  mampu  hidup  tanpa  bergantung  kau  pun  mampu  memilih  untuk  seutuhnya 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  42 


tergantung  kepada  siapa  pun  yang  dihadirkanNYA  untukmu  karena  kau  sadar  bahwa  kau 
memang  tercipta  untuk  dinikahi,  perempuan. 

Semoga  DIA  menjadikanmu  manusia  yang  tinggi  martabatnya  sedemikian  tinggi, 
hingga  dapat  kau  rendahkan  hatimu  serendah-rendahnya  dan  tangguhlah  azab  bagi 
mereka  yang  belum  ridho  mengesakanNYA  sungguh  esalah  sucimu  hanya  dengan  DIA 
sebagai  saksi  karena  kenyataanmu  memanglah  tersembunyi,  perempuan. 

Semoga  DIA  menjadikanmu  manusia  yang  dapat  menahan  pandangan  sedemikian 
tahan,  hingga  ingatanmu  kepadaNYA  mampu  menghanguskan  setiap  nafsu  yang  menyerang 
dari  dalam  dan  luar  dirimu  dan  menjadi  cahaya  lah  wajahmu  bagi  pencari  kebenaran  serta 
hanya  cadar  hitam  lah  rupamu  bagi  pencari  pembenaran  karena  hanya  DIA  lah  yang  kau 
jumpa  dan  hanya  wajah  NYA  yang  kau  damba  setiap  kau  temukan  dirimu  dalam  cinta 
dan 

DIA  lah  hijab  dihadapan  siapa  pun  kau  berada. 


KISAH  LIMA  PERKARA  ANEH 

Abu  Laits  as-Samarqandi  adalah  seorang  ahli  fiqh  yang  masyur.  Suatu  ketika  dia 
pernah  berkata,  ayahku  menceritakan  bahawa  antara  Nabi-nabi  yang  bukan  Rasul  ada 
menerima  wahyu  dalam  bentuk  mimpi  dan  ada  yang  hanya  mendengar  suara. 

Maka  salah  seorang  Nabi  yang  menerima  wahyu  melalui  mimpi  itu,  pada  suatu  malam 
bermimpi  diperintahkan  yang  berbunyi,  "Esok  engkau  dikehendaki  keluar  dari  rumah  pada 
waktu  pagi  menghala  ke  barat.  Engkau  dikehendaki  berbuat,  pertama;  apa  yang  negkau 
lihat  (hadapi)  maka  makanlah,  kedua;  engkau  sembunyikan,  ketiga;  engkau  terimalah, 
keempat;  jangan  engkau  putuskan  harapan,  yang  kelima;  larilah  engkau  daripadanya." 

Pada  keesokan  harinya,  Nabi  itu  pun  keluar  dari  rumahnya  menuju  ke  barat  dan 
kebetulan  yang  pertama  dihadapinya  ialah  sebuah  bukit  besar  berwarna  hitam.  Nabi  itu 
kebingungan  sambil  berkata,  "Aku  diperintahkan  memakan  pertama  aku  hadapi,  tapi 
sungguh  aneh  sesuatu  yang  mustahil  yang  tidak  dapat  dilaksanakan." 

Maka  Nabi  itu  terus  berjalan  menuju  ke  bukit  itu  dengan  hasrat  untuk  memakannya. 
Ketika  dia  menghampirinya,  tiba-tiba  bukit  itu  mengecilkan  diri  sehingga  menjadi  sebesar 
buku  roti.  Maka  Nabi  itu  pun  mengambilnya  lalu  disuapkan  ke  mulutnya.  Bila  ditelan  terasa 
sungguh  manis  bagaikan  madu.  Dia  pun  mengucapkan  syukur  ' Alhamdulillah'. 

Kemudian  Nabi  itu  meneruskan  perjalanannya  lalu  bertemu  pula  dengan  sebuah 
mangkuk  emas.  Dia  teringat  akan  arahan  mimpinya  supaya  disembunyikan,  lantas  Nabi  itu 
pun  menggali  sebuah  lubang  lalu  ditanamkan  mangkuk  emas  itu,  kemudian  ditinggalkannya. 
Tiba-tiba  mangkuk  emas  itu  terkeluar  semula.  Nabi  itu  pun  menanamkannya  semula 
sehingga  tiga  kali  berturut-turut. 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  43 


Maka  berkatalah  Nabi  itu,  "Aku  telah  melaksanakan  perintahmu."  Lalu  dia  pun 
meneruskan  perjalanannya  tanpa  disedari  oleh  Nabi  itu  yang  mangkuk  emas  itu  terkeluar 
semula  dari  tempat  ia  ditanam. 

Ketika  dia  sedang  berjalan,  tiba-tiba  dia  ternampak  seekor  burung  helang  sedang 
mengejar  seekor  burung  kecil.  Kemudian  terdengarlah  burung  kecil  itu  berkata,  "Wahai 
Nabi  Allah,  tolonglah  aku." 

Mendengar  rayuan  burung  itu,  hatinya  merasa  simpati  lalu  dia  pun  mengambil  burung  itu 
dan  dimasukkan  ke  dalam  bajunya.  Melihatkan  keadaan  itu,  lantas  burung  helang  itu  pun 
datang  menghampiri  Nabi  itu  sambil  berkata,  "Wahai  Nabi  Allah,  aku  sangat  lapar  dan 
aku  mengejar  burung  itu  sejak  pagi  tadi.  Oleh  itu  janganlah  engkau  patahkan  harapanku 
dari  rezekiku." 

Nabi  itu  teringatkan  pesanan  arahan  dalam  mimpinya  yang  keempat,  iaitu  tidak  boleh 
putuskan  harapan.  Dia  menjadi  kebingungan  untuk  menyelesaikan  perkara  itu.  Akhirnya 
dia  membuat  keputusan  untuk  mengambil  pedangnya  lalu  memotong  sedikit  daging 
pehanya  dan  diberikan  kepada  helang  itu.  Setelah  mendapat  daging  itu,  helang  pun 
terbang  dan  burung  kecil  tadi  dilepaskan  dari  dalam  bajunya. 

Selepas  kejadian  itu,  Nabi  meneruskan  perjalannya.  Tidak  lama  kemudian  dia 
bertemu  dengan  satu  bangkai  yang  amat  busuk  baunya,  maka  dia  pun  bergegas  lari  dari 
situ  kerana  tidak  tahan  menghidu  bau  yang  menyakitkan  hidungnya.  Setelah  menemui 
kelima-lima  peristiwa  itu,  maka  kembalilah  Nabi  ke  rumahnya.  Pada  malam  itu,  Nabi  pun 
berdoa.  Dalam  doanya  dia  berkata,  "Ya  Allah,  aku  telah  pun  melaksanakan  perintah-Mu 
sebagaimana  yang  diberitahu  di  dalam  mimpiku,  maka  jelaskanlah  kepadaku  erti  semuanya 
ini." 

Dalam  mimpi  beliau  telah  diberitahu  oleh  Allah  S. W. T.  bahawa,  "Yang  pertama  engkau 
makan  itu  ialah  marah.  Pada  mulanya  nampak  besar  seperti  bukittetapi  pada  akhirnya  jika 
bersabar  dan  dapat  mengawal  serta  menahannya,  maka  marah  itu  pun  akan  menjadi  lebih 
manis  daripada  madu. 

Kedua;  semua  amal  kebaikan  (budi),  walaupun  disembunyikan,  maka  ia  tetap  akan 
nampak  jua.  Ketiga;  jika  sudah  menerima  amanah  seseorang,  maka  janganlah  kamu  khianat 
kepadanya.  Keempat;  jika  orang  meminta  kepadamu,  maka  usahakanlah  untuknya  demi 
membantu  kepadanya  meskipun  kau  sendiri  berhajat.  Kelima;  bau  yang  busuk  itu  ialah 
ghibah  (menceritakan  hal  seseorang).  Maka  larilah  dari  orang-orang  yang  sedang  duduk 
berkumpul  membuat  ghibah." 

Saudara-saudaraku,  kelima-lima  kisah  ini  hendaklah  kita  semaikan  dalam  diri  kita, 
sebab  kelima-lima  perkara  ini  sentiasa  sahaja  berlaku  dalam  kehidupan  kita  sehari-hari. 
Perkara  yang  tidak  dapat  kita  elakkan  setiap  hari  ialah  mengata  hal  orang,  memang 
menjadi  tabiat  seseorang  itu  suka  mengata  hal  orang  lain.  Haruslah  kita  ingat  bahawa 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  44 


kata-mengata  hal  seseorang  itu  akan  menghilangkan  pahala  kita,  sebab  ada  sebuah  hadis 
mengatakan  di  akhirat  nanti  ada  seorang  hamba  Allah  akan  terkejut  melihat  pahala  yang 
tidak  pernah  dikerjakannya.  Lalu  dia  bertanya,  "Wahai  Allah,  sesungguhnya  pahala  yang 
Kamu  berikan  ini  tidak  pernah  aku  kerjakan  di  dunia  dulu." 

Maka  berkata  Allah  S. W. T.,  "Ini  adalah  pahala  orang  yang  mengata-ngata  tentang 
dirimu."  Dengan  ini  haruslah  kita  sedar  bahawa  walaupun  apa  yang  kita  kata  itu  memang 
benar,  tetapi  kata-mengata  itu  akan  merugikan  diri  kita  sendiri.  Oleh  kerana  itu, 
hendaklah  kita  jangan  mengata  hal  orang  walaupun  ia  benar. 


TUJUH  MACAM  PAHALA  YANG  DAPAT  DINIKMATINYA  SELEPAS  MATINYA 

Dari  Anas  r.a.  berkata  bahawa  ada  tujuh  macam  pahala  yang  dapat  diterima 

seseorang  itu  selepas  matinya. 

1)  Sesiapa  yang  mendirikan  masjid  maka  ia  tetap  pahalanya  selagi  masjid  itu  digunakan 
oleh  orang  untuk  beramal  ibadat  di  dalamnya. 

2)  Sesiapa  yang  mengalirkan  air  sungai  selagi  ada  orang  yang  minum  daripadanya. 

3)  Sesiapa  yang  menulis  mushaf  ia  akan  mendapat  pahala  selagi  ada  orang  yang 
membacanya. 

4)  Orcrng  yang  menggali  perigi  selagi  ada  orang  yang  menggunakannya. 

5)  Sesiapa  yang  menanam  tanam-tanaman  selagi  ada  yang  memakannya  baik  dari 
manusia  atau  burung. 

6)  Mereka  yang  mengajarkan  ilmu  yang  berguna  selama  ia  diamalkan  oleh  orang  yang 
mempelajarinya. 

7)  Orang  yang  meninggalkan  anak  yang  soleh  yang  mana  ianya  selalu  mendoakan  kedua 
orang  tuanya  dan  beristighfar  baginya  yakni  anak  yang  selalu  diajari  ilmu  Al-Qur'an 
maka  orang  yang  mengajarnya  akan  mendapat  pahala  selagi  anak  itu  mengamalkan 
ajaran-ajarannya  tanpa  mengurangi  pahala  anak  itu  sendiri. 

Abu  Hurairah  r.a.  berkata,  Rasulullah  S. A. W.  telah  bersabda  : "Apabila  telah  mati  anak 

Adam  itu,  maka  terhentilah  amalnya  melainkan  tiga  macam  : 

1.  Sedekah  yang  berjalan  terus  (Sedekah  Amal  Jariah) 

2.  Ilmu  yang  berguna  dan  diamalkan. 

3.  Anak  yang  soleh  yang  mendoakan  baik  baginya. 


KITA  BERHADAPAN  DENGAN  ENAM  PERSIMPANGAN 

Abu  Bakar  r.a.  berkata,  " Sesungguhnya  iblis  berdiri  di  depanmu,  jiwa  di  sebelah 
kananmu,  nafsu  di  sebelah  kirimu,  dunia  di  sebelah  belakangmu  dan  semua  anggota 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18 


HIKMAH  ISLAM  006 


Page  45 


tubuhmu  berada  di  sekitar  tubuhmu.  Sedangkan  Allah  di  atasmu.  Sementara  iblis 
terkutuk  mengajakmu  meninggalkan  agama,  jiwa  mengajakmu  ke  arah  maksiat,  nafsu 
mengajakmu  memenuhi  syahwat,  dunia  mengajakmu  supaya  memilihnya  dari  akhirat  dan 
anggota  tubuh  menagajakmu  melakukan  dosa.  Dan  Tuhan  mengajakmu  masuk  Syurga  serta 
mendapat  keampunan-Nya,  sebagaimana  firmannya  yang  bermaksud,  "....Dan  Allah 
mengajak  ke  Syurga  serta  menuju  keampunan-Nya..." 

Siapa  yang  memenuhi  ajakan  iblis,  maka  hilang  agama  dari  dirinya.  Sesiapa  yang 
memenuhi  ajakan  jiwa,  maka  hilang  darinya  nilai  nyawanya.  Sesiapa  yang  memenuhi  ajakan 
nafsunya,  maka  hilanglah  akal  dari  dirinya.  Siapa  yang  memenuhi  ajakan  dunia,  maka  hilang 
akhirat  dari  dirinya.  Dan  siapa  yang  memenuhi  ajakan  anggota  tubuhnya,  maka  hilang 
syurga  dari  dirinya. 

Dan  siapa  yang  memenuhi  ajakan  Allah  S. W. T.,  maka  hilang  dari  dirinya  semua  kejahatan 
dan  ia  memperolehi  semua  kebaikan." 

Iblis  adalah  musuh  manusia,  sementara  manusia  adalah  sasaran  iblis.  Oleh  itu,  manusia 
hendaklah  sentiasa  berwaspada  sebab  iblis  sentiasa  melihat  tepat  pada  sasarannya. 


0000 


"Jika  kau  sampaikan  rahasiamu  pada  angin, 
jangan  salahkan  angin  bila  ia  kabarkan  pada  pepohonan." 

Semoga  apa  yang  telah  saya  sampaikan  ini  ada  manfaatnya, 

Bila  ada  salah  kata  mohon  dimaafkan  yang  benar  itu  pasti  datangnya  dari  Allah  S. W. T 
Wallahu'alam  bishawab  Wabillahi  taufik  walhfdayah, 
Wassalamu'alaikum  warahmatullahi  wabarakatuh. 

Insya  Allah  Bersambung 


file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...  18/02/2008  21:10:18